1. Kehidupan Awal dan Karier Junior
Fabrice Santoro lahir di Tahiti, Polinesia Prancis, Prancis, pada 9 Desember 1972. Ia dibesarkan di La Seyne-sur-Mer, di Prancis Selatan. Ayahnya bekerja di pelabuhan militer Toulon dan merupakan seorang mantan pemain sepak bola yang kemudian menjadi guru tenis. Santoro mulai bermain tenis sejak kecil di klub tempat ayahnya mengajar.
Selama karier tenis juniornya, Santoro menunjukkan bakat yang menjanjikan. Setelah kalah di babak-babak awal Prancis Terbuka Junior 1988 dan AS Terbuka Junior 1988, ia berhasil meraih kemenangan di Prancis Terbuka Junior 1989. Pada tahun yang sama, ia juga mencapai babak semifinal di AS Terbuka Junior. Peringkat tertinggi dalam karier juniornya adalah No. 3 dunia.
2. Karier Profesional
Karier profesional Fabrice Santoro ditandai dengan gaya bermain yang khas, umur panjang di tur, dan keberhasilan signifikan, terutama di nomor ganda.
2.1. Gaya Bermain dan Karakteristik
Gaya bermain Fabrice Santoro dikenal sangat unik, tidak terduga, dan sering kali membuat lawan-lawannya kebingungan. Ciri khasnya adalah penggunaan dua tangan untuk pukulan forehand dan backhand. Meskipun tangan dominannya adalah kanan, ia sering kali melakukan pukulan forehand dengan slice menggunakan tangan kirinya. Ia menjelaskan bahwa kebiasaan ini berawal dari masa kecilnya, di mana raket yang ia gunakan memiliki berat yang sama di sepanjang kariernya, dan raket tersebut terlalu berat bagi seorang anak berusia enam tahun untuk dipegang dengan satu tangan.
Karena permainannya yang bervariasi dan inovatif, ia dijuluki "Sang Penyihir" (The MagicianSang PenyihirBahasa Inggris) oleh sesama pemain, termasuk Pete Sampras. Santoro dikenal karena kelincahannya di lapangan dan merupakan pemain bertahan yang sangat terampil, menggunakan berbagai "pukulan trik" (trick shots) yang menjadikannya favorit penonton dan disegani oleh rekan-rekannya. Ia juga terkenal dengan sikapnya yang ceria dan ramah di lapangan.
2.2. Tinjauan Karier Tunggal Putra
Fabrice Santoro memulai karier profesionalnya pada tahun 1989. Pada tahun 1990, ia menjadi pemenang penghargaan ATP Newcomer of the Year. Ia pertama kali tampil sebagai pemain tim Prancis pada tahun 1991, memenangkan dua pertandingan tunggal dalam semifinal Grup Dunia melawan Yugoslavia. Ia turut serta dalam tim Prancis yang menjuarai Piala Davis pada tahun 1991 dan 2001. Pada tahun yang sama, ia mencapai babak keempat di Prancis Terbuka. Pada Olimpiade Musim Panas 1992 di Barcelona, Santoro mengalahkan Boris Becker di babak ketiga, namun kemudian kalah dari Goran Ivanišević di perempat final dalam lima set. Setelah itu, ia mengalami periode penurunan yang panjang, termasuk kekalahan dari Shuzo Matsuoka di babak pertama Prancis Terbuka 1993.
Pada Oktober 1997, di usia 24 tahun, Santoro akhirnya meraih gelar tunggal ATP Tour pertamanya di Lyon, mengalahkan Tommy Haas di final. Ia kemudian memenangkan total enam gelar tunggal sepanjang kariernya. Pada Prancis Terbuka 2004, ia mencatatkan diri dalam sejarah tenis dengan memenangkan pertandingan tunggal terpanjang pada Era Terbuka saat itu. Ia mengalahkan sesama petenis Prancis, Arnaud Clément, dalam pertandingan babak pertama yang berlangsung selama 6 jam 33 menit dengan skor 6-4, 6-3, 6-7(5-7), 3-6, 16-14. Rekor ini bertahan hingga John Isner mengalahkan Nicolas Mahut di Kejuaraan Wimbledon 2010, tetapi masih menjadi rekor terpanjang di Prancis Terbuka.
