1. Overview
Stephen Leroy Appiah adalah mantan pemain sepak bola profesional asal Ghana yang dikenal sebagai gelandang serbabisa. Lahir pada 24 Desember 1980 di Accra, Ghana, Appiah merupakan salah satu figur penting dalam sejarah sepak bola Ghana, terutama sebagai kapten pertama yang memimpin tim nasional Ghana, yang dikenal sebagai Black Stars, dalam debut mereka di Piala Dunia FIFA 2006. Sepanjang kariernya, ia bermain untuk berbagai klub papan atas di Eropa, termasuk Udinese, Parma, Brescia, Juventus, dan Fenerbahçe.
Appiah dikenal dengan gaya bermainnya yang dinamis sebagai gelandang box-to-box, memadukan kekuatan fisik, teknik, dan visi bermain. Kontribusinya tidak hanya terbatas di lapangan, tetapi juga meluas ke kegiatan sosial melalui yayasan pribadinya, 'StepApp'. Kepemimpinannya di tim nasional dan dedikasinya terhadap inisiatif sosial mencerminkan komitmennya terhadap kemajuan sepak bola dan masyarakat, menjadikannya ikon bagi generasi muda Ghana.
2. Awal Kehidupan dan Awal Karier
Stephen Appiah memulai perjalanan sepak bolanya dari latar belakang sederhana di Ghana, menunjukkan bakat luar biasa sejak usia muda yang membawanya ke panggung internasional.
2.1. Masa Kecil dan Karier Klub Lokal
Stephen Leroy Appiah lahir pada 24 Desember 1980 di Accra, Ghana. Pada usia 15 tahun, ia memulai karier profesionalnya di klub lokal Hearts of Oak pada tahun 1995. Di klub ini, Appiah segera menunjukkan potensinya, mencatatkan 21 penampilan dan mencetak 19 gol. Dia berhasil memenangkan Ghanaian FA Cup pada tahun 1996 dan Liga Primer Ghana pada musim 1996-1997 bersama Hearts of Oak. Pada tahun 1996, ia sempat menjalani uji coba dengan skuad muda Galatasaray di Turki, tetapi tidak dikontrak dan kembali ke Hearts of Oak.
2.2. Langkah Awal di Kancah Internasional
Pada tahun 1997, Appiah membuat langkah besar dengan pindah ke Eropa, bergabung dengan tim Serie A Italia, Udinese Calcio. Awalnya, ia bermain sebagai striker, namun seiring berjalannya waktu, posisinya diubah menjadi gelandang yang lebih dalam. Debutnya di Serie A terjadi pada 11 Februari 1998 dalam pertandingan melawan AC Milan. Meskipun hanya tampil 11 kali pada musim pertamanya, ia menunjukkan kilasan bakat besarnya. Pada musim berikutnya (1998-1999), ia meningkatkan jumlah penampilannya menjadi 21 pertandingan. Namun, pada musim 1999-2000, ia mengalami ketidakcocokan dengan pelatih Luigi De Canio dan mencari klub baru. Transfer ke Parma pada tahun 1999 sempat terancam karena ia menderita hepatitis viral, tetapi Appiah berhasil mengatasi penyakit tersebut dan akhirnya pindah ke Parma pada musim panas tahun 2000.
3. Karier Klub Profesional
Stephen Appiah memiliki karier klub profesional yang panjang dan bervariasi di beberapa liga top Eropa, terutama di Italia dan Turki.
3.1. Udinese
Appiah menghabiskan tiga musim bersama Udinese setelah pindah pada tahun 1997. Di awal kedatangannya, ia berposisi sebagai striker, namun kemudian diubah menjadi gelandang yang lebih mendalam, posisi yang akan menentukan sebagian besar kariernya. Selama di Udinese, ia mencatatkan total 36 penampilan di liga tanpa mencetak gol, dengan tambahan 6 penampilan dan 3 gol di Piala domestik, serta 1 penampilan di kompetisi kontinental. Kontribusinya, terutama di lini tengah, mulai terbentuk di klub ini.
3.2. Parma dan Brescia
Setelah mengatasi masalah kesehatan, Appiah bergabung dengan Parma pada musim panas tahun 2000. Selama dua musim di Parma, ia tidak selalu menjadi pilihan utama, namun berhasil memenangkan gelar Coppa Italia pada musim 2001-2002. Total, ia bermain 28 kali di liga untuk Parma, mencetak 0 gol. Ia juga tampil 8 kali di Piala domestik dengan 1 gol, dan 13 kali di kompetisi kontinental dengan 1 gol.
