1. Kehidupan Awal dan Latar Belakang
Dennis Tito memiliki latar belakang yang kuat dalam bidang teknik dan ketertarikan mendalam terhadap luar angkasa sejak dini. Lingkungan tempat ia tumbuh besar dan pendidikan yang ia tempuh menjadi fondasi bagi kariernya yang beragam, dari ilmuwan dirgantara hingga pengusaha investasi.
1.1. Kelahiran dan Pendidikan
Dennis Anthony Tito lahir pada tanggal 8 Agustus 1940, di Queens, New York, Amerika Serikat. Ia berasal dari keluarga kelas pekerja Italian-AmericanAmerika-ItaliaBahasa Inggris. Dennis Tito menempuh pendidikan menengahnya di Forest Hills High School di New York City. Setelah lulus dari sekolah menengah, ia melanjutkan pendidikan tinggi dan memperoleh gelar Sarjana Ilmu Pengetahuan (B.S.) dalam bidang Astronautika dan Aeronautika dari Universitas New York pada tahun 1962. Kemudian, ia melanjutkan studinya di Institut Politeknik Rensselaer di kampus satelitnya yang terletak di Hartford, Connecticut, dan meraih gelar Magister Ilmu Pengetahuan (M.S.) dalam Ilmu Teknik pada tahun 1964. Ia adalah anggota dari Psi Upsilon dan menerima gelar doktor kehormatan di bidang teknik dari Institut Politeknik Rensselaer pada tanggal 18 Mei 2002.
1.2. Karier Awal di Bidang Dirgantara
Meskipun memiliki keinginan yang kuat untuk menjadi antariksawan, Dennis Tito tidak dapat memenuhi persyaratan pada masa itu yang mengharuskan pilot memiliki pengalaman terbang pesawat. Karena itu, ia mengalihkan jalur karier dan menjadi seorang ilmuwan di Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA, sebuah lembaga penelitian dan pengembangan utama untuk eksplorasi planet robotik. Di JPL, Tito bekerja sebagai insinyur yang bertanggung jawab atas perhitungan orbit untuk program Mariner, sebuah seri misi nirawak Amerika Serikat untuk menjelajahi planet terdekat. Ia terlibat dalam misi-misi penting seperti Mariner 4 yang menuju Mars pada tahun 1965, Mariner 5 yang mengunjungi Venus pada tahun 1967, dan Mariner 9 pada tahun 1971. Setelah keterlibatannya dalam program Mariner, Dennis Tito meninggalkan Jet Propulsion Laboratory pada tahun 1971. Pada tahun 1990-an, ia juga ditunjuk sebagai anggota Dewan Komisaris Los Angeles Department of Water and Power, di mana ia berperan dalam memfasilitasi keputusan negara pada tahun 1994 yang melindungi Danau Mono dari pengalihan air yang berlebihan oleh kota.
2. Karier Investasi
Setelah meninggalkan kariernya di bidang dirgantara, Dennis Tito beralih ke dunia investasi, di mana ia juga mencapai kesuksesan besar dengan mendirikan Wilshire Associates, sebuah perusahaan konsultasi investasi yang terkemuka.
2.1. Pendirian dan Keberhasilan Wilshire Associates
Pada tahun 1972, Dennis Tito mendirikan Wilshire Associates, sebuah perusahaan konsultan investasi terkemuka yang berpusat di Santa Monica, California. Perusahaan ini dikenal sebagai penyedia utama layanan manajemen investasi, konsultasi, dan teknologi. Sebagai Direktur Pelaksana dan Kepala Eksekutif (CEO), Tito memimpin Wilshire Associates untuk melayani klien internasional yang mewakili aset sebesar 71.00 B USD. Ia diakui atas perannya dalam mengembangkan analisis kuantitatif untuk menganalisis risiko pasar, sebuah metode yang ia kembangkan dengan menerapkan teknik yang sama yang ia gunakan untuk menentukan jalur wahana antariksa di Jet Propulsion Laboratory. Selain kesuksesan bisnisnya, Dennis Tito juga aktif dalam kegiatan publik, seperti mendukung Los Angeles Opera dan menjadi anggota dewan kota Los Angeles. Meskipun terjadi perubahan karier dari teknik dirgantara menjadi manajemen investasi, minat Tito terhadap luar angkasa tidak pernah pudar. Pada tahun 2020, Tito menjual kepentingannya di Wilshire Associates.
3. Aktivitas Luar Angkasa
Ketertarikan Dennis Tito yang tak tergoyahkan terhadap luar angkasa membawanya untuk melakukan perjalanan luar angkasa bersejarah yang didanai sendiri, menjadikannya perintis dalam bidang pariwisata luar angkasa. Setelah penerbangan pertamanya, ia terus terlibat dalam proyek-proyek ambisius lainnya yang bertujuan untuk memperluas jangkauan eksplorasi antariksa.
