1. Kedudukan dan Identitas
Svayambhuva Manu memiliki kedudukan yang sangat penting sebagai Manu pertama, yaitu pemimpin bagi manwantara pertama. Dalam setiap manwantara, terdapat seorang Manu yang bertugas membimbing umat manusia, dan Svayambhuva Manu adalah yang paling awal dalam siklus ini. Ia adalah putra ciptaan pikiran dari dewa Brahma, yang menunjukkan asal-usulnya yang suci dan langsung dari sumber penciptaan. Ia juga dikenal sebagai suami dari Satarupa, yang merupakan wanita pertama yang diciptakan. Selain Svayambhuva Manu dan Satarupa, disebutkan bahwa sudah ada para Resi dan makhluk lainnya yang diciptakan oleh dewa Brahma pada awal penciptaan.
2. Kisah Penciptaan
Kisah penciptaan Svayambhuva Manu diceritakan dalam berbagai Purana, dengan beberapa variasi narasi yang memberikan detail berbeda mengenai asal-usulnya.
2.1. Penciptaan dari Tubuh Brahma
Menurut Brahmapurana dan beberapa Purana lainnya, Svayambhuva Manu tercipta langsung dari tubuh dewa Brahma. Diceritakan bahwa Brahma membagi tubuhnya menjadi dua bagian. Satu bagian berubah menjadi seorang pria yang disebut Svayambhuva Manu, sementara bagian lainnya menjadi seorang wanita yang dikenal sebagai Satarupa. Keduanya kemudian menikah dan dari persatuan mereka lahirlah keturunan yang membentuk umat manusia atau "Manawa".
Narasi ini diperkuat dalam Shiva Purana, Seksi 2.1, Bab 16, ayat 10-12, yang menyatakan: "O Resi, aku [Brahma] membelah diriku menjadi dua setelah mengambil dua wujud. Satu bagian memiliki wujud wanita dan bagian lainnya memiliki wujud pria. Kemudian ia menciptakan di dalam dirinya sepasang, sarana dari sifat yang sangat baik. Pria itu adalah Svayambhuva Manu, yang terbesar dari sarana (penciptaan). Wanita itu adalah Satarupa, seorang Yogini, seorang wanita pertapa."
Bhagawata Purana, dalam Buku 3, Bab 12, ayat 52, juga menggambarkan proses penciptaan ini: "Ketika ia [Brahma] sedang asyik dalam kontemplasi dan mengamati kekuatan supernatural, dua wujud lain tercipta dari tubuhnya. Mereka masih dikenal sebagai tubuh Brahma. Dari keduanya, yang memiliki wujud pria dikenal sebagai Manu bernama Svayambhuva, dan wanita itu dikenal sebagai Satarupa, ratu dari jiwa agung Manu."
2.2. Versi Lain
Devi Bhagawata Purana, Buku 10, Bab 1, ayat 7.14, memberikan perspektif berbeda namun serupa, menyatakan bahwa Brahma yang bermuka empat, setelah lahir, menciptakan Svayambhuva Manu dan istrinya Satarupa, perwujudan dari segala kebajikan, dari pikirannya. Oleh karena itu, Svayambhuva Manu dikenal sebagai putra ciptaan pikiran Brahma.
Sementara itu, Matsyapurana memiliki versi penciptaan Svayambhuva Manu yang unik. Dalam kitab ini diceritakan bahwa Brahma pertama-tama menciptakan seorang wanita cantik bernama Satarupa. Brahma kemudian menikahinya, dan dari persatuan mereka lahirlah Svayambhuva Manu. Dengan demikian, menurut Matsyapurana, Svayambhuva Manu adalah putra dari Brahma dan Satarupa. Kisah ini juga menyebutkan bahwa Svayambhuva Manu, melalui usaha meditasi yang keras, mendapatkan seorang istri bernama Ananti, dan dari hubungan mereka, lahirlah Priyavrata dan Uttanapada.
3. Keluarga dan Keturunan
Kehidupan perkawinan Svayambhuva Manu dan garis keturunan yang berasal darinya sangat penting dalam kosmologi Hindu, karena dari merekalah umat manusia dipercaya berasal.