Untuk mendapatkan lebih banyak waktu bermain, Appiah dipinjamkan ke Brescia untuk musim 2002-2003. Di bawah bimbingan Roberto Baggio yang juga bermain di sana, Appiah berkembang pesat, menjadi pemain reguler tim utama. Ia mencetak tujuh gol dalam 31 pertandingan liga, menunjukkan kemampuannya dalam mencetak gol dari posisi gelandang. Kesuksesannya di Brescia menarik perhatian klub-klub besar, termasuk juara bertahan Serie A.
3.3. Juventus
Kinerja cemerlang Appiah di Brescia memicu minat Juventus. Pada musim panas 2003, Juventus merekrut Appiah dengan status pinjaman seharga 2.00 M EUR, dengan opsi transfer permanen senilai 6.00 M EUR pada tahun 2004. Pada musim pertamanya di Juventus (2003-2004), di bawah pelatih Marcello Lippi, Appiah menikmati musim yang baik. Ia mendapatkan kepercayaan penuh dari Lippi dan berhasil menggeser Edgar Davids dari posisi starter, membentuk kemitraan di lini tengah dengan Alessio Tacchinardi. Appiah tampil dalam 30 pertandingan Serie A, membantu tim mencapai final Coppa Italia, dan melakukan debutnya di Liga Champions UEFA. Ia juga masuk dalam daftar 8 besar Pemain Terbaik Afrika Tahun 2003.
Namun, pada musim keduanya (2004-2005), setelah kedatangan pelatih Fabio Capello, Appiah lebih sering dicadangkan. Posisi lini tengah lebih banyak diisi oleh Emerson dan Manuele Blasi, sehingga Appiah hanya tampil dalam 18 pertandingan Serie A. Meskipun demikian, ia turut serta dalam skuad Juventus yang memenangkan gelar Serie A 2004-2005, meskipun gelar tersebut kemudian dicabut akibat Calciopoli. Appiah juga memenangkan Supercoppa Italiana pada tahun 2003 bersama Juventus. Selama di Juventus, ia mencatatkan total 48 penampilan liga dengan 3 gol, 10 penampilan Piala domestik tanpa gol, dan 10 penampilan di kompetisi kontinental tanpa gol.
3.4. Fenerbahçe
Pada Juli 2005, Stephen Appiah pindah dari Juventus ke raksasa Turki, Fenerbahçe, dengan nilai transfer 8.00 M EUR. Di Fenerbahçe, ia menjadi pemain kunci di bawah pelatih Zico dan berhasil memenangkan Süper Lig Turki pada musim 2006-2007, sebuah prestasi istimewa di tahun peringatan seratus tahun klub tersebut. Pada Januari 2007, ia mengalami cedera lutut saat bertugas di tim nasional, tetapi ia menunda operasi hingga akhir musim.
3.4.1. Cedera dan Sengketa Kontrak
Setelah cedera lutut yang berkepanjangan, Appiah kembali bermain untuk Fenerbahçe pada 6 Oktober 2007, namun cedera tersebut kambuh setelah pertandingan terakhirnya pada 1 Desember. Pada 20 Desember 2007, Appiah pergi ke Italia untuk rehabilitasi. Cedera jangka panjang ini membuatnya tidak dapat bermain di Piala Afrika 2008, namun ia menjabat sebagai penasihat khusus tim.
Situasi menjadi rumit ketika Fenerbahçe ingin mencoret Appiah dari daftar pemain karena ia mengisi kuota pemain asing, tetapi Appiah menolak karena merasa tidak ada kejelasan mengenai masalah tersebut. Appiah juga menolak menjalani rehabilitasi di Turki. Klub mengira Appiah AWOL (Absent Without Leave), sementara Appiah berpendapat klub membocorkan riwayat medisnya kepada pers dan melakukan perlakuan buruk terhadap cederanya. Pihak klub membela diri dengan menyatakan telah membuat janji bagi Appiah untuk mengunjungi Mayo Clinic di Amerika Serikat, tetapi Appiah tidak hadir.
