1. Ikhtisar
Swiss, secara resmi Konfederasi Swiss, adalah sebuah negara republik federal yang terletak di Eropa Tengah bagian barat. Negara ini terkenal dengan lanskap pegunungan Alpen yang menakjubkan, dataran tinggi yang subur, dan sistem politik yang unik yang menekankan demokrasi langsung dan federalisme. Swiss memiliki sejarah panjang dalam menjaga netralitas dalam konflik internasional, yang memungkinkannya menjadi tuan rumah bagi banyak organisasi internasional dan memainkan peran penting dalam diplomasi global serta upaya kemanusiaan. Identitas nasional Swiss dibangun di atas keragaman linguistik dan budaya, dengan empat bahasa resmi yaitu Jerman, Prancis, Italia, dan Romansh, serta komitmen bersama terhadap nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia, dan supremasi hukum. Ekonomi Swiss sangat maju, kompetitif secara global, dan dikenal dengan sektor keuangan yang kuat, industri presisi, serta standar hidup yang tinggi, meskipun juga menghadapi tantangan terkait biaya hidup dan kesenjangan sosial. Dari perspektif kiri-tengah dan liberalisme sosial, perkembangan Swiss menunjukkan upaya berkelanjutan menuju partisipasi demokratis yang lebih luas, perluasan hak-hak sipil termasuk kesetaraan gender, pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab, dan sistem kesejahteraan sosial yang komprehensif, meskipun tantangan dalam isu-isu seperti imigrasi, integrasi, dan dampak global dari sektor keuangannya tetap menjadi perhatian.
2. Nama dan Lambang Negara
Nama resmi negara ini adalah Konfederasi Swiss (Schweizerische EidgenossenschaftSyvai-tse-ri-sye Ait-ge-no-sen-syaftBahasa Jerman, Confédération suisseKong-fe-de-ra-syong SuisBahasa Prancis, Confederazione SvizzeraKon-fe-de-ra-tsi-o-ne Zvit-se-raBahasa Italia, Confederaziun svizraKon-fe-de-ra-tsi-un Zvi-tsraBahasa Reto Roman). Dalam penggunaan sehari-hari, negara ini dikenal sebagai Swiss (SchweizSyvaitsBahasa Jerman, SuisseSuisBahasa Prancis, SvizzeraZvit-se-raBahasa Italia, SvizraZvi-tsraBahasa Reto Roman). Untuk menghindari penggunaan salah satu dari empat bahasa resmi pada dokumen, koin, atau prangko, digunakan nama Latin Confoederatio HelveticaKon-foi-de-ra-ti-o Hel-ve-ti-kaBahasa Latin, yang berarti Konfederasi Helvetia. Kode negara ISO untuk Swiss, CH, juga berasal dari nama Latin ini.
Nama "Schweiz" (dan turunannya dalam bahasa lain) berasal dari nama Schwyz, salah satu dari tiga kanton pendiri (Waldstätte) yang membentuk inti dari Konfederasi Swiss Kuno. Nama Schwyz sendiri pertama kali tercatat pada tahun 972 sebagai SuittesBahasa Jerman, yang kemungkinan berasal dari kata dalam bahasa Jerman Hulu Kuno swedan yang berarti "membakar", merujuk pada area hutan yang dibakar dan dibuka untuk pemukiman. Setelah Perang Swabia pada tahun 1499, nama ini mulai digunakan untuk merujuk pada keseluruhan konfederasi.
Nama Latin "Helvetia" berasal dari Helvetii, suku Kelt kuno yang mendiami wilayah Dataran Tinggi Swiss sebelum era Romawi. Helvetia juga muncul sebagai personifikasi nasional Swiss pada abad ke-17.
Lambang Swiss menampilkan perisai merah dengan salib putih di tengahnya. Salib putih ini telah digunakan sebagai tanda pengenal pasukan Konfederasi Swiss Kuno sejak abad ke-14. Bendera Swiss menggunakan desain yang sama, yaitu salib putih dengan latar belakang merah berbentuk persegi. Bendera ini secara resmi diadopsi pada tahun 1889. Warna merah dan putih melambangkan kedaulatan dan kemurnian. Lambang negara dan bendera merupakan simbol penting identitas nasional Swiss, mencerminkan sejarah persatuan dan nilai-nilai bersama.
3. Sejarah
Sejarah Swiss mencakup periode panjang dari pemukiman prasejarah hingga pembentukan negara federal modern yang dikenal dengan netralitas, demokrasi, dan kemakmurannya. Perkembangan ini diwarnai oleh perjuangan untuk otonomi, konflik internal, serta adaptasi terhadap perubahan politik dan sosial di Eropa, dengan penekanan pada evolusi menuju sistem demokrasi yang lebih inklusif dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.
3.1. Zaman Prasejarah dan Kuno
Jejak keberadaan hominid tertua di wilayah Swiss berasal dari sekitar 150.000 tahun yang lalu. Pemukiman pertanian tertua yang diketahui, ditemukan di Gächlingen, berasal dari sekitar tahun 5300 SM. Suku-suku paling awal yang diketahui membentuk kebudayaan Hallstatt dan kebudayaan La Tène, yang berkembang pesat selama akhir Zaman Besi dari sekitar 450 SM, kemungkinan dipengaruhi oleh peradaban Yunani dan Etruska. Salah satu suku La Tène yang paling menonjol adalah Helvetii, yang terutama menduduki Dataran Tinggi Swiss. Suku Rhaetia mendiami wilayah timur.
Menghadapi tekanan dari suku-suku Germanik, pada tahun 58 SM, suku Helvetii, dipengaruhi oleh Orgetorix, seorang bangsawan kaya, memutuskan untuk meninggalkan Dataran Tinggi Swiss menuju Gallia barat. Setelah kematian misterius Orgetorix, suku tersebut melanjutkan migrasi mereka tetapi dikalahkan secara telak oleh pasukan Julius Caesar dalam Pertempuran Bibracte. Akibatnya, suku Helvetii dipaksa kembali ke tanah asal mereka dan tunduk pada pembatasan ketat atas otonomi dan pergerakan mereka.
Pada tahun 15 SM, Tiberius (yang kemudian menjadi kaisar Romawi kedua) dan saudaranya Drusus menaklukkan Alpen, mengintegrasikannya ke dalam Kekaisaran Romawi. Wilayah yang diduduki Helvetii pertama kali menjadi bagian dari provinsi Gallia Belgica Romawi dan kemudian provinsi Germania Superior. Bagian timur Swiss modern diintegrasikan ke dalam provinsi Romawi Raetia. Sekitar awal Masehi, Romawi mempertahankan kamp besar bernama Vindonissa, yang kini menjadi reruntuhan di pertemuan sungai Aare dan Reuss, dekat kota Windisch.
Abad pertama dan kedua Masehi adalah masa kemakmuran di Dataran Tinggi Swiss. Kota-kota seperti Aventicum, Iulia Equestris, dan Augusta Raurica mencapai ukuran yang luar biasa, sementara ratusan perkebunan pertanian (Villae rusticae) didirikan di pedesaan. Kejatuhan wilayah Agri Decumates di utara Sungai Rhine sekitar tahun 260 M mengubah Swiss menjadi tanah perbatasan Kekaisaran. Serangan berulang kali oleh suku Alemanni menyebabkan kehancuran kota-kota Romawi dan ekonominya, memaksa penduduk mencari perlindungan di dekat benteng-benteng Romawi seperti Castrum Rauracense dekat Augusta Raurica. Pada akhir abad keempat, meningkatnya tekanan Germanik memaksa Romawi meninggalkan konsep pertahanan linier, membuka Dataran Tinggi Swiss bagi suku-suku Germanik.
Pada Abad Pertengahan Awal, dari akhir abad keempat, wilayah barat Swiss modern menjadi bagian dari wilayah Raja-raja Burgundia, yang memperkenalkan bahasa Prancis ke wilayah tersebut. Suku Alemanni menetap di Dataran Tinggi Swiss pada abad kelima dan lembah-lembah Alpen pada abad kedelapan, membentuk Alemannia. Seluruh wilayah kemudian menjadi bagian dari Kekaisaran Franka yang berkembang pada abad keenam. Setelah perluasan di bawah Charlemagne, Kekaisaran Franka dibagi oleh Perjanjian Verdun pada tahun 843. Wilayah Swiss saat ini terbagi antara Francia Tengah dan Francia Timur hingga disatukan kembali di bawah Kekaisaran Romawi Suci sekitar tahun 1000 M. Pada abad ke-10, Hongaria menghancurkan Basel pada tahun 917 dan St. Gallen pada tahun 926, mendorong Heinrich der Vogler untuk membentengi pemukiman-pemukiman penting.
Pada tahun 1200, Dataran Tinggi Swiss terdiri dari wilayah kekuasaan wangsa Savoia, Zähringer, Habsburg, dan Kyburg. Beberapa wilayah seperti Uri, Schwyz, dan Unterwalden (kemudian dikenal sebagai WaldstätteBahasa Jerman) diberikan status Kekaisalan Langsung (Imperial immediacy) untuk memberikan kekaisaran kontrol langsung atas jalur-jalur pegunungan. Dengan punahnya garis laki-laki pada tahun 1263, dinasti Kyburg runtuh pada tahun 1264. Wangsa Habsburg di bawah Raja Rudolf I (Kaisar Romawi Suci pada tahun 1273) mengklaim tanah Kyburg dan mencaploknya, memperluas wilayah mereka ke Dataran Tinggi Swiss bagian timur.
3.2. Konfederasi Swiss Kuno


Konfederasi Swiss Kuno adalah aliansi antara komunitas lembah di Pegunungan Alpen tengah. Konfederasi ini diperintah oleh kaum bangsawan dan patrisiat dari berbagai kanton yang memfasilitasi pengelolaan kepentingan bersama dan memastikan perdamaian di jalur perdagangan pegunungan. Piagam Federal 1291 dianggap sebagai dokumen pendirian konfederasi, meskipun aliansi serupa kemungkinan telah ada beberapa dekade sebelumnya. Dokumen ini disepakati antara komune pedesaan Uri, Schwyz, dan Unterwalden.
Pada tahun 1353, tiga kanton asli telah bergabung dengan kanton Glarus dan Zug serta negara-kota Luzern, Zürich, dan Bern untuk membentuk "Konfederasi Kuno" yang terdiri dari delapan negara bagian yang bertahan hingga akhir abad ke-15. Perluasan ini menyebabkan peningkatan kekuasaan dan kekayaan bagi konfederasi. Pada tahun 1460, konfederasi menguasai sebagian besar wilayah di selatan dan barat Rhine hingga Pegunungan Alpen dan Pegunungan Jura, dan Universitas Basel didirikan, memulai tradisi penelitian kimia dan medis. Ini meningkat setelah kemenangan melawan Habsburg (Pertempuran Sempach, Pertempuran Näfels), atas Charles sang Pemberani dari Burgundia selama tahun 1470-an, dan keberhasilan tentara bayaran Swiss. Kemenangan Swiss dalam Perang Swabia melawan Liga Swabia dari Kaisar Romawi Suci Maximilian I pada tahun 1499 menghasilkan kemerdekaan de facto di dalam Kekaisaran Romawi Suci. Pada tahun 1501, Basel dan Schaffhausen bergabung dengan Konfederasi Swiss Kuno.
Konfederasi memperoleh reputasi tak terkalahkan selama perang-perang awal ini, tetapi perluasan konfederasi mengalami kemunduran pada tahun 1515 dengan kekalahan Swiss dalam Pertempuran Marignano. Ini mengakhiri apa yang disebut sebagai zaman "heroik" dalam sejarah Swiss. Keberhasilan Reformasi Zwingli di beberapa kanton menyebabkan konflik agama antar-kanton pada tahun 1529 dan 1531 (Perang Kappel). Baru lebih dari seratus tahun setelah perang internal ini, pada tahun 1648, di bawah Perdamaian Westfalen, negara-negara Eropa mengakui kemerdekaan Swiss dari Kekaisaran Romawi Suci dan netralitasnya.
Selama periode Modern Awal dalam sejarah Swiss, meningkatnya otoritarianisme keluarga patrisiat dikombinasikan dengan krisis keuangan setelah Perang Tiga Puluh Tahun menyebabkan perang petani Swiss 1653. Di balik perjuangan ini, konflik antara kanton Katolik dan Protestan terus berlanjut, meletus dalam kekerasan lebih lanjut pada Perang Villmergen Pertama, pada tahun 1656, dan Perang Toggenburg (atau Perang Villmergen Kedua), pada tahun 1712. Dampak sosial dari periode ini termasuk penguatan struktur feodal di beberapa daerah dan peningkatan ketegangan sosial yang berkontribusi pada perubahan di masa depan. Hak-hak masyarakat seringkali terbatas, terutama bagi petani dan kelompok minoritas agama.
3.3. Era Napoleon dan Pembentukan Negara Federal

Pada tahun 1798, pemerintah revolusioner Prancis menginvasi Swiss dan memberlakukan konstitusi baru yang terpadu. Ini memusatkan pemerintahan negara, secara efektif menghapus sistem kanton; lebih jauh lagi, Mulhouse meninggalkan Swiss dan lembah Valtellina menjadi bagian dari Republik Cisalpina. Rezim baru, yang dikenal sebagai Republik Helvetia, sangat tidak populer. Tentara asing penyerbu telah memaksakan dan menghancurkan tradisi berabad-abad, menjadikan Swiss tidak lebih dari negara satelit Prancis. Penindasan brutal Prancis terhadap Pemberontakan Nidwalden pada bulan September 1798 adalah contoh kehadiran menindas dari Angkatan Darat Prancis dan perlawanan penduduk lokal terhadap pendudukan.
Ketika perang pecah antara Prancis dan para pesaingnya, pasukan Rusia dan Austria menginvasi Swiss. Rakyat Swiss menolak untuk bertempur bersama Prancis atas nama Republik Helvetia. Pada tahun 1803, Napoleon mengadakan pertemuan para politisi terkemuka Swiss dari kedua belah pihak di Paris. Hasilnya adalah Undang-Undang Mediasi, yang sebagian besar memulihkan otonomi Swiss dan memperkenalkan Konfederasi yang terdiri dari 19 kanton. Sejak saat itu, sebagian besar politik Swiss akan berkutat pada penyeimbangan tradisi pemerintahan mandiri kanton dengan kebutuhan akan pemerintahan pusat. Perkembangan ini menandai langkah penting menuju sistem federal, meskipun intervensi eksternal menyoroti kerentanan kedaulatan Swiss.
Pada tahun 1815, Kongres Wina sepenuhnya memulihkan kemerdekaan Swiss, dan kekuatan Eropa mengakui netralitas permanen Swiss. Pasukan Swiss bertugas untuk pemerintah asing hingga tahun 1860 ketika mereka bertempur dalam pengepungan Gaeta. Perjanjian tersebut memungkinkan Swiss untuk menambah wilayahnya, dengan diterimanya kanton Valais, Neuchâtel, dan Jenewa. Perbatasan Swiss setelah itu hanya mengalami penyesuaian kecil. Pengakuan netralitas menjadi landasan kebijakan luar negeri Swiss dan berkontribusi pada stabilitas jangka panjang, meskipun tantangan terhadap kedaulatan dan hak-hak warga negara tetap ada.

