1. Kehidupan
Toshiro Sasaki lahir dan menghabiskan masa mudanya di tengah-tengah kehidupan pedesaan, yang kemudian menjadi fokus utama dalam banyak karyanya. Perjalanan hidupnya juga melibatkan berbagai pekerjaan sebelum ia sepenuhnya mengabdikan diri pada dunia sastra.
1.1. Masa Muda dan Pendidikan
Sasaki Toshirō lahir pada tanggal 14 April 1900 di Prefektur Miyagi, Jepang. Ia berasal dari latar belakang keluarga petani, yang memberinya pemahaman mendalam tentang kehidupan pedesaan dan tantangan yang dihadapi oleh para petani. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar, ia sempat bekerja sebagai guru pengganti di sekolah dasar.
1.2. Karier Awal
Sebelum menekuni dunia sastra secara penuh, Sasaki Toshirō memiliki beragam pengalaman kerja. Ia pernah bekerja sebagai pekerja kereta api dan juga kembali menjadi guru pengganti. Pengalaman-pengalaman ini memberinya wawasan tentang berbagai lapisan masyarakat dan kondisi sosial. Kemudian, ia bergabung dengan Shinchosha, sebuah penerbit terkemuka di Jepang, di mana ia bekerja sebagai editor untuk majalah sastra seperti Bungaku Jidai. Selama masa ini, ia dibimbing oleh Takeo Kato, seorang sastrawan yang memiliki pengaruh besar pada perkembangan Sasaki.
2. Kegiatan Sastra
Kegiatan sastra Toshiro Sasaki ditandai oleh gaya penulisan yang unik dan tema-tema yang khas, mencerminkan komitmennya terhadap penggambaran realitas sosial, terutama kehidupan petani. Ia juga terlibat aktif dalam berbagai kelompok sastra kontemporer.
2.1. Karakteristik dan Tema Sastra
Gaya sastra Toshiro Sasaki dikenal karena pengamatannya yang mendalam dan tajam terhadap kehidupan petani. Ia secara konsisten menggambarkan kepedihan, kebodohan, kesedihan, ketahanan, dan keindahan para petani. Sasaki berusaha untuk menyajikan potret yang jujur dan menyeluruh tentang perjuangan mereka. Selain fokus pada "sastra petani", Sasaki juga menjelajahi genre lain, menulis fiksi aneh (grotesque) dan novel detektif, yang menunjukkan keragaman bakatnya.
2.2. Afiliasi dan Kegiatan dengan Kelompok Sastra
Sasaki Toshirō merupakan bagian dari Shinkō Geijutsu-ha (新興芸術派Mazhab Seni BaruBahasa Jepang), sebuah gerakan sastra yang muncul pada periode Showa awal di Jepang. Gerakan ini cenderung menekankan objektivitas dan seringkali mengeksplorasi tema-tema modern dan realitas sosial. Selain itu, Sasaki juga aktif berpartisipasi dalam Nōmin Bungeikai (農民文芸会Asosiasi Sastra PetaniBahasa Jepang), sebuah kelompok yang secara khusus didedikasikan untuk mempromosikan sastra yang mengangkat kehidupan dan isu-isu petani. Keterlibatannya dalam kelompok-kelompok ini memperkuat posisinya sebagai suara yang penting dalam sastra Jepang pada masanya.
3. Karya Utama
Berikut adalah daftar karya-karya penting Toshiro Sasaki, termasuk novel dan kumpulan cerpennya, yang mencerminkan fokusnya pada kehidupan petani, fiksi aneh, dan genre detektif. Sebagian besar karyanya telah dipublikasikan melalui proyek Aozora Bunko, sehingga dapat diakses secara luas.
