1. Biografi
Emi Fujita memiliki perjalanan hidup yang panjang di dunia hiburan, dimulai dari masa kanak-kanak, meraih kesuksesan besar bersama duo Le Couple, dan kemudian membangun karier solo yang kokoh.
1.1. Awal Kehidupan dan Karier
Emi Fujita memulai perjalanan artistiknya sejak usia dini, dari masa kanak-kanak hingga awal debut profesionalnya sebagai aktor cilik dan penyanyi enka, yang kemudian membawanya ke dunia musik bluegrass dan country.
1.1.1. Masa Kecil dan Pendidikan
Emi Fujita dilahirkan pada 15 Mei 1963, di Kiyose, Tokyo, Jepang. Sejak usia dini, bakat artistiknya sudah terlihat jelas. Pada usia enam tahun, saat masih di taman kanak-kanak, ia bergabung dengan Gekidan Himawari, sebuah grup teater anak-anak yang terkemuka, setelah ayahnya mengirimkan lamaran untuknya. Ia menamatkan pendidikan di NHK Gakuen High School. Fujita memiliki tinggi badan 160 cm dan bergolongan darah A.
1.1.2. Debut sebagai Aktor Cilik dan Penyanyi Enka
Debut Emi Fujita di dunia hiburan dimulai pada tahun 1970 sebagai anggota "Himawari Kitty's" pada usia enam tahun, ketika mereka merilis singel "Rojin to Kodomo no Poruka" (Polka Orang Tua dan Anak-Anak) bersama Bokuzen Hidari. Setahun kemudian, pada tahun 1971, ia juga merilis singel "Kaachan to Kodomo no Andante Cantabile" bersama Yaeko Wakamizu dan "Haikei Amaterasu-san" bersama Bokuzen Hidari, diikuti oleh "Panda-chan Ondo" pada tahun 1972. Selama periode ini, ia juga aktif sebagai aktor cilik dan tampil dalam berbagai produksi televisi, termasuk serial populer "Ken-chan Series".
Setelah keluar dari grup teater, pada usia 13 tahun di tahun 1976, ia melakukan debut profesionalnya sebagai penyanyi Enka dengan nama panggung 英実加Hanabusa MikaBahasa Jepang, merilis singel pertamanya "Haha no Ame". Karier enka-nya berlangsung hingga tahun 1978. Fujita kemudian mengungkapkan bahwa ia memutuskan untuk meninggalkan karier enka karena merasa terbatasi dan lelah diatur oleh orang dewasa di sekitarnya, merindukan kebebasan dalam ekspresi artistiknya.
1.1.3. Aktivitas Amatir dan Pembentukan Band
Sekitar usia 17 tahun, Emi Fujita mulai mengembangkan minat yang mendalam pada musik bluegrass dan country. Ketertarikan ini mendorongnya untuk aktif sebagai penyanyi amatir. Sambil bekerja di sebuah agen properti, ia sering tampil di berbagai live house. Pada usia 20 tahun, ia mendapatkan kesempatan untuk menjadi vokalis utama pertama untuk band rumah di sebuah live house country bernama "Wishbone" yang terletak di Shinjuku.
1.2. Aktivitas Bersama Le Couple
Emi Fujita mencapai puncak popularitasnya sebagai bagian dari duo suami-istri Le Couple, yang dikenal melalui hits besar seperti 'Hidamari no Uta', sebelum grup tersebut vakum dan akhirnya bubar.
1.2.1. Pembentukan dan Debut
Pada tahun 1991, Emi Fujita bertemu dan menikah dengan Ryuji Fujita, seorang gitaris. Bersama-sama, mereka membentuk sebuah band original yang berfokus pada komposisi mereka sendiri. Tiga tahun kemudian, pada tahun 1994, mereka resmi debut sebagai duo suami-istri bernama "Le Couple".
1.2.2. Kesuksesan Besar dan Aktivitas Grup
Le Couple meraih kesuksesan yang sangat besar pada tahun 1997 dengan lagu "Hidamari no Uta" (Puisi Sinar Matahari). Lagu ini digunakan sebagai lagu sisipan dalam drama televisi populer Hitotsu Yane no Shita 2 dan menjadi fenomena budaya. Singel "Hidamari no Uta" terjual lebih dari 1,8 juta keping, menjadikannya salah satu hit terbesar tahun itu. Pada akhir tahun yang sama, berkat popularitas yang meluas, Le Couple berpartisipasi dalam acara musik akhir tahun bergengsi NHK Kouhaku Uta Gassen ke-48. Selain aktivitas utama mereka sebagai Le Couple, Emi Fujita juga terlibat dalam proyek sampingan yang menarik pada tahun 1995 sebagai "EMI" dari unit misterius "ICE BOX BABY".
