1. Kehidupan Awal dan Latar Belakang
Daniel Baskara Putra lahir di Jakarta, Indonesia, pada tanggal 22 Februari 1994. Sejak kecil, ia banyak dipengaruhi oleh game online dan desain visual. Ia mengungkapkan bahwa minatnya pada desain berawal dari kebiasaan merancang desain untuk klan game-nya, yang kemudian membawanya untuk mengutak-atik aplikasi Adobe Photoshop. Semasa sekolah dasar hingga menengah pertama, Baskara memiliki cita-cita menjadi seorang arsitek, karena pada saat itu ia menganggap profesi tersebut sebagai satu-satunya yang menjanjikan secara finansial. Namun, menjelang kelas 9, ia baru menyadari adanya profesi "Desainer Visual", yang kemudian mengubah haluan cita-citanya.
Inspirasi di balik mononim "Hindia" muncul saat Baskara menjalani studi tur ke sebuah museum di Yogyakarta selama masa SMA. Di sana, ia menemukan lukisan karya Raden Saleh yang bertema Hindia Belanda. Nama "Hindia" sudah terlintas di benaknya saat itu, meskipun konsep musiknya belum terbentuk. Setelah SMA, Baskara sempat ditawari beasiswa untuk kuliah di Singapura, namun ia memilih untuk melanjutkan pendidikan di jurusan Ilmu Komunikasi di Universitas Indonesia. Di sinilah ia mulai membentuk kembali proyek musiknya.
2. Karier Musik
Daniel Baskara Putra memulai perjalanan karier musiknya dengan mendirikan grup musik dan kemudian mengembangkan proyek solonya, serta berkolaborasi dengan berbagai musisi lain.
2.1. Pembentukan .Feast
Pada tahun 2012, Daniel Baskara Putra bersama empat rekannya mendirikan grup musik rock bernama .Feast. Awalnya, .Feast merupakan proyek duo antara Baskara dan Adnan Satyanugraha Putra, gitaris grup tersebut. Mereka mencari pemain sesi untuk melengkapi formasi, dan setelah bertemu dengan Dicky, Bodat (mantan anggota), dan Awan, mereka merasa nyaman bermain bersama dan memutuskan untuk membentuk band serius. .Feast merilis album studio debut mereka, Multiverses, pada tahun 2017, diikuti oleh album mini Beberapa Orang Memaafkan setahun kemudian, yaitu pada tahun 2018.
2.2. Karier Solo sebagai Hindia
Pada tahun 2018, Daniel Baskara Putra memulai karier solonya dengan menggunakan nama panggung Hindia. Debut solonya ditandai dengan perilisan single "No One Will Find Me", yang merupakan bagian dari album kompilasi Bertamu yang digagas oleh Double Deer Records. Pada bulan Desember 2018, ia merilis album mini bertema Natal berjudul Tidak Ada Salju Di Sini bersama Petra Sihombing, Enrico Octaviano, Rubina, dan Krautmilk.
Pada tahun 2019, Hindia merilis beberapa single yang sukses, dimulai dengan "Evaluasi" pada bulan Maret, diikuti oleh "Secukupnya" pada bulan Mei. Pada bulan Juni, ia merilis dua single lagi, yaitu "Tinggalkan Di Sana" dan "Jam Makan Siang" yang menampilkan Matter Mos. Puncak karier solonya di tahun tersebut adalah perilisan album studio debutnya, Menari dengan Bayangan, pada bulan November 2019. Album ini mendapat pengakuan luas, dan Hindia dinominasikan untuk kategori Pendatang Baru Terbaik-Terbaik dan Artis Solo Alternatif Terbaik pada Anugerah Musik Indonesia 2019. Pada tahun 2020, ia memenangkan penghargaan Anugerah Musik Indonesia pertamanya sebagai Artis Solo Alternatif Terbaik untuk lagu "Rumah ke Rumah".
Hindia juga merambah dunia perfilman dengan penampilan kameo dalam film Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini pada tahun 2020, di mana single-nya "Secukupnya" juga menjadi lagu tema resmi film tersebut.