Satu-satunya penampilan perempat final Grand Slam Santoro di nomor tunggal terjadi di Australia Terbuka 2006, di mana ia yang berusia 33 tahun kalah telak dari David Nalbandian dengan skor 5-7, 0-6, 0-6. Pada tahun 2008, Santoro menjadi pemain tertua yang memenangkan kejuaraan tunggal ATP secara berturut-turut ketika berhasil mempertahankan gelarnya di turnamen Newport pada usia 35 tahun. Ia juga merupakan pemimpin pertama ATP Champions Race setelah memenangkan turnamen pertama tahun tersebut di Doha pada tahun 2000.
2.3. Keberhasilan Ganda Putra dan Ganda Campuran
Santoro jauh lebih sukses dalam kompetisi ganda. Ia memenangkan dua gelar ganda putra Grand Slam di Australia Terbuka, bermitra dengan rekan senegaranya dari Prancis, Michaël Llodra, pada tahun 2003 dan 2004. Ia juga mencapai final ganda putra di Australia Terbuka 2002, Prancis Terbuka 2004 (dengan Llodra), dan Kejuaraan Wimbledon 2006 (dengan Nenad Zimonjić).
Selain itu, ia memenangkan gelar ganda campuran di Prancis Terbuka 2005 bersama Daniela Hantuchová. Santoro dan Michaël Llodra kembali berpasangan untuk memenangkan Piala Master Tenis 2005 di Shanghai, sebuah kompetisi yang mempertemukan delapan tim ganda terbaik dunia. Secara keseluruhan, Santoro meraih 24 gelar ganda di sepanjang kariernya.
2.4. Durasi Karier dan Rekor
Fabrice Santoro dikenal luas karena karier profesionalnya yang sangat panjang, yang memungkinkannya mencetak beberapa rekor unik. Ia adalah pemain pertama yang tampil dalam 70 turnamen Grand Slam tunggal putra, melampaui rekor Andre Agassi yang berjumlah 61 penampilan. Ia juga menjadi pemain pertama yang berkompetisi di Grand Slam dalam empat dekade berbeda, yaitu 1980-an, 1990-an, 2000-an, dan 2010-an.
Meskipun Santoro tidak pernah mencapai peringkat 10 besar dunia (peringkat tertinggi dalam kariernya adalah No. 17 pada 6 Agustus 2001), ia memiliki rekor 40 kemenangan atas pemain-pemain yang berada di peringkat 10 besar dunia pada saat pertandingan tersebut. Ini adalah rekor kemenangan terbanyak atas pemain 10 besar bagi seorang pemain yang tidak pernah mencapai peringkat 10 besar. Peringkat tertinggi dalam karier gandanya adalah No. 6 pada 5 Juli 1999. Ia mengalahkan 18 pemain yang pernah menduduki peringkat No. 1 dunia dalam karier mereka, termasuk Novak Djokovic, Jimmy Connors, Mats Wilander, Boris Becker, Stefan Edberg, Jim Courier, Andre Agassi, Pete Sampras, Thomas Muster, Marcelo Ríos, Gustavo Kuerten, Carlos Moyá, Pat Rafter, Juan Carlos Ferrero, Marat Safin, Lleyton Hewitt, Andy Roddick, dan Roger Federer. Ia memiliki rekor impresif 7-2 melawan Marat Safin, yang bahkan pernah mengatakan, "Diberitahu bahwa saya akan bermain melawan Santoro berarti saya akan mati."
Santoro memegang rekor kekalahan tunggal terbanyak kedua dalam sejarah tenis profesional putra (444 kekalahan), setelah Feliciano López (475 kekalahan per 2019). Namun, secara keseluruhan, ia memenangkan lebih dari separuh pertandingannya, dengan rekor karier tunggal 470 kemenangan dan 444 kekalahan, serta rekor karier ganda 377 kemenangan dan 257 kekalahan. Pada usia 37 tahun, ia adalah pemain tertua di antara 100 pemain teratas ATP saat ia memasuki turnamen terakhirnya, Australia Terbuka 2010.
3. Kehidupan Pribadi
Fabrice Santoro lahir di Tahiti, Polinesia Prancis, dan besar di La Seyne-sur-Mer, di Prancis Selatan. Ayahnya adalah seorang mantan pemain sepak bola yang kemudian beralih profesi menjadi guru tenis, dan Santoro mulai bermain tenis di klub tempat ayahnya mengajar.
