1. Overview
Chung Bong-ju (정봉주Bahasa Korea) adalah seorang politikus terkemuka asal Korea Selatan yang dikenal luas atas perannya sebagai kritikus tajam terhadap mantan Presiden Lee Myung-bak, terutama terkait skandal manipulasi harga saham BBK. Karier politiknya dimulai sebagai anggota Majelis Nasional untuk Distrik Nowon ke-1 dari tahun 2004 hingga 2008. Perjalanannya ditandai dengan perjuangan hukum dan pemenjaraan akibat tuduhan pencemaran nama baik terkait aktivitas politiknya, yang kemudian ia bangkit kembali setelah mendapatkan pengampunan khusus. Ia juga aktif dalam dunia media sebagai podcaster populer dan pembawa acara televisi/radio, serta seorang penulis. Chung Bong-ju seringkali dianggap sebagai tokoh progresif yang berani menyuarakan kebenaran, menghadapi kekuatan politik, dan berkontribusi pada diskursus demokrasi Korea Selatan, meskipun ia juga menghadapi berbagai kontroversi, termasuk tuduhan pelecehan seksual, yang berdampak signifikan pada upaya kembalinya ke panggung politik.
2. Kehidupan Awal dan Latar Belakang
Chung Bong-ju memiliki latar belakang yang kuat dalam aktivisme dan pendidikan, membentuk fondasi untuk karier politiknya yang bergejolak.
2.1. Kehidupan Awal dan Keluarga
Chung Bong-ju lahir pada tanggal 2 Juli 1960, di Nohae-myeon, Kabupaten Yangju, Provinsi Gyeonggi (sekarang Gongneung-dong, Distrik Nowon, Seoul). Ayahnya, Chung Jang-duck, adalah seorang polisi yang meninggal pada tahun 1991. Ia adalah keturunan ke-21 dari Jeong Dojeon, seorang negarawan berpengaruh dari Dinasti Joseon. Diketahui bahwa salah satu sepupunya saat ini tinggal di Korea Utara, yang ia temui di Gunung Kumgang pada tahun 2009. Chung Bong-ju menikah dengan Song Ji-young dan mereka memiliki seorang putra dan seorang putri.
2.2. Pendidikan
Chung Bong-ju menempuh pendidikan di Sekolah Dasar Seoul Yeonchon, Sekolah Menengah Hwigyeong, dan Sekolah Menengah Gyeonghee. Pada tahun 1980, ia melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Hankuk untuk Studi Asing, mengambil jurusan Bahasa Inggris. Selama masa kuliahnya, ia aktif dalam gerakan mahasiswa, menjabat sebagai ketua Komite Promosi Demokratisasi. Keterlibatannya dalam aktivisme ini menyebabkan penangkapannya pada tahun 1983 karena memimpin demonstrasi, yang berujung pada hukuman penjara 1,5 tahun. Akibatnya, ia diberhentikan dari status kandidat ROTC Angkatan ke-22 meskipun ayahnya menasihatinya untuk bergabung. Ia baru dapat menyelesaikan studinya pada tahun 1985.
Setelah lulus, pada tahun 1989, Chung Bong-ju pindah ke Amerika Serikat dan memperoleh gelar spesialisasi pendidikan Bahasa Inggris (TESOL) dari Universitas California, Riverside. Kemudian, ia melanjutkan pendidikannya dan meraih gelar Master Pendidikan dari Universitas Yonsei. Tesis masternya berjudul "Studi Proses Penentuan Kebijakan Pendidikan dalam Kasus Revisi Undang-Undang Sekolah Swasta: Berfokus pada Proses Revisi Undang-Undang Sekolah Swasta ke-1 dan ke-2 di Majelis Nasional ke-17".
2.3. Karier Awal dan Aktivitas
Setelah menyelesaikan pendidikannya pada tahun 1985, Chung Bong-ju sempat terlibat dalam gerakan kaum miskin kota dan bekerja sebagai jurnalis untuk majalah Monthly Mal (Bulan Kata), sebuah publikasi dari Koalisi Warga untuk Media Demokratis. Selama periode ini, ia menggunakan nama samaran Chung Shi-jin (정시진Bahasa Korea). Ia juga menjabat sebagai wakil kepala kantor perencanaan editorial untuk Liga Nasional untuk Demokrasi dan Reunifikasi. Selama sekitar empat tahun, ia juga menjabat sebagai asisten Moon Ik-hwan, seorang tokoh penting dalam gerakan demokrasi.
