1. Kehidupan dan Pendidikan
Cédric Villani memiliki latar belakang pendidikan yang kuat di institusi-institusi terkemuka di Prancis, yang membentuk fondasi bagi karier akademis dan penelitiannya yang luar biasa di bidang matematika.
1.1. Masa Kecil dan Sekolah
Villani lahir pada tanggal 5 Oktober 1973 di Brive-la-Gaillarde, sebuah komune di departemen Corrèze, Prancis. Ia menempuh pendidikan menengahnya di Lycée Louis-le-Grand, sebuah sekolah menengah atas yang sangat selektif di Paris, yang dikenal sebagai tempat persiapan bagi siswa-siswa berprestasi untuk masuk ke grandes écoles di Prancis.
1.2. Pendidikan Tinggi dan Gelar
Setelah menyelesaikan pendidikan menengahnya, Villani diterima di École Normale Supérieure di Paris, salah satu institusi pendidikan tinggi paling bergengsi di Prancis. Ia belajar di sana dari tahun 1992 hingga 1996. Setelah lulus, ia diangkat sebagai asisten profesor (agrégé préparateurBahasa Prancis) di sekolah yang sama, sebuah posisi yang memungkinkannya mengajar dan melanjutkan studinya. Pada tahun 1998, Villani meraih gelar doktornya dari Paris Dauphine University di bawah bimbingan Pierre-Louis Lions, seorang matematikawan terkemuka yang juga merupakan peraih Medali Fields.
1.3. Karier Akademik

Pada tahun 2000, Villani diangkat sebagai profesor di École normale supérieure de Lyon. Ia kemudian menjadi profesor di Universitas Lyon. Dari tahun 2009 hingga 2017, ia menjabat sebagai direktur Institut Henri Poincaré di Paris, sebuah pusat penelitian dan pertemuan bagi para matematikawan dan fisikawan. Selain posisi-posisi ini, Villani juga memegang berbagai posisi kunjungan di institusi internasional terkemuka, termasuk di Georgia Tech (Musim Gugur 1999), University of California, Berkeley (Musim Semi 2004), dan Institute for Advanced Study di Princeton (Musim Semi 2009). Sejak September 2022, ia menjadi profesor di Institut des Hautes Études Scientifiques. Villani dikenal menguasai beberapa bahasa, termasuk bahasa Prancis, bahasa Inggris, dan bahasa Italia.
2. Karya Matematika
Cédric Villani telah memberikan kontribusi yang sangat signifikan dalam berbagai bidang matematika, khususnya dalam persamaan diferensial parsial dan fisika matematis. Karyanya telah diakui secara luas dan menghasilkan beberapa teorema penting.
2.1. Bidang Penelitian Utama
Villani berfokus pada beberapa bidang spesifik dalam matematika. Ia banyak bekerja pada teori persamaan diferensial parsial yang terkait dengan mekanika statistik, terutama persamaan Boltzmann. Selain itu, ia juga meneliti teori kinetik gas, redaman Landau, dan teori transportasi optimal. Bidang lain yang menjadi fokusnya adalah geometri Riemann, di mana ia bersama John Lott mendefinisikan konsep kelengkungan Ricci terbatas untuk ruang panjang terukur umum.
2.2. Kontribusi dan Teorema Kunci
Salah satu kontribusi paling terkenal Villani adalah karyanya pada persamaan Boltzmann. Bersama Laurent Desvillettes, ia adalah yang pertama membuktikan seberapa cepat konvergensi terjadi untuk nilai-nilai awal yang tidak berada di dekat titik ekuilibrium. Ia juga bekerja dengan Giuseppe Toscani dalam topik ini.
Villani juga dikenal karena karyanya pada redaman Landau nonlinear. Bersama Clément Mouhot, ia membuktikan "teorema Mouhot-Cédric" pada Desember 2009, yang secara matematis membuktikan fenomena redaman Landau yang diajukan oleh fisikawan Lev Landau. Kontribusi penting lainnya termasuk pembuktian konjektur Cercignani, yang terkait erat dengan penelitiannya tentang teori kinetik.
Karyanya pada teori transportasi optimal dan aplikasinya dalam geometri diferensial juga sangat berpengaruh. Atas karyanya yang mendalam mengenai redaman Landau dan persamaan Boltzmann, Villani dianugerahi Medali Fields pada tahun 2010, penghargaan tertinggi dalam bidang matematika. Ia juga pernah menjabat sebagai juri untuk Infosys Prize dalam Ilmu Matematika pada tahun 2015 dan 2016.
