1. Kehidupan Awal dan Latar Belakang
Kehidupan awal dan latar belakang Baku Yumemakura membentuk dasar bagi karier menulisnya yang produktif dan beragam. Ia lahir dengan nama asli 米山 峰夫Yoneyama MineoBahasa Jepang.
1.1. Kelahiran dan Masa Kecil
Baku Yumemakura lahir pada tanggal 1 Januari 1951 di Odawara, Kanagawa, Jepang. Sejak usia 10 tahun, ia sudah bercita-cita untuk menjadi seorang novelis.
1.2. Pendidikan dan Aspirasi Awal
Ia merupakan lulusan Universitas Tokai, di mana ia menempuh pendidikan di Fakultas Sastra, jurusan Sastra Jepang. Awalnya, ia berencana untuk bekerja sebagai editor sambil mengembangkan karier menulisnya setelah lulus universitas, tetapi ia gagal mendapatkan pekerjaan dan akhirnya bekerja di sebuah pondok gunung.
1.3. Asal-usul Nama Pena
Nama penanya, "Baku Yumemakura," memiliki makna yang mendalam. Kata "Baku" (獏BakuBahasa Jepang) merujuk pada makhluk mitos pemakan mimpi dalam mitologi Jepang. Sementara itu, "Yumemakura" secara harfiah berarti "bantal mimpi." Nama ini mencerminkan keinginannya untuk menulis cerita-cerita yang menyerupai mimpi. Ia mulai menggunakan nama pena ini sejak masa sekolah menengah atas saat aktif di majalah fanzine (majalah amatir). Setelah mencoba beberapa nama pena lain selama sekitar dua tahun, ia akhirnya mantap dengan "Baku Yumemakura."
2. Awal Karier Penulis
Tahapan awal karier profesional Baku Yumemakura ditandai dengan eksperimen genre dan publikasi di majalah fanzine sebelum ia mencapai kesuksesan komersial yang luas.
2.1. Debut dan Karya Awal
Pada tahun 1977, karya-karya pertamanya diterbitkan di majalah fanzine fiksi ilmiah seperti Neo Null, yang dikelola oleh Yasutaka Tsutsui, dan Uchūjin, yang dikelola oleh Takumi Shibano. Sebuah cerita eksperimen tipografi berjudul Kaeru no Shi (カエルの死Kaeru no ShiBahasa Jepang), yang dijuluki "Typografiction," diterbitkan di Neo Null dan menarik banyak perhatian di industri sastra. Karya ini kemudian dicetak ulang di majalah fiksi ilmiah Kisou Tengai, menandai debut komersialnya. Kesuksesan ini diikuti dengan perilisan novela Kyojin Den (kemudian diubah menjadi Harukanaru Kyojin), yang memberinya cukup kesuksesan untuk menjadi penulis penuh waktu.
Judul mandiri pertamanya, Nekohiki no Oruorane (ねこひきのオルオラネNekohiki no OruoraneBahasa Jepang), diterbitkan dalam koleksi Shueisha Cobalt pada tahun 1979. Novel panjang pertamanya, Genjū Henge (幻獣変化Genjū HengeBahasa Jepang), diterbitkan dua tahun kemudian oleh Futabasha Corporation. Kemudian, pada tahun 1982, volume pertama seri Kimaira Kou, berjudul Genjū Shōnen Kimaira (幻獣少年キマイラGenjū Shōnen KimairaBahasa Jepang), diterbitkan oleh Asahi Sonorama Paperbacks dengan sampul dan ilustrasi oleh Yoshitaka Amano. Trilogi Majūgari diterbitkan oleh Shodensha pada tahun 1984, yang menjadikannya penulis bestseller. Sejak saat itu, ia mulai memproduksi sejumlah besar novel fantasi kekerasan dengan kecepatan tinggi.
