1. Gambaran Umum
Park Kyung-ho (박경호Bahasa Korea, 20 Mei 1930 - 29 Maret 2021) adalah seorang pemain sepak bola dan pelatih sepak bola berkebangsaan Korea Selatan. Ia dikenal atas perannya sebagai penyerang di tim nasional sepak bola Korea Selatan pada era 1950-an, menjadi bagian dari tim yang memenangkan Piala Asia AFC 1956 dan meraih medali perak di Asian Games 1958. Setelah pensiun sebagai pemain pada tahun 1961, Park Kyung-ho melanjutkan kontribusinya dalam dunia sepak bola sebagai pelatih di berbagai institusi pendidikan, administrator di federasi sepak bola, komentator media, dan penulis. Ia juga memainkan peran penting dalam memperkenalkan sepak bola Korea ke J.League di Jepang, khususnya sebagai penasihat teknis untuk Oita Trinita.
2. Kehidupan Awal dan Latar Belakang
Park Kyung-ho memiliki latar belakang yang kaya, mulai dari kelahirannya di masa kolonial hingga pengalamannya melarikan diri ke Korea Selatan dan koneksi keluarganya dalam dunia sepak bola.
2.1. Kelahiran dan Masa Kecil
Park Kyung-ho lahir pada tanggal 20 Mei 1930, di Haeju, Hwanghae-do, yang pada saat itu berada di bawah pendudukan Jepang. Setelah pembebasan dari pemerintahan kolonial Jepang, pada tahun 1946, ia dan adiknya, Park Kyung-hwa, melarikan diri ke Korea Selatan. Ia menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Kyungshin.
2.2. Kehidupan Pribadi
Park Kyung-ho memiliki seorang adik bernama Park Kyung-hwa (박경화Bahasa Korea, 2 Juni 1939 - 4 April 2023), yang juga merupakan seorang pemain sepak bola dan pelatih sepak bola yang pernah bermain untuk tim nasional sepak bola Korea Selatan.
2.3. Kematian
Park Kyung-ho meninggal dunia pada tanggal 29 Maret 2021, di Seoul, pada usia 90 tahun.
3. Karier Sepak Bola sebagai Pemain
Park Kyung-ho memiliki karier yang signifikan sebagai pemain sepak bola, baik di tingkat klub maupun di tim nasional.
3.1. Karier Klub
Sebagai pemain klub, Park Kyung-ho bermain untuk Counter Intelligence Corps FC (CIC FC). Pada masanya, CIC FC dikenal sebagai salah satu tim sepak bola terkemuka di Korea.
3.2. Karier Tim Nasional
Park Kyung-ho adalah seorang penyerang untuk tim nasional sepak bola Korea Selatan dari tahun 1954 hingga 1958. Selama periode ini, ia menjadi bagian dari tim yang mencapai kesuksesan penting di tingkat regional.
4. Prestasi Utama
Selama kariernya sebagai pemain, Park Kyung-ho meraih beberapa prestasi penting yang berkontribusi pada sejarah sepak bola Korea Selatan.
4.1. AFC Asian Cup 1956
Park Kyung-ho adalah anggota skuad tim nasional sepak bola Korea Selatan yang memenangkan Piala Asia AFC 1956. Turnamen ini merupakan edisi pertama Piala Asia AFC dan diselenggarakan di Hong Kong. Kemenangan ini menandai sejarah bagi sepak bola Korea Selatan sebagai juara Asia yang pertama.
4.2. Asian Games 1958
Park Kyung-ho juga menjadi bagian dari skuad tim nasional sepak bola Korea Selatan yang meraih medali perak dalam cabang olahraga sepak bola di Asian Games 1958 yang diselenggarakan di Tokyo, Jepang.
5. Karier Kepelatihan dan Administrasi
Setelah pensiun sebagai pemain, Park Kyung-ho memiliki karier yang panjang dan beragam sebagai pelatih dan administrator, baik di Korea maupun di Jepang.
