1. Awal kehidupan dan latar belakang
Cristian Eugen Chivu lahir pada 26 Oktober 1980 di Reșița, County Caraș-Severin, Rumania. Sejak usia muda, ia menunjukkan bakat alami dalam olahraga, bahkan pernah menyukai ski Nordik di tengah alam Reșița yang luas.
Ayahnya, Mircea Chivu, juga merupakan seorang pesepak bola profesional dan kemudian menjadi pelatih. Mircea bermain sebagai bek kanan untuk CSM Reșița dan FC Universitatea Craiova, bahkan berhasil memenangkan gelar Divizia A pada musim 1973-74 bersama tim dari Craiova. Pengaruh ayahnya sangat besar dalam perkembangan karier Cristian; Mircea Chivu adalah pelatih di CSM Reșița saat Cristian memulai karier profesionalnya di sana pada usia 16 tahun.
Cristian Chivu sangat mengagumi dan menghormati ayahnya, meskipun Mircea meninggal dunia pada tahun 1998 ketika Cristian baru berusia 18 tahun. Cristian sering menyatakan harapannya bahwa ayahnya akan bangga padanya. Sebagai bentuk penghormatan terhadap Mircea Chivu, sebuah stadion di Reșița dinamai menurut namanya, yaitu Stadionul Mircea Chivu. Selain warisan sepak bola yang diwarisi dari ayahnya, Cristian Chivu juga terlibat dalam mendirikan sekolah-sekolah sepak bola di seluruh Rumania, melanjutkan misi ayahnya untuk mengembangkan bakat-bakat muda di negaranya.
2. Karier bermain
Cristian Chivu memiliki karier bermain yang cemerlang di berbagai klub top Eropa, membuktikan dirinya sebagai salah satu bek terbaik di generasinya.
2.1. Awal karier
Chivu memulai karier profesionalnya pada usia 16 tahun bersama klub kampung halamannya, CSM Reșița. Ia tampil impresif di sana, yang kemudian menarik perhatian FC Universitatea Craiova, klub di mana ia pindah pada tahun 1998. Di FC Universitatea Craiova, reputasinya mulai meningkat pesat. Penampilannya yang konsisten dan kemampuannya sebagai bek muda yang menjanjikan membuat banyak klub besar di luar Rumania tertarik padanya. Di antara klub-klub tersebut, AFC Ajax dari Belanda adalah yang paling terkesan dengan potensinya, dan mereka berhasil merekrutnya pada tahun 1999.
2.2. AFC Ajax
Setelah bergabung dengan AFC Ajax pada tahun 1999, Chivu dengan cepat membangun reputasinya sebagai bek sayap yang andal dan spesialis tendangan bebas. Perkembangannya yang pesat menarik perhatian pelatih saat itu, Ronald Koeman, yang kemudian mengangkatnya sebagai kapten tim. Sebagai kapten, Chivu memimpin skuad muda Ajax yang sangat menjanjikan, termasuk para bintang masa depan seperti Rafael van der Vaart, Wesley Sneijder, Johnny Heitinga, Zlatan Ibrahimović, Steven Pienaar, dan Maxwell.
Di bawah kepemimpinannya, Ajax mendominasi Eredivisie dan menunjukkan performa luar biasa di Liga Champions UEFA musim 2002-03, di mana mereka hampir mencapai babak semi-final. Chivu memainkan peran sentral dalam keberhasilan Ajax pada masa itu. Menariknya, Chivu adalah bagian dari sebuah kelompok yang terdiri dari lima pemain Ajax-dirinya sendiri, Zlatan Ibrahimović, Maxwell, Wesley Sneijder, dan Andy van der Meyde-yang semuanya kemudian bergabung dengan Inter Milan di kemudian hari, membentuk koneksi yang kuat antara kedua klub.
2.3. AS Roma
Pada tahun 2003, AS Roma menyatakan minatnya untuk merekrut Chivu. Namun, pada saat itu, Roma menghadapi masalah keuangan yang serius dengan utang yang besar, menimbulkan pertanyaan mengenai kemampuan mereka untuk membayar biaya transfer yang diusulkan. Meskipun Roma berusaha mencari jaminan bank untuk meredam keraguan atas situasi finansial mereka, jaminan tersebut ditolak. Setelah spekulasi yang panjang dan berlarut-larut, Roma akhirnya berhasil menyelesaikan pembelian Chivu pada bulan September dengan biaya transfer sebesar 18.00 M EUR.
