1. Kehidupan Awal dan Pendidikan
Ryuji Ishizue memiliki masa kecil yang berakar di Itami, Prefektur Hyogo, tempat ia dilahirkan dan tumbuh. Perjalanan sepak bolanya dimulai sejak bangku sekolah menengah, berlanjut hingga ke jenjang universitas, membentuk dasar karier profesionalnya di kemudian hari.
1.1. Masa Kecil dan Sekolah Menengah Atas
Ryuji Ishizue lahir di Itami, Prefektur Hyogo, Jepang. Selama tahun ketiga di SMA Prefektur Hyogo Itami Kita, ia terpilih untuk masuk tim pilihan Prefektur Hyogo. Ia memainkan peran penting dalam membantu Prefektur Hyogo meraih kejuaraan pertamanya. Berkat penampilannya yang menonjol, Ryuji Ishizue dijuluki sebagai "Tiga Gagak SMA Hyogo" (兵庫・高校三羽がらすHyōgo Kōkō Sanba GarasuBahasa Jepang) bersama dengan rekan-rekan satu timnya, Masahiro Wada dan Akihiro Nagashima.
1.2. Karier Universitas
Setelah menyelesaikan pendidikan menengah atas, Ryuji Ishizue melanjutkan studi dan karier sepak bolanya di Universitas Tokai. Ia bermain untuk tim sepak bola universitas dari tahun 1983 hingga 1986, sebelum memulai karier profesionalnya.
2. Karier Bermain
Karier bermain Ryuji Ishizue membentang dari akhir era Japan Soccer League (JSL) hingga awal terbentuknya J.League, di mana ia menorehkan jejaknya sebagai penjaga gawang yang tangguh di dua klub utama.
2.1. All Nippon Airways (Yokohama Flügels)
Ishizue memulai karier profesionalnya pada tahun 1987 dengan bergabung bersama All Nippon Airways (ANA). Pada Japan Soccer League 1989-90, ia berhasil mendapatkan posisi sebagai penjaga gawang reguler dan bermain semakin banyak. Namun, pada musim berikutnya, Japan Soccer League 1990-91, waktu bermainnya berkurang karena kehadiran pemain baru Masanori Sanada. Pada tahun 1992, meskipun Sanada meninggalkan klub, Ishizue masih tidak bermain sebanyak Atsuhiko Mori.
Klub tersebut kemudian berganti nama menjadi Yokohama Flügels. Meskipun seringkali menjadi cadangan, Ishizue kerap melakukan penyelamatan gemilang ketika Mori mengalami penurunan performa atau diskors, yang membuatnya dijuluki sebagai "Penjaga Gawang Cadangan Terkuat" oleh pemain dan penggemar dari tim lain. Pada tahun Piala Kaisar 1993, Yokohama Flügels berhasil memenangkan gelar utama pertama mereka. Ishizue menjadi starter di Final Piala Kaisar 1993 menggantikan Mori yang diskors, dan permainannya yang stabil sangat berkontribusi pada kemenangan tersebut. Itu adalah satu-satunya pertandingan yang ia mainkan di musim tersebut. Ia bermain untuk Yokohama Flügels hingga tahun 1994.
2.2. Vissel Kobe
Pada tahun 1995, Ryuji Ishizue pindah ke klub lokalnya, Vissel Kobe, yang saat itu berkompetisi di Japan Football League (JFL). Di Vissel Kobe, ia kembali menjadi penjaga gawang reguler dan berperan penting dalam membantu klub tersebut meraih promosi ke J1 League pada tahun 1997, setelah Vissel Kobe finis di posisi kedua JFL pada tahun 1996.
Kepindahannya ke Vissel Kobe juga menandai reuni penting: pada bulan Mei 1995, Akihiro Nagashima, salah satu dari "Tiga Gagak SMA Hyogo" lainnya, bergabung dengan Kobe. Kemudian, pada bulan Juli 1995, Masahiro Wada juga menyusul, melengkapi kembali "Tiga Gagak" setelah 13 tahun. Pada tahun 1998, Ryuji Ishizue tidak bermain sebanyak Nobuhiro Maeda.
