1. Tinjauan Umum
Ayşe Afet İnan (Ayşe Afet İnanBahasa Turki, lahir 30 Oktober 1908 - meninggal 8 Juni 1985) adalah seorang sejarawan dan sosiolog terkemuka asal Turki. Ia dikenal sebagai salah satu dari delapan putri angkat Mustafa Kemal Atatürk, pendiri dan presiden pertama Republik Turki. Sebagai seorang akademisi, Ayşe Afet İnan memberikan kontribusi signifikan dalam bidang antropologi fisik, terutama melalui penelitiannya yang melibatkan pengukuran lebih dari enam puluh ribu tengkorak di Anatolia. Penelitian ini bertujuan untuk mendukung Tesis Sejarah Turki, sebuah teori yang kontroversial namun penting dalam pembentukan identitas nasional Turki pada masa awal republik. Karya dan aktivitasnya mencerminkan komitmen terhadap kemajuan sosial dan emansipasi perempuan, sejalan dengan visi sosio-liberal Atatürk untuk Turki.

2. Kehidupan
Ayşe Afet İnan menjalani kehidupan yang dinamis, ditandai oleh perpindahan, pendidikan yang tekun, dan pertemuan penting yang membentuk jalur kariernya.
2.1. Kelahiran dan Latar Belakang Keluarga
Ayşe Afet İnan lahir pada tahun 1908 di distrik Kesendire (Polyoroz, sekarang Kassandra, Yunani) di Salonica Vilayet, sebuah wilayah di bawah kekuasaan Kesultanan Utsmaniyah. Ia adalah putri dari İsmail Hakkı Bey (kemudian dikenal sebagai İsmail Hakkı Uzmay) dan Şehzane Hanım, yang berasal dari Doyran (sekarang Dojran). Keluarganya terpaksa beremigrasi ke Adapazarı karena pecahnya Perang Balkan. Pada 15 Mei 1915, ibunya, Şehzane, meninggal dunia karena tuberkulosis. Setelah ayahnya menikah lagi dengan seorang wanita muda, Ayşe Afet memutuskan untuk menjadi seorang guru demi menghidupi dirinya sendiri. Saat tinggal di Biga, adik perempuannya, Nezihe, lahir dari pernikahan kedua ayahnya.
2.2. Pendidikan dan Karier Awal
Ayşe Afet İnan memulai pendidikan dasar pada 4 Maret 1913 di Adapazarı. Keluarganya kemudian berpindah-pindah ke berbagai kota seperti Ankara, Mihalıççık, Karaoğlan, dan Biga. Ia menyelesaikan enam tahun pendidikan dasarnya pada tahun 1920. Pada tahun 1921, keluarganya menetap di Alanya. Pada tahun 1922, ia memperoleh kualifikasi mengajar di Elmalı dan ditugaskan sebagai kepala sekolah di Sekolah Putri Elmalı. Ia lulus dari Sekolah Guru Putri Bursa pada tahun 1925 dan mulai bekerja sebagai guru sekolah dasar di İzmir. Pada Oktober tahun yang sama, ia bertemu dengan Mustafa Kemal Atatürk saat kunjungannya ke İzmir, sebuah pertemuan yang akan mengubah arah hidupnya.

