1. Kehidupan dan Latar Belakang
Yuna memiliki latar belakang yang membentuk identitasnya sebagai pemanggil dan individu yang penuh dedikasi, dengan elemen-elemen unik dalam keluarga dan kepribadiannya.
1.1. Kelahiran dan Tumbuh Kembang
Yuna lahir di Bevelle, salah satu kota suci di dunia Spira. Sepuluh tahun sebelum peristiwa Final Fantasy X, pada awal masa Tenang yang dibawa oleh ayahnya, ia pindah ke Pulau Besaid bersama Kimahri, yang membawanya setelah kepergian ayahnya. Di sana, ia dibesarkan oleh Wakka dan Lulu, yang kemudian menjadi walinya. Yuna tumbuh besar di pulau tersebut dan secara resmi menjadi seorang pemanggil, mengemban misi berat untuk mengalahkan Sin.
1.2. Keluarga dan Keturunan
Yuna adalah putri dari Braska, seorang Pemanggil Agung yang berhasil mengalahkan Sin sepuluh tahun sebelumnya. Ibunya adalah seorang wanita dari suku Al Bhed, menjadikannya keturunan campuran manusia dan Al Bhed. Ciri khas keturunan Al Bhed pada Yuna adalah heterokromia, di mana mata kirinya berwarna biru keabu-abuan seperti ayahnya, sementara mata kanannya berwarna hijau zamrud, khas mata Al Bhed.
1.3. Kepribadian dan Keyakinan
Yuna digambarkan sebagai seorang gadis yang serius, baik hati, dan selalu ingin membantu orang lain yang kesulitan. Ia memiliki tekad yang kuat dan tidak mudah menyerah, meskipun seringkali memikul beban masalah sendirian dan kesulitan untuk bergantung pada orang lain. Ia tidak pandai berbohong atau menyembunyikan sesuatu. Dalam Final Fantasy X, ia menunjukkan semangat pengorbanan yang tinggi, siap mengorbankan nyawanya demi kedamaian Spira.
Setelah peristiwa Final Fantasy X, kepribadian Yuna mengalami perubahan signifikan dalam Final Fantasy X-2. Ia menjadi lebih ceria dan aktif, bahkan meniru gaya bicara Rikku dengan menambahkan frasa seperti "mukatsuki" (rasa kesal). Perubahan ini merupakan reaksi alami terhadap tanggung jawab besar yang diembannya di masa lalu dan keinginannya untuk berubah menjadi pribadi yang lebih bebas dan ekspresif. Meskipun demikian, esensi Yuna yang peduli dan bertekad tetap ada di dalam hatinya.
2. Peran sebagai Pemanggil (Summoner)
Peran Yuna sebagai pemanggil adalah inti dari perjalanannya di Final Fantasy X, di mana ia menghadapi takdir yang menuntut pengorbanan besar demi kedamaian Spira.
2.1. Perjalanan Menuju Kemenangan atas Sin
Dalam Final Fantasy X, Yuna memulai ziarah suci sebagai seorang pemanggil untuk mengalahkan Sin, entitas raksasa yang terus-menerus menghancurkan Spira. Selama perjalanannya, ia ditemani oleh para walinya: Lulu, Wakka, Kimahri, Auron, Rikku, dan Tidus. Yuna harus mengunjungi berbagai kuil di seluruh Spira untuk memperoleh aeons, makhluk-makhluk yang dapat ia panggil untuk membantunya dalam pertempuran. Tujuan utamanya adalah mendapatkan Aeon Terakhir, yang akan ia gunakan dalam pertempuran pamungkas melawan Sin. Namun, penggunaan Aeon Terakhir akan mengorbankan nyawa pemanggil dan aeon itu sendiri.
Selama perjalanan, Yuna secara bertahap menjadi lebih terbuka dan menjalin hubungan romantis dengan Tidus. Mereka sering berbagi cerita tentang masa lalu mereka dan impian untuk melihat Zanarkand, kota asal Tidus. Ketika mereka tiba di tempat di mana Yuna dapat memanggil Aeon Terakhir, Tidus meyakinkan kelompok untuk mencari cara lain mengalahkan Sin tanpa pengorbanan. Setelah memasuki tubuh Sin, Tidus terpaksa membunuh Aeon Braska, yang ternyata adalah ayahnya, Jecht. Sin akhirnya dihancurkan oleh kehancuran roh tak berwujud Yu Yevon, yang bertanggung jawab atas kebangkitan Sin setelah setiap kekalahan. Hal ini memungkinkan dimulainya "Masa Tenang" yang abadi di Spira. Namun, Tidus menghilang karena ia adalah produk dari Fayth, yang tidak dapat pergi sampai Sin dikalahkan, menyebabkan perpisahan yang menyedihkan antara dirinya dan Yuna.
