1. Kehidupan Awal
Saori Kitakaze memiliki latar belakang keluarga atletik dan menunjukkan bakat dalam olahraga sejak usia dini.
1.1. Kelahiran dan Latar Belakang Keluarga
Saori Kitakaze lahir pada tanggal 3 April 1985, di Kushiro, Hokkaidō, Jepang, dan dibesarkan di Ebetsu. Ia memiliki tinggi 1.51 m dan berat 47 kg. Golongan darahnya adalah A. Kedua orang tua serta kedua kakak perempuannya juga merupakan mantan atlet atletik. Nama "Saori" diberikan kepadanya karena kedua orang tuanya adalah penggemar penyanyi Minami Saori. Pada tanggal 1 November 2012, ia menikah dengan seorang senior dari Universitas Asai Gakuen Hokkaido (sekarang Universitas Hokusho). Setelah melahirkan putra sulungnya, ia kembali berkompetisi pada tahun 2019.
1.2. Masa Sekolah dan Awal Karier Atletik
Kitakaze mulai menekuni atletik sejak kelas empat sekolah dasar. Selama masa sekolah dasar, ia juga aktif di klub bola basket dan bahkan menjabat sebagai kapten tim bola basket mini Oasa pada tahun 1997, saat ia berada di kelas enam.
Pada tahun 2000, saat kelas tiga sekolah menengah pertama, Kitakaze berhasil meraih gelar juara lari 100 meter putri di Kejuaraan Atletik SMP Seluruh Jepang. Meskipun mengalami penurunan performa dan kehilangan motivasi selama tahun pertama dan kedua sekolah menengah atas, ia bangkit setelah kematian kakeknya. Pada tahun 2003, saat kelas tiga sekolah menengah atas, ia mencapai "triple crown" dengan memenangkan nomor lari 100 meter di Kejuaraan Atletik Junior Jepang, Kejuaraan Atletik Antar Sekolah Menengah Atas Nasional (Inter-High), dan Festival Olahraga Nasional Kategori Wanita A.
Untuk melanjutkan pelatihan di bawah bimbingan pelatihnya di sekolah menengah atas, Hiroyuki Nakamura, Kitakaze memilih untuk masuk ke Universitas Asai Gakuen, universitas lokal di daerahnya. Ia lulus dari Fakultas Sistem Pembelajaran Sepanjang Hayat di Universitas Asai Gakuen Hokkaido (sekarang Universitas Hokusho) pada tahun 2008.
2. Karier Atletik
Karier atletik Saori Kitakaze ditandai dengan berbagai pencapaian signifikan di tingkat domestik dan internasional, meskipun juga diwarnai oleh tantangan cedera.
2.1. Keberhasilan Awal dan Aktivitas Domestik
Pada September 2006, Kitakaze mencatat waktu 11.56 detik di nomor lari 100 meter, yang pada saat itu merupakan rekor Hokkaidō. Dalam kompetisi pertamanya pada tahun 2007 di Shizuoka International Athletics Meet, ia mencetak rekor Hokkaidō lainnya dengan waktu 11.52 detik di babak penyisihan. Meskipun ia menempati posisi kedua di belakang Momoko Takahashi di Kejuaraan Atletik Antar Universitas Jepang dan Kejuaraan Atletik Jepang (Japan Championships) di mana ia berusaha meraih gelar juara bertahan, ia terpilih untuk pertama kalinya sebagai anggota tim estafet Jepang untuk Kejuaraan Dunia Atletik 2007. Pada bulan Juli di Nambu Chuhei Memorial Athletics Meet, ia memenangkan lomba dengan waktu 11.64 detik (bantuan angin), mengalahkan Takahashi dengan catatan waktu yang sama namun unggul dalam selisih waktu.
Dalam kompetisi pertamanya sebagai atlet profesional pada Oda Memorial Athletics Meet April 2008, Kitakaze mencetak rekor pribadi 11.42 detik di nomor lari 100 meter, namun ia menempati posisi kedua karena rekan setimnya, Chisato Fukushima, mencetak rekor Jepang 11.36 detik.
Berikut adalah catatan prestasinya dalam Kejuaraan Atletik Jepang untuk nomor lari 100 meter:
Tahun | Lokasi | Posisi | Waktu |
---|---|---|---|
2004 | Tottori, Tottori | Ke-8 | 11.92 |
2005 | Tokyo | Ke-6 (sf) | 11.93 |
2006 | Kobe, Hyōgo | Ke-5 | 11.97 |
2007 | Osaka, Osaka | Ke-2 | 11.66 |
2008 | Kawasaki, Kanagawa | Ke-6 | 11.90 |
2009 | Hiroshima, Hiroshima | DNS (sf) | |
2010 | Marugame, Kagawa | Ke-6 | 11.76 |
2011 | Kumagaya, Saitama | Ke-7 | 11.88 |
2012 | Osaka, Osaka | Ke-11 (h) | 11.81 |
2013 | Chōfu, Tokyo | Ke-3 | 11.74 |
2014 | Fukushima, Fukushima | Ke-9 (h) | 11.92 |
2015 | Niigata, Niigata | Ke-8 | 12.00 |
2016 | Nagoya, Aichi | Ke-16 (h) | 12.18 |
2.2. Prestasi Internasional
Kompetisi internasional pertama Kitakaze terjadi pada tahun 2004, ketika ia meraih medali perunggu di nomor lari 60 meter pada Kejuaraan Atletik Indoor Asia 2004 di Teheran, Iran. Pada tahun yang sama, ia juga mencapai semifinal lari 100 meter di Kejuaraan Dunia Atletik Junior.