Pada tahun 1991, segera setelah kembali dari Amerika Serikat, ia mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Metropolitan Seoul untuk daerah pemilihan Guro ke-2 di bawah bendera Partai Persatuan Demokrasi Baru (sekarang Partai Demokrat Perdamaian) namun tidak berhasil. Setelah kekalahannya, ia mengelola lembaga bahasa Inggris waralaba, Institut Bahasa Universitas Hankuk untuk Studi Asing, selama lebih dari 10 tahun hingga terpilih menjadi anggota Majelis Nasional (Korea Selatan) pada pemilihan umum tahun 2004.
Pada tahun 2007, ia menarik diri dari Partai Uri untuk mendukung Sohn Hak-kyu sebagai calon presiden pemerintah untuk pemilihan presiden mendatang. Ketika partai tersebut didirikan kembali sebagai Partai Demokrat Bersatu Baru, ia bergabung dengan partai tersebut, namun dalam pra-seleksi presiden, Sohn kalah dari Chung Dong-young. Dari tahun 2007 hingga 2008, ia menjabat sebagai ketua Komite Koordinasi Kebijakan ke-6 Partai Uri.
3. Karier Politik
Karier politik Chung Bong-ju ditandai dengan masuknya ia ke Majelis Nasional, perannya yang menonjol sebagai "penembak jitu" terhadap Lee Myung-bak, tantangan hukum yang mengarah pada pemenjaraan, upaya kembali ke politik, dan aktivitas politiknya yang berlanjut.
3.1. Masuk Parlemen
Pada Pemilihan legislatif Korea Selatan 2004, Chung Bong-ju berhasil terpilih sebagai anggota Majelis Nasional ke-17, mewakili daerah pemilihan Nowon 1st di Seoul di bawah Partai Uri. Selama masa jabatannya, ia menjabat sebagai anggota Komite Pendidikan dan Komite Urusan Politik. Pada bulan Februari 2007, ia menjadi ketua Komite Koordinasi Kebijakan ke-6 Partai Uri. Pada bulan Januari 2008, ia menjabat sebagai Ketua Komite Perencanaan Strategis Partai Demokrat Terpadu dan pada bulan Februari 2008, ia menjadi wakil kepala perencanaan pemilihan umum Majelis Nasional ke-18 untuk partai tersebut. Pada Pemilihan legislatif Korea Selatan 2008, ia kembali mencalonkan diri di daerah pemilihan Nowon Gap namun kalah dari Hyun Kyung-byung dari Partai Nasional Raya dengan selisih 2.759 suara saja.
3.2. Dijuluki 'Penembak Jitu' Lee Myung-bak dan Tuduhan Skandal BBK
Selama Pemilihan presiden Korea Selatan 2007, Chung Bong-ju menjadi kritikus terkemuka terhadap Lee Myung-bak, kandidat presiden dari oposisi utama Partai Nasional Raya (sekarang Partai Kekuatan Rakyat), yang kemudian terpilih sebagai presiden. Chung secara terbuka mengangkat berbagai kontroversi yang melibatkan Lee Myung-bak, terutama yang berkaitan dengan Insiden manipulasi harga saham BBK. Ia menjabat sebagai ketua tim investigasi kebenaran skandal BBK dari Partai Demokrat Terpadu Baru.
Pada tanggal 20 November 2007, saat wawancara telepon dengan seorang jurnalis dari media online Daily Surprise, Chung menyatakan, "Pengacara Park Soo-jong tampaknya telah mengonfirmasi materi dan menyimpulkan bahwa ini adalah masalah serius yang bisa menyebabkan Lee Myung-bak didakwa. Pengacara Park tampaknya mengantisipasi bahwa Lee Myung-bak akan dirugikan. Ia mungkin mempertimbangkan skenario di mana orang yang menjadi nomor satu bisa turun ke nomor tiga atau bahkan ditahan." Pernyataan ini dipublikasikan pada hari yang sama. Chung Bong-ju mengatakan bahwa Lee Myung-bak telah memalsukan pemisahan dirinya dari Kim Kyung-jun (tokoh kunci dalam skandal BBK) dan bahwa pernyataannya tentang tidak terkait dengan BBK adalah kebohongan, menyiratkan bahwa Lee terlibat dalam manipulasi saham dan kejahatan lainnya. Ia juga menyiratkan bahwa kejaksaan sengaja menyembunyikan memo tulisan tangan Kim Kyung-jun yang memberatkan Lee Myung-bak.
