1. Kehidupan awal dan latar belakang
Annie Furuhjelm memiliki latar belakang keluarga yang unik dan pendidikan yang ekstensif yang membentuk landasan kariernya yang beragam.
1.1. Masa kecil dan pendidikan
Annie Fredrika Furuhjelm lahir pada 11 Desember 1859 di Kastil Rekoor, Sitka, Alaska, yang pada saat itu merupakan bagian dari Koloni Rusia di Alaska. Ayahnya, Johan Hampus Furuhjelm, adalah gubernur Rusia kedua terakhir di Alaska, sementara ibunya, Anna von Schoultz, adalah putri seorang petualang berdarah Swedia-Finlandia atau Swedia-Skotlandia.

Ketika Alaska dibeli oleh Amerika Serikat pada tahun 1867, keluarganya meninggalkan wilayah tersebut dan menghabiskan enam tahun di Nikolayevsk-on-Amur, Siberia, sebelum akhirnya kembali ke Helsinki, Finlandia, pada tahun 1872. Pada tahun 1870, Furuhjelm dikirim ke Dresden, Jerman, untuk menempuh pendidikan. Ia kemudian kembali bergabung dengan keluarganya di Helsinki. Furuhjelm dikenal sebagai individu yang sangat terpelajar, menguasai berbagai bahasa termasuk bahasa Inggris, bahasa Prancis, bahasa Jerman, bahasa Italia, bahasa Rusia, dan bahasa Swedia. Ia menyelesaikan studinya di gymnasium putri pada tahun 1876 dan melanjutkan ke perguruan tinggi pascasarjana pada tahun 1887. Beberapa sumber menyebutkan ia lulus dari Sekolah Jerman Helsinki pada 1876 dan Universitas Swedia pada 1887, yang kemungkinan merujuk pada institusi atau program yang sama.
2. Karier
Karier Annie Furuhjelm mencakup berbagai bidang, mulai dari jurnalisme dan aktivisme sosial hingga politik, yang semuanya didedikasikan untuk memajukan hak-hak perempuan dan kesejahteraan masyarakat.
2.1. Aktivitas jurnalistik
Setelah menyelesaikan pendidikannya, Furuhjelm awalnya tinggal di perkebunan keluarganya dan mendirikan sebuah sekolah. Ia juga bekerja sebagai perawat selama bertahun-tahun di komunitas lokal. Namun, merasa terisolasi, ia memutuskan untuk beralih ke jurnalisme pada tahun 1890. Ia mendirikan surat kabar bernama Nutid (NutidBahasa Swedia, yang berarti "Pasang Baru"), yang kemudian menjadi corong utama organisasi perempuan Finlandia. Ia menjabat sebagai pemimpin redaksi Nutid dari tahun 1901 hingga 1908. Selain itu, Furuhjelm juga berkontribusi sebagai editor atau reporter untuk jurnal Astra dari tahun 1919 hingga 1927.
2.2. Aktivitas sebagai aktivis perempuan
Furuhjelm sangat aktif dalam berbagai organisasi perempuan di Finlandia. Pada tahun 1899, ia bertemu dengan sejumlah perempuan berpikiran sama, termasuk Lucina Hagman, Alli Nissinen, dan Sofia Rein, untuk membantu Hagman dalam mengorganisir Martha Organization. Organisasi kemanusiaan ini bertujuan untuk membantu perempuan mengelola rumah tangga mereka. Karena pada masa itu pertemuan publik dilarang oleh pemerintah Finlandia, para perempuan ini mengadakan pertemuan secara rahasia di rumah-rumah anggota yang berbeda. Furuhjelm menjabat sebagai sekretaris pertama organisasi tersebut.
Ia juga menjadi presiden Swedish Women's Association of Finland (Asosiasi Perempuan Swedia Finlandia) yang didirikan pada tahun 1907, sebuah posisi yang ia pegang seumur hidupnya hingga wafat. Selain itu, ia juga menjabat sebagai presiden Finnish Women's Rights Association (Asosiasi Hak-hak Perempuan Finlandia), yang menunjukkan dedikasinya yang mendalam terhadap kemajuan hak-hak perempuan di negaranya.