3. Karier Politik
Setelah mencapai puncak karier akademisnya, Cédric Villani beralih ke dunia politik, membawa perspektif ilmiahnya ke dalam ranah legislatif Prancis.
3.1. Pemilihan Umum dan Aktivitas Parlemen
Pada tahun 2017, Villani diumumkan sebagai kandidat dari partai La République En Marche! (LREM) untuk pemilihan umum legislatif Prancis 2017, mewakili daerah pemilihan ke-5 Essonne. Dalam putaran pertama pemilihan, ia memperoleh 47% suara, menempatkannya pada posisi yang kuat untuk putaran kedua, yang kemudian ia menangkan dengan 69,36% suara. Dengan kemenangan ini, Villani menjadi anggota Majelis Nasional, majelis rendah Parlemen Prancis.
Pada Juli 2017, ia terpilih sebagai wakil presiden Kantor Parlemen Prancis untuk Evaluasi Pilihan Ilmiah dan Teknologi (French Parliamentary Office for the Evaluation of Scientific and Technological ChoicesBahasa Inggris), sebuah peran yang sangat sesuai dengan latar belakang ilmiahnya.
Pada Mei 2020, Villani memutuskan untuk meninggalkan LREM dan membentuk partai baru bernama Ecology, Democracy, Solidarity (EDS), sebuah langkah yang menunjukkan pergeseran afiliasi politiknya menuju spektrum politik kiri-tengah dan isu-isu lingkungan. Setelah pembubaran EDS, Villani bergabung dengan Ecology Generation dan mencalonkan diri kembali dalam pemilihan umum legislatif Prancis 2022 di bawah bendera NUPES (Nouvelle Union populaire écologique et socialeBahasa Prancis), sebuah aliansi partai-partai kiri dan hijau. Namun, ia kehilangan kursinya dalam pemilihan tersebut, dikalahkan oleh kandidat LREM, Paul Midy, dengan selisih hanya 19 suara.
Villani juga pernah mencoba peruntungannya dalam pemilihan kota Paris 2020. Pada tahun 2019, ia mengajukan diri untuk memimpin daftar kandidat LREM, tetapi partai tersebut memilih Benjamin Griveaux. Meskipun demikian, pada 4 September 2019, Villani secara resmi mengumumkan pencalonannya sendiri untuk pemilihan kota, yang menyebabkan ia dikeluarkan dari LREM.
3.2. Posisi Politik dan Dampak
Perjalanan politik Cédric Villani mencerminkan evolusi dari seorang akademisi yang berprestasi menjadi seorang politikus yang berupaya membawa keahlian ilmiahnya ke dalam pembuatan kebijakan. Awalnya ia bergabung dengan LREM yang berhaluan sentrisme, namun kemudian beralih ke partai-partai yang lebih berorientasi pada ekologi dan kiri-tengah, seperti EDS dan Ecology Generation, serta aliansi NUPES. Pergeseran ini menunjukkan komitmennya terhadap isu-isu lingkungan, keberlanjutan, dan evaluasi berbasis bukti dalam kebijakan publik.
Sebagai wakil presiden Kantor Parlemen untuk Evaluasi Pilihan Ilmiah dan Teknologi, ia memainkan peran penting dalam menjembatani kesenjangan antara ilmu pengetahuan dan legislasi. Pencalonannya dalam pemilihan kota Paris, meskipun tidak berhasil, menyoroti tekadnya untuk memimpin dan menerapkan ide-ide inovatif di tingkat lokal. Kekalahannya dalam pemilihan legislatif 2022 menandai berakhirnya masa jabatannya di parlemen, namun karier politiknya secara keseluruhan menunjukkan upaya seorang ilmuwan untuk berpartisipasi aktif dalam membentuk masa depan masyarakat melalui jalur politik.
4. Tulisan dan Publikasi
Cédric Villani adalah seorang penulis produktif yang telah menghasilkan sejumlah karya ilmiah dan populer, yang tidak hanya berkontribusi pada literatur matematika tetapi juga membantu mempopulerkan ilmu tersebut kepada khalayak luas.
Karyanya yang paling terkenal adalah buku otobiografinya Théorème vivantBahasa Prancis (2012), yang diterbitkan dalam terjemahan bahasa Inggris dengan judul Birth of a Theorem: A Mathematical Adventure (2015). Dalam buku ini, ia secara rinci menggambarkan proses pengembangan teoremanya, termasuk hubungannya dengan penelitian tentang teori kinetik dan konjektur Cercignani. Buku ini memberikan wawasan unik tentang pemikiran seorang matematikawan dan proses kreatif di balik penemuan ilmiah.