Pada tahun 2023, Hindia merilis album ganda keduanya yang berjudul Lagipula Hidup Akan Berakhir. Album ini dirilis dalam dua bagian; bagian pertama pada 7 Juli dan bagian kedua dua minggu kemudian, pada 21 Juli. Album ini didahului oleh beberapa single, termasuk "Janji Palsu", "Masalah Masa Depan", "Perkara Tubuh", dan "Kami Khawatir, Kawan". Setelah perilisan album, ia menggelar tur konser bertajuk Lagipula Hidup Akan Berakhir Album Concert di empat kota, yang puncaknya diselenggarakan di Jakarta International Velodrome pada 30 September 2023.
Pada Juli 2024, ia merilis single kolaborasi berjudul "Right Where You Left Me" bersama penyanyi Amerika, eaJ. Pada Januari 2025, ia berkolaborasi dengan Danilla untuk merilis ulang lagu "Jika", sebuah cover dari single tahun 1999 milik Melly Goeslaw dan Ari Lasso. Ia juga mengumumkan perilisan mixtape kejutan berjudul Doves, '25 on Blank Canvas pada 24 Februari 2025. Pada Anugerah Musik Indonesia 2024, Hindia menerima enam nominasi, termasuk Album Terbaik-Terbaik, dan berhasil memenangkan penghargaan untuk Album Alternatif Terbaik dan Artis Solo Alternatif Terbaik.
2.3. Lomba Sihir dan Kolaborasi Lainnya
Selain .Feast, Daniel Baskara Putra juga membentuk grup musik pop bernama Lomba Sihir pada tahun 2021 bersama anggota band pengiringnya. Lomba Sihir merilis single debut mereka "Hati dan Paru-Paru" dan kemudian album debut mereka Selamat Datang di Ujung Dunia pada Maret 2021. Grup ini juga mendapatkan nominasi sebagai Band Terbaik dari Asia di NME Awards 2022.
Hindia juga aktif berkolaborasi dengan berbagai artis lain. Beberapa kolaborasi pentingnya antara lain:
- ".Fin" (bersama Loner Lunar) pada tahun 2019.
- "Sementara" (bersama Laze) pada tahun 2019.
- "Si Lemah" (bersama RAN) pada tahun 2020.
- "Percakapan, Pt. 1" (bersama Mantra Vutura) pada tahun 2020.
- "Tidak Ada Salju di Sini, Pt. 7" (bersama Dipha Barus) pada tahun 2021.
- "Tentang Masa Depan / Satu Dua Langkah" (bersama tradeto) pada tahun 2021.
- "Hari Yang Baik untuk Berbohong" (bersama RAYHAN NOOR) pada tahun 2021.
- "Alunan Temu" (bersama Bilal Indrajaya dan Isyana Sarasvati) pada tahun 2022.
- "Vaya Con Dios" (bersama Pee Wee Gaskins) pada tahun 2022.
- "Rudi (Wawancara Liar)" (bersama Matter Mos) pada tahun 2024.
- "Right Where You Left Me" (bersama eaJ) pada tahun 2024.
- "Jika" (bersama Danilla) pada tahun 2025.
2.4. Gaya Musik dan Tema Lirik
Hindia dikenal dengan gaya musiknya yang beragam, mencakup genre rock alternatif, rock progresif, indie rock, stoner rock, dan elektronik rock. Dalam bermusik, ia memainkan vokal, gitar, dan kibor. Lirik-liriknya sering kali mengeksplorasi tema-tema refleksi pribadi, isu-isu sosial, dan kedalaman emosional, yang membuatnya dikenal sebagai musisi yang mengangkat narasi relevan dengan pendengarnya.
3. Diskografi
Berikut adalah daftar lengkap karya rekaman Daniel Baskara Putra sebagai Hindia, termasuk album studio, EP, mixtape, dan single.