Selama empat musimnya di Roma, Chivu menjadi bek reguler di lini pertahanan. Namun, ia sering dibatasi oleh cedera yang mengurangi jumlah penampilannya. Meskipun demikian, ia berhasil memenangkan Coppa Italia pada musim terakhirnya bersama Roma, yaitu musim 2006-07. Pada jendela transfer musim panas 2007, Chivu kembali menjadi subjek spekulasi transfer besar, dengan juara La Liga yang baru saja dinobatkan, Real Madrid CF, dilaporkan mengajukan tawaran resmi, sementara FC Barcelona dan Inter Milan juga menunjukkan minat yang kuat untuk merekrut bek Rumania tersebut.
2.4. Inter Milan
Setelah empat musim yang menghasilkan satu gelar Coppa Italia bersama AS Roma, Chivu menjadi rebutan antara FC Barcelona dan Real Madrid pada jendela transfer musim panas 2007. Namun, pada akhirnya, Chivu meninggalkan Roma dan menandatangani kontrak lima tahun dengan rival Serie A, Inter Milan, pada 27 Juli 2007. Biaya transfer yang disepakati adalah sebesar 16.00 M EUR, yang mana 3.00 M EUR dari jumlah tersebut dibayarkan melalui kesepakatan kepemilikan bersama bek Marco Andreolli yang pindah ke Roma.
Musim pertamanya bersama juara bertahan Serie A ini sangat sukses, karena ia langsung memenangkan gelar Serie A yang selama ini sulit ia raih di Roma. Pada pertandingan Liga Champions UEFA musim 2008-09 melawan Manchester United, Chivu menampilkan permainan yang luar biasa, berulang kali menggagalkan serangan Wayne Rooney dan Cristiano Ronaldo, sehingga ia dinobatkan sebagai Man of the Match mengungguli kiper Inter, Julio César.
Selama musim 2009-10, Chivu menjadi bek kiri reguler, dengan Walter Samuel dan Lúcio menjadi pasangan bek tengah pilihan. Pada 6 Januari 2010, dalam pertandingan melawan Chievo, Chivu harus ditandu keluar lapangan di awal babak kedua setelah bertabrakan kepala dengan striker Chievo, Sergio Pellissier. Ia menjalani operasi selama dua jam untuk patah tulang tengkorak dan kemudian dinyatakan aman dari bahaya. Meskipun awalnya diperkirakan akan absen hingga akhir musim, ia kembali bermain di Serie A pada 24 Maret 2010. Sejak insiden ini, ia harus mengenakan pelindung kepala khusus dalam pertandingan, mirip dengan yang digunakan oleh Petr Čech. Sebulan kemudian, Chivu mencetak gol pertamanya untuk Inter dalam pertandingan melawan Atalanta, melalui tendangan keras dari jarak 30 yd. Pada 22 Mei 2010, ia menjadi bagian dari sebelas pemain awal Inter dalam final Liga Champions UEFA melawan Bayern Munich, yang dimenangkan Inter dengan skor 2-0.
Ia mencetak gol keduanya untuk Inter pada musim Serie A 2010-11 melawan Cesena, yang menjadi gol penentu kemenangan 3-2 bagi Inter. Ia juga mencetak gol penalti penentu kemenangan bagi Inter dalam kemenangan Coppa Italia 2010-11 atas Napoli pada 26 Januari 2011. Chivu dikenal karena kemampuannya bermain di berbagai posisi, termasuk bek tengah dan gelandang bertahan, meskipun ia secara pribadi menganggap bek tengah sebagai posisi aslinya. Beberapa insiden, seperti larangan empat pertandingan karena memukul Marco Rossi dari AS Bari pada tahun 2011, juga menjadi bagian dari kariernya.
Chivu meninggalkan Inter setelah kontraknya diakhiri atas kesepakatan bersama pada 31 Maret 2014. Pada hari yang sama, ia mengumumkan pengunduran dirinya dari dunia sepak bola melalui halaman Facebook resminya, mengakhiri karier bermain yang penuh prestasi.
