1. Early Life and Background
Carl Stumpf lahir di Wiesentheid, Frankonia, Kerajaan Bayern, dari keluarga terkemuka. Ayahnya adalah seorang dokter pengadilan di pedesaan, dan keluarga dekatnya termasuk para ilmuwan serta akademisi. Kakeknya, misalnya, adalah seorang cendekiawan yang mempelajari sastra Prancis abad ke-18 dan para filsuf seperti Immanuel Kant dan Friedrich Wilhelm Joseph Schelling.
Sejak kecil, Stumpf menunjukkan bakat musik yang luar biasa. Ia mulai belajar biola pada usia 7 tahun. Pada usia 10 tahun, ia telah menguasai lima instrumen lain dan menulis komposisi musik pertamanya, menunjukkan kecenderungan alami dan minat mendalam terhadap musik sejak dini.
2. Education
Karena kondisi kesehatannya yang sering sakit-sakitan saat kecil, pendidikan awal Carl Stumpf dilakukan di rumah dengan kakeknya sebagai tutor. Ia kemudian melanjutkan pendidikan di Gymnasium setempat, di mana ia mengembangkan minat yang mendalam terhadap filsafat, terutama karya-karya Plato.
Pada usia 17 tahun, Stumpf mendaftar di Universitas Würzburg. Ia menghabiskan satu semester mempelajari estetika dan satu semester lagi mempelajari hukum. Pada semester ketiganya, ia bertemu dengan Franz Brentano, yang mengajarkan Stumpf untuk berpikir secara logis dan empiris. Kuliah-kuliah Brentano juga dihadiri oleh tokoh-tokoh seperti Anton Marty, Carl van Endert, Ernst Commer, Ludwig Schütz, dan Hermann Schell. Brentano juga mendorong Stumpf untuk mengambil mata kuliah di bidang ilmu alam, karena ia menganggap substansi dan metode ilmu pengetahuan sangat penting bagi filsafat. Setelah dua semester belajar dengan Brentano dan dengan dorongan dari mentornya, ia pindah ke Universitas Göttingen untuk belajar di bawah bimbingan Hermann Lotze, seorang teoretikus persepsi Jerman. Di sana, ia dianugerahi gelar doktor pada tahun 1868.
Pada tahun 1869, Stumpf memasuki seminari dengan niat menjadi seorang imam Katolik. Namun, ia tidak setuju dengan dogma infalibilitas kepausan, sehingga ia kembali ke Universitas Göttingen untuk menyelesaikan doktornya. Ia dianugerahi Habilitation (izin mengajar) untuk filsafat pada tahun 1870 setelah menyelesaikan tesisnya tentang aksioma matematika, yang ia tulis dalam bahasa Latin.
3. Academic Career
Carl Stumpf memiliki karier akademis yang cemerlang, memegang berbagai posisi profesor dan berperan penting dalam pengembangan psikologi eksperimental di Jerman.
3.1. Professorships and Academic Institutions
Segera setelah meraih gelar doktornya, Stumpf mendapatkan posisi sebagai instruktur di Universitas Göttingen di Departemen Filsafat. Di sana, ia bertemu dengan Ernst Heinrich Weber dan Gustav Fechner, dan bertindak sebagai pengamat dalam eksperimen psikologi mereka. Pendekatan cermat mereka terhadap masalah estetika, khususnya daya tarik visual persegi panjang dengan proporsi yang berbeda, menarik perhatian Stumpf dan memperkuat gagasan yang ia pelajari dari Brentano bahwa tindakan atau fungsi psikologis dapat dipelajari secara empiris.