2.2. Perkembangan Gaya Penulisan
Baku Yumemakura dikenal sebagai "seniman kekerasan" karena seri novel seni bela dirinya yang populer, seperti Shishi no Mon (獅子の門Shishi no MonBahasa Jepang, yang berarti "Gerbang Singa Ganas"). Ia sendiri menggambarkan karyanya sebagai perpaduan "eros, kekerasan, dan okultisme," sering kali memasukkan elemen-elemen Buddhisme Esoteris dalam narasi fantasi kekerasan dan novel seni bela diri realistis yang menampilkan pertarungan fisik antarpria. Namun, pada awal karier komersialnya, ia tidak terpaku pada genre ini saja, melainkan juga menulis fiksi gadis dan novel remaja yang diterbitkan oleh Shueisha Cobalt Bunko. Kumpulan cerita pendek debutnya, Nekohiki no Oruorane, menampilkan gaya yang sangat berbeda dari karyanya saat ini, yaitu koleksi dongeng dewasa yang puitis dan humoris.
3. Karya Utama dan Seri
Karya-karya Baku Yumemakura meliputi berbagai seri dan novel mandiri yang telah meraih pengakuan dan diadaptasi ke berbagai media, membentuk reputasinya sebagai salah satu penulis paling berpengaruh di Jepang. Secara keseluruhan, ia telah menulis lebih dari 280 judul dan terjual lebih dari 20 juta eksemplar di Jepang.
3.1. Seri Onmyōji
Seri Onmyōji (陰陽師OnmyōjiBahasa Jepang) adalah salah satu karya paling ikonik dari Baku Yumemakura. Seri ini berpusat pada tokoh sejarah nyata, Abe no Seimei, seorang ahli onmyōdō (seni spiritual dan kosmologi tradisional Jepang) dari zaman Heian. Seri ini telah menjadi pemicu utama fenomena "Boikot Seimei" di Jepang, meningkatkan minat publik terhadap sejarah dan folklore Jepang.
Karya ini telah banyak diadaptasi:
- Manga:** Diadaptasi ke dalam manga oleh Reiko Okano, yang merupakan istri dari Makoto Tezuka (putra Osamu Tezuka). Adaptasi manga ini memenangkan Penghargaan Manga Kebudayaan Tezuka Osamu. Okano kemudian menghasilkan versi serialnya sebagai Onmyōji Tamatebako. Adaptasi manga lainnya meliputi Onmyōji Takiyashahime oleh Mutsuki Munku dan Takiyashahime Onmyōji Esōshi oleh Itō Sei.
- Film:** Diadaptasi menjadi film oleh Tōhō pada tahun 2001, berjudul Onmyōji. Aktor Kyōgen Mansai Nomura memerankan Abe no Seimei dan memenangkan penghargaan Aktor Terbaik di Penghargaan Pita Biru. Film ini menjadi hit internasional dan menerima penghargaan di Festival Film Fantasi Internasional Neuchâtel pada tahun 2002. Sekuelnya, Onmyōji 2, dirilis pada tahun 2003, keduanya disutradarai oleh Yōjirō Takita. Adaptasi film terbaru adalah Sei Ga Shū (dikenal di Barat sebagai The Yin-Yang Master: Dream of Eternity) pada tahun 2021 yang disutradarai oleh Guo Jingming dan dirilis secara global di Netflix, serta Onmyōji0 pada tahun 2024 yang disutradarai oleh Satō Shigumako.
- Drama TV:** Diadaptasi menjadi drama televisi berjudul Drama Spesial Onmyōji yang ditayangkan di TV Asahi pada tahun 2015 dan 2020.
- Anime:** Diadaptasi menjadi seri anime pada tahun 2023.
3.2. Seri Garōden
Seri Garōden (餓狼伝GarōdenBahasa Jepang, lit. "Legenda Serigala Kelaparan") adalah salah satu seri novel seni bela diri paling terkenal dari Yumemakura. Seri ini berfokus pada pertarungan brutal dan realistis, seringkali menampilkan karakter-karakter yang berjuang untuk bertahan hidup dalam dunia seni bela diri bawah tanah.
- Manga:** Diadaptasi menjadi manga oleh beberapa seniman terkemuka, termasuk Jiro Taniguchi (dari 1989 hingga 1990) dan Keisuke Itagaki (sejak 1996), yang juga berkolaborasi dalam seri Garōden Boy. Karya ini juga diadaptasi menjadi manga berjudul Shin Garōden dengan seniman manga terkenal Masami Nobe.
- Permainan Video:** Diadaptasi menjadi dua permainan video.
- Film:** Diadaptasi menjadi film pada tahun 1995.
