1. Masa Muda dan Karier Liga Minor
Ross Youngs menunjukkan bakat alami dalam olahraga sejak usia dini, yang membawanya menuju karier profesional di bisbol meskipun menghadapi tantangan keluarga dan lingkungan liga minor yang dinamis.
1.1. Masa Muda dan Latar Belakang Keluarga
Youngs lahir di Shiner, Texas, pada tanggal 10 April 1897, sebagai anak kedua dari tiga bersaudara laki-laki. Ayahnya adalah seorang pekerja kereta api, namun mengalami cacat yang memaksanya pindah bersama keluarga ke San Antonio. Di San Antonio, ayahnya bekerja sebagai peternak, sementara ibunya menjalankan sebuah hotel kecil untuk menopang kebutuhan keluarga. Youngs sendiri membantu dengan pekerjaan sampingan seperti mengantar koran.
Sejak kecil, Youngs menunjukkan minat dan bakat yang menonjol dalam olahraga. Ia menempuh pendidikan di West Texas Military Institute, di mana ia unggul tidak hanya dalam bisbol tetapi juga sepak bola Amerika. Meskipun menerima tawaran beasiswa untuk bermain sepak bola di tingkat perguruan tinggi, Youngs menolaknya karena ia lebih memilih untuk fokus pada bisbol.
1.2. Perkembangan di Liga Minor
Youngs memulai debut bisbol profesionalnya pada tahun 1914 bersama Austin Senators di Texas League, sebuah liga Kelas B. Namun, penampilannya pada musim itu kurang memuaskan, dengan hanya mencatat rata-rata pukulan .145 dalam 17 pertandingan. Pada tahun 1915, ia bermain di liga-liga Kelas D yang lebih rendah, bergabung dengan Brenham dari Middle Texas League dan Waxahachie Athletics dari Central Texas League. Sayangnya, kedua liga tersebut bubar di tengah musim, memaksa Youngs untuk mencari peluang baru.
Pada tahun 1916, Youngs bermain sebagai infielder untuk Sherman Lions di Western Association, sebuah liga Kelas D. Di sana, ia menunjukkan performa yang sangat impresif, mencatat rata-rata pukulan .362 sebagai seorang switch-hitter. Penampilan cemerlangnya ini menarik perhatian New York Giants, yang akhirnya membeli kontraknya pada bulan Agustus 1916 dengan harga 2.00 K USD. Keputusan ini menjadi titik balik bagi karier Youngs, membawanya selangkah lebih dekat ke Major League Baseball.
2. Karier di New York Giants
Karier Ross Youngs bersama New York Giants adalah periode yang penuh prestasi gemilang, ditandai dengan konsistensi batting yang luar biasa, kontribusi signifikan terhadap kesuksesan tim, namun juga diwarnai oleh dugaan kontroversi dan akhir karier yang tragis.
2.1. Awal Karier dan Debut di MLB
Pada tahun 1917, Youngs bergabung dengan Giants dalam spring training di Marlin, Texas. Awalnya, ia ditugaskan ke Rochester Hustlers, sebuah tim di International League yang memiliki hubungan kerja dengan Giants. Manajer Giants, John McGraw, sangat percaya pada potensi Youngs. Ia bahkan mengatakan kepada Mickey Doolan, manajer Hustlers, "Saya memberikanmu salah satu pemain terhebat yang pernah saya lihat. Mainkan dia di lapangan luar. Jika terjadi sesuatu padanya, saya akan meminta pertanggungjawabanmu."
Di Rochester, Youngs tampil memukau dengan rata-rata pukulan .356 dalam 140 pertandingan, yang membuatnya dipromosikan ke tim utama pada akhir musim. McGraw, terkesan dengan semangat dan kegigihannya, memberinya julukan "Pep". Lebih dari itu, McGraw melihat potensi kepemimpinan dalam diri Youngs dan mulai mempersiapkannya untuk menjadi penerusnya sebagai manajer Giants.
