1. Masa Kecil dan Pernikahan
Kehidupan awal Anna ditandai dengan pendidikan Protestantisme yang ketat dan persiapannya untuk peran politik melalui pernikahannya.
1.1. Masa Kecil dan Pendidikan
Anna dari Denmark lahir pada 22 November 1532 di Haderslev, Denmark. Ia adalah putri dari Raja Christian III dari Denmark dan Norwegia dan istrinya, Dorothea dari Saxe-Lauenburg. Sejak usia dini, ibunya, Dorothea, mengajarinya prinsip-prinsip dasar pengumpulan tumbuhan obat dan penyiapan obat herbal. Setelah pengenalan Protestantisme di Denmark-Norwegia pada tahun 1537, Anna dibesarkan sebagai seorang penganut Lutheranisme ortodoks yang taat dan teguh.
1.2. Pernikahan dengan Augustus dari Sachsen
Pada bulan Maret 1548, Anna bertunangan dengan Augustus dari Sachsen, adik laki-laki sekaligus calon pewaris Elektor Maurice dari Sachsen. Pernikahan ini memiliki makna politik yang penting, karena mendukung ambisi Denmark untuk mempererat hubungan dengan Jerman. Di sisi lain, Elektor Maurice berupaya meningkatkan hubungan dengan faksi-faksi Lutheran. Upacara pernikahan berlangsung di Torgau pada bulan Oktober 1548. Peristiwa ini menjadi perayaan besar pertama selama masa pemerintahan Elektor Maurice dan kesempatan pertama bagi Garis Albertine dari Wangsa Wettin untuk menampilkan diri mereka sebagai Elektor Sachsen, sebuah gelar yang telah mereka peroleh pada tahun 1547.
2. Kehidupan dan Kegiatan Utama sebagai Elektor Wanita Sachsen
Setelah menjadi Elektor wanita, Anna dari Denmark tidak hanya berfokus pada urusan rumah tangga, tetapi juga memainkan peran aktif dalam politik, agama, serta pengembangan ekonomi dan ilmu pengetahuan di Sachsen.
2.1. Pengaruh Politik dan Agama
Setelah Elektor Augustus naik takhta pada tahun 1553 menyusul kematian saudaranya Maurice, Anna dan Augustus sebagian besar tinggal di Dresden. Anna dikenal sebagai penulis surat yang ulung dan menyimpan arsip korespondensinya dengan baik. Surat-suratnya memberikan wawasan mendalam tentang kehidupan sehari-harinya dan keterlibatannya dalam urusan politik dan agama pada masanya. Di Sachsen dan di seluruh Eropa, ia dianggap sebagai seorang individu yang memiliki pengaruh signifikan.
Ia adalah pendukung Lutheranisme yang sangat aktif dan memainkan peran dalam penumpasan kripto-Calvinisme di Sachsen antara tahun 1574 dan 1577. Namun, sejauh mana keterlibatannya dalam penganiayaan berat terhadap kaum Calvinis, yang mencakup penyiksaan dan periode penahanan yang lama, masih belum jelas. Tindakan penindasan ini dipandang sebagai pelanggaran hak asasi manusia dan kebebasan beragama yang signifikan pada masa itu, mencerminkan sisi konservatif dan represif dalam pandangan keagamaannya. Meskipun demikian, Anna memiliki hubungan baik dengan banyak keluarga kerajaan dan pangeran lainnya, dan ia sering diminta untuk bertindak sebagai perantara dalam konflik maupun negosiasi pernikahan.
2.2. Kontribusi terhadap Pembangunan Pertanian dan Hortikultura
Sepanjang hidupnya, Anna dari Denmark dikenal karena kemampuannya dalam mengelola kebun dan lahan pertanian. Pada tahun 1578, suaminya mempercayakan kepadanya pengelolaan semua perkebunan milik negara. Ia berkontribusi pada pengembangan pertanian di Sachsen dengan memperkenalkan tanaman dan ternak jenis baru, serta mempromosikan pengenalan hortikultura seperti yang dipraktikkan di Negara-Negara Dataran Rendah (sekarang Belanda dan Belgia) dan Denmark. Upaya ini memberikan dampak positif pada ekonomi Sachsen, menjadikannya salah satu wilayah paling makmur di Jerman pada saat itu.
2.3. Aktivitas di Bidang Farmasi dan Ilmu Pengetahuan Alam
Anna adalah seorang ahli yang diakui dalam ilmu pengobatan herbal dan secara pribadi menyiapkan ramuan obat. Ia kini dianggap sebagai apoteker wanita pertama di Jerman. Namun, berbeda dengan sezamannya seperti Helena Magenbuch dan Maria Andreae, ia tidak aktif secara profesional dalam praktik farmasi. Di Kastil Annaburg, yang dinamai menurut namanya, ia memiliki laboratorium besar dan perpustakaan pribadi yang luas, menunjukkan minatnya yang mendalam pada ilmu pengetahuan alam dan pengobatan.