3.3. Seri Kimaira
Seri Kimaira (キマイラ・吼Kimaira KōBahasa Jepang) berpusat pada pembangunan dunia fantasi yang unik dan pengembangan karakter yang kompleks. Buku pertama dalam seri ini, Genjū Shōnen Kimaira, dirilis pada tahun 1982 dan menampilkan ilustrasi oleh Yoshitaka Amano. Seri ini dikenal karena ceritanya yang rumit dan dunia mitologisnya. Pada tahun 2018, diumumkan bahwa seri Kimaira akan diadaptasi menjadi proyek visualisasi oleh Mamoru Oshii, meskipun format dan tanggal rilisnya belum ditentukan.
3.4. Seri Majūgari (Psycho Diver)
Seri Majūgari (魔獣狩りMajūgariBahasa Jepang, juga dikenal sebagai Demon Hunters atau Psycho Diver) adalah trilogi novel yang diterbitkan pada tahun 1984. Seri ini dikenal karena tema-tema naratifnya yang gelap dan psikologis.
- Anime:** Diadaptasi menjadi OVA berjudul Psycho Diver: Soul Siren pada tahun 1997.
- Manga:** Diadaptasi menjadi tiga seri manga. Seri terakhir dari seri Psycho Diver, berjudul Shin Majūgari 12-13: Waō no Shiro (atas/bawah), dirilis pada tahun 2010.
3.5. Kamigami no Itadaki (The Summit of the Gods)
Kamigami no Itadaki (神々の山嶺Kamigami no ItadakiBahasa Jepang, lit. "Puncak Para Dewa") adalah sebuah novel yang terinspirasi oleh pengalaman pendakian gunung Yumemakura sendiri.
- Penghargaan:** Novel ini memenangkan Penghargaan Shibata Renzaburo dan Penghargaan Asosiasi Fiksi Petualangan Jepang pada tahun 1998.
- Adaptasi:** Diadaptasi menjadi manga oleh Jiro Taniguchi (dari tahun 2000 hingga 2003) yang memenangkan penghargaan di Festival Komik Internasional Angoulême pada tahun 2002 dan 2005. Novel ini juga diadaptasi menjadi film animasi Perancis, Le Sommet des Dieux, pada tahun 2021, dan film live-action Jepang, Everest: The Summit of the Gods, pada tahun 2016.
3.6. Karya Penting Lainnya
Selain seri-seri utamanya, Baku Yumemakura juga menulis banyak novel dan seri penting lainnya:
- Jōgen no Tsuki wo Taberu Shishi (上弦の月を喰べる獅子Jōgen no Tsuki wo Taberu ShishiBahasa Jepang, "Singa yang Memakan Bulan Sabit"): Karya ini memenangkan Penghargaan Seiun dan Penghargaan Nihon SF Taisho.
- Yami Gari Shi (闇狩り師Yami Gari ShiBahasa Jepang, "Pemburu Kegelapan"): Seri ini juga diadaptasi menjadi manga oleh Ken Ishikawa (berjudul Tsukumo Ranzō) dan Itō Sei (berjudul Yami Gari Shi Kimaira Tenryū-hen).
- Taitei no Ken (大帝の剣Taitei no KenBahasa Jepang, "Pedang Kaisar Agung"): Novel ini diadaptasi menjadi film pada tahun 2007 oleh Tōei dan disutradarai oleh Yukihiko Tsutsumi.
- Kōya ni Kemono Dōkoku su (荒野に獣慟哭すKōya ni Kemono Dōkoku suBahasa Jepang, "Hewan Buas Menangis di Alam Liar"): Diadaptasi menjadi manga oleh Itō Sei.
- Samon Kūkai (沙門空海唐の国にて鬼と宴すSamon Kūkai Tō no Kuni nite Oni to UtagesuBahasa Jepang, "Biksu Kūkai Pesta dengan Iblis di Dinasti Tang"): Diadaptasi menjadi film Tiongkok-Jepang berjudul Legend of the Demon Cat (2018) yang disutradarai oleh Chen Kaige, dan juga diadaptasi menjadi produksi kabuki pada tahun 2016 yang dibintangi oleh Ichikawa Somegorō VII.