Youngs membuat debut Major League-nya pada tanggal 25 September 1917, bermain dalam tujuh dari sembilan pertandingan terakhir musim itu untuk Giants, yang akhirnya memenangkan National League (NL) pennant. Dalam tujuh pertandingan tersebut, ia mencatat 9 pukulan dalam 26 kesempatan (rata-rata .346) dengan dua double dan tiga triple. Pada tahun 1918, ketika pemain luar kanan reguler Giants, Dave Robertson, meninggalkan tim untuk melatih klub militer lokal, Youngs mengambil alih posisi penuh waktu. Bermain secara eksklusif dengan left-handed batting, Youngs merespons dengan rata-rata pukulan .302 dalam 121 pertandingan, menempatkannya di posisi keenam di liga. Ini adalah musim pertama dari tujuh musim berturut-turut di mana ia memukul di atas .300 sebagai pemain reguler, dan yang kedua dari delapan musim secara keseluruhan jika termasuk periode singkatnya di tahun 1917. Ia juga menempati posisi keenam di NL dengan on-base percentage (OBP) .368. Musim berikutnya, Robertson ditukar ke Chicago Cubs untuk pitcher Phil Douglas, mengukuhkan Youngs sebagai pemain utama di lapangan kanan Giants. Youngs menyelesaikan musim 1919 di posisi ketiga di NL dengan rata-rata pukulan .311. Pada tahun 1920, rata-rata pukulan .351 miliknya berada di posisi kedua di NL, hanya di belakang Rogers Hornsby.
2.2. Puncak Karier dan Partisipasi Seri Dunia

Tahun 1921 menandai periode puncak performa Youngs. Ia mencatatkan rata-rata pukulan .327, menempatkannya di urutan kesembilan di NL. Dalam Game 3 1921 World Series, Youngs mencetak sejarah sebagai pemain pertama yang mencatat dua pukulan dalam inning yang sama di pertandingan World Series. Giants berhasil mengalahkan New York Yankees, dengan Youngs mencatat rata-rata pukulan .280 dalam seri tersebut.
Pada tanggal 29 April 1922, Youngs berhasil melakukan cycle hit, sebuah pencapaian langka dalam bisbol. Ia mengakhiri musim reguler dengan OBP .398 (kesembilan di NL) dan berbagi tempat kesembilan dalam stolen base (17). Youngs kemudian tampil gemilang di 1922 World Series dengan rata-rata pukulan .375 saat Giants sekali lagi mengalahkan Yankees. Pada tahun 1923, Youngs memimpin NL dalam runs scored dengan 121 dan rata-rata pukulan .348 miliknya menjadi yang kedelapan terbaik di liga. Meskipun ia mencatatkan rata-rata pukulan .356 di 1923 World Series, Giants kalah dari Yankees.
2.3. Dugaan Pengaturan Pertandingan
Pada musim 1924, Youngs tampil solid dengan rata-rata pukulan .356, menempatkannya di posisi ketiga di NL. Namun, musim ini diwarnai oleh sebuah insiden yang menggemparkan. Dalam seri terakhir musim tersebut, Giants menghadapi Philadelphia Phillies di Polo Grounds dan tengah bersaing ketat dengan Brooklyn Dodgers untuk meraih pennant.
Jimmy O'Connell, seorang outfielder Giants, menawarkan $500 (setara dengan 500 USD) kepada Heinie Sand, shortstop Phillies, agar sengaja mengalah dalam pertandingan tersebut. Sand menolak suap tersebut dan melaporkannya kepada manajer Phillies, Art Fletcher. Insiden ini kemudian sampai ke Komisioner Kenesaw Mountain Landis, yang berujung pada skorsing seumur hidup bagi O'Connell dan pelatih Giants, Crazy Dolan.
O'Connell dalam keterangannya mengimplikasikan rekan setimnya, Youngs, George Kelly, dan Frankie Frisch, sebagai kaki tangan dalam konspirasi tersebut. Namun, setelah penyelidikan menyeluruh, Komisioner Landis menyatakan ketiga pemain tersebut bersih dari segala tuduhan. Keputusan ini menjaga reputasi Youngs dan rekan-rekannya, meskipun bayang-bayang skandal tetap ada.
2.4. Akhir Karier
Setelah performa puncaknya, karier Ross Youngs mulai menunjukkan penurunan. Di 1924 World Series, di mana Giants kalah dari Washington Senators, Youngs mencatatkan rata-rata pukulan yang rendah, hanya .185. Perjuangan berlanjut pada tahun 1925, di mana ia hanya memukul .264, satu-satunya musim dalam kariernya dengan rata-rata pukulan di bawah .300. Meskipun demikian, ia sedikit bangkit pada tahun 1926, mencatatkan rata-rata .306 dalam 95 pertandingan.