2.2. Pengorbanan dan Harapan
Sepanjang perjalanannya sebagai pemanggil, Yuna menunjukkan sikap yang tidak pernah menyerah pada harapan, meskipun ia harus menghadapi takdir kematian yang menantinya. Ia sepenuhnya menyadari bahwa mengalahkan Sin dengan cara tradisional berarti mengorbankan nyawanya sendiri, sebuah pengorbanan yang ia terima dengan lapang dada demi kedamaian Spira.
Sikap Yuna yang penuh pengorbanan ini menyoroti tema perlawanan terhadap sistem yang menuntut nyawa demi kedamaian sementara. Meskipun ia awalnya menerima takdirnya, interaksinya dengan Tidus dan para walinya membantunya mencari cara untuk mengalahkan Sin tanpa harus mengorbankan diri. Hal ini mencerminkan perjuangannya untuk menemukan harapan sejati dan melampaui siklus kematian yang telah lama membelenggu Spira.
3. Aktivitas Pasca-FFX dan Pencarian Pribadi
Setelah peristiwa dramatis di Final Fantasy X, perjalanan Yuna berlanjut dengan fokus pada pencarian pribadi dan adaptasinya terhadap dunia yang telah berubah.
3.1. Kehidupan sebagai Pemburu Sphere
Dua tahun setelah dimulainya Masa Tenang abadi di Spira, Yuna memulai babak baru dalam hidupnya. Ia bergabung dengan kelompok pemburu sphere bernama GullwingsBahasa Inggris (カモメ団Kamome DanBahasa Jepang, lit. "Burung Camar"), yang dibentuk oleh sepupunya Rikku dan anggota Al Bhed lainnya, Brother dan Buddy. Dalam versi internasional permainan, Gullwings awalnya berpisah sebelum pembukaan permainan, dengan Yuna kembali ke Pulau Besaid. Trio ini kemudian bersatu kembali untuk menjelajahi menara yang baru ditemukan.
Perjalanan Yuna sebagai pemburu sphere dimulai ketika ia menemukan sebuah sphere yang berisi rekaman video seorang pria yang sangat mirip dengan Tidus, terperangkap dalam penjara. Video yang kabur ini, yang ditemukan oleh Kimahri di Gunung Gagazet, memicu harapan Yuna bahwa Tidus mungkin masih hidup. Ia pun memulai pencarian untuk menemukan kebenaran di balik rekaman tersebut dan bersatu kembali dengan orang yang dicintainya.
3.2. The Gullwings dan Rekan Baru
Sebagai anggota Gullwings, Yuna aktif menjelajahi Spira dengan airship mereka, mencari dan mengumpulkan sphere yang berisi berbagai informasi dan kenangan. Ia menjalin hubungan yang erat dengan Rikku, sepupunya yang ceria, dan Paine, seorang wanita pendiam yang menyimpan banyak rahasia.
Melalui interaksi dengan rekan-rekannya dan petualangan yang lebih ringan dibandingkan ziarah pemanggilnya, Yuna mengalami perubahan signifikan. Ia mulai menunjukkan sisi yang lebih ceria, aktif, dan ekspresif, yang merupakan hasil dari kebebasan dari beban menjadi pemanggil dan pengaruh Rikku yang energik. Perannya dalam Gullwings sebagai pemimpin yang dihormati mencerminkan pertumbuhan pribadinya dari seorang gadis yang pemalu menjadi individu yang lebih percaya diri dan mandiri.
Selama perjalanannya, Yuna menemukan bahwa pria dari sphere tersebut sebenarnya adalah Shuyin, roh yang ingin menghancurkan Spira sebagai balas dendam atas kematian kekasihnya, Lenne. Yuna memiliki sphere dari Lenne yang memungkinkannya meniru nyanyiannya, dan ia berusaha menghentikan balas dendam Shuyin. Dengan bantuan mantan rekan Paine, Gullwings berhasil mengalahkan Shuyin, yang kemudian pergi ke alam baka bersama roh Lenne yang tersegel dalam sphere yang disimpan Yuna. Tergantung pada kemajuan pemain dalam permainan, Fayth dapat menghidupkan kembali Tidus sehingga ia dapat bersatu kembali dengan Yuna.