3.1. Album Studio
Judul | Detail |
---|---|
Menari dengan Bayangan | Dirilis: 29 November 2019 Label: Sun Eater |
Lagipula Hidup Akan Berakhir | Dirilis: 21 Juli 2023 Label: Sun Eater |
3.2. Extended Plays (EPs)
Judul | Detail |
---|---|
Tidak Ada Salju Di Sini | Dirilis: 25 Desember 2018 Label: Sun Eater (bersama Petra Sihombing, Enrico Octaviano, Krautmilk, dan Rubina) |
3.3. Mixtapes
Judul | Detail |
---|---|
Doves, '25 on Blank Canvas | Dirilis: 24 Februari 2025 Label: Sun Eater, Sepuluh Dua Empat |
3.4. Single
Bagian ini merinci daftar single yang dirilis oleh Hindia, baik sebagai artis utama maupun sebagai artis fitur dalam kolaborasi.
3.4.1. Sebagai Artis Utama
Judul | Tahun | Album | Posisi Tertinggi IDN |
---|---|---|---|
"Evaluasi" | 2019 | Menari dengan Bayangan | - |
"Secukupnya" | 11 | ||
"Jam Makan Siang" (bersama Matter Mos) | - | ||
"Belum Tidur" (bersama Sal Priadi) | - | ||
"Membasuh" (bersama Rara Sekar) | 31 | ||
"Dehidrasi" (bersama Petra Sihombing) | - | ||
"Apapun Yang Terjadi" | 38 | ||
"Tinggalkan Di Sana" | Singel non-album | - | |
"Rumah Ke Rumah" | Menari dengan Bayangan | 18 | |
"Ramai Sepi Bersama" | 2020 | Singel non-album | 34 |
"Si Lemah" (bersama RAN) | Singel non-album | - | |
"Percakapan, Pt. 1" (bersama Mantra Vutura) | Singel non-album | - | |
"Setengah Tahun Ini" | 2020 | Singel non-album | - |
"Tidak Ada Salju di Sini, Pt. 7" (bersama Dipha Barus) | 2021 | Singel non-album | - |
"Tentang Masa Depan / Satu Dua Langkah" (bersama tradeto) | Kelahiran Kala Nanti | - | |
"Hari Yang Baik untuk Berbohong" (bersama RAYHAN NOOR) | Sounds Cute, Might Delete Later, Vol. 1 | - | |
"Aku Rasa Kita Selamanya" | 2022 | Singel non-album | - |
"Vaya Con Dios" (bersama Pee Wee Gaskins) | Get Well Soon | - | |
"Janji Palsu" | 2023 | Lagipula Hidup Akan Berakhir | - |
"Malaikat Berputar di Atas Pencakar Langit" | - | ||
"Matahari Tenggelam" | - | ||
"Satu Hari Lagi" | - | ||
"Masalah Masa Depan" | - | ||
"Perkara Tubuh" | - | ||
"Kami Khawatir, Kawan" | - | ||
"Cincin" | - | ||
"Rasakan Nikmatnya Hidup" | Singel non-album | - | |
"Kita Ke Sana" | 2024 | Lagipula Hidup Akan Berakhir | - |
"Setiap Waktu" | Singel non-album | - | |
"Right Where You Left Me" (bersama eaJ) | When the Rain Stopped Following Me | - | |
"Jika" (bersama Danilla) | 2025 | Singel non-album | - |
3.4.2. Sebagai Artis Fitur
Judul | Tahun | Artis Lain | Album |
---|---|---|---|
".Fin" | 2019 | Loner Lunar | A Brief Tale of Long Search |
"Sementara" | Laze | Puncak Janggal | |
"Alunan Temu" | 2022 | Bilal Indrajaya dan Isyana Sarasvati | Singel non-album |
"Rudi (Wawancara Liar)" | 2024 | Matter Mos | Singel non-album |
4. Filmografi
Daniel Baskara Putra juga memiliki beberapa penampilan di dunia perfilman.
Tahun | Judul | Peran | Catatan |
---|---|---|---|
2020 | Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini | Dirinya sendiri | Penampilan kameo |
5. Penghargaan dan Nominasi
Sepanjang kariernya, Daniel Baskara Putra telah menerima berbagai penghargaan dan nominasi yang mengukuhkan posisinya di industri musik Indonesia.