- Nekohiki no Oruorane (ねこひきのオルオラネNekohiki no OruoraneBahasa Jepang): Kumpulan cerita pendek debutnya, yang memiliki gaya berbeda dan lebih puitis.
- Genjū Henge (幻獣変化Genjū HengeBahasa Jepang): Novel panjang pertamanya.
- Shishi no Mon (獅子の門Shishi no MonBahasa Jepang, "Gerbang Singa Ganas"): Seri novel seni bela diri populer.
- Tsuki no Ou (月の王Tsuki no OuBahasa Jepang, "Raja Bulan"): Diadaptasi menjadi manga berjudul Amon Saga - Tsuki no Miko oleh Ken Ishikawa.
- KUROZUKA (黒塚 KUROZUKAKUROZUKABahasa Jepang): Diadaptasi menjadi anime pada tahun 2008 dan manga oleh Noguchi Ken.
- Ōedo Chōkyakuden (大江戸釣客伝Ōedo ChōkyakudenBahasa Jepang): Memenangkan Penghargaan Sastra Izumi Kyōka, Penghargaan Sastra Funabashi Seiichi, dan Penghargaan Sastra Yoshikawa Eiji.
4. Tema dan Gaya Sastra
Alam sastra Baku Yumemakura dicirikan oleh jangkauan genre yang luas, eksplorasi tema-tema yang mendalam, penggunaan motif berulang, dan pendekatan penulisan yang khas.
4.1. Genre dan Tema
Yumemakura bereksperimen dengan berbagai genre, termasuk fantasi, fiksi sejarah, seni bela diri, fiksi ilmiah, dan okultisme. Tema-tema yang sering muncul dalam karyanya meliputi kekerasan, erotisme, petualangan, dan spiritualitas. Ia dikenal karena kemampuannya memadukan elemen-elemen ini, menciptakan narasi yang kaya dan seringkali menantang. Ia juga sering memasukkan unsur-unsur Buddhisme Esoteris dalam cerita-cerita fantasi kekerasan dan novel seni bela diri realistisnya.
4.2. Motif dan Simbolisme
Salah satu motif yang berulang dalam karya Yumemakura adalah "spiral" (螺旋RasenBahasa Jepang), yang sering kali diwakili oleh makhluk seperti nautilus. Motif ini melambangkan sesuatu yang mendalam dan mungkin terkait dengan alam atau mitologi. Selain itu, tema alam dan mitologi sering menjadi tulang punggung narasi karyanya, memberikan dimensi yang lebih besar pada cerita-cerita fantasi dan petualangannya.
4.3. Pendekatan Penulisan
Baku Yumemakura terkenal karena produktivitasnya yang tinggi, sering kali menulis beberapa seri secara paralel. Akibatnya, banyak dari novel-novel panjangnya masih belum selesai. Ia mengakui bahwa ide-ide untuk seri-seri pendek sering berkembang menjadi proyek jangka panjang, dan ia juga sering memulai seri baru. Karena keterbatasan waktu dalam hidupnya, ia sempat menyatakan kekhawatiran apakah ia bisa menyelesaikan semua proyeknya. Oleh karena itu, dalam kata pengantar edisi baru Kimaira yang diterbitkan pada tahun 2008, ia mengungkapkan niatnya untuk mengubah metode penulisannya menjadi "menyelesaikan satu karya sebelum memulai karya berikutnya," dengan tujuan menyelesaikan seri Kimaira, Garōden, dan Onmyōji pada tahun 2011. Meskipun demikian, beberapa seri masih terus berlanjut. Ia bahkan pernah membeli iklan satu halaman penuh di surat kabar secara mandiri untuk mengekspresikan "cinta menyimpang"nya terhadap novel-novel panjang. Ia juga diketahui menerbitkan karya fiksi dengan nama pena lain dan telah mengungkapkan bahwa ia juga menulis haiku dengan nama pena yang berbeda.
5. Kolaborasi dan Adaptasi
Pengaruh Baku Yumemakura meluas jauh melampaui bidang sastra, melalui kolaborasi yang signifikan dengan berbagai seniman dan banyaknya adaptasi karyanya ke berbagai media.
