1. Gambaran Umum
Clément Ader (Clément Aderklemɑ adɛʁBahasa Prancis; 2 April 1841 - 3 Mei 1925) adalah seorang penemu dan insinyur berkebangsaan Prancis yang lahir di dekat Toulouse, tepatnya di Muret, Haute-Garonne, dan meninggal di Toulouse. Ia dikenal terutama karena karya pionirnya dalam penerbangan, yang membuatnya dijuluki "bapak penerbangan". Selain kontribusinya yang signifikan dalam pengembangan pesawat terbang, Ader juga merupakan seorang inovator di bidang teknik elektro dan teknik mesin. Penemuannya meliputi perbaikan pada telepon, penciptaan théâtrophonetelepon teaterBahasa Prancis yang menjadi sistem transmisi suara stereofonik pertama, serta perancangan mesin V8. Sepanjang hidupnya, Ader mendedikasikan waktu dan sumber daya yang besar untuk mewujudkan mimpinya tentang penerbangan mekanis, yang berdampak besar pada perkembangan teknologi dan masyarakat.

2. Kehidupan dan Latar Belakang
Clément Ader memiliki latar belakang yang kuat dalam bidang teknik yang membentuk dasar bagi inovasi-inovasinya di kemudian hari, terutama dalam penerbangan.
2.1. Masa Kecil dan Pendidikan
Clément Ader lahir pada tanggal 2 April 1841 di Muret, sebuah komune di departemen Haute-Garonne, Prancis, yang terletak dekat dengan kota Toulouse. Sejak usia dini, Ader menunjukkan ketertarikan yang mendalam pada bidang teknik. Ia menempuh pendidikan di bidang teknik jembatan, sebuah profesi yang sangat dihormati pada masanya. Pendidikan ini memberinya dasar yang kuat dalam prinsip-prinsip mekanika dan rekayasa yang kelak akan ia terapkan dalam berbagai penemuannya.
2.2. Karier Awal
Setelah menyelesaikan pendidikannya, Ader memulai karier profesionalnya sebagai insinyur. Ia awalnya berfokus pada studi teknik elektro. Ketertarikannya pada bidang ini membawanya pada serangkaian inovasi awal yang tidak hanya membuktikan keahliannya tetapi juga memberinya kekayaan finansial. Kekayaan ini kemudian ia investasikan untuk mewujudkan impiannya dalam menciptakan mesin terbang. Selain itu, pada tahun 1870, Ader juga menjadi salah satu pelopor dalam olahraga bersepeda di Prancis.
3. Penemuan Listrik dan Mekanik
Clément Ader adalah seorang inovator yang produktif di bidang teknik elektro dan mekanik, dengan beberapa penemuan penting yang mendahului karyanya di bidang penerbangan.
3.1. Telepon dan Théâtrophone
Pada tahun 1878, Ader berhasil melakukan perbaikan signifikan pada telepon yang sebelumnya ditemukan oleh Alexander Graham Bell. Kontribusinya ini kemudian membawanya pada pendirian jaringan telepon pertama di Paris pada tahun 1880. Setahun kemudian, pada tahun 1881, Ader menciptakan théâtrophonetelepon teaterBahasa Prancis, sebuah sistem transmisi suara revolusioner. Sistem ini memungkinkan pendengar untuk menerima saluran terpisah untuk setiap telinga, menciptakan persepsi suara stereofonik dari para aktor di atas panggung. ThéâtrophoneTelepon teaterBahasa Prancis ini menjadi transmisi stereo pertama dari pertunjukan opera, yang berhasil disiarkan sejauh 3 km pada tahun 1881.
3.2. Mesin V8
Pada tahun 1903, Ader merancang sebuah mesin V8 yang ditujukan untuk kompetisi balap mobil Paris-Madrid. Meskipun ia berhasil memproduksi tiga atau empat unit mesin ini, tidak ada satu pun yang berhasil terjual. Rancangan mesin ini menunjukkan keahlian Ader dalam teknik mesin dan kemampuannya untuk mengembangkan mesin yang kuat dan inovatif.
