1. Kehidupan Awal dan Latar Belakang
David Miquel Mendes da Silva Gonçalves lahir di Rotterdam, Belanda, pada tanggal 4 Agustus 1982. Ia memiliki akar keturunan dari Cape Verde. Mendes da Silva memulai karir sepak bolanya di klub kampung halamannya, Sparta Rotterdam, dengan meniti jenjang melalui sistem pembinaan usia muda klub tersebut. Ia menandatangani kontrak profesional pertamanya pada tahun 1999, dan dalam waktu singkat ia berhasil membangun statusnya di tim. Selama masa awalnya, ia bahkan mendapat pujian dan dijuluki sebagai "Frank Rijkaard baru" karena kemampuan bermainnya yang menonjol. Menjelang awal musim 2001-2002, Mendes da Silva menarik perhatian klub-klub besar, dengan Newcastle United dan Ajax mengajukan tawaran untuk merekrutnya, namun ia memilih untuk tetap bertahan di Sparta Rotterdam pada saat itu.
2. Karir Bermain
Karir bermain David Mendes da Silva mencakup periode yang signifikan di beberapa klub top Belanda, Austria, dan Yunani, di mana ia menunjukkan keserbagunaan dan keterampilan yang diakui. Selain itu, ia juga sempat mewakili tim nasional Belanda di berbagai level usia.
2.1. Karir Klub
Setelah menandatangani kontrak profesional dengan Sparta Rotterdam pada tahun 1999, Mendes da Silva berhasil mengukuhkan posisinya di tim. Ia bermain untuk Sparta hingga tahun 2004, mencatatkan 117 penampilan dan mencetak 8 gol. Selama periode ini, pada tahun 2003, ia sempat dipinjamkan ke Ajax. Namun, karena masalah cedera, ia tidak berhasil mendapatkan kepercayaan dari pelatih Ronald Koeman dan tidak mencatatkan penampilan resmi sebelum akhirnya kembali ke Sparta.
Pada musim panas 2004, ia bergabung dengan NAC Breda dengan menandatangani kontrak berdurasi empat tahun. Selama dua musim di NAC, ia membuat 56 penampilan dan mencetak 5 gol, menjadi pemain reguler bagi klub tersebut.
Pada 15 Juni 2006, Mendes da Silva ditransfer ke AZ Alkmaar bersama rekannya Julian Jenner. Ia menandatangani kontrak lima tahun dengan AZ, di mana ia menjadi pemain penting di bawah pelatih Louis van Gaal. Selama empat musim di AZ, ia membuat 119 penampilan dan mencetak 11 gol di semua kompetisi. Puncak karirnya bersama AZ adalah ketika ia turut serta dalam meraih gelar Liga Primer Belanda pada musim 2008-09, yang merupakan gelar liga pertama bagi klub dalam 28 tahun. Kemenangan ini juga mengamankan tiket Liga Champions UEFA untuk AZ. Dalam kompetisi tersebut, pada 20 Oktober 2009, Mendes da Silva mencetak gol penyeimbang di menit ke-93 melawan Arsenal, memberikan hasil yang "agak bersejarah" bagi timnya meskipun AZ akhirnya finis di posisi terbawah grup.
Pada 9 Juli 2010, Mendes da Silva pindah ke Red Bull Salzburg dengan kontrak tiga tahun. Pelatih Salzburg saat itu, Huub Stevens, yang sebelumnya melatih AZ, mengidentifikasi Mendes da Silva sebagai target transfer utama. Ia juga sempat bekerja dengan asisten Stevens, Ton Lokhoff, yang pernah bersamanya di NAC Breda. Meskipun awalnya tampak akan menjadi pemain kunci, Mendes da Silva mengalami masalah cedera kronis seperti peradangan tulang kemaluan dan cedera pergelangan kaki, yang membatasi jumlah penampilannya. Ia akhirnya membuat 43 penampilan dan mencetak 4 gol untuk Salzburg. Pada 14 Februari 2013, kontraknya dengan Red Bull Salzburg diakhiri atas kesepakatan bersama.