3. Karier internasional
Pada tahun 1999, Cristian Chivu terpilih untuk mewakili tim nasional sepak bola U-21 Rumania dan dengan cepat naik tingkat untuk bermain di tim senior. Ia memperoleh total 75 cap untuk tim nasional sepak bola Rumania antara tahun 1999 dan 2010, mencetak 3 gol. Pada tahun 2001, ia memenangkan Turnamen Sepak Bola Internasional Siprus bersama tim nasional.
Chivu mewakili negaranya di dua turnamen besar: UEFA Euro 2000 dan UEFA Euro 2008. Meskipun hanya memiliki empat cap sebelum Euro 2000, ia bermain sebagai starter dalam keempat pertandingan dan mencetak gol internasional pertamanya, membantu Rumania mencapai babak perempat final.
Pada UEFA Euro 2008, ia mendapatkan banyak pujian atas penampilannya yang luar biasa, berhasil menahan tim-tim kuat seperti juara Piala Dunia FIFA sebelumnya, tim nasional sepak bola Italia, dan finalis tim nasional sepak bola Prancis, meskipun ia dimainkan dalam peran yang kurang familiar sebagai gelandang bertahan. Ia menjabat sebagai kapten Rumania selama kualifikasi Piala Dunia FIFA 2010, tetapi timnya gagal lolos ke putaran final, hanya finis di posisi kelima di grup mereka. Chivu mengumumkan pengunduran dirinya dari tim nasional pada 21 Mei 2011, mengakhiri masa bakti yang panjang dan berdedikasi untuk negaranya.
4. Karier manajerial
Setelah pensiun sebagai pemain, Cristian Chivu melanjutkan kecintaannya pada sepak bola dengan memulai karier manajerial. Pada Agustus 2019, ia mendaftar dalam kursus Lisensi Pro UEFA di Centro Tecnico Federale di Coverciano.
Chivu memulai perjalanan kepelatihannya di level tim muda Inter Milan. Ia menjabat sebagai pelatih tim U-14 Inter Milan pada tahun 2018, kemudian naik pangkat menjadi pelatih tim U-17 pada tahun 2019, dan tim U-18 pada tahun 2020. Pada Juli 2021, ia diumumkan sebagai pelatih kepala baru untuk tim Inter Milan Primavera (U-19). Di bawah kepemimpinannya, tim Inter Milan U-19 meraih Campionato Primavera 1 pada musim 2021-22, sebuah prestasi yang membanggakan. Setelah kesuksesan tersebut, Chivu mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan pelatih Primavera pada 7 Juni 2024.
Pada 18 Februari 2025, Cristian Chivu ditunjuk sebagai pelatih kepala baru klub Serie A, Parma Calcio 1913, dengan menandatangani kontrak hingga Juni 2026, menandai langkah besar dalam karier kepelatihannya di level senior.
5. Kehidupan pribadi
Cristian Chivu dikenal sebagai poliglot, fasih berbicara dalam beberapa bahasa selain bahasa ibunya, bahasa Rumania. Ia mampu berkomunikasi dalam bahasa Italia, bahasa Belanda, bahasa Spanyol, dan bahasa Inggris.
Chivu menikah dengan Adelina Elisei, dan pada 12 Februari 2009, pasangan ini dikaruniai anak pertama mereka, seorang putri bernama Natalia.
Kehidupan pribadinya juga mencakup beberapa anekdot menarik. Ia sempat dikabarkan oleh pelatih tim nasional Rumania, Victor Pițurcă, dalam sebuah acara bincang-bincang bahwa ia dan rekan setimnya, Bogdan Lobonț, masih merokok meskipun berprofesi sebagai pesepak bola profesional. Terlepas dari itu, Chivu memiliki filosofi sepak bola yang mendalam. Ia berpendapat bahwa sepak bola modern membutuhkan bek yang mampu memprediksi dan bereaksi cepat terhadap pergerakan lawan. Ia menganggap Andriy Shevchenko sebagai penyerang modern yang paling sulit ia hadapi karena kelincahan dan pergerakan tanpa bolanya yang sering merepotkan.
