1. Overview

Allan Weel Simonsen (lahir 5 Juli 1978 - meninggal 22 Juni 2013 pada umur 34 tahun) adalah seorang pembalap mobil asal Denmark, yang lahir di Odense. Ia dikenal luas atas kariernya yang gemilang dalam berbagai seri balap mobil sport, terutama di Australia dan balap ketahanan internasional. Namun, karier menjanjikannya berakhir tragis ketika ia meninggal dunia akibat kecelakaan fatal pada putaran ketiga 24 Hours of Le Mans 2013. Kematiannya yang mendadak menimbulkan duka mendalam di kalangan komunitas balap global dan secara signifikan memicu kembali diskusi tentang standar keselamatan dalam olahraga balap mobil yang berisiko tinggi. Artikel ini akan menguraikan perjalanan hidup dan karier Simonsen, detail di balik kecelakaan yang merenggut nyawanya, serta warisan yang ditinggalkannya, dengan menyoroti dampak sosial dari peristiwa tragis tersebut terhadap dunia motorsport.
2. Kehidupan Awal dan Awal Karier
Allan Simonsen memulai perjalanannya di dunia motorsport sejak usia muda, menunjukkan bakat alami yang membawanya dari balap karting hingga single-seater sebelum beralih ke balap mobil sport yang lebih menantang.
2.1. Masa Muda dan Pendidikan
Allan Weel Simonsen lahir pada tanggal 5 Juli 1978 di Odense, Denmark. Ia tumbuh besar dengan minat yang mendalam pada dunia balap, yang kemudian membentuk jalur kariernya di masa depan. Tidak banyak informasi publik mengenai latar belakang keluarga atau pendidikan formalnya, namun fokusnya pada balap sudah terlihat sejak dini.
2.2. Karier Karting dan Balap Single-Seater Awal
Karier balap Simonsen dimulai di karting, di mana ia berkompetisi melawan pembalap-pembalap berbakat, termasuk calon juara dunia Formula Satu, Kimi Räikkönen. Pengalaman di karting ini membekali Simonsen dengan dasar-dasar balap yang kuat.
Pada tahun 1999, Simonsen beralih ke balap mobil single-seater dan segera menorehkan prestasi gemilang dengan memenangkan Kejuaraan Formula Ford Denmark. Setelah itu, pada tahun 2000, ia melanjutkan kariernya di Formula Palmer Audi. Tahun 2001 melihatnya berkompetisi di Kejuaraan Formula Tiga Jerman (German Formula 3) dan Formula Renault 2.0 Britania Raya (Formula Renault 2.0 UK), menunjukkan progres yang stabil dalam mengembangkan kemampuannya sebagai pembalap profesional.
3. Karier Balap Mobil Sport
Transisi Allan Simonsen ke balap mobil sport menandai babak baru dalam kariernya, di mana ia meraih berbagai keberhasilan dan pengakuan di panggung domestik dan internasional.
3.1. Karier Balap di Australia

Pada tahun 2002, Allan Simonsen beralih sepenuhnya ke balap mobil sport, mengendarai Ferrari 360 untuk tim Veloqx Motorsport dalam Kejuaraan GT Britania Raya (British GT Championship). Setahun kemudian, pada tahun 2003, ia memulai debutnya di Australia bersama tim Mark Coffey Racing (yang kemudian dikenal sebagai Maranello Motorsport). Di Kejuaraan Nations Cup Australia untuk mobil gaya GT tahun 2003, ia berhasil meraih posisi ke-8 secara keseluruhan dengan mengendarai Ferrari 360 Challenge, dan menempati posisi ke-2 dalam Grup 2. Pada tahun yang sama, ia juga finis di posisi ke-8 dalam balapan Bathurst 24 Hour dengan mengendarai Lamborghini Diablo GTR.
Pada Kejuaraan Nations Cup Australia 2004, Simonsen kembali menunjukkan performa yang solid, meraih posisi ke-3 di Kelas Trofi dengan Ferrari 360 dan posisi ke-7 secara keseluruhan dalam kampanye terbatas menggunakan Ferrari 550 GT2. Selama berkarier di Australia, Simonsen juga berpartisipasi dalam ajang V8 Supercars seperti Sandown 500 dan Bathurst 1000 pada tahun 2003. Pencapaian terbaiknya di Bathurst 1000 datang pada tahun 2011, ketika ia berhasil finis di posisi ke-3 bersama Greg Murphy untuk tim Kelly Racing, mengendarai Holden VE Commodore.