3.1. Penerbangan Antariksa Berbiaya Sendiri Pertama
Penerbangan Dennis Tito ke Stasiun Luar Angkasa Internasional menandai era baru bagi partisipasi swasta dalam eksplorasi luar angkasa, meskipun proses persiapannya diwarnai oleh tantangan dan kontroversi.
3.1.1. Proses Persiapan dan Kontroversi
Proyek perjalanan luar angkasa Dennis Tito awalnya diatur oleh MirCorp, sebuah perusahaan swasta yang juga menyediakan dana untuk program Mir Rusia yang saat itu sedang mengalami kesulitan keuangan. Dennis Tito diterima oleh Badan Antariksa Federal Rusia sebagai kandidat untuk penerbangan antariksa komersial. Namun, keputusannya untuk terbang ke luar angkasa sebagai "turis" menuai kritik keras dari NASA, terutama dari Administrator NASA saat itu, Daniel Goldin. Goldin menganggap tidak pantas bagi seorang turis untuk pergi ke luar angkasa. Dokumenter berjudul Orphans of Apollo bahkan mengupas profil MirCorp, Goldin, dan Tito terkait kontroversi ini. Ketika Tito tiba di Johnson Space Center NASA untuk menjalani pelatihan tambahan demi segmen Amerika di ISS, manajer NASA Robert D. Cabana bahkan mengirim pulang Tito dan dua kosmonaut rekannya, menyatakan bahwa NASA tidak bersedia melatih Dennis Tito. Akibat keberatan Amerika Serikat terhadap penerbangan sipil semacam itu, selama 8日間あまりhampir delapan hariBahasa Jepangnya di Stasiun Luar Angkasa Internasional, Tito menghabiskan waktunya di modul Zvezda, modul tempat tinggal milik Rusia.
3.1.2. Misi Stasiun Luar Angkasa Internasional dan Kembali
Akhirnya, melalui kesepakatan dengan perusahaan pariwisata luar angkasa Space Adventures, Ltd., Dennis Tito bergabung dengan misi Soyuz TM-32 yang diluncurkan pada tanggal 28 April 2001. Wahana antariksa tersebut berhasil berlabuh dengan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Tito dan rekan-rekan kosmonautnya menghabiskan 7 hari, 22 jam, 4 menit di luar angkasa, mengelilingi Bumi sebanyak 128 kali. Selama di orbit, Tito melakukan beberapa eksperimen ilmiah yang menurutnya akan bermanfaat bagi perusahaan dan bisnisnya. Ia kembali ke Bumi dengan wahana antariksa Soyuz TM-31. Setelah kepulangannya, Dennis Tito menyatakan bahwa ia tidak ingin terbang ke luar angkasa lagi.

Sejak kembali dari luar angkasa, Dennis Tito telah memberikan kesaksian di berbagai forum penting. Pada tanggal 24 Juli 2003, ia bersaksi di Komite Senat Perdagangan, Ilmu Pengetahuan, dan Transportasi, Subkomite Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Luar Angkasa, serta pada rapat gabungan Komite Dewan Ilmu Pengetahuan, Subkomite Luar Angkasa dan Aeronautika, terkait "Penerbangan Antariksa Manusia Komersial". Sepuluh tahun setelah penerbangannya, ia juga memberikan wawancara kepada BBC News mengenai pengalaman bersejarahnya itu pada tanggal 30 April 2011.
3.2. Rencana Luar Angkasa Selanjutnya
Setelah pengalaman pionirnya sebagai turis luar angkasa, Dennis Tito terus menunjukkan ambisinya dalam mendorong batas-batas eksplorasi antariksa dengan mengusulkan proyek-proyek besar yang didanai secara swasta.
3.2.1. Inspiration Mars Foundation
Pada bulan Februari 2013, Dennis Tito mengumumkan niatnya untuk mengirim misi penerbangan luar angkasa berawak yang didanai secara pribadi ke Mars pada tahun 2018. Untuk tujuan ini, ia mendirikan Yayasan Inspiration Mars Foundation. Tito menyatakan bahwa teknologi yang diperlukan sudah ada dan masalah yang perlu dipecahkan hanyalah ketahanan fisik dan psikologis bagi kru manusia selama perjalanan 501 hari yang sangat menantang. Ia mengajukan misi flyby berawak ke Mars. Namun, pada bulan November 2013, Tito dan anggota tim Inspiration Mars lainnya mengakui bahwa rencana mereka tidak mungkin terwujud tanpa bantuan dan pendanaan yang signifikan dari NASA. Rencana tersebut akhirnya dihentikan pada tahun 2015 karena kurangnya dukungan yang memadai.