Aktivitasnya ini membuatnya mendapat julukan "Penembak Jitu Lee Myung-bak" (이명박 저격수Bahasa Korea) atau "Penembak Jitu BBK" (BBK 저격수Bahasa Korea). Aktivitasnya ini dikutuk oleh Partai Nasional Raya, yang mengancam akan mengajukan gugatan terhadapnya. Setelah pemilihan, Partai Nasional Raya akhirnya mengambil tindakan hukum terhadapnya atas pencemaran nama baik.
3.3. Masalah Hukum dan Penjara
Chung Bong-ju menghadapi dakwaan atas pelanggaran undang-undang pemilihan umum terkait tuduhan skandal BBK. Pada tanggal 17 Juni 2008, Pengadilan Distrik Pusat Seoul menjatuhkan hukuman penjara satu tahun kepadanya karena melanggar Undang-Undang Pemilihan Umum. Meskipun ia juga didakwa atas pencemaran nama baik, dakwaan tersebut dibatalkan karena Lee Myung-bak menarik tuntutannya. Chung mengajukan banding dua kali, tetapi pada tanggal 22 Desember 2011, Mahkamah Agung Korea menguatkan hukuman penjara satu tahun tersebut. Sebagai akibat dari hukuman penjara ini, ia dilarang berpolitik selama 10 tahun sejak tanggal putusan akhir, yang berarti hingga 24 Desember 2022. Pada saat itu, ia sedang bersiap untuk mencalonkan diri dalam Pemilihan legislatif Korea Selatan 2012.
Pada tanggal 26 Desember 2011, ia ditahan setelah menyampaikan pidato di pertemuan Komite Tertinggi Partai Demokratik Bersatu dan mengikuti acara yang diselenggarakan oleh kru podcast 나는 꼼수다 di depan Kantor Kejaksaan Distrik Pusat Seoul. Ia dipindahkan ke Penjara Hongseong pada tanggal 17 Januari 2012. Selama di penjara, ia ditempatkan di sel isolasi, yang ia gambarkan "terlalu kecil" sehingga ia tidak bisa meregangkan kedua tangannya, dan hanya tersisa 30 cm dari kepala dan kaki ketika ia berbaring untuk tidur. Istrinya sering mengunjunginya, sekitar 2 hingga 3 hari per minggu. Selama masa tahanannya, ia berolahraga untuk membangun otot dan kemudian menulis beberapa buku tentang pengalamannya tersebut.
Ia dibebaskan pada tanggal 25 Desember 2012, tak lama setelah Pemilihan presiden Korea Selatan 2012. Meskipun kekalahan beruntun bagi Partai Demokratik Bersatu dalam pemilihan umum dan pemilihan presiden, ia mendesak para pendukungnya untuk tidak frustasi.
3.4. Upaya Kembali ke Politik
Pada tanggal 29 Desember 2017, Chung Bong-ju secara resmi diampuni oleh Presiden yang baru terpilih, Moon Jae-in, yang mengembalikan hak pilihnya. Ia menyatakan rasa terima kasihnya kepada para pendukungnya dan Presiden melalui Twitter.
Ia menulis: "Akhirnya diampuni!~ Akankah ada hari seperti hari ini? Saya masih tidak bisa menyadarinya. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua warga negara yang menerangi Alun-alun Gwanghwamun musim dingin lalu, serta mereka yang peduli kepada saya. Terima kasih banyak, Bapak Presiden."
Pada tanggal 7 Februari 2018, Chung mengumumkan niatnya untuk bergabung dengan Partai Demokrat untuk mencalonkan diri sebagai Wali Kota Seoul dalam Pemilihan lokal Korea Selatan 2018 mendatang. Ia telah mendirikan kantor di Yeouido untuk mempersiapkan kampanyenya. Ia dijadwalkan untuk secara resmi menyatakan pencalonannya pada tanggal 7 Maret di Taman Hutan Jalur Gyeongui, namun pada hari itu, ia menundanya menyusul laporan dari Pressian yang menuduhnya melecehkan seorang mahasiswi. Pada tanggal 19 Maret, permintaannya untuk bergabung dengan Partai Demokrat secara resmi ditolak. Sembilan hari kemudian, ia secara resmi menarik pencalonannya dan menyatakan akan pensiun dari politik.
