1. Gambaran Umum
Patrizio Sala (Patrizio Salapaˈtrittsjo ˈsaːlaBahasa Italia; lahir 16 Juni 1955) adalah seorang mantan pesepak bola dan manajer sepak bola berkebangsaan Italia yang berposisi sebagai gelandang. Ia dikenal luas atas karier bermainnya yang sukses, terutama saat memenangkan gelar Serie A bersama Torino pada musim 1975-76. Sala juga memiliki jejak penting dalam sepak bola internasional, mewakili tim nasional sepak bola Italia dan berpartisipasi dalam Piala Dunia FIFA 1978. Setelah pensiun sebagai pemain, ia melanjutkan kontribusinya dalam dunia sepak bola sebagai seorang manajer.
2. Kehidupan Awal dan Karier Junior
Patrizio Sala memulai perjalanan sepak bolanya dari kota kelahirannya, menunjukkan bakat sejak usia dini dan mengembangkan keterampilannya di klub junior sebelum melangkah ke jenjang profesional.
2.1. Kelahiran dan Masa Kecil
Patrizio Sala lahir pada tanggal 16 Juni 1955 di Bellusco, sebuah komune di Lombardy, Italia. Lingkungan masa kecilnya di Lombardy kemungkinan besar telah membentuk minat dan keterlibatannya dalam olahraga sepak bola, yang merupakan bagian integral dari budaya Italia.
2.2. Karier Klub Junior
Karier awal Patrizio Sala sebagai pemain dimulai di klub Monza. Ia bergabung dengan klub tersebut pada tahun 1973, yang saat itu bermain di divisi yang lebih rendah. Selama dua musim pertamanya di Monza (1973-1975), Sala telah menunjukkan potensinya, membantu tim meraih gelar Coppa Italia Semiprofessionisti sebanyak dua kali, yaitu pada musim 1973-74 dan 1974-75. Periode ini menjadi fondasi penting bagi karier profesionalnya yang gemilang di masa depan.
3. Karier Pemain Profesional
Karier profesional Patrizio Sala ditandai dengan partisipasinya di beberapa klub papan atas Italia dan penampilan yang signifikan di level internasional, menunjukkan konsistensi dan kualitasnya sebagai seorang gelandang.
3.1. Karier Klub
Setelah menunjukkan performa yang menjanjikan di Monza, Patrizio Sala kemudian melanjutkan karier profesionalnya di beberapa klub besar Serie A. Ia bergabung dengan Torino pada tahun 1975 dan bermain di sana hingga tahun 1981. Periode ini menjadi puncak kariernya di level klub, di mana ia berhasil meraih gelar Serie A yang prestisius pada musim 1975-76, sebuah pencapaian yang sangat berharga bagi Torino.
Setelah dari Torino, Sala berpindah ke Sampdoria (1981-1982), dilanjutkan dengan Fiorentina (1982-1984). Ia juga sempat membela Pisa pada musim 1983-1984. Kemudian, ia bermain untuk Cesena dari tahun 1984 hingga 1988, dan kemudian Parma dari tahun 1987 hingga 1989. Sala mengakhiri karier bermainnya di klub divisi bawah, Solbiatese, dari tahun 1989 hingga 1990.
3.2. Karier Internasional
Patrizio Sala juga mendapat kehormatan untuk mewakili tim nasional sepak bola Italia. Ia membuat 8 penampilan untuk negaranya antara tahun 1976 dan 1980.

Salah satu momen paling berkesan dalam karier internasionalnya adalah ketika ia menjadi bagian dari skuad Piala Dunia FIFA 1978 di bawah asuhan pelatih Enzo Bearzot. Dalam turnamen tersebut, Sala bermain dalam satu pertandingan, dan Italia berhasil finis di posisi keempat. Kehadirannya di skuad Piala Dunia menegaskan posisinya sebagai salah satu gelandang terkemuka di Italia pada era tersebut.
4. Prestasi
Selama karier bermainnya, Patrizio Sala meraih beberapa penghargaan dan gelar, baik di tingkat klub maupun secara individu, yang menunjukkan kontribusinya yang signifikan terhadap tim-tim yang dibelanya.
- AC Monza
- Coppa Italia Semiprofessionisti: 1973-74, 1974-75
- Torino F.C.
- Serie A: 1975-76
5. Karier Setelah Pensiun sebagai Pemain
Setelah mengakhiri kariernya sebagai pesepak bola profesional pada tahun 1990, Patrizio Sala melanjutkan keterlibatannya dalam dunia sepak bola dengan beralih profesi menjadi seorang manajer sepak bola. Meskipun detail spesifik mengenai karier manajerialnya tidak dijelaskan secara rinci dalam sumber yang tersedia, perannya sebagai manajer menunjukkan dedikasinya yang berkelanjutan terhadap olahraga ini.
6. Penilaian dan Warisan
Patrizio Sala dikenang sebagai seorang gelandang yang tangguh dan memiliki pengaruh besar di lapangan. Kontribusinya yang paling menonjol adalah perannya dalam membantu Torino memenangkan gelar Serie A pada musim 1975-76, sebuah pencapaian bersejarah bagi klub tersebut yang mengakhiri dominasi tim-tim besar lainnya saat itu. Keberhasilan ini tidak hanya mengukuhkan namanya di sejarah Torino, tetapi juga di kancah sepak bola Italia secara keseluruhan. Partisipasinya dalam Piala Dunia FIFA 1978 bersama tim nasional sepak bola Italia juga menandai statusnya sebagai pemain berkaliber internasional. Warisannya mencakup dedikasi sebagai pemain dan kemudian sebagai manajer, yang mencerminkan komitmen seumur hidup terhadap sepak bola Italia.