Hingga tahun 2022, Santoro membagi waktunya antara Paris dan Korsika, di mana ia memiliki sebuah rumah di dekat Ajaccio. Ia adalah penggemar berat komedian Prancis terkenal, Michel Colucci, yang dikenal sebagai Coluche. Santoro memiliki seorang putri bernama Djenae.
4. Pensiun dan Kegiatan Pasca-Karier
Fabrice Santoro secara resmi pensiun dari tenis profesional pada akhir musim 2009 di turnamen kampung halamannya, BNP Paribas Masters di Paris. Ia kalah dalam pertandingan tunggal terakhirnya melawan James Blake dan pertandingan ganda terakhirnya melawan Johan Brunström dan Jean-Julien Rojer saat berpasangan dengan sesama petenis Prancis, Sébastien Grosjean.
Namun, Santoro sempat kembali dari masa pensiunnya untuk satu turnamen, yaitu Australia Terbuka 2010. Keputusannya untuk kembali bertujuan untuk mencetak rekor sebagai pemain pertama yang tampil di turnamen Grand Slam dalam empat dekade berbeda, sehingga total penampilannya di Grand Slam mencapai 70 kali. Di turnamen terakhir ini, ia kalah di babak pertama dari Marin Čilić, yang mengakhiri karier tenis profesionalnya secara definitif.
Setelah pensiun, Santoro tetap terlibat dalam dunia tenis. Pada Maret 2019, ia menjadi pelatih petenis Kanada, Milos Raonic. Ia juga menjabat sebagai pelatih (sekaligus pemain dalam kategori Legenda Tunggal) untuk tim Indian Aces di Liga Tenis Premier Internasional (IPTL) pada Desember 2014 dan 2015, di mana ia berkontribusi pada kemenangan timnya.
5. Hasil Turnamen Utama
5.1. Performa Grand Slam
Berikut adalah ringkasan performa Fabrice Santoro di turnamen Grand Slam dalam kategori tunggal putra, ganda putra, dan ganda campuran.
Turnamen | 1989 | 1990 | 1991 | 1992 | 1993 | 1994 | 1995 | 1996 | 1997 | 1998 | 1999 | 2000 | 2001 | 2002 | 2003 | 2004 | 2005 | 2006 | 2007 | 2008 | 2009 | 2010 | SR | M-K |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Australia Terbuka | A | A | 1R | A | 2R | 3R | 2R | 1R | A | 3R | 4R | 1R | 2R | 1R | 3R | 2R | 1R | QF | 3R | 2R | 3R | 1R | 0 / 18 | 22-18 |
Prancis Terbuka | 1R | 2R | 4R | 1R | 1R | 3R | 1R | A | 1R | 3R | 1R | 2R | 4R | 2R | 2R | 3R | 1R | 1R | 1R | 2R | 1R | A | 0 / 20 | 17-20 |
Wimbledon | A | 1R | A | A | A | A | 1R | A | 1R | A | 2R | 2R | 3R | 2R | 2R | 2R | 2R | 2R | 2R | 1R | 2R | A | 0 / 14 | 11-14 |
AS Terbuka | A | 3R | 1R | 2R | 1R | A | 1R | A | 1R | 3R | 3R | 1R | 2R | 1R | 2R | 3R | 2R | 1R | 2R | 1R | 1R | A | 0 / 18 | 13-18 |
Kemenangan-Kekalahan | 0-1 | 3-3 | 3-3 | 1-2 | 1-3 | 4-2 | 1-4 | 0-1 | 0-3 | 6-3 | 6-4 | 2-4 | 7-4 | 2-4 | 5-4 | 6-4 | 2-4 | 5-4 | 4-4 | 2-4 | 3-4 | 0-1 | 0 / 70 | 63-70 |
Turnamen | 1988 | 1989 | 1990 | 1991 | 1992 | 1993 | 1994 | 1995 | 1996 | 1997 | 1998 | 1999 | 2000 | 2001 | 2002 | 2003 | 2004 | 2005 | 2006 | 2007 | 2008 | 2009 | SR | M-K |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Australia Terbuka | A | A | A | A | A | A | A | A | 2R | A | 3R | 3R | 1R | 1R | F | W | W | QF | 3R | QF | QF | 1R | 2 / 13 | 33-11 |
Prancis Terbuka | A | A | 1R | 1R | 1R | 1R | 1R | 3R | A | 3R | A | 2R | 3R | 2R | 2R | 3R | F | 2R | 1R | SF | 1R | 1R | 0 / 18 | 21-17 |
Wimbledon | A | A | A | A | A | A | A | A | A | 2R | A | SF | 3R | 2R | 1R | 3R | A | A | F | SF | 1R | 1R | 0 / 10 | 19-10 |
AS Terbuka | A | A | A | A | A | A | A | A | A | 1R | 1R | 2R | 2R | 1R | 2R | SF | 2R | 1R | QF | 1R | A | 2R | 0 / 12 | 12-11 |
Kemenangan-Kekalahan | 0-0 | 0-0 | 0-1 | 0-1 | 0-1 | 0-1 | 0-1 | 2-1 | 1-1 | 3-3 | 2-2 | 8-3 | 5-4 | 2-3 | 7-4 | 14-3 | 12-2 | 4-3 | 10-4 | 11-4 | 3-3 | 1-4 | 2 / 53 | 85-49 |
5.2. Final Karier
Berikut adalah daftar hasil final yang dicapai oleh Fabrice Santoro dalam turnamen ATP Tour, baik sebagai juara maupun runner-up.
