1. Kehidupan dan Awal Karier
Dardenne bersaudara memiliki latar belakang yang membentuk pendekatan unik mereka dalam pembuatan film, dimulai dari masa muda dan pendidikan hingga keterlibatan awal mereka dalam produksi dokumenter yang berfokus pada isu-isu sosial.
1.1. Masa Muda dan Pendidikan
Jean-Pierre Dardenne lahir pada 21 April 1951, dan Luc Dardenne lahir tiga tahun kemudian pada 10 Maret 1954. Keduanya lahir dan dibesarkan di Seraing, sebuah kota di provinsi Liège, wilayah berbahasa Prancis di Wallonia, Belgia. Jean-Pierre mengejar studi drama, sementara Luc menempuh pendidikan di bidang filsafat. Selama berada di Brussel, mereka sangat dipengaruhi oleh Armand Gatti, seorang seniman dan aktivis yang dikenal karena karya-karyanya yang eksperimental dan berorientasi sosial. Pengalaman mereka dalam bidang seni dan filsafat, serta pengaruh Gatti, membentuk fondasi pemahaman mereka tentang masyarakat dan cara mereka mendekati penceritaan. Dengan dana yang mereka peroleh dari bekerja di pembangkit listrik tenaga nuklir, mereka membeli peralatan yang diperlukan untuk memulai karier film mereka.
1.2. Awal Mula Karier Film dan Dokumenter Awal
Dardenne bersaudara memulai perjalanan mereka di industri film pada akhir tahun 1970-an. Pada tahun 1975, mereka mendirikan perusahaan produksi bernama Derives, yang menjadi wadah bagi sekitar enam puluh film dokumenter yang mereka produksi sebelum beralih ke film cerita. Dokumenter-dokumenter awal mereka sering membahas isu-isu sosial yang mendalam, seperti imigrasi Polandia, perlawanan Perang Dunia II, pemogokan umum pada tahun 1960, dan masalah perencanaan kota.
Film dokumenter pertama yang mereka sutradarai adalah Le Chant du Rossignol (1978). Setelah itu, mereka terus membuat dokumenter dengan berbagai tema, menunjukkan ketertarikan mereka yang kuat pada kondisi manusia dan permasalahan sosial. Film cerita panjang pertama mereka adalah Falsch (1987), yang diadaptasi dari sandiwara karya René Kalisky. Film cerita kedua mereka, Je pense à vous (1992), dikabarkan tidak mencapai tingkat penyelesaian yang memuaskan karena tekanan dari pihak produksi. Namun, terobosan internasional mereka datang dengan film La Promesse (1996), yang menandai awal pengakuan global mereka.
2. Filosofi dan Gaya Penyutradaraan
Dardenne bersaudara dikenal karena filosofi dan gaya penyutradaraan mereka yang khas, yang berakar pada realisme sosial dan eksplorasi mendalam terhadap kondisi manusia.
2.1. Tema dan Komentar Sosial
Karya-karya Dardenne bersaudara dicirikan oleh film-film yang sangat naturalistik tentang kehidupan kelas pekerja di Belgia. Mereka secara konsisten menyoroti kaum muda di pinggiran masyarakat, termasuk imigran, pengangguran, dan penghuni tempat penampungan. Film-film mereka cenderung mencerminkan tema dan sudut pandang sayap kiri, yang membawa pesan-pesan kritik sosial.
Dalam film-film mereka, Dardenne bersaudara mengeksplorasi beban filosofis, spiritual, dan psikologis dari pengangguran. Misalnya, film Rosetta (1999) sangat berfokus pada perjuangan seorang wanita muda yang mencari pekerjaan dan tujuan hidup di tengah kemiskinan dan keterasingan. Dampak sosial dari Rosetta bahkan sangat signifikan hingga memicu pengesahan undang-undang perburuhan di Belgia yang dikenal sebagai "Hukum Rosetta", yang dirancang untuk melindungi pekerja muda seperti karakter dalam film tersebut. Meskipun Dardenne bersaudara tidak secara sengaja bermaksud mengubah undang-undang, mereka selalu berharap film-film mereka dapat mengganggu dan berbicara kepada penonton tentang realitas sosial.
2.2. Gaya Penyutradaraan
Dardenne bersaudara menerapkan metode penyutradaraan yang unik, yang menonjolkan kamera genggam dan pencahayaan alami. Pendekatan ini menciptakan kesan sinema vérité yang mendalam, membuat penonton merasa seolah-olah mereka adalah bagian dari adegan yang sedang berlangsung.