Simonsen meraih gelar juara Kejuaraan GT Australia pada tahun 2007, mengendarai Ferrari 360 GT dan Ferrari F430. Ia juga menjadi juara pada Australian Tourist Trophy 2007. Pada tahun 2008, ia finis di posisi kedua dalam Kejuaraan GT Australia dengan mengendarai Ferrari F430 GT. Salah satu momen paling mengesankan dalam karier balapnya di Australia terjadi pada ajang Sprint Bathurst 2011, di mana ia mencatatkan waktu putaran yang sangat cepat, 2:04.95, di sirkuit legendaris Mount Panorama Circuit. Waktu ini dua detik lebih cepat dari catatan waktu putaran V8 Supercar mana pun pada saat itu, dan bahkan mendekati rekor putaran Formula 3 yang baru dicetak setahun kemudian. Waktu yang luar biasa cepat ini awalnya dihapus dari layar waktu oleh panitia karena dianggap sebagai kesalahan, namun kemudian dikembalikan setelah dikonfirmasi oleh pencatat waktu manual dan data tim sendiri.
3.2. Balap Ketahanan Internasional
Selain kesuksesannya di Australia, Allan Simonsen juga aktif dan berprestasi di kancah balap ketahanan internasional. Pada musim Le Mans Series 2007, meskipun hanya berpartisipasi sebagian, ia berhasil menempati posisi keempat secara keseluruhan dengan mengendarai Porsche 911 GT3 untuk tim Virgo Motorsport. Penampilannya di musim itu mencakup kemenangan di kelas GT2 pada balapan 1000 km of Nürburgring 2007.
Dari tahun 2008 hingga 2011, Simonsen mengendarai mobil-mobil Ferrari untuk Team Farnbacher di seri Le Mans Series serta berbagai seri internasional lainnya. Selama periode ini, ia meraih kemenangan penting, termasuk juara di kelas GT2 pada balapan 1000 km of Okayama 2009 bersama rekan setimnya, Dominik Farnbacher. Ia juga memenangkan kelas SP7 di balapan 24 Hours Nürburgring 2010 bersama Farnbacher, Leh Keen, dan Marco Seefried.
Allan Simonsen adalah peserta reguler dalam balapan 24 Hours of Le Mans, salah satu balapan ketahanan paling prestisius di dunia. Ia berpartisipasi dalam ajang ini sebanyak tujuh kali antara tahun 2007 dan 2013. Selama partisipasinya, ia dua kali naik podium di kelas GT2: finis ketiga pada edisi 2007 dan meraih posisi kedua pada edisi 2010.
4. Kematian
Karier balap Allan Simonsen yang cemerlang berakhir secara tragis di sirkuit Circuit de la Sarthe selama balapan 24 Hours of Le Mans 2013.
4.1. Detail Kecelakaan
Pada tanggal 22 Juni 2013, dalam menit ke-9 dari balapan 24 Hours of Le Mans 2013, Allan Simonsen mengalami kecelakaan fatal. Saat itu, ia sedang memimpin di kategori LMGTE Am dengan mobil Aston Martin Vantage GTE nomor 95-nya. Kecelakaan terjadi pada putaran ketiga balapan, di tikungan Tertre Rouge.
Mobil Simonsen kehilangan kendali saat ia berakselerasi melewati tikungan ke kanan. Ketika ia mencoba melakukan koreksi, mobilnya justru berbelok ke kiri dan menabrak pembatas jalan di bagian luar tikungan dengan keras. Simonsen segera dievakuasi dari mobilnya, dan dilaporkan dalam kondisi sadar saat dikeluarkan. Namun, ia kemudian dilarikan ke pusat medis di lokasi sirkuit, di mana ia akhirnya meninggal dunia akibat cedera yang dialaminya.
Kematian Allan Simonsen menjadi insiden balap fatal pertama di ajang 24 Hours of Le Mans sejak Jo Gartner meninggal dalam kecelakaan pada tahun 24 Hours of Le Mans 1986. Selain itu, pembalap Prancis Sébastien Enjolras juga meninggal dalam kecelakaan saat sesi pra-kualifikasi pada tahun 24 Hours of Le Mans 1997.