3.2.2. Penerbangan Bulan SpaceX Starship
Pada tanggal 12 Oktober 2022, SpaceX mengumumkan bahwa Dennis Tito dan istrinya, Akiko Tito, akan menjadi bagian dari kru penerbangan luar angkasa komersial kedua Starship mengelilingi Bulan. Keterlibatan ini menunjukkan komitmen Dennis Tito yang berkelanjutan terhadap pariwisata luar angkasa dan eksplorasi antariksa swasta.
4. Kehidupan Pribadi
Dennis Tito menikah beberapa kali dan memiliki anak. Ia dikenal sebagai individu yang juga berinvestasi dalam properti dan memiliki hubungan keluarga yang kompleks.
Dennis Tito pernah menikah dengan Suzanne Tito sejak tahun 1970-an, namun mereka bercerai pada awal 1990-an. Dari pernikahan tersebut, mereka memiliki dua orang anak. Suzanne Tito sempat menjabat sebagai Kepala Keuangan (CFO) di Wilshire Associates ketika mereka pindah ke rumah mewah mereka di Pacific Palisades pada tahun 1990, yang telah dibangun sejak tahun 1987.
Pada tahun 2011, Dennis menikah dengan Elizabeth Pavlova Tito, seorang investor berkebangsaan Rusia dan alumni Universitas Stanford. Mereka tinggal di Pacific Palisades, Los Angeles. Dari tahun 2016 hingga 2019, Dennis menikah dengan Elizabeth TenHouten, seorang pengusaha wanita, penyair, penulis, dan model. Sejak tahun 2020, Dennis menikah dengan Akiko Tito. Akiko Tito adalah seorang insinyur, pilot, dan investor yang telah tertarik pada penerbangan luar angkasa sejak masa kanak-kanak. Akiko lahir di Tokyo, Jepang, memiliki gelar di bidang ekonomi, dan pindah ke New York pada tahun 1995. Ia juga telah membesarkan seorang anak sebelum menikah dengan Dennis.
5. Warisan dan Penilaian
Dennis Tito meninggalkan warisan yang signifikan dalam sejarah eksplorasi luar angkasa, khususnya sebagai figur sentral dalam perkembangan pariwisata luar angkasa. Perannya sebagai perintis di bidang ini telah memicu perdebatan mengenai akses ke luar angkasa, yang sebelumnya didominasi oleh lembaga pemerintah.
5.1. Peran sebagai Perintis Pariwisata Luar Angkasa
Dennis Tito diakui secara luas sebagai pelopor dalam bidang penerbangan luar angkasa komersial dan pariwisata luar angkasa, menjadi individu pertama di dunia yang membiayai sendiri perjalanannya ke luar angkasa. Penerbangannya pada tahun 2001 membuktikan kelayakan individu swasta untuk melakukan perjalanan ke orbit, yang sebelumnya hanya dilakukan oleh antariksawan dan kosmonaut yang didanai pemerintah. Kontribusinya membuka pintu bagi industri pariwisata luar angkasa yang baru muncul, menginspirasi generasi baru pengusaha dan individu yang ingin mewujudkan impian perjalanan antariksa. Meskipun penerbangan awalnya menuai kritik, tindakan Tito telah mengubah persepsi tentang siapa yang dapat pergi ke luar angkasa, memperluas akses ke domain ini, dan memicu investasi swasta dalam pengembangan teknologi luar angkasa yang lebih inovatif.
5.2. Kritik dan Tantangan
Meskipun menjadi pionir, perjalanan luar angkasa Dennis Tito tidak lepas dari kritik dan tantangan. Awalnya, ia menghadapi penolakan keras dari NASA, yang menganggap perjalanan seorang "turis" ke Stasiun Luar Angkasa Internasional tidak sesuai dengan tujuan ilmiah dan eksplorasi mereka. Kontroversi ini mencerminkan benturan antara paradigma eksplorasi luar angkasa yang didominasi negara dengan ambisi sektor swasta yang berkembang. Selain itu, proyek-proyek luar angkasa selanjutnya yang digagas oleh Tito, seperti Inspiration Mars Foundation untuk misi berawak ke Mars, menghadapi kesulitan signifikan dan akhirnya tidak dapat terwujud tanpa bantuan dan pendanaan besar dari NASA. Hal ini menyoroti keterbatasan dan tantangan besar yang masih dihadapi oleh inisiatif luar angkasa swasta yang ambisius, terutama dalam hal kebutuhan akan dukungan finansial dan teknologi yang masif dari lembaga-lembaga pemerintah. Meskipun demikian, upaya-upaya ini menunjukkan tekad Tito untuk terus mendorong batas-batas eksplorasi luar angkasa, bahkan di tengah hambatan.
6. Pranala luar
- [http://news.bbc.co.uk/1/hi/sci/tech/1297924.stm Tito the spaceman] BBC web site
- [http://www.spacefacts.de/bios/astronauts/english/tito_dennis.htm Spacefacts biography of Dennis Tito]