1. Kehidupan Awal dan Latar Belakang di India
1.1. Masa Kecil dan Pendidikan di India
Chinmoy lahir di desa Shakpura, Boalkjhali Upazila, di Distrik Chittagong di Benggala Timur, Kemaharajaan Britania (sekarang Bangladesh). Ia adalah anak bungsu dari tujuh bersaudara. Ayahnya bernama Shashi Kumar Ghose, seorang bankir dan mantan pemeriksa tiket kereta api, sementara ibunya bernama Yogamaya Ghose, seorang ibu rumah tangga yang sangat religius. Ia kehilangan ayahnya karena sakit pada tahun 1943, dan ibunya beberapa bulan kemudian. Chinmoy mulai mempraktikkan meditasi pada usia 11 tahun.
Pada tahun 1944, Chinmoy yang berusia 12 tahun bergabung dengan saudara-saudaranya di Sri Aurobindo Ashram di Puducherry, tempat kakak-kakaknya, Hriday dan Chitta, telah lebih dulu menetap. Di ashram inilah Chitta memberinya nama "Chinmoy", yang berarti "penuh kesadaran ilahi".
1.2. Latihan Spiritual di Sri Aurobindo Ashram
Di ashram, Chinmoy menghabiskan 20 tahun berikutnya dalam praktik spiritual, termasuk meditasi, studi sastra Bengali dan sastra Inggris, atletik, dan bekerja di industri rumahan ashram. Pada masa remajanya dan usia dua puluhan, ia juga seorang pelari cepat dan atlet dasalomba.
Pada tahun 1955, ia menjadi sekretaris pribadi Nolini Kanta Gupta, Sekretaris Jenderal ashram, yang menerjemahkan tulisannya dari Bengali ke Inggris. Chinmoy juga menerbitkan artikel tentang para guru spiritual India dan terus menulis puisi, lagu, serta kesan-kesannya tentang kehidupan di ashram dalam buku catatannya.
2. Pindah ke Amerika Serikat dan Ekspansi Global
Setelah dua dekade di ashram, Sri Chinmoy memutuskan untuk pindah ke Amerika Serikat, yang menandai dimulainya ekspansi ajaran dan organisasinya secara internasional.
2.1. Migrasi ke AS dan Aktivitas Awal

Menurut Sri Chinmoy, pada tahun 1964 ia merasa terdorong untuk pindah ke Amerika Serikat sebagai respons terhadap "pesan dari dalam" untuk melayani orang-orang di Barat yang mencari pemenuhan spiritual. Dengan bantuan Sam Spanier, Eric Hughes, dan sponsor Amerika lainnya yang terhubung dengan Sri Aurobindo Ashram, ia beremigrasi ke New York City pada 13 April 1964, saat ia berusia 33 tahun.
Selama tahun pertama kepindahannya, ia bekerja sebagai asisten di departemen paspor dan visa di Konsulat India di bawah LL Mehrotra. Meskipun tidak memiliki pendidikan formal, ia menerima dukungan dan dorongan dari rekan-rekan dan atasannya, dan diundang untuk memberikan ceramah tentang Hinduisme. Ia mulai memberikan ceramah di berbagai universitas dan kemudian di Perserikatan Bangsa-Bangsa. Dari tahun 1968 hingga 1970, ia memberikan ceramah di universitas-universitas terkemuka seperti Universitas Yale, Universitas Harvard, Universitas Cornell, Universitas Brandeis, Dartmouth College, dan The New School for Social Research. Pada tahun 1974, ia memberikan ceramah di 50 negara bagian di 50 universitas, yang kemudian diterbitkan sebagai seri buku enam bagian berjudul 50 Freedom-Boats to One Golden Shore (1974). Pada tahun 1970-an dan 1980-an, ia melakukan perjalanan ke Eropa, Asia, dan Australia untuk memberikan ceramah di universitas-universitas, yang menghasilkan publikasi The Oneness of the Eastern Heart and the Western Mind.
2.2. Ekspansi Internasional dan Pendirian Pusat
Pada tahun 1965, ia diundang ke Museum Guggenheim dan didukung oleh Asia Society, di mana ia menampilkan tiga komposisi musik. Pada akhir tahun itu, ia mulai menerbitkan majalah bulanan AUM. Pada 22 Juli 1966, ia mendirikan pusat pertamanya, yang kemudian akan berkembang menjadi lebih dari 100 pusat di sekitar 60 negara di seluruh dunia, di San Juan, Puerto Riko. Pusat-pusat ini didirikan untuk mengajarkan filosofi spiritual dan meditasi, serta mempraktikkan gaya hidup brahmacharya (selibat) yang moderat. Sejak saat inilah ia mulai dikenal dengan nama "Sri Chinmoy".