5.2.1. Tunggal Putra
Hasil | No. | Tanggal | Turnamen | Permukaan | Lawan | Skor |
---|---|---|---|---|---|---|
Kalah | 0-1 | Okt 1990 | Toulouse, Prancis | Keras (i) | Jonas Svensson | 6-7(5-7), 2-6 |
Kalah | 0-2 | Feb 1993 | Dubai, Uni Emirat Arab | Keras | Karel Nováček | 4-6, 5-7 |
Kalah | 0-3 | Agu 1994 | Kitzbühel, Austria | Tanah Liat | Goran Ivanišević | 2-6, 6-4, 6-4, 3-6, 2-6 |
Menang | 1. | Okt 1997 | Lyon, Prancis | Karpet (i) | Tommy Haas | 6-4, 6-4 |
Kalah | 1-4 | Jan 1998 | Doha, Qatar | Keras | Petr Korda | 0-6, 3-6 |
Menang | 2. | Feb 1999 | Marseille, Prancis | Keras (i) | Arnaud Clément | 6-3, 4-6, 6-4 |
Kalah | 2-5 | Mar 1999 | Kopenhagen, Denmark | Keras (i) | Magnus Gustafsson | 4-6, 1-6 |
Menang | 3. | Jan 2000 | Doha, Qatar | Keras | Rainer Schüttler | 3-6, 7-5, 3-0 mundur |
Kalah | 3-6 | Jun 2001 | Halle, Jerman | Rumput | Thomas Johansson | 3-6, 7-6(7-5), 2-6 |
Menang | 4. | Feb 2002 | Dubai, Uni Emirat Arab | Keras | Younes El Aynaoui | 6-4, 3-6, 6-3 |
Menang | 5. | Jul 2007 | Newport, Amerika Serikat | Rumput | Nicolas Mahut | 6-4, 6-4 |
Menang | 6. | Jul 2008 | Newport, Amerika Serikat | Rumput | Prakash Amritraj | 6-3, 7-5 |
5.2.2. Ganda Putra
Hasil | No. | Tanggal | Turnamen | Permukaan | Pasangan | Lawan | Skor |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Menang | 1. | Sep 1995 | Palermo, Italia | Tanah Liat | Álex Corretja | Hendrik Jan Davids Piet Norval | 6-7, 6-4, 6-3 |
Kalah | 1. | Feb 1997 | Marseille, Prancis | Keras (i) | Olivier Delaître | Thomas Enqvist Magnus Larsson | 3-6, 4-6 |
Kalah | 2. | Okt 1997 | Lyon, Prancis | Karpet (i) | Olivier Delaître | Ellis Ferreira Patrick Galbraith | 6-3, 2-6, 4-6 |
Kalah | 3. | Nov 1997 | Moskow, Rusia | Karpet (i) | David Adams | Martin Damm Cyril Suk | 4-6, 3-6 |
Kalah | 4. | Jan 1998 | Doha, Qatar | Keras | Olivier Delaître | Mahesh Bhupathi Leander Paes | 4-6, 6-3, 4-6 |
Menang | 2. | Jul 1998 | Stuttgart, Jerman | Tanah Liat | Olivier Delaître | Joshua Eagle Jim Grabb | 6-1, 3-6, 6-3 |
Kalah | 5. | Agu 1998 | Cincinnati, Amerika Serikat | Keras | Olivier Delaître | Mark Knowles Daniel Nestor | 1-6, 1-2 mundur |
Menang | 3. | Sep 1998 | Toulouse, Prancis | Keras (i) | Olivier Delaître | Paul Haarhuis Jan Siemerink | 6-2, 6-4 |
Menang | 4. | Okt 1998 | Basel, Swiss | Keras (i) | Olivier Delaître | Piet Norval Kevin Ullyett | 6-3, 7-6 |
Menang | 5. | Okt 1998 | Lyon, Prancis | Karpet (i) | Olivier Delaître | Tomás Carbonell Francisco Roig | 6-2, 6-2 |
Menang | 6. | Agu 1999 | Long Island, Amerika Serikat | Keras | Olivier Delaître | Jan-Michael Gambill Scott Humphries | 7-5, 6-4 |
