1. Kehidupan Awal dan Pendidikan
Charles Augustus Briggs menempuh pendidikan awalnya di Universitas Virginia dari tahun 1857 hingga 1860. Pada tahun 1863, ia lulus dari Union Theological Seminary di Kota New York. Setelah lulus, ia turut serta dalam Perang Saudara Amerika, mengabdi di 7th Regiment of the New York Militia. Pasca-perang, ia melanjutkan studinya di Universitas Humboldt Berlin di Jerman dari tahun 1866 hingga 1869, memperdalam pengetahuan teologinya.
2. Karier Akademik dan Kependetaan
Karier Charles Augustus Briggs sebagai seorang pendeta dan akademisi dimulai pada tahun 1870 ketika ia ditunjuk sebagai pastor di First Presbyterian Church of Roselle, New Jersey. Ia memegang jabatan tersebut hingga tahun 1874.
Pada tahun 1874, Briggs menerima jabatan profesor Bahasa Ibrani dan bahasa-bahasa terkait di Union Theological Seminary (New York City). Ia mengajar di sana hingga tahun 1891. Dari tahun 1891 hingga 1904, ia menjabat sebagai profesor teologi biblika di lembaga yang sama. Setelah itu, ia menjadi profesor ensiklopedia teologi dan simbolika di Union Theological Seminary. Selama berkarya di Union Theological Seminary, Briggs juga mengemban tugas sebagai kepala pustakawan di Burke Library. Selain itu, dari tahun 1880 hingga 1890, ia menjabat sebagai salah satu editor dari publikasi Presbyterian Review.
3. Pengadilan Bid'ah dan Pemecatan
Charles Augustus Briggs menghadapi salah satu kontroversi teologis terbesar pada masanya, yang berpuncak pada pengadilan bid'ah yang luas dan menyebabkan pemecatannya dari Gereja Presbiterian.
3.1. Latar Belakang dan Tuduhan
Pada tahun 1892, Briggs diadili atas tuduhan bid'ah oleh presbiteri New York. Tuduhan-tuduhan ini didasarkan pada pidato pengukuhannya pada tahun sebelumnya. Secara ringkas, tuduhan terhadap Briggs adalah sebagai berikut:
- Ia mengajarkan bahwa akal dan Gereja adalah sumber otoritas ilahi yang dapat mencerahkan manusia secara menyelamatkan, terlepas dari Kitab Suci.
- Ia mengklaim bahwa kemungkinan terdapat kesalahan dalam teks asli Kitab Suci.
- Ia berpendapat bahwa beberapa nubuat Perjanjian Lama telah dibatalkan oleh sejarah dan bahwa sebagian besar nubuat Mesias belum dan tidak dapat dipenuhi.
- Ia menyatakan bahwa Musa bukanlah penulis Pentateukh dan Yesaya bukanlah penulis paruh kedua dari Kitab Yesaya yang menyandang namanya.
- Ia mengajarkan bahwa proses penebusan meluas hingga dunia yang akan datang, menganggapnya sebagai kelemahan dalam teologi Protestan yang membatasi penebusan hanya di dunia ini dan bahwa pengudusan tidak lengkap pada saat kematian.
3.2. Proses dan Putusan Pengadilan
Meskipun presbiteri New York awalnya membebaskan Briggs dari tuduhan bid'ah pada tahun 1892, kasusnya diajukan ke Majelis Umum Gereja Presbiterian. Setelah serangkaian manuver dan publisitas yang dilakukan oleh Briggs, Majelis Umum, yang berlangsung di Washington, D.C., akhirnya memutuskan untuk memecat Briggs dari jabatannya sebagai pendeta dan mengekskomunikasinya dari Gereja Presbiterian pada tahun 1893. Beberapa pihak berpendapat bahwa putusan Majelis Umum tersebut sebagian dipengaruhi oleh sikap Briggs yang suka berperang dan nada ekspresinya yang militan, serta sifat dogmatis dan menjengkelkan dari pidato pengukuhannya, sebagaimana diakui oleh rekan-rekannya sendiri di Union Theological Seminary.