Pada 4 Juli 2013, Mendes da Silva menandatangani kontrak tiga tahun dengan klub Yunani, Panathinaikos, yang saat itu dilatih oleh Giannis Anastasiou. Meskipun tidak mencetak gol dalam 38 penampilannya, ia meraih gelar Piala Sepak Bola Yunani pada musim 2013-14 setelah mengalahkan PAOK dengan skor 4-1. Setelah finis pertama di babak Liga Super _playoff_, Panathinaikos bermain di babak ketiga dan _playoff_ Liga Champions UEFA, namun kalah dan kemudian masuk ke babak grup Liga Eropa UEFA.

Pada 30 Oktober 2015, ia mengumumkan pengunduran dirinya dari sepak bola dan langsung diangkat sebagai asisten pelatih di Panathinaikos. Namun, ia kembali aktif bermain pada musim 2016-2017 dan kembali ke klub lamanya, Sparta Rotterdam, di mana ia membuat 9 penampilan lagi sebelum akhirnya pensiun secara definitif.
2.2. Karir Internasional
David Mendes da Silva memiliki karir yang cukup aktif di tingkat internasional untuk tim nasional Belanda. Ia berpartisipasi dalam Kejuaraan Dunia Pemuda FIFA 2001 bersama tim U-20 Belanda. Pada turnamen tersebut, timnya berhasil mencapai babak perempat final sebelum akhirnya kalah dari tim U-20 Mesir.
Debut internasional penuhnya untuk tim senior Belanda terjadi pada 7 Februari 2007. Dalam pertandingan tersebut, ia masuk sebagai pemain pengganti di menit ke-63 menggantikan Nigel de Jong dalam kemenangan 4-1 atas Rusia. Secara keseluruhan, Mendes da Silva mengumpulkan tujuh penampilan (cap) untuk tim Oranye, julukan tim nasional Belanda. Penampilan terakhirnya terjadi pada tahun 2009, ketika ia masuk pada menit ke-84 dalam pertandingan imbang 0-0 melawan Australia. Meskipun ia sempat dipanggil ke dalam 30 nama skuad sementara untuk Piala Dunia FIFA 2010 di bawah pelatih Bert van Marwijk, ia tidak berhasil masuk ke dalam daftar 23 pemain akhir.
3. Karir Kepelatihan
Setelah pengunduran dirinya yang pertama sebagai pemain sepak bola profesional pada 30 Oktober 2015, David Mendes da Silva segera memulai karir kepelatihannya. Ia diangkat sebagai asisten pelatih di mantan klubnya, Panathinaikos. Namun, periode ini berlangsung singkat karena ia memutuskan untuk kembali aktif bermain pada musim 2016-2017 dan bergabung kembali dengan Sparta Rotterdam.
4. Prestasi
Selama karir bermainnya, David Mendes da Silva berhasil meraih beberapa penghargaan dan trofi bersama klub-klub yang dibelanya:
AZ Alkmaar
- Liga Primer Belanda: 2008-09
- Johan Cruijff Schaal: 2009
Red Bull Salzburg
- Bundesliga Austria: 2011-12
- Piala Austria: 2011-12
Panathinaikos
- Piala Sepak Bola Yunani: 2014
5. Masalah Hukum dan Vonis
Pada Agustus 2022, David Mendes da Silva ditangkap sebagai bagian dari penyelidikan perdagangan narkoba di Belanda. Penangkapan ini menjadi sorotan publik mengingat statusnya sebagai mantan pesepak bola internasional.
Pada Juli 2023, Mendes da Silva dinyatakan bersalah atas sejumlah dakwaan serius. Dakwaan tersebut meliputi:
- Secara langsung mengimpor 179 kg kokain.
- Mempersiapkan impor lebih dari 1.30 K kg kokain.
- Menjual kokain.
- Menyuap seorang petugas pengiriman uang sebesar 100.00 K EUR untuk mengetahui lokasi kontainer pengiriman yang berisi narkoba.
Atas dakwaan-dakwaan tersebut, Mendes da Silva dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara. Kasus ini menjadi salah satu contoh keterlibatan mantan atlet dalam aktivitas kriminal serius setelah pensiun dari karir profesional mereka.
6. Lihat pula
- Quincy Promes