1. Kehidupan dan Pendidikan
Donald A. Norman memiliki latar belakang pendidikan yang kuat dalam bidang teknik dan psikologi, yang kemudian membentuk fondasi bagi karier akademiknya yang berpengaruh dan transisinya ke dunia rekayasa kognitif.
1.1. Kehidupan Awal dan Pendidikan
Donald Arthur Norman lahir pada 25 Desember 1935. Ia memulai pendidikannya di Massachusetts Institute of Technology (MIT), tempat ia meraih gelar Sarjana Sains (B.S.) dalam bidang teknik elektro pada tahun 1957. Selanjutnya, ia melanjutkan studi di Universitas Pennsylvania, di mana ia memperoleh gelar Magister Sains (M.S.) dalam teknik elektro. Ia kemudian meraih gelar Doktor Filsafat (PhD) dalam psikologi dari universitas yang sama. Norman adalah salah satu lulusan awal dari kelompok psikologi matematis di Universitas Pennsylvania, dengan R. Duncan Luce sebagai pembimbingnya.
1.2. Karier Akademik Awal
Setelah menyelesaikan studi doktoralnya, Norman mendapatkan beasiswa pascadoktoral di Center for Cognitive Studies di Universitas Harvard. Dalam waktu satu tahun, ia diangkat menjadi dosen di sana. Setelah empat tahun di Center, Norman bergabung dengan Universitas California, San Diego (UCSD) sebagai profesor asosiasi di Departemen Psikologi pada tahun 1966. Di UCSD, Norman menerapkan latar belakangnya sebagai insinyur, ilmuwan komputer, serta psikolog eksperimental dan matematis untuk membentuk disiplin ilmu kognitif yang sedang berkembang.
Ia kemudian menjadi ketua pendiri Departemen Ilmu Kognitif dan juga menjabat sebagai ketua Departemen Psikologi di UCSD. Di UCSD, Norman turut mendirikan Institute for Cognitive Science dan merupakan salah satu penyelenggara Masyarakat Ilmu Kognitif (bersama Roger Schank, Allan M. Collins, dan lainnya), yang mengadakan pertemuan pertamanya di kampus UCSD pada tahun 1979. Bersama psikolog Tim Shallice, Norman mengusulkan kerangka kerja pengendalian perhatian pada fungsi eksekutif, yang salah satu komponennya adalah sistem perhatian pengawas.
2. Karier Profesional
Karier profesional Don Norman mencerminkan evolusi perannya dari akademisi murni menjadi seorang tokoh yang menjembatani ilmu kognitif dengan aplikasi praktis dalam desain dan industri, serta kemudian kembali ke dunia akademik.
2.1. Transisi ke Rekayasa Kognitif
Norman mulai bertransisi dari ilmu kognitif ke bidang rekayasa kognitif dengan menjadi konsultan dan penulis. Artikelnya yang berjudul "The truth about Unix: The user interface is horrid" yang diterbitkan di Datamation pada tahun 1981, berhasil melejitkan namanya dan menjadikannya figur terkemuka di dunia komputer. Tak lama setelah itu, kariernya mulai berkembang di luar dunia akademik, meskipun ia tetap aktif di UCSD hingga tahun 1993. Norman terus berupaya memajukan desain berpusat pada manusia dengan menjadi anggota berbagai dewan penasihat universitas dan pemerintah, seperti Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA). Hingga saat ini, ia masih aktif di berbagai komite dan dewan penasihat, termasuk di Motorola, Toyota National College of Technology, TED Conference, Panasonic, dan Encyclopædia Britannica. Selain itu, Norman juga merupakan bagian dari tim terpilih yang ditugaskan untuk menyelidiki kecelakaan nuklir Three Mile Island pada tahun 1979.
2.2. Peran di Industri
Pada tahun 1993, Norman meninggalkan UCSD untuk bergabung dengan Apple Computer. Ia awalnya menjabat sebagai Apple Fellow dan Arsitek Pengalaman Pengguna, yang merupakan penggunaan pertama frasa "User Experience" dalam jabatan pekerjaan. Setelah itu, ia diangkat sebagai Wakil Presiden Advanced Technology Group. Selama di Apple, ia juga terlibat dalam perumusan pedoman antarmuka manusia perusahaan. Setelah dari Apple, ia bekerja untuk Hewlett-Packard.