3.3. Pasca-Pengadilan dan Perubahan Denominasi
Setelah kecaman dan pemecatannya oleh Presbiterian, Charles Augustus Briggs mengalihkan afiliasinya ke Anglikanisme. Pada tahun 1899, ia ditahbiskan sebagai imam di Gereja Episkopal Protestan. Perpindahan ini menandai babak baru dalam karier religiusnya setelah konflik panjang dengan denominasi sebelumnya.
4. Karya Utama dan Kontribusi Akademik
Kontribusi akademik Charles Augustus Briggs sangat signifikan, terutama dalam bidang kritik biblika dan leksikografi. Ia dikenal atas berbagai publikasi dan karyanya yang berpengaruh.
Bersama dengan Francis Brown dan S. R. Driver, Briggs menyusun ulang Hebrew and English Lexicon (1891-1905), yang dikenal secara umum sebagai Brown Driver Briggs (BDB). Karya monumental ini didasarkan pada leksikon karya Wilhelm Gesenius dan menjadi salah satu leksikon Ibrani standar dalam studi Perjanjian Lama hingga saat ini. Selain itu, bersama dengan Driver, ia turut menyunting seri The International Critical Commentary, sebuah seri komentar biblika yang diakui secara luas dalam dunia akademik.
Publikasi-publikasi utama Briggs meliputi:
- Biblical Study: Its Principles, Methods and History (1883)
- Hebrew Poems of the Creation (1884)
- American Presbyterianism: Its Origin and Early History (1885)
- Messianic Prophecy (1886)
- Biblical history (1889)
- Whither? A Theological Question for the Times (1889)
- The Authority of the Holy Scripture (1891)
- The Bible, the Church and the Reason (1892)
- The Higher Criticism of the Hexateukh (1893)
- The Messiah of the Gospels (1894)
- The Messiah of the Apostles (1894)
- General introduction to the study of Holy Scripture (1899)
- New Light on the Life of Jesus (1904)
- The Ethical Teaching of Jesus (1904)
- A Critical and Exegetical Commentary on the Book of Psalms (2 jilid, 1906-1907), yang ditulisnya dengan bantuan putrinya.
- The Virgin Birth of Our Lord (1909)
- Theological Symbolics (1914, anumerta)
5. Teologi dan Kritik Biblika
Charles Augustus Briggs adalah seorang pemikir teologis liberal yang gigih dan pendukung kuat kritik biblika. Pendekatannya terhadap Kitab Suci ditandai oleh penekanannya pada otoritas akal dan Gereja sebagai penuntun spiritual, di samping Kitab Suci itu sendiri. Ia percaya bahwa studi kritis terhadap Alkitab dapat mengungkapkan kebenaran yang lebih dalam, meskipun hal itu mungkin bertentangan dengan dogma-dogma tradisional.
Briggs menantang pandangan konservatif tentang inerransi biblika, dengan berargumen bahwa teks asli Alkitab mungkin mengandung kesalahan atau bahwa beberapa nubuat Perjanjian Lama mungkin tidak terpenuhi secara harfiah. Ia juga meragukan kepengarangan tradisional atas bagian-bagian tertentu dari Kitab Suci, seperti Pentateukh yang dikaitkan dengan Musa dan paruh kedua Kitab Yesaya yang dikaitkan dengan Yesaya. Selain itu, pandangannya tentang penebusan yang meluas melampaui kehidupan di dunia ini, menunjukkan penolakan terhadap batas-batas doktrinal yang kaku yang ia lihat dalam teologi Protestan pada masanya. Pemikiran-pemikiran ini, yang kala itu dianggap radikal, memicu perdebatan sengit dan akhirnya berujung pada pengadilan bid'ah yang ia hadapi. Meskipun kontroversial, pendekatannya membuka jalan bagi studi biblika modern yang lebih terbuka dan kritis di Amerika Serikat.