Menang | 7. | Okt 2000 | Toulouse, Prancis | Keras (i) | Julien Boutter | Donald Johnson Piet Norval | 7-6(10-8), 4-6, 7-6(7-5) |
Menang | 8. | Feb 2001 | Marseille, Prancis | Keras (i) | Julien Boutter | Michael Hill Jeff Tarango | 7-6(9-7), 7-5 |
Kalah | 6. | Jan 2002 | Melbourne, Australia | Keras | Michaël Llodra | Mark Knowles Daniel Nestor | 6-7(4-7), 3-6 |
Menang | 9. | Okt 2002 | Paris, Prancis | Karpet (i) | Nicolas Escudé | Gustavo Kuerten Cédric Pioline | 6-3, 7-6(8-6) |
Menang | 10. | Jan 2003 | Melbourne, Australia | Keras | Michaël Llodra | Mark Knowles Daniel Nestor | 6-4, 3-6, 6-3 |
Menang | 11. | Feb 2003 | Marseille, Prancis | Keras (i) | Sébastien Grosjean | Tomáš Cibulec Pavel Vízner | 6-1, 6-4 |
Kalah | 7. | Apr 2003 | Monte Carlo, Monako | Tanah Liat | Michaël Llodra | Mahesh Bhupathi Max Mirnyi | 4-6, 6-3, 6-7(6-8) |
Kalah | 8. | Mei 2003 | Roma, Italia | Tanah Liat | Michaël Llodra | Wayne Arthurs Paul Hanley | 1-6, 3-6 |
Kalah | 9. | Sep 2003 | Metz, Prancis | Keras (i) | Michaël Llodra | Julien Benneteau Nicolas Mahut | 6-7(2-7), 3-6 |
Kalah | 10. | Okt 2003 | Paris, Prancis | Karpet (i) | Michaël Llodra | Wayne Arthurs Paul Hanley | 3-6, 6-1, 3-6 |
Kalah | 11. | Nov 2003 | Houston, Amerika Serikat | Keras | Michaël Llodra | Bob Bryan Mike Bryan | 7-6(8-6), 3-6, 6-3, 6-7(3-7), 4-6 |
Menang | 12. | Jan 2004 | Auckland, Selandia Baru | Keras | Mahesh Bhupathi | Jiří Novák Radek Štěpánek | 4-6, 7-5, 6-3 |
Menang | 13. | Jan 2004 | Melbourne, Australia | Keras | Michaël Llodra | Bob Bryan Mike Bryan | 7-6(7-4), 6-3 |
Menang | 14. | Mar 2004 | Dubai, Uni Emirat Arab | Keras | Mahesh Bhupathi | Jonas Björkman Leander Paes | 6-2, 4-6, 6-4 |
Kalah | 12. | Mei 2004 | Prancis Terbuka, Prancis | Tanah Liat | Michaël Llodra | Xavier Malisse Olivier Rochus | 5-7, 5-7 |
Kalah | 13. | Feb 2005 | Dubai, Uni Emirat Arab | Keras | Jonas Björkman | Martin Damm Radek Štěpánek | 2-6, 4-6 |
Menang | 15. | Mei 2005 | Roma, Italia | Tanah Liat | Michaël Llodra | Bob Bryan Mike Bryan | 6-4, 6-2 |
Kalah | 14. | Mei 2005 | Hamburg, Jerman | Tanah Liat | Michaël Llodra | Jonas Björkman Max Mirnyi | 6-4, 6-7(2-7), 6-7(3-7) |
Menang | 16. | Okt 2005 | Metz, Prancis | Keras (i) | Michaël Llodra | José Acasuso Sebastián Prieto | 5-2, 3-5, 5-4 |
Menang | 17. | Okt 2005 | Lyon, Prancis | Karpet (i) | Michaël Llodra | Jeff Coetzee Rogier Wassen | 6-3, 6-1 |
Menang | 18. | Nov 2005 | Shanghai, Tiongkok | Karpet (i) | Michaël Llodra | Leander Paes Nenad Zimonjić | 6-7(6-8), 6-3, 7-6(7-4) |
Menang | 19. | Jan 2006 | Sydney, Australia | Keras | Nenad Zimonjić | František Čermák Leoš Friedl | 6-1, 6-4 |
Kalah | 15. | Apr 2006 | Monte Carlo, Monako | Tanah Liat | Nenad Zimonjić | Jonas Björkman Max Mirnyi | 2-6, 6-7(2-7) |