Selain itu, Villani juga menulis buku-buku lain yang populer, seperti:
- Les Coulisses de la créationBahasa Prancis (2015), ditulis bersama komposer dan pianis Karol Beffa.
- Freedom in Mathematics (2016), bersama Pierre Cartier, Jean Dhombres, dan Gerhard Heinzmann. Buku ini merupakan terjemahan dari edisi Prancis Mathématiques en liberté (2012).
- De mémoire vive, Une histoire de l'aventure numérique (2022), bersama Philippe Dewost.
Villani juga memiliki daftar panjang publikasi akademis dalam jurnal-jurnal matematika terkemuka, di antaranya:
- Limites hydrodynamiques de l'équation de Boltzmann (2001)
- A Review of Mathematical Topics in Collisional Kinetic Theory (2002)
- Topics in Optimal Transportation (2003)
- Optimal transportation, dissipative PDE's and functional inequalities (2003)
- Cercignani's conjecture is sometimes true and always almost true (2003)
- On the trend to global equilibrium for spatially inhomogeneous kinetic systems: the Boltzmann equation (bersama Laurent Desvillettes, 2005)
- Mathematics of Granular Materials (2006)
- Optimal transport, old and new (2009)
- Ricci curvature for metric-measure spaces via optimal transport (bersama John Lott, 2009)
- Hypocoercivity (2009)
- On Landau damping (bersama Clément Mouhot, 2009)
5. Penghargaan dan Kehormatan
Cédric Villani telah menerima berbagai penghargaan dan kehormatan sepanjang kariernya, baik di bidang akademis maupun dalam pengakuan sipil dan sosial, yang menggarisbawahi kontribusinya yang luar biasa.
5.1. Penghargaan Akademis dan Penelitian
Villani telah dianugerahi beberapa penghargaan paling bergengsi dalam matematika:
- Medali Fields** (2010): Penghargaan tertinggi dalam matematika, diberikan atas karyanya tentang redaman Landau dan persamaan Boltzmann. Ia menerima penghargaan ini bersama Elon Lindenstrauss, Ngô Bảo Châu, dan Stanislav Smirnov.
- Hadiah Masyarakat Matematika Eropa** (2008)
- Hadiah Henri Poincaré** (2009)
- Hadiah Fermat** (2009)
- Grand Prix Jacques Herbrand** dari Akademi Sains Prancis (2007)
- Hadiah Louis Armand** dari Akademi Sains (2001)
- Hadiah Peccot-Vimont dan Cours Peccot** dari Collège de France (2003)
- Hadiah Joseph L. Doob** oleh American Mathematical Society (2014) untuk bukunya Optimal Transport: Old and New.
- Medali Pius XI** (2014)
Ia juga telah diundang sebagai pembicara pleno di berbagai kongres internasional, termasuk Kongres Internasional Fisika Matematis (Lisbon, 2003) dan Kongres Internasional Matematikawan (Madrid, 2006). Pada tahun 2013, ia memberikan Josiah Willard Gibbs Lectureship dengan judul On Disorder, Mixing and Equilibration.
5.2. Kehormatan Ekstra-Akademik
Selain penghargaan akademis, Villani juga telah menerima sejumlah kehormatan sipil dan keanggotaan di lembaga-lembaga bergengsi:
- Kesatria Ordo Nasional Merit (2009)
- Kesatria Légion d'honneur (2011)
- Anggota Akademi Sains Prancis (2013)
- Anggota Biasa Akademi Ilmu Pengetahuan Kepausan (2016)
- Fellow International Science Council (2022)
Sebagai pengakuan atas kontribusinya yang unik, pada tahun 2020, sebuah spesies laba-laba baru dari keluarga Araneidae, Araniella villanii, dinamai menurut namanya.
6. Aktivitas Lain dan Keterkaitan
Di luar dunia matematika dan politik, Cédric Villani terlibat dalam berbagai aktivitas lain yang menunjukkan minatnya yang luas dan perannya sebagai jembatan antara sains, teknologi, dan masyarakat.
Villani pernah menjadi anggota Komite Strategis France China Foundation, sebuah organisasi yang bertujuan memperkuat hubungan antara Prancis dan Tiongkok. Ia juga pernah didekati oleh lembaga pemikir Europanova.