Pada tahun 1873, Stumpf kembali ke Universitas Würzburg sebagai profesor di Departemen Filsafat. Meskipun ia terpaksa mengajar semua mata kuliah filsafat dan psikologi karena kepergian paksa Brentano dari universitas, Stumpf berhasil menyelesaikan karya psikologis utamanya yang pertama, sebuah penelitian tentang persepsi visual, khususnya persepsi kedalaman. Ia mengusulkan penjelasan nativistik untuk persepsi kedalaman, dan bukunya telah disebut sebagai kontribusi awal yang luar biasa dalam perdebatan antara pandangan nativistik dan empiris tentang persepsi. Dalam bukunya, Über den psychologischen Ursprung der Raumvorstellung (Tentang Asal Mula Psikologis Representasi Ruang, 1873), ia membantah gagasan Kantian tentang ruang sebagai "bentuk intuisi a priori". Ia berpendapat bahwa status ruang adalah TeilvorstellungTailforstèlungBahasa Jerman atau "representasi parsial", yang harus dialami sebagai bagian dari representasi yang lebih luas.
Selain di Göttingen dan Würzburg, Stumpf juga memegang posisi di departemen filsafat di Universitas Praha, Universitas Halle, dan Universitas Munich, sebelum akhirnya mendapatkan jabatan profesor di Universitas Berlin pada tahun 1894. Di Universitas Berlin, ia juga pernah menjadi tutor bagi penulis sastra modernis Robert Musil.
3.2. Founding of the Berlin School of Experimental Psychology
Di Berlin, Carl Stumpf juga menjabat sebagai direktur Institut Psikologi Eksperimental di Universitas Berlin. Institut ini awalnya hanya menempati tiga ruangan gelap, tetapi pada tahun 1920, telah berkembang menjadi dua puluh lima ruangan di bekas Istana Kekaisaran. Institut ini menjadi fondasi bagi Mazhab Berlin dalam psikologi eksperimental, dan di sinilah murid-muridnya seperti Max Wertheimer, Wolfgang Köhler, dan Kurt Koffka mengembangkan psikologi Gestalt.
3.3. Rector of the University of Berlin
Dari tahun 1907 hingga 1908, Stumpf menjabat sebagai rektor Universitas Berlin. Pada tahun 1896, ia memimpin Kongres Psikologi Internasional Ketiga, dan menyampaikan pidato pembukaan tentang hubungan antara pikiran dan tubuh; ia menganjurkan posisi interaksionisme yang menentang gagasan populer tentang paralelisme psikofisik.
3.4. Later Career and Retirement
Sebagian besar karya Stumpf di kemudian hari tidak lagi melibatkan penelitian sensasional atau menarik seperti kasus Clever Hans. Dengan pecahnya Perang Dunia I, banyak mahasiswa meninggalkan Institut Psikologi Eksperimental untuk berperang. Selain itu, perang antara Jerman dan negara-negara sekutu mengganggu banyak hubungan profesional yang ia miliki dengan psikolog lain. Stumpf pensiun dari Universitas Berlin pada tahun 1921 dan digantikan sebagai direktur institut psikologi oleh mantan muridnya, Wolfgang Köhler.
4. Major Contributions to Psychology
Carl Stumpf memberikan kontribusi perintis yang signifikan dalam berbagai bidang psikologi, khususnya dalam studi nada, fenomenologi, dan musikologi.
4.1. Tonpsychologie (Psychology of Tones)
Stumpf memulai karyanya tentang sensasi dan persepsi nada musik, yang disebut TonpsychologieTonpsikologiBahasa Jerman (Psikologi Nada), pada tahun 1875. Awalnya dimaksudkan sebagai empat jilid, dua jilid pertama diterbitkan pada tahun 1883 dan 1890, tetapi sebagian besar jilid ketiga diterbitkan sebagai Konsonanz und Dissonanz (Konsonansi dan Disonansi). Dianggap sebagai kontribusi terbesarnya terhadap psikologi, studi ini menggunakan kombinasi analisis teoretis dan observasi empiris.
Dalam karyanya ini, ia membahas interval dan deret nada, bersama dengan nada tunggal. Ia membedakan antara fenomena dan fungsi mental, menunjukkan bahwa fenomena seperti nada, warna, dan gambar bersifat sensorik atau imajiner. Penelitian ini dimungkinkan oleh koleksi perangkat akustik yang sangat baik di Institut Fisika.