2.3. Pendirian Nielsen Norman Group
Pada tahun 1998, Norman bersama rekannya, Jakob Nielsen, mendirikan Nielsen Norman Group (NN/g). Visi perusahaan ini adalah untuk membantu para desainer dan perusahaan lain bergerak menuju pengembangan produk dan interaksi internet yang lebih berpusat pada manusia. Mereka merupakan pionir di bidang desain pengalaman pengguna.
2.4. Aktivitas Akademik Selanjutnya
Norman kemudian kembali ke dunia akademik sebagai profesor ilmu komputer di Universitas Northwestern, tempat ia menjadi salah satu direktur Segal Design Institute hingga tahun 2010. Pada tahun 2014, ia kembali ke UCSD untuk menjabat sebagai direktur The Design Lab yang baru didirikan, yang berlokasi di California Institute for Telecommunications and Information Technology. Selain itu, ia juga aktif sebagai Profesor Tamu Terkemuka di Korea Advanced Institute of Science and Technology (KAIST), di mana ia mengajar selama dua bulan setiap tahun. Ia juga pernah mengajar di Japan Advanced Institute of Science and Technology (JAIST).
3. Kontribusi dan Filosofi Utama
Don Norman telah memberikan kontribusi signifikan terhadap bidang ilmu kognitif dan desain, mengembangkan filosofi yang mengedepankan pemahaman mendalam tentang bagaimana manusia berinteraksi dengan teknologi dan lingkungannya.
3.1. Desain Berpusat pada Pengguna dan Desain Berpusat pada Manusia
Pada tahun 1986, Norman memperkenalkan istilah "desain berpusat pada pengguna" (user-centered design - UCD) dalam buku yang ia edit bersama Stephen W. Draper, berjudul User Centered System Design: New Perspectives on Human-computer Interaction. Dalam pengantar buku tersebut, Norman menyatakan bahwa para desainer harus mengarahkan upaya mereka pada orang-orang yang akan menggunakan sistem, dengan menekankan bahwa: "Manusia sangat mudah beradaptasi sehingga mereka mampu memikul seluruh beban akomodasi terhadap suatu artefak, tetapi desainer yang terampil membuat sebagian besar beban ini hilang dengan mengadaptasi artefak kepada pengguna."
Dalam bukunya yang paling terkenal, The Design of Everyday Things (1988), Norman menggunakan istilah UCD untuk menggambarkan desain yang didasarkan pada kebutuhan pengguna, mengesampingkan apa yang dianggapnya sebagai pertimbangan sekunder, seperti estetika. Prinsip-prinsip UCD yang diuraikan dalam buku ini mencakup penyederhanaan struktur tugas, membuat segala sesuatu terlihat (making things visible), memastikan pemetaan yang tepat (getting the mapping right), memanfaatkan kekuatan batasan (constraint), mendesain untuk kesalahan (designing for error), menjelaskan afordans, dan memahami tujuh tahap tindakan (seven stages of action). Prinsip-prinsip ini relevan untuk desain produk, baik dalam konteks fisik maupun digital.
Pada edisi revisi The Design of Everyday Things yang diterbitkan pada tahun 2013, Norman meninjau kembali klaim sebelumnya tentang estetika dan bahkan menghapus istilah Desain Berpusat pada Pengguna. Dalam kata pengantar buku tersebut, ia menyatakan: "Edisi pertama buku ini berfokus pada bagaimana membuat produk dapat dipahami dan digunakan. Pengalaman total suatu produk mencakup lebih dari sekadar kegunaannya: estetika, kesenangan, dan kegembiraan memainkan peran yang sangat penting. Tidak ada pembahasan tentang kesenangan, kenikmatan, dan emosi. Emosi sangat penting sehingga saya menulis sebuah buku utuh, Emotional Design, tentang peran yang dimainkannya dalam desain." Sejak itu, ia menggunakan istilah "desain berpusat pada manusia" (human-centered design - HCD) dan mendefinisikannya sebagai: "pendekatan yang mengutamakan kebutuhan, kemampuan, dan perilaku manusia, kemudian mendesain untuk mengakomodasi kebutuhan, kemampuan, dan cara berperilaku tersebut."