Pemulihan kekuasaan kepada kaum patrisiat hanya bersifat sementara. Setelah periode kerusuhan dengan bentrokan kekerasan yang berulang, seperti Züriputsch tahun 1839, perang saudara (Sonderbundskrieg) meletus pada tahun 1847 ketika beberapa kanton Katolik mencoba membentuk aliansi terpisah (Sonderbund). Perang berlangsung kurang dari sebulan, menyebabkan kurang dari 100 korban jiwa, sebagian besar karena tembakan teman. Perang Sonderbund memiliki dampak signifikan pada psikologi dan masyarakat Swiss.
Perang tersebut meyakinkan sebagian besar orang Swiss akan perlunya persatuan dan kekuatan. Orang Swiss dari semua lapisan masyarakat, baik Katolik maupun Protestan, dari aliran liberal maupun konservatif, menyadari bahwa kanton-kanton akan lebih diuntungkan jika menggabungkan kepentingan ekonomi dan agama mereka.
Maka, sementara seluruh Eropa menyaksikan pemberontakan revolusioner, Swiss menyusun konstitusi yang mengatur tata letak federal, sebagian besar terinspirasi oleh contoh Amerika. Konstitusi ini memberikan otoritas pusat sambil tetap memberikan hak kepada kanton untuk mengatur sendiri urusan lokal. Untuk menghargai mereka yang mendukung kekuasaan kanton (Sonderbund Kantone), majelis nasional dibagi menjadi majelis tinggi (Dewan Negara, dua perwakilan per kanton) dan majelis rendah (Dewan Nasional, dengan perwakilan dipilih dari seluruh negeri). Referendum diwajibkan untuk setiap amandemen. Konstitusi baru ini mengakhiri kekuasaan hukum bangsawan di Swiss. Ini adalah langkah monumental menuju demokrasi modern, dengan penekanan pada hak-hak individu, pemisahan kekuasaan, dan bikameralisme parlementer, yang memperkuat partisipasi warga dan akuntabilitas pemerintah.

Sistem tunggal untuk berat dan ukuran diperkenalkan, dan pada tahun 1850 franc Swiss menjadi mata uang tunggal Swiss, dilengkapi dengan franc WIR pada tahun 1934. Pasal 11 konstitusi melarang pengiriman pasukan untuk bertugas di luar negeri, menandai berakhirnya dinas militer asing. Ini datang dengan harapan untuk melayani Tahta Suci, dan orang Swiss masih diwajibkan untuk melayani Fransiskus II dari Dua Sisilia dengan Garda Swiss hadir pada pengepungan Gaeta pada tahun 1860.
Klausul penting dari konstitusi adalah bahwa ia dapat ditulis ulang seluruhnya jika perlu, sehingga memungkinkannya untuk berkembang secara keseluruhan daripada diubah satu amandemen pada satu waktu. Kebutuhan ini segera terbukti ketika peningkatan populasi dan Revolusi Industri yang mengikutinya menyebabkan seruan untuk mengubah konstitusi. Draf awal ditolak oleh rakyat pada tahun 1872, tetapi modifikasi menyebabkan penerimaannya pada tahun 1874. Ini memperkenalkan referendum fakultatif untuk undang-undang di tingkat federal. Ini juga menetapkan tanggung jawab federal untuk pertahanan, perdagangan, dan urusan hukum.
Pada tahun 1891, konstitusi direvisi dengan unsur-unsur demokrasi langsung yang sangat kuat, yang tetap unik hingga saat ini. Perkembangan ini mencerminkan komitmen yang semakin besar terhadap partisipasi warga negara dan hak-hak demokratis, yang menjadi ciri khas sistem politik Swiss.
3.4. Sejarah Modern
Sejarah modern Swiss ditandai oleh upaya untuk mempertahankan netralitas di tengah konflik global, perkembangan ekonomi yang pesat, dan perluasan hak-hak demokrasi secara bertahap, termasuk hak pilih perempuan. Keanggotaan dalam organisasi internasional seperti PBB juga menjadi tonggak penting, menunjukkan evolusi peran Swiss di panggung dunia sambil terus menghadapi tantangan terkait hak asasi manusia dan partisipasi demokratis.
3.4.1. Periode Perang Dunia

Swiss tidak diinvasi selama salah satu dari perang dunia. Selama Perang Dunia I, Swiss adalah rumah bagi revolusioner dan pendiri Uni Soviet, Vladimir Illych Ulyanov (Vladimir Lenin), yang tinggal di sana hingga tahun 1917. Netralitas Swiss dipertanyakan secara serius oleh Peristiwa Grimm-Hoffmann yang berlangsung singkat pada tahun 1917. Pada tahun 1920, Swiss bergabung dengan Liga Bangsa-Bangsa, yang berbasis di Jenewa, setelah dibebaskan dari persyaratan militer.
Selama Perang Dunia II, Jerman menyusun rencana invasi terperinci, tetapi Swiss tidak pernah diserang. Swiss mampu tetap merdeka melalui kombinasi pencegahan militer, konsesi kepada Jerman, dan keberuntungan karena peristiwa-peristiwa besar selama perang mengintervensi. Jenderal Henri Guisan, yang diangkat menjadi panglima tertinggi selama perang, memerintahkan mobilisasi umum angkatan bersenjata. Strategi militer Swiss berubah dari pertahanan statis di perbatasan menjadi pergesekan jangka panjang yang terorganisir dan penarikan ke posisi-posisi yang kuat dan memiliki persediaan yang baik di pegunungan Alpen, yang dikenal sebagai Reduit. Swiss adalah basis penting untuk spionase oleh kedua belah pihak dan sering menjadi perantara komunikasi antara kekuatan Poros dan Sekutu.
Perdagangan Swiss diblokade oleh Sekutu dan Poros. Kerjasama ekonomi dan pemberian kredit kepada Jerman Nazi bervariasi sesuai dengan kemungkinan invasi yang dirasakan dan ketersediaan mitra dagang lainnya. Konsesi mencapai puncaknya setelah jalur kereta api penting melalui Prancis Vichy terputus pada tahun 1942, membuat Swiss (bersama dengan Liechtenstein) sepenuhnya terisolasi dari dunia luar oleh wilayah yang dikuasai Poros. Selama perang, Swiss menampung lebih dari 300.000 pengungsi, dibantu oleh Palang Merah Internasional, yang berbasis di Jenewa. Kebijakan imigrasi dan suaka yang ketat serta hubungan keuangan dengan Jerman Nazi menimbulkan kontroversi, baru pada akhir abad ke-20. Dampak kemanusiaan dari kebijakan ini, terutama terhadap pengungsi Yahudi, menjadi subjek kritik dan refleksi.
Selama perang, Angkatan Udara Swiss menghadapi pesawat dari kedua belah pihak, menembak jatuh 11 pesawat Luftwaffe yang mengganggu pada Mei dan Juni 1940, kemudian memaksa turun penyusup lain setelah perubahan kebijakan menyusul ancaman dari Jerman. Lebih dari 100 pesawat pengebom Sekutu dan awaknya diinternir. Antara tahun 1940 dan 1945, Swiss dibom oleh Sekutu, menyebabkan korban jiwa dan kerusakan properti. Di antara kota-kota yang dibom adalah Basel, Brusio, Chiasso, Cornol, Jenewa, Koblenz, Niederweningen, Rafz, Renens, Samedan, Schaffhausen, Stein am Rhein, Tägerwilen, Thayngen, Vals, dan Zurich. Pasukan Sekutu menyatakan bahwa pengeboman, yang melanggar Pasal Perang ke-96, disebabkan oleh kesalahan navigasi, kegagalan peralatan, kondisi cuaca, dan kesalahan pilot. Pihak Swiss menyatakan ketakutan dan kekhawatiran bahwa pengeboman tersebut dimaksudkan untuk menekan Swiss agar mengakhiri kerjasama ekonomi dan netralitas dengan Jerman Nazi.
Sikap Swiss terhadap pengungsi rumit dan kontroversial; selama perang, Swiss menerima sebanyak 300.000 pengungsi sambil menolak puluhan ribu lainnya, termasuk orang Yahudi yang dianiaya oleh Nazi. Kebijakan ini mencerminkan dilema moral dan tekanan politik yang dihadapi negara selama periode tersebut, dan dampaknya terhadap hak asasi manusia menjadi bahan perdebatan sejarah.
3.4.2. Perang Dingin dan Abad ke-21
Setelah perang, pemerintah Swiss mengekspor kredit melalui dana amal yang dikenal sebagai SchweizerspendeBahasa Jerman dan menyumbang untuk Rencana Marshall guna membantu pemulihan Eropa, upaya yang pada akhirnya menguntungkan ekonomi Swiss.
Selama Perang Dingin, otoritas Swiss mempertimbangkan pembangunan bom nuklir Swiss. Fisikawan nuklir terkemuka di Institut Teknologi Federal Zurich seperti Paul Scherrer menjadikan ini sebagai kemungkinan yang realistis. Pada tahun 1988, Institut Paul Scherrer didirikan atas namanya untuk mengeksplorasi penggunaan terapeutik teknologi hamburan neutron. Masalah keuangan dengan anggaran pertahanan dan pertimbangan etis mencegah dana besar dialokasikan, dan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir tahun 1968 dianggap sebagai alternatif yang valid. Rencana pembangunan senjata nuklir dibatalkan pada tahun 1988. Swiss bergabung dengan Dewan Eropa pada tahun 1963.

Swiss adalah republik Barat terakhir (diikuti oleh Kepangeranan Liechtenstein pada tahun 1984) yang memberikan hak pilih kepada perempuan. Beberapa kanton Swiss menyetujui ini pada tahun 1959, sementara di tingkat federal, hal ini dicapai pada tahun 1971 dan, setelah perlawanan, di kanton terakhir Appenzell Innerrhoden (salah satu dari dua Landsgemeinde yang tersisa, bersama dengan Glarus) pada tahun 1990. Keterlambatan ini merupakan catatan penting dalam sejarah perkembangan hak-hak sipil dan kesetaraan gender di Swiss. Setelah memperoleh hak pilih di tingkat federal, perempuan dengan cepat meningkat dalam signifikansi politik. Perempuan pertama di Dewan Federal eksekutif yang beranggotakan tujuh orang adalah Elisabeth Kopp, yang menjabat dari tahun 1984 hingga 1989, dan presiden perempuan pertama adalah Ruth Dreifuss pada tahun 1999.
Pada tahun 1979, wilayah-wilayah dari kanton Bern memperoleh kemerdekaan dari Bern, membentuk kanton Jura yang baru. Pada tanggal 18 April 1999, rakyat dan kanton Swiss memberikan suara mendukung revisi total konstitusi federal.
Pada tahun 2002, Swiss menjadi anggota penuh Perserikatan Bangsa-Bangsa, menjadikan Vatikan sebagai negara terakhir yang diakui secara luas tanpa keanggotaan penuh PBB. Swiss adalah anggota pendiri EFTA tetapi bukan Wilayah Ekonomi Eropa (EEA). Aplikasi keanggotaan di Uni Eropa dikirim pada Mei 1992, tetapi tidak berlanjut sejak penolakan EEA pada Desember 1992 ketika Swiss melakukan referendum mengenai EEA. Beberapa referendum mengenai isu UE menyusul; karena penolakan dari warga negara, aplikasi keanggotaan ditarik. Meskipun demikian, hukum Swiss secara bertahap berubah agar sesuai dengan hukum UE, dan pemerintah menandatangani perjanjian bilateral dengan Uni Eropa. Swiss, bersama dengan Liechtenstein, telah dikelilingi oleh UE sejak masuknya Austria pada tahun 1995. Pada tanggal 5 Juni 2005, pemilih Swiss setuju dengan mayoritas 55% untuk bergabung dengan perjanjian Schengen, sebuah hasil yang dianggap oleh komentator UE sebagai tanda dukungan. Pada September 2020, sebuah referendum yang menyerukan pemungutan suara untuk mengakhiri pakta yang memungkinkan pergerakan bebas orang dari Uni Eropa diperkenalkan oleh Partai Rakyat Swiss (SVP). Namun, para pemilih menolak upaya untuk mengambil kembali kendali atas imigrasi, mengalahkan mosi tersebut dengan selisih suara sekitar 63%-37%. Isu imigrasi dan hubungan dengan UE terus menjadi topik perdebatan publik yang signifikan, mencerminkan tantangan dalam menyeimbangkan kedaulatan nasional dengan integrasi ekonomi dan sosial, serta dampaknya terhadap hak-hak pekerja dan kelompok minoritas.
Pada 9 Februari 2014, 50,3% pemilih Swiss menyetujui inisiatif surat suara yang diluncurkan oleh Partai Rakyat Swiss (SVP/UDC) untuk membatasi imigrasi. Inisiatif ini sebagian besar didukung oleh kelompok pedesaan (57,6% setuju) dan pinggiran kota (51,2% setuju), dan kota-kota terpencil (51,3% setuju) serta mayoritas kuat (69,2% setuju) di Ticino, sementara pusat-pusat metropolitan (58,5% menolak) dan bagian berbahasa Prancis (58,5% menolak) menolaknya. Pada Desember 2016, kompromi politik dengan UE tercapai yang menghilangkan kuota bagi warga UE, tetapi masih memungkinkan perlakuan istimewa bagi pelamar kerja yang berbasis di Swiss. Pada 27 September 2020, 62% pemilih Swiss menolak referendum anti-pergerakan bebas oleh SVP.
4. Geografi
Swiss, yang membentang di sisi utara dan selatan Pegunungan Alpen di Eropa barat-tengah, mencakup beragam lanskap dan iklim di wilayahnya yang seluas 41.29 K km2. Negara ini terkurung daratan, berbatasan dengan Jerman di utara, Prancis di barat, Italia di selatan, serta Austria dan Liechtenstein di timur.
4.1. Bentang Alam dan Geologi

