1. Kehidupan Awal
Esther Mary Vergeer lahir pada 18 Juli 1981 di Woerden, Belanda. Ia memiliki tinggi 178 cm dan berat 62 kg. Kehidupan awalnya ditandai oleh tantangan kesehatan yang serius yang mengubah arah hidupnya secara drastis.
1.1. Penyakit dan Disabilitas
Pada usia enam tahun, setelah pelajaran berenang, Vergeer tiba-tiba merasa pusing dan kemudian tidak sadarkan diri. Ia dilarikan ke rumah sakit, di mana dokter menemukan adanya penumpukan cairan di otaknya, serta pendarahan otak. Sebuah shunt dipasang di otaknya, dan Vergeer diperbolehkan pulang enam minggu kemudian. Namun, pada Juni 1989, ia mulai mengalami sakit kepala, tekanan di belakang mata, dan nyeri di leher. Meskipun penyelidikan dilakukan, dokter tidak menemukan penyebabnya. Pada Oktober tahun yang sama, Vergeer mengeluh nyeri di sekitar selangkangan. Saat musim liburan, ia mengalami stroke dan shunt harus dipasang kembali di otaknya. Akhirnya, dokter menemukan bahwa Vergeer mengidap vaskular mielopati di sekitar sumsum tulang belakangnya, kelainan yang menyebabkan stroke yang ia alami. Pada 15 Januari 1990, ia menjalani operasi selama sembilan jam yang mengakibatkan ia tidak dapat menggerakkan kakinya. Vergeer menjalani satu operasi terakhir pada Maret 1990, namun tetap mengalami paralisis. Kondisi ini menjadikannya tidak dapat menggunakan kakinya, yang akhirnya mengarahkannya ke dunia olahraga adaptif.
1.2. Perkenalan dengan Olahraga
Selama proses rehabilitasi yang menantang, Vergeer diperkenalkan pada berbagai olahraga kursi roda sebagai bagian dari terapinya. Ia belajar bermain bola voli duduk, bola basket kursi roda, dan tenis kursi roda. Setelah bermain bola basket selama beberapa tahun di tingkat klub, ia diundang untuk bergabung dengan tim nasional bola basket kursi roda Belanda. Ia bermain bersama tim Belanda yang berhasil memenangkan Kejuaraan Eropa pada tahun 1997. Namun, daya tarik olahraga individu akhirnya menariknya ke tenis kursi roda, di mana ia menemukan passion dan panggilannya yang sesungguhnya.
2. Karier Tenis Kursi Roda
Karier tenis kursi roda Esther Vergeer ditandai oleh dominasi yang tak tertandingi dan serangkaian pencapaian yang memukau, menjadikannya salah satu atlet paling legendaris dalam sejarah olahraga.
2.1. Karier Awal dan Meraih Peringkat Dunia No. 1 (1995-2004)
Esther Vergeer memulai karier tenis kursi roda profesionalnya pada tahun 1995. Pada musim 1996, ia memenangkan satu gelar tunggal di Tilburg dan mencapai final di Melin. Ia juga meraih dua kemenangan di turnamen lain, termasuk di Utrecht dan Nottingham, serta mencapai final di Antony. Pada musim 1997, ia memenangkan pertandingan hiburan di Antony dan Jenewa, serta mencapai final di Jambes.
Pencapaiannya yang semakin meningkat membawanya meraih gelar utama pertamanya di AS Terbuka pada tahun 1998, sebuah kemenangan signifikan yang menandai awal dari dominasinya. Pada tahun yang sama, ia juga memenangkan NEC Wheelchair Tennis Masters. Pada 6 April 1999, Esther Vergeer pertama kali meraih peringkat satu dunia dalam kategori tunggal putri, sebuah posisi yang ia pegang hampir tanpa henti hingga pensiun. Pada Paralimpiade Musim Panas 2000 di Sydney, ia memenangkan medali emas di nomor tunggal tanpa kehilangan satu set pun, dan juga meraih gelar ganda bersama pasangannya, Maaike Smit. Sepanjang tahun 2003 dan 2004, ia terus mengumpulkan gelar, termasuk di Nottingham dan Boca Raton. Ia juga menjadi bagian dari tim Belanda yang memenangkan Piala Tim Dunia pada tahun 2003, mengalahkan Amerika Serikat di final.