5.1. Kegiatan Kepelatihan
Park Kyung-ho pensiun dari karier bermainnya pada tahun 1961. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikannya di Universitas Kyung Hee dan menjabat sebagai pemain sekaligus pelatih untuk tim sepak bola universitas tersebut. Ia juga menjadi guru pendidikan jasmani di Sekolah Menengah Industri Hanyang dan kemudian menjabat sebagai pelatih untuk tim sepak bola di Universitas Konkuk, Akademi Militer Korea, dan Universitas Nasional Seoul.
5.2. Peran Internasional dan Penasihat
Park Kyung-ho memiliki keterlibatan yang signifikan dalam sepak bola Jepang. Ia menjabat sebagai penasihat teknis untuk klub J.League, Oita Trinita, dari tahun 1994 hingga 2010. Perannya di Oita Trinita dimulai atas rekomendasi dari kenalannya, Imanishi Kazuo. Selama masa jabatannya, ia berperan dalam membawa pelatih dan pemain Korea ke klub tersebut, termasuk Moon Jung-sik yang menjadi pelatih pertama Oita Trinita, dan Hwangbo Kwan. Kontribusinya juga diakui dalam peningkatan jumlah penonton di pertandingan Oita Trinita. Selain itu, pada tahun 1993, ia berperan dalam memperkenalkan No Jung-yoon ke Sanfrecce Hiroshima, yang menjadikannya pemain Korea pertama di J.League.
6. Aktivitas Lain
Selain perannya sebagai pemain, pelatih, dan administrator, Park Kyung-ho juga aktif di bidang media dan penulisan.
6.1. Aktivitas Media
Sejak tahun 1972, Park Kyung-ho menjabat sebagai komentator sepak bola untuk KBS (Korean Broadcasting System), salah satu penyiar publik terbesar di Korea Selatan. Melalui perannya ini, ia memberikan analisis dan pandangannya tentang pertandingan dan perkembangan sepak bola kepada publik.
6.2. Aktivitas Penulisan
Park Kyung-ho juga dikenal sebagai seorang kolumnis dan penulis. Ia ikut menulis beberapa buku yang berkaitan dengan sejarah dan perkembangan sepak bola. Salah satu karyanya yang terkenal adalah "Sejarah Rahasia 100 Tahun Sepak Bola Korea" (한국 축구 100년 비사Bahasa Korea). Edisi bahasa Jepang dari buku ini berjudul "Jepang adalah Musuh, JAPAN adalah Teman: Seratus Tahun Dendam Sepak Bola Korea yang Menembus Kemenangan atas Jepang" (日本は敵・JAPANは友 打倒日本を貫いた韓国サッカー百年恨の秘話Bahasa Jepang).
7. Evaluasi dan Pengaruh
Park Kyung-ho meninggalkan warisan yang mendalam dalam dunia sepak bola, baik di Korea maupun di Jepang.
7.1. Kontribusi terhadap Sepak Bola Korea
Park Kyung-ho dianggap sebagai salah satu tokoh pionir dan berpengaruh dalam sejarah sepak bola Korea Selatan pasca-perang. Perannya yang beragam sebagai pemain, pelatih, administrator, komentator, dan penulis menjadikannya figur sentral dalam pengembangan olahraga ini di Korea. Kemenangannya di Piala Asia AFC 1956 dan medali perak di Asian Games 1958 sebagai pemain merupakan pencapaian penting yang mengukir namanya dalam sejarah olahraga nasional.
7.2. Pengaruh terhadap Sepak Bola Jepang
Kontribusi Park Kyung-ho terhadap sepak bola Jepang, terutama pada tahap awal pembentukan J.League, sangat signifikan. Melalui perannya sebagai penasihat teknis di Oita Trinita dan upayanya dalam memperkenalkan pemain Korea ke liga profesional Jepang, ia membantu menjembatani hubungan sepak bola antara kedua negara dan membuka jalan bagi banyak pemain Korea untuk berkarier di Jepang.