Namun, pada tanggal 6 Desember 2019, Kantor Berita Yonhap melaporkan bahwa Partai Demokrat telah menyetujui permintaannya untuk bergabung kembali pada tanggal 28 November. Terkait keputusan "rahasia" partai yang kontroversial ini, Chung menyebutkan bahwa hal itu dilakukan agar tidak membebani partai. Ia kemudian mencalonkan diri di daerah pemilihan Gangseo 1st di Seoul untuk Pemilihan legislatif Korea Selatan 2020, namun didiskualifikasi oleh partai karena kontroversi.
Pada tanggal 28 Februari 2020, Chung mengumumkan akan membentuk partai baru bernama Partai Demokratik Terbuka. Ia mengecam Partai Demokrat saat ini sebagai "bukan Demokrat sejati" karena mengadopsi pendekatan konservatif dan tidak bereaksi dengan baik terhadap oposisi. Meskipun partainya dikritik sebagai "partai satelit" bagi Partai Demokrat, ia membantahnya dan menambahkan bahwa ia tidak akan maju dalam pemilihan umum mendatang.
Pada tanggal 11 Maret 2024, ia dinominasikan sebagai kandidat Majelis Nasional untuk Gangbuk-gu Eul setelah mengalahkan Park Yong-jin dalam pemilihan internal Partai Demokrat. Namun, ia kemudian didiskualifikasi karena kontroversi terkait komentarnya di masa lalu.
3.5. Aktivitas Politik Selanjutnya
Setelah periode kontroversi yang mengarah pada penarikan diri dari pencalonan Wali Kota Seoul dan pernyataan pensiun dari politik, Chung Bong-ju kembali aktif di kancah politik. Meskipun awalnya didiskualifikasi dari pencalonan dalam Pemilihan legislatif Korea Selatan 2020 oleh Partai Demokrat, ia kemudian membentuk partai politiknya sendiri, Partai Demokratik Terbuka. Langkah ini mencerminkan upayanya untuk tetap relevan dalam politik dan melanjutkan perjuangannya, bahkan jika itu berarti membentuk platform baru yang ia anggap lebih mewakili nilai-nilai "Demokrat sejati" yang ia yakini. Aktivitas ini menunjukkan tekadnya untuk tetap terlibat dalam wacana politik dan memberikan dampak pada lanskap politik Korea Selatan.
4. Aktivitas Media dan Jurnalisme
Selain karier politiknya, Chung Bong-ju juga memiliki kehadiran yang signifikan di media, baik sebagai jurnalis, podcaster, maupun pembawa acara televisi dan radio.
4.1. '나는 꼼수다' dan Aktivitas Podcast
Chung Bong-ju menjadi sangat terkenal melalui partisipasinya dalam podcast satir politik '나는 꼼수다' (나는 꼼수다 - Saya Tukang Ngeles), yang diluncurkan pada April 2011 bersama Kim Eo-jun, Kim Yong-min, dan Ju Jin-woo. Podcast ini menjadi sangat populer dan memainkan peran penting dalam meningkatkan profil publik Chung Bong-ju. Pada awal siaran, ia sering membanggakan bahwa jumlah anggota kafe penggemarnya telah melampaui 2.000 orang, yang kemudian meningkat drastis menjadi lebih dari 208.000 anggota pada Desember 2012. Ia memiliki kafe penggemar bernama 'Chung Bong-ju dan Kekuatan Masa Depan' (정봉주와 미래권력들Bahasa Korea). Pada Mei 2012, operator kafe penggemar ini didakwa tanpa penahanan atas pelanggaran undang-undang pemilihan.
Setelah pembebasannya dari penjara, ia melanjutkan aktivitas podcastnya. Sejak Januari 2014, ia memandu podcast '정봉주의 전국구' (Chung Bong-ju's National Affairs).