Pada akhir 1970-an, pusat studi Sri Chinmoy utama berada di New York, Florida, dan Hindia Barat. Selama beberapa dekade berikutnya, Pusat Sri Chinmoy dibuka dan didirikan di various kota di AS, Eropa, Australasia, Afrika Selatan, dan Amerika Selatan, dengan total 350 pusat di seluruh dunia. Pada tahun 1973, The New York Times menulis bahwa Sri Chinmoy "dihormati di India sebagai salah satu dari sedikit orang suci yang telah mencapai Nirvikalpa Samadhi, tingkat kesadaran tertinggi mutlak."
2.3. Pengaruh pada Tokoh Terkemuka

Selama tahun 1970-an, Sri Chinmoy menarik banyak pengikut dari kalangan musisi seperti Carlos Santana, John McLaughlin, Narada Michael Walden, Roberta Flack, Clarence Clemons, dan Boris Grebenshchikov. Sri Chinmoy menawarkan kepada para musisi ini jalur spiritual yang disiplin yang melarang penggunaan narkoba rekreasional termasuk alkohol, dan mendorong musik serta puisi sebagai ekspresi rasa syukur kepada Ilahi.
Santana dan McLaughlin menjadi pengikut Sri Chinmoy selama beberapa tahun sebelum akhirnya berpisah. Pada tahun 1973, mereka merilis album berdasarkan ajaran Sri Chinmoy, berjudul Love Devotion Surrender. McLaughlin adalah pengikut Sri Chinmoy dari tahun 1970 hingga 1975. Pada tahun 1971, ia membentuk Mahavishnu Orchestra, yang dinamai dari nama spiritual "Mahavishnu" yang diberikan Sri Chinmoy kepadanya. McLaughlin memperkenalkan Santana kepada guru tersebut. Santana dan istrinya Deborah kemudian menjadi pengikut Chinmoy dari tahun 1972 hingga 1981. Santana mengatakan, "Tanpa seorang guru, saya hanya melayani kesombongan saya sendiri, tetapi dengan dia saya bisa melayani Anda dan semua orang. Saya adalah senar, tetapi dia adalah musisi. Guru telah lulus dari Harvard kesadaran dan duduk di kaki Tuhan." Di bawah nama spiritual Devadip - yang berarti "Pelita Tuhan", "Mata Tuhan", dan "Cahaya Tuhan" - yang diberikan Chinmoy kepadanya, Santana merilis tiga album: Illuminations (1974), Oneness (1979), dan The Swing of Delight (1980). Pada tahun 2000, ia mengatakan kepada Rolling Stone bahwa hubungannya dengan Chinmoy memburuk pada tahun 1980-an. Santana menekankan bahwa ia mengambil banyak hal baik dari tahun-tahunnya bersama guru tersebut, meskipun ketika ia pergi, Sri Chinmoy "bersikap pendendam untuk sementara waktu. Ia memberi tahu semua teman saya untuk tidak pernah menelepon saya lagi, karena saya akan tenggelam dalam lautan kegelapan ketidaktahuan karena meninggalkannya." Namun, pada tahun 2017, Santana mengatakan kepada Rolling Stone, "Saya sangat bersyukur atas 10 tahun yang saya habiskan bersama guru spiritual itu."
Guru spiritual Frederick Lenz menjadi pengikut sekitar tahun 1972, tetapi pada tahun 1981 ia berpisah dengan Sri Chinmoy dan menjadi guru sendiri. Penulis spiritual Lex Hixon adalah anggota Pusat Sri Chinmoy pada tahun 1970-an.
Sri Chinmoy menganjurkan "transendensi diri" dengan memperluas kesadaran seseorang untuk menaklukkan batasan pikiran yang dirasakan, dan ini diterapkan pada atletik. Pelari peraih medali emas Olimpiade Carl Lewis adalah salah satu yang dinasihati oleh Sri Chinmoy. Ia belajar meditasi dari Sri Chinmoy dan secara teratur mempraktikkan teknik-tekniknya. Sebagai seorang Kristen yang taat, Lewis menyatakan bahwa keterlibatannya dengan Sri Chinmoy adalah langkah maju menuju pemenuhan spiritual yang memperkuat keyakinan Kristennya. Pada tahun 2011, Lewis muncul dalam film dokumenter pendek Challenging Impossibility, yang menampilkan kekuatan yang ditunjukkan oleh Chinmoy.
Menurut situs web tim, anggota Tim Maraton Sri Chinmoy telah berenang melintasi Selat Inggris lebih dari 40 kali. Acara atletik lain yang disponsori Chinmoy termasuk lari ultra-jarak, termasuk Self-Transcendence 3100 Mile Race; mendaki gunung; dan bersepeda jarak jauh. Pada tahun 2010, Ashrita Furman, yang memegang lebih dari 150 Rekor Dunia Guinness, menyatakan bahwa "meditasi yang ia pelajari dari Sri Chinmoy membantunya tampil melebihi harapannya."
3. Ajaran dan Filosofi
Inti filosofi spiritual Sri Chinmoy berpusat pada pencarian kedamaian batin dan kesatuan dengan Ilahi melalui praktik-praktik tertentu.