2.3. Pensiun dari Karier Bermain
Ryuji Ishizue memutuskan untuk pensiun dari karier bermainnya pada akhir musim 1998. Setelah pensiun sebagai pemain, ia tetap berada di Vissel Kobe dan melanjutkan dedikasinya untuk klub sebagai pelatih dan staf akademi, berfokus pada pengembangan pemain-pemain muda.
3. Statistik Klub
Tabel berikut menyajikan catatan penampilan dan gol Ryuji Ishizue di pertandingan liga, piala domestik, dan Piala Liga sepanjang karier bermainnya di klub profesional.
Kinerja Klub | Liga | Piala | Piala Liga | Total | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Musim | Klub | Liga | Penampilan | Gol | Penampilan | Gol | Penampilan | Gol | Penampilan | Gol |
Jepang | Liga | Piala Kaisar | J.League Cup | Total | ||||||
1987/88 | All Nippon Airways | JSL Div 2 | ||||||||
1988/89 | JSL Div 1 | 10 | 0 | 10 | 0 | |||||
1989/90 | 20 | 0 | 0 | 0 | 20 | 0 | ||||
1990/91 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | ||||
1991/92 | 6 | 0 | 0 | 0 | 6 | 0 | ||||
1992 | Yokohama Flügels | J1 League | - | 0 | 0 | 5 | 0 | 5 | 0 | |
1993 | 0 | 0 | 1 | 0 | 0 | 0 | 1 | 0 | ||
1994 | 7 | 0 | 0 | 0 | 2 | 0 | 9 | 0 | ||
1995 | Vissel Kobe | Football League | 23 | 0 | 3 | 0 | - | 26 | 0 | |
1996 | 30 | 0 | 3 | 0 | 0 | 0 | 33 | 0 | ||
1997 | J1 League | 28 | 0 | 2 | 0 | 5 | 0 | 35 | 0 | |
1998 | 13 | 0 | 2 | 0 | 4 | 0 | 19 | 0 | ||
Total | 137 | 0 | 11 | 0 | 16 | 0 | 164 | 0 |
Ryuji Ishizue melakukan debutnya di J.League pada 8 Juni 1994, dalam pertandingan melawan Verdy Kawasaki di Stadion Nasional Kasumigaoka. Selain statistik yang tercantum dalam tabel, ia juga pernah tampil dalam beberapa pertandingan resmi lainnya:
- Konica Cup 1991: 2 penampilan, 0 gol.
- J1 Promotion/Relegation Play-offs 1998: 1 penampilan, 0 gol.
4. Karier Kepelatihan
Setelah pensiun sebagai pemain, Ryuji Ishizue melanjutkan kontribusinya di dunia sepak bola, mengalihkan fokusnya pada pengembangan talenta dan kepelatihan.
4.1. Peran Kepelatihan di Vissel Kobe
Ryuji Ishizue menghabiskan sebagian besar karier kepelatihannya di Vissel Kobe dari tahun 1999 hingga Januari 2018, memegang berbagai posisi kunci dalam pengembangan pemain:
- 1999-2001:** Pelatih Pengembangan (普及コーチFukyū KōchiBahasa Jepang).
- 2000-2006:** Pelatih Pusat Pelatihan Nasional JFA (JFAナショナルトレセンJFA Nashonaru ToresenBahasa Jepang) (posisi rangkap).
- 2002-2003:** Pelatih Tim Junior (ユース コーチYūsu KōchiBahasa Jepang).
- 2004-2005:** Manajer Tim Junior-Youth (ジュニアユース 監督Junia Yūsu KantokuBahasa Jepang).
- 2006-2007:** Pelatih Penjaga Gawang (GK) U-21 (U21 GKコーチU21 GK KōchiBahasa Jepang).
- 2008:** Penasihat Pengembangan (育成アドバイザーIkusei AdobaizāBahasa Jepang).
- 2009-2015:** Pelatih Penjaga Gawang (GK) U-18 (U18 GKコーチU18 GK KōchiBahasa Jepang).
- 2010-2016:** Kepala Proyek GK Asosiasi Sepak Bola Prefektur Hyogo (兵庫県サッカー協会GKプロジェクトチーフHyōgo-ken Sakkā Kyōkai GK Purojekuto ChīfuBahasa Jepang) (posisi rangkap).