4.2. Penampilan di Televisi dan Radio
Chung Bong-ju telah muncul dan memandu berbagai program televisi dan radio, memperluas jangkauannya di luar ranah politik tradisional:
- Dari Oktober 2010 hingga November 2011, ia tampil di acara '정봉주의 PSI' (Chung Bong-ju's PSI) di Hani TV bersama Kim Eo-jun.
- Sejak 24 Oktober 2016, ia menjadi MC untuk '정봉주의 품격시대' (Chung Bong-ju's Era of Dignity) di TBS TV.
- Sejak 27 Desember 2016, ia juga menjadi MC untuk '외부자들' (Outsiders) di Channel A.
- Dari 9 September 2017 hingga 3 Desember 2017, ia berpartisipasi dalam program '유아독존' (Unique) di tvN.
- Sejak 3 November 2017, ia tampil di '구조신호 시그널' (Rescue Signal Signal) di TV Chosun.
- Sejak 6 Maret 2017, ia menjadi DJ untuk '정봉주의 정치쇼' (Chung Bong-ju's Political Show) di SBS Love FM.
- Sejak pertengahan 2018, ia aktif di YouTube dengan konten terkait politik.
4.3. Karya Tulis
Chung Bong-ju telah menulis beberapa buku, seringkali terkait dengan pengalamannya di penjara dan pandangan politiknya:
- 달려라 정봉주: 나는꼼수다 2라운드 쌩토크 더 가벼운 정치로 공중부양 (Run Chung Bong-ju: Na Kkomsu Round 2 Raw Talk, Levitate with Lighter Politics). Diterbitkan oleh Wangui Seojae pada 30 November 2011.
- 나는 꼼수다1 (세계 유일 가카 헌정 시사 소설집) (Na Kkomsu 1 (The World's Only Current Affairs Novel Collection Dedicated to My Dear Leader)). Diterbitkan oleh SisaINbook pada 10 Januari 2012.
- BBK 완전정복 (정봉주 옥중출간) (BBK Complete Conquest (Chung Bong-ju's Prison Publication)). Diterbitkan oleh Miraereul Soyuhan Saramdeul pada 2 Maret 2012.
- 울지마 정봉주 (정봉ju 옥중 에세이) (Don't Cry, Chung Bong-ju (Chung Bong-ju's Prison Essay)). Diterbitkan oleh Sangsang Neomeo pada 9 April 2012.
- 나는 꼼수다2 (세계 유일 가카 헌정 시사 소설집) (Na Kkomsu 2 (The World's Only Current Affairs Novel Collection Dedicated to My Dear Leader)). Diterbitkan oleh SisaINbook pada 10 April 2012.
- 일어나라 기훈아 (Wake Up, Gihun), ditulis bersama Lee Wan-bae. Diterbitkan oleh Miraereul Soyuhan Saramdeul pada 25 Desember 2012.
- 대한민국 진화론 (Korean Evolution Theory), ditulis bersama Ji Seung-ho. Diterbitkan oleh Miraereul Soyuhan Saramdeul pada 12 Februari 2013.
- 골방이 너희를 몸짱 되게 하리라! (The Closet Will Make You a Muscleman!). Diterbitkan oleh Miraereul Soyuhan Saramdeul pada 23 April 2013.
5. Kehidupan Pribadi
Chung Bong-ju menikah dengan Song Ji-young dan mereka memiliki seorang putra dan seorang putri. Informasi lebih lanjut mengenai kehidupan pribadinya tidak banyak dipublikasikan, dengan fokus utama pada karier politik dan aktivitas medianya.
6. Kontroversi dan Isu Hukum
Chung Bong-ju telah terlibat dalam beberapa kontroversi dan sengketa hukum yang signifikan, yang berdampak besar pada karier publiknya.
6.1. Dugaan Pelecehan Seksual
Pada tanggal 6 Maret 2018, seorang jurnalis wanita diwawancarai oleh Pressian dan mengungkapkan bahwa ia dilecehkan secara seksual oleh Chung Bong-ju pada tanggal 23 Desember 2011, tiga hari sebelum Chung dipenjara. Menurut korban, mereka bertemu saat Chung menyampaikan pidato pada tanggal 1 November, ketika ia mendekatinya untuk berfoto bersama. Keduanya bertukar nomor kontak dan hubungan mereka menjadi lebih dekat. Namun, korban melanjutkan bahwa Chung kemudian terus-menerus mengirim pesan, hingga ia dan teman-temannya merasa sangat tidak nyaman.