3.1. Konsep Inti: Transendensi Diri
Sri Chinmoy mengajarkan bahwa kemajuan spiritual dapat dicapai dengan mengikuti jalan cinta, pengabdian, dan penyerahan diri. Ia menggambarkan cinta ilahi sebagai pengorbanan diri dan perluasan diri. Praktik cinta dan pengabdian kepada Tuhan ini dikenal sebagai Bhakti Yoga. Jalannya bukanlah penolakan duniawi atau asketisme, melainkan jalan tengah di mana pencari memiliki kesempatan untuk menolak atau mengubah kualitas negatif yang menghalangi persatuan dengan Ilahi. Chinmoy mengajarkan bahwa meditasi pada hati membawa cahaya jiwa ke depan untuk mencapai realitas tertinggi secepat mungkin.
Chinmoy menyatakan: "Kita semua adalah pencari, dan tujuan kita sama: untuk mencapai kedamaian batin, cahaya dan sukacita, untuk menjadi satu tak terpisahkan dengan Sumber kita, dan untuk menjalani hidup yang penuh kepuasan sejati."
Elemen integral dari ajaran Sri Chinmoy adalah pemahaman tentang 'transendensi diri'. Transendensi diri adalah praktik memiliki tujuan baru dan melampaui kapasitas dan batasan kita sebelumnya yang pasti memberi kita sukacita. Transendensi diri adalah tujuan membuat kemajuan dalam hidup dengan menjadi manusia yang lebih baik daripada bersaing dengan seluruh dunia. Chinmoy percaya bahwa kita tidak terbatas dalam roh.
Filosofi Sri Chinmoy adalah penerimaan hidup. Dengan berbagi niat baik dan inspirasi kepada orang lain serta melayani umat manusia, dunia dapat diubah dan perdamaian dapat dicapai.
Ia meminta murid-muridnya untuk mengadopsi diet vegetarian, menjauhi narkoba rekreasional termasuk alkohol, dan menjalani gaya hidup yang murni dan selibat. Meskipun dipengaruhi oleh Hinduisme, jalannya melayani komunitas pencari internasional dari berbagai latar belakang.
3.2. Meditasi dan Praktik Spiritual
Sri Chinmoy mengajarkan berbagai teknik meditasi, yaitu untuk menenangkan dan membawa keheningan ke pikiran, memurnikan pikiran, dan bermeditasi pada hati spiritual. Chinmoy menjelaskan bahwa dengan menjaga pikiran tetap tenang dan hening selama sepuluh atau lima belas menit, pengalaman baru dapat mulai muncul di dalam diri, dan praktik menenangkan pikiran ini adalah akar dari semua kemajuan spiritual.
Sri Chinmoy merekomendasikan meditasi selama suasana tenang di pagi hari, sebelum memulai aktivitas sehari-hari. Ia merekomendasikan bagi mereka yang baru memulai meditasi untuk idealnya bermeditasi sebelum pukul tujuh pagi. Sri Chinmoy mengajarkan bahwa doa dan meditasi itu penting, tetapi ada perbedaan dalam hasilnya. Doa adalah proses naik kepada Tuhan dan berbicara kepada-Nya, dan meditasi adalah praktik menenangkan pikiran sehingga kehadiran Tuhan dapat menyelimuti kita dan berkomunikasi dengan kita. Ia juga mengajarkan bahwa membaca tulisan spiritual atau menyanyikan lagu-lagu mendalam bermanfaat untuk mempersiapkan meditasi atau untuk tetap dalam suasana meditatif setelah berlatih meditasi. Chinmoy percaya bahwa lari dan kebugaran fisik membantu kehidupan spiritual batin serta kehidupan aktivitas luar, dan mendorong para pengikutnya untuk berlari setiap hari. Sri Chinmoy menganggap manfaat lari adalah menjaga tubuh tetap bugar dan menjernihkan pikiran; ia merasa itu juga bisa menjadi bentuk meditasi eksternal.
3.3. Pandangan tentang Agama dan Spiritualitas
Bagian integral dari ajaran Sri Chinmoy adalah penghormatan terhadap jalan dan agama lain. Sri Chinmoy menulis bahwa agama sejati memiliki kualitas universal, tidak mencari kesalahan pada agama lain, serta ditandai oleh pengampunan, kasih sayang, toleransi, persaudaraan, dan perasaan kesatuan.
Sri Chinmoy mengatakan bahwa meskipun ia dibesarkan dalam tradisi Hindu, ia merasa bahwa agamanya adalah "Cinta Tuhan".
4. Aktivitas dan Kontribusi
Sri Chinmoy terlibat dalam berbagai kegiatan untuk mempromosikan perdamaian, seni, atletisme, dan bantuan kemanusiaan, yang mencerminkan filosofi hidupnya.