2.3. Pergerakan hak pilih perempuan internasional
Keterlibatan Annie Furuhjelm dalam gerakan hak pilih perempuan melampaui batas-batas Finlandia, menjadikannya tokoh penting di kancah internasional.

Pada tahun 1904, Furuhjelm menghadiri kongres kelima International Council of Women (ICW) di Berlin. Di sana, ia meminta bantuan dari organisasi tersebut untuk mendirikan organisasi hak pilih perempuan Finlandia. Namun, ICW menolak permintaannya karena Finlandia masih berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Rusia. Meskipun demikian, Carrie Chapman Catt, seorang pemimpin terkemuka dalam gerakan hak pilih perempuan, memberikan jaminan bahwa International Women Suffrage Alliance (IWSA) akan mendukung pendirian organisasi hak pilih perempuan Finlandia.
Furuhjelm kembali dari konferensi tersebut dengan semangat baru dan segera mengorganisir sebuah konferensi di Finlandia yang dihadiri oleh 1.000 perempuan. Tahun berikutnya, ia mendirikan Komite Hak Pilih Perempuan. Setelah Revolusi 1905 dan pemogokan umum di Finlandia, negara tersebut berhasil mendapatkan kembali otonominya dari Rusia, yang secara de facto telah diperdebatkan sejak tahun 1899. Hak pilih universal kemudian diberikan kepada semua warga negara Finlandia pada tahun 1906.
Ketika organisasi hak pilih Finlandia disetujui untuk beraliansi dengan IWSA pada tahun 1906, Furuhjelm menjadi delegasi Eropa pertama yang memiliki hak pilih penuh dalam asosiasi tersebut. Antara tahun 1909 dan 1920, ia menjabat sebagai anggota dewan IWSA dan secara teratur menghadiri kongres organisasi tersebut sejak Finlandia diterima pada tahun 1906 hingga tahun 1929. Ia menjadi pembicara utama pada konferensi IWSA di Kopenhagen pada tahun 1906 dan menerima tepuk tangan meriah atas pidatonya. Sebagai seorang pembicara reguler di pertemuan hak pilih internasional, ia juga menjadi kontributor untuk Jus Suffragii, jurnal resmi IWSA, dan menjalin persahabatan pribadi yang erat dengan Carrie Chapman Catt. Furuhjelm juga memegang posisi penting dalam Women's Alliance Union, menjabat sebagai Wakil Presiden dari 1904 hingga 1908, dan kemudian sebagai Presiden dari 1908 hingga 1913.
2.4. Karier politik
Pada tahun 1913, Annie Furuhjelm terpilih sebagai anggota Parlemen Finlandia, menjadi salah satu dari dua puluh satu perempuan pertama yang berhasil menduduki kursi tersebut. Ia mewakili Partai Rakyat Swedia Finlandia (SFP) dan bertugas di Parlemen dari tahun 1913 hingga 1924, serta kembali dari tahun 1927 hingga 1929. Daerah pemilihannya adalah Uusimaa.
Pada tahun 1917, ia menjadi bagian dari Komite Hukum yang secara singkat mendirikan kembali monarki Finlandia dan mengeluarkan Deklarasi Kemerdekaan Finlandia, yang pada akhirnya mengarah pada pembentukan Republik Finlandia. Meskipun ia berkampanye keras untuk mengakhiri Undang-Undang Pelarangan (Prohibition) di Finlandia, ia dikalahkan dalam pemilihan tahun 1924. Furuhjelm percaya bahwa undang-undang tersebut justru memicu peningkatan kejahatan dan penyelundupan, serta tidak efektif dalam mengendalikan konsumsi alkohol. Namun, ia berhasil terpilih kembali pada tahun 1927 sebagai perwakilan dari Partai Rakyat Swedia Finlandia.

2.4.1. Pidato di Parlemen Britania Raya
Pada tahun 1914, Annie Furuhjelm mencatat sejarah ketika ia menemani Carrie Chapman Catt untuk berbicara di hadapan Parlemen Britania Raya di London. Momen ini menjadi sangat signifikan karena Furuhjelm adalah legislator perempuan terpilih pertama yang berpidato di hadapan Parlemen Britania Raya, sebuah pencapaian yang menyoroti perannya sebagai pelopor dalam politik internasional dan hak-hak perempuan.