Menjelang akhir kariernya, Youngs mengambil peran sebagai mentor bagi Mel Ott, yang nantinya akan menjadi penerusnya di posisi right fielder untuk Giants. Youngs mengajarkan Ott bagaimana bermain di Polo Grounds, stadion kandang Giants, sebuah warisan pengetahuan yang menunjukkan dedikasinya terhadap tim dan olahraga bahkan di masa-masa sulitnya. Masa-masa ini juga menjadi awal mula penyakit yang kelak mengakhiri karier dan hidupnya secara tragis.
3. Penyakit dan Kematian
Karier Ross Youngs berakhir secara mendadak pada tahun 1926, ketika ia didiagnosis menderita kelainan ginjal yang saat itu dikenal sebagai Bright's disease. Penyakit ini diduga terkait dengan paparan streptococcal infection yang ia alami pada tahun 1924.
Karena kondisi kesehatannya yang memburuk, Youngs terlalu sakit untuk bermain setelah tanggal 10 Agustus 1926. Atas desakan manajer John McGraw, ia kembali ke rumah untuk perawatan. Pada bulan Maret 1927, ia bahkan menerima transfusi darah sebagai upaya untuk menyelamatkan hidupnya.
Namun, perjuangannya melawan penyakit itu sia-sia. Ross Youngs meninggal dunia akibat Bright's disease pada tanggal 22 Oktober 1927, di usia yang sangat muda, 30 tahun. Selama masa sakitnya, berat badannya menurun drastis, dari sekitar 77 kg (170 lb) saat aktif bermain menjadi hanya sekitar 45 kg (100 lb) pada saat kematiannya. Dalam obituari Youngs di The New York Times, manajer Giants, John McGraw, mengenang Youngs sebagai "pemain luar terhebat yang pernah saya lihat di lapangan bisbol."
4. Warisan dan Evaluasi
Meskipun karier Ross Youngs terbilang singkat, dampaknya terhadap bisbol, khususnya bagi New York Giants, sangat signifikan. Warisannya tidak hanya tercermin dari statistik dan prestasinya, tetapi juga dari perdebatan sengit seputar kelayakannya masuk ke Hall of Fame.
4.1. Statistik dan Prestasi Karier
Selama sepuluh tahun kariernya yang terpotong, Ross Youngs mencatatkan statistik yang mengesankan. Ia mengumpulkan 812 runs, 42 home run, 592 RBI, dan 153 stolen base. Rata-rata pukulannya sepanjang karier adalah .322, dengan on-base percentage (OBP) .399 dan slugging percentage .441. Youngs berhasil mencatatkan rata-rata pukulan .300 atau lebih tinggi di setiap musim hingga tahun 1925, dan dua kali di atas .350.
Ia juga mencetak 100 atau lebih runs sebanyak tiga kali, dengan rekor karier 102 RBI pada tahun 1921 dan 10 home run pada tahun 1924. Selama masa baktinya di Giants, tim tersebut berhasil melaju ke World Series empat tahun berturut-turut (1921-1924) dan memenangkan dua di antaranya (1921 dan 1922), menunjukkan kontribusi vital Youngs terhadap kesuksesan tim pada masa itu.