- 2016:** Pelatih Penjaga Gawang (GK) U-18 sekaligus Direktur Akademi (U18 GKコーチ兼アカデミーダイレクターU18 GK Kōchi ken Akademī DairekutāBahasa Jepang).
- 2017-Januari 2018:** Direktur Akademi (アカデミーダイレクターAkademī DairekutāBahasa Jepang).
4.2. Peran Kepelatihan Lain
Di luar Vissel Kobe, Ishizue juga menjabat beberapa peran kepelatihan lainnya:
- 2019:** Penasihat di Sekolah Menengah Atas Sanda Shosei (三田松聖高等学校Sanda Shōsei KōtōgakkōBahasa Jepang).
- 2020-Saat ini:** Pelatih Penjaga Gawang (GK) di Albirex Niigata. Dari tahun 2020 hingga 2024, ia menjabat sebagai pelatih GK tim utama. Mulai tahun 2025, ia akan beralih peran sebagai pelatih GK untuk tim U-18.
5. Insiden dan Anekdot Penting
Karier Ryuji Ishizue tidak lepas dari momen-momen dramatis dan pengakuan publik, baik di lapangan maupun dalam budaya populer.
Salah satu insiden penting terjadi pada tahap pertama J.League 1998. Dalam pertandingan melawan Hokkaido Consadole Sapporo, Ryuji Ishizue melakukan kesalahan fatal yang menyebabkan timnya kebobolan, dan akibatnya ia kehilangan posisi regulernya di pertandingan-pertandingan berikutnya. Namun, pada tanggal 26 November di tahun yang sama, dalam pertandingan J1 Promotion/Relegation Play-offs (juga melawan Consadole Sapporo), Ishizue tampil memukau dengan serangkaian penyelamatan luar biasa yang berhasil menyelamatkan timnya dari degradasi.
Selain itu, Ryuji Ishizue juga muncul dalam manga populer Captain Tsubasa. Namanya disebutkan dalam cerita sebagai penjaga gawang yang posisinya direbut oleh karakter Ken Wakashimazu.
6. Warisan dan Penilaian
Ryuji Ishizue dikenang tidak hanya atas kemampuannya di lapangan, tetapi juga atas dampaknya yang berkelanjutan terhadap pengembangan sepak bola di Jepang, terutama dalam posisi penjaga gawang.
6.1. Penilaian Positif
Ryuji Ishizue mendapatkan reputasi yang kuat sebagai "Penjaga Gawang Cadangan Terkuat" (控え最強のGKHikae Saikyō no GKBahasa Jepang). Julukan ini diberikan oleh pemain dan suporter tim lawan, sebagai pengakuan atas kemampuannya yang konsisten dalam melakukan penyelamatan-penyelamatan penting ketika ia diberi kesempatan bermain, terutama saat Atsuhiko Mori, penjaga gawang utama, sedang tidak dalam performa terbaik atau absen. Prestasinya tidak hanya terbatas pada penampilan individu, tetapi juga pada kontribusi signifikan bagi timnya, seperti perannya dalam memenangkan Piala Kaisar 1993 bersama Yokohama Flügels dan kontribusinya yang vital dalam promosi Vissel Kobe ke J1 League.
6.2. Pengaruh
Sebagai pemain dan pelatih, Ryuji Ishizue telah memberikan pengaruh yang berarti pada perkembangan sepak bola Jepang. Selama masa bermainnya, reputasinya sebagai "Penjaga Gawang Cadangan Terkuat" menyoroti pentingnya peran penjaga gawang, terlepas dari status regulernya. Setelah pensiun, ia secara aktif terlibat dalam pengembangan pemain muda melalui berbagai posisi kepelatihan di Vissel Kobe, termasuk peran sebagai pelatih GK U-18 dan direktur akademi. Keterlibatannya yang berkesinambungan di Pusat Pelatihan Nasional JFA dan Asosiasi Sepak Bola Prefektur Hyogo lebih lanjut menunjukkan dedikasinya pada pembinaan talenta masa depan. Kontribusinya pada klub-klub seperti Vissel Kobe, terutama dalam membantu promosi klub, menunjukkan dampaknya yang nyata pada organisasi sepak bola di tingkat lokal.