4.1. Promosi Perdamaian

Pada tahun 1987, Sri Chinmoy meresmikan Sri Chinmoy Oneness Home Peace Run, sebuah lari estafet untuk perdamaian melalui banyak negara di dunia di mana para pelari membawa obor menyala yang melambangkan harmoni. Sri Chinmoy menggambarkan konsepnya sebagai "upaya akar rumput untuk perdamaian". Tema 'Oneness Home' dari Peace Run adalah bahwa semua orang adalah warga negara yang mendambakan perdamaian di satu planet. Peace Run umumnya diadakan setiap dua tahun, dan yang pertama diluncurkan pada April 1987 di World Trade Center di New York City.
Pada tahun 1970, Sri Chinmoy mulai memberikan meditasi perdamaian non-denominasi dua kali seminggu di Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk para delegasi, staf, dan perwakilan LSM PBB. Pada tahun 1976, ia menyatakan, "Ide-ide Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah perdamaian universal dan persaudaraan universal, dan cita-cita Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah keluarga dunia yang satu dan hati yang satu." Setelah memimpin meditasi perdamaian selama 37 tahun, yang telah dihadiri oleh banyak karyawan dan diplomat PBB, lebih dari 700 pejabat PBB, duta besar, anggota Kongres AS, dan perwakilan dari berbagai agama, memberikan penghormatan kepada Chinmoy setelah kematiannya selama perayaan anumerta di markas besar PBB di New York. Selama upacara di PBB, Daw Aye Aye Thant, putri mantan Sekretaris Jenderal PBB U Thant, menyatakan bahwa ayahnya dalam suratnya kepada Sri Chinmoy pada April 1972 menulis, "Anda memang telah menanamkan dalam pikiran ratusan orang di sini nilai-nilai moral dan spiritual yang sangat kita hargai. Saya akan selalu menghargai kesempatan yang tak terlupakan dari pertemuan kita di Perserikatan Bangsa-Bangsa." Daw Aye Aye Thant menambahkan bahwa ia merasa beruntung telah mengenal Sri Chinmoy dan telah berada di hadapannya berkali-kali, serta mengenal banyak anggota Kelompok.
Pada tahun 1991, Sri Chinmoy memulai layanan kemanusiaan 'Oneness Heart Tears and Smiles' yang mengirimkan makanan dan obat-obatan kepada mereka yang membutuhkan. Organisasi ini, yang pada tahun 2007 melayani 136 negara, dimulai dengan anggota Pusat Sri Chinmoy mendistribusikan bantuan kemanusiaan kepada anak-anak dan orang dewasa yang membutuhkan di seluruh dunia. Organisasi ini bekerja sama dengan LSM atau pemerintah, dan menyediakan pasokan kesehatan, medis, dan pendidikan kepada negara-negara penerima. Organisasi ini dilayani oleh para profesional kesehatan dan sukarelawan pribadi di lima benua, dalam program-program yang menyediakan bantuan bencana, pembangunan regional, serta pasokan kesehatan dan medis. Program 'Kids to Kids' yang disponsori oleh Oneness Heart Tears and Smiles mendorong anak-anak sekolah untuk menyiapkan paket perlengkapan sekolah dan mainan untuk anak-anak yang kurang beruntung di komunitas lain.

Chinmoy bepergian dan mendedikasikan banyak aktivitasnya serta acara-acara yang ia dirikan untuk perdamaian. Ia bertemu dengan tokoh-tokoh dunia, dan digambarkan sebagai duta perdamaian. Chinmoy bertemu Bunda Teresa dalam lima kesempatan terpisah. Pada pertemuan kedua mereka di Roma, Italia pada Oktober 1994, Sri Chinmoy memberinya penghargaan. Selama upacara tersebut, Bunda Teresa berkata kepada Sri Chinmoy: "Saya sangat senang dengan semua pekerjaan baik yang Anda lakukan untuk perdamaian dunia dan untuk orang-orang di begitu banyak negara. Semoga kita terus bekerja sama dan berbagi bersama semua untuk kemuliaan Tuhan dan untuk kebaikan manusia." Chinmoy bertemu dengan Diana, Putri Wales, di Istana Kensington pada 21 Mei 1997.
Ia tidak memungut biaya untuk bimbingan spiritual atau pertunjukan musiknya. Ia menghormati semua agama dan tokoh agama di dunia. Jalannya adalah sistem spiritual yoga kontemporer, yang dipraktikkan di bawah bimbingan seorang guru, atau guru spiritual. Chinmoy menganjurkan brahmacharya - selibat - baik bagi pengikut yang menikah maupun yang belum menikah, dan berfokus pada pengalaman sukacita spiritual batin daripada kesenangan. Menurut sebuah artikel tahun 1987 di Hinduism Today, Chinmoy sebagai seorang guru spiritual yoga adalah seorang selibat yang tidak menikah. Tidak seperti dalam beberapa tradisi lama lainnya, Chinmoy mengajarkan bahwa penarikan diri sepenuhnya dari dunia tidak diperlukan untuk kemajuan spiritual, melainkan "Pencerahan hidup yang bertahap dan total".