4.2. Dampak dan Reaksi
Kematian Allan Simonsen mengejutkan komunitas motorsport internasional. Sebagai bentuk penghormatan, para pejabat balapan mengibarkan Bendera Denmark setengah tiang di podium sirkuit sepanjang sisa durasi balapan. Ini adalah simbol duka cita mendalam dari penyelenggara dan peserta.
Salah satu pembalap Denmark lainnya, Tom Kristensen, yang merupakan legenda di 24 Hours of Le Mans dan kemudian memenangkan balapan secara keseluruhan pada tahun 2013, mendedikasikan kemenangan timnya untuk mengenang Allan Simonsen. Dedikasi ini menunjukkan betapa besar dampak kematian Simonsen terhadap sesama pembalap dan rasa kehilangan yang mendalam di seluruh paddock. Peristiwa ini juga kembali mengangkat isu-isu keamanan dalam balap motor, memicu diskusi tentang perlindungan pembalap dan peningkatan infrastruktur keselamatan di sirkuit.
5. Warisan dan Penghargaan
Meskipun meninggal pada usia muda, Allan Simonsen meninggalkan warisan yang signifikan dalam dunia balap. Untuk menghormatinya, sebuah penghargaan didirikan atas namanya di ajang Bathurst 12 Hour, sebuah balapan ketahanan bergengsi di Australia di mana Simonsen pernah menjadi pembalap tercepat di sesi kualifikasi pada tahun 2013. Penghargaan ini dinamai Piala Pole Position Allan Simonsen, diberikan kepada pembalap yang berhasil mencatatkan waktu tercepat dalam sesi kualifikasi. Penghargaan ini menjadi pengingat abadi akan bakat, kecepatan, dan semangat kompetitifnya.
6. Statistik Karier
Bagian ini menyajikan ikhtisar komprehensif mengenai hasil dan pencapaian balap Allan Simonsen sepanjang kariernya.
6.1. Ringkasan Karier
Musim | Seri | Posisi | Mobil | Tim |
---|---|---|---|---|
1999 | Kejuaraan Formula Ford Denmark | 1st | Van Diemen RF99 Ford | |
2000 | Formula Palmer Audi | 11th | Van Diemen PA Audi | Team Brask |
2001 | British Formula Renault Championship | 26th | Tatuus FR2000 Renault | PBR Racing |
2003 | Australian Nations Cup Championship 2003 | 8th | Ferrari 360 Challenge | Mark Coffey Racing |
Kejuaraan Nations Cup Australia Grup 2 | 2nd | |||
Seri Kejuaraan V8 Supercar 2003 | 67th | Holden VX Commodore | Garry Rogers Motorsport | |
2004 | Australian Nations Cup Championship 2004 | 7th | Ferrari 550 Millenio | Mark Coffey Racing |
Kejuaraan Nations Cup Australia Kelas Trofi | 3rd | |||
Seri Kejuaraan V8 Supercar 2004 | 52nd | Holden VY Commodore | Garry Rogers Motorsport | |
Kejuaraan GT Britania Raya 2004 Kelas GT Cup | 13th | Ferrari 360 Modena | Lester/Glenvarigill Racing | |
2005 | Seri V8 Utes | 10th | Ford BA Falcon XR8 Ute | Coopers Pale Ale Racing Team |
Seri Kejuaraan V8 Supercar 2005 | 57th | Holden VY Commodore | Perkins Engineering | |
2006 | FIA GT3 European Championship 2006 | 15th | Ferrari F430 GT3 | JMB Racing |
Kejuaraan FIA GT 2006 Kelas GT2 | 38th | Ferrari F430 GT3 | Scuderia Ecosse | |
Australian GT Championship 2006 | 11th | Ferrari 360 GT | Consolidated Chemical Racing Team | |
Seri Kejuaraan V8 Supercar 2006 | 46th | Ford BA Falcon | Triple Eight Race Engineering | |