4.2. Phenomenology
Stumpf menyebut studi tentang fenomena-fenomena seperti nada, warna, dan gambar sebagai fenomenologi. Ia melakukan berbagai studi tentang karakteristik fenomenologis suara instrumen yang berbeda, penentu melodi, fusi tonal, serta konsonansi dan disonansi nada. Karya Stumpf tentang fenomenologi sangat memengaruhi Edmund Husserl, yang dianggap sebagai bapak mazhab fenomenologi.
4.3. Comparative Musicology and Ethnomusicology
Carl Stumpf dianggap sebagai salah satu pelopor dalam musikologi komparatif dan etnomusikologi. Kontribusinya dalam bidang ini didokumentasikan dalam studinya tentang asal-usul kognisi musik manusia yang berjudul Die Anfänge der Musik (Asal Mula Musik, 1911). Karya ini menjadi landasan penting dalam memahami bagaimana manusia mengembangkan kemampuan musik.
4.4. Study of Sensational Phenomena
Pada tahun 1903 dan 1904, Stumpf terlibat dalam dua episode pembongkaran yang dipublikasikan secara luas terkait dengan fenomena sensasional. Pertama, seorang insinyur dari Praha mengklaim telah menemukan mesin yang dapat mengubah foto gelombang suara menjadi suara. Setelah menghadiri demonstrasi, Stumpf menulis sebuah artikel yang menantang legitimasi klaim tersebut, yang menyebabkan mesin itu tidak pernah terdengar lagi.
Namun, kasus Clever Hans, seekor kuda yang tampaknya brilian milik Wilhelm von Osten, bahkan lebih sensasional. Kuda ini diklaim bisa melakukan perhitungan matematika dan menjawab pertanyaan. Stumpf, bersama asistennya Oskar Pfungst, berhasil membongkar misteri Clever Hans, menunjukkan bahwa kuda itu sebenarnya merespons isyarat tak sadar dari pelatihnya. Penyelidikan ini membantu eksperimental psikologi diterima secara luas.
5. Philosophy and Ideology
Carl Stumpf mengembangkan pandangan filosofis yang signifikan, terutama dalam bidang persepsi dan epistemologi. Ia membantah gagasan Kantian tentang ruang sebagai "bentuk intuisi a priori" dalam bukunya Über den psychologischen Ursprung der Raumvorstellung (1873). Ia berpendapat bahwa status ruang adalah TeilvorstellungTailforstèlungBahasa Jerman atau "representasi parsial", yang harus dialami sebagai bagian dari representasi yang lebih luas.
Stumpf juga dikenal karena memperkenalkan konsep SachverhaltSakhferhaltBahasa Jerman (Keadaan Urusan atau State of Affairs) ke dalam filsafat. Konsep ini kemudian menyebar luas, terutama melalui karya-karya Edmund Husserl.
Pada tahun 1896, saat memimpin Kongres Psikologi Internasional Ketiga, Stumpf menyampaikan pidato pembukaan mengenai hubungan antara pikiran dan tubuh. Ia menganjurkan posisi interaksionisme, yang menentang gagasan populer pada saat itu tentang paralelisme psikofisik. Ini menunjukkan pandangannya yang kritis dan orisinal dalam masalah filsafat pikiran.
6. Influence and Legacy
Carl Stumpf memiliki dampak mendalam pada perkembangan psikologi Gestalt, fenomenologi, dan psikologi eksperimental. Ia secara langsung memengaruhi murid-muridnya seperti Wolfgang Köhler dan Kurt Koffka, yang berperan penting dalam pendirian psikologi Gestalt, serta Kurt Lewin, yang juga merupakan bagian dari kelompok Gestalt dan kunci dalam pembentukan psikologi sosial eksperimental di Amerika Serikat. Max Wertheimer, seorang murid lainnya, juga berkontribusi pada Mazhab Berlin dalam teori Gestalt.