4. Pengembangan Pesawat Terbang
Setelah sukses dengan penemuan-penemuan listrik dan mekaniknya, Clément Ader mengalihkan perhatiannya pada tantangan penerbangan mekanis. Ia mendedikasikan banyak waktu dan uang untuk mewujudkan impian ini hingga akhir hayatnya. Ader mendasarkan studinya pada pengamatan Louis Pierre Mouillard (1834-1897) mengenai penerbangan burung, yang menjadi inspirasi utama dalam desain pesawatnya.
4.1. Ader Éole
Pada tahun 1886, Ader membangun mesin terbang pertamanya yang ia beri nama `Éole` (dari bahasa Prancis yang berarti Aeolus, dewa angin). Desain `Éole` menyerupai kelelawar, dengan sayap tunggal yang memiliki rentang 14 m. Pesawat ini ditenagai oleh mesin uap ringan ciptaannya sendiri, yang memiliki 4 silinder dengan kekuatan 20 hp. Mesin ini sangat ringan, hanya berbobot 51 kg, dengan rasio daya terhadap berat sekitar 7 pon per tenaga kuda (sekitar 4 gram per watt). Mesin tersebut menggerakkan sebuah baling-baling berbilah empat. Berat total pesawat saat lepas landas adalah 300 kg.


Pada tanggal 9 Oktober 1890, Ader mencoba menerbangkan `Éole`. Para sejarawan penerbangan mengakui upaya ini sebagai lepas landas bertenaga dan penerbangan tak terkendali dalam efek tanah sejauh sekitar 50 m pada ketinggian sekitar 20 cm. Meskipun penerbangan ini bersifat insidental dan tidak dapat dikendalikan, upaya ini mendahului penerbangan Wright Flyer milik Wright Bersaudara selama 13 tahun, menjadikannya lepas landas bertenaga pertama tanpa bantuan (berbeda dengan eksperimen sebelumnya yang menggunakan lereng atau papan lompat). Ader sendiri juga mengklaim keberhasilan lepas landas ini.
4.2. Ader Avion II
Setelah `Éole`, Ader memulai pembangunan pesawat kedua yang ia sebut `Avion II`, yang juga dikenal sebagai `Zephyr` atau `Éole II`. Sebagian besar sumber sepakat bahwa pengerjaan pesawat ini tidak pernah selesai dan proyeknya ditinggalkan demi pengembangan `Avion III`. Klaim Ader di kemudian hari bahwa ia menerbangkan `Avion II` pada Agustus 1892 sejauh 100 m di Satory, dekat Paris, tidak pernah diterima secara luas oleh komunitas penerbangan.
4.3. Ader Avion III
Kemajuan Ader dalam pengembangan pesawat menarik perhatian Menteri Perang Prancis saat itu, Charles de Freycinet. Dengan dukungan dari Kantor Perang Prancis, Ader mengembangkan dan membangun `Avion III`. Pesawat ini dirancang menyerupai kelelawar raksasa yang terbuat dari linen dan kayu, dengan rentang sayap 15 m (48 ft) (sekitar 16 yd). `Avion III` dilengkapi dengan dua baling-baling konfigurasi traktor berbilah empat, masing-masing ditenagai oleh mesin uap berkekuatan 30 hp.

Ader melakukan uji coba di jalur melingkar di Satory pada 12 Oktober 1897, dan dua hari kemudian, pada 14 Oktober 1897, ia mencoba penerbangan. Setelah melaju sebentar, mesin tersebut diterpa embusan angin, melenceng dari jalur, dan berhenti. Beberapa saksi mata mengklaim bahwa `Avion III` berhasil terbang sejauh lebih dari 300 yd sebelum mengalami insiden, sementara yang lain menyatakan bahwa pesawat tersebut rusak bahkan sebelum berhasil lepas landas. Setelah insiden ini, pihak militer Prancis menarik pendanaannya, namun merahasiakan hasil uji coba tersebut. Komisi militer merilis laporan resmi mengenai upaya penerbangan Ader pada November 1910, yang menyatakan bahwa upaya tersebut tidak berhasil. Namun, setelah Wright Bersaudara berhasil terbang, pemerintah Prancis kemudian merilis informasi mengenai penerbangan Ader sebagai suatu keberhasilan.