Swiss terletak di antara garis lintang 45° dan 48° LU, serta garis bujur 5° dan 11° BT. Secara topografi, Swiss terbagi menjadi tiga area dasar: Pegunungan Alpen di selatan, Dataran Tinggi Swiss atau Dataran Tinggi Tengah, dan Pegunungan Jura di barat. Pegunungan Alpen merupakan rangkaian pegunungan yang melintasi bagian tengah dan selatan negara, mencakup sekitar 60% dari total luas wilayah. Sebagian besar dari hampir 9 juta penduduk negara ini terkonsentrasi di Dataran Tinggi Swiss, yang menjadi lokasi kota-kota terbesar dan pusat ekonomi, termasuk Zurich, Jenewa, dan Lausanne.
Pegunungan Alpen Swiss memiliki banyak gletser, dengan luas total sekitar 1.06 K km2. Dari gletser-gletser ini, bermuara beberapa sungai besar seperti Rhine, Inn, Ticino, dan Rhône, yang mengalir ke empat penjuru mata angin, menyebar ke seluruh Eropa. Terdapat 48 gunung dengan ketinggian 4.00 K m atau lebih. Monte Rosa adalah yang tertinggi dengan ketinggian 4.63 K m, meskipun Matterhorn (4.48 K m) adalah yang paling terkenal. Keduanya terletak di dalam Pegunungan Alpen Pennine di kanton Valais, di perbatasan dengan Italia. Bagian dari Pegunungan Alpen Bernese di atas lembah glasial Lauterbrunnen yang dalam, yang memiliki 72 air terjun, terkenal dengan puncak Jungfrau (4.16 K m), Eiger, dan Mönch, serta banyak lembahnya yang indah. Di tenggara, Lembah Engadin yang panjang, yang mencakup St. Moritz, juga terkenal; puncak tertinggi di Pegunungan Alpen Bernina yang berdekatan adalah Piz Bernina (4.05 K m).
Dataran Tinggi Swiss memiliki lanskap yang lebih terbuka dan berbukit, sebagian berhutan, sebagian padang rumput terbuka, biasanya dengan kawanan ternak yang merumput atau ladang sayuran dan buah-buahan. Danau-danau besar dan kota-kota terbesar Swiss juga terdapat di sini. Keberadaan pegunungan telah secara signifikan memengaruhi pola pemukiman dan aktivitas manusia, dengan lembah-lembah yang subur menjadi pusat pertanian dan kota-kota yang berkembang di dataran tinggi yang lebih mudah diakses.
Swiss memiliki dua daerah kantong kecil: Büsingen milik Jerman, sedangkan Campione d'Italia milik Italia. Swiss tidak memiliki eksklave.
4.2. Iklim
Iklim Swiss secara umum bersifat sedang, tetapi dapat sangat bervariasi antar wilayah, dari kondisi glasial di puncak gunung hingga iklim yang mendekati iklim Mediterania di ujung selatan Swiss. Beberapa daerah lembah di bagian selatan Swiss bahkan memiliki pohon palem yang tahan dingin. Musim panas cenderung hangat dan kadang-kadang lembap dengan curah hujan periodik, ideal untuk padang rumput dan penggembalaan. Musim dingin yang kurang lembap di pegunungan mungkin mengalami interval kondisi stabil selama berminggu-minggu. Sementara itu, daerah dataran rendah cenderung mengalami inversi suhu selama periode tersebut, menyembunyikan matahari.
Fenomena cuaca yang dikenal sebagai föhn (dengan efek yang identik dengan angin Chinook) dapat terjadi kapan saja dan ditandai dengan angin hangat yang tak terduga, membawa udara dengan kelembapan relatif rendah ke utara Alpen selama periode hujan di lereng yang menghadap ke selatan. Ini bekerja dua arah melintasi Alpen tetapi lebih efisien jika bertiup dari selatan karena tanjakan yang lebih curam untuk angin yang datang. Lembah-lembah yang membentang dari selatan ke utara memicu efek terbaik. Kondisi terkering bertahan di semua lembah Alpen bagian dalam yang menerima lebih sedikit hujan karena awan yang datang kehilangan banyak kandungan airnya saat melintasi pegunungan sebelum mencapai daerah-daerah ini. Daerah Alpen yang luas seperti Graubünden tetap lebih kering daripada daerah pra-Alpen, dan seperti di lembah utama Valais, anggur ditanam di sana.
Kondisi terbasah bertahan di pegunungan Alpen yang tinggi dan di kanton Ticino, yang memiliki banyak sinar matahari namun kadang-kadang mengalami hujan deras. Curah hujan cenderung tersebar secara merata sepanjang tahun, dengan puncaknya di musim panas. Musim gugur adalah musim terkering, musim dingin menerima curah hujan lebih sedikit daripada musim panas, namun pola cuaca di Swiss tidak dalam sistem iklim yang stabil dan dapat bervariasi dari tahun ke tahun tanpa periode yang ketat dan dapat diprediksi. Perubahan iklim global telah membawa dampak signifikan, termasuk pencairan gletser yang lebih cepat, perubahan pola curah hujan, dan peningkatan frekuensi kejadian cuaca ekstrem, yang memengaruhi lingkungan, pertanian, pariwisata, dan kehidupan masyarakat secara keseluruhan.
4.3. Lingkungan dan Ekosistem
Swiss memiliki dua ekoregion terestrial: Hutan berdaun lebar Eropa Barat dan Hutan konifer dan campuran Alpen. Banyak lembah kecil di Swiss yang dipisahkan oleh pegunungan tinggi seringkali menjadi rumah bagi ekologi yang unik. Wilayah pegunungan sendiri menawarkan beragam tanaman yang tidak ditemukan di ketinggian lain. Kondisi iklim, geologi, dan topografi wilayah Alpen menciptakan ekosistem yang rapuh yang sangat sensitif terhadap perubahan iklim. Menurut Indeks Kinerja Lingkungan 2014, Swiss menempati peringkat pertama di antara 132 negara dalam menjaga lingkungan, karena skor tingginya pada kesehatan publik lingkungan, ketergantungannya yang besar pada sumber energi terbarukan (tenaga air dan panas bumi), dan tingkat emisi gas rumah kacanya. Pada tahun 2020, Swiss menduduki peringkat ketiga dari 180 negara. Negara ini berjanji untuk memotong emisi GRK sebesar 50% pada tahun 2030 dibandingkan dengan tingkat tahun 1990 dan berencana mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050.
Namun, akses terhadap biokapasitas di Swiss jauh lebih rendah dari rata-rata dunia. Pada tahun 2016, Swiss memiliki 1,0 hektar biokapasitas per orang di dalam wilayahnya, 40 persen lebih rendah dari rata-rata dunia sebesar 1,6. Sebaliknya, pada tahun 2016, konsumsi Swiss membutuhkan 4,6 hektar biokapasitas - jejak ekologis mereka, 4,6 kali lebih banyak dari yang dapat didukung oleh wilayah Swiss. Sisanya berasal dari negara lain dan sumber daya bersama (seperti atmosfer yang dipengaruhi oleh emisi gas rumah kaca). Swiss memiliki skor rata-rata Indeks Integritas Lanskap Hutan 2019 sebesar 3,53/10, menempatkannya di peringkat ke-150 secara global dari 172 negara.
Swiss menduduki peringkat ke-9 dalam Indeks Kinerja Lingkungan untuk tahun 2024. Negara ini mendapat skor baik dalam parameter termasuk polusi udara, sanitasi dan air minum, pengelolaan limbah, dan mitigasi perubahan iklim. Kebijakan perlindungan lingkungan Swiss mencakup upaya konservasi keanekaragaman hayati, pengelolaan hutan berkelanjutan, dan promosi pertanian organik. Meskipun demikian, tantangan tetap ada, terutama dalam mengurangi dampak konsumsi terhadap sumber daya global dan mengatasi polusi dari sektor transportasi dan pertanian intensif. Perubahan iklim secara khusus mengancam kelompok rentan dan ekosistem pegunungan yang sensitif, mendorong upaya adaptasi dan mitigasi lebih lanjut.
4.4. Sumber Daya Air
Swiss diberkahi dengan sumber daya air yang melimpah, sering disebut sebagai "menara air Eropa" karena merupakan hulu dari banyak sungai besar di benua itu. Sekitar 6% dari cadangan air tawar Eropa terdapat di Swiss. Sungai-sungai utama seperti Rhine, Rhône, Inn, dan Ticino berhulu dari gletser-gletser di Pegunungan Alpen Swiss dan mengalir ke berbagai negara tetangga. Jaringan hidrografi Swiss mencakup lebih dari 1.500 danau. Danau-danau terbesar dan paling representatif termasuk Danau Jenewa (Lac Léman), Danau Constance (Bodensee), dan Danau Maggiore, yang sebagian dimiliki bersama dengan negara tetangga. Danau-danau ini tidak hanya penting sebagai sumber air tetapi juga untuk rekreasi, pariwisata, dan ekosistem lokal.
Sebagian besar (90%) dari jaringan sungai dan aliran Swiss sepanjang 65.00 K km telah diluruskan, dibendung, dikanalisasi, atau dialirkan ke bawah tanah, dalam upaya untuk mencegah bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan longsoran salju. Sekitar 80% dari seluruh air minum Swiss berasal dari sumber air tanah. Pengelolaan sumber daya air di Swiss sangat maju, dengan fokus pada kualitas air, perlindungan terhadap polusi, dan penggunaan berkelanjutan. Namun, tantangan tetap ada, termasuk dampak perubahan iklim terhadap ketersediaan air (misalnya, pencairan gletser dan perubahan pola curah hujan), polusi dari pertanian dan perkotaan, serta kebutuhan untuk menyeimbangkan penggunaan air untuk konsumsi, energi (tenaga air merupakan sumber energi penting), pertanian, dan pelestarian ekosistem. Upaya berkelanjutan dilakukan untuk memastikan keberlanjutan sumber daya air yang vital ini bagi generasi mendatang.
4.5. Urbanisasi

Sekitar 85% populasi Swiss tinggal di daerah perkotaan. Swiss mengalami transisi dari negara yang sebagian besar pedesaan menjadi negara perkotaan antara tahun 1930 dan 2000. Setelah tahun 1935, pembangunan perkotaan mengklaim sebagian besar lanskap Swiss seperti yang terjadi selama 2.000 tahun sebelumnya. Urban sprawl memengaruhi dataran tinggi, Jura, dan kaki bukit Alpen, menimbulkan kekhawatiran tentang penggunaan lahan. Selama abad ke-21, pertumbuhan populasi di daerah perkotaan lebih tinggi daripada di pedesaan.
Swiss memiliki jaringan kota-kota besar, menengah, dan kecil yang padat dan saling melengkapi. Dataran tinggi sangat padat penduduknya dengan sekitar 400 orang per km² dan lanskapnya menunjukkan tanda-tanda kehadiran manusia yang tak terputus. Bobot wilayah metropolitan terbesar - Zurich, Jenewa-Lausanne, Basel, dan Bern - cenderung meningkat. Pentingnya daerah perkotaan ini lebih besar dari yang disarankan oleh populasinya. Pusat-pusat perkotaan ini diakui karena kualitas hidupnya yang tinggi.
Kepadatan penduduk rata-rata pada tahun 2019 adalah 215,2 jiwa/km². Di kanton terbesar berdasarkan luas wilayah, Graubünden, yang seluruhnya terletak di Pegunungan Alpen, kepadatan penduduk turun menjadi 28,0 jiwa/km². Di kanton Zurich, dengan ibu kota perkotaannya yang besar, kepadatannya adalah 926,8/km². Proses urbanisasi di Swiss modern telah membawa dampak signifikan terhadap kualitas hidup, infrastruktur sosial, dan munculnya isu-isu sosial perkotaan seperti keterjangkauan perumahan, kemacetan lalu lintas, dan tekanan pada layanan publik. Pemerintah di berbagai tingkatan berupaya mengatasi tantangan ini melalui perencanaan tata ruang yang lebih baik, investasi dalam transportasi publik, dan kebijakan perumahan sosial.
5. Politik

Sistem politik Swiss unik, ditandai oleh tradisi federalisme, demokrasi langsung, dan konsensus. Struktur pemerintahan mencerminkan keragaman linguistik dan budaya negara, dengan penekanan kuat pada partisipasi warga negara dalam proses pengambilan keputusan. Pengembangan demokrasi dan perlindungan hak-hak warga negara merupakan pilar utama sistem politik Swiss.
5.1. Struktur Pemerintahan Federal
Konstitusi Federal yang diadopsi pada tahun 1848 adalah dasar hukum negara federal Swiss. Konstitusi ini secara teratur dimodifikasi melalui referendum dan telah direvisi total dua kali, pada tahun 1874 dan 1999. Konstitusi menguraikan hak-hak individu dan partisipasi warga negara dalam urusan publik, membagi kekuasaan antara konfederasi dan kanton, serta mendefinisikan yurisdiksi dan otoritas federal. Tiga badan utama mengatur di tingkat federal: Majelis Federal (legislatif), Dewan Federal (eksekutif), dan pengadilan federal (yudikatif).
Majelis Federal (Parlemen) bersifat bikameral, terdiri dari:
- Dewan Nasional (Nationalrat): Terdiri dari 200 anggota yang dipilih setiap empat tahun melalui representasi proporsional. Jumlah kursi per kanton ditentukan berdasarkan populasi masing-masing kanton.
- Dewan Negara (Ständerat): Terdiri dari 46 anggota. Setiap kanton penuh mengirimkan dua wakil, sedangkan enam "setengah kanton" (bekas kanton yang terbagi) masing-masing mengirimkan satu wakil. Anggota Dewan Negara juga dipilih setiap empat tahun, namun sistem pemilihannya ditentukan oleh masing-masing kanton (sebagian besar menggunakan sistem mayoritas).
Kedua dewan ini memiliki kedudukan yang setara dalam proses legislasi. Ketika kedua dewan bersidang bersama, mereka dikenal secara kolektif sebagai Majelis Federal Bersatu.
Dewan Federal (Pemerintah) adalah badan eksekutif kolektial yang terdiri dari tujuh anggota. Setiap anggota Dewan Federal dipilih secara individual oleh Majelis Federal Bersatu untuk masa jabatan empat tahun dan mengepalai satu dari tujuh departemen federal (kementerian). Dewan Federal beroperasi berdasarkan prinsip kolegialitas, artinya keputusan diambil secara bersama-sama dan setiap anggota bertanggung jawab atas keputusan seluruh dewan. Presiden Konfederasi Swiss dipilih setiap tahun dari antara tujuh anggota Dewan Federal oleh Majelis Federal, dengan jabatan yang dirotasi. Presiden bertindak sebagai primus inter pares (yang pertama di antara yang sederajat), memimpin rapat Dewan Federal dan menjalankan fungsi representatif sebagai kepala negara, tetapi tidak memiliki kekuasaan tambahan dibandingkan anggota dewan lainnya. Komposisi Dewan Federal secara tradisional mencerminkan kekuatan partai-partai politik utama di parlemen, sebuah sistem yang dikenal sebagai "formula ajaib" (meskipun komposisinya telah berubah dari waktu ke waktu).
Pengadilan Federal (Mahkamah Agung Federal) yang berkedudukan di Lausanne adalah pengadilan tertinggi di Swiss untuk sebagian besar kasus hukum sipil dan pidana, serta beberapa kasus hukum administrasi. Pengadilan Pidana Federal berkedudukan di Bellinzona, dan Pengadilan Administratif Federal serta Pengadilan Paten Federal berkedudukan di St. Gallen. Hakim-hakim pengadilan federal dipilih oleh Majelis Federal.
Kerangka federalisme Swiss memberikan otonomi yang signifikan kepada 26 kanton. Setiap kanton memiliki konstitusi, parlemen, pemerintahan, dan sistem peradilannya sendiri. Pembagian kekuasaan antara pemerintah federal dan kanton diatur secara jelas dalam konstitusi, dengan pemerintah federal bertanggung jawab atas isu-isu seperti kebijakan luar negeri, pertahanan nasional, mata uang, dan infrastruktur nasional.
5.2. Sistem Demokrasi Langsung

Demokrasi langsung adalah ciri khas sistem politik Swiss, yang memungkinkan partisipasi warga negara secara ekstensif dalam pengambilan keputusan. Dua instrumen utama demokrasi langsung di tingkat federal adalah:
- Inisiatif Rakyat (Volksinitiative): Warga negara dapat mengusulkan amandemen konstitusi federal. Jika sebuah inisiatif berhasil mengumpulkan 100.000 tanda tangan yang sah dalam waktu 18 bulan, maka usulan tersebut akan diajukan untuk pemungutan suara nasional (referendum). Agar dapat disetujui, inisiatif memerlukan "mayoritas ganda", yaitu mayoritas suara rakyat secara nasional dan mayoritas suara di sebagian besar kanton (setiap kanton penuh dihitung satu suara, setiap setengah kanton dihitung setengah suara).
- Referendum:
- Referendum Wajib (Obligatorisches Referendum): Setiap amandemen konstitusi yang diusulkan oleh parlemen, serta keanggotaan dalam organisasi keamanan kolektif atau komunitas supranasional tertentu, secara otomatis harus diajukan untuk pemungutan suara nasional dan memerlukan mayoritas ganda untuk disetujui.
- Referendum Opsional atau Fakultatif (Fakultatives Referendum): Setiap undang-undang federal yang disahkan oleh parlemen dapat ditantang melalui referendum jika 50.000 tanda tangan yang sah berhasil dikumpulkan dalam waktu 100 hari setelah publikasi resmi undang-undang tersebut, atau jika delapan kanton memintanya. Dalam kasus ini, referendum hanya memerlukan mayoritas suara rakyat secara nasional untuk menolak atau menerima undang-undang tersebut.
Sistem ini memastikan bahwa warga negara memiliki suara signifikan dalam membentuk undang-undang dan konstitusi, serta mendorong dialog dan konsensus dalam proses politik. Partisipasi warga negara yang tinggi dalam referendum mencerminkan budaya politik yang aktif dan komitmen terhadap prinsip-prinsip demokrasi.
5.3. Partai Politik

