1. Gambaran Umum
Robert "Waddy" Wachtel (lahir 24 Mei 1947) adalah seorang musisi, komposer, dan produser rekaman berkebangsaan Amerika Serikat, yang terkenal secara khusus atas kemampuannya bermain gitar. Wachtel dikenal sebagai seorang multi-instrumentalis, yang mampu menguasai berbagai instrumen di luar gitar. Sepanjang kariernya yang panjang, ia telah bekerja sebagai musisi sesi dan produser untuk ratusan album dan tur bersama banyak artis terkemuka, di antaranya Linda Ronstadt, Beth Hart, Stevie Nicks, Miranda Lambert, Kim Carnes, Randy Newman, Keith Richards, The Rolling Stones, Jon Bon Jovi, James Taylor, Iggy Pop, Warren Zevon, Bryan Ferry, Michael Sweet, Jackson Browne, Karla Bonoff, The Motels, dan Andrew Gold. Bakatnya diakui luas di industri musik, dengan banyak musisi seperti James Taylor, Jackson Browne, Stevie Nicks, dan Keith Richards secara berulang kali mengundangnya untuk berkolaborasi, berkat kepekaan musik, teknik, serta kemampuan komposisi dan aransemennya yang serbaguna.
2. Kehidupan Awal
2.1. Masa Kecil dan Pendidikan
Wachtel dilahirkan pada 24 Mei 1947 di Jackson Heights, Queens, sebuah kawasan di borough Queens, New York City, dari sebuah keluarga Yahudi. Sekitar usia 9 hingga 10 tahun, Wachtel mulai belajar gitar. Ia mengambil pelajaran dari guru bernama Gene Dell, yang bersikeras agar Wachtel belajar bermain dengan tangan kanan meskipun ia terlahir sebagai kidal. Pembelajaran ini berlangsung hingga ia berusia sekitar 14 tahun, di mana pada usia tersebut ia mulai menulis lagu.
Selain itu, Wachtel juga belajar di bawah bimbingan Rudolph Schramm, yang saat itu menjabat sebagai kepala orkestra staf NBC dan kemudian menjadi pengajar musik di Carnegie Hall. Schramm awalnya mencoba mendorong Wachtel untuk mengambil pelajaran piano, namun Wachtel sangat bertekad untuk bermain gitar. Akhirnya, Schramm setuju untuk memberinya pelajaran gitar tiga kali seminggu, fokus pada ritme, melodi, dan harmoni. Wachtel juga dikenal memiliki nada sempurna (absolute pitch).
2.2. Aktivitas Musik Awal dan Awal Karier
Setelah tampil dengan berbagai band lokal di wilayah New York, Wachtel membentuk band pertamanya, The Orphans. Band ini memainkan berbagai genre, termasuk garage rock, surf rock, dan musik cover dari The Rolling Stones. Akhirnya, The Orphans mendapatkan kontrak sebagai band reguler di sebuah bar di Newport, Rhode Island. Selama di Newport, Wachtel memanfaatkan kesempatan ini untuk mengambil pelajaran dari gitaris jazz Sal Salvador selama setahun, belajar tentang improvisasi dan solo.
Setelah The Orphans bubar, ia membentuk band lain yang bernama Twice Nicely. Atas saran dari Bud Cowsill, Wachtel membawa Twice Nicely ke Los Angeles pada tahun 1968, di mana mereka merekam beberapa demo. Namun, setelah dua tahun, Wachtel memutuskan untuk fokus pada kariernya sebagai musisi sesi. Pada saat yang sama, The Cowsills juga memintanya untuk memproduseri dan merekam album mereka. Pada tahun 1979, Wachtel membentuk grup bernama Ronin bersama musisi Don Grolnick, Dan Dugmore, Rick Marotta, dan Stanley Sheldon. Mereka merilis album debut mereka sendiri yang bertajuk Ronin di bawah label Mercury Records dan melakukan tur sebagai band pembuka untuk Rossington-Collins Band.