4.2. Seni dan Kreativitas
Sri Chinmoy memiliki bakat artistik yang beragam, mencakup seni visual, musik, dan puisi.
4.2.1. Seni Visual

Sri Chinmoy mulai melukis pada tahun 1974 selama kunjungan ke Ottawa, Kanada. Ia menamai karyanya "Jharna Kala", yang dalam bahasa Bengali berarti "Seni Air Mancur". Karya seni Chinmoy terinspirasi oleh tema kesatuan universal dan perdamaian universal.
Lukisan abstraknya adalah campuran akrilik dan gambar pena. Sri Chinmoy menggunakan berbagai spons, kuas, dan warna untuk melukis dalam gaya mistis dengan semangat, gerakan kuat, dan ritme. Sri Chinmoy mengatakan bahwa ketika ia melukis, ia menemukan aliran kreativitas dari keheningan meditasinya yang memungkinkannya mengikuti inspirasi batin atau 'garis cahaya' untuk diikuti.
Pada Desember 1991, Chinmoy memulai seri karya seni baru berjudul "Dream-Freedom-Peace-Birds" atau 'Soul Birds'. Gambar burung seringkali berupa sketsa sederhana seperti Zen yang memiliki satu burung atau dalam beberapa lukisan ratusan burung dalam satu gambar besar. Gambar burung jiwa, kata Sri Chinmoy, melambangkan seruan hati kemanusiaan untuk kebebasan.
Karyanya telah dipamerkan di kantor UNESCO di Paris, Victoria and Albert Museum di London, Mall Gallery di London, Museum Seni Modern di Saint Petersburg, Bandar Udara Internasional John F. Kennedy di New York, dan Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa.
4.2.2. Musik

Menurut para pengikutnya, Sri Chinmoy menggubah ribuan komposisi musik pendek, yang ditulis dengan lirik terutama dalam bahasa Bengali dan bahasa Inggris. Banyak di antaranya telah diterbitkan secara daring di Sri Chinmoy Songs (lirik dan notasi musik) dan Radio Sri Chinmoy (audio). Ia merilis dua album di Jamaika di label anak perusahaan Studio One, Port-O-Jam. Pada tahun 1976, Sri Chinmoy merilis album meditatif di Folkways Records berjudul Music for Meditation.
Sri Chinmoy juga memberikan ratusan konser perdamaian, banyak di antaranya gratis. Ia memberikan konser di berbagai tempat di seluruh dunia, termasuk Royal Albert Hall di London, Lincoln Center dan Carnegie Hall di New York, Nippon Budokan di Tokyo, Menara Eiffel di Paris, dan Sydney Opera House. Sri Chinmoy memainkan sejumlah instrumen yang berbeda dalam konsernya termasuk suling, esraj, piano, cello, dan instrumen Timur dan Barat lainnya.
4.2.3. Puisi
Menurut Sri Chinmoy Centre, Sri Chinmoy menerbitkan lebih dari 1.300 buku termasuk 120.000 puisi. Banyak dari puisi-puisi ini adalah aforisme - puisi atau bait spiritual yang pendek namun lengkap, seperti "Kita semua benar-benar tak terbatas, jika kita hanya berani mencoba dan memiliki iman." Chinmoy juga menerbitkan beberapa volume puisi bergaya klasik yang lebih panjang. Pada tahun 2001, Chinmoy membacakan puisinya di Perserikatan Bangsa-Bangsa, sebagai bagian dari acara yang disponsori PBB untuk mempromosikan "Dialog Antar Peradaban Melalui Puisi".
Tulisan Sri Chinmoy telah dipuji oleh banyak orang, termasuk Uskup Agung Desmond Tutu, yang menulis: "Permata-permata manis kebijaksanaan yang ditulis oleh teman baik saya Sri Chinmoy ini adalah kebenaran abadi yang penuh dengan dorongan, cinta, dan kebaikan. Bab-bab ini mengisi kita dengan harapan dan antusiasme yang tak terkalahkan untuk hidup."
4.3. Atletisme dan Kebugaran
Sri Chinmoy sangat menganjurkan atletisme sebagai bagian integral dari perjalanan spiritual dan kebugaran fisik.
4.3.1. Lari
Pada tahun 1977, Sri Chinmoy Marathon Team didirikan; tim ini mengadakan acara lari, renang, dan bersepeda di seluruh dunia, dari fun run hingga ultramaraton. Pendahulunya adalah Liberty Torch Run tahun 1976, sebuah lari estafet di mana 33 pelari menandai dua abad Amerika dengan menempuh 14162 K m (8.80 K mile) dalam 7 minggu melalui 50 negara bagian. Konsep ini diperluas pada tahun 1987 menjadi Sri Chinmoy Oneness-Home Peace Run. Peace Run umumnya diadakan setiap dua tahun, dan yang pertama diluncurkan pada April 1987 di World Trade Center di New York City.