Dalam drama audio yang ditambahkan pada versi HD Remastered dari permainan, Yuna menjadi bagian dari kelompok bernama Yevoners, yang kuil utamanya berada di Besaid. Dalam cerita tersebut, ia berpisah dengan Tidus setelah mengatakan bahwa ia mencintai orang lain, sebelum menyatakan bahwa ia akan melawan Sin yang bangkit kembali.
4. Penampilan di Media Lain
Selain peran utamanya dalam seri Final Fantasy X, Yuna juga muncul dalam berbagai judul permainan lain dan adaptasi media, memperluas kehadirannya di luar narasi aslinya.
4.1. Peran dalam Seri Game Lain
Yuna telah tampil dalam beberapa permainan di luar seri Final Fantasy X dan X-2:
- Dissidia 012 Final Fantasy dan Dissidia NT: Yuna muncul sebagai salah satu karakter yang dipanggil oleh dewi Cosmos untuk berpartisipasi dalam perang melawan Chaos. Dalam Dissidia 012, ia tampil dalam wujud Final Fantasy X-nya, dengan sedikit penyesuaian agar sesuai dengan karakter lain. Ia mempertahankan ingatannya dari Final Fantasy X dan berusaha membuat Tidus bergabung dengannya, namun Tidus terluka oleh The Emperor yang mencoba membunuh Yuna. Yuna kemudian terbunuh bersama prajurit Cosmos lainnya pada akhir narasi 012. Desain alternatifnya mencakup ilustrasi Yoshitaka Amano dan gaun pengantinnya dari Final Fantasy X. Bentuk regulernya dari Final Fantasy X-2 juga tersedia sebagai konten yang dapat diunduh. Dalam Dissidia NT, ia dipanggil oleh Materia, pewaris Cosmos, untuk berperang melawan Spiritus, namun ia tiba jauh setelah perang selesai.
- Kingdom Hearts II: Yuna muncul sebagai seorang peri kecil bersama Paine dan Rikku. Mereka disuap oleh Maleficent untuk memata-matai kelompok perlawanan Leon dari Radiant Garden. Para peri ini akhirnya berpindah pihak setelah ditinggalkan oleh penyihir tersebut dan diberitahu tentang tujuan Sora.
- Itadaki Street Special: Yuna tampil dalam permainan video bergaya papan ini bersama Auron dan Tidus. Ia muncul dalam dua wujud: sebagai pemanggil dan sebagai "gunner" (menggunakan dua pistol).
- Theatrhythm Final Fantasy: Yuna mewakili Final Fantasy X dalam permainan ritme ini.
- Seri Hanjuku Hero: Yuna muncul sebagai jenderal tamu dalam Hanjuku Hero Tai 3D dan Hanjuku Hero 7-Jin no Hanjuku Hero. Dalam permainan keempat, karakter Katriinu mengenakan kostum Yuna sebagai "mantan pemanggil pengguna dua pistol".
Selain permainan, berbagai figur dan patung Yuna telah diproduksi oleh berbagai produsen. Sebuah CD audio tahun 2003, Final Fantasy X-2 Vocal Collections, menampilkan penampilan dari Mayuko Aoki, Marika Matsumoto, dan Megumi Toyoguchi, pengisi suara Yuna, Rikku, dan Paine. Yonekichi Nakamura memerankan Yuna dalam adaptasi drama kabuki Final Fantasy X pada tahun 2023.
5. Penciptaan dan Desain
Proses penciptaan dan desain Yuna melibatkan beberapa seniman dan desainer, yang berupaya membentuk karakternya baik secara visual maupun naratif, serta memberikan makna pada setiap elemennya.
5.1. Konsep dan Proses Pengembangan
Konsep awal untuk Yuna diciptakan oleh produser Yoshinori Kitase, berdasarkan draf awal Final Fantasy X tentang dunia di mana orang-orang meninggal pada usia tujuh belas tahun. Tujuannya adalah menciptakan karakter yang bertekad kuat tanpa harus memiliki kekuatan fisik yang besar. Hubungan antara Tidus dan Yuna selalu menjadi bagian sentral dari plot, meskipun subplot lain seperti kisah Jecht kemudian dianggap lebih menyentuh oleh Kitase.
