1. Kehidupan Awal dan Pendidikan
Chong-Sik Lee memiliki latar belakang pribadi yang penuh tantangan, mulai dari masa kecilnya di Korea dan Manchuria yang diwarnai oleh pendudukan Jepang dan Perang Korea, hingga perjalanan pendidikannya yang luar biasa dari belajar otodidak di tengah kemiskinan dan perang hingga mencapai puncak akademik di universitas-universitas terkemuka di Amerika Serikat.
1.1. Kelahiran dan Masa Kecil di Korea dan Manchuria
Lee lahir pada 30 Juli 1931, di Anju, Provinsi Pyongan Selatan, yang saat itu merupakan bagian dari Korea di bawah pendudukan Jepang. Ia adalah putra tertua dari seorang guru sekolah dasar. Ketika berusia tiga tahun, keluarganya pindah ke Manchuria, yang pada saat itu dikenal sebagai Manchukuo. Ia menghabiskan beberapa tahun masa kecilnya di Manchuria, khususnya di kota Liaoyang dan Tieling.
Setelah pembebasan Korea pada tahun 1945, keluarganya terjebak di Liaoyang. Ayahnya menghilang pada Maret 1946, saat Lee baru berusia 14 tahun, menjadikannya laki-laki tertua di rumah tangga dan penopang keluarga. Keluarganya akhirnya berhasil kembali ke kampung halaman mereka di Semenanjung Korea pada tahun 1948, yang saat itu berada di wilayah Korea Utara. Lee tidak pernah mengetahui apa yang terjadi pada ayahnya.
1.2. Selama Perang Korea dan Belajar Otodidak
Pada tahun 1950, keluarganya berhasil melarikan diri ke Seoul, Korea Selatan. Sekitar pecahnya Perang Korea, ia mulai berlatih untuk bergabung dengan Korps Pertahanan Nasional, yang kemudian terlibat dalam insiden Korps Pertahanan Nasional. Antara tahun 1951 dan 1953, Lee bekerja di Seksi Penerjemah dan Juru Bahasa Sekutu Tingkat Lanjut (ADVATIS) sebagai seorang penerjemah. Selama periode ini, ia juga bertugas menginterogasi tawanan perang Tiongkok.
Meskipun ia tidak pernah lulus sekolah menengah pertama, Lee terus-menerus mencari peluang belajar secara mandiri. Selama perang, ia mengikuti kelas-kelas di Shinheung College dan Universitas Kyung Hee. Ia tidak pernah dapat lulus dari kedua sekolah tersebut, meskipun Universitas Kyung Hee akhirnya menganugerahinya gelar sarjana kehormatan pada Oktober 2014. Ia kemudian mengklaim bahwa universitas tersebut awalnya menawarkan gelar doktor kehormatan, yang ia tolak karena ia sudah memiliki gelar doktor. Sebagai gantinya, ia meminta gelar yang awalnya ia inginkan.
Lee juga memiliki bakat awal dalam berbahasa. Ia belajar bahasa Mandarin dan Jepang saat melakukan pekerjaan serabutan. Ketika Perang Korea pecah pada Juni 1950, ia mulai belajar bahasa Inggris melalui kombinasi praktik dan belajar mandiri. Ia meningkatkan kemampuan menulis dan tata bahasanya dengan menulis buku harian dalam bahasa Inggris dan meminta bantuan tentara Amerika Serikat untuk merevisi tulisannya. Ia kemudian menulis sebuah artikel tentang metodenya untuk belajar bahasa lain dengan baik pada tahun 1995. Kecerdasan dan disiplinnya menarik perhatian orang Amerika. Setelah perang mereda, ia diizinkan pergi ke Amerika Serikat pada Januari 1954 untuk melanjutkan studinya.
1.3. Studi di Amerika Serikat dan Penelitian Awal
Pada tahun 1954, Lee diterima di Universitas California, Los Angeles (UCLA), menjadikannya salah satu Korea-Amerika pertama yang berkuliah di sana. Selama masa ini, ia bekerja sebagai pencuci piring untuk membiayai hidupnya. Ia meraih gelar sarjana dan magister dari UCLA.
Pada tahun 1957, ia diterima dalam program doktor di bidang Ilmu Politik di Universitas California, Berkeley. Bakatnya dalam bahasa menarik perhatian Robert A. Scalapino, seorang profesor yang pada saat itu berencana menulis buku tentang komunisme di Asia Timur. Bersama-sama, mereka memulai penelitian ekstensif tentang sejarah Korea dan Asia Timur lainnya. Setelah 16 tahun penelitian, mereka akhirnya menerbitkan Communism in KoreaBahasa Inggris pada tahun 1973, sebuah karya monumental yang memenangkan Woodrow Wilson Foundation Award. Buku ini kemudian direvisi dan dicetak ulang sebagai North Korea: Building of the Monolithic StateBahasa Inggris pada tahun 2017.

