1. Kehidupan
Kehidupan Amadeus VII ditandai oleh suksesi yang kompleks, kampanye militer untuk menumpas pemberontakan, dan akuisisi wilayah yang signifikan yang mengubah posisi strategis Wangsa Savoy.
1.1. Kelahiran dan Latar Belakang Keluarga

Amadeus VII lahir di Chambéry pada tanggal 24 Februari 1360. Ia adalah putra dari Amadeus VI dari Savoy, yang juga dikenal sebagai "Pangeran Hijau", dan Bonne of Bourbon. Latar belakang keluarganya yang terkemuka, dengan ikatan kuat ke Wangsa Bourbon dan Berry melalui orang tuanya, memainkan peran penting dalam dinamika kekuasaan dan konflik yang muncul selama masa pemerintahannya dan setelah kematiannya.
1.2. Suksesi dan Masa Pemerintahan
Amadeus VII menggantikan ayahnya sebagai Pangeran Savoy pada tahun 1383. Setelah suksesi, terdapat perjuangan kekuasaan mengenai perwalian atau pembagian kekuasaan, di mana ibunya, Bonne of Bourbon, dan neneknya terlibat dalam perselisihan. Sumber lain juga menyebutkan bahwa ia harus berbagi kekuasaan dengan ibunya, Bonne, setelah naik takhta.
1.2.1. Insiden Sion
Pada tahun 1384, Amadeus VII memimpin kampanye militer untuk menumpas pemberontakan yang terjadi terhadap kerabatnya, Edward of Savoy, yang menjabat sebagai Uskup Sion. Dalam upaya untuk memulihkan ketertiban, pasukannya menyerang dan menjarah kota Sion.
1.2.2. Akuisisi Nice dan Provence
Salah satu pencapaian terbesar Amadeus VII adalah akuisisi wilayah di timur Provence dan kota pelabuhan Nice pada tahun 1388. Akuisisi ini secara signifikan memberikan County of Savoy kendali atas jalur penting di Pegunungan Alpen dan akses langsung ke Laut Mediterania. Nice secara resmi menjadi bagian dari wilayah Wangsa Savoy pada 28 September 1388. Amadeus VII berhasil menegosiasikan transfer ini dengan Giovanni Grimaldi, Baron Boglio, yang merupakan gubernur Nice dan Provence Timur, dengan memanfaatkan gejolak internal di Provence. Wilayah yang baru diperoleh ini dinamakan Terre Nuove di ProvenzaBahasa Italia (Tanah Baru Provence).
Akuisisi ini juga mencakup Col de Largentière, yang kini dikenal sebagai Maddalena Pass, di perbatasan antara Prancis dan Italia. Meskipun ayahnya, Amadeus VI, terkadang dikreditkan dengan pembelian wilayah jalur gunung ini seharga 60.00 K ECU, transaksi tersebut sebenarnya terjadi pada tahun 1388, setelah kematian Amadeus VI. Ini berarti Amadeus VII-lah yang menyelesaikan pembelian tersebut. Col de Largentière memiliki kepentingan strategis dan komersial yang besar karena menghubungkan Lyon dengan Italia dan menawarkan rute yang mudah antara Piedmont dan lembah terpencil Barcelonnette Valley. Lembah ini kemudian menjadi milik Savoy ketika dipindahkan dari County of Provence ke County of Nice.
2. Pernikahan dan Keturunan
Amadeus VII menikah dengan Bonne of Berry, putri dari John, Duke of Berry, yang merupakan adik laki-laki dari Charles V dari Prancis. Pernikahan ini menghasilkan tiga orang anak:
- Amadeus VIII (1383-1451): Ia kemudian menjadi Adipati Savoy dan dikenal sebagai Antipaus Felix V. Ia menikah dengan Mary of Burgundy (1386-1422), putri dari Philip the Bold.
- Bonne dari Savoy (meninggal 1432): Ia menikah dengan Louis of Piedmont, anggota terakhir dari cabang Savoy-Acaia dalam keluarga tersebut.
- Joan dari Savoy (1392-1460): Ia menikah dengan John Jacob, Marquis of Montferrat.
3. Kematian dan Kontroversi
Amadeus VII meninggal dunia secara prematur pada 1 November 1391, pada usia 31 tahun. Kematiannya disebabkan oleh tetanus, yang dideritanya sebagai akibat dari kecelakaan saat berburu.