3. Kehidupan Pribadi dan Keluarga
Kehidupan pribadi Anna ditandai oleh pernikahan yang harmonis dan dikaruniai banyak anak.
3.1. Anak-anak
Anna dan Augustus memiliki lima belas anak, meskipun hanya empat di antaranya yang mencapai usia dewasa. Pernikahan mereka dianggap harmonis. Berikut adalah daftar anak-anak mereka:
- Johann Heinrich (lahir Weißenfels, 5 Mei 1550 - meninggal Weißenfels, 12 November 1550)
- Eleonore (lahir Wolkenstein, 2 Mei 1551 - meninggal Wolkenstein, 24 April 1553)
- Elisabeth (lahir Wolkenstein, 18 Oktober 1552 - meninggal dalam tahanan di Heidelberg, 2 April 1590), menikah pada 4 Juni 1570 dengan Pangeran Palatin Johann Casimir dari Simmern; mereka berpisah pada tahun 1589.
- Alexander (lahir Dresden, 21 Februari 1554 - meninggal Dresden, 8 Oktober 1565), Elektor Pewaris Sachsen.
- Magnus (lahir Dresden, 24 September 1555 - meninggal Dresden, 6 November 1558)
- Joachim (lahir Dresden, 3 Mei 1557 - meninggal Dresden, 21 November 1557)
- Hector (lahir Dresden, 7 Oktober 1558 - meninggal Dresden, 4 April 1560)
- Christian I (lahir Dresden, 29 Oktober 1560 - meninggal Dresden, 25 September 1591), penerus ayahnya dalam jabatan Elektor.
- Marie (lahir Torgau, 8 Maret 1562 - meninggal Torgau, 6 Januari 1566)
- Dorothea (lahir Dresden, 4 Oktober 1563 - meninggal Wolfenbüttel, 13 Februari 1587), menikah pada 26 September 1585 dengan Adipati Heinrich Julius dari Brunswick-Wolfenbüttel.
- Amalie (lahir Dresden, 28 Januari 1565 - meninggal Dresden, 2 Juli 1565)
- Anna (lahir Dresden, 16 November 1567 - meninggal dalam tahanan di Veste Coburg, 27 Januari 1613), menikah pada 16 Januari 1586 dengan Adipati John Casimir dari Saxe-Coburg-Eisenach; mereka bercerai pada tahun 1593.
- Augustus (lahir Dresden, 23 Oktober 1569 - meninggal Dresden, 12 Februari 1570)
- Adolf (lahir Stolpen, 8 Agustus 1571 - meninggal Dresden, 12 Maret 1572)
- Frederick (lahir Annaberg, 18 Juni 1575 - meninggal Annaberg, 24 Januari 1577)
4. Kematian
Anna dari Denmark meninggal pada 1 Oktober 1585, setelah menderita kesehatan yang buruk dalam waktu yang panjang.
5. Warisan dan Penilaian Sejarah
Warisan Anna dari Denmark mencakup kontribusinya pada perkembangan ekonomi dan ilmu pengetahuan di Sachsen, serta perannya yang kompleks dalam sejarah agama.
5.1. Penilaian Sejarah
Anna dari Denmark tetap menjadi salah satu Elektor wanita Sachsen yang paling dikenal. Reputasinya sebagian dibentuk oleh biografi-biografi yang ditulis tentang dirinya pada abad ke-19, yang menekankan perannya tradisional sebagai 'ibu bangsa'. Penilaian ini seringkali berfokus pada kontribusinya dalam pertanian, hortikultura, dan farmasi, yang secara luas diakui memberikan dampak positif. Namun, peran kontroversialnya dalam penumpasan Calvinisme merupakan aspek penting yang tidak boleh diabaikan, dan merupakan bagian dari evaluasi sejarah yang lebih objektif terhadap sosoknya.
5.2. Monumen dan Peringatan

Untuk memperingati Anna dari Denmark, sebuah patung didirikan di Dresden, yang menjadi salah satu monumen pengingat akan perannya sebagai Elektor wanita Sachsen.
6. Leluhur
Anna dari Denmark adalah putri dari Christian III dan Dorothea dari Saxe-Lauenburg. Kakek-nenek dari pihak ayahnya adalah Frederick I dari Denmark dan Anna dari Brandenburg. Sementara itu, kakek-nenek dari pihak ibunya adalah Magnus I, Adipati Saxe-Lauenburg dan Catherine dari Brunswick.