5.2. Evolusi Desain Visual
Yuna didesain oleh seniman Tetsuya Nomura. Awalnya, direktur seni Yusuke Naora membuat draf desain "tropis" agar sesuai dengan latar eksotis Asia dalam permainan, namun desain ini dibatalkan oleh Nomura yang lebih memilih tampilan tradisional Jepang. Nomura mendasarkan desain Yuna pada 袴hakamaBahasa Jepang, sejenis pakaian tradisional Jepang, dan 振袖furisodeBahasa Jepang, kimono berlengan panjang. Keputusan ini dibuat setelah Nomura mengetahui bahwa Yuna akan melakukan tarian "pengiriman roh" (sending), sehingga ia ingin pakaiannya memiliki aliran yang indah. Motif bunga オオハマボウOohama-bouBahasa Jepang (hibiscus) juga digunakan dalam desainnya, merujuk pada namanya. Motif matahari dan malam yang ada pada nama Yuna dan Tidus juga meluas ke aksesori Yuna. Bagian belakang pakaiannya yang terbuka merupakan sisa dari konsep yang dibatalkan tentang tato yang terlihat yang mewakili keterampilan dan kemampuan karakter.
Untuk Final Fantasy X-2, perubahan desain Yuna yang radikal mencerminkan perubahan budaya yang besar. Desainer kostum Tetsu Tsukamoto menyatakan bahwa mereka tidak ingin X-2 terasa seperti perpanjangan dari pendahulunya, sehingga mereka mengubah pakaian Yuna, Rikku, dan karakter lainnya agar terlihat lebih aktif. Perubahan ini dilakukan sebelum cerita dan latar belakang dibuat. Karena Yuna dan rekan-rekannya hidup di dunia yang lebih bebas, para desainer ingin mereka mengenakan pakaian yang lebih modis, fitur yang menjadi kunci dalam gameplay. Penulis skenario Kazushige Nojima menggambarkan pakaian baru Yuna sebagai "reaksi alami terhadap pakaian berat yang ia kenakan di Final Fantasy X". Penampilan bernyanyi Yuna juga digunakan untuk menunjukkan nuansa pop yang diusung permainan. Direktur Final Fantasy X, Motomu Toriyama, mengatakan bahwa kepribadian Yuna yang baru adalah hasil dari tidak lagi memikul tanggung jawab sebagai pemanggil. Ia menambahkan bahwa meskipun "ia bisa dilihat sebagai orang yang sama sekali berbeda, ... jauh di dalam hatinya, ia tetap Yuna yang lama."

5.3. Asal Usul Nama
Nama "Yuna" berasal dari bahasa Okinawa yang berarti "malam", yang secara sengaja dikontraskan dengan nama Tidus yang berarti "matahari" dalam bahasa yang sama. Meskipun ada informasi yang tersebar bahwa "Yuna" berarti "bulan", sebenarnya "bulan" dalam dialek Okinawa adalah "tsuki" atau "shino". オオハマボウOohama-bouBahasa Jepang (hibiscus), sejenis bunga yang mekar di sore hari, juga disebut "yuna" dalam dialek Okinawa. Dalam bahasa Jepang, "yūna" (夕菜) juga bisa berarti "sayuran makan malam", melambangkan kehangatan keluarga, kesuburan, dan berkah. Desainer karakter Tetsuya Nomura mengonfirmasi bahwa pakaian dan kalung Yuna didesain dengan motif オオハマボウOohama-bouBahasa Jepang, dan namanya diambil dari kata Okinawa yang berarti "malam" (seperti dalam frasa "asayuuna" yang berarti "pagi dan malam").
5.4. Pengisi Suara dan Performa
Dalam versi Jepang permainan, Yuna disuarakan oleh Mayuko Aoki (青木まゆこAoki MayukoBahasa Jepang). Sementara itu, Hedy Burress menyediakan suara karakter dalam adaptasi bahasa Inggris. Burress mengingat bahwa ia berusaha menerjemahkan rasa tugas, hormat, dan kehormatan Yuna sambil mempertahankan kelembutan dan feminitas karakternya. Ia juga berharap penonton dapat berpartisipasi dalam permainan itu sendiri dan "terangkut ke dunia yang sama sekali berbeda" melalui suara-suara tersebut. Dalam pertunjukan kabuki Final Fantasy X tahun 2023, Yuna diperankan oleh Yonekichi Nakamura (中村米吉Nakamura YonekichiBahasa Jepang).
6. Penerimaan dan Pengaruh
Yuna telah menerima tanggapan yang umumnya positif dari para kritikus dan publik, meskipun perannya dalam Final Fantasy X-2 memicu beberapa perdebatan.