3.1. Daftar Karya
- Kuroi Chitai (黒い地帯Zona HitamBahasa Jepang) (Seri Shinkō Geijutsu-ha), Shinchosha, April 1930
- Kuma no Deru Kaikonchi (熊の出る開墾地Tanah Garapan Tempat Beruang KeluarBahasa Jepang) (Antologi Sastra Eksposur Modern), Tenninsha, 1930
- Tokai Chizu no Bōchō (都会地図の膨脹Perluasan Peta KotaBahasa Jepang) (Kumpulan Cerpen), Sekai no Ugokisha, Agustus 1930
- Gaitō Giei-kyō (街頭偽映鏡Cermin Palsu JalananBahasa Jepang) (Kumpulan Cerpen Grotesque), Sekirokaku, 1931
- Kamen no Ranbu (仮面の輪舞Rondeau TopengBahasa Jepang) (Koleksi Novel Jepang), Shun'yōdō, Agustus 1932
- Ōgun (狼群Kawanan SerigalaBahasa Jepang) (Antologi Lengkap Novel Detektif Baru ke-4), Shinchosha, 1933
- Shinkotoni Heisonshi (新琴似兵村史Sejarah Desa Tentara ShinkotoniBahasa Jepang), Shinkotoni Heison Gojūnen Kinenkai, 1936
- Hokkaidō no Wadai (北海道の話題Topik HokkaidoBahasa Jepang), Hoppo Shuppansha, 1937
- Sasaki Toshirō Senshū (佐左木俊郎選集Antologi Terpilih Toshiro SasakiBahasa Jepang), Eihōsha, April 1984
- Kyōfujō (恐怖城Kastil HororBahasa Jepang), Shun'yōdō Bunko, Agustus 1995
- Kuma no Deru Kaikonchi (熊の出る開墾地Tanah Garapan Tempat Beruang KeluarBahasa Jepang) (Diedit oleh Komite Pelaksana Proyek Peringatan 100 Tahun Kelahiran Toshiro Sasaki), Eihōsha, Juli 2000
- Kuma no Deru Kaikonchi (熊の出る開墾地Tanah Garapan Tempat Beruang KeluarBahasa Jepang) (Antologi Sastra Eksposur Modern), Hon no Tomosha, Januari 2000
- Kuroi Chitai (黒い地帯Zona HitamBahasa Jepang) (Seri Shinkō Geijutsu-ha), Yumani Shobō, Maret 2000
- Kyōfujō Ryōki no Machi (恐怖城 猟奇の街Kastil Horor: Kota Berburu KeanehanBahasa Jepang) (Koleksi Saku untuk Dibaca di Kamar Mandi), Frontier Nisen, Mei 2005
- Hirabayashi Hatsunosuke Sasaki Toshirō (平林初之輔 佐左木俊郎Hatsunosuke Hirabayashi Toshiro SasakiBahasa Jepang) (Diedit oleh Yamamae Yuzuru), Kōbunsha Bunko Mystery Legacy, 2020
- Sasaki Toshirō Tantei Shōsetsu Sen I (佐左木俊郎探偵小説選ⅠAntologi Novel Detektif Toshiro Sasaki IBahasa Jepang) (Diedit oleh Takenaka Eishun & Hijikata Masashi) (Ronshō Mystery Sōsho), Ronshōsha
- Sasaki Toshirō Tantei Shōsetsu Sen II (佐左木俊郎探偵小説選ⅡAntologi Novel Detektif Toshiro Sasaki IIBahasa Jepang) (Diedit oleh Takenaka Eishun & Hijikata Masashi), Ronshōsha, Agustus 2020 - Maret 2021
4. Kematian
Toshiro Sasaki meninggal dunia pada tanggal 13 Maret 1933, di usia yang relatif muda. Kematian dininya menjadi kehilangan besar bagi dunia sastra Jepang, terutama mengingat potensi besar yang dimilikinya dalam mengembangkan "sastra petani" dan genre lainnya.
5. Penilaian dan Kedudukan
Penilaian terhadap Toshiro Sasaki dan karyanya menunjukkan betapa pentingnya kontribusinya bagi sastra Jepang, meskipun ia sempat terlupakan untuk beberapa waktu.
5.1. Penilaian Sastra Kontemporer
Sasaki Toshirō mendapat pujian tinggi dari sastrawan terkemuka pada zamannya, termasuk Kawabata Yasunari, yang merupakan salah satu penulis paling berpengaruh di Jepang. Kawabata menilai Sasaki sebagai pelopor "sastra petani" dan seorang penulis dengan bakat yang sangat berharga. Ia secara terbuka menyatakan penyesalannya atas kematian dini Sasaki, yang dianggapnya sebagai kerugian besar. Kawabata bahkan menyebut bahwa Sasaki adalah "satu-satunya di antara penulis petani yang menunjukkan aktivitas karya yang patut dilihat dari sudut pandang artistik." Ia juga mengkritik bagaimana karya-karya Sasaki mulai dilupakan, sementara penulis lain seperti Isota Kamura mendapatkan antologi lengkap, seraya menyatakan, "Dunia ini seribu orang buta," sebagai cerminan keprihatinannya atas pengabaian tersebut.
5.2. Kedudukan Selanjutnya dan Re-evaluasi
Meskipun mendapat pujian dari tokoh sezaman seperti Kawabata, karya-karya Toshiro Sasaki sempat terabaikan dan terlupakan selama periode berikutnya. Namun, pada masa-masa selanjutnya, terjadi upaya untuk mengevaluasi kembali dan menghidupkan kembali warisan sastranya. Salah satu tanda re-evaluasi ini adalah penerbitan Sasaki Toshirō Senshū (Antologi Terpilih Toshiro Sasaki) pada April 1984, serta berbagai koleksi dan cetakan ulang karyanya, terutama di sekitar perayaan 100 tahun kelahirannya pada tahun 2000. Upaya-upaya ini membantu mengembalikan Sasaki Toshirō ke dalam diskusi sastra Jepang dan mengakui kembali kontribusinya yang penting.