Tahun | Penghargaan | Kategori | Penerima / Karya | Hasil |
---|---|---|---|---|
2019 | Anugerah Musik Indonesia | Pendatang Baru Terbaik-Terbaik | "Secukupnya" | Nominasi |
Artis Solo Pria/Wanita Alternatif Terbaik | Nominasi | |||
LINE Indonesia Awards | Most Favorite Male Musician | Hindia | Nominasi | |
2020 | Piala Maya | Lagu Tema Terpilih | "Secukupnya" | Nominasi |
Billboard Indonesia Music Awards | Top New Artist of the Year | Hindia | Nominasi | |
Top Social Artist of the Year | Nominasi | |||
Anugerah Musik Indonesia | Album Terbaik-Terbaik | Menari dengan Bayangan | Nominasi | |
Artis Solo Alternatif Terbaik | "Rumah ke Rumah" | Menang | ||
Karya Produksi Folk/Country/Balada Terbaik | "Membasuh" (bersama Rara Sekar) | Nominasi | ||
2023 | Anugerah Musik Indonesia | Artis Solo Pria atau Wanita Alternatif Terbaik | "Janji Palsu" | Nominasi |
2024 | Anugerah Musik Indonesia | Karya Produksi Terbaik-Terbaik | "Cincin" | Nominasi |
Album Terbaik-Terbaik | Lagipula Hidup Akan Berakhir | Nominasi | ||
Album Alternatif Terbaik | Lagipula Hidup Akan Berakhir | Menang | ||
Artis Solo Pria atau Wanita Alternatif Terbaik | "Cincin" | Menang |
6. Kehidupan Pribadi dan Aktivitas Lain
Di luar karier musiknya, Daniel Baskara Putra juga dikenal sebagai seorang dosen di Universitas Indonesia. Kehidupan pribadinya banyak dibentuk oleh pengalaman masa kecilnya. Ia memulai segalanya dari rumah keluarganya di Bintaro, di mana ketertarikannya pada desain visual berawal dari bermain game online dan merancang desain untuk klan game-nya, yang kemudian membawanya menguasai Adobe Photoshop. Meskipun sempat bercita-cita menjadi arsitek hingga SMP, ia kemudian beralih ke bidang desain visual.
Selama masa SMA, ia mulai terlibat dalam band, meskipun tidak secara serius pada awalnya. Di titik inilah ia menemukan nama yang sekarang menjadi Mononimnya, Hindia. "Gate gue tuh sebenernya semuanya dari, game online". Ujarnya pada interview di VOLIX / Viniar beberapa bulan lalu. Dia mulai merancang banyak desain untuk klan gamenya itu, akhirnya mulai mengutak-atik aplikasi Photoshop. Dari SD hingga SMP, dia bercita-cita menjadi Arsitektur. "Gue kalo ditanya kaya, 'mau jadi apa nanti?' Ya gue selalu jawab Arsitektur, karena yang hasilin duit (pada saat itu), cuma itu doang. Sampai.. di masuk-masuk kelas 9 gue baru tau, adanya namanya tuh 'Visual Desainer' dan akhirnya gue berubah haluanya disitu."
Memulai masa SMA, Ia mulai bermain band, meskipun tidak serius dan dirinya masih di bidang Visual, tapi di titik itu dia menemukan nama yang sekarang menjadi Mononimnya, Hindia. "Waktu itu gue lagi study tour, akhirnya ke museum gitu kan di Jogja, waktu itu gue nemu lukisanya Raden Saleh tentang Hindia Belanda. Waktu itu namanya udah ada, cuma musiknya belum ada di pikiran."
Menjelang kuliah, dia ditawari untuk kuliah dari Singapura (hasil Beasiswa), namun dia beralih dan masuk di jurusan Komunikasi di Universitas Indonesia. Disana dia mulai membentuk kembali projeknya, dia bertemu dengan Adnan Satyanugraha Putra "Adnan" (gitaris dari .Feast). .Feast awalnya hanya projek Duo, antara Baskara Putra & Adnan. "Waktu itu .Feast cuma dua orang. Gue sama Adnan doang, kita nyari session player aja, waktu itu lagunya Camkan, sampai kita ketemu Dicky, Bodat (ex member), Awan. Lama-lama jadi nyaman main sama mereka, sampai akhirnya kepikiran untuk buat band serius."
Ia melanjutkan proyek Hindia, beberapa tahun setelah .Feast sudah aman untuk tidak terlalu diurusi secara serius pada bisnis.