Tahun | Tim | G | PA | AB | R | H | 2B | 3B | HR | TB | RBI | SB | CS | SH | SF | BB | HBP | SO | DP | BA | OBP | SLG | OPS | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1917 | NYG | 7 | 29 | 26 | 5 | 9 | 2 | 3 | 0 | 17 | 1 | 1 | - | 2 | - | 1 | - | 0 | 5 | - | .346 | .370 | .654 | 1.024 |
1918 | NYG | 121 | 532 | 474 | 70 | 143 | 16 | 8 | 1 | 178 | 25 | 10 | - | 8 | - | 44 | - | 6 | 49 | - | .302 | .368 | .376 | .744 |
1919 | NYG | 130 | 561 | 489 | 73 | 152 | 31 | 7 | 2 | 203 | 43 | 24 | - | 13 | - | 51 | - | 7 | 47 | - | .311 | .384 | .415 | .799 |
1920 | NYG | 153 | 671 | 581 | 92 | 204 | 27 | 14 | 6 | 277 | 78 | 18 | 18 | 13 | - | 75 | - | 2 | 55 | - | .351 | .427 | .477 | .904 |
1921 | NYG | 141 | 594 | 504 | 90 | 165 | 24 | 16 | 3 | 230 | 102 | 21 | 17 | 18 | - | 71 | - | 1 | 47 | - | .327 | .411 | .456 | .868 |
1922 | NYG | 149 | 643 | 559 | 105 | 185 | 34 | 10 | 7 | 260 | 86 | 17 | 9 | 21 | - | 55 | - | 7 | 50 | - | .331 | .398 | .465 | .863 |
1923 | NYG | 152 | 689 | 596 | 121 | 200 | 33 | 12 | 3 | 266 | 87 | 13 | 19 | 14 | - | 73 | - | 5 | 36 | - | .336 | .412 | .446 | .859 |
1924 | NYG | 133 | 612 | 526 | 112 | 187 | 33 | 12 | 10 | 274 | 74 | 11 | 9 | 6 | - | 77 | - | 3 | 31 | - | .356 | .441 | .521 | .962 |
1925 | NYG | 130 | 584 | 500 | 82 | 132 | 24 | 6 | 6 | 186 | 53 | 17 | 11 | 14 | - | 66 | - | 4 | 51 | - | .264 | .354 | .372 | .726 |
1926 | NYG | 95 | 421 | 372 | 62 | 114 | 12 | 5 | 4 | 148 | 43 | 21 | - | 10 | - | 37 | - | 2 | 19 | - | .306 | .372 | .398 | .770 |
Total Karier (10 musim) | 1211 | 5336 | 4627 | 812 | 1491 | 236 | 93 | 42 | 2039 | 592 | 153 | 83 | 119 | - | 550 | - | 37 | 390 | - | .322 | .399 | .441 | .839 |
4.2. Kontroversi Pemilihan Hall of Fame
Ross Youngs adalah salah satu pemain favorit John McGraw, manajer legendaris Giants, yang bahkan hanya menyimpan dua foto di kantornya: satu foto Christy Mathewson dan satu lagi foto Youngs. Rekan setimnya di Giants, Rosy Ryan, dan pemain yang pernah menjadi lawannya dari Brooklyn Dodgers, Burleigh Grimes, bahkan menganggap Youngs sebagai pemain terbaik yang pernah mereka lihat.
Meskipun demikian, ketika Youngs pertama kali masuk dalam daftar pemungutan suara untuk National Baseball Hall of Fame pada tahun 1936, ia menerima kurang dari 5% suara dari Baseball Writers' Association of America (BBWAA). Ia tetap berada di daftar pemungutan suara setiap tahun hingga 1956, dengan perolehan suara tertinggi 22% pada tahun 1947. Ford C. Frick, Komisioner Bisbol, dan mantan rekan setimnya, Bill Terry, keduanya gigih mendukung pencalonan Youngs.
Pada tahun 1967, mantan rekan setim Giants, Terry dan Frankie Frisch, bergabung dengan Veterans Committee. Mereka berperan besar dalam pemilihan beberapa mantan rekan setim mereka, termasuk Youngs pada tahun 1972. Selain Youngs, Terry dan Frisch juga mendorong terpilihnya rekan setim Giants lainnya seperti Jesse Haines pada tahun 1970, Dave Bancroft dan Chick Hafey pada tahun 1971, George Kelly pada tahun 1973, Jim Bottomley pada tahun 1974, dan Freddie Lindstrom pada tahun 1976.
Youngs sendiri meninggal pada usia termuda dibandingkan anggota Hall of Fame lainnya. Ia juga menjadi satu-satunya anggota National Baseball Hall of Fame yang berasal dari San Antonio dan diabadikan di San Antonio Sports Hall of Fame pada tahun 1998. Kota kelahirannya, Shiner, juga mengadakan turnamen bisbol untuk menghormatinya di Clipper Field dari tahun 2001 hingga 2003.