Pada tanggal 23 Desember, sehari setelah ia dijatuhi hukuman penjara satu tahun, Chung kembali menghubunginya untuk bertemu di Lexington Hotel Yeouido (sekarang Kensington Hotel), karena ia sangat ingin bertemu dengannya sebelum masuk penjara. Korban menerima permintaannya karena merasa simpati padanya. Namun, kamar hotel tersebut dipesan atas nama pihak ketiga, bukan Chung maupun korban. Setelah keduanya masuk ke kamar, Chung menanyakan beberapa pertanyaan seperti "Apakah kamu punya pacar?" dan tak lama kemudian memeluk serta mencoba menciumnya. Korban segera melarikan diri dari kamar.
Setelah artikel tersebut tersebar luas di masyarakat Korea Selatan, Chung awalnya membantah pelecehan seksual tersebut sambil mengakui kebenaran bahwa keduanya pergi ke hotel. Ia dengan keras mengecam wanita itu karena "menulis novel yang sempurna" tetapi tak lama setelah itu, ia menambahkan bahwa ia tidak pernah pergi ke hotel tersebut pada saat itu. Pressian segera menulis artikel bantahan.
Pada tanggal 12 Maret 2018, Chung mengecam artikel Pressian sebagai "kebohongan" dan keesokan harinya, ia mengajukan gugatan terhadap para jurnalis yang melaporkan kasus tersebut. Namun, setelah dua minggu, ia mencabut gugatan tersebut menyusul laporan bahwa ia menggunakan kartu pribadinya di Lexington Hotel pada tanggal 23 Desember 2011. Keesokan harinya, ia mengumumkan pengunduran dirinya dari politik.
Jaksa menuntut hukuman penjara 10 bulan dan denda 2.00 M KRW (sekitar 1.30 K GBP), meskipun ia dibebaskan di pengadilan tingkat pertama pada tanggal 25 Oktober 2019. Pada tanggal 25 Oktober 2019, pengadilan memutuskan bahwa "tidak ada cukup bukti untuk mengakui 'pelecehan seksual Chung Bong-ju'," dan ia dinyatakan tidak bersalah atas tuduhan tuduhan palsu, pencemaran nama baik, dan pelanggaran Undang-Undang Pemilihan Umum.
6.2. Gugatan Pidana Terkait Investigasi BBK
Pada Desember 2007, selama masa pemilihan presiden ke-17, Chung Bong-ju, yang saat itu menjabat sebagai anggota Majelis Nasional ke-17 dari Partai Demokrat Terpadu Baru, melalui konferensi pers dan media lainnya, mengkritik keras jaksa penuntut. Ia menyatakan bahwa "kejaksaan sengaja menghilangkan memo tulisan tangan Tuan Kim (Kim Kyung-jun) yang menyatakan bahwa BBK adalah milik kandidat Lee Myung-bak. Ini adalah investigasi yang ceroboh dan direncanakan."
Sebagai tanggapan atas kritik tersebut, tim investigasi skandal BBK dari Kejaksaan Korea Selatan mengajukan gugatan ganti rugi sebesar 280.00 M KRW terhadap Chung Bong-ju atas pencemaran nama baik. Pengadilan tingkat pertama memerintahkan Chung Bong-ju untuk membayar ganti rugi sebesar 16.00 M KRW. Namun, pengadilan banding membatalkan putusan tersebut dan memenangkan Chung Bong-ju.
Pada tanggal 26 April 2011, majelis hakim pengadilan banding memutuskan bahwa "sebagai anggota Majelis Nasional, memantau dan mengkritik hasil investigasi kejaksaan adalah aktivitas yang sah. Karena ia mengajukan pertanyaan berdasarkan bukti yang cukup, seperti memo Tuan Kim, hal itu tidak dapat dinilai sebagai tindakan yang secara mencolok kehilangan relevansinya." Putusan ini menguatkan hak Chung Bong-ju untuk mengkritik investigasi pemerintah.