Pada 1 Februari 2008, Appiah secara resmi mengajukan klaim atas perlakuan buruk, meminta untuk menjadi agen bebas pada 1 Juli 2008 dan menerima gaji musim 2008-2009 sebesar 2.00 M EUR yang telah disepakati. Sebagai respons, Fenerbahçe melaporkan Appiah ke FIFA. Pada April 2008, kasus ini dibawa ke FIFA Dispute Resolution Chamber (DRC), di mana kedua belah pihak saling menuntut. Appiah secara sepihak mengakhiri kontrak pada akhir musim, dengan alasan bahwa klub telah melanggar kontrak dengan tidak memenuhi kewajibannya. Ia juga berdiskusi dengan West Ham United pada musim panas 2008 untuk kemungkinan kontrak.
Pada 9 Januari 2009, DRC memerintahkan Appiah untuk membayar Fenerbahçe 2.28 M EUR karena melanggar kontrak tanpa alasan yang sah. Appiah segera mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) pada Mei 2009 setelah menerima keputusan tersebut, dan klub juga mengajukan banding. Pada 7 Juni 2010, CAS memutuskan bahwa Appiah tidak perlu membayar Fenerbahçe, karena Fenerbahçe justru menghemat lebih banyak dalam bentuk gaji (2.63 M EUR) daripada kerugian (2.50 M EUR). Keputusan CAS ini menjadi preseden penting yang melindungi hak-hak pemain dalam sengketa kontrak terkait cedera.
3.5. Karier Selanjutnya dan Pensiun
Setelah sengketa kontraknya dengan Fenerbahçe, Stephen Appiah menjalani beberapa uji coba dengan klub-klub lain. Pada Januari 2009, ia mencoba bergabung dengan Tottenham Hotspur di London dengan harapan mendapatkan kontrak permanen selama enam bulan. Namun, kekhawatiran mengenai kondisi lutut dan kebugarannya menyebabkan klub tidak menawarkan kontrak, dan Tottenham memilih untuk merekrut Wilson Palacios dari Wigan. Bulan berikutnya, Appiah menjalani uji coba di juara Rusia, Rubin Kazan, tetapi klub tersebut memutuskan untuk tidak mengontraknya karena kekhawatiran kebugaran yang sama. Meskipun tanpa klub sejak kepergiannya dari Fenerbahçe pada Juni 2008, Appiah tetap menjadi anggota reguler tim nasional Ghana sepanjang musim 2008-2009.
Pada 1 November 2009, Bologna mengumumkan penandatanganan Appiah dengan status bebas transfer. Namun, ia hanya tampil dalam dua pertandingan dan tidak mencapai performa yang diharapkan. Pada 7 Agustus 2010, Appiah menandatangani kontrak satu tahun dengan opsi perpanjangan jika klub bertahan di divisi teratas dengan klub Serie A yang baru promosi, Cesena. Kontraknya dengan Cesena berakhir pada akhir musim 2010-2011, menjadikannya agen bebas.
Pada 2 Februari 2012, setelah lolos pemeriksaan medis, Appiah menandatangani kontrak enam bulan dengan klub Serbia, Vojvodina. Bersama Almami Moreira dan Aleksandar Katai, ia menjadi salah satu rekrutan utama Vojvodina pada jeda musim dingin untuk menantang dominasi klub-klub Belgrade dan memastikan tempat di kompetisi Eropa. Ia melakukan debutnya di Liga Super Serbia sebagai starter pada 4 Maret 2012 melawan Radnički Kragujevac. Hingga akhir musim 2011-2012, ia mencatatkan 11 penampilan liga dan mencetak satu-satunya gol dalam kemenangan kandang 2-1 di pertandingan terakhir melawan Red Star Belgrade, yang membawa Vojvodina meraih posisi ketiga di liga dan mengamankan tempat di Liga Eropa UEFA musim berikutnya. Meskipun Vojvodina ingin memperpanjang kontraknya, Appiah memutuskan untuk tidak bertahan.
Pada Desember 2011, Appiah dilaporkan hampir bergabung dengan Blackburn Rovers setelah menjalani uji coba, tetapi ia harus kembali ke Ghana untuk menghadiri pemakaman ayahnya, yang membuat kesepakatan itu batal. Pada November 2012, sempat ada laporan bahwa Appiah akan bergabung dengan klub Iran, Persepolis FC. Namun, pelatih Persepolis, Manuel José, kemudian membantah kabar tersebut, dan Appiah tidak lolos pemeriksaan medis. Appiah sendiri membantah kegagalan pemeriksaan medis, menyatakan bahwa ia tidak memiliki masalah kesehatan dan mengindikasikan pelatih mungkin ingin merekrut pemain pilihannya sendiri.