Karyanya tentang fenomenologi secara signifikan memengaruhi Edmund Husserl, yang kemudian mengembangkan mazhab fenomenologi sebagai disiplin filosofis yang terpisah. Selain itu, investigasinya terhadap fenomena sensasional, seperti kasus Clever Hans bersama Oskar Pfungst, membantu membangun kredibilitas dan penerimaan psikologi eksperimental di kalangan masyarakat umum. Warisan akademis Stumpf tetap abadi melalui kontribusinya yang perintis dalam berbagai bidang psikologi dan filsafat.
7. Personal Life
Carl Stumpf memiliki masa kecil yang sering sakit-sakitan, sehingga pendidikan awalnya sebagian besar dilakukan di rumah dengan bimbingan kakeknya. Ia sempat memasuki seminari dengan niat menjadi imam Katolik, namun kemudian meninggalkan jalur tersebut karena ketidaksetujuannya dengan dogma infalibilitas kepausan. Kehidupan pribadinya, meskipun tidak banyak didokumentasikan secara luas, menunjukkan dedikasinya yang kuat pada studi dan penelitian, yang membentuk dasar bagi kontribusi akademisnya yang luar biasa.
8. Death
Carl Stumpf meninggal dunia pada tanggal 25 Desember 1936.
9. Awards and Honors
Carl Stumpf menerima beberapa penghargaan dan kehormatan penting selama karier akademisnya:
- Pada tahun 1890, ia terpilih sebagai anggota penuh Akademi Ilmu Pengetahuan Bayern.
- Pada tahun 1896, ia memimpin Kongres Psikologi Internasional Ketiga, sebuah posisi kehormatan yang menunjukkan pengakuan atas kepakarannya di bidang psikologi.
- Sejak tahun 1929, ia menjadi anggota Pour le Mérite untuk Sains dan Seni, sebuah penghargaan tinggi di Jerman untuk pencapaian luar biasa dalam sains dan seni.
10. Assistants
Selama karier akademisnya, Carl Stumpf didukung oleh beberapa asisten terkemuka di Institut Psikologi Eksperimental Berlin:
Nama | Masa Jabatan |
---|---|
Friedrich Schumann | 1894-1905 |
Erich von Hornbostel | 1905-1906 |
Narziss Kasper Ach | 1906-1907 |
Hans Rupp | 1907-1910 |
Adhemar Gelb | 1910-1912 |
Johannes Gustav Aesch | 1912-1921 |
11. Major Works
Carl Stumpf adalah penulis produktif yang menghasilkan banyak karya penting dalam filsafat dan psikologi. Beberapa publikasi utamanya meliputi:
- Über den psychologischen Ursprung der Raumvorstellung (Tentang Asal Mula Psikologis Representasi Ruang), 1873. Dalam karya ini, ia membahas persepsi ruang dan membantah pandangan Kantian.
- Tonpsychologie (Psikologi Nada), 2 jilid, 1883-1890. Ini adalah karya utamanya yang membahas secara mendalam tentang sensasi dan persepsi nada musik, termasuk interval, harmoni, dan disonansi.
- Erscheinungen und psychische Funktionen (Fenomena dan Fungsi Mental), 1906.
- Die Anfänge der Musik (Asal Mula Musik), 1911. Karya perintis dalam musikologi komparatif dan etnomusikologi, menyelidiki asal-usul kognisi musik manusia.
- Die Sprachlaute. Experimentell-phonetische Untersuchungen. Nebst einem Anhang über Instrumentalklänge (Suara Bicara. Investigasi Fonetik Eksperimental. Dengan Lampiran tentang Suara Instrumental), 1926.
- Gefühl und Gefühlsempfindung (Perasaan dan Sensasi Perasaan), 1928.
- Erkenntnislehre (Teori Pengetahuan), Jilid 1 (1939) dan Jilid 2 (1940). Karya-karya ini diterbitkan secara anumerta.
12. Related Fields
Karya Carl Stumpf memiliki keterkaitan erat dengan beberapa bidang akademik, konsep, dan tokoh berpengaruh, yang menjadi dasar bagi eksplorasi lebih lanjut:
- Mazhab Brentano
- Psikologi Gestalt
- Fenomenologi
- Musikologi
- Etnomusikologi
- Psikologi musik
- Filsafat pikiran
- Epistemologi