1. Kehidupan
Kehidupan Rose Constance Leveson-Gower ditandai oleh perannya yang erat dengan Keluarga Kerajaan Inggris dan keterlibatannya dalam berbagai aktivitas publik.
1.1. Kehidupan Awal dan Hubungan Keluarga
Rose Constance Bowes-Lyon lahir pada 6 Mei 1890. Ia adalah putri ketiga dari Claude Bowes-Lyon, Earl Strathmore dan Kinghorne ke-14 dan istrinya, Cecilia Cavendish-Bentinck.
Ia memiliki sembilan saudara kandung, yang menjadikannya bagian dari keluarga besar yang memiliki koneksi mendalam dengan aristokrasi Inggris. Saudara-saudaranya antara lain:
- Violet Hyacinth Bowes-Lyon (1880-1893)
- Mary Frances Bowes-Lyon (1883-1961), yang kemudian menjadi Lady Elphinstone.
- Patrick Bowes-Lyon, Earl Strathmore dan Kinghorne ke-15 (1884-1949)
- John Herbert Bowes-Lyon (1887-1930)
- Alexander Francis Bowes-Lyon (1888-1911)
- Fergus Bowes-Lyon (1889-1915)
- Michael Claude Hamilton Bowes-Lyon (1893-1953)
- Elizabeth Bowes-Lyon (1900-2002), yang kemudian menjadi Ibu Suri Elizabeth.
- David Bowes-Lyon (1902-1961)
Sebagai kakak perempuan dari Ibu Suri Elizabeth, ia memegang posisi unik sebagai bibi dari Ratu Elizabeth II dan Putri Margaret dari pihak ibu, menempatkannya di pusat lingkaran dalam kerajaan.
1.2. Pernikahan dan Keturunan
Pada 24 Mei 1916, Lady Rose Bowes-Lyon menikah dengan Yang Terhormat William Leveson-Gower. Suaminya kemudian mewarisi gelar Earl dari saudaranya yang tidak memiliki keturunan pada 21 Juli 1939, sehingga Lady Rose secara resmi dikenal sebagai Countess Granville.
Pasangan ini dikaruniai dua orang anak:
- Lady Mary Cecilia Leveson-Gower (12 Desember 1917 - 13 Februari 2014). Ia menikah dengan Sir Samuel Clayton pada 7 Juli 1956 dan memiliki keturunan. Salah satu putri mereka adalah penjelajah kutub Rosie Stancer.
- Granville James Leveson-Gower, Earl Granville ke-5 (6 Desember 1918 - 31 Oktober 1996). Ia menikah dengan Doon Aileen Plunket (1931-2003) pada 9 Oktober 1958 dan memiliki keturunan.
1.3. Aktivitas dan Penghargaan
Countess Granville memiliki peran aktif dalam kehidupan publik dan dianugerahi beberapa kehormatan atas dedikasinya. Pada 3 Oktober 1930, ia menjadi ibu baptis bagi keponakannya, Putri Margaret Rose dari York, saat pembaptisan sang putri. Ini menunjukkan kedekatan dan kepercayaan tinggi yang diberikan kepadanya oleh keluarga kerajaan.
Sepanjang hidupnya, ia menerima beberapa penghargaan bergengsi:
- Ia dianugerahi gelar Dame Grand Cross dari Ordo Yang Paling Terhormat Rumah Sakit Santo Yohanes Yerusalem (GCStJ), yang menggarisbawahi kontribusinya pada pekerjaan kemanusiaan dan amal.
- Ia juga dianugerahi gelar kehormatan Doktor Hukum (LL.D.) oleh Queen's University Belfast, sebuah pengakuan atas kecerdasannya dan kontribusinya.
- Pada tahun 1953, ia dianugerahi gelar Dame Grand Cross dari Ordo Victoria Kerajaan (GCVO), sebuah kehormatan pribadi dari monarki yang mengakui jasa luar biasa kepada penguasa.
1.4. Kematian
Suami Lady Granville, Lord Granville, meninggal dunia pada 25 Juni 1953, pada usia 72 tahun. Lady Granville sendiri hidup empat belas tahun lebih lama setelah kematian suaminya, meninggal pada 17 November 1967, di usia 77 tahun. Pada saat kematiannya, ia adalah saudara kandung terakhir dari Ibu Suri Elizabeth yang masih hidup, mengakhiri era ikatan keluarga yang signifikan dalam sejarah Kerajaan Inggris.
2. Leluhur
Rose Constance Bowes-Lyon berasal dari garis keturunan bangsawan dan terhubung dengan berbagai keluarga terkemuka di Inggris. Berikut adalah silsilah leluhurnya:
Tingkat | Nama Leluhur |
---|---|
1 | Rose Constance Bowes-Lyon |
2 | Claude Bowes-Lyon, Earl Strathmore dan Kinghorne ke-14 |
3 | Cecilia Cavendish-Bentinck |
4 | Claude Bowes-Lyon, Earl Strathmore dan Kinghorne ke-13 |
5 | Frances Dora Smith |
6 | Charles William Frederick Cavendish-Bentinck |
7 | Caroline Louisa Burnaby |
8 | Thomas George Lyon-Bowes, Lord Glamis |
9 | Charlotte Grimstead |
10 | Oswald Smith |
11 | Henrietta Mildred Hodgson |
12 | Lord Charles Bentinck |
13 | Anne Wellesley |
14 | Edwyn Burnaby |
15 | Anne Caroline Salisbury |
3. Warisan
Warisan Rose Constance Leveson-Gower sangat terkait dengan posisinya dalam Keluarga Kerajaan Inggris dan dedikasinya pada pelayanan publik. Sebagai kakak perempuan Ibu Suri Elizabeth dan bibi dari Ratu Elizabeth II, ia menjadi penghubung penting antara bangsawan dan monarki, membantu menopang citra dan stabilitas institusi monarki selama periode yang penuh perubahan.
Perannya sebagai ibu baptis bagi Putri Margaret menegaskan kedekatannya dengan inti keluarga kerajaan dan pengaruhnya dalam membimbing anggota kerajaan generasi berikutnya. Penghargaan-penghargaan yang diterimanya, seperti GCVO dan GCStJ, bukan sekadar gelar kehormatan, melainkan cerminan dari kontribusinya pada berbagai penyebab mulia dan loyalitasnya kepada Kerajaan. Kehidupannya yang panjang dan koneksinya yang mendalam dengan Istana membuktikan peran seorang bangsawan yang melayani di balik layar, memperkuat fondasi sosial dan hubungan personal yang penting bagi keluarga kerajaan. Ia dikenang sebagai sosok yang setia dan berpengaruh dalam sejarah bangsawan Inggris di abad ke-20.