2007 | Australian GT Championship 2007 | 1st | Ferrari 360 GT Ferrari F430 GT3 | Consolidated Chemical Racing Team Mark Coffey Racing |
Australian Tourist Trophy 2007 | 1st | Ferrari F430 GT3 | Maranello Motorsport | |
Le Mans Series LM GT2 Kelas 2007 | 4th | Virgo Motorsport | ||
Kejuaraan GT Britania Raya 2007 Kelas GT3 | 10th | Christians in Motorsport | ||
Seri Kejuaraan V8 Supercar 2007 | 25th | Ford BF Falcon | Triple Eight Race Engineering | |
2008 | Kejuaraan FIA GT 2008 Kelas GT1 | 11th | Aston Martin DBR9 | Gigawave Motorsport |
Australian GT Championship 2008 | 2nd | Ferrari F430 GT3 | Maranello Motorsport | |
Australian Tourist Trophy 2008 | 1st | |||
Kejuaraan GT Britania Raya 2008 Kelas GT3 | 7th | Christians in Motorsport | ||
Seri Le Mans Amerika 2008 Kelas GT2 | 23rd | Tafel Racing | ||
Le Mans Series LM GT2 Kelas 2008 | 17th | Porsche 997 GT3-RSR | Team Farnbacher | |
2009 | Le Mans Series LM GT2 Kelas 2009 | 7th | Ferrari F430 GT3 | Team Farnbacher |
Seri Le Mans Asia 2009 Kelas LM GT2 | 1st | |||
Kejuaraan GT Britania Raya 2009 Kelas GT3 | 4th | Team Rosso Verde | ||
Australian GT Championship 2009 | 20th | Maranello Motorsport | ||
Seri Kejuaraan V8 Supercar 2009 | 58th | Ford FG Falcon | Triple Eight Race Engineering | |
Seri Le Mans Rolex Sports Car 2009 Kelas LM GT2 | 106th | Porsche 997 GT3 Cup | Farnbacher-Loles Racing | |
2010 | Kejuaraan GT Britania Raya 2010 Kelas GT3 | 5th | Ferrari 430 Scuderia | Team Rosso Verde |
Le Mans Series LM GT2 Kelas 2010 | 17th | Ferrari F430 GT3 | Team Farnbacher | |
Seri Kejuaraan V8 Supercar 2010 | 49th | Holden VE Commodore | Paul Morris Motorsport | |
Le Mans Series LM GTE Pro Kelas 2011 | 5th | Ferrari 458 GTC | Team Farnbacher | |
2011 | Kejuaraan GT Britania Raya 2011 Kelas GT3 | 10th | Ferrari 430 Scuderia Ferrari 458 GTC | Team Rosso Verde |
Kejuaraan V8 Supercars Internasional 2011 | 32nd | Holden VE Commodore | Kelly Racing Brad Jones Racing | |
2012 | Kejuaraan V8 Supercars Internasional 2012 | 52nd | Ford FG Falcon | Dick Johnson Racing |
Australian GT Championship 2012 | 4th | Ferrari 458 GT | Maranello Motorsport | |
Kejuaraan GT Britania Raya 2012 Kelas GT3 | 12th | Ferrari 458 Italia | Team Rosso Verde | |
2013 | Australian GT Championship 2013 | 17th | Ferrari 458 GT3 | Maranello Motorsport |
6.2. Hasil 24 Hours of Le Mans
Tahun | Tim | Rekan Pembalap | Mobil | Kelas | Putaran | Pos. Total | Pos. Kelas |
---|---|---|---|---|---|---|---|
24 Hours of Le Mans 2007 | Autorlando Sport Farnbacher Racing | Pierre Ehret Lars-Erik Nielsen | Porsche 997 GT3-RSR | GT2 | 309 | 21st | 3rd |
24 Hours of Le Mans 2008 | Kruse Schiller Motorsport | Jean de Pourtales Hideki Noda | Lola B05/40-Mazda | LMP2 | 147 | DNF | DNF |
24 Hours of Le Mans 2009 | Hankook Team Farnbacher | Dominik Farnbacher Christian Montanari | Ferrari F430 GT2 | GT2 | 183 | DNF | DNF |
24 Hours of Le Mans 2010 | Hankook Team Farnbacher | Dominik Farnbacher Leh Keen | GT2 | 336 | 12th | 2nd | |
24 Hours of Le Mans 2011 | Hankook Team Farnbacher | Dominik Farnbacher Leh Keen | Ferrari 458 Italia GTC | GTE Pro | 137 | DNF | DNF |