Swiss memiliki sistem multipartai yang beragam, mencerminkan spektrum politik yang luas dan keragaman regional negara tersebut. Tidak ada satu partai pun yang biasanya dapat memerintah sendiri, sehingga pemerintahan koalisi adalah norma di tingkat federal dan seringkali juga di tingkat kanton.
Partai-partai politik utama yang secara tradisional terwakili dalam Dewan Federal (pemerintah) meliputi:
- Partai Rakyat Swiss (SVP/UDC): Partai konservatif kanan, seringkali berfokus pada isu-isu kedaulatan nasional, pembatasan imigrasi, dan kebijakan ekonomi liberal. Merupakan partai terbesar di Dewan Nasional dalam beberapa dekade terakhir.
- Partai Demokrat Sosial Swiss (SP/PS): Partai kiri-tengah, mengadvokasi keadilan sosial, negara kesejahteraan, perlindungan lingkungan, dan hak-hak pekerja.
- FDP. kaum Liberal (FDP/PLR): Partai liberal-kanan tengah, mendukung ekonomi pasar bebas, kebebasan individu, dan hubungan yang erat dengan Uni Eropa.
- Pusat (Die Mitte/Le Centre/Alleanza del Centro): Dibentuk dari penggabungan Partai Rakyat Demokrat Kristen (CVP/PDC) dan Partai Demokrat Konservatif (BDP/PBD). Merupakan partai sentris yang sering memainkan peran penyeimbang, dengan fokus pada nilai-nilai keluarga, ekonomi sosial pasar, dan federalisme.
Partai-partai penting lainnya yang memiliki perwakilan signifikan di parlemen federal meliputi:
- Partai Hijau Swiss (GPS/PES): Partai lingkungan kiri, berfokus pada isu-isu perubahan iklim, energi terbarukan, dan keadilan sosial.
- Partai Liberal Hijau Swiss (GLP/PVL): Partai sentris yang menggabungkan kebijakan lingkungan dengan liberalisme ekonomi.
Lanskap politik Swiss ditandai oleh stabilitas, tetapi juga oleh pergeseran bertahap dalam dukungan pemilih. Pembentukan pemerintahan koalisi di Dewan Federal biasanya mengikuti "formula ajaib" informal yang mendistribusikan kursi di antara partai-partai terbesar, meskipun formula ini telah mengalami penyesuaian seiring waktu untuk mencerminkan perubahan kekuatan elektoral. Representasi berbagai ideologi dan kelompok kepentingan dipastikan melalui sistem proporsional dalam pemilihan Dewan Nasional dan melalui instrumen demokrasi langsung yang memungkinkan kelompok-kelompok minoritas untuk menyuarakan keprihatinan mereka.
5.4. Hubungan Luar Negeri dan Organisasi Internasional

Kebijakan luar negeri Swiss secara tradisional didasarkan pada prinsip netralitas. Netralitas ini, yang diakui secara internasional oleh Kongres Wina pada tahun 1815, berarti Swiss tidak memihak dalam konflik bersenjata antar negara dan tidak bergabung dengan aliansi militer. Namun, netralitas Swiss bersifat aktif dan bersenjata; negara ini mempertahankan angkatan bersenjata yang kuat untuk pertahanan diri dan berpartisipasi dalam upaya pemeliharaan perdamaian internasional di bawah mandat PBB atau OSCE, serta misi kemanusiaan.
Swiss baru menjadi anggota penuh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 2002 setelah referendum nasional, menjadikannya negara pertama yang bergabung melalui pemungutan suara rakyat. Meskipun demikian, Swiss telah lama menjadi tuan rumah bagi banyak organisasi internasional. Jenewa adalah pusat diplomasi multilateral utama, menjadi lokasi markas besar Eropa PBB, serta berbagai badan PBB lainnya seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Organisasi Perburuhan Internasional (ILO), Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), dan Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa. Swiss juga merupakan tempat kelahiran Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, dan Komite Internasional Palang Merah (ICRC) berbasis di Jenewa.
Swiss menjalin hubungan bilateral yang luas dengan negara-negara di seluruh dunia. Negara ini juga merupakan anggota pendiri Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa (EFTA). Meskipun bukan anggota Uni Eropa (UE), Swiss memiliki hubungan yang erat dengan UE melalui serangkaian perjanjian bilateral yang mencakup berbagai sektor, termasuk partisipasi dalam Pasar Tunggal Eropa dan Wilayah Schengen.
Peran Swiss dalam komunitas internasional juga mencakup promosi hak asasi manusia, hukum humaniter internasional, pembangunan berkelanjutan, dan mediasi dalam konflik. Negara ini sering bertindak sebagai kekuatan pelindung, mewakili kepentingan diplomatik negara-negara yang tidak memiliki hubungan diplomatik satu sama lain. Kebijakan luar negeri Swiss bertujuan untuk menjaga kepentingan nasional sambil berkontribusi pada perdamaian, keamanan, dan kemakmuran global, selaras dengan nilai-nilai demokrasi dan kemanusiaan.
5.4.1. Hubungan dengan Uni Eropa
Meskipun bukan anggota, Swiss menjaga hubungan dengan Uni Eropa (UE) dan negara-negara Eropa melalui perjanjian bilateral. Swiss telah menyesuaikan sebagian besar praktik ekonominya agar selaras dengan UE, dalam upaya untuk bersaing secara internasional. Keanggotaan UE menghadapi sentimen negatif yang cukup besar dari masyarakat. Hal ini ditentang oleh partai konservatif SVP, partai terbesar di Dewan Nasional, dan tidak diadvokasi oleh beberapa partai politik lainnya. Aplikasi keanggotaan secara resmi ditarik pada tahun 2016. Wilayah barat yang berbahasa Prancis dan wilayah perkotaan di seluruh negeri cenderung lebih pro-UE, tetapi tidak membentuk bagian signifikan dari populasi.
Kantor Integrasi beroperasi di bawah Departemen Luar Negeri dan Departemen Urusan Ekonomi. Tujuh perjanjian bilateral meliberalisasi hubungan perdagangan, yang mulai berlaku pada tahun 2001. Rangkaian pertama perjanjian bilateral ini mencakup pergerakan bebas orang. Rangkaian kedua perjanjian yang mencakup sembilan bidang ditandatangani pada tahun 2004, termasuk Perjanjian Schengen dan Konvensi Dublin.
Pada tahun 2006, sebuah referendum menyetujui investasi pendukung sebesar 1 miliar franc untuk negara-negara Eropa Selatan dan Tengah sebagai dukungan hubungan positif dengan UE secara keseluruhan. Referendum lebih lanjut akan diperlukan untuk menyetujui 300 juta franc guna mendukung Rumania dan Bulgaria serta penerimaan mereka baru-baru ini.
Swiss menghadapi tekanan dari UE dan internasional untuk mengurangi kerahasiaan perbankan dan menaikkan tarif pajak agar setara dengan UE. Diskusi persiapan melibatkan empat bidang: pasar listrik, partisipasi dalam proyek Galileo, kerjasama dengan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa dan sertifikat asal untuk produk makanan.
Swiss adalah anggota zona bebas paspor Schengen. Pos pemeriksaan perbatasan darat memantau pergerakan barang, tetapi tidak orang.
Hubungan Swiss-UE ditandai oleh keseimbangan yang rumit antara integrasi ekonomi dan pelestarian kedaulatan nasional. Perjanjian bilateral telah memberikan akses signifikan ke pasar UE, yang penting bagi ekonomi Swiss yang berorientasi ekspor. Namun, isu-isu seperti pergerakan bebas orang, kontribusi keuangan Swiss ke UE, dan adopsi hukum UE tetap menjadi sumber perdebatan politik domestik. Dampak perjanjian ini terhadap pasar tenaga kerja Swiss, hak-hak pekerja, dan standar sosial dan lingkungan menjadi perhatian berkelanjutan dari perspektif liberal sosial.
6. Pembagian Administratif
Konfederasi Swiss terdiri dari 26 kanton. Kanton-kanton ini adalah negara bagian federasi, dengan status konstitusional permanen dan tingkat kemerdekaan yang tinggi relatif terhadap divisi subnasional di sebagian besar negara. Di bawah Konstitusi Federal, semua 26 kanton setara dalam status, kecuali bahwa enam (sering disebut sebagai setengah-kanton) diwakili oleh satu anggota dewan alih-alih dua di Dewan Negara dan hanya memiliki setengah suara kanton sehubungan dengan mayoritas kanton yang disyaratkan dalam referendum mengenai amandemen konstitusional. Setiap kanton memiliki konstitusinya sendiri dan parlemen, pemerintahan, polisi, dan pengadilannya sendiri. Namun, perbedaan yang cukup besar mendefinisikan masing-masing kanton, terutama dalam hal populasi dan wilayah geografis. Populasi mereka bervariasi antara 16.003 (Appenzell Innerrhoden) dan 1.487.969 (Zurich), dan luas wilayah mereka antara 37 km2 (Basel-Stadt) dan 7.11 K km2 (Grisons).
Hingga tahun 1848, Konfederasi yang terhubung secara longgar tidak memiliki organisasi politik pusat. Isu-isu yang dianggap memengaruhi seluruh Konfederasi menjadi subjek pertemuan berkala di berbagai lokasi.
Pada tahun 1848, konstitusi federal menetapkan bahwa rincian mengenai lembaga-lembaga federal, seperti lokasi mereka, harus ditangani oleh Majelis Federal (BV 1848 Art. 108). Maka pada tanggal 28 November 1848, Majelis Federal memberikan suara mayoritas untuk menempatkan pusat pemerintahan di Bern dan, sebagai kompromi federal prototipikal, untuk menugaskan lembaga-lembaga federal lainnya, seperti Sekolah Politeknik Federal (1854, kemudian ETH) ke Zurich, dan lembaga-lembaga lain ke Luzern, seperti SUVA (1912) dan Pengadilan Asuransi Federal (1917). Lembaga-lembaga federal lainnya kemudian diatribusikan ke Lausanne (Mahkamah Agung Federal pada tahun 1872, dan EPFL pada tahun 1969), Bellinzona (Pengadilan Pidana Federal, 2004), dan St. Gallen (Pengadilan Administratif Federal dan Pengadilan Paten Federal, 2012).
Konstitusi 1999 tidak menyebutkan Kota Federal dan Dewan Federal belum membahas masalah tersebut. Jadi, tidak ada kota di Swiss yang memiliki status resmi sebagai ibu kota atau Kota Federal. Meskipun demikian, Bern umumnya disebut sebagai "Kota Federal" ({{lang|de|Bundesstadt|link=no|Bundesstadt}}, {{lang|fr|ville fédérale|link=no|ville fédérale}}, {{lang|it|città federale|link=no|città federale}}).
Kanton-kanton tersebut adalah (disertai ibu kota masing-masing):
Kanton | ID | Ibu Kota | Kanton | ID | Ibu Kota | |||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Aargau (AG) | 19 | Aarau | *Nidwalden (NW) | 7 | Stans | |||
*Appenzell Ausserrhoden (AR) | 15 | Herisau | *Obwalden (OW) | 6 | Sarnen | |||
*Appenzell Innerrhoden (AI) | 16 | Appenzell | Schaffhausen (SH) | 14 | Schaffhausen | |||
*Basel-Landschaft (BL) | 13 | Liestal | Schwyz (SZ) | 5 | Schwyz | |||
*Basel-Stadt (BS) | 12 | Basel | Solothurn (SO) | 11 | Solothurn | |||
Bern (BE) | 2 | Bern | St. Gallen (SG) | 17 | St. Gallen | |||
Fribourg (FR) | 10 | Fribourg | Thurgau (TG) | 20 | Frauenfeld | |||
Jenewa (GE) | 25 | Jenewa | Ticino (TI) | 21 | Bellinzona | |||
Glarus (GL) | 8 | Glarus | Uri (UR) | 4 | Altdorf | |||
Graubünden (GR) | 18 | Chur | Valais (VS) | 23 | Sion | |||
Jura (JU) | 26 | Delémont | Vaud (VD) | 22 | Lausanne | |||
Luzern (LU) | 3 | Luzern | Zug (ZG) | 9 | Zug | |||
Neuchâtel (NE) | 24 | Neuchâtel | Zürich (ZH) | 1 | Zurich |
Pada tahun 2018, kanton-kanton terdiri dari 2.222 munisipalitas. Struktur pemerintahan di tingkat kanton dan komune (munisipalitas) juga memiliki otonomi yang signifikan dalam urusan lokal, sejalan dengan prinsip subsidiaritas yang kuat dalam sistem federal Swiss.
7. Pertahanan Nasional
Kebijakan pertahanan Swiss sangat dipengaruhi oleh status netralitasnya yang bersejarah. Meskipun tidak berpartisipasi dalam konflik bersenjata asing, Swiss mempertahankan sistem pertahanan yang kuat dan siap untuk menjaga kedaulatan dan integritas teritorialnya. Isu-isu terkait pertahanan, termasuk wajib militer dan modernisasi militer, sering menjadi subjek perdebatan publik dan keputusan demokratis.
7.1. Organisasi Militer dan Sistem Wajib Militer

Angkatan Bersenjata Swiss, termasuk Angkatan Darat dan Angkatan Udara, sebagian besar terdiri dari wajib militer, yaitu warga negara laki-laki berusia 20 hingga 34 tahun (dalam kasus luar biasa hingga 50 tahun). Sebagai negara yang terkurung daratan, Swiss tidak memiliki angkatan laut; namun, di danau-danau yang berbatasan dengan negara tetangga, kapal-kapal bersenjata berpatroli. Warga negara Swiss dilarang bertugas di tentara asing, kecuali Garda Swiss di Vatikan, atau jika mereka adalah warga negara ganda dari negara asing dan tinggal di sana.