Pada tahun 1985, Sri Chinmoy, bersama dengan Wali Kota Oxford saat itu, meresmikan "Sri Chinmoy Peace Mile" pertama, yang merupakan mil terukur di Cutteslowe Park, Oxford yang memberikan para pelari kesempatan untuk mengukur kemajuan mereka. Sekarang ada banyak "Peace Miles" di seluruh dunia.
Banyak pengikut Sri Chinmoy berlari setiap hari untuk kesehatan dan kebugaran fisik. Sri Chinmoy sendiri terus mengikuti balapan hingga usia 60-an ketika cedera lutut menghambat kemampuannya untuk berlari; setelah itu ia mengalihkan perhatiannya ke tenis dan angkat besi.
Sri Chinmoy juga mendirikan Self-Transcendence 6- & 10-day Races, yang diadakan secara bersamaan di Queens setiap April, dan Self-Transcendence 3100 Mile Race, yang digambarkan oleh The New York Times sebagai "Gunung Everest dari ultramaraton".
Maraton Transendensi Diri adalah maraton di sekitar tepi Rockland Lake State Park, yang terletak di Congers, New York, sebelah utara New York City. Diresmikan pada tahun 2002, acara ini menarik sekitar 900 pelari internasional. Maraton ini berlangsung pada minggu terakhir bulan Agustus.
4.3.2. Angkat Besi

Sri Chinmoy mulai mengangkat beban pada tahun 1985, pada usia 54 tahun. Angkat besinya mencakup berbagai benda dan mesin yang dirancang untuk menantang kekuatan dan kemampuannya. Pesannya kepada publik dalam upaya angkat besinya adalah bahwa segala sesuatu mungkin terjadi jika seseorang mampu mengesampingkan batasan pikiran. Bill Pearl, mantan Mr. Universe, bertindak sebagai Master of Ceremonies di banyak pameran kekuatan Chinmoy. Memperkenalkan salah satu pameran angkat besi Chinmoy pada tahun 1999, Bill Pearl menulis: "Hari ini Anda akan melihat beberapa prestasi kekuatan luar biasa yang saya sendiri - dan saya telah berada di industri ini selama lima puluh lima tahun - bahkan tidak akan mencoba untuk melakukannya." Chinmoy mengatakan motivasinya untuk mengangkat beban adalah untuk menginspirasi orang lain, terutama mereka dari generasi yang lebih tua.
Dalam sebuah program yang dibuat pada tahun 1998 yang dikenal sebagai 'Lifting up the world with a Oneness Heart', Sri Chinmoy mengangkat orang-orang terkenal saat mereka berdiri di atas platform. Sri Chinmoy menyatakan: 'Saya mengangkat mereka untuk menunjukkan penghargaan saya atas pencapaian mereka.' Di antara sekitar 7.000 orang yang ia angkat termasuk: Nelson Mandela, Desmond Tutu, Muhammad Ali, Sting, Eddie Murphy, Susan Sarandon, Roberta Flack, Yoko Ono, Jeff Goldblum, Richard Gere, dan Helen Hunt. Dua puluh penerima Hadiah Nobel dan tim pegulat sumo juga diangkat.
Pada April 2011, sebuah film dokumenter tentang angkat besi Sri Chinmoy berjudul Challenging Impossibility diputar di Tribeca Film Festival.
Terry Todd, seorang profesor kinesiologi di Universitas Texas, menyimpulkan bahwa Sri Chinmoy salah merepresentasikan jenis dan berat beberapa angkatan yang ia klaim telah selesaikan.
4.4. Dialog Antaragama

Upaya Sri Chinmoy untuk mempromosikan harmoni antaragama menghasilkan undangannya untuk membuka Parlemen Agama-Agama Dunia di Chicago (1993) dan Barcelona (2004) dengan meditasi hening. Selama Meditasi Pembukaan tahun 2004, ia berkata: "Selama meditasi pembukaan saya, saya berdoa untuk kesatuan semua agama."
Pada tahun 1993, untuk memperingati 100 tahun kehadiran Vivekananda di Parlemen Agama-Agama Dunia, Sri Chinmoy mendedikasikan 39 konser selama musim semi dan panas untuk 39 tahun kehidupan Vivekananda di bumi. Konser-konser ini termasuk pertunjukan di Gereja St. Peter, Gereja Kristus dan St. Stephen, serta Bharatiya Vidya Bhavan di New York.