Menang | 20. | Jun 2006 | Halle, Jerman | Rumput | Nenad Zimonjić | Michael Kohlmann Rainer Schüttler | 6-0, 6-4 |
Kalah | 16. | Jun 2006 | Wimbledon, Britania Raya | Rumput | Nenad Zimonjić | Bob Bryan Mike Bryan | 3-6, 6-4, 4-6, 2-6 |
Menang | 21. | Okt 2006 | Metz, Prancis | Keras (i) | Richard Gasquet | Julian Knowle Jürgen Melzer | 3-6, 6-1, [11-9] |
Menang | 22. | Okt 2006 | Moskow, Rusia | Karpet (i) | Nenad Zimonjić | František Čermák Jaroslav Levinský | 6-1, 7-5 |
Kalah | 17. | Okt 2006 | Paris, Prancis | Karpet (i) | Nenad Zimonjić | Arnaud Clément Michaël Llodra | 6-7(4-7), 2-6 |
Menang | 23. | Feb 2007 | Dubai, Uni Emirat Arab | Keras | Nenad Zimonjić | Mahesh Bhupathi Radek Štěpánek | 7-5, 6-7(3-7), [10-7] |
Menang | 24. | Mei 2007 | Roma, Italia | Tanah Liat | Nenad Zimonjić | Bob Bryan Mike Bryan | 6-4, 6-7(4-7), [10-7] |
Kalah | 18. | Jun 2007 | Halle, Jerman | Rumput | Nenad Zimonjić | Simon Aspelin Julian Knowle | 4-6, 6-7(5-7) |
5.2.3. Ganda Campuran
Hasil | No. | Tanggal | Turnamen | Permukaan | Pasangan | Lawan | Skor |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Menang | 1. | Mei 2005 | Prancis Terbuka | Tanah Liat | Daniela Hantuchová | Martina Navratilova Leander Paes | 3-6, 6-3, 6-2 |
6. Warisan dan Dampak
Fabrice Santoro meninggalkan warisan yang unik dalam dunia tenis profesional. Gaya bermainnya yang tidak konvensional, dengan pukulan dua tangan baik di forehand maupun backhand, membuatnya menjadi anomali yang menarik di era kekuatan pukulan. Ia membuktikan bahwa kecerdikan, variasi pukulan, dan sentuhan bola yang halus dapat bersaing bahkan melawan para pemukul keras terbaik di dunia.
Dikenal dengan julukan "Sang Penyihir", Santoro bukan hanya seorang pemain tenis, tetapi juga seorang penghibur di lapangan. Kepribadiannya yang ceria dan sportivitasnya yang tinggi membuatnya sangat disukai oleh penonton dan dihormati oleh rekan-rekannya. Ia sering menciptakan momen-momen tak terlupakan dengan pukulan-pukulan trik dan reli-reli panjang yang menunjukkan kemampuannya dalam memprediksi gerakan lawan.
Kariernya yang luar biasa panjang, melampaui rekor penampilan Grand Slam dan bermain di empat dekade berbeda, menunjukkan dedikasi dan cinta yang mendalam terhadap olahraga ini. Ia menjadi contoh bagi generasi pemain berikutnya bahwa umur panjang dan kemampuan beradaptasi sangat berharga dalam karier seorang atlet. Santoro tetap menjadi salah satu tokoh yang paling dikenang dan dihormati dalam tenis Prancis dan dunia, dengan kontribusinya yang melampaui statistik semata, melainkan juga dalam memberikan kegembiraan dan inspirasi melalui permainan yang artistik.