1. Overview
Aileen San Pablo-Baviera (26 Agustus 1959 - 21 Maret 2020) adalah seorang ilmuwan politik dan sinologi Filipina yang sangat dihormati. Ia dikenal luas sebagai salah satu pakar Tiongkok terkemuka di negaranya. Artikel ini akan mengulas kehidupan, pendidikan, perjalanan karier, kontribusi keilmuan, serta pandangan politiknya, dengan fokus pada keahliannya di bidang Tiongkok dan peran pentingnya dalam kajian Asia Timur.
2. Kehidupan Awal dan Pendidikan
Aileen San Pablo-Baviera menempuh perjalanan akademis yang panjang dan berprestasi, yang menjadi fondasi bagi keahliannya yang mendalam di bidang Sinologi dan ilmu politik.
2.1. Kelahiran dan Masa Kecil
Aileen San Pablo lahir pada 26 Agustus 1959 di Manila, Filipina.
2.2. Pendidikan
Baviera memulai perjalanan akademisnya di Universitas Filipina Diliman, di mana ia memperoleh gelar Sarjana Sains dalam Layanan Luar Negeri dengan predikat cum laude pada Oktober 1979.
Sebagai seorang mahasiswa sejarah Tiongkok modern, ia memiliki kesempatan unik untuk melakukan penelitian di Tiongkok dari tahun 1981 hingga 1983 di Universitas Beijing. Selama periode ini, ia tidak hanya memperdalam pemahamannya tentang sejarah dan politik Tiongkok, tetapi juga menguasai bahasa Mandarin, dan menerima diploma dari Institut Bahasa Beijing. Pengalamannya di Tiongkok juga mencakup perjalanan ekstensif ke wilayah utara dan barat negara tersebut, yang memperkaya perspektifnya.
Sekembalinya ke Filipina, Baviera melanjutkan pendidikannya di Universitas Filipina Diliman, meraih gelar Magister Seni dalam Studi Asia pada tahun 1987, dengan spesialisasi pada Tiongkok dan Asia Timur. Ia kemudian melanjutkan studi doktornya dan berhasil meraih gelar Doktor Filsafat dalam Ilmu Politik pada tahun 2003, juga dari Universitas Filipina Diliman.
3. Karier
Aileen Baviera mendedikasikan sebagian besar hidupnya untuk bidang akademik dan penelitian, memegang berbagai posisi penting yang mencerminkan keahliannya yang luas dan kepemimpinannya yang kuat.
3.1. Posisi Akademik dan Penelitian
Dari tahun 1980 hingga 1986, Baviera memulai karier profesionalnya sebagai seorang peneliti dan pelatih di Institut Layanan Luar Negeri Departemen Luar Negeri Filipina. Setelah itu, hingga tahun 1990, ia mengajar di Fakultas Ilmu Politik di Universitas Filipina Diliman.
Kemudian, hingga tahun 1993, ia menjabat sebagai koordinator penelitian di Pusat Sumber Daya Pembangunan Filipina-Tiongkok. Antara Juni 1993 dan Mei 1998, Baviera mengepalai Pusat Hubungan Internasional dan Studi Strategis di Institut Layanan Luar Negeri. Secara paralel, dari tahun 1996 hingga 1997, ia juga mengajar di Fakultas Ilmu Politik di Universitas Ateneo de Manila.
Pada periode selanjutnya, hingga Juni 2005, Baviera menjabat sebagai Profesor Madya di Pusat Asia Universitas Filipina Diliman. Sejak Juli 2005, ia diangkat menjadi profesor penuh. Kontribusi keilmuannya juga meluas ke ranah publikasi, di mana sejak Juli 2010, ia menjabat sebagai kepala editor untuk Asian Politics & Policy dari Organisasi Studi Kebijakan yang berbasis di Washington, D.C., Amerika Serikat.
3.2. Peran Kepemimpinan dan Administratif
Selain peran akademik dan penelitiannya, Aileen Baviera juga memegang sejumlah posisi kepemimpinan dan administratif yang signifikan. Dari Juni 1998 hingga Desember 2001, ia menjabat sebagai Direktur Eksekutif di Pusat Sumber Daya Pembangunan Filipina-Tiongkok.