6. Gaya bermain dan penerimaan

Cristian Chivu dikenal sebagai bek serbaguna yang memiliki berbagai karakteristik dalam gaya bermainnya. Ia unggul dalam kemampuan menggiring bola, mengumpan, dan memprediksi pergerakan lawan. Meskipun ia sering dimainkan sebagai bek sayap kiri dan juga dapat berperan sebagai gelandang bertahan ketika dibutuhkan, Chivu secara pribadi menganggap posisi bek tengah sebagai posisi aslinya. Ia berpendapat bahwa seorang bek modern harus mampu membaca permainan dan bereaksi secara instan terhadap serangan lawan.
Selama kariernya, khususnya saat di AS Roma, Chivu mendapatkan julukan "Swarovski". Julukan ini diberikan untuk membandingkan kaki kirinya dengan kristal Swarovski, menyiratkan presisi dan kualitas tinggi dalam setiap sentuhannya. Setelah pensiun sebagai pemain, Chivu tidak jauh-jauh dari dunia sepak bola. Ia beralih profesi menjadi pundit atau komentator sepak bola untuk stasiun televisi Italia seperti Sky Sport dan Fox Sports. Selain itu, ia juga menjabat sebagai pengamat teknis untuk UEFA, memanfaatkan pengetahuannya yang luas tentang permainan untuk menganalisis taktik dan perkembangan sepak bola.
7. Gelar
7.1. Gelar pemain
Berikut adalah daftar semua gelar dan penghargaan yang diraih Cristian Chivu selama kariernya sebagai pemain.
7.1.1. Gelar klub
- CSM Reșița
- Divizia B: 1996-97
- Ajax
- Eredivisie: 2001-02
- Piala KNVB: 2001-02
- Piala Johan Cruyff: 2002
- Roma
- Coppa Italia: 2006-07
- Runner-up Supercoppa Italiana: 2006
- Inter Milan
- Serie A: 2007-08, 2008-09, 2009-10
- Coppa Italia: 2009-10, 2010-11
- Supercoppa Italiana: 2008, 2010
- Liga Champions UEFA: 2009-10
- Piala Dunia Antarklub FIFA: 2010
7.1.2. Gelar individu
- Ajax Talent of the Year (Penghargaan Marco van Basten): 1999-2000
- Sepatu Emas Belanda: 2002
- Pemain Terbaik Ajax (Penghargaan Rinus Michels): 2000-01, 2002-03
- Pesepak Bola Rumania Tahun Ini: 2000, 2002, 2009, 2010
- Tim Terbaik UEFA Tahun Ini: 2002
- Penghargaan Giacinto Facchetti: 2021
7.2. Gelar pelatih
- Inter Milan U19
- Campionato Primavera 1: 2021-22
8. Statistik karier
Bagian ini menyajikan catatan statistik resmi penampilan dan gol Cristian Chivu selama kariernya sebagai pemain dan pelatih.
8.1. Statistik karier klub
Kategori-kategori seperti "Piala Domestik" mencakup Cupa României, Piala KNVB, dan Coppa Italia. Kategori "Eropa" mencakup penampilan di Piala UEFA, Liga Champions UEFA, dan Liga Eropa UEFA. Sedangkan kategori "Lainnya" mencakup penampilan di Piala Johan Cruyff, Supercoppa Italiana, Piala Super UEFA, dan Piala Dunia Antarklub FIFA.