5. Penghargaan
Sri Chinmoy menerima berbagai penghargaan dan pengakuan atas kontribusinya dalam perdamaian, spiritualitas, dan atletisme. Berikut adalah beberapa penghargaan penting yang ia terima:
Tahun | Penghargaan | Pemberi Penghargaan | Catatan |
---|---|---|---|
1990 | Visva Sama Duta ("Duta Perdamaian Universal") | Ordo Biksu Buddha Asgiriya | Orang non-Buddha pertama dalam sejarah Sri Lanka yang menerima gelar kehormatan ini. |
1994 | Mahatma Gandhi Universal Harmony Award | Cabang Amerika dari institut budaya India Bharatiya Vidya Bhavan | Diterima bersama dengan Coretta Scott King, janda Martin Luther King Jr.. |
1996 | Fred Lebow Award | Direktur Maraton NYC Allan Steinfeld dan Presiden Maraton Roma Umberto Silvestri | Diberikan atas nama pendiri New York City Marathon. |
1997 | Hindu of the Year dan Hindu Renaissance Award | Majalah internasional Hinduism Today | Menghormatinya karena mengajarkan yoga yang menggabungkan aspek-aspek Hinduisme kuno dalam pengaturan modern. |
1998 | Pilgrim of Peace | International Center of Assisi for Peace among Peoples | |
2001 | Mother Teresa Award | Presiden Republik Makedonia Boris Trajkovski | |
2004 | Medal of Honor For the Cause of Peace and Friendship Among Nations | Duta Besar Vietnam untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa Le Luong Minh | |
2005 | Honorary Doctorate of Humanities in Peace Studies | Komite Dewan Sains Universitas Internasional Kamboja | Keputusan bulat. |
2012 | 2012 Class of Honorees | International Marathon Swimming Hall of Fame | Menghormati Sri Chinmoy Marathon Team atas keberhasilan berenang melintasi Selat Inggris sebanyak 38 kali. |
6. Kontroversi dan Kritik
Sepanjang hidupnya dan setelah kematiannya, Sri Chinmoy dan organisasinya menghadapi berbagai tuduhan dan kritik.
6.1. Tuduhan Kultus dan Perilaku Tidak Pantas
Kelompok Chinmoy dituduh sebagai kultus oleh beberapa pihak, termasuk beberapa mantan anggotanya. Buku The Joy of Sects tahun 1994 menyatakan bahwa "beberapa pengikutnya pergi, di tengah tuduhan bahwa Chinmoy melakukan pendekatan seksual terhadap istri murid-muridnya". Pada tahun 2005 dan 2014, San Diego CityBeat dan Salon.com masing-masing memuat profil seorang mantan murid perempuan yang berbeda yang menuduh adanya perilaku seksual yang tidak pantas. Pada Februari 2016, PIX 11 News di New York membuat dua segmen tentang Chinmoy, di mana seorang mantan pengikut menuduh adanya ketidakpantasan seksual, sementara yang lain memuji Chinmoy, dan juru bicara Sri Chinmoy Center menyatakan dalam tanggapan tertulis bahwa "Pendiri dan guru kami, Sri Chinmoy, menjalani hidup dengan kemurnian dan integritas tertinggi." Sri Chinmoy tidak pernah dituntut atau didakwa dengan kejahatan apa pun, dan pengacaranya membantah tuduhan tahun 2004 pada saat itu.
Pada tahun 2009, Jayanti Tamm menerbitkan sebuah memoar tentang kehidupannya sebagai murid Chinmoy, Cartwheels in a Sari: A Memoir of Growing Up Cult. Tamm, yang lahir dalam organisasi Chinmoy, mengklaim bahwa Chinmoy meramalkan ia akan menjadi muridnya yang sempurna. Ia diusir dari kelompok itu ketika berusia 25 tahun. Buku tersebut menggambarkan kehidupannya di lingkaran dalam guru dan upayanya untuk membebaskan diri dari pengaruhnya. Menurut buku tersebut, Chinmoy melarang seks, dan sebagian besar murid diarahkan untuk tetap melajang. Buku tersebut juga menyatakan bahwa guru tersebut meremehkan pendidikan sekuler, dan larangannya termasuk konsumsi alkohol, kafein, dan daging; menari; berkencan; bersosialisasi dengan orang luar; dan memiliki hewan peliharaan, meskipun ia menyimpan koleksi hewan peliharaan eksotis di ruang bawah tanahnya di Queens. Tamm mencatat bahwa 7.000 pengikut lainnya di seluruh dunia, dan orang lain yang bertemu Chinmoy, kemungkinan memiliki pengalaman dan persepsi yang berbeda.
6.2. Kritik atas Promosi Diri dan Lainnya
Beberapa jurnalis dan mantan pengikut mengkritik apa yang mereka anggap sebagai promosi diri Sri Chinmoy yang obsesif atau agresif.
7. Kematian dan Warisan
Kematian Sri Chinmoy menandai berakhirnya kepemimpinannya, namun warisan spiritual dan kontribusinya terus memengaruhi banyak orang.
7.1. Kematian

Sri Chinmoy meninggal karena serangan jantung di rumahnya di Jamaica, Queens, New York pada 11 Oktober 2007, pada usia 76 tahun. Hingga kematiannya, Chinmoy adalah pemimpin spiritual bagi ribuan pengikut yang setia di seluruh dunia. Mikhail Gorbachev menulis bahwa kematiannya adalah kehilangan bagi seluruh dunia dan bahwa ia akan tetap menjadi seorang pria yang mendedikasikan seluruh hidupnya untuk perdamaian.