2.3. Kehidupan Pribadi
Ayşe Afet İnan menikah dengan Rıfat İnan. Dari pernikahannya, ia dikaruniai seorang putri bernama Arı dan seorang putra bernama Demir. Kehidupan pribadinya, meskipun tidak banyak terekspos, menunjukkan keberhasilannya dalam menyeimbangkan karier akademis yang cemerlang dengan peran sebagai seorang istri dan ibu.
3. Karier Akademik dan Penelitian
Karier akademik Ayşe Afet İnan ditandai oleh dedikasi pada ilmu pengetahuan, terutama dalam bidang sejarah, sosiologi, dan antropologi, yang ia kembangkan melalui pendidikan tinggi dan penelitian inovatif.
3.1. Pendidikan Tinggi dan Gelar Doktor
Pada tahun 1925, atas dukungan Atatürk, Afet İnan dikirim ke Lausanne, Swiss, untuk mempelajari bahasa Prancis. Setelah kembali ke Turki pada tahun 1927, ia melanjutkan pendidikannya di Lycée Notre Dame de Sion Istanbul. Setelah lulus dari sana, ia diangkat sebagai guru sejarah di sekolah menengah. Pada tahun 1935, Afet İnan kembali ke Swiss dan menjadi mahasiswa Eugène Pittard di Universitas Jenewa antara tahun 1936 dan 1938. Pada tahun 1939, setelah menyelesaikan studinya, ia berhasil meraih gelar PhD dalam bidang sosiologi.
3.2. Jabatan Profesor
Pada tahun 1950, Ayşe Afet İnan diangkat sebagai profesor di Universitas Ankara. Jabatan ini mengukuhkan posisinya sebagai salah satu akademisi terkemuka di Turki dan memberinya platform untuk terus berkontribusi dalam pengajaran dan penelitian.
3.3. Penelitian Antropologi dan Tesis Sejarah Turki
Ayşe Afet İnan dikenal karena keterlibatannya dalam praktik antropologi fisik. Dalam salah satu penelitiannya yang paling signifikan, ia mengukur lebih dari enam puluh ribu tengkorak di Anatolia. Penelitian ini bertujuan untuk mendukung Tesis Sejarah Turki, sebuah narasi yang dikembangkan pada masa awal Republik Turki untuk mengklaim asal-usul kuno bangsa Turki dan peradaban Anatolia. Meskipun penelitian ini dilakukan dengan skala besar, metodologi dan kesimpulan dari Tesis Sejarah Turki telah menjadi subjek kritik karena dianggap memiliki dasar pseudosaintifik dan lebih didorong oleh agenda politik pembentukan identitas nasional daripada murni ilmiah.
3.4. Karya Tulis dan Publikasi
Ayşe Afet İnan menghasilkan sejumlah karya tulis dan publikasi ilmiah yang penting sepanjang kariernya. Beberapa di antaranya meliputi:
- Medeni bilgiler ve M. Kemal Atatürk'ün el yazıları, Ankara, Türk Tarih Kurumu, 1969
- Atatürk'ten yazdıklarım, Ankara, 1969
- Recherches Sur les Caractéres Anthropologiques des Population de la Turquie, Genève, 1939
- Türk Amirali Piri Reis'in Hayatı ve Eserleri
- L'émancipation de la Femme Turque
- Eski Mısır Tarih ve Medeniyeti, 1956 (Sejarah Mesir Kuno)
4. Afiliasi dan Aktivitas
Ayşe Afet İnan tidak hanya aktif di bidang akademis, tetapi juga terlibat dalam berbagai organisasi dan gerakan sosial yang mendukung visi modernisasi Turki.
4.1. Peran dalam Masyarakat Sejarah Turki
Ia merupakan salah satu pendiri dan anggota utama Masyarakat Sejarah Turki (Türk Tarih Kurumu). Perannya dalam organisasi ini sangat krusial dalam membentuk dan mempromosikan studi sejarah di Turki, serta dalam menyebarkan Tesis Sejarah Turki yang menjadi bagian penting dari narasi nasional pada masa itu.
4.2. Aktivitas Terkait Emansipasi Wanita
Ayşe Afet İnan juga dikenal atas kontribusinya terhadap peningkatan status sosial wanita di Turki. Melalui tulisan-tulisannya, seperti L'émancipation de la Femme Turque, dan aktivitasnya, ia secara aktif mendukung emansipasi dan kemajuan perempuan, yang sejalan dengan reformasi sosial yang diusung oleh Atatürk.
5. Kematian
Ayşe Afet İnan meninggal dunia pada 8 Juni 1985 di Ankara, meninggalkan seorang putri, Arı, dan seorang putra, Demir. Makamnya berada di Pemakaman Cebeci Asri, Ankara.

6. Warisan dan Evaluasi
Warisan Ayşe Afet İnan mencakup kontribusinya yang signifikan terhadap historiografi dan sosiologi Turki, meskipun beberapa aspek dari karyanya tetap menjadi subjek perdebatan.
6.1. Evaluasi Positif dan Pengakuan
Sebagai pengakuan atas pencapaian dan kontribusinya yang luas dalam studi sejarah, "Penghargaan Studi Sejarah Afet İnan" diberikan setiap dua tahun sekali oleh Yayasan Sejarah Turki bekerja sama dengan keluarga İnan. Penghargaan ini menegaskan pengakuan atas perannya dalam dunia akademis dan warisan intelektualnya.
6.2. Kritik dan Kontroversi
Meskipun dihormati atas dedikasinya, beberapa aspek dari penelitian Ayşe Afet İnan, terutama yang berkaitan dengan antropologi fisik dan Tesis Sejarah Turki, telah memicu kritik dan kontroversi. Pengukuran puluhan ribu tengkorak untuk mendukung Tesis Sejarah Turki, yang mengklaim asal-usul kuno bangsa Turki dari peradaban Anatolia, sering kali dianggap sebagai upaya pseudoscientific untuk membangun narasi nasional yang didasarkan pada asumsi rasial. Kritik ini menyoroti bagaimana penelitian tersebut mungkin lebih didorong oleh tujuan ideologis daripada objektivitas ilmiah murni, sehingga memengaruhi persepsi terhadap metodologi dan implikasi sosial dari karyanya.
7. Pengaruh
Dampak Ayşe Afet İnan meluas melampaui karya-karya individualnya, memengaruhi bidang-bidang studi tertentu dan generasi akademisi berikutnya di Turki.
7.1. Dampak Lanjutan
Karya dan pemikiran Ayşe Afet İnan memiliki dampak berkelanjutan terhadap para sarjana dan masyarakat Turki. Sebagai salah satu figur intelektual perempuan terkemuka di masa awal Republik, ia menjadi contoh bagi banyak orang. Keterlibatannya dalam Masyarakat Sejarah Turki juga memastikan bahwa ide-ide dan metodologinya terus dibahas dan dianalisis oleh generasi penerus sejarawan.
7.2. Kontribusi pada Bidang Tertentu
Ayşe Afet İnan memberikan kontribusi spesifik yang signifikan terhadap perkembangan bidang sejarah, sosiologi, dan antropologi di Turki. Perannya sebagai profesor di Universitas Ankara dan keterlibatannya dalam Masyarakat Sejarah Turki membantu membentuk kurikulum dan arah penelitian di lembaga-lembaga tersebut. Selain itu, sebagai seorang akademisi perempuan yang menonjol, ia membuka jalan bagi perempuan lain untuk berkarier di dunia akademis, sehingga memberikan kontribusi penting terhadap kemajuan kesetaraan gender dalam lingkungan intelektual Turki.