3.2. Rekayasa Sistem Kognitif
Don Norman memainkan peran penting dalam membentuk bidang rekayasa sistem kognitif, sebuah disiplin yang mengintegrasikan pemahaman tentang kognisi manusia dengan desain dan analisis sistem yang kompleks. Dengan latar belakangnya sebagai insinyur, ilmuwan komputer, dan psikolog, ia mampu menjembatani jurang antara pemahaman teoritis tentang pikiran manusia dan penerapan praktis dalam desain antarmuka dan sistem. Keahliannya dalam ilmu kognitif dan rekayasa ini memungkinkan pengembangan pendekatan sistematis untuk merancang teknologi yang selaras dengan kemampuan kognitif manusia, sehingga meningkatkan efisiensi dan keamanan dalam interaksi manusia-sistem.
3.3. Desain Emosional dan Perspektif Kritis
Norman secara mendalam membahas peranan emosi dalam desain melalui karyanya, terutama buku Emotional Design: Why We Love (or Hate) Everyday Things. Dalam buku ini, ia berpendapat bahwa produk-produk yang secara emosional menarik dan menyenangkan seringkali juga unggul secara fungsional dan ekonomis, menyoroti bagaimana estetika dan emosi memengaruhi pengalaman manusia secara keseluruhan.
Selain itu, Norman memiliki perspektif kritis terhadap penelitian teknologi dan desain. Ia berpendapat bahwa komunitas riset desain, meskipun penting dalam menyempurnakan produk yang ada, kurang memiliki dampak signifikan dalam inovasi produk baru. Menurutnya, terobosan sejati lebih sering dicapai oleh para teknolog. Norman juga memperkenalkan konsep "artefak kognitif" dalam bukunya Things That Make Us Smart: Defending Human Attributes in the Age of the Machine (1993). Artefak kognitif adalah perangkat buatan yang mempertahankan, menampilkan, atau mengoperasikan informasi untuk melayani fungsi representasional dan memengaruhi kinerja kognitif manusia. Sejalan dengan buku The Design of Everyday Things, Norman mengadvokasi pengembangan mesin yang sesuai dengan pikiran kita, daripada memaksa pikiran kita untuk beradaptasi dengan mesin. Ia juga mengkritik "konten yang tidak berharga" yang sering ditemukan di media seperti televisi atau pameran museum.
4. Penghargaan dan Kehormatan
Norman telah menerima berbagai penghargaan dan gelar kehormatan atas kontribusinya yang luar biasa dalam bidang ilmu kognitif dan desain:
- Ia dianugerahi dua gelar kehormatan:
- Pada tahun 2001, ia dilantik sebagai Fellow dari Association for Computing Machinery (ACM) dan memenangkan Rigo Award dari SIGDOC, Special Interest Group (SIG) ACM tentang Desain Komunikasi (DOC).
- Pada tahun 2006, ia menerima Benjamin Franklin Medal dalam Ilmu Komputer dan Kognitif dari Franklin Institute.
- Pada tahun 2009, Norman terpilih sebagai Honorary Fellow dari Design Research Society.
- Pada tahun 2011, Norman terpilih sebagai anggota National Academy of Engineering atas pengembangannya dalam prinsip-prinsip desain berdasarkan kognisi manusia yang meningkatkan interaksi antara manusia dan teknologi.
5. Penghargaan Desain Don Norman
Organisasi Don Norman Design Award (DNDA) telah didirikan, dan penghargaan perdana yang menyandang namanya diumumkan pada 13 September 2024. Puncak acara DNDA Summit akan diselenggarakan pada 14 dan 15 November 2024 di San Diego, California. Penghargaan ini merupakan pengakuan atas warisan dan dampak berkelanjutan Don Norman terhadap bidang desain, serta menjadi inspirasi bagi generasi desainer dan peneliti mendatang.