5. Buku tentang Penerbangan
Clément Ader tetap menjadi pendukung aktif pengembangan penerbangan sepanjang hidupnya. Kontribusinya tidak hanya terbatas pada prototipe pesawat, tetapi juga melalui publikasi penting yang memengaruhi pemikiran tentang perang udara.
5.1. "L'Aviation Militaire"
Pada tahun 1909, Ader menerbitkan buku berjudul `L'Aviation MilitaireBahasa Prancis` (Penerbangan Militer), sebuah karya yang sangat populer dan mengalami 10 edisi dalam lima tahun sebelum Perang Dunia I. Buku ini terkenal karena visinya tentang perang udara dan prediksinya mengenai bentuk kapal induk modern. Ader menggambarkan kapal induk dengan dek penerbangan yang rata, superstruktur pulau, lift dek, dan teluk hanggar. Idenya tentang kapal induk ini disampaikan oleh atase angkatan laut Amerika Serikat di Paris dan diikuti oleh uji coba pertama di Amerika Serikat pada November 1910.
Dalam bukunya, Ader menulis: "Sebuah kapal pengangkut pesawat sangat diperlukan. Kapal-kapal ini akan dibangun dengan rencana yang sangat berbeda dari yang saat ini digunakan. Pertama-tama, dek akan dibersihkan dari semua rintangan. Ini akan rata, selebar mungkin tanpa membahayakan garis nautika lambung kapal, dan akan terlihat seperti lapangan pendaratan."
6. Kehidupan Pribadi dan Tahun-tahun Akhir
Selain inovasi teknisnya, Clément Ader juga memiliki kehidupan pribadi yang sederhana di tahun-tahun terakhirnya.
6.1. Kehidupan Pribadi
Di masa tuanya, setelah meninggalkan dunia penerbangan dan menghilang dari mata publik, Ader diketahui mengelola sebuah kebun anggur di pinggiran kota Toulouse.
6.2. Tahun-tahun Akhir dan Penghargaan
Clément Ader meninggal dunia pada tanggal 3 Mei 1925 di Toulouse. Pada tahun 1922, ia dianugerahi Légion d'honneur, sebuah penghargaan tertinggi dari pemerintah Prancis, sebagai pengakuan atas kontribusinya yang luar biasa.

7. Penilaian dan Pengaruh
Clément Ader meninggalkan warisan yang signifikan dalam sejarah penerbangan dan teknologi, meskipun beberapa klaimnya masih menjadi subjek perdebatan.
7.1. Pengaruh Terhadap Penerbangan
Ader masih sangat dihormati atas upaya penerbangan bertenaga awalnya. Karyanya yang paling terkenal, `Avion III`, masih dipamerkan di Musée des Arts et Métiers di Paris hingga saat ini. Kontribusinya juga tercermin dalam bahasa Prancis, di mana kata `avionBahasa Prancis` (pesawat terbang) berasal dari nama pesawat purwarupa buatannya. Pada tahun 1938, Prancis mengeluarkan prangko untuk menghormati dirinya. Selain itu, Airbus juga menamai salah satu lokasi perakitan pesawatnya di Toulouse dengan namanya. Clément Ader sering disebut sebagai "bapak penerbangan" atas perannya sebagai pelopor.
7.2. Kritik dan Kontroversi
Meskipun diakui sebagai pelopor, klaim penerbangan Ader, terutama yang berkaitan dengan `Avion III` pada tahun 1897, telah menjadi subjek kritik dan kontroversi. Beberapa sejarawan penerbangan di luar Prancis berpendapat bahwa semua penerbangan Ader berakhir dengan kecelakaan dan bahwa ia melebih-lebihkan pencapaiannya di kemudian hari. Laporan resmi dari komisi militer Prancis pada November 1910 juga menyatakan bahwa upaya penerbangan Ader tidak berhasil. Namun, penerbangan `Éole` pada 9 Oktober 1890, meskipun tak terkendali, secara relatif kurang diperdebatkan dan tetap diakui sebagai upaya lepas landas bertenaga yang signifikan. Kontroversi ini menyoroti kompleksitas dalam mendokumentasikan sejarah awal penerbangan, di mana klaim dan interpretasi sering kali berbeda.