3.1. Pernikahan dengan Satarupa
Svayambhuva Manu menikahi Satarupa, yang seringkali disebut sebagai wanita pertama. Pernikahan mereka adalah fondasi bagi permulaan garis keturunan manusia. Hubungan mereka digambarkan sebagai pasangan pertama yang secara simbolis melambangkan penciptaan kehidupan dan keberlangsungan spesies.
3.2. Anak-anak
Dari pernikahan Svayambhuva Manu dan Satarupa, lahir dua orang putra dan tiga orang putri, yang kemudian menjadi leluhur bagi banyak dinasti dan klan penting dalam mitologi Hindu.
3.2.1. Putra-putra
Kedua putra Svayambhuva Manu adalah Priyavrata dan Uttanapada.
- Priyavrata: Ia menikah dengan Warhismati dan memiliki seorang putra bernama Agnidara.
- Uttanapada: Ia memiliki dua orang istri. Dari istrinya bernama Suruci, ia memiliki putra bernama Utama. Dari istri lainnya bernama Suniti, ia memiliki putra bernama Druwa, yang terkenal karena pengabdiannya kepada Dewa Wisnu.
3.2.2. Putri-putri
Tiga putri Svayambhuva Manu dan Satarupa adalah Akuti, Dewahuti, dan Prasuti. Masing-masing putri ini dinikahkan dengan para Resi atau Prajapati dan memiliki keturunan yang signifikan.
- Akuti: Putri sulung ini dinikahkan dengan Resi Ruci. Dari persatuan mereka, lahirlah seorang putra bernama Yadnya (seringkali dianggap sebagai awatara Wisnu) dan seorang putri bernama Daksina.
- Dewahuti: Putri tengah ini dinikahkan dengan Prajapati Kardama. Mereka memiliki sembilan orang putri dan seorang putra bernama Kapila, yang kemudian dikenal sebagai seorang bijak agung dan salah satu pendiri aliran Samkhya dalam filsafat Hindu.
- Prasuti: Putri bungsu ini dinikahkan dengan Prajapati Daksa. Mereka memiliki banyak putri, dengan berbagai versi Purana menyebutkan jumlah yang berbeda, mulai dari 16, 24, 50, hingga 60 putri. Semua putri ini dinikahkan kepada para dewa dan Resi, yang menyebarkan garis keturunan mereka ke seluruh alam semesta.
3.3. Garis Keturunan dan Manawa
Konsep "Manawa" mengacu pada umat manusia sebagai keturunan langsung dari Svayambhuva Manu. Melalui pernikahan anak-anaknya dengan para Resi dan Prajapati, garis keturunan Svayambhuva Manu menyebar dan berkembang luas. Ini menandai bagaimana seluruh populasi di bumi dipercaya berasal dari keluarga Manu, sehingga dia dihormati sebagai leluhur pertama dari semua manusia.
4. Peran dan Kontribusi
Svayambhuva Manu memegang peran sentral sebagai pemimpin manwantara pertama. Dalam manwantara ini, disebutkan bahwa para Yama menjadi dewa-dewa, sementara Sacipati menyandang gelar Indra. Selain perannya sebagai pemimpin di era pertama ini, Svayambhuva Manu juga dikreditkan dengan kontribusi signifikan dalam membagi Veda menjadi empat bagian, sebuah tindakan fundamental yang membentuk struktur dan aksesibilitas pengetahuan suci dalam tradisi Hindu.
5. Warisan dan Penilaian
Warisan Svayambhuva Manu sangat abadi dalam tradisi Hindu. Ia secara universal dihormati sebagai leluhur utama umat manusia, yang darinya semua manusia berasal. Kisahnya menjadi pondasi bagi siklus Yuga dan manwantara, serta menjelaskan asal-usul dan keberlanjutan kehidupan di bumi. Meskipun beberapa detail penciptaan dan keturunannya bervariasi antar kitab Purana, konsensus umum adalah bahwa Svayambhuva Manu adalah figur kunci dalam mitologi Hindu, yang memulai era manusia dan memberikan dasar bagi Dharma dan tatanan sosial.