Sistem milisi Swiss menetapkan bahwa para prajurit menyimpan peralatan yang dikeluarkan tentara, termasuk senjata pribadi otomatis penuh, di rumah. Perempuan dapat bertugas secara sukarela. Laki-laki biasanya menerima perintah wajib militer untuk pelatihan pada usia 18 tahun. Sekitar dua pertiga pemuda Swiss dianggap layak untuk bertugas; bagi yang lain, berbagai bentuk dinas alternatif tersedia. Setiap tahun, sekitar 20.000 orang dilatih di pusat rekrutmen selama 18 hingga 21 minggu. Reformasi "Angkatan Darat XXI" diadopsi melalui pemungutan suara rakyat pada tahun 2003, menggantikan "Angkatan Darat 95", mengurangi jumlah personel dari 400.000 menjadi sekitar 200.000. Dari jumlah tersebut, 120.000 aktif dalam pelatihan Angkatan Darat periodik, dan 80.000 adalah cadangan yang tidak menjalani pelatihan.
Reformasi terbaru militer, Weiterentwicklung der ArmeeBahasa Jerman (WEA; bahasa Indonesia: Pengembangan Lebih Lanjut Angkatan Darat), dimulai pada tahun 2018 dan diharapkan mengurangi jumlah personel angkatan darat menjadi 100.000 pada akhir tahun 2022. Modernisasi peralatan militer terus dilakukan untuk memastikan kesiapan, meskipun anggaran pertahanan sering menjadi subjek perdebatan publik terkait prioritas pengeluaran negara. Peran militer dalam masyarakat Swiss juga unik, dengan banyak warga negara yang memiliki pengalaman militer dan rasa tanggung jawab kolektif terhadap pertahanan nasional.
Secara keseluruhan, tiga mobilisasi umum telah diumumkan untuk memastikan integritas dan netralitas Swiss. Mobilisasi pertama diadakan sebagai tanggapan terhadap Perang Prancis-Prusia tahun 1870-71; sementara yang kedua sebagai tanggapan terhadap pecahnya Perang Dunia I pada bulan Agustus 1914; mobilisasi ketiga terjadi pada bulan September 1939 sebagai tanggapan terhadap Serangan Jerman ke Polandia.
Politik senjata di Swiss unik di Eropa karena 2-3,5 juta senjata berada di tangan warga sipil, memberikan negara ini perkiraan 28-41 senjata per 100 orang. Menurut Survei Senjata Kecil, hanya 324.484 senjata yang dimiliki oleh militer. Hanya 143.372 yang berada di tangan tentara. Namun, amunisi tidak lagi dikeluarkan.
7.2. Kebijakan Netralitas Bersenjata
Kebijakan netralitas bersenjata Swiss memiliki akar sejarah yang panjang, dimulai setelah kekalahan dalam Pertempuran Marignano pada tahun 1515 dan secara resmi diakui oleh Kongres Wina pada tahun 1815. Konsep ini berarti Swiss tidak akan berpartisipasi dalam konflik bersenjata antar negara lain, tetapi akan mempertahankan kemampuan militer yang kuat untuk membela diri dari agresi eksternal dan menjaga kedaulatannya.
Status netralitas Swiss di bawah hukum internasional dikodifikasikan dalam Konvensi Den Haag 1907. Makna praktis dari netralitas bersenjata adalah bahwa Swiss tidak bergabung dengan aliansi militer seperti NATO dan tidak mengizinkan pasukan asing ditempatkan di wilayahnya atau melintasi wilayahnya untuk tujuan perang. Namun, Swiss berpartisipasi dalam program Kemitraan untuk Perdamaian NATO dan bekerja sama dalam isu-isu keamanan tertentu.
Dalam hubungan internasional modern, Swiss menerapkan netralitasnya secara aktif. Ini termasuk menawarkan jasa baik sebagai mediator dalam konflik internasional, menjadi tuan rumah negosiasi perdamaian, dan berpartisipasi dalam misi pemeliharaan perdamaian internasional di bawah mandat PBB atau OSCE, dengan syarat misi tersebut tidak melibatkan tindakan pemaksaan militer. Contoh penerapan praktis termasuk perannya dalam Komisi Pengawas Negara-Negara Netral di Korea dan berbagai misi pengamat militer.
Di era global, konsep netralitas Swiss menghadapi tantangan baru. Tekanan untuk berpartisipasi dalam sanksi internasional (misalnya, terhadap Rusia setelah invasi ke Ukraina pada tahun 2022, di mana Swiss mengadopsi sanksi UE), perdebatan tentang ekspor senjata, dan sifat ancaman keamanan yang berubah (seperti terorisme dan perang siber) telah memicu diskusi internal tentang bagaimana netralitas harus ditafsirkan dan diterapkan di abad ke-21. Meskipun demikian, komitmen terhadap netralitas sebagai prinsip inti kebijakan luar negeri dan keamanan Swiss tetap kuat, dengan penekanan pada kontribusi terhadap stabilitas dan perdamaian global melalui cara-cara non-militeristik sejauh mungkin, sambil mempertahankan kapasitas pertahanan yang kredibel.
8. Ekonomi

Ekonomi Swiss dikenal sangat stabil, kompetitif secara global, dan berteknologi tinggi. Negara ini secara konsisten menduduki peringkat teratas dalam hal kekayaan per kapita dan kualitas hidup. Struktur ekonominya didukung oleh sektor jasa yang kuat, industri manufaktur bernilai tambah tinggi, dan pasar tenaga kerja yang fleksibel. Kebijakan ekonomi Swiss cenderung liberal dengan intervensi pemerintah yang relatif rendah, namun tetap mempertahankan sistem kesejahteraan sosial yang komprehensif dan perlindungan hak-hak pekerja yang signifikan.
8.1. Gambaran Umum Ekonomi
Swiss memiliki salah satu tingkat pendapatan per kapita tertinggi di dunia dan tingkat pengangguran yang secara konsisten rendah. Pada tahun 2020, menurut Bank Dunia, PDB per kapita (PPP) Swiss adalah salah satu yang tertinggi secara global. Peringkat daya saing internasional Swiss juga sangat tinggi; Laporan Daya Saing Global Forum Ekonomi Dunia sering menempatkan Swiss di antara negara-negara paling kompetitif. Indikator ekonomi utama lainnya seperti inflasi yang rendah dan surplus neraca berjalan yang signifikan menunjukkan stabilitas makroekonomi.
Meskipun memiliki kekayaan rata-rata per orang dewasa tertinggi, distribusi pendapatan di Swiss, meskipun relatif merata dibandingkan banyak negara maju lainnya (dengan koefisien Gini sekitar 29,7 pada tahun 2018), tetap menunjukkan adanya kesenjangan. Sekitar 8,2% populasi hidup di bawah garis kemiskinan nasional (pada tahun 2021), dan 15% berisiko jatuh miskin. Kesejahteraan sosial yang tinggi didukung oleh sistem pajak yang progresif di tingkat federal dan beragam di tingkat kanton, serta jaring pengaman sosial yang kuat. Tantangan ekonomi masa depan termasuk tekanan dari persaingan global, penuaan populasi yang membebani sistem pensiun dan kesehatan, serta kebutuhan untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan teknologi dan lingkungan. Implikasi sosial dari kebijakan ekonomi, seperti akses yang adil terhadap peluang dan dampak otomatisasi terhadap pekerjaan, menjadi perhatian dalam wacana liberal sosial.
Swiss dianggap sebagai surga pajak. Sektor swasta mendominasi ekonomi. Negara ini memiliki tarif pajak yang rendah; rasio pendapatan pajak terhadap PDB adalah salah satu yang terkecil di antara negara-negara maju. Anggaran Federal Swiss mencapai 62,8 miliar franc Swiss pada tahun 2010, atau 11,35% dari PDB; namun, anggaran kanton dan munisipalitas tidak dihitung sebagai bagian dari anggaran federal. Total pengeluaran pemerintah mendekati 33,8% dari PDB. Sumber pendapatan utama pemerintah federal adalah pajak pertambahan nilai (33% dari pendapatan pajak) dan pajak federal langsung (29%). Bidang pengeluaran utama adalah kesejahteraan sosial dan keuangan/pajak. Pengeluaran Konfederasi Swiss telah tumbuh dari 7% PDB pada tahun 1960 menjadi 9,7% pada tahun 1990 dan 10,7% pada tahun 2010. Sementara sektor kesejahteraan sosial dan keuangan serta pajak tumbuh dari 35% pada tahun 1990 menjadi 48,2% pada tahun 2010, pengurangan pengeluaran yang signifikan telah terjadi di bidang pertanian dan pertahanan nasional; dari 26,5% menjadi 12,4% (perkiraan untuk tahun 2015).
8.2. Industri Utama
Ekonomi Swiss didorong oleh beberapa sektor industri utama yang memiliki daya saing internasional tinggi. Pengembangan industri ini seringkali diiringi dengan perhatian terhadap dampak lingkungan, kondisi kerja yang layak, dan tanggung jawab sosial perusahaan, sejalan dengan nilai-nilai liberal sosial.
8.2.1. Sektor Keuangan
Perbankan di Swiss memiliki sejarah panjang dan reputasi global sebagai pusat keuangan utama. Sektor ini mencakup perbankan swasta (private banking) yang melayani klien kaya dari seluruh dunia, manajemen aset, dan asuransi. Zurich dan Jenewa adalah pusat keuangan utama. Bank-bank besar Swiss seperti UBS dan Credit Suisse (sebelum diakuisisi oleh UBS pada tahun 2023) memiliki jangkauan global. Regulator utama sektor ini adalah Otoritas Pengawas Pasar Keuangan Swiss (FINMA).
Industri keuangan Swiss telah menghadapi tekanan internasional terkait isu kerahasiaan bank dan penghindaran pajak, yang mendorong reformasi signifikan dalam beberapa tahun terakhir untuk meningkatkan transparansi dan kepatuhan terhadap standar global. Dari perspektif liberal sosial, isu akuntabilitas, dampak sosial dari investasi sektor keuangan (misalnya, investasi etis dan berkelanjutan), dan pencegahan aliran dana gelap menjadi perhatian penting. Sektor ini juga merupakan kontributor signifikan terhadap PDB dan lapangan kerja di Swiss.
8.2.2. Industri Mesin Presisi dan Jam Tangan

Industri pembuatan jam tangan Swiss terkenal di seluruh dunia karena kualitas, presisi, inovasi, dan kemewahannya. Merek-merek seperti Rolex, Omega, Patek Philippe, dan Swatch Group mendominasi pasar global. Sejarah industri ini dimulai pada abad ke-16 dan telah berkembang melalui keunggulan teknologi dan keahlian tangan. Selain jam tangan, Swiss juga unggul dalam industri mesin presisi lainnya, termasuk peralatan medis, instrumen ilmiah, dan komponen mikroelektronika.
Wilayah Jura Swiss, khususnya kota-kota seperti La Chaux-de-Fonds dan Le Locle (keduanya Situs Warisan Dunia UNESCO karena warisan pembuatan jamnya), adalah jantung industri ini. Dari perspektif liberal sosial, kondisi kerja di sektor ini, upaya untuk keberlanjutan dalam rantai pasokan (misalnya, sumber bahan baku yang etis), dan investasi dalam pelatihan kejuruan untuk menjaga keahlian tradisional sambil mendorong inovasi menjadi aspek penting.
8.2.3. Industri Kimia dan Farmasi
Industri kimia dan farmasi adalah salah satu pilar utama ekonomi Swiss dan penyumbang ekspor terbesar. Swiss adalah rumah bagi beberapa perusahaan farmasi multinasional terkemuka seperti Novartis dan Hoffmann-La Roche (Roche), yang keduanya berbasis di Basel, serta banyak perusahaan kimia khusus. Sektor ini sangat berorientasi pada penelitian dan pengembangan (R&D), dengan investasi besar dalam inovasi untuk menghasilkan obat-obatan baru, produk diagnostik, dan bahan kimia khusus.
Produk utama meliputi obat-obatan resep, vaksin, produk bioteknologi, vitamin, bahan kimia pertanian, dan pewarna. Ekspor produk farmasi dan kimia Swiss menjangkau seluruh dunia. Dari perspektif liberal sosial, isu-isu seperti aksesibilitas obat-obatan (terutama di negara berkembang), etika penelitian (misalnya, uji klinis), dampak lingkungan dari produksi kimia, dan tanggung jawab sosial perusahaan dalam memastikan praktik bisnis yang adil dan berkelanjutan menjadi perhatian. Kontribusi sektor ini terhadap kesehatan global dan kemajuan ilmiah sangat signifikan.
8.2.4. Industri Pariwisata

Pariwisata adalah sektor penting bagi ekonomi Swiss, didukung oleh lanskap alam yang spektakuler seperti Pegunungan Alpen, danau-danau yang indah, serta kota-kota bersejarah yang menarik. Sumber daya pariwisata utama meliputi resor ski terkenal seperti St. Moritz, Zermatt, dan Davos; jalur pendakian dan bersepeda gunung yang tak terhitung jumlahnya; pemandangan kereta api yang ikonik seperti Glacier Express dan Bernina Express; serta atraksi budaya di kota-kota seperti Luzern, Interlaken, dan Montreux.
Industri pariwisata memberikan kontribusi signifikan terhadap PDB dan menciptakan banyak lapangan kerja, terutama di daerah pegunungan. Strategi pembangunan pariwisata Swiss semakin berfokus pada keberlanjutan, dengan tujuan untuk meminimalkan dampak lingkungan, mendukung komunitas lokal, dan melestarikan warisan budaya dan alam. Dari perspektif liberal sosial, pariwisata berkelanjutan, kondisi kerja yang adil di sektor perhotelan dan jasa, serta memastikan bahwa manfaat pariwisata dirasakan secara luas oleh masyarakat lokal adalah aspek-segi penting. Upaya juga dilakukan untuk mempromosikan pariwisata sepanjang tahun guna mengurangi ketergantungan pada musim tertentu dan mendiversifikasi penawaran.
8.3. Pasar Tenaga Kerja dan Perpajakan
Pasar tenaga kerja Swiss dikenal karena fleksibilitasnya yang tinggi dan tingkat pengangguran yang rendah secara konsisten. Populasi warga asing pada tahun 2015 adalah 28,9%, hampir sama dengan di Australia. Pada tahun 2016, pendapatan kotor bulanan median di Swiss adalah 6.502 franc (setara dengan 6.60 K USD per bulan). Setelah sewa, pajak, dan kontribusi pensiun, ditambah pengeluaran untuk barang dan jasa, rata-rata rumah tangga memiliki sekitar 15% dari pendapatan kotornya untuk tabungan. Meskipun 61% populasi berpenghasilan kurang dari pendapatan rata-rata, ketidaksetaraan pendapatan relatif rendah dengan Koefisien Gini 29,7, menempatkan Swiss di antara 20 negara teratas. Pada tahun 2015, 1% terkaya memiliki 35% kekayaan. Ketidaksetaraan kekayaan meningkat hingga tahun 2019.
Sekitar 8,2% populasi hidup di bawah garis kemiskinan nasional, yang di Swiss didefinisikan sebagai berpenghasilan kurang dari CHF 3.990 per bulan untuk rumah tangga dengan dua orang dewasa dan dua anak, dan 15% lainnya berisiko miskin. Keluarga orang tua tunggal, mereka yang tidak memiliki pendidikan pasca-wajib, dan mereka yang tidak bekerja adalah yang paling mungkin hidup di bawah garis kemiskinan. Meskipun pekerjaan dianggap sebagai jalan keluar dari kemiskinan, sekitar 4,3% dianggap sebagai pekerja miskin. Satu dari sepuluh pekerjaan di Swiss dianggap bergaji rendah; sekitar 12% pekerja Swiss memegang pekerjaan semacam itu, banyak di antaranya adalah perempuan dan orang asing.
Sistem pendidikan kejuruan (apprenticeship) yang kuat memainkan peran penting dalam menyediakan tenaga kerja terampil. Lebih dari dua pertiga anak muda Swiss memilih jalur pendidikan kejuruan setelah sekolah wajib, yang menggabungkan pelatihan di tempat kerja dengan pendidikan di sekolah kejuruan. Ini berkontribusi pada rendahnya tingkat pengangguran kaum muda.
Serikat pekerja memiliki peran yang signifikan dalam negosiasi upah dan kondisi kerja melalui perjanjian kerja bersama (collective bargaining agreements) di banyak sektor. Meskipun tingkat keanggotaan serikat pekerja tidak setinggi di beberapa negara Eropa lainnya, pengaruh mereka tetap penting. Isu kesetaraan upah, terutama antara gender, dan hak-hak serikat pekerja terus menjadi perhatian.
Sistem perpajakan Swiss bersifat federal, dengan pajak dikenakan di tingkat federal, kanton, dan komune (munisipalitas). Setiap kanton memiliki otonomi untuk menetapkan tarif pajaknya sendiri, yang menyebabkan persaingan pajak antar kanton. Pajak penghasilan pribadi bersifat progresif. Pajak perusahaan relatif kompetitif secara internasional. Keuangan pemerintah umumnya sehat, dengan rasio utang publik terhadap PDB yang terkendali. Dari perspektif liberal sosial, keadilan sosial dalam sistem pajak, termasuk progresivitas pajak, penanganan penghindaran pajak, dan penggunaan pendapatan pajak untuk mendanai layanan publik berkualitas dan program kesejahteraan, adalah pertimbangan utama.
8.4. Perdagangan Luar Negeri
Swiss memiliki ekonomi yang sangat terbuka dan berorientasi ekspor. Barang ekspor utama meliputi produk farmasi, bahan kimia, mesin, peralatan elektronik, jam tangan, dan instrumen presisi. Sektor jasa, terutama keuangan dan pariwisata, juga merupakan penyumbang ekspor yang signifikan. Mitra dagang utama Swiss adalah negara-negara Uni Eropa (terutama Jerman, Prancis, Italia), Amerika Serikat, dan Tiongkok.
Neraca perdagangan barang Swiss biasanya surplus, yang dikontribusikan oleh nilai tambah tinggi dari produk ekspornya. Swiss secara aktif menjalin Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) baik melalui Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa (EFTA) maupun secara bilateral. FTA ini bertujuan untuk mengurangi hambatan perdagangan dan meningkatkan akses pasar bagi perusahaan Swiss.
Dari perspektif liberal sosial, dampak perdagangan luar negeri terhadap ekonomi lokal, kondisi kerja dalam rantai pasokan global, dan standar lingkungan menjadi perhatian. Isu-isu seperti perdagangan yang adil (fair trade), tanggung jawab sosial perusahaan dalam operasi internasional, dan kontribusi kebijakan perdagangan terhadap pembangunan berkelanjutan di negara-negara berkembang menjadi bagian dari diskusi kebijakan. Ketergantungan ekonomi Swiss pada pasar global juga berarti rentan terhadap fluktuasi ekonomi dunia dan perubahan geopolitik.
8.5. Energi