Dalam bekerja dengan aktor, proses mereka sangat fisik. Ketika syuting dimulai, mereka tidak merasa terikat untuk melakukan sesuatu persis seperti yang telah dilatih; sebaliknya, mereka berpura-pura memulai dari nol untuk menemukan kembali hal-hal yang pernah mereka lakukan sebelumnya. Instruksi yang mereka berikan kepada aktor sebagian besar bersifat fisik. Mereka memulai tanpa juru kamera, hanya aktor serta Jean-Pierre dan Luc sendiri. Mereka memandu aktor melalui penempatan dan gerakan, mencoba beberapa versi yang berbeda. Aktor mengucapkan dialog mereka tetapi tidak bertindak sesuai emosi yang diharapkan. Mereka tidak diberi tahu nada suara yang harus mereka gunakan; mereka hanya diberitahu bahwa hal itu akan terlihat saat kamera merekam. Pada titik ini, belum ada juru kamera, teknisi suara, atau pencahayaan. Setelah itu, mereka mengatur semua gerakan kamera secara tepat dan ritme pengambilan gambar, yang biasanya merupakan pengambilan gambar panjang. Cara ini memungkinkan mereka untuk memodifikasi gerakan aktor atau detail-detail kecil lainnya.
Dardenne bersaudara juga memiliki tim kolaborator tetap yang berkontribusi pada gaya khas mereka. Ini termasuk sinematografer Alain Marcoen dan editor Marie-Hélène Dozo. Selain itu, mereka sering bekerja dengan aktor yang sama. Jérémie Renier adalah salah satu aktor yang paling sering muncul dalam film-film mereka, memerankan Igor di La Promesse, Bruno di L'Enfant, Claudy di Le Silence de Lorna, Guy di Le gamin au vélo, dan ayah Bryan di The Unknown Girl. Olivier Gourmet, pemeran utama di Le Fils, juga tampil singkat sebagai detektif di L'Enfant dan sebagai karakter yang mengintimidasi di La Fille Inconnue. Beberapa aktor, seperti Émilie Dequenne (Rosetta) dan Déborah François (L'Enfant), bahkan memulai debut film mereka dengan Dardenne bersaudara.
3. Karier dan Film-film Utama
Dardenne bersaudara telah membangun karier yang mengesankan dengan serangkaian film yang diakui secara internasional, mendapatkan berbagai penghargaan dan pengakuan atas karya-karya mereka yang berdampak.
3.1. Terobosan Internasional dan Penghargaan Awal
Dardenne bersaudara mulai menarik perhatian internasional pada pertengahan 1990-an dengan film mereka La Promesse (1996). Film ini diputar di sesi Directors' Fortnight pada Festival Film Cannes ke-49 dan menandai awal kesuksesan global mereka.
Pengakuan besar pertama mereka datang ketika Rosetta (1999) memenangkan Palme d'Or di Festival Film Cannes 1999. Ini adalah film Belgia pertama yang pernah meraih kehormatan tersebut, mengungguli karya-karya dari sutradara terkenal seperti David Lynch, Pedro Almodóvar, Takeshi Kitano, dan Raoul Ruiz. Selain itu, aktris pendatang baru Émilie Dequenne, yang tidak pernah berakting sebelumnya, juga memenangkan Penghargaan Aktris Terbaik di festival yang sama atas perannya dalam film ini. Rosetta memiliki dampak sosial yang signifikan, bahkan menginspirasi undang-undang ketenagakerjaan di Belgia yang dikenal sebagai "Hukum Rosetta", yang bertujuan untuk melindungi pekerja muda seperti karakter utama film tersebut.
Pada tahun 2002, film mereka Le Fils (The Son) membawa Olivier Gourmet memenangkan Penghargaan Aktor Terbaik di Cannes.
3.2. Palme d'Or Kedua dan Pengakuan Berkelanjutan
Pada tahun 2005, Dardenne bersaudara memenangkan Palme d'Or untuk kedua kalinya dengan film mereka L'Enfant (The Child). Keberhasilan ini menempatkan mereka dalam klub elit sutradara yang telah meraih Palme d'Or dua kali, yang pada saat itu hanya berjumlah tujuh sutradara. L'Enfant juga memenangkan André Cavens Award pada tahun 2005, menjadikan mereka pemenang penghargaan tersebut untuk keempat kalinya.