5.1. Kolaborasi dengan Seniman dan Tokoh Budaya
Sepanjang kariernya, Yumemakura telah bekerja sama dengan sejumlah tokoh penting dalam dunia seni Jepang:
- Yoshitaka Amano: Bertanggung jawab atas desain panggung untuk Nayotake, sebuah produksi tari oleh Bandō Tamasaburō V. Amano memperkenalkan Yumemakura kepada Tamasaburō, dan ketiganya juga berkolaborasi dalam Yang Guifei, di mana Yumemakura menulis liriknya dan Amano bertanggung jawab atas desain panggung. Manga Amon Saga, ditulis oleh Yumemakura dan diilustrasikan oleh Amano, kemudian diadaptasi menjadi OVA. Amano juga membuat ilustrasi dan desain sampul untuk karya-karya Yumemakura lainnya, termasuk Garōden, Taitei no Ken, Yamigarishi, dan seri Kimaira. Ia juga menjadi desainer visual utama dan kostum untuk film-film yang ditulis oleh Yumemakura, seperti Onmyōji, Onmyōji 2, dan Taitei no Ken. Mereka juga berkolaborasi dalam cerita dan tembikar untuk Yōkihi no Bansan, baik untuk buku maupun pameran, di samping karya keramik oleh Kano Shokoku.
- Katsuya Terada: Bertanggung jawab atas sampul buku dan ilustrasi untuk seri Kimaira, serta desain sampul dan ilustrasi untuk Garōden, Shin Majugari, dan Yamigarishi.
- Osamu Tezuka: Yumemakura terinspirasi oleh salah satu karya seminalnya, Phoenix. Yumemakura kemudian menulis naskah untuk Saiyūki.
- Reiko Okano: Istri dari Makoto Tezuka, ia menggambar adaptasi manga dari Onmyōji, yang memenangkan Penghargaan Manga Kebudayaan Tezuka Osamu. Ia kemudian memproduksi versi serialnya sebagai Onmyōji Tamatebako.
- Keisuke Itagaki: Pada tahun 1996, ia mulai mengerjakan Garōden, karya asli oleh Baku Yumemakura. Ia juga berkolaborasi dalam seri Garōden Boy.
- Ken Ishikawa: Pada tahun 1994, ia menggambar manga Tsukumo Ranzō (九十九乱蔵Tsukumo RanzōBahasa Jepang) berdasarkan seri Yamigarishi, dan pada tahun 1998 manga Amon Saga - Tsuki no Miko (アーモンサーガ 月の御子Amon Saga - Tsuki no MikoBahasa Jepang) berdasarkan novel Yumemakura Tsuki no Ou.
- Jiro Taniguchi: Mengilustrasikan karya-karya Baku Yumemakura, Garōden dari tahun 1989 hingga 1990 dan Kamigami no Itadaki (The Summit of the Gods) dari tahun 2000 hingga 2003. The Summit of the Gods menerima penghargaan di Festival Komik Internasional Angoulême pada tahun 2002 dan 2005.
- Yōjirō Takita: Pada tahun 2001, ia menyutradarai Onmyōji, yang menjadi hit internasional dan menerima penghargaan di Festival Film Fantasi Internasional Neuchâtel pada tahun 2002. Ia juga menyutradarai Onmyōji 2 pada tahun 2003.
- Yukihiko Tsutsumi: Menyutradarai Taitei no Ken, sebuah karya asli oleh Baku Yumemakura, pada tahun 2007.
- Bandō Tamasaburō V: Produksi tari Yōkihi didasarkan pada tokoh sejarah Tiongkok Selir Yang Guifei. Baku Yumemakura menulis liriknya. Pada tahun 1993, Baku Yumemakura menulis secara khusus untuk Kabuki Sangoku denrai genjō banashi. Baik Yōkihi maupun Sangoku denrai genjō banashi dipentaskan di Teater Kabuki-za.
- Mansai Nomura: Ia memerankan Abe no Seimei dalam film Onmyōji dan Onmyōji 2, dan menerima penghargaan Aktor Terbaik di Penghargaan Pita Biru untuk karyanya di Onmyōji.
- Chen Kaige: Menyutradarai film produksi bersama Jepang-Tiongkok, Legend of the Demon Cat (2018), yang diadaptasi dari novel Yumemakura Samon Kūkai Tō no Kuni nite Oni to Utagesu.