Struktur produksi dan konsumsi energi Swiss didominasi oleh tenaga air dan tenaga nuklir, dengan kontribusi yang signifikan juga dari bahan bakar fosil (terutama untuk transportasi dan pemanas) dan sumber energi terbarukan lainnya yang terus berkembang.
- Tenaga Air: Merupakan sumber energi domestik terbesar dan paling tradisional di Swiss, menyumbang sekitar 56% dari total produksi listrik negara. Lanskap pegunungan dan curah hujan yang melimpah mendukung kapasitas tenaga air yang besar.
- Tenaga Nuklir: Menyumbang sekitar 39% dari produksi listrik. Swiss memiliki beberapa pembangkit listrik tenaga nuklir. Setelah bencana Fukushima pada tahun 2011, pemerintah Swiss mengumumkan rencana untuk secara bertahap menghentikan penggunaan tenaga nuklir, dengan tidak membangun reaktor baru dan tidak memperpanjang izin operasi reaktor yang sudah ada tanpa batas waktu. Transisi ini akan memakan waktu beberapa dekade.
- Energi Terbarukan Lainnya: Swiss secara aktif mempromosikan pengembangan sumber energi terbarukan lainnya seperti tenaga surya (fotovoltaik), biomassa, dan tenaga angin, meskipun kontribusinya terhadap bauran energi secara keseluruhan masih lebih kecil dibandingkan tenaga air dan nuklir. Kebijakan dukungan seperti tarif feed-in dan subsidi investasi telah mendorong pertumbuhan sektor ini.
- Bahan Bakar Fosil: Minyak bumi dan gas alam sebagian besar diimpor dan digunakan terutama untuk sektor transportasi dan pemanasan bangunan. Mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil adalah tujuan utama kebijakan energi Swiss untuk mencapai target iklim.
Kebijakan energi Swiss bertujuan untuk memastikan pasokan energi yang aman, ekonomis, dan ramah lingkungan. Strategi Energi 2050 yang diadopsi bertujuan untuk meningkatkan efisiensi energi, meningkatkan pangsa energi terbarukan, dan secara bertahap menghentikan tenaga nuklir. Upaya swasembada energi menjadi pertimbangan, meskipun Swiss tetap menjadi bagian dari pasar energi Eropa yang terintegrasi.
Dari perspektif liberal sosial, dampak lingkungan dari berbagai sumber energi (misalnya, emisi gas rumah kaca dari bahan bakar fosil, limbah nuklir), transisi energi yang adil (memastikan tidak ada kelompok masyarakat yang dirugikan secara tidak proporsional), partisipasi publik dalam pengambilan keputusan energi (misalnya, melalui referendum tentang proyek energi besar atau kebijakan energi), dan promosi konservasi energi menjadi fokus penting.
9. Transportasi
Swiss dikenal memiliki sistem transportasi dan infrastruktur yang sangat maju, efisien, dan terintegrasi dengan baik. Jaringan transportasi publiknya adalah salah satu yang terpadat dan paling banyak digunakan di dunia, dengan penekanan kuat pada ketepatan waktu, keandalan, dan keberlanjutan lingkungan.
9.1. Transportasi Kereta Api

Jaringan kereta api Swiss sangat luas dan dianggap sebagai tulang punggung sistem transportasi publik negara tersebut. Dikelola terutama oleh Kereta Api Federal Swiss (SBB/CFF/FFS) dan banyak perusahaan kereta api swasta lainnya, jaringan ini terkenal dengan ketepatan waktu, kebersihan, dan efisiensinya. Rute-rute utama menghubungkan semua kota besar dan banyak daerah pedesaan.
- Kereta Berkecepatan Tinggi: Swiss terhubung dengan jaringan kereta berkecepatan tinggi Eropa melalui layanan seperti TGV (Prancis), ICE (Jerman), dan EuroCity, yang menyediakan koneksi cepat ke negara-negara tetangga.
- Kereta Wisata: Rute kereta api pemandangan seperti Glacier Express (menghubungkan Zermatt dan St. Moritz), Bernina Express (rute Warisan Dunia UNESCO yang melintasi Pegunungan Alpen ke Italia), GoldenPass Line, dan Kereta api Jungfrau (naik ke Jungfraujoch, stasiun kereta api tertinggi di Eropa) sangat populer di kalangan wisatawan.
- Kereta Api Gunung: Banyak kereta api gunung (mountain railways), termasuk kereta api roda gigi (cogwheel railways) dan kereta gantung (funiculars), menyediakan akses ke puncak gunung dan area hiking.
- New Railway Link through the Alps (NRLA): Proyek infrastruktur besar ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kecepatan transportasi kereta api melintasi Pegunungan Alpen, dengan pembangunan terowongan dasar baru seperti Terowongan Dasar Gotthard (terowongan kereta api terpanjang di dunia) dan Terowongan Dasar Lötschberg. Proyek ini menekankan pergeseran lalu lintas barang dari jalan raya ke kereta api untuk mengurangi dampak lingkungan.
Peran kereta api dalam mobilitas publik sangat penting, dengan tingkat penggunaan per kapita yang sangat tinggi. Investasi berkelanjutan dalam infrastruktur dan layanan kereta api bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas, mengurangi emisi karbon dari sektor transportasi, dan mendukung pembangunan regional yang seimbang.
9.2. Transportasi Jalan Raya
Jaringan jalan raya Swiss terpelihara dengan baik, terdiri dari jalan tol (Autobahn/Autoroute), jalan utama, dan jalan lokal.
- Jalan Tol: Untuk menggunakan jalan tol Swiss, kendaraan (termasuk mobil penumpang dan sepeda motor) harus memiliki vignette (stiker tol) tahunan yang ditempelkan di kaca depan. Kendaraan berat (truk) dikenakan pajak berdasarkan jarak dan emisi (LSVA). Jaringan jalan tol menghubungkan semua wilayah utama negara.
- Peraturan Lalu Lintas: Peraturan lalu lintas ditegakkan secara ketat, dengan batas kecepatan yang bervariasi tergantung jenis jalan dan kondisi. Keselamatan lalu lintas adalah prioritas tinggi.
- Tantangan: Meskipun infrastruktur jalan raya sangat baik, kemacetan lalu lintas dapat terjadi di sekitar kota-kota besar dan pada rute-rute transit utama, terutama selama jam sibuk dan musim liburan. Polusi udara dan kebisingan dari lalu lintas jalan raya juga menjadi perhatian lingkungan. Upaya dilakukan untuk mendorong penggunaan transportasi publik dan moda transportasi yang lebih ramah lingkungan untuk mengatasi tantangan ini.
9.3. Transportasi Udara

Swiss memiliki beberapa bandara internasional yang penting:
- Bandar Udara Zurich (ZRH): Bandara terbesar di Swiss dan hub utama bagi maskapai penerbangan nasional Swiss International Air Lines (SWISS). Melayani berbagai rute internasional dan domestik.
- Bandar Udara Jenewa (GVA): Bandara internasional penting lainnya, melayani Jenewa sebagai pusat diplomasi dan bisnis global, serta wilayah sekitarnya di Swiss dan Prancis.
- EuroAirport Basel Mulhouse Freiburg (BSL/MLH/EAP): Bandara unik yang terletak di wilayah Prancis tetapi dioperasikan bersama oleh Swiss dan Prancis, melayani wilayah Basel (Swiss), Mulhouse (Prancis), dan Freiburg (Jerman).
- Bandara regional lainnya seperti Bern, Lugano, dan Sion juga melayani lalu lintas terbatas.
Swiss International Air Lines, anggota Star Alliance dan bagian dari Lufthansa Group, adalah maskapai penerbangan utama. Industri penerbangan memainkan peran penting dalam menghubungkan Swiss dengan dunia, mendukung bisnis, pariwisata, dan hubungan internasional. Dari perspektif liberal sosial, dampak lingkungan dari transportasi udara (emisi karbon, kebisingan) menjadi perhatian yang meningkat, mendorong diskusi tentang langkah-langkah mitigasi seperti penggunaan bahan bakar penerbangan berkelanjutan, investasi dalam teknologi pesawat yang lebih efisien, dan kemungkinan pajak penerbangan.
10. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Swiss memiliki reputasi yang kuat dalam penelitian ilmu pengetahuan dan teknologi, didukung oleh sistem pendidikan tinggi berkualitas, investasi yang signifikan dalam penelitian dan pengembangan (R&D) baik dari sektor publik maupun swasta, serta budaya inovasi.
Bidang penelitian utama di Swiss mencakup ilmu hayati (termasuk farmasi, bioteknologi, dan teknologi medis), teknologi informasi dan komunikasi (TIK), rekayasa presisi (termasuk pembuatan jam dan mikroteknologi), ilmu material, ilmu lingkungan, dan fisika.
Banyak ilmuwan Swiss atau yang bekerja di Swiss telah meraih Hadiah Nobel, terutama dalam bidang fisika, kimia, dan kedokteran/fisiologi. Albert Einstein mengembangkan teori relativitas khususnya saat bekerja di Bern. Lembaga penelitian representatif yang terkenal secara internasional termasuk:
- CERN (Organisasi Eropa untuk Penelitian Nuklir): Terletak di perbatasan Swiss-Prancis dekat Jenewa, CERN adalah laboratorium fisika partikel terbesar di dunia, tempat Large Hadron Collider (LHC) berada dan tempat World Wide Web diciptakan.
- ETH Zurich (Institut Teknologi Federal Swiss di Zurich) dan EPFL (Institut Teknologi Federal Swiss di Lausanne): Dua universitas teknologi terkemuka di dunia, menghasilkan penelitian dan inovasi terdepan di berbagai bidang.
- Institut Paul Scherrer (PSI): Lembaga penelitian multidisiplin terbesar di Swiss, berfokus pada ilmu alam dan teknik.
- Berbagai universitas kanton dan universitas ilmu terapan juga memainkan peran penting dalam ekosistem penelitian dan inovasi.
Pencapaian inovasi teknologi Swiss tercermin dalam peringkat tinggi negara ini dalam indeks inovasi global. Faktor-faktor yang berkontribusi termasuk kolaborasi yang erat antara akademisi dan industri, kerangka hukum yang mendukung, ketersediaan modal ventura, dan tenaga kerja yang sangat terampil.
Dari perspektif liberal sosial, implikasi sosial, etis, dan demokratis dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi pertimbangan penting. Ini termasuk isu-isu seperti akses yang adil terhadap teknologi baru (misalnya, dalam perawatan kesehatan), dampak otomatisasi terhadap pekerjaan, privasi data dalam era digital, regulasi teknologi yang bertanggung jawab (misalnya, dalam kecerdasan buatan dan rekayasa genetika), dan partisipasi publik dalam pengambilan keputusan terkait teknologi yang memiliki dampak luas pada masyarakat. Upaya untuk memastikan bahwa inovasi melayani kepentingan publik yang lebih luas dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan adalah bagian integral dari pendekatan Swiss terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi.
11. Masyarakat
Masyarakat Swiss ditandai oleh keragaman linguistik dan budaya, standar hidup yang tinggi, dan sistem kesejahteraan sosial yang komprehensif. Penekanan pada kesetaraan, inklusi, dan hak-hak minoritas merupakan aspek penting, meskipun tantangan tetap ada dalam mewujudkan ideal-ideal ini secara penuh. Kualitas hidup di kota-kota Swiss secara konsisten dinilai sebagai salah satu yang terbaik di dunia.
11.1. Komposisi Penduduk


Pada tahun 2023, populasi Swiss mencapai sekitar 8,96 juta jiwa. Kepadatan penduduk rata-rata adalah sekitar 220 jiwa/km², tetapi sangat bervariasi antar wilayah, dengan konsentrasi tertinggi di Dataran Tinggi Swiss di mana kota-kota besar berada, dan kepadatan yang jauh lebih rendah di wilayah Alpen.
Struktur usia populasi menunjukkan tren penuaan, umum di banyak negara maju, dengan peningkatan harapan hidup dan tingkat kesuburan yang relatif rendah (sekitar 1,5 anak per wanita). Harapan hidup di Swiss adalah salah satu yang tertinggi di dunia, rata-rata sekitar 84 tahun.
Distribusi penduduk antara perkotaan dan pedesaan menunjukkan mayoritas (sekitar 74%) tinggal di daerah perkotaan. Proses urbanisasi terus berlanjut, dengan pertumbuhan terkonsentrasi di aglomerasi kota-kota besar.
Proporsi penduduk asing (warga negara non-Swiss) cukup tinggi, sekitar 26% pada tahun 2022. Sebagian besar penduduk asing berasal dari negara-negara Eropa lainnya (terutama Italia, Jerman, Portugal, Prancis, Kosovo, dan Turki). Dinamika imigrasi dan integrasi sosial imigran dan keturunan mereka menjadi isu politik dan sosial yang penting di Swiss. Tantangan terkait termasuk akses ke pasar kerja, pendidikan, partisipasi politik, dan pencegahan diskriminasi, sambil mempromosikan kohesi sosial dalam masyarakat yang beragam. Isu-isu keberagaman budaya dan agama juga menjadi bagian dari wacana publik.
11.2. Bahasa