Pada 14 Januari 2015, di usia 33 tahun, Appiah secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari sepak bola profesional setelah dua tahun tidak aktif karena cedera lutut yang kambuh.
4. Karier Internasional
Stephen Appiah memiliki karier yang mengesankan di tim nasional Ghana, mulai dari level junior hingga menjadi kapten legendaris Black Stars.
4.1. Tim Junior dan Olimpiade
Appiah adalah bagian dari skuad Ghana yang memenangkan Kejuaraan Dunia U-17 FIFA 1995. Pada usia 14 tahun, ia turut mengangkat trofi setelah timnya mengalahkan Brasil di final. Ia juga mewakili Ghana di Kejuaraan Dunia Pemuda FIFA pada tahun 1997 dan 1999, mencatatkan 8 penampilan dan 1 gol untuk tim U-20.
Pada Olimpiade Musim Panas 2004 di Athena, Yunani, Appiah menjadi salah satu dari tiga pemain 'over-aged' dalam skuad Ghana U-23. Ia menunjukkan dirinya sebagai gelandang serang yang stylish dan tenang, dengan kemampuan mencetak gol yang mematikan. Ia mencetak dua gol selama penampilan singkatnya di Athena, bersinar di ketiga pertandingan grup, dan mengendalikan lini serang dengan spektakuler. Ia juga menjabat sebagai kapten tim Olimpiade tersebut.
4.2. Tim Nasional Senior (Black Stars)
Debut Stephen Appiah untuk tim nasional senior, Black Stars, terjadi pada ulang tahunnya yang ke-16, 24 Desember 1996, ketika Ghana menghadapi Benin dalam turnamen empat negara di Cotonou. Ia masuk menggantikan kapten saat itu, Abedi Pele, pada menit ke-80 setelah Ghana unggul 2-0.
Appiah pertama kali mengambil ban kapten saat Ghana menghadapi Slovenia dalam pertandingan persahabatan, dan ia kemudian memimpin tim untuk mengamankan kualifikasi bersejarah pertama mereka ke Piala Dunia FIFA 2006. Ia memimpin Ghana sebagai kapten pada debut mereka di Piala Dunia 2006 dan juga pada edisi 2010. Di Piala Dunia 2006, Appiah bermain penuh di semua pertandingan dan terpilih sebagai pemain terbaik pertandingan saat melawan Amerika Serikat, berkontribusi besar pada pencapaian tim hingga babak 16 besar.
Meskipun cedera lutut memaksanya absen sebagai pemain di Piala Afrika 2008, ia tetap berkontribusi sebagai penasihat khusus tim, menunjukkan dedikasinya yang tak tergoyahkan. Appiah juga memimpin Ghana ke Piala Dunia FIFA 2010, di mana tim mencapai perempat final, menjadi salah satu pencapaian terbaik Ghana di turnamen tersebut. Pada 22 Agustus 2010, menyusul pencapaian perempat final Ghana di Piala Dunia, Appiah mengumumkan pengunduran dirinya dari tim nasional pada usia 29 tahun. Selama karier internasionalnya, ia mencatatkan 67 penampilan dan mencetak 15 gol.

5. Gaya Bermain
Stephen Appiah dikenal sebagai gelandang box-to-box yang berbakat, ulet, dan memiliki kekuatan fisik yang luar biasa. Ia memiliki kemampuan lengkap dalam bertahan dan mengatur serangan, menciptakan peluang bagi rekan setim, serta mencetak gol sendiri. Hal ini didukung oleh visi bermainnya yang luas, teknik yang mumpuni, tekel yang agresif, atribut atletis, stamina prima, serta tembakan keras dan akurat dari jarak jauh dengan kaki kanannya.
Dikenal dengan julukan "Tornado" karena kemampuannya menciptakan peluang dari berbagai posisi, Appiah adalah pemain yang serbabisa, kuat, dan pekerja keras. Ia mampu bermain di mana saja di lini tengah dan beradaptasi dengan berbagai formasi yang berbeda, meskipun biasanya beroperasi di tengah lapangan. Kemampuannya untuk beralih antara peran bertahan dan menyerang dengan lancar, serta kontribusinya yang konsisten di kedua sisi lapangan, menjadikannya aset berharga bagi setiap tim yang dibelanya.