- Guo Jingming: Menyutradarai film Onmyōji: Sei Ga Shū (dikenal di Barat sebagai The Yin-Yang Master: Dream of Eternity) pada tahun 2021 yang dirilis secara global di Netflix, serta sekuelnya Onmyōji Takiyakyoku.
- Satō Shigumako: Menyutradarai film Onmyōji0 pada tahun 2024.
5.2. Adaptasi Manga dan Anime
Karya-karya Baku Yumemakura telah banyak diadaptasi ke dalam format manga dan anime:
- Manga:**
- Amon Saga (diilustrasikan oleh Yoshitaka Amano)
- Amon Saga - Tsuki no Miko (diilustrasikan oleh Ken Ishikawa)
- Dog Hunting (komposisi oleh Koyasu Hideaki, diilustrasikan oleh Noguchi Ken)
- Onmyōji (diilustrasikan oleh Reiko Okano)
- Onmyōji Tamatebako (diilustrasikan oleh Reiko Okano, Yumemakura dikreditkan sebagai penemu ide)
- Onmyōji Takiyashahime (diilustrasikan oleh Mutsuki Munku)
- KUROZUKA-黒塚- (diilustrasikan oleh Noguchi Ken)
- Shin Garōden (diilustrasikan oleh Nobe Yumi)
- Villainess - Shin-den Kan'ei Gozen Jiai (diilustrasikan oleh Amei Shinkū)
- Takiyashahime Onmyōji Esōshi (diilustrasikan oleh Itō Sei)
- Manga Yūenchi - Baki Gaiden (ide asli oleh Keisuke Itagaki, diilustrasikan oleh Fujita Yuria)
- Yami Gari Shi Kimaira Tenryū-hen (diilustrasikan oleh Itō Sei)
- Anime:**
- Amon Saga (1986, OVA)
- Yumemakura Baku Twilight Theater (1991, OVA)
- Psycho Diver: Majū Bosatsu (1997, OVA)
- KUROZUKA (2008)
- Onmyōji (2023)
5.3. Adaptasi Film dan Drama
Banyak karya Yumemakura yang telah diadaptasi ke layar lebar dan televisi:
- Film:**
- Gakidama (1985, OVM), disutradarai oleh Sukita Masayoshi
- Chō Kōsō Hunting (1991), disutradarai oleh Hattori Mitsunori
- Garōden (1995), disutradarai oleh Sasaki Masato
- Hyena no Yoru (1997), disutradarai oleh Kataoka Shuji
- Onmyōji (2001), disutradarai oleh Yōjirō Takita
- Onmyōji II (2003), disutradarai oleh Yōjirō Takita
- Taitei no Ken (2007), disutradarai oleh Yukihiko Tsutsumi
- Everest: The Summit of the Gods (2016), disutradarai oleh Hirayama Hideyuki
- Legend of the Demon Cat (2018, film produksi bersama Tiongkok-Jepang), disutradarai oleh Chen Kaige
- Onmyōji: Sei Ga Shū (dikenal di Barat sebagai The Yin-Yang Master: Dream of Eternity) (2021), disutradarai oleh Guo Jingming
- Onmyōji0 (2024), disutradarai oleh Satō Shigumako
- Drama TV:**
- Drama Spesial Onmyōji (2015, TV Asahi)
- Drama Spesial Onmyōji (2020, TV Asahi)
- Kabuki:**
- Gensō Shinkūkai: Samon Kūkai Tō no Kuni nite Oni to Utagesu (2016), dibintangi oleh Ichikawa Somegorō VII, dipentaskan di Kuil Kōyasan dan Kabuki-za.
6. Aktivitas dan Minat Lain
Di luar menulis, Baku Yumemakura memiliki berbagai minat dan aktivitas yang seringkali menjadi inspirasi bagi karyanya.
6.1. Perjalanan dan Petualangan
Yumemakura adalah seorang petualang sejati. Ia telah melakukan perjalanan mendaki Pegunungan Himalaya, menelusuri rute yang pernah dilalui oleh Xuanzang (pendeta Buddha Tiongkok), dan melakukan ekspedisi ke hutan belantara Alaska. Pengalaman-pengalaman keras ini sering kali menjadi inspirasi utama bagi novel-novelnya, seperti The Summit of the Gods yang terinspirasi dari pendakian gunungnya. Dalam salah satu perjalanannya ke hulu Sungai Amazon di Peru, ia bahkan mencoba memakan piranha mentah atas saran pemandu lokal. Pengalaman ini membuatnya khawatir ia telah terinfeksi cacing parasit (Gnathostoma).
