1. Awal Kehidupan dan Karir Pemuda
S'busiso Nkosi lahir pada 21 Januari 1996 di Barberton, sebuah kota di provinsi Mpumalanga, Afrika Selatan. Ia memulai karir rugbinya di tingkat pemuda dan menunjukkan bakatnya sejak dini, yang membawanya bermain untuk tim-tim rugbi junior yang signifikan di Afrika Selatan.
1.1. Rugbi Pemuda
Karir rugbi pemuda S'busiso Nkosi dimulai di kampung halamannya. Pada tahun 2012, ia dipanggil untuk mewakili tim Pumas daerahnya di turnamen Grant Khomo Week U-16, di mana ia membuat tiga penampilan. Setelah itu, ia pindah ke Johannesburg dan melanjutkan pendidikannya di Jeppe High School for Boys. Selama di sana, ia terpilih untuk tim Golden Lions U-18 dalam turnamen Craven Week pada tahun 2013 dan 2014. Pada turnamen tahun 2013 di Polokwane, ia berhasil mencetak satu try di final tidak resmi, meskipun timnya kalah 29-45 dari Western Province.
Setelah lulus sekolah menengah, Nkosi pindah ke Durban dan bergabung dengan Sharks. Pada tahun 2015, ia membuat sebelas penampilan sebagai starter untuk tim Sharks U19 di Kejuaraan Provinsi U-19 2015. Selama musim itu, ia mencetak total tujuh try, menjadikannya pencetak try terbanyak untuk timnya dan berada di posisi keenam secara keseluruhan di Grup A kompetisi. Ia mencetak dua try melawan Leopards U19 di Durban, dua try lagi saat menghadapi Golden Lions U19 di Johannesburg, satu try di pertandingan kandang dan tandang melawan Blue Bulls U19, serta satu try melawan Western Province U19. Meskipun demikian, tim Sharks U19 mengalami musim yang mengecewakan dan finis di dasar klasemen.
Pada tahun 2016, Nkosi membuat dua puluh penampilan untuk tim UKZN Impi dalam kompetisi Varsity Shield. Ia mencetak satu try melawan UWC dan dua try dalam kemenangan besar 63-30 atas TUT Vikings. Timnya memenangkan tujuh dari delapan pertandingan mereka di kompetisi tersebut. Mereka seharusnya finis di posisi teratas bersama Wits, namun mengalami pengurangan 12 poin karena menurunkan pemain yang tidak memenuhi syarat, sehingga turun ke posisi ketiga dan kehilangan kesempatan untuk promosi ke Varsity Cup.
2. Karir Klub Profesional
Perjalanan karir profesional S'busiso Nkosi melibatkan beberapa klub rugbi terkemuka di Afrika Selatan, di mana ia terus menunjukkan kemampuannya sebagai winger yang produktif dan menjadi pemain kunci di setiap tim yang diperkuatnya.
2.1. Sharks
Setelah tampil mengesankan di level pemuda, S'busiso Nkosi resmi bergabung dengan skuad Sharks untuk musim Super Rugby 2017 pada akhir Oktober 2016. Sebelum itu, pada Maret 2016, ia sempat dilepas dari kamp pelatihan tim nasional Afrika Selatan U-20 untuk bermain dua pertandingan bersama tim Sharks XV di seri kualifikasi Currie Cup 2016. Ia membuat debut kelas satunya sebagai pemain pengganti dalam kemenangan 48-18 melawan tim Namibian Welwitschias dan kemudian menjadi starter dalam kemenangan 24-16 atas Western Province dua minggu kemudian.
Meskipun ia tidak mendapatkan waktu bermain di Divisi Utama Currie Cup 2016, ia membuat tiga penampilan untuk tim Sharks U21 di Kejuaraan Provinsi U-21 2016. Selama karirnya di tim Currie Cup Sharks, Nkosi tercatat mencetak delapan try. Puncaknya, ia menjadi bagian dari tim Sharks yang berhasil memenangkan Currie Cup 2018, menandai pencapaian penting dalam karir klubnya.
2.2. Bulls
Pada tahun 2022, S'busiso Nkosi bergabung dengan tim Bulls. Namun, periode karirnya di Bulls diwarnai oleh tantangan pribadi yang signifikan. Pada Desember 2022, Nkosi dilaporkan menghilang selama tiga minggu tanpa kontak, yang menyebabkan kepolisian mengajukan laporan orang hilang. Setelah ditemukan, ia dan Bulls sepakat untuk berpisah. Insiden ini menyoroti isu-isu terkait kesehatan mental yang ia hadapi selama periode tersebut, yang berdampak pada karir profesionalnya.
2.3. Cheetahs
Setelah kepergiannya dari Bulls, S'busiso Nkosi menandatangani kontrak satu tahun dengan tim Cheetahs pada Maret 2024. Namun, masa bermainnya di Cheetahs juga terhenti karena insiden kontroversial. Pada Mei 2024, ia menjalani tes doping yang hasilnya positif untuk anabolic steroid. Akibatnya, pada 9 September 2024, Federasi Rugbi Dunia menjatuhkan sanksi skorsing tiga tahun kepadanya, yang berlaku hingga 15 Juli 2027. Ini menjadikannya pemain tim nasional Afrika Selatan kedua yang mendapatkan sanksi doping. Insiden ini secara signifikan memengaruhi karirnya dan menimbulkan perdebatan tentang integritas olahraga.
3. Karir Internasional
S'busiso Nkosi memiliki karir internasional yang menonjol bersama tim nasional rugbi Afrika Selatan, baik di level junior maupun senior, puncaknya adalah memenangkan Piala Dunia Rugbi.