2.2. Rekor Kemenangan Tak Terkalahkan dan Dominasi (2005-2013)
Periode antara 2005 dan 2013 adalah puncak dominasi Esther Vergeer. Sejak 30 Januari 2003, ketika ia terakhir kali kalah dari Daniela di Toro di Sydney International, Vergeer memulai rekor kemenangan beruntun yang luar biasa. Ia tidak terkalahkan dalam pertandingan tunggal selama sepuluh tahun berturut-turut, mengakhiri kariernya dengan rekor 470 kemenangan beruntun. Selama periode ini, ia memenangkan 120 turnamen, mengalahkan 73 lawan berbeda, dan 95 kali memenangkan pertandingan tanpa kehilangan satu game pun (sering disebut sebagai "double bagel" dalam tenis). Lebih lanjut, selama rekor tersebut, ia hanya kehilangan 18 set dan hanya menghadapi satu match point, yaitu saat melawan Korie Homan di final Paralimpiade Beijing 2008.
Pada tahun 2007, ia mencatat kemenangan tunggal beruntun ke-250 di Roland Garros. Ia juga meraih Grand Slam (memenangkan keempat turnamen mayor dalam satu tahun kalender) di nomor tunggal pada tahun 2007 dan 2009. Di nomor ganda, ia meraih Grand Slam pada tahun 2009 dan 2011.
Vergeer memenangkan gelar tunggal di berbagai turnamen bergengsi seperti Sydney, Boca Raton, Cajun, Jepang, Paris, Amsterdam, Jambes, Nottingham, Utrecht, Atlanta, dan San Diego. Ia juga memenangkan semua gelar Grand Slam yang tersedia pada tahun 2007 (Melbourne, Paris, New York) dan tahun 2008 (Australia, Prancis).
Di Paralimpiade Musim Panas, ia menunjukkan dominasi yang tak tertandingi:
- Paralimpiade Musim Panas 2004 di Athena: Medali emas tunggal dan ganda.
- Paralimpiade Musim Panas 2008 di Beijing: Medali emas tunggal (mengalahkan Korie Homan setelah menyelamatkan dua match point) dan medali perak ganda. Ia juga menjadi pembawa bendera tim Belanda di upacara pembukaan.
- Paralimpiade Musim Panas 2012 di London: Medali emas tunggal dan ganda. Kemenangan ini menjadikannya pemain tenis kursi roda paling berprestasi dalam sejarah Paralimpiade, dengan empat medali emas tunggal berturut-turut.
Vergeer juga secara konsisten memenangkan NEC Wheelchair Tennis Masters, meraih gelar ini dari tahun 1998 hingga 2011 secara beruntun, mencatat total 14 kemenangan. Ia dinobatkan sebagai ITF World Champion selama 13 tahun berturut-turut, dari tahun 2000 hingga 2012.
Dominasinya bukan hanya di tunggal; di ganda, ia memenangkan banyak gelar dengan berbagai pasangan, termasuk Jiske Griffioen, Sharon Walraven, Aniek van Koot, dan Marjolein Buis.

3. Pencapaian dan Penghargaan Utama
Esther Vergeer memiliki daftar pencapaian dan penghargaan yang luas, menegaskan statusnya sebagai salah satu atlet terbesar yang pernah ada.
3.1. Kemenangan Turnamen Utama
Sepanjang kariernya, Esther Vergeer mengumpulkan rekor kemenangan yang mengesankan:
- Total 695 kemenangan dan 25 kekalahan dalam pertandingan tunggal.
- Total 441 kemenangan dan 35 kekalahan dalam pertandingan ganda.
- Meraih 169 gelar tunggal internasional.
- Meraih 136 gelar ganda internasional.