6.1. Respons Kritis dan Publik
Yuna secara umum mendapat opini positif dari para kritikus. Berbagai majalah telah menggambarkannya sebagai salah satu karakter Final Fantasy favorit dan terbaik. Dalam jajak pendapat resmi Square Enix pada tahun 2013, Yuna terpilih sebagai karakter wanita Final Fantasy favorit ketiga, dan pada tahun 2014, ia menjadi pahlawan wanita Final Fantasy paling populer. Pembaca Game Informer memilih hubungan Yuna dengan Tidus sebagai yang terbaik pada tahun 2001. Dalam jajak pendapat Famitsu tahun 2010, Yuna dan Tidus menempati peringkat ke-16 dalam kategori pasangan. Dalam jajak pendapat ASCII Media Works tahun 2010 di mana penggemar Jepang memilih karakter permainan video atau manga yang ingin mereka gunakan sebagai nama anak, Yuna menempati posisi kedua dalam kategori perempuan.
Jeremy Dunham dari IGN memuji desain pakaian Yuna dalam Final Fantasy X-2, menggabungkan "gaya Final Fantasy yang terbukti dan dikenal" dengan "gaya busana neo-modern yang terbuka", menyebut kostum prajuritnya sebagai yang paling menonjol. Ia juga mengatakan bahwa penampilan pengisi suara bahasa Inggris, Hedy Burress, terdengar lebih nyaman dibandingkan permainan sebelumnya. Brad Shoemaker dari GameSpot juga memuji akting suara Burress, mengatakan bahwa itu menghidupkan Yuna sepenuhnya sesuai dengan perubahan karakter lainnya. Christian Nutt, juga dari GameSpy, menggambarkan penggambaran Yuna oleh Burress dalam Final Fantasy X-2 sebagai luar biasa.
6.2. Popularitas dan Simbolisme
Meskipun Yuna sangat populer, perannya dalam Final Fantasy X-2 menerima reaksi beragam. Beberapa kritikus merasa bahwa meskipun karakter Yuna terasa ditulis ulang, bagian-bagian yang peduli dari dirinya tetap utuh, namun kostumnya dianggap terlalu minim. Buku Packaging Girlhood: Rescuing Our Daughters from Marketers' Schemes menggambarkan penampilan Yuna sebagai "bintang video MTV yang seksi", menambahkan bahwa itu adalah "pelajaran bagi para gadis bahwa menjadi berani, kuat, dan siap bertarung hanya bisa bertahan begitu lama - petualangan berikutnya adalah mode, pacar, dan seks." Raymond "Psylancer" Padilla dari GameSpy menyebutnya "wanita video game impian saya".
Tanggapan negatif berfokus pada pakaian karakter yang terbuka dan area penyanyi yang memicu reaksi keras dari para pemain, sehingga beberapa menghindari untuk melabeli Final Fantasy X-2 sebagai permainan Final Fantasy yang sebenarnya, berbeda dengan pahlawan-pahlawan sebelumnya yang lebih sesuai. Eurogamer berpendapat bahwa meskipun aktris pengisi suara bahasa Inggris, Hedy Burress, telah meningkatkan pekerjaannya, karakterisasi Yuna mungkin terasa terlalu "cheesy" tidak hanya karena penggunaannya sebagai penyanyi yang melibatkan J-pop, terutama Spice Girls. Demikian pula, GameSpy memuji peningkatan Burress meskipun mencatat sinkronisasi bibir yang buruk. Pencarian Yuna untuk Tidus dicatat sebagai narasi yang kuat untuk memotivasi pemain, tetapi ia merasa potensi tersebut hilang karena Square malah memfokuskan plot pada serangkaian misi sampingan yang kurang menarik. Gaming Age secara negatif membandingkan Gullwings dengan film Charlie's Angels, mengkritik mereka karena membuat seluruh permainan tidak tertahankan, terutama ketika Yuna mulai bernyanyi. Terlepas dari perasaan campur aduk tentang sifat-sifat Yuna dari Final Fantasy X-2, Fanbyte mengkritik karakterisasi Yuna dari drama audio Will karena kembali ke persona aslinya, membatalkan segala jenis alur karakter yang telah dilalui karakter tersebut.

Atribut | Detail |
---|---|
Nama Lengkap | Yuna |
Jenis Kelamin | Perempuan |
Usia (FFX) | 17 tahun |
Usia (FFX-2) | 19 tahun |
Tinggi (FFX) | 161 cm |
Tinggi (FFX-2) | 162 cm |
Senjata (FFX) | Tongkat |
Senjata (FFX-2) | Pistol (Tiny Bee) |
Tempat Lahir | Bevelle |