1.2.3. Vakum dan Pembubaran Grup
Pada tahun 2005, Le Couple mengumumkan masa vakum dari aktivitas grup. Dua tahun kemudian, pada Februari 2007, Emi Fujita dan Ryuji Fujita secara resmi mengajukan perceraian. Dengan perceraian ini, aktivitas Le Couple pun berakhir. Sejak saat itu, Emi Fujita fokus sepenuhnya pada pengembangan karier solonya.
1.3. Karier Solo
Setelah sukses dengan Le Couple, Emi Fujita melanjutkan karier solonya yang cemerlang, dikenal luas di Asia dengan seri album Camomile dan dedikasinya pada kualitas audio serta proyek sosial musik barrier-free.
1.3.1. Seri Camomile dan Kesuksesan di Asia
Setelah pembubaran Le Couple, Emi Fujita meluncurkan karier solo yang sangat sukses. Pada tahun 2001, ia merilis album kover lagu-lagu Barat populer berjudul Camomile. Album ini menerima sambutan positif yang luar biasa dan menjadi hit, menjadikannya dikenal sebagai penyanyi solo di seluruh Asia Timur dan Asia Tenggara, termasuk di Hong Kong dan Singapura.
Pada tahun 2003, ia merilis album kedua dengan konsep serupa, Camomile Blend, yang juga meraih kesuksesan di negara-negara Asia. Seri Camomile terus berlanjut dengan album-album seperti Camomile Classics (dirilis tahun 2006), yang menduduki peringkat pertama di HMV Hong Kong selama lima minggu berturut-turut. Total penjualan seri Camomile di seluruh Asia telah melampaui 300.000 keping, menegaskan popularitasnya di pasar internasional.
1.3.2. Album Kualitas Audio dan Pujian Kritis
Emi Fujita tidak hanya dikenal karena suaranya yang merdu tetapi juga karena komitmennya terhadap kualitas audio yang tinggi dalam setiap produksinya. Pada tahun 2005, ia bekerja sama dengan produser ternama seperti Yoshiyuki Sahashi, Seiji Kameda, dan Toshiyuki Mori untuk merilis album Rembrandt Sky di bawah nama proyek Emi with MKB. Album ini meraih status platinum di Malaysia, membuktikan daya tariknya di tingkat internasional.
Pada tahun 2007, ia mengambil langkah lebih jauh dalam produksi audio dengan berkolaborasi dengan insinyur Tetsuya Abe dan perancang amplifier Sony, Takashi Kanai, untuk memproduksi album SACD (Super Audio CD). Album ini menerima pujian luas, terutama setelah Tomoaki Ogura, presenter acara televisi Fuji TV "Tokudane!" yang dikenal sebagai penggemar audio, memberikan pujian besar di siaran nasional. Pujian ini semakin meningkatkan popularitas album terbaiknya, Camomile Best Audio, yang bahkan mencapai peringkat 27 di Tangga lagu Oricon di Jepang.
1.3.3. Kegiatan Kontribusi Sosial
Sebagai bagian dari inisiatif solo barunya, Emi Fujita juga terlibat dalam proyek konser barrier-free yang unik dan penuh makna, bertajuk "Konser Musik Barrier-Free Hati" (Kokoro no Barrier-Free Ongakukai). Proyek ini dimulai pada tahun 2007 dan merupakan duet antara Emi Fujita dengan Kuniy, vokalis Deaf dari band rock bahasa isyarat "Kokoro Oto".
Hingga Maret 2008, mereka telah mengadakan lebih dari 20 konser di berbagai lokasi, menampilkan pertunjukan di mana Fujita memainkan gitar akustik dan bernyanyi, sementara Kuniy membawakan lirik lagu melalui bahasa isyarat. Konser ini bertujuan untuk membuat musik dapat diakses oleh semua orang, termasuk mereka yang memiliki gangguan pendengaran, dengan fokus pada merasakan musik melalui mata dan hati, serta mempromosikan inklusi sosial melalui seni.
2. Diskografi
Diskografi Emi Fujita mencakup berbagai album studio dan singel yang dirilis sepanjang karier solo dan kolaborasinya, merefleksikan perjalanannya dari penyanyi enka hingga artis kover internasional.