2. Karier Akademik dan Karya-karya Utama
Karier akademik Chong-Sik Lee mencerminkan dedikasinya yang mendalam terhadap studi sejarah dan politik Asia Timur, khususnya Korea. Ia memegang berbagai jabatan penting di universitas-universitas terkemuka dan menghasilkan sejumlah publikasi yang diakui secara internasional.
2.1. Jabatan Universitas dan Bidang Penelitian
Pada tahun 1963, Lee bergabung dengan Departemen Ilmu Politik di University of Pennsylvania, di mana ia mengajar kursus pertama universitas tersebut dalam Studi Korea. Kursus ini kemudian menjadi cikal bakal pendirian departemen Studi Korea, di mana ia secara aktif berpartisipasi dalam pengembangannya. Hingga akhir hayatnya, ia menjabat sebagai Profesor Emeritus Ilmu Politik di University of Pennsylvania. Selain itu, ia juga diakui sebagai Sarjana Terkemuka di Universitas Kyung Hee, Profesor Riset di Universitas Korea, dan Profesor Yongjae Chair di Universitas Yonsei.
Karier akademiknya mencakup karya-karya tentang sejarah komunisme Korea, pembagian Semenanjung Korea, dan asal-usul Republik Korea. Ia juga meneliti tokoh-tokoh penting dalam sejarah Korea modern seperti Syngman Rhee, presiden pertama Korea; Lyuh Woon-hyung, seorang politikus dan aktivis reunifikasi Korea pada tahun 1940-an; dan Park Chung Hee, presiden ketiga Korea yang merebut kekuasaan melalui kudeta militer. Secara khusus, karya-karyanya tentang hubungan Korea-Jepang, gerakan komunis di Manchuria, dan hubungan internasional Asia Timur telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa dan dianggap sebagai karya klasik dalam studi Asia Timur.
2.2. Pendekatan Akademik dan Publikasi Utama
Chong-Sik Lee mendedikasikan lebih dari lima dekade untuk mengumpulkan catatan sejarah, menekankan pentingnya penyelidikan kritis. Ia pernah menyatakan, "Dengan membaca berbagai catatan, saya dapat memperoleh wawasan mengapa peristiwa tertentu terjadi, apa yang menyebabkan terjadinya peristiwa ini, dan mengapa tokoh sejarah mengambil tindakan tertentu." Lee sering memberi tahu mahasiswanya bahwa "kemajuan sejati keilmuan hanya dimungkinkan melalui proses penyelidikan yang berulang" dan menasihati mereka untuk "menerima teori-teori baru tetapi untuk menyelidiki dengan rasa ingin tahu ketika teori-teori ini tidak meyakinkan."
Ia adalah penulis dari berbagai buku dan artikel jurnal yang berpengaruh. Beberapa publikasi utamanya antara lain:
- The Politics of Korean NationalismBahasa Inggris (University of California Press, 1963)
- 김규식의 생애Kim Kyu-sik ui SaengaeBahasa Korea (Shingu Munhwasa, 1974)
- Communism in KoreaBahasa Inggris (bersama Robert A. Scalapino, University of California Press, 1973), yang memenangkan Woodrow Wilson Foundation Award. Edisi revisi berjudul North Korea: Building of the Monolithic StateBahasa Inggris diterbitkan pada tahun 2017.
- Park Chung Hee: From Poverty to PowerBahasa Inggris (KHU Press, 2012/2013)
- A 21st Century View of Post-Colonial KoreaBahasa Inggris (Kyung Hee University Press)
- The Korean Nationalist Movement, 1905-1945Bahasa Inggris (Disertasi PhD Ilmu Politik, University of California, 1961)
- Counterinsurgency in Manchuria: The Japanese Experience, 1931-1940Bahasa Inggris (Rand Corporation, 1967)
- Materials on Korean Communism: 1945 - 1947Bahasa Inggris (University of Hawaii, 1977)
- The Korean Workers' Party: A Short HistoryBahasa Inggris (Hoover Institution Press, 1978)
- Revolutionary Struggle in Manchuria: Chinese Communism and Soviet Interest, 1922-1945Bahasa Inggris (University of California Press, 1983)
- Japan and Korea: The Political DimensionBahasa Inggris (Hoover Institution Press, 1985)
- Korea, Land of the Morning CalmBahasa Inggris (bersama Michael Langford, Universe Books, 1988)
- In Search of a New Order in East AsiaBahasa Inggris (Institute of East Asian Studies, University of California, 1991)
- Korea Briefing, 1990Bahasa Inggris (Asia Society, 1991)
- Syngman Rhee: The Prison Years of a Young RadicalBahasa Inggris (Yonsei University Press, 2001)
- 초대 대통령 이승만의 청년시절Chodae Daetongnyeong Iseungman ui CheongnyeonsijeolBahasa Korea (Dong-A Ilbo, 2002)
- 구한말의 개혁 독립 투사 서재필Guhanmal ui Gaehyeok Dongnip Tusa Seo Jae-pilBahasa Korea (Seoul National University Press, 2003)
- 이승만의 구한말 개혁 운동 : 급진주의에서 기독교 입국론 으로Iseungman ui Guhanmal Gaehyeok Undong : Geupjinjuui eseo Gidokgyo Ip-gungnon euroBahasa Korea (Pai Chai University Press, 2005)
- 대한민국의 기원: 해방전후 한반도 국제 정세와 민족 지도자 4인의 정치적 궤적Daehanminguk ui Giwon: Haebang Jeonhu Hanbando Gukje Jeongse wa Minjok Jidoja 4in ui Jeongchi jeok GyejeokBahasa Korea (Iljogak, 2006)
- 여운형 - 시대와 사상을 초월한 융화주의자Yeo Un-hyeong - Sidae wa Sasang eul Chowolhan YunghwajuuijaBahasa Korea (Seoul National University Press, 2008)
- Kontribusinya juga muncul di jurnal-jurnal terkemuka seperti China Quarterly, Asian Survey, Journal of Asian Studies, dan Journal of International Affairs.