Secara spesifik, kemenangan turnamen utamanya meliputi:
- Grand Slam Tunggal: 21 gelar (9 Australia Terbuka, 6 Prancis Terbuka, 6 AS Terbuka)
- Grand Slam Ganda: 22 gelar (8 Australia Terbuka, 5 Prancis Terbuka, 3 Wimbledon, 6 AS Terbuka)
- NEC Wheelchair Tennis Masters (Kejuaraan Akhir Tahun): 14 gelar tunggal (1998-2011) dan 9 gelar ganda (2001-2003, 2005-2009, 2011).
- Paralimpiade:
- 4 medali emas tunggal (2000, 2004, 2008, 2012)
- 3 medali emas ganda (2000, 2004, 2012)
- 1 medali perak ganda (2008)
- Piala Tim Dunia Kursi Roda: Sebagai bagian dari tim Belanda, ia memenangkan gelar ini sebanyak 12 kali.
3.2. Penghargaan dan Gelar Kehormatan
Vergeer menerima berbagai penghargaan bergengsi atas dominasinya yang tak tertandingi dan kontribusinya pada olahraga:
- Laureus World Sports Award for Sportsperson of the Year with a Disability: Ia dinominasikan enam kali dan memenangkan penghargaan ini dua kali, yaitu pada tahun 2002 dan 2008.
- International Tennis Hall of Fame: Pada tahun 2023, ia diumumkan sebagai salah satu inductee baru ke International Tennis Hall of Fame, sebuah pengakuan tertinggi dalam dunia tenis.
- Dutch Disabled Sportswoman of the Year: Ia memenangkan gelar ini beberapa kali (2002, 2003, 2005, 2008, 2010), menunjukkan pengakuannya di negaranya sendiri.
Ia seringkali disebut sebagai "pemain paling dominan dalam sejarah olahraga profesional" oleh berbagai media dan pakar. Pada Oktober 2010, Vergeer berpose tanpa busana untuk edisi tahunan "Body Issue" majalah ESPN The Magazine, menjadi atlet disabilitas pertama yang tampil dalam edisi tersebut. Langkah ini membantu meningkatkan representasi dan visibilitas atlet disabilitas di media arus utama. Pada Desember 2010, ia juga tampil di CNN untuk rekor 401 kemenangan beruntunnya, menerima ucapan selamat dari ikon tenis seperti Roger Federer dan Kim Clijsters.
4. Dampak dan Warisan
Dampak Esther Vergeer pada tenis kursi roda dan masyarakat luas jauh melampaui statistik dan rekor kemenangannya.
4.1. Dampak pada Tenis Kursi Roda
Dominasi luar biasa Esther Vergeer secara signifikan berkontribusi pada peningkatan status dan pengakuan tenis kursi roda di kancah olahraga global. Prestasinya yang konsisten dan kemampuannya untuk tetap tak terkalahkan selama satu dekade menarik perhatian media dan penggemar tenis di seluruh dunia. Hal ini tidak hanya meningkatkan profil olahraga itu sendiri tetapi juga menantang persepsi tradisional tentang olahraga disabilitas. Ia menunjukkan bahwa tenis kursi roda adalah olahraga yang membutuhkan tingkat keahlian, strategi, dan ketahanan fisik yang sama dengan tenis konvensional. Penampilannya yang mengesankan membantu mengubah tenis kursi roda dari cabang olahraga yang kurang dikenal menjadi salah satu yang paling menonjol di Paralimpiade, meningkatkan standar kompetisi dan menginspirasi generasi baru atlet.
4.2. Dampak Sosial dan Kontribusi
Di luar lapangan, Esther Vergeer adalah seorang advokat yang gigih untuk kesadaran disabilitas dan inklusi sosial. Ia mendirikan Yayasan Esther Vergeer, yang bertujuan untuk membantu anak-anak dan kaum muda dengan disabilitas di Belanda untuk berpartisipasi dalam olahraga dan mencapai potensi penuh mereka. Melalui yayasan ini, ia tidak hanya menyediakan fasilitas dan pelatihan tetapi juga menumbuhkan lingkungan yang mendukung dan inspiratif bagi para atlet muda disabilitas.