Konsistensi pengakuan kritis mereka berlanjut. Film mereka, Le Silence de Lorna (Lorna's Silence) (2008), memenangkan Penghargaan Skenario Terbaik di Festival Film Cannes 2008 dan dirilis di Eropa pada musim gugur tahun itu. Pada tahun 2011, film mereka The Kid with a Bike (Le gamin au vélo) memenangkan Grand Prix di Festival Film Cannes 2011, meraih satu nominasi Penghargaan Golden Globe untuk Film Berbahasa Asing Terbaik dan delapan nominasi Penghargaan Magritte. Dengan penghargaan ini, mereka mencetak sejarah sebagai sutradara pertama yang meraih lima penghargaan utama berturut-turut di festival film Cannes. Pada tahun 2012, Jean-Pierre Dardenne menjabat sebagai presiden juri untuk bagian Cinéfondation dan Film Pendek di Festival Film Cannes.
3.3. Film-film Terbaru dan Prestasi Kontemporer
Dardenne bersaudara terus menciptakan karya-karya yang diakui secara luas. Film mereka tahun 2014, Deux jours, une nuit (Two Days, One Night), terpilih untuk berkompetisi memperebutkan Palme d'Or di bagian kompetisi utama Festival Film Cannes 2014. Film ini menerima sembilan nominasi di Penghargaan Magritte ke-5, memenangkan tiga di antaranya, termasuk Penghargaan Magritte untuk Film Terbaik dan Penghargaan Magritte untuk Sutradara Terbaik. Selain itu, Marion Cotillard menerima nominasi Penghargaan Akademi untuk Aktris Terbaik atas penampilannya dalam film tersebut, menjadikannya nominasi Oscar pertama untuk film Dardenne bersaudara.
Pada tahun 2016, mereka merilis The Unknown Girl (La Fille inconnue), yang dibintangi oleh Adèle Haenel. Film ini mengisahkan seorang dokter muda yang menolak menjawab bel pintu kliniknya di luar jam kerja, hanya untuk mengetahui kemudian bahwa wanita yang meninggal di dekat lokasi adalah orang yang mencoba menghubunginya. Dokter tersebut kemudian bertekad untuk menemukan identitasnya.
Film mereka tahun 2019, Le Jeune Ahmed (Young Ahmed), sebuah film tentang seorang remaja Belgia yang menganut ekstremisme Islam, juga dinominasikan untuk Palme d'Or di Festival Film Cannes dan memenangkan Penghargaan Sutradara Terbaik. Karya terbaru mereka pada tahun 2022, Tori and Lokita, juga dinominasikan untuk Palme d'Or di Festival Film Cannes 2022 dan memenangkan Penghargaan Peringatan ke-75 Festival tersebut.

4. Perusahaan Produksi: Les Films du Fleuve
Selain sebagai sutradara, Jean-Pierre dan Luc Dardenne juga memiliki dan mengelola perusahaan produksi film mereka sendiri, yang memainkan peran penting dalam karier mereka dan perfilman Eropa secara lebih luas.
Pada tahun 1975, Dardenne bersaudara mendirikan Derives, perusahaan produksi awal mereka yang memproduksi sekitar enam puluh film dokumenter. Namun, pada tahun 1994, mereka meluncurkan perusahaan produksi baru yang lebih berfokus pada film cerita, bernama Les Films du Fleuve. Perusahaan ini bertanggung jawab memproduksi semua film yang disutradarai oleh Dardenne bersaudara sendiri.
Lebih dari itu, Les Films du Fleuve juga memproduksi film-film karya sutradara Eropa lainnya yang terkenal, menunjukkan peran aktif mereka dalam mendukung sinema independen. Beberapa sutradara terkemuka yang filmnya diproduksi oleh Les Films du Fleuve antara lain Ken Loach, Jacques Audiard, dan Benoît Jacquot. Melalui perusahaan ini, Dardenne bersaudara tidak hanya mengembangkan visi artistik mereka sendiri, tetapi juga berkontribusi pada keragaman dan kualitas perfilman di Eropa.
5. Penghargaan dan Pengakuan
Sepanjang karier mereka, Dardenne bersaudara telah menerima banyak penghargaan dan kehormatan dari berbagai festival film internasional bergengsi dan organisasi film.
5.1. Penghargaan Festival Film Utama
Dardenne bersaudara adalah salah satu sutradara yang paling diakui di sirkuit festival film internasional.