Swiss memiliki empat bahasa nasional dan resmi:
- Bahasa Jerman: Digunakan oleh sekitar 62-63% populasi, terutama di bagian utara, tengah, dan timur negara. Bentuk lisan yang umum digunakan adalah berbagai dialek bahasa Jerman Swiss (Schwiizerdütsch), yang bisa sangat berbeda dari bahasa Jerman Baku. Namun, bahasa Jerman Baku (Hochdeutsch) digunakan untuk komunikasi tertulis, di sekolah, dan dalam situasi formal.
- Bahasa Prancis: Digunakan oleh sekitar 22-23% populasi, terutama di bagian barat negara (wilayah Romandy). Bahasa Prancis Swiss umumnya mirip dengan bahasa Prancis standar, dengan beberapa kekhasan regional.
- Bahasa Italia: Digunakan oleh sekitar 8% populasi, terutama di kanton Ticino dan beberapa lembah di selatan Graubünden. Bahasa Italia Swiss juga memiliki beberapa ciri khas dialek.
- Bahasa Romansh: Bahasa Roman kuno yang digunakan oleh minoritas kecil (sekitar 0,5% populasi) di beberapa bagian kanton Graubünden. Romansh memiliki beberapa dialek utama dan diakui sebagai bahasa resmi di tingkat federal, meskipun penggunaannya dalam administrasi federal terbatas dibandingkan tiga bahasa lainnya.
Lingkungan multibahasa adalah karakteristik utama masyarakat Swiss. Konstitusi menjamin kesetaraan bahasa, dan pemerintah federal berkomunikasi dalam bahasa Jerman, Prancis, dan Italia. Anak-anak sekolah biasanya mempelajari setidaknya satu bahasa nasional lainnya selain bahasa ibu mereka, serta bahasa Inggris. Bahasa Inggris semakin banyak digunakan sebagai lingua franca, terutama dalam konteks bisnis dan akademik.
Kebijakan bahasa di Swiss bertujuan untuk melindungi dan mempromosikan semua bahasa nasional, termasuk Romansh sebagai bahasa minoritas. Upaya dilakukan untuk mendukung pendidikan dalam bahasa minoritas, penerbitan media, dan penggunaan bahasa-bahasa tersebut dalam kehidupan publik. Pemahaman antarbudaya dan kohesi sosial dalam konteks multibahasa menjadi perhatian penting. Tantangan termasuk menjaga vitalitas bahasa Romansh dan memastikan representasi yang adil dari semua komunitas bahasa dalam institusi nasional.
11.3. Agama
Berdasarkan data untuk penduduk berusia 15 tahun ke atas (2018-2020), afiliasi keagamaan di Swiss adalah sebagai berikut:
- Katolik Roma: 34,4%
- Protestanisme Swiss: 22,5%
- Protestan Lainnya: 2,7%
- Ortodoks Timur atau Ortodoks Oriental: 2,6%
- Katolik Lama: 0,1%
- Kristen Lainnya: 0,3%
- Tidak Terafiliasi: 29,4%
- Islam: 5,4%
- Hinduisme: 0,6%
- Buddhisme: 0,5%
- Yudaisme: 0,2%
- Agama Lainnya: 0,3%
- Tidak Ditentukan: 1,1%
Swiss adalah negara sekuler tanpa agama negara resmi di tingkat federal, meskipun sebagian besar kanton mengakui gereja-gereja resmi tertentu (biasanya Gereja Katolik atau Gereja Reformasi Swiss). Kebebasan beragama dijamin oleh konstitusi.
Hubungan antara agama dan negara diatur secara berbeda di setiap kanton. Beberapa kanton memungut pajak gereja dari anggota gereja-gereja yang diakui secara resmi untuk mendanai kegiatan mereka. Masyarakat Swiss modern semakin beragam secara agama dan sekuler. Dialog antaragama dan toleransi menjadi penting dalam menjaga kohesi sosial. Peran agama dalam isu-isu sosial dan politik menjadi subjek perdebatan publik, seperti terlihat dalam referendum tahun 2009 yang melarang pembangunan menara masjid baru, yang menimbulkan kontroversi mengenai kebebasan beragama dan identitas nasional.
11.4. Sistem Pendidikan

Sistem pendidikan Swiss sangat terdesentralisasi, dengan tanggung jawab utama berada di tangan 26 kanton. Namun, ada upaya koordinasi di tingkat federal untuk memastikan harmonisasi dan pengakuan kualifikasi secara nasional. Sistem ini dikenal dengan kualitasnya yang tinggi dan penekanannya pada pilihan jalur akademik dan kejuruan.
- Pendidikan Wajib: Biasanya dimulai pada usia 4-6 tahun (tergantung kanton, dengan taman kanak-kanak atau siklus awal) dan berlangsung selama 11 tahun. Ini mencakup tingkat dasar (Primarschule) dan tingkat menengah pertama (Sekundarstufe I). Kurikulum ditentukan oleh kanton, tetapi ada upaya untuk menyelaraskan tujuan pembelajaran inti.
- Pendidikan Menengah Atas (Sekundarstufe II): Setelah pendidikan wajib, siswa dapat memilih antara beberapa jalur:
- Gimnasium (Gymnasium): Mempersiapkan siswa untuk ujian Matura, yang memberikan akses ke universitas dan perguruan tinggi akademik lainnya. Program ini biasanya berlangsung 3-4 tahun.
- Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan (VET/Berufslehre): Pilihan yang sangat populer, diambil oleh sekitar dua pertiga kaum muda. Sistem VET dual-track menggabungkan pelatihan praktis di perusahaan dengan pendidikan teori di sekolah kejuruan. Lulusan menerima diploma federal dan dapat melanjutkan ke pendidikan kejuruan yang lebih tinggi atau, dengan kualifikasi tambahan (seperti Berufsmaturität), ke universitas ilmu terapan.
- Sekolah Kejuruan Khusus (Fachmittelschule): Mempersiapkan siswa untuk pendidikan tinggi di bidang tertentu seperti kesehatan, pekerjaan sosial, atau seni.
- Pendidikan Tinggi (Tertiärstufe):
- Universitas Kanton dan Institut Teknologi Federal: Terdapat 10 universitas kanton dan dua Institut Teknologi Federal (ETH Zurich dan EPFL), yang menawarkan berbagai program akademik dan penelitian.
- Universitas Ilmu Terapan (Fachhochschulen): Menawarkan pendidikan berorientasi praktik di tingkat sarjana dan magister, dengan hubungan erat dengan industri.
- Universitas Pendidikan Guru (Pädagogische Hochschulen): Melatih para guru untuk semua tingkatan sekolah.
- Pendidikan Kejuruan Lebih Tinggi (Höhere Berufsbildung): Menawarkan kualifikasi profesional lanjutan bagi mereka yang telah menyelesaikan VET.
Sekolah internasional juga banyak terdapat di Swiss, melayani komunitas ekspatriat. Sistem pendidikan Swiss bertujuan untuk memastikan aksesibilitas yang luas dan kesetaraan kesempatan, meskipun tantangan terkait perbedaan kinerja antar kanton dan latar belakang sosial ekonomi siswa tetap ada. Investasi dalam pendidikan tinggi dan penelitian sangat signifikan, berkontribusi pada reputasi Swiss sebagai pusat inovasi.
11.5. Kesehatan dan Layanan Medis
Swiss memiliki sistem layanan kesehatan universal berkualitas tinggi yang memberikan akses ke berbagai layanan medis bagi seluruh penduduk. Sistem ini didasarkan pada kombinasi asuransi kesehatan wajib yang dikelola swasta dan penyedia layanan kesehatan publik dan swasta.
- Asuransi Kesehatan Wajib: Setiap penduduk Swiss diwajibkan untuk memiliki asuransi kesehatan dasar dari salah satu dari banyak perusahaan asuransi kesehatan swasta yang disetujui. Perusahaan asuransi tidak boleh menolak aplikasi atau membedakan premi berdasarkan risiko kesehatan untuk paket dasar. Premi bervariasi berdasarkan kanton, usia, dan tingkat deductible yang dipilih. Pemerintah memberikan subsidi premi untuk individu dan keluarga berpenghasilan rendah.
- Cakupan Layanan: Paket asuransi dasar mencakup berbagai layanan medis, termasuk perawatan oleh dokter umum dan spesialis, rawat inap di rumah sakit (di bangsal umum kanton tempat tinggal), obat-obatan resep, kehamilan dan persalinan, serta beberapa tindakan pencegahan. Asuransi tambahan opsional tersedia untuk cakupan yang lebih luas (misalnya, kamar pribadi di rumah sakit, perawatan gigi, pengobatan alternatif).
- Penyedia Layanan: Layanan kesehatan disediakan oleh jaringan dokter praktik swasta, rumah sakit publik (milik kanton atau munisipalitas), dan rumah sakit swasta. Pasien umumnya memiliki kebebasan untuk memilih dokter dan rumah sakit mereka.
- Kualitas dan Aksesibilitas: Kualitas layanan medis di Swiss sangat tinggi, dengan akses ke teknologi medis canggih dan tenaga medis yang terlatih dengan baik. Indikator kesehatan utama, seperti harapan hidup, termasuk yang terbaik di dunia. Waktu tunggu untuk perawatan umumnya pendek.
- Biaya: Sistem kesehatan Swiss adalah salah satu yang termahal di dunia, baik dalam hal total pengeluaran per kapita maupun persentase PDB. Premi asuransi dan biaya out-of-pocket (seperti deductible dan co-payment) bisa menjadi beban signifikan bagi sebagian rumah tangga. Pengendalian biaya sambil mempertahankan kualitas dan aksesibilitas adalah tantangan kebijakan utama.
Dari perspektif liberal sosial, memastikan aksesibilitas yang merata terhadap layanan kesehatan berkualitas tinggi untuk semua penduduk, terlepas dari status sosial ekonomi, adalah prioritas. Upaya untuk mengatasi kenaikan biaya, meningkatkan transparansi, dan mempromosikan kesehatan masyarakat dan pencegahan penyakit menjadi fokus penting. Tantangan kesehatan publik kontemporer termasuk penanganan penyakit kronis, kesehatan mental, dan penuaan populasi.
11.6. Sistem Kesejahteraan
Swiss memiliki sistem jaminan sosial yang komprehensif yang bertujuan untuk melindungi penduduk dari berbagai risiko kehidupan dan mempromosikan keadilan sosial. Sistem ini didasarkan pada prinsip solidaritas dan tanggung jawab individu, dengan pendanaan berasal dari kontribusi pemberi kerja dan pekerja, serta subsidi pemerintah.
Pilar-pilar utama sistem kesejahteraan Swiss meliputi:
- Asuransi Usia Tua dan Penyintas (AHV/AVS - Pilar Pertama): Skema pensiun dasar wajib yang menyediakan pendapatan minimum bagi pensiunan, janda/duda, dan yatim piatu. Didanai melalui kontribusi gaji dari pekerja dan pemberi kerja, serta kontribusi dari pemerintah federal dan kanton.
- Dana Pensiun Kerja (Berufliche Vorsorge/BVG/LPP - Pilar Kedua): Skema pensiun terkait pekerjaan yang wajib bagi sebagian besar pekerja, bertujuan untuk mempertahankan standar hidup setelah pensiun. Didanai melalui kontribusi dari pekerja dan pemberi kerja ke dana pensiun swasta atau publik.
- Pensiun Pribadi (Pilar Ketiga): Tabungan pensiun sukarela yang didorong melalui insentif pajak, untuk melengkapi pilar pertama dan kedua.
- Asuransi Disabilitas (IV/AI): Memberikan dukungan keuangan dan layanan rehabilitasi bagi orang-orang dengan disabilitas jangka panjang.
- Asuransi Pengangguran (ALV/AC): Memberikan tunjangan sementara bagi pekerja yang kehilangan pekerjaan dan membantu mereka mencari pekerjaan baru.
- Asuransi Kecelakaan: Mencakup kecelakaan kerja dan non-kerja, serta penyakit akibat kerja. Wajib bagi semua pekerja.
- Tunjangan Keluarga (Familienzulagen): Memberikan dukungan keuangan kepada keluarga dengan anak-anak, diatur di tingkat kanton.
- Bantuan Sosial (Sozialhilfe): Jaring pengaman terakhir bagi individu dan keluarga yang tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar mereka melalui cara lain. Disediakan oleh munisipalitas berdasarkan kebutuhan.
Sistem kesejahteraan Swiss dirancang untuk memberikan perlindungan yang luas, tetapi juga menekankan tanggung jawab individu dan peran pasar. Dari perspektif liberal sosial, perhatian utama adalah memastikan kecukupan manfaat, aksesibilitas yang merata, dan keberlanjutan sistem dalam menghadapi tantangan seperti penuaan populasi dan perubahan pasar kerja. Pengentasan kemiskinan, dukungan untuk kelompok rentan (seperti keluarga orang tua tunggal, penyandang disabilitas, dan pengangguran jangka panjang), dan promosi keadilan sosial melalui redistribusi dan penyediaan layanan publik berkualitas adalah tujuan kebijakan yang penting.
12. Budaya
Budaya Swiss sangat beragam, mencerminkan posisi geografisnya di persimpangan budaya Jermanik dan Latin, serta keragaman linguistik dan regionalnya. Meskipun tidak ada budaya Swiss tunggal yang homogen, ada beberapa nilai dan tradisi bersama yang berkontribusi pada identitas nasional, diimbangi dengan kekhasan lokal yang kuat.
12.1. Sastra