6. Daftar Pustaka
Don Norman telah menerbitkan beberapa buku penting yang memengaruhi pemahaman tentang psikologi, kegunaan, dan desain. Berikut adalah daftar pilihan karyanya:
6.1. Buku-buku Psikologi
- Learning and Memory (1983)
- Human information processing: An introduction to psychology (1972), bekerja sama dengan Peter H. Lindsay (penulis pertama)
- Memory and Attention: An Introduction to Human Information Processing (1969, edisi ke-2 1976)
- Perspectives on Cognitive Science (1981)
- Explorations in Cognition (1975)
- Models of Human Memory (1970)
6.2. Buku-buku Kegunaan dan Desain
- Design for a Better World (2023)
- The Design of Everyday Things (2013, edisi Revisi dan Diperluas; awalnya diterbitkan sebagai The Psychology of Everyday Things pada 1988)
- Living with Complexity (2010)
- The Design of Future Things (2007)
- Emotional Design: Why We Love (or Hate) Everyday Things (2005)
- The Invisible Computer: Why Good Products Can Fail, the Personal Computer Is So Complex, and Information Appliances Are the Solution (1998)
- Turn Signals Are The Facial Expressions Of Automobiles (1993)
- Things That Make Us Smart: Defending Human Attributes In The Age Of The Machine (1993)
- User Centered System Design: New Perspectives on Human-Computer Interaction (1986), sebagai editor bersama Stephen Draper
6.3. Publikasi Penting Lainnya
- The Trouble with Unix: The User Interface is Horrid. (Datamation, 27 (12) 1981, November, hlm. 139-150.)
- Direct manipulation interfaces (1985) tentang antarmuka manipulasi langsung, bekerja sama dengan E. L. Hutchins (penulis pertama) dan J.D. Hollan.
- Defending Human Attributes in the Age of the Machine (1994), sebuah CD-ROM untuk Mac dari Voyager Company yang menggabungkan bukunya Design of Everyday Things, Turn signals are the facial expressions of automobiles, Things That Make Us Smart, beserta berbagai laporan teknis.
7. Warisan dan Dampak
Warisan dan dampak karya Donald A. Norman terhadap berbagai bidang sangatlah signifikan dan berkelanjutan. Kontribusinya telah secara fundamental membentuk disiplin interaksi manusia-komputer, kegunaan, desain pengalaman pengguna, dan ilmu kognitif.
Melalui advokasinya yang gigih terhadap desain berpusat pada pengguna dan kemudian desain berpusat pada manusia, Norman berhasil mengubah cara pandang para desainer dan pengembang produk. Ia menggeser fokus dari kemampuan teknologi semata ke kebutuhan, perilaku, dan kapabilitas manusia. Hal ini mengarah pada pengembangan produk dan sistem yang lebih intuitif, efektif, dan menyenangkan untuk digunakan.
Norman juga merupakan pionir dalam menetapkan konsep "User Experience" sebagai bidang yang berbeda dan penting. Karyanya telah membantu para profesional memahami bahwa desain tidak hanya tentang fungsionalitas, tetapi juga tentang bagaimana produk tersebut memengaruhi emosi, kesenangan, dan kepuasan pengguna. Pandangan kritisnya terhadap riset desain, bersama dengan penekanannya pada desain emosional, terus mendorong diskusi dan inovasi dalam bidang ini. Melalui buku-buku, ceramah, dan firma konsultasinya, Nielsen Norman Group, ia telah menginspirasi dan mendidik generasi desainer dan peneliti berikutnya, memastikan bahwa prinsip-prinsip desain yang berpusat pada manusia tetap menjadi inti dari setiap inovasi.
8. Lihat pula
- Afordans
- Desain berpusat pada manusia
- Desain berpusat pada pengguna
- Desain interaksi
- Kognisi
- Manajemen perhatian
- Perbedaan batas terkecil yang dapat dirasakan
- Rekayasa kognitif
- Sistem eksekutif
- Siklus tindakan manusia
- Sigifiansi
- Tujuh tahap tindakan
- Usabilitas