- Festival Film Cannes:
- Palme d'Or:
- 1999: Rosetta
- 2005: L'Enfant
- Grand Prix:
- 2011: The Kid with a Bike
- Sutradara Terbaik:
- 2019: Young Ahmed
- Skenario Terbaik:
- 2008: Lorna's Silence
- Penghargaan Peringatan ke-75:
- 2022: Tori and Lokita
- Penghargaan Aktris Terbaik:
- 1999: Émilie Dequenne untuk Rosetta
- Penghargaan Aktor Terbaik:
- 2002: Olivier Gourmet untuk Le Fils
- Palme d'Or:
- Festival Film Venesia:
- Prix Robert Bresson:
- 2011
- Prix Robert Bresson:
- Penghargaan Film Eropa:
- Penulis Skenario Terbaik:
- 2011: The Kid with a Bike
- Penghargaan Dokumenter:
- 1997: Gigi, Monica... et Bianca
- Penulis Skenario Terbaik:
- National Board of Review Awards:
- Film Berbahasa Asing Terbaik:
- 1997: La Promesse
- Film Berbahasa Asing Terbaik:
- Los Angeles Film Critics Association Awards:
- Film Berbahasa Asing Terbaik:
- 1997: La Promesse
- Film Berbahasa Asing Terbaik:
5.2. Penghargaan dan Kehormatan Lainnya
Selain penghargaan festival film utama, Dardenne bersaudara juga telah menerima berbagai kehormatan dan pengakuan atas kontribusi mereka pada dunia seni dan perfilman.
- 2005: Grand-Cross of the Order of the Crown (Belgia)
- 2008: Film Award Cologne (dalam acara Cologne Conference)
- Juni 2012: Diundang untuk bergabung dengan Academy of Motion Picture Arts and Sciences, organisasi yang memberikan Penghargaan Akademi.
- 2014: Karya-karya mereka dianugerahi penghargaan khusus Peringatan ke-40 Jury Ekumenis di Festival Film Cannes.
6. Filmografi
Dardenne bersaudara telah menyutradarai dan/atau memproduksi sejumlah besar film cerita, dokumenter, dan film pendek sepanjang karier mereka.
6.1. Film Cerita
Tahun | Judul | Sutradara | Penulis Skenario | Produser | Catatan |
---|---|---|---|---|---|
1987 | Falsch | Ya | Ya | Ya | |
1992 | Je pense à vous | Ya | Ya | Ya | |
1995 | Faute de soleil | Tidak | Tidak | Ya | Ko-produser |
1996 | La Promesse | Ya | Ya | Ya | |
1999 | Rosetta | Ya | Ya | Ya | |
2001 | The Milk of Human Kindness | Tidak | Tidak | Ya | Ko-produser |
2002 | The Son | Ya | Ya | Ya | |
2003 | The Living World | Tidak | Tidak | Ya | Ko-produser |
2003 | Stormy Weather | Tidak | Tidak | Ya | |
2003 | The Sun Assassinated | Tidak | Tidak | Ya | |
2005 | The Axe | Tidak | Tidak | Ya | Ko-produser |
2005 | L'Enfant | Ya | Ya | Ya | |
2006 | The Colonel | Tidak | Tidak | Ya | |
2007 | Vous êtes de la police? | Tidak | Tidak | Ya | Ko-produser |
2008 | Lorna's Silence | Ya | Ya | Ya | |
2009 | The Front Line | Tidak | Tidak | Ya | |
2010 | K.O.R. | Tidak | Tidak | Ya | |
2011 | The Kid with a Bike | Ya | Ya | Ya | |
2011 | The Minister | Tidak | Tidak | Ya | |
2012 | Rust and Bone | Tidak | Tidak | Ya | Ko-produser |
2012 | Beyond the Hills | Tidak | Tidak | Ya | Ko-produser |
2013 | Marina | Tidak | Tidak | Ya | Ko-produser |
2013 | Je fais le mort | Tidak | Tidak | Ya | Ko-produser |
2014 | Two Days, One Night | Ya | Ya | Ya | |
2014 | Wild Life | Tidak | Tidak | Ya | Ko-produser |
2015 | Diary of a Chambermaid | Tidak | Tidak | Ya | Ko-produser |
2015 | Cowboys | Tidak | Tidak | Ya | Ko-produser |
2015 | Long Live the Bride | Tidak | Tidak | Ya | Ko-produser |
2016 | Le Fils de Joseph | Tidak | Tidak | Ya | Ko-produser |
2016 | Hedi | Tidak | Tidak | Ya | Ko-produser |
2016 | Graduation | Tidak | Tidak | Ya | Ko-produser |
2016 | Pericle | Tidak | Tidak | Ya | Ko-produser |
2016 | The Unknown Girl | Ya | Ya | Ya | |
2016 | Les Carnivores | Tidak | Tidak | Ya | Ko-produser |