Segera setelah kematiannya, kontroversi besar muncul terkait surat wasiatnya. Bertentangan dengan tradisi yang biasanya menunjuk ibu anak sebagai wali, Amadeus VII menunjuk ibunya sendiri, Bonne of Bourbon (yang merupakan saudara perempuan dari Louis II, Duke of Bourbon yang berpengaruh), sebagai wali bagi putra dan ahli warisnya yang masih muda, Amadeus VIII. Keputusan ini memicu perselisihan sengit antara ibunya dan istrinya, Bonne of Berry (yang merupakan putri dari John, Duke of Berry yang juga berpengaruh). Di tengah konflik keluarga ini, rumor dengan cepat menyebar bahwa Amadeus VII telah diracuni. Untuk menyelesaikan perselisihan dan memulihkan perdamaian dalam Wangsa Savoy, dibutuhkan negosiasi intensif selama tiga bulan.
4. Penilaian
Amadeus VII dikenang karena sifatnya yang ramah dan kontroversi seputar kematiannya serta surat wasiatnya.
4.1. Penilaian Positif
Amadeus VII dikenal luas karena keramahan dan kedermawanannya yang luar biasa. Ia terkenal karena menjamu orang-orang dari berbagai kalangan sosial, menunjukkan sifat yang ramah dan inklusif. Dikatakan bahwa ia tidak pernah mengusir siapa pun dari mejanya tanpa memberinya makanan, yang menyoroti karakternya yang dermawan.
4.2. Kritik dan Kontroversi
Sumber utama kritik dan kontroversi seputar Amadeus VII berasal dari ketentuan surat wasiatnya. Keputusannya untuk menunjuk ibunya sebagai wali bagi ahli warisnya, alih-alih istrinya, menyebabkan perselisihan keluarga yang signifikan, baik secara publik maupun berkepanjangan. Konflik yang terjadi antara ibu dan istrinya memicu rumor adanya kecurangan, khususnya bahwa Amadeus VII telah diracuni, meskipun tidak ada bukti pasti yang mendukung klaim ini. Penyelesaian krisis keluarga ini membutuhkan negosiasi sulit selama tiga bulan, yang menggarisbawahi parahnya perpecahan yang diciptakan oleh surat wasiatnya.
5. Dampak
Kontribusi paling signifikan Amadeus VII adalah perluasan wilayah County of Savoy secara strategis. Akuisisinya atas wilayah di timur Provence dan kota pelabuhan Nice yang krusial memberikan Wangsa Savoy akses langsung ke Laut Mediterania. Perluasan ini, bersama dengan kendali atas jalur penting di Pegunungan Alpen seperti Maddalena Pass, sangat memperkuat posisi strategis dan komersial Savoy di Eropa. Tindakannya meletakkan dasar penting bagi pertumbuhan dan pengaruh negara Savoy di masa depan.
6. Tokoh Terkait
Berikut adalah tokoh-tokoh penting yang terkait dengan Amadeus VII:
- Amadeus VI dari Savoy: Ayah Amadeus VII, juga dikenal sebagai "Pangeran Hijau".
- Bonne of Bourbon: Ibu Amadeus VII.
- Bonne of Berry: Istri Amadeus VII.
- Amadeus VIII: Putra dan penerus Amadeus VII, kemudian dikenal sebagai Antipaus Felix V.
- Bonne dari Savoy: Putri Amadeus VII, menikah dengan Louis of Piedmont.
- Joan dari Savoy: Putri Amadeus VII, menikah dengan John Jacob, Marquis of Montferrat.
- Edward of Savoy: Uskup Sion, kerabat Amadeus VII yang pemberontakannya ditumpas.
- John, Duke of Berry: Ayah mertua Amadeus VII dan saudara Raja Charles V dari Prancis.
- Louis II, Duke of Bourbon: Paman dari pihak ibu Amadeus VII, saudara Bonne of Bourbon.
- Charles V dari Prancis: Raja Prancis, saudara ipar John, Duke of Berry.
- Mary of Burgundy: Menantu perempuan Amadeus VII, istri Amadeus VIII.
- Philip the Bold: Ayah Mary of Burgundy.
- Giovanni Grimaldi: Baron Boglio dan gubernur Nice, yang dengannya Amadeus VII bernegosiasi untuk akuisisi Nice.