6. Kegiatan Pasca-Karier dan Lainnya
Setelah pensiun dari sepak bola profesional, Stephen Appiah tetap aktif dalam berbagai kegiatan, termasuk inisiatif sosial dan peran manajerial.
6.1. Pensiun dan Pertandingan Perpisahan
Stephen Appiah secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari sepak bola profesional pada 14 Januari 2015, di usia 33 tahun, setelah dua tahun tidak aktif akibat cedera lutut yang kambuh.
Untuk menghormati karier cemerlangnya, sebuah pertandingan perpisahan diselenggarakan pada 27 Juni 2015 di Stadion Olahraga Accra. Pertandingan tersebut mempertemukan Black Stars melawan tim "Appiah XI", yang beranggotakan mantan pemain sepak bola internasional terkemuka seperti Giuseppe Colucci, Richard Kingson, George Boateng, Sammy Adjei, Samuel Eto'o, Baffour Gyan, dan Emmanuel Adebayor. Pertandingan berakhir imbang 2-2, dengan Appiah mencetak gol pertama dari tendangan bebas untuk tim Appiah XI. Gol untuk Black Stars dicetak oleh Asamoah Gyan dan Ben Acheampong, sementara Baffour Gyan mencetak gol penyeimbang terakhir untuk Appiah XI.
Pertandingan tersebut terjual habis, dan Appiah melakukan putaran kehormatan di akhir pertandingan bersama keluarganya. Acara perpisahan tersebut dihadiri oleh pejabat tinggi negara, termasuk mantan Presiden Jerry John Rawlings dan John Agyekum Kufuor, Ketua Parlemen Edward Doe Adjaho, dan Presiden yang menjabat saat itu, John Dramani Mahama, yang juga melakukan tendangan kehormatan. Tokoh agama seperti Kepala Imam Nasional Ghana, Sheik Osman Nuhu Sharabutu, dan Pdt. Sam Korankye Ankrah, Apostle General dari Royal House Chapel, juga turut hadir.
Sebelum pertandingan perpisahan, sebuah makan malam khusus dan acara penggalangan dana diadakan pada 26 Juni di State Banquet Hall, Accra. Semua hasil dari pertandingan dan penggalangan dana ini disalurkan untuk tujuan amal melalui yayasan pribadinya, Step App Foundation.
6.2. Manajer Tim dan Kegiatan Yayasan
Pada Mei 2017, Asosiasi Sepak Bola Ghana (GFA) menunjuk Stephen Appiah sebagai manajer tim untuk Black Stars. Ini adalah kesempatan pertamanya untuk bertugas sebagai anggota teknis tim setelah pensiun dari bermain.
Selain itu, Appiah juga mendirikan lini pakaian bernama StepApp yang dirilis pada akhir November 2007 di kampung halamannya, Accra. Semua hasil penjualan dari lini pakaian ini disumbangkan untuk yayasan StepApp Foundation. Yayasan ini didirikan untuk membantu anak-anak kurang mampu. Lini pakaian tersebut awalnya dirilis di Afrika sebelum tiba di Eropa dan Amerika Serikat dalam beberapa bulan berikutnya. Meskipun lini pakaian StepApp menghadapi beberapa tantangan operasional setelah peluncurannya, upaya Appiah dalam menggabungkan kegiatan bisnis dengan tujuan filantropi tetap menunjukkan komitmennya terhadap kesejahteraan sosial.
7. Kehidupan Pribadi
Stephen Appiah adalah seorang Muslim yang dikenal memiliki kehidupan pribadi yang relatif tertutup, namun beberapa aspek telah terungkap ke publik. Ia telah menikah dan memiliki tiga putra. Salah satu putranya, Rodney Appiah, mengikuti jejak ayahnya di dunia sepak bola dan bermain untuk klub Accra Great Olympics di Liga Primer Ghana. Dua putranya yang lain juga sempat berada di sistem akademi Juventus. Emmanuel Hamah, mantan pemain internasional Ghana, adalah sepupunya, namun Appiah tidak memiliki hubungan darah dengan James Kwesi Appiah yang juga seorang mantan pemain dan pelatih timnas Ghana. Appiah dikenal memiliki hubungan persahabatan yang erat dengan sesama pemain Ghana seperti Michael Essien, Laryea Kingston, dan Sulley Muntari.