Namun, pemilihan Youngs, bersama dengan beberapa pilihan lain yang dibuat oleh Terry dan Frisch, dianggap sebagai salah satu pemilihan terlemah dalam lingkaran bisbol. Menurut BBWAA, Veterans Committee tidak cukup selektif dalam memilih anggota, dan tuduhan kroniisme pun dilayangkan terhadap komite tersebut. Ini kemudian menyebabkan kekuasaan Veterans Committee dikurangi dalam beberapa tahun berikutnya. Ahli statistik bisbol Bill James bahkan menyatakan bahwa Youngs seharusnya tidak berada di Hall of Fame.
Di sisi lain, pada tahun 1981, Lawrence Ritter dan Donald Honig memasukkan Youngs dalam buku mereka The 100 Greatest Baseball Players of All Time. Mereka menjelaskan apa yang mereka sebut "Sindrom Smoky Joe Wood", di mana seorang pemain dengan bakat luar biasa tetapi kariernya terpotong oleh cedera atau penyakit tetap harus - terlepas dari tidak memiliki statistik karier yang secara kuantitatif menempatkannya di antara para pemain terhebat sepanjang masa - dimasukkan dalam daftar 100 pemain terhebat. Pandangan ini menyoroti bahwa kualitas sejati seorang pemain tidak selalu dapat diukur hanya dari angka-angka statistik semata, terutama jika kariernya terpotong tragis.
4.3. Penghormatan dan Dampak
Meskipun kematiannya datang terlalu cepat, Ross Youngs tidak dilupakan dalam sejarah bisbol. Setelah kepergiannya, New York Giants memberikan penghormatan khusus kepadanya. Sebuah plakat perunggu dipasang di dinding lapangan kanan Polo Grounds, stadion kandang Giants. Awalnya, Giants berniat membayar biaya plakat tersebut, namun para penggemar menyatakan keinginan mereka untuk berkontribusi. Meskipun sumbangan dibatasi hanya 1 USD per orang, seluruh biaya plakat akhirnya berhasil terkumpul dari donasi penggemar, menunjukkan betapa Youngs dicintai dan dihormati oleh basis penggemar.
Pujian dari manajer John McGraw, yang menyebutnya "pemain luar terhebat yang pernah saya lihat," serta kesaksian dari rekan setim seperti Rosy Ryan dan lawan seperti Burleigh Grimes yang menganggapnya sebagai pemain terbaik yang pernah mereka saksikan, menegaskan status Youngs sebagai talenta yang unik dan berpengaruh. Selain itu, pengangkatannya ke San Antonio Sports Hall of Fame pada tahun 1998 dan turnamen bisbol yang diadakan di kota kelahirannya, Shiner, dari tahun 2001 hingga 2003, menunjukkan bahwa warisan dan dampaknya melampaui lapangan bisbol, menjangkau komunitas tempat ia berasal. Ross Youngs tetap dikenang sebagai salah satu talenta yang sangat disayangkan harus pergi terlalu cepat, meninggalkan jejak yang tak terlupakan dalam olahraga.
5. Kehidupan Pribadi
Ross Youngs menikah dengan Dorothy Pienecke, seorang wanita asal Brooklyn, pada bulan Oktober 1924. Mereka bertemu saat Youngs berlibur di Berkshires. Pada bulan Desember 1925, putri mereka, Caroline, lahir. Namun, sayangnya, hubungan antara Dorothy dan ibu Youngs memburuk, menyebabkan pasangan tersebut berpisah bahkan sebelum kelahiran Caroline. Akibatnya, Youngs tidak pernah memiliki kesempatan untuk bertemu dengan putrinya sendiri.
Di luar lapangan bisbol, Youngs dikenal sebagai pribadi yang ramah dan dermawan. Ia sering meminjamkan uang kepada orang lain, dan pada saat kematiannya, ia dilaporkan masih memiliki piutang sebesar 16.00 K USD. Selain bisbol, Youngs sangat menikmati bermain golf dan bahkan dianggap sebagai pegolf terbaik di kalangan pemain Major League pada masanya. Kehidupan pribadinya yang singkat namun penuh dengan drama dan kontradiksi ini memberikan gambaran yang lebih dalam tentang sosok Ross Youngs di luar citranya sebagai bintang bisbol.