Salah satu keterlibatan pentingnya adalah dengan perusahaan teknologi raksasa Tiongkok, Huawei. Villani pernah memimpin juri Digital In-Pulse, sebuah program startup yang didedikasikan untuk mendukung pengusaha dan startup, yang dikelola oleh Huawei. Majalah ekonomi Prancis, Challenges, melaporkan bahwa Huawei adalah salah satu donatur swasta terbesar untuk dana dotasi Institut Henri Poincaré, di mana Villani menjabat sebagai presiden dana tersebut. Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa badan intelijen kontra-Prancis menganggap Villani "terlalu naif" terkait peluang-peluang ini. Villani sendiri menolak berkomentar mengenai hal tersebut.
Pada 19 Oktober 2014, Villani berpartisipasi dalam sebuah percakapan dengan matematikawan peraih Penghargaan Nobel, John Forbes Nash Jr., dalam rangka festival perdana Albertine yang diselenggarakan oleh Layanan Kebudayaan Kedutaan Besar Prancis. Beberapa bulan kemudian, pada 23 Mei 2015, Nash meninggal dunia dalam kecelakaan mobil. Beberapa hari setelah kematian Nash, Villani mengumumkan di Hay Festival bahwa Nash sempat memberitahunya di Norwegia pada 20 Mei bahwa ia telah menemukan "persamaan pengganti" untuk teori relativitas Albert Einstein.
Villani juga dikenal karena kemampuannya dalam berkomunikasi dan mempopulerkan matematika. Ia memberikan dua kuliah di Royal Institution, yang pertama berjudul 'Birth of a Theorem' (yang juga merupakan judul terjemahan bahasa Inggris dari bukunya Théorème vivant) dan yang kedua berjudul 'The Extraordinary Theorems of John Nash'. Ia juga memberikan TED Talk pada konferensi tahun 2016 di Vancouver, berjudul "What's so sexy about math?", yang semakin memperkuat citranya sebagai seorang ilmuwan yang mampu menjelaskan konsep-konsep kompleks secara menarik kepada publik.
7. Dampak dan Evaluasi
Dampak Cédric Villani melampaui batas-batas akademis dan politik, memengaruhi cara matematika dipandang oleh publik dan menjembatani kesenjangan antara penelitian ilmiah dan aplikasi sosial.
Dalam bidang matematika, karyanya telah secara fundamental memajukan pemahaman tentang teori kinetik dan transportasi optimal, memberikan alat baru untuk menganalisis sistem yang kompleks dan fenomena fisik. Pembuktiannya terhadap redaman Landau dan kontribusinya pada persamaan Boltzmann adalah tonggak penting yang diakui dengan Medali Fields, menempatkannya di antara matematikawan paling berpengaruh di generasinya.
Secara publik, Villani telah menjadi advokat yang efektif untuk matematika dan sains. Melalui buku-buku otobiografinya, kuliah, dan TED Talk-nya, ia berhasil menjelaskan keindahan dan relevansi matematika kepada khalayak yang lebih luas, menantang persepsi bahwa matematika adalah bidang yang kering dan tidak menarik. Ia sering digambarkan sebagai "Lady Gaga Matematika" karena gaya berpakaiannya yang khas dan karismanya di depan umum, yang membantu menarik perhatian pada disiplin ilmunya.
Dalam arena politik, Villani membawa perspektif seorang ilmuwan ke dalam debat publik. Pergeseran afiliasi partainya dari La République En Marche! yang sentris ke partai-partai yang lebih berorientasi pada ekologi dan kiri-tengah menunjukkan komitmennya terhadap isu-isu lingkungan dan kebutuhan akan kebijakan yang didasarkan pada bukti ilmiah. Meskipun karier politiknya di parlemen berakhir dengan kekalahan pada tahun 2022, upayanya untuk memengaruhi kebijakan ilmiah dan teknologi, serta pencalonannya dalam pemilihan kota Paris, menunjukkan dedikasinya untuk melayani masyarakat di luar lingkup akademis. Perannya dalam mengevaluasi pilihan ilmiah dan teknologi di parlemen menyoroti pentingnya integrasi keahlian ilmiah dalam proses legislatif.
Secara keseluruhan, Cédric Villani adalah sosok yang unik yang telah berhasil mengukir jejak yang mendalam baik di dunia penelitian matematika maupun dalam ranah publik, memperjuangkan ilmu pengetahuan dan kontribusinya terhadap masyarakat.