2019 | Young Ahmed | Ya | Ya | Ya | |
2022 | Tori and Lokita | Ya | Ya | Ya | |
2023 | Jeanne du Barry | Tidak | Tidak | Ya | Ko-produser |
2023 | The Old Oak | Tidak | Tidak | Ya | Ko-produser |
6.2. Film Dokumenter
Tahun | Judul | Sutradara | Penulis Skenario | Produser | Catatan |
---|---|---|---|---|---|
1978 | Le Chant du rossignol | Ya | Ya | Ya | |
1980 | Pour que la guerre s'achève, les murs devraient s'écrouler | Ya | Ya | Ya | |
1981 | R... ne répond plus | Ya | Ya | Ya | Juga sinematografer dan editor |
1982 | Leçons d'une université volante | Ya | Ya | Ya | Juga sinematografer |
1983 | Regarde Jonathan, Jean Louvet, son œuvre | Ya | Ya | Ya | Juga editor dan operator kamera |
1997 | Gigi, Monica... et Bianca | Tidak | Tidak | Ya | Produser eksekutif |
2000 | La Devinière | Tidak | Tidak | Ya | Produser lini |
2002 | Brook by Brook | Tidak | Tidak | Ya | TV; ko-produser |
2002 | Romances de terre et d'eau | Tidak | Tidak | Ya | |
2005 | Il fare politica | Tidak | Tidak | Ya | |
2006 | Rwanda, les collines parlent | Tidak | Tidak | Ya | |
2007 | Why We Can't See Each Other Outside When the Sun is Shining | Tidak | Tidak | Ya | |
2009 | Children Without a Shadow | Tidak | Tidak | Ya | Produser eksekutif |
2012 | Un été avec Anton | Tidak | Tidak | Ya | TV |
2013 | À ciel ouvert | Tidak | Tidak | Ya | Ko-produser |
6.3. Film Pendek
Tahun | Judul | Sutradara | Penulis Skenario | Produser | Catatan |
---|---|---|---|---|---|
1979 | Lorsque le bateau de Leon M. descendit la Meuse for the first time | Ya | Ya | Ya | Dokumenter; juga sinematografer |
1987 | Il court, il court, le monde | Ya | Ya | Ya | |
1999 | L'Héritier | Tidak | Tidak | Ya | Produser eksekutif |
2002 | First Love | Tidak | Tidak | Ya | |
2007 | Dans l'obscurité | Ya | Ya | Ya | Segmen dari film antologi To Each His Own Cinema |
2008 | Premier Jour | Tidak | Tidak | Ya | |
2011 | Bloody Eyes | Tidak | Tidak | Ya | |
7. Dampak dan Pengaruh
Dardenne bersaudara telah menciptakan kumpulan karya yang luar biasa sejak tahun 1996, terutama melalui film-film naturalistik mereka yang intens mengenai kehidupan kelas pekerja di Belgia. Dampak dan pengaruh mereka meluas ke sinema Belgia dan dunia secara keseluruhan. Film-film mereka tidak hanya mendapatkan pengakuan kritis yang konsisten tetapi juga memicu diskusi sosial yang signifikan. Contoh paling menonjol adalah pengaruh Rosetta (1999) yang berkontribusi pada pengesahan "Hukum Rosetta" di Belgia, meskipun mereka tidak secara langsung berniat mengubah undang-undang. Karya mereka sering kali menjadi cerminan kondisi sosial, memberikan suara kepada mereka yang terpinggirkan, dan mendorong pemahaman yang lebih dalam tentang tantangan hidup di masyarakat modern.
8. Kontroversi
Pada Juni 2009, Dardenne bersaudara menjadi bagian dari kontroversi ketika mereka menandatangani petisi untuk mendukung sutradara Roman Polanski. Petisi tersebut diserukan setelah Polanski ditahan saat bepergian ke sebuah festival film, terkait dengan tuduhan pelecehan seksual yang berasal dari tahun 1977. Petisi tersebut berargumen bahwa penangkapan tersebut akan merusak tradisi festival film sebagai tempat di mana karya dapat ditunjukkan "secara bebas dan aman", dan bahwa penangkapan pembuat film yang bepergian ke negara-negara netral dapat membuka pintu "untuk tindakan yang tidak diketahui efeknya oleh siapa pun." Pendirian ini memicu perdebatan mengenai batas antara seni dan hukum, serta kebebasan seniman.