3. Karya tulis dan publikasi
Annie Furuhjelm juga seorang penulis produktif yang menghasilkan beberapa karya penting, termasuk memoarnya yang memberikan wawasan tentang pemikiran dan pengalamannya. Karya-karyanya meliputi:
- Kvinnorna och lantdagsvalen (1910)
- Människor och öden (1932)
- Den stigande oron (1935)
- Gryning (1939)
Ia menerbitkan dua jilid memoar sesaat sebelum kematiannya, yang menjadi catatan berharga tentang perjalanan hidup dan perjuangannya.
4. Penghargaan dan kehormatan
Sebagai pengakuan atas kontribusinya yang luar biasa terhadap masyarakat Finlandia dan gerakan hak-hak perempuan, Annie Furuhjelm dianugerahi Order of the White Rose of Finland ketika ia pensiun dari politik pada tahun 1929. Ini adalah salah satu penghargaan tertinggi di Finlandia.
5. Kehidupan akhir dan kematian
Pada tahun-tahun terakhir hidupnya, Annie Furuhjelm mendedikasikan waktunya untuk organisasi hak-hak perempuan. Ia terus mendorong pencabutan undang-undang pelarangan alkohol, meyakini bahwa undang-undang tersebut justru menciptakan lonjakan kejahatan dan penyelundupan serta tidak efektif dalam mengendalikan konsumsi alkohol. Annie Furuhjelm meninggal dunia pada 17 Juli 1937.
6. Warisan dan evaluasi
Warisan Annie Furuhjelm sangat mendalam bagi masyarakat Finlandia, terutama dalam bidang hak-hak perempuan, kesetaraan, dan perkembangan politik. Ia dikenang sebagai seorang pelopor yang membuka jalan bagi perempuan dalam politik dan aktivisme sosial.
6.1. Evaluasi positif
Annie Furuhjelm dipuji karena perannya yang inovatif dan transformatif dalam memajukan hak-hak perempuan di Finlandia dan secara global. Sebagai salah satu perempuan pertama yang terpilih menjadi anggota Parlemen Finlandia, ia menjadi simbol representasi dan kesetaraan gender. Kontribusinya dalam pendirian dan kepemimpinan organisasi-organisasi seperti Martha Organization, Swedish Women's Association of Finland, dan Finnish Women's Rights Association menunjukkan dedikasinya dalam memberdayakan perempuan di berbagai aspek kehidupan.
Partisipasinya yang aktif dalam International Women Suffrage Alliance (IWSA), termasuk perannya sebagai delegasi Eropa pertama yang memiliki hak pilih penuh dan pembicara utama di konferensi internasional, menegaskan pengaruhnya di kancah global. Pidatonya di Parlemen Britania Raya sebagai legislator perempuan terpilih pertama adalah pencapaian bersejarah yang menginspirasi banyak pihak. Selain itu, perannya dalam Komite Hukum yang berkontribusi pada Deklarasi Kemerdekaan Finlandia menunjukkan keterlibatannya dalam momen-momen krusial pembentukan negara. Melalui jurnalisme dan karya tulisnya, ia juga berhasil menyuarakan isu-isu perempuan dan memengaruhi opini publik.
6.2. Kritik dan kontroversi
Meskipun sebagian besar warisan Annie Furuhjelm bersifat positif, ada satu aspek yang dapat dianggap sebagai titik kontroversi dalam karier politiknya. Kampanyenya yang gigih menentang Undang-Undang Pelarangan alkohol di Finlandia, meskipun didasari oleh keyakinan bahwa undang-undang tersebut tidak efektif dan justru memicu kejahatan, menyebabkan kekalahannya dalam pemilihan parlemen tahun 1924. Pandangan ini, meskipun mencerminkan kepeduliannya terhadap masalah sosial, menunjukkan adanya ketidaksepakatan politik yang signifikan pada masanya. Namun, ia berhasil kembali terpilih pada periode berikutnya, menunjukkan bahwa pandangannya tidak secara permanen merusak kariernya.