3. Aktivitas dan Pencapaian Musik Utama
Robert Wachtel telah memberikan kontribusi signifikan sepanjang karier musiknya, baik sebagai gitaris sesi yang produktif, seorang komposer yang andal, maupun seorang produser yang dihormati.
3.1. Aktivitas Sesi dan Produser

Pada tahun 1972, Wachtel diundang oleh Warren Zevon untuk bermain gitar di album The Everly Brothers yang berjudul Stories We Could Tell, dan kemudian bergabung dalam tur mereka. Kolaborasi ini menandai awal dari hubungan kerja yang panjang antara Wachtel dan Zevon. Setahun kemudian, pada tahun 1973, ia bermain dengan Lindsey Buckingham dan Stevie Nicks di album pertama mereka, Buckingham Nicks, dan turut serta dalam tur. Ketika Nicks dan Buckingham kemudian bergabung dengan Fleetwood Mac, Wachtel berkontribusi sebagai gitaris ritme pada lagu "Sugar Daddy" di album Fleetwood Mac tahun 1975.
Pada tahun 1980, Wachtel menulis, merekam, dan menyanyikan vokal utama untuk sebuah album bersama produser Peter Asher dan anggota band Linda Ronstadt, yang diberi nama Ronin. Album ini dirilis oleh label Mercury namun tidak pernah masuk tangga lagu. Pada tahun 1984, ia bermain di album solo Steve Perry (dari Journey) yang berjudul Street Talk. Selama kariernya, Wachtel telah berkontribusi pada ratusan album bersama beragam artis dan band.

Kredit produksinya mencakup album-album oleh Stevie Nicks, Keith Richards, Jackson Browne, Bryan Ferry, The Church, Sand Rubies, George Thorogood and the Destroyers, dan Warren Zevon. Kemitraan penting lainnya yang dibentuknya adalah dengan Keith Richards pada tahun 1988, ketika Wachtel berpartisipasi dalam album solo debut Richards, Talk Is Cheap. Setelah itu, ia bergabung dengan band pengiring Richards, X-Pensive Winos, untuk tur dan juga berpartisipasi dalam album Richards berikutnya, Main Offender.
Wachtel juga dikenal atas kontribusinya pada karya artis-artis Jepang, termasuk Tamio Okuda, Shogo Hamada, dan Takuro Yoshida, menunjukkan jangkauan luas pengaruh dan kolaborasinya di kancah musik internasional.
3.2. Penulisan Lagu dan Aransemen Bersama
Selain sebagai musisi sesi, Waddy Wachtel juga memberikan kontribusi signifikan dalam penulisan lagu dan aransemen. Ia dikenal karena kolaborasi penulisannya dengan Warren Zevon, termasuk lagu hit "Werewolves of London" dari tahun 1978, yang juga ia produseri. Ia juga turut menulis lagu "Things to Do in Denver When You're Dead" dari album Mr. Bad Example milik Zevon. Wachtel tampil di ketujuh album Warren Zevon yang dirilis antara tahun 1976 hingga 1992, di mana ia juga memproduseri atau ikut memproduseri tiga di antaranya.
Selain itu, Wachtel juga memiliki kredit penulisan lagu bersama Stevie Nicks pada beberapa lagu seperti "Annabel Lee" dan "I Don't Care". Kemampuan Wachtel untuk berkolaborasi dalam penulisan lagu, dikombinasikan dengan kepekaan musikalnya yang kuat, menjadikannya aset berharga dalam berbagai proyek.
3.3. Aktivitas Setelah Tahun 2000-an
Sejak tahun 2000, Wachtel secara rutin tampil bersama Waddy Wachtel Band di area Los Angeles, terutama di The Joint dari tahun 2000 hingga 2013. Anggota band pada masa itu termasuk Phil Jones, Rick Rosas, Bernard Fowler, dan Blondie Chaplin, di antara lainnya. Wachtel terus tampil dengan bandnya, meskipun dengan beberapa perubahan personel, namun tetap mempertahankan Fowler dan Chaplin. Banyak artis terkenal juga telah tampil sebagai tamu istimewa bersama band ini.