6.3. Kontroversi Kampanye di Penjara
Pada tanggal 13 Juni 2013, Kantor Kejaksaan Distrik Daegu Cabang Andong mendakwa Chung Bong-ju tanpa penahanan atas tuduhan mendukung kandidat tertentu menjelang pemilihan kepala pendidikan Seoul 2012 (melanggar Undang-Undang Otonomi Pendidikan Lokal). Undang-Undang Otonomi Pendidikan Lokal melarang partisipasi dalam kampanye pemilihan kepala pendidikan bagi mereka yang dijatuhi hukuman penjara atau yang hukumannya belum selesai. Namun, pada Desember 2012, saat Chung Bong-ju ditahan di Penjara Hongseong, ia menulis surat yang menyatakan dukungannya untuk kandidat kepala pendidikan Seoul, Lee Su-ho, dan pihak Lee Su-ho mempublikasikan surat tersebut melalui media.
Pada tanggal 25 Oktober 2013, Pengadilan Distrik Utara Seoul, dalam sidang pertama, menjatuhkan denda sebesar 2.00 M KRW kepada Chung Bong-ju. Pada tanggal 11 Desember 2013, Pengadilan Tinggi Seoul, dalam sidang banding, juga menjatuhkan denda sebesar 2.00 M KRW kepadanya, menguatkan putusan pengadilan tingkat pertama. Pada tanggal 30 Desember 2017, ia mendapatkan pengampunan khusus.
7. Hasil Pemilu
Berikut adalah data objektif mengenai hasil pemilihan umum yang diikuti oleh Chung Bong-ju, termasuk persentase suara dan status kemenangan atau kekalahan.
7.1. Pemilihan Umum Legislatif
| Tahun | Daerah Pemilihan | Partai Politik | Suara (%) | Keterangan |
|---|---|---|---|---|
| 2004 | Distrik Nowon 1st | Partai Uri | 36,992 (42.70%) | Menang |
| 2008 | Distrik Nowon 1st | Partai Demokrat Terpadu | 26,251 (37.62%) | Kalah |
7.2. Pemilihan Lokal
7.2.1. Dewan Metropolitan Seoul
| Tahun | Daerah Pemilihan | Partai Politik | Suara (%) | Keterangan |
|---|---|---|---|---|
| 1991 | Distrik Guro 2nd | Partai Persatuan Demokrasi Baru | 4,769 (39.00%) | Kalah |
8. Evaluasi dan Dampak
Chung Bong-ju adalah sosok yang kompleks dalam politik Korea Selatan, dikenal karena perannya sebagai "penembak jitu" terhadap isu-isu korupsi dan kekuasaan, yang mencerminkan pandangan progresif dan komitmen terhadap kemajuan sosial serta demokrasi. Aktivitasnya, terutama terkait skandal BBK dan kritiknya terhadap Lee Myung-bak, menjadikannya simbol perjuangan melawan korupsi di mata banyak pendukungnya, dan meningkatkan kesadaran publik terhadap pentingnya akuntabilitas politik. Perannya dalam podcast 나는 꼼수다 juga menunjukkan kemampuannya untuk memanfaatkan media baru dalam menyebarkan informasi politik dan membentuk opini publik, menjangkau audiens yang lebih luas dan memobilisasi dukungan.
Meskipun menghadapi hukuman penjara dan larangan politik yang signifikan, pembebasannya dan pengampunan berikutnya oleh Presiden Moon Jae-in dipandang oleh para pendukung sebagai penegasan kembali nilai-nilai keadilan dan demokrasi. Namun, kontroversi, khususnya tuduhan pelecehan seksual, berdampak besar pada upaya kembalinya ke politik dan menimbulkan perdebatan luas tentang integritas publik dan gerakan Me Too. Terlepas dari tantangan ini, Chung Bong-ju tetap menjadi suara penting dalam wacana politik Korea, terutama melalui platform media dan partai barunya. Perjalanannya mencerminkan perjuangan dan dinamika politik Korea Selatan yang terus berkembang, di mana aktivisme dan kritik terhadap kekuasaan sering kali berujung pada konsekuensi pribadi yang berat, namun juga berpotensi memicu perubahan sosial yang signifikan.
9. Tautan Eksternal
- [https://blog.naver.com/jackson0728 Blog Chung Bong-ju]
- [https://www.youtube.com/channel/UCsoiJa5XIqVR2XVzQPITLkA Chung Bong-ju di YouTube]
- [https://www.facebook.com/bbongdosa Chung Bong-ju di Facebook]