24 Hours of Le Mans 2012 | Aston Martin Racing | Christoffer Nygaard Kristian Poulsen | Aston Martin Vantage GTE | GTE Am | 31 | DNF | DNF |
24 Hours of Le Mans 2013 | Aston Martin Racing | Christoffer Nygaard Kristian Poulsen | GTE Am | 2 | DNF | DNF |
6.3. Hasil Bathurst 24 Hour
Tahun | Tim | Rekan Pembalap | Mobil | Kelas | Putaran | Pos. Total | Pos. Kelas |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bathurst 24 Hour 2003 | Mark Coffey Racing | Paul Stokell Luke Youlden Peter Hackett | Lamborghini Diablo GTR | A | 487 | 8th | 6th |
6.4. Hasil Bathurst 12 Hour
Tahun | Tim | Rekan Pembalap | Mobil | Kelas | Putaran | Pos. Total | Pos. Kelas |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bathurst 12 Hour 2010 | Action Racing | Jason Bright Marcus Zukanovic | Ford Mustang Shelby | I | 121 | 26th | 1st |
Bathurst 12 Hour 2011 | Red Alert Laser Tag | Hector Lester Luke Searle | Ferrari 430 GT3 | A | 276 | 6th | 5th |
Bathurst 12 Hour 2012 | Maranello Motorsport | John Bowe Peter Edwards Dominik Farnbacher | Ferrari 458 GT3 | A | 114 | DNF | DNF |
Bathurst 12 Hour 2013 | Maranello Motorsport | John Bowe Peter Edwards Mika Salo | Ferrari 458 GT3 | A | 111 | DNF | DNF |
6.5. Hasil Kejuaraan V8 Supercars Internasional
Hasil V8 Supercar | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Tahun | Tim | Mobil | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | Pos. | Pts | |||
V8 Supercar Championship Series 2003 | Garry Rogers Motorsport | Holden VX Commodore | ADE R1 | ADE R1 | PHI R3 | EAS R4 | WIN R5 | BAR R6 | BAR R7 | BAR R8 | HDV R9 | HDV R10 | HDV R11 | QLD R12 | ORA R13 | SAN R14 29 | BAT R15 Ret | SUR R16 | SUR R17 | PUK R18 | PUK R19 | PUK R20 | EAS R21 | EAS R22 | 69th | 80 | ||||||||||||||||||
V8 Supercar Championship Series 2004 | Garry Rogers Motorsport | Holden VY Commodore | ADE R1 | ADE R2 | EAS R3 | PUK R4 | PUK R5 | PUK R6 | HDV R7 | HDV R8 | HDV R9 | BAR R10 | BAR R11 | BAR R12 | QLD R13 | WIN< R14 | ORA R15 | ORA R16 | SAN R17 Ret | BAT R18 10 | SUR R19 | SUR R20 | SYM R21 | SYM R22 | SYM R23 | EAS R24 | EAS R25 | EAS R26 | 51st | 156 | ||||||||||||||
V8 Supercar Championship Series 2005 | Perkins Engineering | Holden VY Commodore | ADE R1 | ADE R2 | PUK R3 | PUK R4 | PUK R5 | BAR R6 | BAR R7 | BAR R8 | EAS R9 | EAS R10 | SHA R11 | SHA R12 | SHA R13 | HDV R14 | HDV R15 | HDV R16 | QLD R17 | ORA R18 | ORA R19 | SAN R20 17 | BAT R21 20 | SUR R22 | SUR R23 | SUR R24 | SYM R25 | SYM R26 | SYM R27 | PHI R28 | PHI R29 | PHI R30 | 57th | 128 | ||||||||||
V8 Supercar Championship Series 2006 | Triple Eight Race Engineering | Ford BA Falcon | ADE R1 | ADE R2 | PUK R3 | PUK R4 | PUK R5 | BAR R6 | BAR R7 | BAR R8 | WIN R9 | WIN R10 | WIN R11 | HDV R12 | HDV R13 | HDV R14 | QLD R15 | QLD R16 | QLD R17 | ORA R18 | ORA R19 | ORA R20 | SAN R21 17 | BAT R22 12 | SUR R23 | SUR R24 | SUR R25 | SYM R26 | SYM R27 | SYM R28 | BHR R29 | BHR R30 | BHR R31 | PHI R32 | PHI R33 | PHI R34 | 46th | 210 | ||||||