Pada tahun 2005, ia menempati posisi keempat di Pesta Olahraga Asia Timur 2005 sebelum membantu tim estafet putri Jepang meraih gelar juara estafet 4 × 100 meter. Pada Pesta Olahraga Asia 2006 di Doha, Qatar, ia menempati posisi ketujuh di final lari 100 meter.
Kitakaze meraih medali perak di nomor estafet 4 × 100 meter pada Kejuaraan Atletik Asia 2007 di Amman, Yordania. Pada tahun yang sama, ia terpilih untuk mewakili Jepang di tingkat global pada Kejuaraan Dunia Atletik 2007, namun tim estafetnya didiskualifikasi di babak penyisihan.
Ia kemudian meraih dua medali perak lagi di nomor estafet 4 × 100 meter pada Kejuaraan Atletik Asia 2013 di Pune, India, dan Kejuaraan Atletik Asia 2015 di Wuhan, Tiongkok. Pada IAAF World Relays 2014 di Nassau, Bahama, tim estafet 4 × 100 meternya menempati posisi ke-18 di babak penyisihan.
2.3. Rekor Pribadi dan Rekor Jepang
Saori Kitakaze memiliki rekor pribadi berikut dalam nomor lari cepat:
Nomor | Waktu | Angin | Lokasi | Tanggal |
---|---|---|---|---|
Lintasan Luar Ruangan | ||||
100 m | 11.42 | +1.7 m/s | Hiroshima, Jepang | 29 April 2008 |
200 m | 24.55 | -0.6 m/s | Sapporo, Jepang | 27 Mei 2007 |
Lintasan Dalam Ruangan | ||||
60 m | 7.52 | Teheran, Iran | 6 Februari 2004 |
Kitakaze juga memegang rekor Jepang dalam estafet 4 × 100 meter dengan catatan waktu 43.39 detik. Rekor ini dicetak pada tanggal 8 Mei 2011, di Kawasaki, bersama Momoko Takahashi, Chisato Fukushima, dan Kana Ichikawa, di mana Kitakaze berlari di leg pertama.
2.4. Cedera dan Pemulihan
Selama kariernya, Saori Kitakaze mengalami cedera signifikan, termasuk patah tulang tibia kiri akibat kelelahan. Untuk mengatasi cedera ini, ia menjalani tiga kali operasi dan program rehabilitasi yang intensif. Ia berhasil kembali berkompetisi pada tanggal 15 Mei 2010, dalam sebuah pertandingan yang diselenggarakan oleh Asosiasi Atletik Kota Sapporo di Stadion Atletik Taman Atsubetsu Sapporo. Dalam lomba lari 100 meter putri tersebut, ia meraih posisi pertama dengan waktu 11.94 detik, menandai kembalinya ia ke dunia atletik.
3. Aktivitas Pasca-Pensiun dan Karier Kepelatihan
Setelah periode pensiun, Saori Kitakaze kembali aktif di dunia atletik dengan berbagai peran baru, khususnya sebagai pelatih.
3.1. Pensiun dan Kembali Berkompetisi
Pada tahun 2016, Saori Kitakaze memutuskan untuk pensiun dari kompetisi atletik. Setelah pensiun, ia melahirkan putra sulungnya. Namun, pada tahun 2019, ia memutuskan untuk kembali berkompetisi, menandai babak baru dalam karier atletiknya.
3.2. Peran Pelatih
Pada Oktober 2020, setelah pelatihnya, Nakamura, pensiun, Saori Kitakaze mengambil alih posisi sebagai direktur sekaligus pemain-pelatih untuk Hokkaido High-Tech AC. Pada Maret 2021, ia mengundurkan diri dari posisi direktur di Hokkaido High-Tech AC dan pada April di tahun yang sama, ia mendirikan klub atletik sendiri, "Hokkaido Bremens Athletics Club," yang berfokus pada atletik master. Sejak Januari 2022, Kitakaze juga menjabat sebagai direktur tim atletik di almamaternya, Universitas Hokusho, terus berkontribusi pada pengembangan atlet-atlet muda di wilayah Hokkaidō.
4. Penilaian dan Dampak
Saori Kitakaze meninggalkan warisan yang signifikan dalam dunia atletik Jepang melalui dedikasi dan pencapaiannya sebagai atlet lari cepat. Kariernya yang panjang, ditandai dengan keberhasilan di tingkat nasional dan internasional, termasuk memegang rekor Jepang dalam estafet 4 × 100 meter, menjadikannya figur inspiratif bagi banyak atlet. Kemampuannya untuk mengatasi cedera serius dan kembali ke kompetisi menunjukkan kegigihan dan semangat juang yang tinggi.
Selain prestasinya di lintasan, dampak Kitakaze meluas ke generasi atlet berikutnya melalui peran kepelatihannya. Dengan menjadi pemain-pelatih di Hokkaido High-Tech AC, mendirikan Hokkaido Bremens Athletics Club untuk atlet master, dan menjadi direktur tim atletik di Universitas Hokusho, ia secara aktif berkontribusi pada pengembangan dan pembinaan bakat-bakat baru di Jepang, khususnya di Hokkaidō. Kontribusinya dalam membimbing dan menginspirasi atlet muda menegaskan perannya yang berkesinambungan dalam memajukan olahraga atletik di Jepang.