Pada tahun 2010, Wachtel tampil di acara televisi Penghargaan Grammy sebagai pengiring penampilan langsung Taylor Swift. Dalam duet Swift dengan Stevie Nicks untuk lagu "Rhiannon", Wachtel tampil sebagai gitaris utama.
Pada tahun 2020, Wachtel mulai tampil dengan sebuah grup yang terdiri dari veteran classic rock California Selatan lainnya, yang disebut The Immediate Family (sebelumnya dikenal sebagai The Section). Anggota grup ini meliputi Danny Kortchmar, Leland Sklar, Russ Kunkel, dan Steve Postell. Pada tahun 2020, mereka merilis album yang secara substansial dianggap sebagai debut mereka, berjudul Turn It Up To 10. Wachtel juga tetap aktif di panggung besar; pada 12 Oktober 2024, ia kembali tampil sebagai gitaris utama bersama Stevie Nicks sebagai bintang tamu musik di acara Saturday Night Live.
4. Film dan TV Aktivitas
Keterlibatan Waddy Wachtel di industri film dan televisi meliputi penampilan cameo dan kontribusinya sebagai komposer serta musisi untuk skor film.
Pada tahun 1972, ia membuat penampilan di film The Poseidon Adventure sebagai pemain gitar akustik dalam sebuah band fiktif di atas panggung di ruang makan saat kapal terbalik. Wachtel juga muncul bersama Linda Ronstadt dalam film FM tahun 1978. Ia juga bermain dalam film pendek peraih Oscar, "Session Man", pada tahun 1991.
Wachtel telah menggubah dan memainkan instrumen untuk sejumlah skor film, di antaranya:
Tahun | Judul | Sutradara | Catatan |
---|---|---|---|
1972 | The Poseidon Adventure | Ronald Neame | Gitaris (tidak disebutkan dalam kredit) |
1978 | Up in Smoke | Lou Adler | Bersama Danny Kortchmar dan Lee Oskar (anggota Yesca) |
1978 | FM | John A. Alonzo | Bersama Linda Ronstadt |
2001 | Joe Dirt | Dennie Gordon | - |
2003 | Dickie Roberts: Former Child Star | Sam Weisman | Bersama Christophe Beck |
2006 | Grandma's Boy | Nicholaus Goossen | - |
The Benchwarmers | Dennis Dugan | - | |
Last Request | John DeBellis | - | |
2008 | Strange Wilderness | Fred Wolf | - |
The House Bunny | Fred Wolf | - | |
2009 | Paul Blart: Mall Cop | Steve Carr | - |
2011 | Bucky Larson: Born to Be a Star | Tom Brady | - |
Jack and Jill | Dennis Dugan | Bersama Rupert Gregson-Williams | |
2013 | Jimi: All Is by My Side | John Ridley | Bersama Danny Bramson |
2015 | Joe Dirt 2: Beautiful Loser | Fred Wolf | Film digital |
Ia juga telah menggubah, memproduseri, atau tampil dalam lagu-lagu untuk film bersama Warren Zevon, Joe Walsh, Jackson Browne, dan Linda Ronstadt.
5. Peralatan yang Digunakan
Waddy Wachtel dikenal menggunakan gitar Gibson Les Paul tahun 1960 dan Fender Stratocaster tahun 1957. Dalam sebuah wawancara tahun 1980, ia menyatakan bahwa gitar terbaru yang ia miliki adalah Fender Stratocaster tahun 1964. Gitar Les Paul-nya dibeli dari Stephen Stills seharga 350 USD. Pada September 2014, Gibson Custom Shop memilih Gibson Les Paul 1960 milik Waddy Wachtel untuk seri baru Collector's Choice mereka, sebuah pengakuan atas nilai historis dan musikal dari instrumen tersebut.