Sastra Swiss mencerminkan keragaman bahasa negara tersebut, dengan tradisi sastra yang berbeda dalam bahasa Jerman, Prancis, Italia, dan Romansh.
- Sastra berbahasa Jerman: Penulis klasik termasuk Jeremias Gotthelf (abad ke-19), yang dikenal karena novel-novelnya tentang kehidupan pedesaan, dan Gottfried Keller, seorang novelis dan penyair realis terkemuka. Pada abad ke-20, Max Frisch dan Friedrich Dürrenmatt menjadi tokoh internasional, karya-karya mereka sering mengeksplorasi tema-tema moralitas, identitas, dan tanggung jawab dalam masyarakat modern. Karya Dürrenmatt, Das Versprechen (Janji), diadaptasi menjadi film Hollywood pada tahun 2001.
- Sastra berbahasa Prancis: Jean-Jacques Rousseau, lahir di Jenewa, adalah salah satu filsuf dan penulis paling berpengaruh dari Abad Pencerahan. Germaine de Staël, seorang penulis dan intelektual wanita terkemuka, juga memiliki hubungan erat dengan Swiss. Penulis yang lebih baru termasuk Charles Ferdinand Ramuz, yang novel-novelnya menggambarkan kehidupan petani dan penduduk pegunungan dalam lingkungan yang keras, dan Blaise Cendrars.
- Sastra berbahasa Italia: Wilayah Ticino dan lembah-lembah berbahasa Italia di Graubünden telah menghasilkan penulis-penulis yang berkontribusi pada lanskap sastra Swiss, seringkali merefleksikan identitas budaya perbatasan mereka.
- Sastra berbahasa Romansh: Meskipun jumlah penuturnya kecil, bahasa Romansh memiliki tradisi sastra sendiri, dengan upaya berkelanjutan untuk melestarikan dan mempromosikannya.
Karya sastra anak-anak yang paling terkenal dari Swiss adalah Heidi oleh Johanna Spyri, sebuah cerita tentang seorang gadis yatim piatu yang tinggal bersama kakeknya di Pegunungan Alpen. Buku ini telah menjadi simbol Swiss dan salah satu buku anak-anak paling populer di dunia. Sastra kontemporer Swiss terus berkembang, seringkali merefleksikan isu-isu sosial dan politik saat ini, termasuk imigrasi, identitas, dan peran Swiss di dunia.
12.2. Seni dan Arsitektur
Seni Swiss mencakup berbagai gaya dan periode, dari seni rakyat tradisional hingga gerakan avant-garde abad ke-20 dan seni kontemporer.
- Seni Rupa: Seniman terkenal termasuk Alberto Giacometti, yang dikenal dengan patung-patung figuratifnya yang memanjang; Paul Klee, seorang pelukis penting yang terkait dengan Bauhaus dan ekspresionisme; Ferdinand Hodler, pelukis simbolis dan Art Nouveau terkemuka; dan Jean Tinguely, yang dikenal dengan patung kinetiknya. Gerakan Dadaisme lahir di Zurich selama Perang Dunia I. Swiss juga memiliki banyak museum seni berkualitas tinggi, seperti Kunsthaus Zürich dan Kunstmuseum Basel.
- Arsitektur: Arsitektur Swiss berkisar dari chalet Alpen kayu tradisional hingga bangunan Romanesque dan Gotik (misalnya, katedral di Basel, Jenewa, Lausanne), Barok (misalnya, Biara St. Gallen, Situs Warisan Dunia UNESCO), dan arsitektur modern dan kontemporer. Arsitek Swiss terkenal secara internasional termasuk Le Corbusier (lahir di Swiss, kemudian menjadi warga negara Prancis), salah satu pelopor arsitektur modern; Mario Botta, yang dikenal dengan bangunan geometrisnya yang kuat; dan Peter Zumthor, pemenang Penghargaan Pritzker. Arsitektur kontemporer Swiss seringkali menekankan penggunaan material berkualitas tinggi, keahlian presisi, dan integrasi dengan lanskap.
Peran seni dalam ekspresi budaya dan kritik sosial penting di Swiss. Banyak seniman mengeksplorasi tema-tema identitas, alam, dan isu-isu sosial melalui karya mereka. Dukungan publik dan swasta untuk seni relatif kuat.
12.3. Musik
Musik di Swiss beragam seperti budayanya, mencakup musik rakyat tradisional, musik klasik, dan kancah musik kontemporer yang hidup.
- Musik Rakyat Tradisional: Instrumen seperti alphorn (terompet kayu panjang) dan Schwyzerörgeli (akordeon khas Swiss) adalah ikon musik rakyat Swiss. Yodeling juga merupakan bentuk vokal tradisional yang penting, terutama di daerah Alpen. Musik rakyat sering dikaitkan dengan festival, tarian, dan perayaan budaya.
- Musik Klasik: Swiss memiliki tradisi musik klasik yang kuat, dengan banyak orkestra, gedung konser, dan festival terkenal. Komposer Swiss yang terkenal termasuk Arthur Honegger (anggota Les Six di Paris) dan Frank Martin. Festival musik klasik bergengsi seperti Festival Lucerne dan Festival Menuhin Gstaad menarik musisi dan penonton internasional.
- Musik Kontemporer: Swiss memiliki kancah musik kontemporer yang beragam, termasuk jazz, rock, pop, elektronik, dan hip-hop. Montreux Jazz Festival adalah salah satu festival jazz paling terkenal di dunia. Banyak musisi dan band Swiss telah mencapai kesuksesan baik di dalam negeri maupun internasional.
Keberagaman genre musik dan perannya dalam identitas budaya terlihat dalam berbagai acara musik regional dan nasional, serta dukungan untuk pendidikan musik. Musik berfungsi sebagai sarana ekspresi, hiburan, dan pengikat komunitas di seluruh negeri.
12.4. Budaya Kuliner
Masakan Swiss beragam, dipengaruhi oleh masakan Jerman, Prancis, dan Italia Utara, tetapi juga memiliki hidangan khasnya sendiri yang berakar pada tradisi pertanian dan peternakan Alpen.
- Hidangan Keju: Keju adalah bahan pokok dalam masakan Swiss. Fondue (keju leleh yang disajikan dalam panci komunal, tempat potongan roti dicelupkan) dan raclette (keju yang dilelehkan dan dikerok di atas kentang rebus, acar, dan bawang) adalah hidangan nasional yang terkenal. Swiss menghasilkan ratusan jenis keju, termasuk Emmentaler, Gruyère, Appenzeller, dan Vacherin Mont d'Or.
- Rösti: Hidangan kentang parut yang digoreng hingga renyah, sering disajikan sebagai lauk atau hidangan utama dengan tambahan seperti telur, bacon, atau keju. Dianggap sebagai hidangan nasional tidak resmi lainnya.
- Daging dan Sosis: Hidangan daging populer termasuk Zürcher Geschnetzeltes (daging sapi muda iris dengan saus krim jamur, biasanya disajikan dengan rösti), berbagai jenis sosis (seperti Bratwurst, Cervelat), dan daging kering seperti Bündnerfleisch (daging sapi kering dari Graubünden).
- Cokelat: Cokelat Swiss terkenal di seluruh dunia karena kualitasnya yang tinggi. Perusahaan seperti Lindt, Toblerone, dan Cailler adalah merek ikonik. Swiss memiliki konsumsi cokelat per kapita tertinggi di dunia.
- Roti dan Kue: Ada berbagai macam roti daerah, dan kue-kue seperti Nusstorte (kue kenari dari Engadin) dan Leckerli (biskuit rempah dari Basel) populer. Birchermüesli, campuran sereal, buah, dan susu atau yogurt, diciptakan di Swiss oleh Dr. Maximilian Bircher-Benner.
- Minuman: Anggur diproduksi di beberapa wilayah, terutama Valais, Vaud (Lavaux), dan Ticino. Minuman beralkohol lainnya termasuk bir lokal dan schnapps buah. Rivella, minuman ringan berbahan dasar whey susu, juga populer.
Aspek produksi berkelanjutan dan perdagangan yang adil semakin mendapat perhatian dalam industri makanan Swiss. Banyak hidangan mencerminkan penggunaan bahan-bahan lokal dan musiman.
12.5. Olahraga
Olahraga memainkan peran penting dalam masyarakat Swiss, baik sebagai aktivitas rekreasi maupun tontonan kompetitif. Lanskap Alpen secara alami mendukung olahraga musim dingin dan aktivitas luar ruangan.
- Olahraga Musim Dingin: Ski alpen, seluncur salju, ski lintas alam, dan hoki es sangat populer. Swiss telah menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin dua kali di St. Moritz (1928 dan 1948) dan memiliki banyak atlet kelas dunia dalam olahraga musim dingin. Resor ski terkenal menarik wisatawan dari seluruh dunia.
- Sepak Bola: Sepak bola adalah olahraga tim paling populer. Liga Super Swiss adalah liga profesional teratas, dan tim nasional Swiss secara teratur berpartisipasi dalam turnamen internasional seperti Piala Dunia FIFA dan Kejuaraan Eropa UEFA.
- Hoki Es: Hoki es juga sangat populer, dengan liga nasional (National League) yang memiliki banyak penonton. Tim nasional hoki es Swiss telah meraih kesuksesan di tingkat internasional.
- Olahraga Luar Ruangan Musim Panas: Pendakian gunung (mountaineering), hiking, bersepeda gunung, dan olahraga air di banyak danau populer selama musim panas.
- Tenis: Swiss telah menghasilkan beberapa pemain tenis top dunia, termasuk Roger Federer dan Stan Wawrinka.
- Olahraga Tradisional: Olahraga tradisional Swiss seperti Schwingen (gulat Swiss), Hornussen (semacam campuran bisbol dan golf), dan Steinstossen (lempar batu) masih dipraktikkan dan dirayakan dalam festival-festival.
- Organisasi Olahraga Internasional: Swiss adalah tuan rumah bagi banyak markas besar organisasi olahraga internasional, termasuk Komite Olimpiade Internasional (IOC) di Lausanne, FIFA di Zurich, dan UEFA di Nyon.
Peran olahraga dalam kesehatan masyarakat, inklusi sosial, dan promosi gaya hidup aktif sangat dihargai. Infrastruktur olahraga umumnya sangat baik di seluruh negeri.
12.6. Festival dan Hari Libur Nasional
Kalender Swiss diisi dengan berbagai festival dan hari libur nasional serta regional, yang mencerminkan tradisi, keragaman budaya, dan kehidupan sosial masyarakat.
- Hari Libur Nasional Utama:
- Hari Nasional Swiss (1 Agustus): Merayakan pendirian Konfederasi Swiss pada tahun 1291. Ditandai dengan pidato politik, kembang api, barbekyu, dan lampion.
- Hari-hari libur Kristen utama seperti Natal, Paskah, Kenaikan Yesus, dan Pentakosta juga merupakan hari libur resmi di sebagian besar atau seluruh negeri.
- Festival Tradisional Regional: Setiap daerah memiliki festival dan tradisi uniknya sendiri. Beberapa contoh termasuk:
- Karnaval (Fasnacht): Dirayakan secara meriah di banyak kota Katolik sebelum Prapaskah, terutama di Basel (Basler Fasnacht, Situs Warisan Budaya Takbenda UNESCO), Luzern, dan Solothurn. Ditandai dengan parade kostum, musik Guggenmusik, dan lentera.
- Sechseläuten di Zurich: Festival musim seri yang membakar Böögg (orang-orangan salju) untuk menandai berakhirnya musim dingin.
- Fête des Vignerons di Vevey: Festival anggur besar yang diadakan kira-kira setiap 20 tahun sekali, merayakan tradisi pembuatan anggur di wilayah Lavaux (Situs Warisan Dunia UNESCO).
- Alpabzug atau Désalpe: Prosesi sapi yang dihias turun dari padang rumput Alpen pada akhir musim panas, dirayakan di banyak desa pegunungan.
- Festival menembak (Schützenfeste) dan gulat Swiss (Schwingfeste) adalah acara tradisional yang penting.
- Festival Musik dan Budaya Lainnya:
- Montreux Jazz Festival: Salah satu festival jazz paling terkenal di dunia.
- Festival Film Internasional Locarno: Festival film bergengsi.
- Berbagai festival musik terbuka, festival seni jalanan, dan pasar Natal diadakan sepanjang tahun di berbagai lokasi.
Festival dan hari libur ini memainkan peran penting dalam memelihara identitas budaya, memperkuat ikatan komunitas, dan menarik wisatawan. Mereka mencerminkan perpaduan antara tradisi kuno dan ekspresi budaya kontemporer.
12.7. Media Massa

Lanskap media massa di Swiss beragam dan mencerminkan struktur federal dan multibahasa negara tersebut. Kebebasan pers dan kebebasan berekspresi dijamin oleh konstitusi.
- Surat Kabar: Terdapat banyak surat kabar harian dan mingguan, baik nasional maupun regional, dalam berbagai bahasa resmi. Beberapa surat kabar berbahasa Jerman yang berpengaruh termasuk Neue Zürcher Zeitung (NZZ), Tages-Anzeiger, dan Blick (tabloid). Surat kabar berbahasa Prancis yang penting termasuk Le Temps dan Tribune de Genève. Surat kabar berbahasa Italia utama adalah Corriere del Ticino. Banyak surat kabar menghadapi tantangan ekonomi akibat pergeseran ke media digital.
- Penyiaran: Perusahaan Penyiaran Swiss (SRG SSR) adalah organisasi penyiaran publik nasional. SRG SSR menyediakan layanan televisi dan radio dalam empat bahasa resmi melalui unit-unit regionalnya (SRF untuk bahasa Jerman, RTS untuk bahasa Prancis, RSI untuk bahasa Italia, dan RTR untuk bahasa Romansh). Pendanaan SRG SSR terutama berasal dari biaya lisensi penyiaran yang wajib dibayar oleh rumah tangga dan bisnis. Terdapat juga stasiun televisi dan radio swasta, terutama di tingkat lokal dan regional.
- Majalah: Berbagai majalah berita, gaya hidup, dan minat khusus diterbitkan di Swiss.
- Media Internet: Penggunaan media online dan media sosial telah meningkat pesat. Banyak organisasi media tradisional memiliki kehadiran online yang kuat, dan ada juga portal berita online independen.
- Kebebasan Pers: Swiss secara konsisten menempati peringkat tinggi dalam indeks kebebasan pers global. Namun, konsentrasi kepemilikan media dan tekanan ekonomi pada jurnalisme berkualitas menjadi perhatian.
- Peran Media dalam Lingkungan Multibahasa: Media memainkan peran penting dalam menyediakan informasi dan memfasilitasi wacana publik di berbagai komunitas bahasa. Isu keberagaman representasi, memastikan bahwa semua suara terdengar, adalah penting. Etika jurnalistik dan promosi literasi media juga menjadi fokus dalam masyarakat Swiss yang demokratis dan beragam informasi.
12.8. Situs Warisan Dunia

Swiss memiliki sejumlah situs yang terdaftar dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO, yang mengakui nilai universal luar biasa dari warisan budaya dan alam negara tersebut. Situs-situs ini berkontribusi pada identitas nasional, menarik wisatawan, dan tunduk pada upaya pelestarian khusus.
Situs Warisan Budaya:
- Kota Tua Bern: Pusat kota abad pertengahan yang terpelihara dengan baik, dengan arsitektur khas, jalanan berbatu, dan air mancur bersejarah.
- Biara St. Gall: Kompleks biara Karolingian yang penting, dengan perpustakaan Barok yang megah berisi koleksi manuskrip kuno yang tak ternilai harganya.
- Biara Benediktin Santo Yohanes di Müstair: Biara Karolingian dengan lukisan dinding abad pertengahan yang luar biasa.
- Tiga Kastil, Tembok Pertahanan, dan Benteng Pasar Kota Bellinzona: Kompleks benteng abad pertengahan yang mengesankan di Ticino, yang menunjukkan arsitektur militer strategis.
- Lavaux, Kebun Anggur Terasering: Lanskap budaya kebun anggur terasering yang spektakuler di tepi Danau Jenewa, yang mencerminkan tradisi pembuatan anggur selama berabad-abad.
- La Chaux-de-Fonds / Le Locle, Perencanaan Kota Pembuatan Jam: Dua kota yang dirancang pada abad ke-19 dan ke-20 untuk industri pembuatan jam, yang mencerminkan simbiosis antara perencanaan perkotaan dan manufaktur.
- Jalur Kereta Api Rhaetian di Lanskap Albula / Bernina: Dua jalur kereta api bersejarah yang melintasi Pegunungan Alpen Swiss, merupakan mahakarya teknik sipil dan integrasi harmonis dengan lanskap.
- Situs Tiang Fondasi Prasejarah di sekitar Pegunungan Alpen: Situs transnasional (bersama dengan negara-negara Alpen lainnya) yang mencakup sisa-sisa pemukiman tepi danau dari periode Neolitikum dan Zaman Perunggu.
- Karya Arsitektur Le Corbusier, Kontribusi Luar Biasa pada Gerakan Modern: Situs transnasional yang mencakup dua bangunan karya Le Corbusier di Swiss (Villa Le Lac di Corseaux dan Immeuble Clarté di Jenewa).
Situs Warisan Alam:
- Jungfrau-Aletsch Alpen Swiss: Lanskap pegunungan tinggi yang spektakuler, mencakup Gletser Aletsch (gletser terbesar di Pegunungan Alpen) dan puncak ikonik seperti Eiger, Mönch, dan Jungfrau.
- Monte San Giorgio: Gunung di Ticino yang terkenal dengan catatan fosil kehidupan laut Trias Tengah yang sangat kaya dan terpelihara dengan baik.
- Arena Tektonik Swiss Sardona: Area pegunungan yang secara visual menunjukkan proses pembentukan gunung melalui tumbukan benua dan fenomena dorongan tektonik.
Pelestarian situs-situs ini penting untuk menjaga warisan sejarah, budaya, dan alam Swiss bagi generasi mendatang, serta untuk mempromosikan pariwisata berkelanjutan yang menghargai nilai-nilai unik mereka.