6. Gelar Kehormatan dan Penghargaan
Atas pencapaian akademiknya yang luar biasa, Charles Augustus Briggs menerima beberapa gelar doktor kehormatan dari institusi-institusi terkemuka. Ia dianugerahi gelar D.D. oleh Universitas Edinburgh pada tahun 1884 dan oleh Universitas Glasgow pada tahun 1901. Pada tahun yang sama, ia juga menerima gelar D.Litt. dari Universitas Oxford. Penghargaan-penghargaan ini menunjukkan pengakuan internasional terhadap kontribusinya dalam bidang teologi dan studi biblika, meskipun ia menghadapi penolakan di dalam Gereja Presbiterian di negaranya sendiri.
7. Kehidupan Pribadi
Charles Augustus Briggs adalah putra dari Alanson Briggs dan Sarah Mead Berrian. Informasi rinci mengenai kehidupan pribadinya, di luar fakta kelahiran dan keluarganya, sangat terbatas dalam sumber yang tersedia.
8. Kematian
Charles Augustus Briggs meninggal dunia pada tanggal 8 Juni 1913, di New York City. Kematiannya menandai berakhirnya karier seorang sarjana dan teolog yang kontroversial namun berpengaruh, yang meninggalkan jejak signifikan dalam studi biblika dan teologi liberal di Amerika Serikat.
9. Warisan dan Penilaian
Warisan Charles Augustus Briggs sangat kompleks, ditandai oleh kontribusi akademiknya yang revolusioner di satu sisi dan kontroversi teologis yang sengit di sisi lain. Ia dikenang sebagai salah satu pionir kritik biblika di Amerika Serikat yang berani menantang ortodoksi tradisional.
9.1. Pengaruh Akademik
Pengaruh akademik Briggs terutama terlihat dalam karyanya yang monumental seperti Brown Driver Briggs, sebuah leksikon Ibrani yang tetap menjadi alat referensi standar bagi para sarjana Alkitab hingga saat ini. Keikutsertaannya dalam menyunting seri The International Critical Commentary juga menegaskan posisinya sebagai tokoh sentral dalam pengembangan komentar biblika yang kritis. Melalui pengajaran dan publikasi, ia memperkenalkan dan mempopulerkan metode kritik historis dan kritik sastra terhadap Alkitab di kalangan cendekiawan Amerika, membuka jalan bagi pendekatan yang lebih ilmiah dan terbuka dalam studi teologi. Ia mendorong generasi sarjana berikutnya untuk mendekati Kitab Suci dengan kecermatan intelektual dan kesediaan untuk mempertanyakan asumsi-asumsi yang telah lama dipegang.
9.2. Kontroversi dan Kritik
Meskipun pentingnya kontribusi akademiknya diakui, Briggs juga merupakan sosok yang sangat kontroversial. Pengadilan bid'ahnya menjadi salah satu peristiwa paling signifikan dalam sejarah Protestantisme Amerika pada akhir abad ke-19, menyoroti ketegangan antara fundamentalisme yang berkembang dan modernisme teologis. Para kritikusnya tidak hanya keberatan dengan pandangan teologisnya yang liberal tentang otoritas Kitab Suci dan interpretasi nubuat, tetapi juga dengan "cara-cara yang suka berperang" dan "nada ekspresi yang militan" yang ia gunakan dalam mengutarakan pandangannya. Sifat "dogmatis dan menjengkelkan" dari pidato-pidato awalnya disebut-sebut sebagai faktor yang memperburuk konflik dengan Gereja Presbiterian. Meskipun ia kemudian menemukan rumah di Gereja Episkopal, warisan Briggs tetap menjadi pengingat akan perjuangan panjang untuk menerima kebebasan akademik dan inovasi teologis di dalam lingkungan keagamaan yang mapan. Ia dianggap sebagai salah satu tokoh yang mendorong reformasi pemikiran keagamaan, meskipun harus membayar harga mahal untuk keyakinan intelektualnya.