6. Kehidupan Pribadi
Robert Wachtel telah menikah. Ia memiliki seorang putra yang terasing darinya, juga bernama Waddy, yang tinggal di Hilton Head Island, South Carolina.
7. Kontroversi dan Kritikan
Meskipun Robert Wachtel memiliki karier musik yang gemilang dan dihormati di industri, kehidupannya juga tidak luput dari kontroversi, terutama terkait dengan masalah hukum.
7.1. Kasus Kepemilikan Pornografi Anak
Pada tahun 1998, Wachtel ditangkap atas dugaan kepemilikan pornografi anak setelah ditemukan gambar-gambar tersebut di komputer yang ia miliki di rumahnya. Menurut laporan detektif dari divisi kejahatan seks remaja Los Angeles, Wachtel memproduksi salinan gambar yang tersimpan di komputer dan menyimpannya di kamar tidurnya.
Dalam proses hukum, Wachtel tidak mengajukan banding (no contest) atas tuduhan tersebut. Sebagai hasilnya, ia dijatuhi hukuman masa percobaan selama tiga tahun. Kasus ini menimbulkan perdebatan, dengan beberapa rekannya di industri musik mencoba membela dirinya. Musisi Brett Tuggle, yang kala itu merupakan rekan Wachtel di band Stevie Nicks dan kemudian menjadi anggota Waddy Wachtel Band, menyatakan bahwa ia tidak percaya Wachtel bersalah. Tuggle berujar, "tidak mungkin Stevie akan memasukkannya ke dalam bandnya jika ia berpikir Wachtel bersalah atas kesalahan apa pun." Namun, terlepas dari pembelaan tersebut, putusan hukum tetap berlaku, dan Wachtel menjalani masa percobaannya.
8. Penilaian dan Pengaruh
Karier Robert Wachtel mencerminkan kontribusi besar terhadap industri musik, namun juga diwarnai oleh insiden yang memicu kritik dan berdampak pada penilaian publik terhadap dirinya.
8.1. Kontribusi dan Status Musikal
Kontribusi Robert Wachtel terhadap industri musik tidak dapat disangkal. Ia diakui sebagai seorang musisi yang sangat berbakat, dengan kemampuan serbaguna dalam menguasai berbagai instrumen dan gaya musik. Kepekaan musikalnya yang tajam, teknik bermain yang mumpuni, serta keahliannya dalam komposisi dan aransemen telah menjadikannya salah satu musisi sesi yang paling dicari dan dihormati di generasinya. Banyak artis terkemuka secara berulang kali memilih Wachtel untuk kolaborasi, menunjukkan tingkat kepercayaan dan apresiasi terhadap kemampuannya yang luar biasa. Keterlibatannya dalam ratusan album, baik sebagai gitaris, komposer, maupun produser, telah meninggalkan jejak signifikan dalam sejarah musik.
Namun, status dan penilaian Wachtel di mata publik dan dalam sejarah musik menjadi kompleks akibat kasus hukum terkait kepemilikan pornografi anak pada tahun 1998. Meskipun ia adalah seorang musisi yang sangat berprestasi dan berpengaruh, insiden tersebut menempatkan noda etis yang serius pada reputasinya. Ini memunculkan pertanyaan tentang bagaimana masyarakat menyeimbangkan pengakuan terhadap bakat artistik seseorang dengan penilaian terhadap perilaku pribadi mereka. Dalam konteks tengah-kiri, penilaian terhadap individu seperti Wachtel perlu mencakup analisis dampak tindakan pribadi terhadap nilai-nilai sosial dan hak asasi manusia, sekalipun kontribusi profesionalnya begitu besar. Oleh karena itu, sementara warisan musikalnya tak terbantahkan, citra publik Wachtel tetap terbebani oleh kontroversi tersebut, yang terus menjadi bagian dari evaluasi menyeluruh terhadap kariernya.