8. Prestasi dan Penghargaan
Stephen Appiah telah meraih berbagai gelar dan penghargaan penting sepanjang kariernya, baik di level klub, tim nasional, maupun individu.
Hearts of Oak
- Liga Primer Ghana: 1996-1997
- Ghanaian FA Cup: 1996
Parma
- Coppa Italia: 2001-2002
Juventus
- Serie A: 2004-2005 (gelar dicabut setelah skandal Calciopoli)
- Supercoppa Italiana: 2003
Fenerbahçe
- Süper Lig: 2006-2007
- Turkish Super Cup: 2007
Ghana U-17
- Kejuaraan Dunia U-17 FIFA: 1995
Individual
- SWAG Most Promising Football Star of the Year: 1997
- Summer Olympic Football All-Star Team: 2004
- African Cup of Nations Team of the Tournament: 2006
- Ghana Footballer of the Year: 2004, 2005
- Piala Dunia FIFA 2006 Man of the Match: vs. Amerika Serikat (Babak grup)
9. Statistik Karier
Stephen Appiah mengakhiri kariernya dengan statistik yang mengesankan di level klub dan tim nasional.
9.1. Klub
Klub | Musim | Liga | Piala | Kontinental | Lainnya | Total | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Divisi | Main | Gol | Main | Gol | Main | Gol | Main | Gol | Main | Gol | ||
Hearts of Oak | 1995-1997 | Liga Primer Ghana | 21 | 19 | - | - | - | 21 | 19 | |||
Udinese | 1997-98 | Serie A | 11 | 0 | 0 | 0 | - | - | 11 | 0 | ||
1998-99 | 21 | 0 | 6 | 3 | - | 2 | 0 | 29 | 3 | |||
1999-2000 | 4 | 0 | 0 | 0 | 1 | 0 | - | 5 | 0 | |||
Total | 36 | 0 | 6 | 3 | 1 | 0 | 2 | 0 | 45 | 3 | ||
Parma | 2000-01 | Serie A | 15 | 0 | 5 | 1 | 6 | 1 | - | 26 | 2 | |
2001-02 | 13 | 0 | 3 | 0 | 7 | 0 | - | 23 | 0 | |||
Total | 28 | 0 | 8 | 1 | 13 | 1 | 0 | 0 | 49 | 2 | ||
Brescia (pinjaman) | 2002-03 | Serie A | 31 | 7 | 1 | 0 | 0 | 0 | - | 32 | 7 | |
Juventus | 2003-04 | Serie A | 30 | 1 | 8 | 0 | 7 | 0 | 1 | 0 | 46 | 1 |
2004-05 | 18 | 2 | 2 | 0 | 3 | 0 | - | 23 | 2 | |||
Total | 48 | 3 | 10 | 0 | 10 | 0 | 1 | 0 | 69 | 3 | ||
Fenerbahçe | 2005-06 | Süper Lig | 32 | 8 | 6 | 1 | 6 | 2 | - | 44 | 11 | |
2006-07 | 26 | 3 | 1 | 0 | 10 | 3 | - | 37 | 6 | |||
2007-08 | 6 | 0 | 1 | 0 | 2 | 0 | - | 9 | 0 | |||
Total | 64 | 11 | 8 | 1 | 18 | 5 | 0 | 0 | 90 | 17 | ||
Bologna | 2009-10 | Serie A | 2 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | - | 2 | 0 | |
Cesena | 2010-11 | Serie A | 14 | 0 | 1 | 0 | 0 | 0 | - | 15 | 0 | |
Vojvodina | 2011-12 | Liga Super Serbia | 11 | 1 | 2 | 0 | 0 | 0 | - | 13 | 1 | |
Total Karier | 255 | 41 | 36 | 5 | 42 | 6 | 3 | 0 | 336 | 52 |
9.2. Internasional
Tim Nasional | Tahun | Main | Gol |
---|---|---|---|
Ghana | 1995 | 1 | 0 |
1996 | 0 | 0 | |
1997 | 0 | 0 | |
1998 | 2 | 0 | |
1999 | 1 | 0 | |
2000 | 5 | 1 | |
2001 | 5 | 2 | |
2002 | 2 | 0 | |
2003 | 5 | 3 | |
2004 | 5 | 2 | |
2005 | 7 | 2 | |
2006 | 16 | 2 | |
2007 | 3 | 1 | |
2008 | 3 | 1 | |
2009 | 7 | 1 | |
2010 | 5 | 0 | |
Total | 67 | 15 |