2.1. Album
- Camomile (2001)
- Camomile Extra (2002)
- Camomile Blend (2003)
- Rembrandt Sky (2005) (sebagai Emi with MKB)
- Lullaby of Camomile: Live in Singapore (2005) (Album Live)
- Camomile Classics (2006)
- Camomile Plus (2007)
- Camomile Best Audio (2007)
- Kokoro no Shokutaku (ココロの食卓 ~おかえり愛しき詩たち~) (2008)
- Mona Pizza's Song (2008)
- Lullaby of Camomile: Concert 2008 HK Special Version LPCD45 (2008) (Album Live)
- Camomile Smile (2010)
- Hanataba to Neko (花束と猫) (2012)
- Arigato Anata no Uta Watashi no Uta (ありがとう あなたの詩 わたしの歌) (2014)
- Moriageba Kaikyo (盛り場 海峡) (2015)
- Camomile Best Audio 2 (2016)
- Camomile Colors (2018)
- Kokoro no Jikan (ココロの時間) (2020)
- Headphone Concert 2021 (2021)
2.2. Singel
- "Yumemiru Asa ~Dvorak "Haha ga Oshietekureta Uta" yori~" (夢見る朝 ~ドボルザーク「母が教えてくれた歌」より~) (2001)
- "Kageboushi" (2005)
- "Rainbow Bridge" (虹の橋) (2007)
- "OMOINARI no Uta" (OMOIYARIのうた) (2010)
- "Nonjatte..." (飲んじゃって・・・) (2015)
- "Tokyo Lonely Night" (東京ロンリー・ナイト) (2017)
2.3. Karya Lain dan Penampilan Unggulan
- Sebagai bagian dari "Himawari Kitty's":- "Rojin to Kodomo no Poruka" (老人と子供のポルカ) (1970, bersama Bokuzen Hidari dan Himawari Kitty's)
- "Kaachan to Kodomo no Andante Cantabile" (かあちゃんと子供のアンダンテ・カンタービレ) (1971, bersama Yaeko Wakamizu dan Himawari Kitty's)
- "Haikei Amaterasu-san" (拝啓天照さーん) (1971, bersama Bokuzen Hidari dan Himawari Kitty's)
- "Panda-chan Ondo" (パンダちゃん音頭) (1972)
 
- Sebagai "Hanabusa Mika":- "Haha no Ame" (母の雨) (1976)
 
- "YES-NO" (2009) - Duet dengan Emi Fujita, direkam dalam album Junichi Inagaki Otoko to Onna 2 -TWO HEARTS TWO VOICES-.
3. Penampilan
Emi Fujita juga aktif tampil di berbagai program radio dan televisi sepanjang kariernya.
3.1. Radio
- Kokoro no Herb Garden (hingga 30 Maret 2008)
- Afternoon Paradise (hingga 26 Maret 2008)
- Emi Fujita no Kamitsure Zakkaten (藤田恵美かみつれ雑貨店) (April 2008 - sekarang, produksi MALE)
3.2. Televisi
- Cross Cover Song Show #3・#4 『Susumu Sugawara (Billy BanBan) × Emi Fujita 』 (tayang perdana 20 Mei・27 Mei 2015, di Kayopops Channel). Program ini menampilkan Emi Fujita berduet dengan penyanyi lain, mengeksplorasi interpretasi lagu-lagu kover. 
4. Kehidupan Pribadi
Emi Fujita menikah dengan Ryuji Fujita, seorang gitaris, pada tahun 1991. Bersama-sama, mereka membentuk duo musik "Le Couple", yang mencapai popularitas besar di Jepang. Setelah menjalani karier yang sukses selama lebih dari satu dekade bersama Le Couple, pasangan ini mengajukan perceraian pada Februari 2007. Perceraian ini sekaligus menandai berakhirnya aktivitas grup Le Couple, dan sejak saat itu, Emi Fujita fokus sepenuhnya pada pengembangan karier solonya.
5. Warisan dan Pengaruh
Emi Fujita telah meninggalkan dampak signifikan pada industri musik, baik melalui kesuksesannya yang masif dengan duo Le Couple maupun sebagai artis solo. Seri album Camomile-nya tidak hanya meraih popularitas besar di Jepang tetapi juga di seluruh Asia Timur dan Asia Tenggara, dengan total penjualan yang melampaui 300.000 keping. Album-album ini, yang dikenal karena kualitas audio tinggi dan produksi yang cermat, telah menarik pujian dari para ahli audio dan menjadi favorit di kalangan penggemar audiophile di seluruh dunia. Kemampuannya untuk membawakan lagu-lagu Barat populer dengan sentuhan vokal uniknya sendiri, serta fokusnya pada produksi suara yang superior, telah memperkuat posisinya sebagai seniman yang sangat dihormati.
Selain kontribusi musikalnya, keterlibatan Emi Fujita dalam proyek musik barrier-free seperti "Konser Musik Barrier-Free Hati" dengan Kuniy menunjukkan komitmennya terhadap inklusi sosial melalui musik. Inisiatif ini memungkinkan orang-orang dengan gangguan pendengaran untuk menikmati dan merasakan musik, memperluas jangkauan dan dampak karyanya di luar ranah hiburan semata. Warisan musikal Emi Fujita mencakup kemampuannya untuk beradaptasi dan berkembang di berbagai genre, dari Enka dan J-pop hingga kover lagu-lagu Barat, sambil mempertahankan kualitas vokal yang khas dan menyampaikan pesan-pesan yang bermakna dan humanis.
6. Pranala luar
- [http://emifujita.jp/ Situs resmi Emi Fujita (Cafe Camomile)]
- [http://omusubi.tea-nifty.com/blog/ Blog resmi Emi Fujita (Omusubi Shokudou)]
- [http://www.kdn.ne.jp/%7ekokoro/ Situs resmi Kokoro Oto]