Ia juga menggunakan platformnya sebagai atlet kelas dunia untuk menantang stereotip dan mendorong pandangan yang lebih inklusif terhadap penyandang disabilitas. Dengan tampil di publik, termasuk di "Body Issue" ESPN The Magazine, ia berani menampilkan tubuhnya dan menormalisasi disabilitas, mengirimkan pesan positif tentang kekuatan, ketahanan, dan keindahan dalam setiap bentuk. Perannya dalam menginspirasi orang lain, baik dengan disabilitas maupun tidak, untuk mengejar impian mereka dan mengatasi rintangan, menjadikannya ikon sejati yang melampaui pencapaian olahraga semata. Kontribusinya telah meninggalkan warisan abadi dalam mempromosikan kesetaraan dan kesempatan bagi penyandang disabilitas di seluruh dunia.
5. Pensiun
Esther Vergeer secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari tenis kursi roda profesional pada Februari 2013, setelah Paralimpiade London 2012. Keputusan ini diambil setelah periode karier yang belum pernah terjadi sebelumnya, di mana ia mempertahankan rekor tak terkalahkan selama satu dekade penuh.
Setelah pensiun dari kompetisi, Vergeer tetap aktif dalam dunia olahraga dan advokasi disabilitas. Ia terus memimpin Yayasan Esther Vergeer, yang berdedikasi untuk mempromosikan olahraga di kalangan anak-anak dan kaum muda penyandang disabilitas. Selain itu, ia juga menjabat sebagai direktur turnamen untuk ABN AMRO World Wheelchair Tennis Tournament di Rotterdam, sebuah peran yang memungkinkannya untuk terus berkontribusi pada pengembangan dan visibilitas tenis kursi roda dari perspektif organisasi.
6. Statistik Karier
Esther Vergeer mengakhiri kariernya dengan statistik yang menunjukkan dominasi luar biasa di dunia tenis kursi roda.
6.1. Performa Tunggal Grand Slam
Turnamen | 2002 | 2003 | 2004 | 2005 | 2006 | 2007 | 2008 | 2009 | 2010 | 2011 | 2012 | Career SR | Career Win % |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Turnamen Grand Slam | |||||||||||||
Australia Terbuka | J | J | J | A | J | J | J | J | A | J | J | 9 / 9 | 100% |
Prancis Terbuka | - | - | - | - | - | J | J | J | J | J | J | 6 / 6 | 100% |
AS Terbuka | - | - | - | J | J | J | NH | J | J | J | NH | 6 / 6 | 100% |
6.2. Performa Ganda Grand Slam
Turnamen | 2002 | 2003 | 2004 | 2005 | 2006 | 2007 | 2008 | 2009 | 2010 | 2011 | 2012 | Career SR | Career Win % |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Turnamen Grand Slam | |||||||||||||
Australia Terbuka | F | J | J | A | J | J | J | J | A | J | J | 8 / 9 | 89% |
Prancis Terbuka | J | A | A | J | J | J | J | J | F | J | J | 8 / 9 | 89% |
Wimbledon | KTC | KTC | KTC | KTC | KTC | KTC | KTC | J | J | J | SF | 3 / 4 | 75% |
AS Terbuka | J | J | A | J | J | J | KTC | J | J | J | KTC | 8 / 8 | 100% |
6.3. Performa Paralimpiade dan Masters
Turnamen | 1998 | 1999 | 2000 | 2001 | 2002 | 2003 | 2004 | 2005 | 2006 | 2007 | 2008 | 2009 | 2010 | 2011 | 2012 | SR | %Menang |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Wheelchair Tennis Masters | |||||||||||||||||
Tunggal WTM | J | J | J | J | J | J | J | J | J | J | J | J | J | J | 14 / 14 | 100% | |
Ganda WTM | KTC | KTC | F | J | J | J | LQ | J | J | J | J | J | A | J | 9 / 11 | 82% | |
Paralimpiade | |||||||||||||||||
Tunggal | - | - | G | - | - | - | G | - | - | - | G | - | - | - | G | 4 / 4 | 100% |
Ganda | - | - | G | - | - | - | G | - | - | - | S | - | - | - | G | 3 / 4 | 75% |