V8 Supercar Championship Series 2007 | Triple Eight Race Engineering | Ford BF Falcon | ADE R1 | ADE R2 | BAR R3 | BAR R4 | BAR R5 | PUK R6 | PUK R7 | PUK R8 | WIN R9 | WIN R10 | WIN R11 | EAS R12 | EAS R13 | EAS R14 | HDV R15 | HDV R16 | HDV R17 | QLD R18 | QLD R19 | QLD R20 | ORA R21 | ORA R22 | ORA R23 | SAN R24 10 | BAT R25 5 | SUR R26 | SUR R27 | SUR R28 | BHR R29 | BHR R30 | BHR R31 | SYM R32 | SYM R33 | SYM R34 | PHI R35 | PHI R36 | PHI R37 | 25th | 63 | |||
V8 Supercar Championship Series 2009 | Triple Eight Race Engineering | Ford FG Falcon | ADE R1 | ADE R2 | HAM R3 | HAM R4 | WIN R5 | WIN R6 | SYM R7 | SYM R8 | HDV R9 | HDV R10 | TOW R11 | TOW R12 | SAN R13 | SAN R14 | QLD R15 | QLD R16 | PHI Q 10 | PHI R17 21 | BAT R18 Ret | SUR R19 | SUR R20 | SUR R21 | SUR R22 | PHI R23 | PHI R24 | BAR R25 | BAR R26 | SYD R27 | SYD R28 | 59th | 91 | |||||||||||
V8 Supercar Championship Series 2010 | Paul Morris Motorsport | Holden VE Commodore | YMC R1 | YMC R2 | BHR R3 | BHR R4 | ADE R5 | ADE R6 | HAM R7 | HAM R8 | QLD R9 | QLD R10 | WIN R11 | WIN< R12 | HDV R13 | HDV R14 | TOW R15 | TOW R16 | PHI Q | PHI R17 | BAT R18 6 | SUR R19 | SUR R20 | SYM R21 | SYM R22 | SAN R23 | SAN R24 | SYD R25 | SYD R26 | 49th | 204 | |||||||||||||
International V8 Supercars Championship 2011 | Kelly Racing | Holden VE Commodore | YMC R1 | YMC R2 | ADE R3 | ADE R4 | HAM R5 | HAM R6 | BAR R7 | BAR R8 | BAR R9 | WIN R10 | WIN R11 | HID R12 | HID R13 | TOW R14 | TOW R15 | QLD R16 | QLD R17 | QLD R18 | PHI Q 23 | PHI R19 13 | BAT R20 3 | 32nd | 509 | |||||||||||||||||||
Brad Jones Racing | SUR R21 17 | SUR R22 17 | SYM R23 | SYM R24 | SAN R25 | SAN R26 | SYD R27 | SYD R28 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||
International V8 Supercars Championship 2012 | Dick Johnson Racing | Ford FG Falcon | ADE R1 | ADE R2 | SYM R3 | SYM R4 | HAM R5 | HAM R6 | BAR R7 | BAR R8 | BAR< R9 | PHI R10 | PHI R11 | HID R12 | HID R13 | TOW R14 | TOW R15 | QLD R16 | QLD R17 | SMP R18 | SMP R19 | SAN Q 26 | SAN R20 21 | BAT R21 17 | SUR R22 | SUR R23 | YMC R24 | YMC R25 | YMC R26 | WIN R27 | WIN R28 | SYD R29 | SYD R30 | 52nd | 108 |
6.6. Hasil Lengkap Bathurst 1000
Tahun | Tim | Mobil | Rekan Pembalap | Posisi | Putaran |
---|---|---|---|---|---|
Bathurst 1000 2003 | Garry Rogers Motorsport | Holden Commodore VX | Nathan Pretty | DNF | 42 |
Bathurst 1000 2004 | Garry Rogers Motorsport | Holden Commodore VY | Nathan Pretty | 10th | 160 |
Bathurst 1000 2005 | Perkins Engineering | Holden Commodore VZ | Alex Davison | 20th | 129 |
Bathurst 1000 2006 | Triple Eight Race Engineering | Ford Falcon BA | Richard Lyons | 12th | 161 |
Bathurst 1000 2007 | Triple Eight Race Engineering | Ford Falcon BF | Richard Lyons | 5th | 161 |
Bathurst 1000 2009 | Triple Eight Race Engineering | Ford Falcon FG | James Thompson | DNF | 152 |
Bathurst 1000 2010 | Paul Morris Motorsport | Holden Commodore VE | Greg Murphy | 6th | 161 |
Bathurst 1000 2011 | Kelly Racing | Holden Commodore VE | Greg Murphy | 3rd | 161 |
Bathurst 1000 2012 | Dick Johnson Racing | Ford Falcon FG | Steven Johnson | 17th | 161 |