7.2. Pengaruh dan Evaluasi
Sri Chinmoy meninggalkan warisan yang signifikan sebagai seorang guru spiritual yang mempromosikan perdamaian, transendensi diri, dan harmoni antaragama. Ajarannya tentang meditasi dan gaya hidup spiritual yang disiplin terus dipraktikkan oleh para pengikutnya di seluruh dunia. Melalui inisiatif seperti Peace Run, kegiatan seni, musik, dan atletik, ia berupaya menyebarkan pesan kesatuan dan kedamaian. Meskipun menghadapi kritik dan kontroversi, pengaruhnya terhadap individu dan komunitas tetap terasa, terutama dalam mempromosikan nilai-nilai spiritual dan kemanusiaan.
8. Karya Tulis dan Artistik
Sri Chinmoy adalah seorang seniman yang produktif di berbagai bidang, termasuk tulisan, musik, dan seni visual.
8.1. Buku dan Puisi
Sri Chinmoy menerbitkan lebih dari 1.300 buku, termasuk 120.000 puisi. Banyak dari puisi-puisi ini adalah aforisme, yaitu puisi atau bait spiritual yang pendek namun lengkap. Ia juga menerbitkan beberapa volume puisi bergaya klasik yang lebih panjang.
Beberapa karya tulis utamanya meliputi:
- (1972) Arise! Awake! Thoughts of a Yogi
- (1974) Yoga and the Spiritual Life
- (1974) The Inner Promise: Paths to Self Perfection
- (1974) Samadhi and Siddhi - The Summits of God Life
- (1974) The Dance of Life - Volume 1 -20
- (1975) Astrology, the Supernatural and the Beyond
- (1977) Everest Aspiration
- (1977) The Soul's Evolution
- (1984) Inner and Outer Peace
- (1985) The Master and the Disciple - Insights into the Guru-Disciple Relationship
- (1986) A Child's Heart and a Child's Dreams
- (1988) Beyond Within
- (1989) Meditation: Man-Perfection in God-Satisfaction
- (1990) On Wings of Silver Dreams
- (1992) Kundalini: The Mother-Power
- (1994) Garden of the Soul
- (1994) My Life's Soul-Journey
- (1997) God Is...
- (1997) The Wings of Joy: Finding Your Path to Inner Peace
- (1998) Blessingful invitations from the university-world
- (2000) Wisdom of Sri Chinmoy
- (2007) Power Within: Secrets of Spirituality and Ocultism
- (2007) Heart-Garden
- (2009) A Selection of Songs composed by Sri Chinmoy, Vol. 1
- (2010) The Jewels of Happiness
- (2013) Sport and Meditation
Seri puisi penting:
- (1979-1983) Ten Thousand Flower-Flames (100 volume)
- (1983-1998) Twenty-Seven Thousand Aspiration-Plants (270 volume)
- (1998-2007) Seventy-Seven Thousand Service-Trees (50 volume, belum selesai)
- (1973) The Dance of Life
- (1974) The Wings of Light
- (2000-2007) My Christmas-New Year-Vacation-Aspiration-Prayers (51 volume)
Karya drama:
- (1973) Sri Ramachandra - My Rama is My All - Sebuah drama tentang kehidupan Sri Ramachandra
- (1973) The Singer of the Eternal Beyond - Sebuah drama tentang kehidupan Sri Krishna
- (1973) Siddhartha Becomes The Buddha - Sebuah drama tentang kehidupan Buddha
- (1973) The Son - Sebuah drama tentang kehidupan Yesus Kristus
- (1973) Lord Gauranga: Love Incarnate - Sebuah drama tentang kehidupan Sri Chaitanya
- (1973) Drink, Drink, My Mother's Nectar - Sebuah drama tentang kehidupan Sri Ramakrishna
- (1973) The Heart of a Holy Man - Berbagai drama tentang tokoh spiritual
- (1973) Supreme Sacrifice - Sebuah buku drama spiritual
- (1974) The Descent of the Blue - Sebuah drama tentang kehidupan Sri Aurobindo
8.2. Musik dan Seni Visual
Sri Chinmoy menggubah ribuan komposisi musik pendek, dengan lirik dalam bahasa Bengali dan Inggris. Ia merilis album seperti Music for Meditation (1976) di Folkways Records. Ia juga memberikan ratusan konser perdamaian gratis di berbagai tempat terkenal di seluruh dunia.
Dalam seni visual, ia menciptakan "Jharna Kala" atau "Seni Air Mancur" sejak tahun 1974, yang terinspirasi oleh tema kesatuan dan perdamaian universal. Karyanya, yang seringkali abstrak dengan campuran akrilik dan gambar pena, telah dipamerkan di berbagai lokasi prestisius di seluruh dunia, termasuk kantor UNESCO di Paris dan Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa. Sejak 1991, ia juga memulai seri "Dream-Freedom-Peace-Birds" atau 'Soul Birds', yang melambangkan seruan hati kemanusiaan untuk kebebasan.