1. Overview
Alice Regina Brown (lahir 20 September 1960) adalah seorang pelari cepat Amerika Serikat yang telah pensiun. Sepanjang karier atletiknya, Brown dikenal karena kecepatan luar biasa dan startnya yang sangat cepat, menjadikannya aset berharga dalam lari cepat individu maupun estafet. Ia berpartisipasi dalam Olimpiade Musim Panas 1984 dan Olimpiade Musim Panas 1988, di mana ia berhasil meraih dua medali emas dalam nomor estafet 4x100 meter dan satu medali perak dalam nomor 100 meter. Prestasinya yang konsisten di panggung internasional, termasuk Kejuaraan Dunia Atletik, menegaskan posisinya sebagai salah satu atlet terkemuka di masanya.
2. Kehidupan awal dan latar belakang
Alice Brown menghabiskan masa kecil dan tahun-tahun pembentukannya di Mississippi sebelum meniti jalur akademis dan atletik yang membawanya ke tingkat nasional.
2.1. Kelahiran dan masa kecil
Alice Regina Brown lahir pada tanggal 20 September 1960, di Jackson, Mississippi, Amerika Serikat. Masa kecilnya di Jackson membentuk dasar bagi disiplin dan kerja keras yang kemudian akan mendefinisikan karier atletiknya.
2.2. Pendidikan
Brown menempuh pendidikan menengahnya di John Muir High School di Pasadena, California. Setelah menyelesaikan sekolah menengah, ia melanjutkan studi di Universitas Negeri California, Northridge, di mana ia juga mengembangkan kemampuan atletiknya dan mulai menarik perhatian di dunia atletik.
3. Karier atletik
Karier atletik Alice Brown ditandai dengan serangkaian pencapaian mengesankan di berbagai kompetisi bergengsi, dari Olimpiade hingga Kejuaraan Dunia. Ia dikenal sebagai pelari cepat yang dominan, terutama dalam nomor 100 meter, 200 meter, dan estafet 4x100 meter.
3.1. Tinjauan karier
Alice Brown adalah seorang pelari cepat Amerika yang berspesialisasi dalam nomor 100 meter, 200 meter, dan estafet 4x100 meter. Ia memiliki catatan waktu pribadi terbaik 10,92 detik untuk 100 meter dan 22,39 detik untuk 200 meter, keduanya dicapai pada tahun 1988. Sepanjang kariernya, ia dikenal sebagai pelari yang memiliki start sangat cepat, sebuah atribut yang seringkali memberinya keunggulan signifikan dalam perlombaan, terutama sebagai pelari pertama dalam tim estafet.
3.2. Boikot Olimpiade 1980
Pada tahun 1980, Alice Brown berhasil lolos kualifikasi untuk tim atletik Olimpiade Amerika Serikat yang akan berkompetisi di Olimpiade Musim Panas 1980 di Moskow, Uni Soviet. Namun, ia tidak dapat berpartisipasi dalam ajang tersebut karena boikot Olimpiade oleh Komite Olimpiade Amerika Serikat. Sebagai pengakuan atas kualifikasinya dan pengorbanannya, ia adalah salah satu dari 461 atlet yang menerima Medali Emas Kongres sebagai pengganti partisipasi yang terlewatkan.
3.3. Olimpiade Los Angeles 1984
Pada Olimpiade Musim Panas 1984 yang diselenggarakan di Los Angeles, Alice Brown menunjukkan performa yang luar biasa. Dalam final 100 meter individu putri, Brown dan rekan setimnya dari Amerika, Jeanette Bolden, memimpin di awal perlombaan. Meskipun akhirnya disalip oleh pemegang rekor dunia Evelyn Ashford, Brown berhasil mengamankan medali perak dengan catatan waktu 11,13 detik.
Kemudian, dalam nomor estafet 4x100 meter putri, tim Amerika Serikat yang diperkuat oleh Brown sebagai pelari pertama berhasil meraih medali emas. Tim ini mengalahkan Kanada dengan selisih lebih dari satu detik, yang merupakan margin kemenangan terbesar dalam sejarah acara tersebut. Kemenangan ini didorong oleh kekuatan tim yang sangat solid, termasuk ketiga pelari cepat Amerika yang berhasil mencapai final 100 meter individu, serta start luar biasa dari Brown.
Tak lama setelah Olimpiade, Brown juga berpartisipasi dalam 100 meter di Pesta Olahraga Persahabatan di Praha, sebuah acara yang diselenggarakan untuk para atlet dari negara-negara Blok Timur yang memboikot Olimpiade tahun itu. Ia adalah satu-satunya atlet lintasan dari Amerika Serikat yang mengikuti kompetisi tersebut, meskipun ia tidak dapat mengulangi kesuksesan medalinya di sana.

3.4. Kejuaraan Dunia 1987
Pada Kejuaraan Dunia Atletik 1987 yang diadakan di Roma, Italia, Alice Brown kembali meraih medali emas dalam estafet 4x100 meter. Tim Amerika Serikat saat itu sangat kuat dan terlatih dengan baik, terdiri dari Brown (pelari pertama), Diane Williams (pelari kedua), Florence Griffith-Joyner (pelari ketiga), dan Pam Marshall (jangkar). Mereka adalah favorit juara dan memenangkan semifinal dengan waktu lebih dari satu detik lebih cepat daripada tim Jerman Timur (GDR) yang biasanya dominan.
Di final, mereka berhasil mengalahkan tim GDR (peraih perak) dengan mencatatkan waktu 41,58 detik, yang merupakan rekor Amerika Serikat pada saat itu dan masih menjadi salah satu waktu tercepat dalam sejarah.
3.5. Olimpiade Seoul 1988
Brown kembali lolos kualifikasi dan berkompetisi di Olimpiade Musim Panas 1988 di Seoul, Korea Selatan. Dalam final estafet 4x100 meter putri, semua negara kuat hadir, kecuali tim Jamaika yang tidak memulai. Alice Brown sekali lagi memimpin tantangan Amerika Serikat sebagai pelari pertama. Dengan lari estafet yang luar biasa, ia meninggalkan para pesaing di belakangnya. Pada saat ia menyerahkan tongkat kepada Sheila Echols (pelari kedua), ia telah berhasil mengejar dan melewati atlet Bulgaria di jalur sebelahnya.
Florence Griffith-Joyner (pelari ketiga) mengambil alih dan berlari dengan solid, kemudian menyerahkan tongkat kepada Evelyn Ashford (jangkar), yang dengan sangat impresif mengejar tiga meter dari Marlies Göhr dan memimpin tim Amerika Serikat meraih kemenangan dengan selisih satu meter yang jelas. Waktu kemenangan adalah 41,98 detik, sedikit lebih lambat dari rekor Amerika Serikat karena pertukaran tongkat yang kurang rapi. Namun, kecepatan dasar yang unggul dan bakat murni tim Amerika Serikatlah yang mengantarkan mereka meraih medali emas kedua berturut-turut dalam acara ini.
3.6. Kekuatan utama
Salah satu atribut atletik utama Alice Brown yang paling mencolok adalah kemampuannya dalam melakukan start yang sangat cepat, baik dalam lari cepat individu maupun sebagai pelari pertama dalam estafet. Kemampuan ini memberinya keunggulan awal yang signifikan dalam setiap perlombaan, memungkinkan tim estafet Amerika Serikat untuk membangun keunggulan sejak awal. Keahliannya dalam start yang eksplosif ini menjadi faktor kunci dalam banyak kemenangan timnya di panggung internasional.