3.1. Afrika Selatan U20
Pada Maret 2016, Nkosi masuk dalam skuad pelatihan Afrika Selatan U-20, dan seminggu kemudian ia berhasil masuk ke dalam skuad sementara yang lebih kecil. Ia kemudian terpilih dalam skuad final Afrika Selatan U-20 untuk turnamen World Rugby Under 20 Championship 2016 yang diselenggarakan di Manchester, Inggris.
Di turnamen tersebut, Nkosi menjadi starter dalam semua tiga pertandingan penyisihan grup. Pada pertandingan pembuka Grup C, Afrika Selatan berhasil bangkit dari ketertinggalan untuk mengalahkan Jepang 59-19. Di pertandingan kedua, Afrika Selatan dikalahkan 13-19 oleh Argentina, namun berhasil bangkit dengan kemenangan bonus poin 40-31 atas Prancis di pertandingan grup terakhir mereka, memastikan tempat di semi-final sebagai runner-up terbaik dalam kompetisi.
Namun, Nkosi mengalami cedera paha yang membuatnya absen dari sisa kompetisi. Akibatnya, ia tidak bermain di semi-final, di mana Afrika Selatan menghadapi juara tiga kali Inggris dan kalah 17-39, maupun di pertandingan perebutan tempat ketiga melawan Argentina. Argentina mengalahkan Afrika Selatan untuk kedua kalinya dalam turnamen tersebut dengan skor 49-19, membuat Afrika Selatan finis di posisi keempat dalam kompetisi.
3.2. Tim Nasional Senior
S'busiso Nkosi membuat debut internasionalnya untuk tim nasional senior Afrika Selatan, yang dikenal sebagai Springboks, pada tahun 2018 dalam pertandingan melawan Inggris. Ia dengan cepat menjadi pemain kunci bagi tim nasional dan diakui atas kecepatan serta kemampuannya mencetak try.
Puncak karir internasionalnya adalah terpilihnya dalam skuad Afrika Selatan untuk Piala Dunia Rugbi 2019 yang diselenggarakan di Jepang. Selama turnamen tersebut, ia bermain dalam beberapa pertandingan penyisihan grup, termasuk melawan Namibia, Kanada, dan Italia. Afrika Selatan berhasil melaju hingga final dan memenangkan turnamen dengan mengalahkan Inggris 32-12 di final, mencatat kemenangan Piala Dunia ketiga mereka yang menyamai rekor.
Secara keseluruhan, antara tahun 2018 hingga 2021, Nkosi telah bermain dalam 16 pertandingan uji coba untuk Afrika Selatan dan mencetak 9 try, menunjukkan kontribusi signifikan terhadap tim nasional.
4. Penghargaan
S'busiso Nkosi telah meraih beberapa penghargaan penting sepanjang karir rugbinya, baik di tingkat klub maupun internasional:
- Currie Cup 2018 - Juara (bersama Sharks)
- Kejuaraan Rugbi 2019 - Juara (bersama Afrika Selatan)
- Piala Dunia Rugbi Jepang 2019 - Juara (bersama Afrika Selatan)
- Pertandingan eksibisi South Africa A vs British and Irish Lions 2021 - Juara (bersama South Africa A)
5. Kontroversi dan Tantangan Pribadi
Karir S'busiso Nkosi, meskipun dihiasi dengan banyak kesuksesan, juga menghadapi berbagai isu kontroversial dan tantangan pribadi yang berdampak signifikan pada perjalanan profesionalnya dan menjadi sorotan publik.
5.1. Masalah Kesehatan Mental
Pada akhir tahun 2022, ketika bermain untuk tim Bulls, S'busiso Nkosi menghadapi masalah kesehatan mental yang serius. Ia dilaporkan menghilang tanpa kontak selama tiga minggu pada bulan Desember. Insiden ini menyebabkan kekhawatiran besar, dan kepolisian sampai harus mengajukan laporan orang hilang. Setelah ditemukan, Nkosi dan pihak Bulls sepakat untuk mengakhiri kontraknya secara mutual. Pengalaman Nkosi ini menyoroti pentingnya dukungan kesehatan mental bagi atlet profesional dan bagaimana tantangan pribadi dapat memengaruhi karir mereka di olahraga tingkat tinggi. Kasusnya menjadi pengingat akan tekanan yang dihadapi para atlet dan kebutuhan akan sistem dukungan yang memadai.
5.2. Pelanggaran Doping dan Skorsing
Pada tahun 2024, karir S'busiso Nkosi menghadapi kontroversi besar lainnya ketika ia terbukti melanggar aturan anti-doping. Pada bulan Mei 2024, ia menjalani tes doping dan hasilnya positif untuk anabolic steroid, zat yang dilarang dalam olahraga. World Rugby, badan pengatur rugbi internasional, menjatuhkan sanksi skorsing selama tiga tahun kepadanya, yang mulai berlaku pada 15 Juli 2024, dan akan berakhir pada 15 Juli 2027.
Keputusan ini diumumkan oleh klubnya, Cheetahs, pada 9 September 2024. Skorsing ini memiliki implikasi serius terhadap karir Nkosi, memaksanya untuk absen dari kompetisi profesional selama periode tersebut. Kasusnya juga menjadi catatan penting karena ia adalah pemain tim nasional Afrika Selatan kedua yang menerima skorsing akibat pelanggaran doping, menyoroti tantangan berkelanjutan dalam menjaga integritas olahraga rugbi.