Pada September 2003, ia mengambil alih posisi Dekan Pusat Asia di Universitas Filipina Diliman, sebuah jabatan yang diembannya hingga Oktober 2009. Peran kepemimpinan terakhirnya adalah sebagai Presiden dan CEO dari Asia Pacific Pathways to Progress Foundation, sebuah organisasi yang berfokus pada pengembangan jalur kemajuan di kawasan Asia Pasifik.
4. Kontribusi dan Pandangan Keilmuan
Aileen Baviera secara luas diakui atas kontribusinya yang substansial dalam bidang Sinologi dan pemahaman terhadap politik Asia Timur, serta evolusi pandangan politiknya yang unik.
4.1. Sinologi dan Fokus Penelitian
Sebagai seorang sinolog terkemuka, Aileen Baviera memberikan kontribusi signifikan terhadap kajian Tiongkok di Filipina dan kawasan. Bidang penelitian utamanya mencakup sejarah Tiongkok modern, masalah keamanan di Asia Timur, dan upaya kerja sama regional. Keahliannya ini menjadikannya salah satu pakar Tiongkok yang paling disegani di negaranya.
4.2. Evolusi Pandangan Politik
Perjalanan intelektual dan politik Aileen Baviera menunjukkan evolusi yang menarik. Sebelum menetap di Tiongkok untuk penelitiannya, ia mengidentifikasi dirinya sebagai seorang yang berpandangan "kiri". Namun, selama masa studinya di Tiongkok dari tahun 1981 hingga 1983, ia mengalami perubahan perspektif yang mendalam.
Pengalamannya di Tiongkok mengajarkannya untuk "mengenali dan menghindari kedangkalan propaganda politik" yang ia saksikan, baik yang berasal dari rezim Mao Zedong maupun dari pemerintahan Ferdinand Marcos di Filipina. Pandangan kritis ini membentuk cara ia menganalisis politik dan hubungan internasional, menjadikannya seorang sarjana yang tidak terpengaruh oleh retorika dangkal.
5. Publikasi Utama
Aileen Baviera adalah penulis sejumlah karya ilmiah penting yang memberikan wawasan mendalam tentang Tiongkok dan keamanan regional. Karya-karya utamanya antara lain:
- Contemporary Political Attitudes and Behavior of the Chinese in Metro Manila, diterbitkan pada tahun 1994.
- Regional Security in East Asia: Challenges to Cooperation and Community Building, diterbitkan pada tahun 2008.
6. Kehidupan Pribadi
Aileen Baviera menikah dengan Jorge Villegas Baviera. Sayangnya, Jorge Villegas Baviera meninggal dunia pada tahun 2018 karena serangan jantung. Dari pernikahan tersebut, Aileen Baviera dikaruniai tiga orang anak: Vita Amalya, yang lahir pada tahun 1985; Mara Yasmin, lahir pada tahun 1986; dan Jorge Vittorio, lahir pada tahun 1991.
7. Kematian
Aileen Baviera meninggal dunia pada pagi hari tanggal 21 Maret 2020, di Rumah Sakit San Lazaro di Manila, Filipina. Penyebab kematiannya adalah pneumonia yang disebabkan oleh COVID-19.
Ia diduga tertular penyakit tersebut pada 12 Maret 2020, setelah kembali dari keikutsertaannya dalam sebuah konferensi keamanan di Paris, Prancis. Aileen Baviera adalah salah satu dari dua delegasi Filipina yang diketahui terpapar virus di konferensi tersebut dan kemudian meninggal dunia akibat komplikasinya, bersama dengan Alan T. Ortiz.
8. Warisan dan Penilaian
Aileen Baviera meninggalkan warisan yang signifikan sebagai seorang sinolog dan pakar Tiongkok terkemuka di Filipina. Melalui penelitiannya yang mendalam dan posisinya sebagai pengajar serta pemimpin di berbagai institusi akademik, ia telah membentuk pemahaman generasi baru tentang Tiongkok dan Asia Timur di negaranya.
Kontribusinya dalam menganalisis keamanan regional dan hubungannya dengan Tiongkok sangat relevan bagi kebijakan luar negeri Filipina. Kematiannya, yang disebabkan oleh pandemi COVID-19, merupakan kehilangan besar bagi komunitas akademik dan analisis kebijakan di Filipina dan di seluruh Asia. Pandangan kritisnya terhadap propaganda politik, yang terbentuk dari pengalamannya di Tiongkok, menekankan pentingnya analisis yang objektif dan independen dalam studi internasional.