Pada tahun 2020, Lee menerbitkan sebuah autobiografi berjudul 이정식 자서전 - 만주 벌판의 소년 가장, 아이비리그 교수 되다I Jeong-sik Jaseojeon - Manju Beolpan ui Sonyeon Gajang, Aibeurigeu Gyosu DoedaBahasa Korea (Iljogak), yang mencakup kehidupannya hingga tahun 1974. Ia menyatakan bahwa ia "meninggalkan sisa cerita untuk lain waktu."
3. Penghargaan dan Kehormatan
Sepanjang karier akademiknya yang cemerlang, Chong-Sik Lee menerima beberapa penghargaan dan pengakuan bergengsi:
- 1974**: Ia memenangkan Woodrow Wilson Foundation Award dari American Political Science Association atas bukunya Communism in KoreaBahasa Inggris, yang diakui sebagai buku terbaik yang diterbitkan di Amerika Serikat dalam bidang pemerintahan, politik, atau hubungan internasional pada tahun tersebut.
- 2011**: Ia dianugerahi Penghargaan Kyung-Ahm oleh Kyung-Ahm Education & Cultural Foundation, sebuah pengakuan atas kontribusi signifikan dan warisan akademiknya.
4. Kehidupan Pribadi
Meskipun Chong-Sik Lee dikenal luas melalui karya-karya akademiknya, informasi publik mengenai kehidupan pribadinya tidak banyak tersedia. Ia pernah menerbitkan sebuah autobiografi pada tahun 2020 berjudul 이정식 자서전 - 만주 벌판의 소년 가장, 아이비리그 교수 되daI Jeong-sik Jaseojeon - Manju Beolpan ui Sonyeon Gajang, Aibeurigeu Gyosu DoedaBahasa Korea yang mengulas kehidupannya hingga tahun 1974. Dalam karyanya itu, ia mengisyaratkan bahwa ada bagian cerita hidupnya yang belum ia bagikan dan akan diuraikan di kemudian hari.
5. Kematian
Chong-Sik Lee meninggal dunia pada pukul 09:15 pagi tanggal 17 Agustus 2021, di Philadelphia, pada usia 90 tahun. Penyebab kematiannya adalah komplikasi dari sindrom mielodisplastik.
6. Warisan dan Dampak
Chong-Sik Lee meninggalkan warisan akademik yang mendalam dan dampak yang abadi pada studi Asia Timur dan sejarah modern Korea, memengaruhi pemahaman disiplin ilmu tersebut dan generasi sarjana mendatang.
6.1. Warisan Akademik
Penelitian dan publikasinya yang luas, termasuk pemahamannya tentang sejarah komunisme Korea, nasionalisme, dan pembagian Semenanjung Korea, telah membentuk pemahaman di bidang-bidang tersebut. Karya-karyanya tentang hubungan Korea-Jepang, gerakan komunis di Manchuria, dan hubungan internasional Asia Timur telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa dan secara luas dianggap sebagai karya klasik dalam studi Asia Timur. Kontribusinya yang cermat dalam mengumpulkan dan menganalisis catatan sejarah telah menyediakan fondasi yang kokoh bagi penelitian di masa depan mengenai isu-isu kompleks ini.
6.2. Dampak pada Generasi Mendatang
Lee tidak hanya seorang peneliti produktif tetapi juga seorang pendidik yang berpengaruh. Ia sering berbagi filosofi akademiknya dengan mahasiswanya, menekankan bahwa "kemajuan sejati keilmuan hanya mungkin melalui proses penyelidikan yang berulang" dan menasihati mereka untuk "menerima teori-teori baru tetapi untuk menyelidiki dengan rasa ingin tahu ketika teori-teori ini tidak meyakinkan." Melalui pengajaran dan bimbingan intelektualnya, ia memiliki pengaruh yang luas terhadap banyak mahasiswa dan sarjana masa depan, menginspirasi mereka untuk mengejar kebenaran akademik dengan ketelitian dan rasa ingin tahu.