Klub | Musim | Liga | Piala Domestik | Eropa | Lainnya | Total | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Divisi | Tampil | Gol | Tampil | Gol | Tampil | Gol | Tampil | Gol | Tampil | Gol | ||
CSM Reșița | 1996-97 | Divisia B | 1 | 0 | 0 | 0 | - | - | 1 | 0 | ||
1997-98 | Divisia A | 23 | 2 | 1 | 0 | - | - | 24 | 2 | |||
Total | 24 | 2 | 1 | 0 | - | - | 25 | 2 | ||||
Universitatea Craiova | 1998-99 | Divisia A | 26 | 3 | 2 | 0 | - | - | 28 | 3 | ||
1999-2000 | Divisia A | 6 | 0 | 0 | 0 | - | - | 6 | 0 | |||
Total | 32 | 3 | 2 | 0 | - | - | 34 | 3 | ||||
Ajax | 1999-2000 | Eredivisie | 23 | 1 | 1 | 0 | 4 | 0 | - | 28 | 1 | |
2000-01 | Eredivisie | 26 | 5 | 0 | 0 | 4 | 0 | - | 30 | 5 | ||
2001-02 | Eredivisie | 32 | 1 | 4 | 0 | 6 | 0 | - | 42 | 1 | ||
2002-03 | Eredivisie | 26 | 6 | 3 | 0 | 12 | 0 | 1 | 0 | 42 | 6 | |
Total | 107 | 13 | 8 | 0 | 26 | 0 | 1 | 0 | 142 | 13 | ||
Roma | 2003-04 | Serie A | 22 | 2 | 2 | 0 | 4 | 0 | - | 28 | 2 | |
2004-05 | Serie A | 10 | 2 | 4 | 0 | 1 | 0 | - | 15 | 2 | ||
2005-06 | Serie A | 27 | 2 | 7 | 0 | 4 | 0 | - | 38 | 2 | ||
2006-07 | Serie A | 26 | 0 | 7 | 0 | 8 | 0 | 1 | 0 | 42 | 0 | |
Total | 85 | 6 | 20 | 0 | 17 | 0 | 1 | 0 | 123 | 6 | ||
Inter Milan | 2007-08 | Serie A | 26 | 0 | 3 | 0 | 6 | 0 | 1 | 0 | 37 | 0 |
2008-09 | Serie A | 21 | 0 | 3 | 0 | 2 | 0 | 1 | 0 | 26 | 0 | |
2009-10 | Serie A | 20 | 1 | 3 | 0 | 9 | 0 | 1 | 0 | 33 | 1 | |
2010-11 | Serie A | 24 | 1 | 3 | 0 | 6 | 0 | 4 | 0 | 37 | 1 | |
2011-12 | Serie A | 14 | 0 | 1 | 0 | 6 | 0 | 1 | 0 | 22 | 0 | |
2012-13 | Serie A | 10 | 1 | 2 | 0 | 3 | 0 | - | 15 | 1 | ||
Total | 115 | 3 | 15 | 0 | 32 | 0 | 8 | 0 | 168 | 3 | ||
Total karier | 358 | 27 | 44 | 0 | 74 | 0 | 10 | 0 | 486 | 27 |
8.2. Statistik karier internasional
Tim nasional | Tahun | Tampil | Gol |
---|---|---|---|
Rumania | 1999 | 1 | 0 |
2000 | 10 | 1 | |
2001 | 8 | 0 | |
2002 | 6 | 1 | |
2003 | 9 | 0 | |
2004 | 2 | 1 | |
2005 | 6 | 0 | |
2006 | 6 | 0 | |
2007 | 8 | 0 | |
2008 | 7 | 0 | |
2009 | 6 | 0 | |
2010 | 6 | 0 | |
Total | 75 | 3 |
Gol dan hasil menunjukkan perolehan gol Rumania terlebih dahulu, kolom skor menunjukkan skor setelah setiap gol Chivu.
No. | Tanggal | Lokasi | Lawan | Skor | Hasil | Kompetisi |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | 20 Juni 2000 | Stade du Pays de Charleroi, Charleroi, Belgia | Inggris | 1-0 | 3-2 | UEFA EURO 2000 Grup A |
2 | 7 September 2002 | Stadion Koševo, Sarajevo, Bosnia dan Herzegovina | Bosnia | 1-0 | 3-0 | Kualifikasi UEFA Euro 2004 |
3 | 31 Maret 2004 | Hampden Park, Glasgow, Skotlandia | Skotlandia | 1-0 | 2-1 | Persahabatan |
8.3. Statistik manajerial
Tim | Kebangsaan | Dari | Sampai | Rekor | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
G | M | S | K | GM | GK | SG | Persentase kemenangan | ||||
Parma | Italia | 18 Februari 2025 | Sekarang | 1 | 1 | 0 | 0 | 2 | 0 | +2 | 100.00 |
Total | 1 | 1 | 0 | 0 | 2 | 0 | +2 | 100.00 |