1. Overview
Scott Elliot Hamilton (lahir 4 Maret 1980) adalah seorang pemain uni rugbi internasional Selandia Baru. Ia mampu bermain baik sebagai sayap maupun bek penuh, dikenal sebagai pemain serbaguna. Sepanjang kariernya, Hamilton telah tampil dua kali untuk tim nasional Selandia Baru, All Blacks, pada tahun 2006. Ia juga merupakan pemain kunci untuk Crusaders di Super Rugby dan Canterbury dalam kompetisi provinsi di Selandia Baru. Setelah membangun reputasi yang kuat di tanah kelahirannya, Hamilton pindah ke Inggris pada tahun 2008, bergabung dengan Leicester Tigers, di mana ia menikmati karier profesional yang sukses selama tujuh musim. Setelah pensiun sebagai pemain, ia melanjutkan kontribusinya dalam dunia rugbi sebagai pelatih sekaligus direktur. Artikel ini akan menguraikan perjalanan karier Scott Hamilton, dari masa kecil dan pendidikan, karier bermainnya yang cemerlang di Selandia Baru dan Inggris, hingga perannya dalam dunia rugbi pasca-bermain.
2. Kehidupan awal dan latar belakang
Scott Elliot Hamilton lahir di Christchurch, Selandia Baru, pada 4 Maret 1980. Perjalanan awal Hamilton dalam dunia rugbi cukup unik dan berbeda dibandingkan banyak rekannya yang seumuran.
2.1. Masa kecil dan pendidikan
Selama masa remajanya, Hamilton tidak menjadi bagian dari tim kelompok usia dalam pengembangan kariernya. Bahkan, ketika bersekolah di Christchurch Boys' High School, Hamilton tidak berhasil masuk ke tim utama (First XV) sekolah, melainkan bermain di tim ketiga (Third XV). Meskipun demikian, dengan keahliannya dan posisinya di lini belakang Crusaders dan Canterbury, banyak pengamat rugbi menganggap bahwa ia pada akhirnya akan mencapai level yang lebih tinggi-sebuah pandangan yang tercermin dari julukannya "FABSH", singkatan dari Future All Black Scott Hamilton. Banyak pihak terkejut bahwa butuh waktu cukup lama baginya untuk pertama kali dipanggil ke skuad All Blacks.
3. Karier bermain
Karier bermain Scott Hamilton dimulai di Selandia Baru, tempat ia meniti jalan menuju panggung internasional sebelum melanjutkan perjalanan profesionalnya di Inggris.
3.1. Awal karier dan seleksi All Blacks
Hamilton memulai kariernya di kompetisi provinsi Selandia Baru dengan tim Canterbury di NPC, dan kemudian bermain untuk Crusaders di Super 14. Pada tahun 2005, ia terpilih untuk tim perwakilan rugbi junior Selandia Baru, menunjukkan potensi awalnya. Pada tahun 2006, ia akhirnya terpilih untuk skuad All Blacks untuk bermain melawan Irlandia, yang merupakan momen yang telah lama dinantikan. Pelatih All Blacks saat itu, Graham Henry, menyatakan tentang pemilihan Hamilton, "Kami menyukai cara ia mengantisipasi, ia memiliki perasaan yang baik untuk permainan di barisan belakang. Ia membaca permainan dengan baik. Ia memiliki tingkat kerja yang sangat tinggi dan ia layak untuk seleksi."
Debut Hamilton untuk All Blacks terjadi pada pertandingan uji coba melawan Argentina. Ia dipromosikan dari bangku cadangan untuk pertandingan seri tengah tahun 2006 melawan Irlandia, ke tim inti untuk uji coba Argentina, menyusul cedera yang dialami pemain sayap All Black Sitiveni Sivivatu. Hamilton merayakan debutnya dengan mencetak try penentu kemenangan di babak kedua pertandingan tersebut.
3.2. Karier klub profesional di Inggris
Setelah periode yang sukses di Selandia Baru, Scott Hamilton menandatangani kontrak dengan Leicester Tigers di Inggris pada tahun 2008, mengawali babak baru dalam karier profesionalnya di liga rugbi Inggris.
3.2.1. Leicester Tigers
Scott Hamilton bergabung dengan Leicester Tigers pada tahun 2008. Selama tujuh musim bermain untuk klub ini, ia tampil dalam 142 pertandingan. Dalam dua musim pertamanya, ia membantu Leicester meraih gelar Premiership Rugby secara berturut-turut pada musim 2008-09 dan 2009-10. Ia juga turut berkontribusi pada kemenangan Leicester Tigers di Premiership Rugby pada musim 2012-13, menandai gelar ketiga yang ia raih bersama klub.
3.2.2. Coventry RFC
Pada Februari 2015, Hamilton bergabung dengan Coventry RFC sebagai pemain pinjaman. Ia kemudian menandatangani kontrak permanen dengan Coventry untuk musim 2015-16, mengambil peran sebagai pemain sekaligus pelatih. Selama periode ini, ia memainkan peran ganda yang penting dalam tim.
3.2.3. Hinckley RFC
Pada awal musim 2016-17, Scott Hamilton bergabung dengan Hinckley RFC di National League 2 North sebagai pemain sekaligus pelatih. Ia memainkan peran kunci dalam mempertahankan tim di divisi tersebut pada percobaan pertama. Dalam pertandingan terakhir musim itu melawan Harrogate, ia menunjukkan keahliannya dengan melewati dua pemain dan mencetak try kedua dan terakhirnya di musim tersebut. Meskipun kini berstatus semi-pensiun sebagai pemain, Hamilton masih sesekali tampil dari bangku cadangan, termasuk mencetak try penentu kemenangan pada September 2019 melawan Luctonians. Saat ini, ia lebih fokus pada perannya sebagai Direktur Rugbi di Hinckley RFC.
4. Gaya bermain dan karakteristik
Scott Hamilton dikenal sebagai pemain serbaguna yang mampu bermain di berbagai posisi, khususnya sebagai sayap dan bek penuh. Ia memiliki tinggi 190 cm.
Karakteristik bermainnya yang menonjol meliputi kemampuan antisipasi yang baik, "rasa" yang kuat terhadap permainan di barisan belakang, dan kemampuan membaca permainan dengan akurat. Ia juga dikenal memiliki etos kerja yang sangat tinggi, yang membuatnya menjadi aset berharga bagi setiap tim yang ia bela. Julukan "FABSH" (Future All Black Scott Hamilton) yang melekat padanya sejak masa sekolah menggarisbawahi harapan besar terhadap bakatnya di masa depan.
5. Karier pasca-bermain dan aktivitas lainnya
Setelah pensiun sebagai pemain rugbi profesional, Scott Hamilton tidak sepenuhnya meninggalkan dunia olahraga. Ia kini fokus pada perannya sebagai Direktur Rugbi di Hinckley RFC, di mana ia terus berkontribusi pada pengembangan klub. Selain keterlibatannya dalam rugbi, Hamilton juga aktif dalam olahraga lain; ia bermain kriket di Kibworth CC.