6.2. Memancing
Memancing adalah hobi yang sangat disukai Yumemakura. Ia sangat bersemangat dalam memancing ikan Ayu, terutama dengan metode "memancing chinchin" (memancing dengan umpan hidup). Ia begitu mendalami hobinya ini hingga mengajar sebagai instruktur di "Sekolah Sungai." Kegemarannya terhadap Ayu begitu besar sampai-sampai pada hari-hari pembukaan musim memancing, semangatnya untuk menulis seringkali berkurang drastis karena fokusnya beralih ke memancing.
6.3. Penggemar Seni Bela Diri dan Olahraga
Meskipun tidak memiliki pengalaman langsung dalam seni bela diri, Yumemakura adalah penggemar berat gulat profesional dan seni bela diri sejak dulu. Ia telah menulis banyak karya terkait bidang ini. Dalam karyanya Karatedou Businessman Class Nerima Branch, ia menggambarkan secara realistis pengalaman seorang pria paruh baya yang bertemu dan merasakan seni bela diri. Untuk riset, ia pernah bergabung dengan Daidōjuku Kūdō (sekolah seni bela diri) selama sehari dan berlatih sampai ia pingsan. Ia juga pernah mengalami puluhan kuncian sendi dari Yoshiaki Fujiwara, seorang pegulat profesional yang dikenal sebagai "iblis kuncian sendi," untuk memahami rasa sakit yang sebenarnya (ia menyatakan bahwa "bahkan seorang yang ingin bunuh diri akan mencoba melarikan diri dari rasa sakit itu"). Penelitiannya yang ekstrem ini membuatnya populer di kalangan penggemar seni bela diri dan ia juga menulis banyak esai dan kritik terkait seni bela diri. Selain itu, ia juga merupakan salah satu penggagas konsep di balik K-1, sebuah organisasi kickboxing dan seni bela diri campuran.
6.4. Fotografi dan Esai
Selain sebagai novelis, Baku Yumemakura juga berkarya sebagai fotografer dan eseis. Ia telah menerbitkan sejumlah koleksi foto yang mendokumentasikan perjalanannya, seperti koleksi foto-fotonya di pegunungan Nepal. Melalui esai-esainya, ia kerap membagikan refleksi pribadi dan pandangannya tentang berbagai topik.
7. Penghargaan dan Pengakuan
Sepanjang kariernya, Baku Yumemakura telah menerima berbagai penghargaan sastra dan kehormatan yang mengukuhkan posisinya sebagai penulis terkemuka di Jepang.
- 1989:** Penghargaan Nihon SF Taisho untuk Jōgen no Tsuki wo Taberu Shishi.
- 1990:** Penghargaan Seiun (Kategori Novel Jepang Terbaik) untuk Jōgen no Tsuki wo Taberu Shishi.
- 1991:** Penghargaan Seiun (Kategori Cerita Pendek Jepang Terbaik) untuk Jōgen no Tsuki wo Taberu Shishi.
- 1998:** Penghargaan Shibata Renzaburo untuk The Summit of the Gods.
- 1998:** Penghargaan Asosiasi Fiksi Petualangan Jepang (Kategori Domestik) untuk The Summit of the Gods.
- 2006:** Manga Onmyōji (diilustrasikan oleh Reiko Okano) memenangkan Penghargaan Manga Kebudayaan Tezuka Osamu.
- 2011:** Penghargaan Sastra Izumi Kyōka untuk Ōedo Chōkyakuden.
- 2011:** Penghargaan Sastra Funabashi Seiichi untuk Ōedo Chōkyakuden.
- 2012:** Penghargaan Sastra Yoshikawa Eiji untuk Ōedo Chōkyakuden.
- 2016:** Memenangkan Penghargaan Kebudayaan Penerbitan Anak Shogakukan untuk buku bergambar Chiisana Ōkina Ki (ilustrasi oleh Koji Yamamura).
- 2017:** Menerima Penghargaan Sastra Misteri Jepang.
- 2017:** Menerima Penghargaan Kikuchi Kan.
- 2018:** Menerima Penghargaan Jasa Warga Odawara.
- 2018:** Menerima Medali Pita Ungu (紫綬褒章Shiju HōshōBahasa Jepang), sebuah penghargaan kehormatan dari pemerintah Jepang untuk individu dengan kontribusi luar biasa dalam bidang akademik dan seni.
- 2019:** Menerima Penghargaan Asosiasi Penulis Sejarah & Fiksi Periode Jepang (Penghargaan Prestasi) untuk seri Onmyōji dan Samon Kūkai.
8. Kehidupan Pribadi
Di luar panggung sastra, Baku Yumemakura juga menjalani kehidupan pribadi yang kaya dengan berbagai hobi dan minat, meskipun ia juga menghadapi tantangan kesehatan baru-baru ini.
8.1. Hobi dan Minat Pribadi
Ia memiliki minat yang mendalam terhadap berbagai hobi seperti memancing, perjalanan, seni bela diri, fotografi, tembikar, seni rupa, dan kaligrafi. Ia juga seorang penggemar berat manga. Hobi-hobi ini seringkali menjadi sumber inspirasi bagi karya-karyanya, menunjukkan bagaimana kehidupannya yang beragam terjalin dengan proses kreatifnya. Selain itu, ia dikenal sebagai pribadi yang sangat peduli terhadap penggemarnya. Ia tidak segan untuk membungkuk bersama penggemar muda yang membuat kesalahan, meskipun bukan kesalahannya, dan ia juga bersedia menghadiri pemakaman atau memberikan dukungan kepada penggemar yang mengalami kemalangan, menjadikannya sosok yang dikagumi oleh banyak orang. Ia juga pernah menyatakan, "Semua anak itu lucu, tetapi anak saya yang paling lucu," sebuah pernyataan yang dipahami oleh para penggemar sebagai refleksi sifat manusiawi yang jujur.
8.2. Kesehatan dan Perjuangan Melawan Penyakit
Pada November 2020, saat menjalani pemeriksaan kesehatan tahunan, ia didiagnosis memiliki pembengkakan pada kelenjar getah bening di mediastinum. Setelah pemeriksaan lebih lanjut, pada Maret 2021, ia didiagnosis menderita limfoma ganas. Akibat diagnosis ini, ia mengurangi jumlah serialisasi novelnya untuk fokus pada perawatan. Pengalamannya dalam melawan penyakit ini diungkapkan secara publik dalam kolom surat kabar Yomiuri Shimbun pada Desember 2024.
9. Pengaruh dan Warisan
Baku Yumemakura telah meninggalkan jejak yang signifikan dalam sastra Jepang dan budaya populer, menegaskan posisinya sebagai penulis terkemuka dengan gaya dan tema yang unik.
9.1. Pengaruh pada Sastra dan Budaya Populer
Yumemakura telah memberikan pengaruh besar pada genre seperti fantasi dan fiksi seni bela diri di Jepang. Seri Onmyōji miliknya, khususnya, memicu ledakan minat terhadap tokoh Abe no Seimei dan budaya Heian di Jepang. Melalui berbagai adaptasi ke dalam manga, anime, film, dan drama televisi, karyanya telah mencapai khalayak luas dan memberikan dampak budaya yang lebih besar, memperkenalkan dunia fantasi, sejarah, dan seni bela diri yang kaya kepada generasi pembaca dan penonton. Ia juga merupakan mantan presiden organisasi Penulis Fiksi Ilmiah dan Fantasi Jepang.
9.2. Penerimaan Kritis
Yumemakura dihargai atas gaya menulisnya yang unik, yang sering kali memadukan kekerasan, erotisme, dan okultisme dengan elemen-elemen historis dan fantastis. Eksplorasi tematiknya yang mendalam dan produktivitasnya yang tinggi telah menjadikannya kontributor penting dalam lanskap sastra Jepang. Meskipun kritik kadang muncul terkait panjangnya seri-seri yang belum selesai, kemampuannya untuk membangun dunia yang imersif dan karakter yang menarik tetap menjadi daya tarik utama bagi para penggemar dan kritikus.