1. Overview
Hidayat "Hido" Heydarov (Hidayət HeydərovBahasa Azerbaijan, lahir 27 Juli 1997) adalah seorang judoka Azerbaijan yang berkompetisi di kelas 73 kg putra. Ia dikenal sebagai salah satu judoka terkemuka di dunia, setelah meraih medali emas di Olimpiade Paris 2024 dan Kejuaraan Dunia Judo 2024 di tahun yang sama, menjadikannya judoka putra pertama yang mencapai prestasi tersebut. Heydarov juga merupakan juara Eropa empat kali (2017, 2022, 2023, 2024), serta juara Dunia Junior dan Eropa Junior. Per 11 Agustus 2024, ia menduduki peringkat pertama dunia IJF dengan perolehan 6000 poin.
2. Kehidupan Awal dan Latar Belakang
Kehidupan awal Hidayat Heydarov dimulai di Kazakhstan sebelum keluarganya pindah ke Baku, Azerbaijan. Di sana, ia mulai berlatih judo di usia muda di bawah bimbingan pelatih pertamanya dan terinspirasi oleh figur-figur judo terkemuka.
2.1. Masa Kecil dan Pendidikan
Hidayat Heydarov lahir pada 27 Juli 1997 di Karaganda, Kazakhstan. Meskipun lahir di Kazakhstan, keluarganya memiliki akar dari desa Alxasava di wilayah Goychay, Azerbaijan. Ketika Heydarov berusia tiga tahun, keluarganya pindah ke Baku, ibu kota Azerbaijan. Pada usia enam tahun, ayah Heydarov mendaftarkannya ke bagian judo di Sekolah Olahraga Anak dan Remaja Khusus Cadangan Olimpiade No. 13, yang terletak di dekat stasiun metro Neftchilar. Pada tahun 2014, ia memasuki Akademi Olahraga dan Budaya Fisik Negara Azerbaijan.
2.2. Pelatih Awal dan Pengaruh
Pelatih pertamanya adalah Tarlan Hasanov, yang masih menjadi pelatihnya hingga tahun 2024. Heydarov juga terinspirasi oleh Elnur Mammadli, juara judo Olimpiade 2008 yang kemudian menjadi salah satu pelatihnya. Selain itu, Heydarov menyebut seniman bela diri campuran Irlandia, Conor McGregor, sebagai salah satu pahlawannya.
3. Karier Junior dan Prestasi Awal
Selama karier juniornya, Heydarov berhasil meraih berbagai gelar di kejuaraan tingkat Eropa dan dunia, termasuk menjadi juara Eropa Kadet dan Junior, serta juara Dunia Junior.
3.1. Kejuaraan Eropa Kadet, Junior, dan U23
Pada tahun 2012, ia memenangkan medali perunggu di Kejuaraan Pemuda Azerbaijan. Pada tahun 2013, ia menjadi juara Eropa di antara para pemuda di kelas 60 kg dan meraih perunggu di Festival Olimpiade Pemuda Eropa. Setahun kemudian, pada tahun 2014, ia kembali menjadi juara Eropa di kategori kadet, kali ini di kelas 66 kg. Pada tahun 2015, ia meraih medali perunggu di Kejuaraan Eropa U23 di Bratislava. Karier juniornya terus menanjak pada tahun 2016, ketika ia menjadi juara Eropa Junior di Málaga dan juara Eropa U23 di Tel Aviv, keduanya di kelas 73 kg. Pada tahun 2017, ia kembali memenangkan Kejuaraan Eropa Junior di Maribor.
3.2. Kejuaraan Dunia Junior
Pada tahun 2015, di Kejuaraan Dunia Junior di Abu Dhabi, ia meraih medali perunggu di kelas 66 kg. Dalam semifinal, ia kalah dari Masaya Asari dari Jepang, dan dilaporkan menolak jabat tangan setelah pertandingan karena ketidakpuasannya terhadap hasil tersebut. Pada tahun 2017, Heydarov menjadi juara dunia di antara para junior (U-21) di Zagreb, mengalahkan Bilal Çiloğlu dari Turki di final.
4. Karier Senior dan Prestasi Utama
Sebagai atlet senior, Heydarov telah mengukir prestasi gemilang di panggung internasional, termasuk beberapa gelar Kejuaraan Eropa, medali Kejuaraan Dunia, dan puncaknya medali emas Olimpiade.
4.1. Kejuaraan Eropa

Pada tahun 2017, ia memenangkan medali emas di Kejuaraan Eropa di Warsawa, mengalahkan Musa Mogushkov dari Rusia di final kelas 73 kg. Dengan kemenangan ini, Heydarov menjadi satu-satunya judoka yang memenangkan keempat gelar Eropa (Kadet, Junior, U23, dan Senior), dan ia dinobatkan sebagai judoka muda terbaik di Eropa oleh Uni Judo Eropa. Dalam kompetisi tim di Kejuaraan Eropa 2017, tim Azerbaijan menempati posisi kelima setelah didiskualifikasi karena seorang rekan setim menyerah dalam pertandingan setelah kemenangan tim sudah dipastikan.
Pada tahun 2018, ia meraih medali perak di Kejuaraan Eropa di Tel Aviv, kalah dari Ferdinand Karapetyan dari Armenia di final.
Pada Pesta Olahraga Eropa 2019 di Minsk, ia meraih medali perunggu di kelas 73 kg, yang juga dihitung sebagai medali perunggu Kejuaraan Eropa. Dalam pertandingan repechage, ia mengalahkan Ferdinand Karapetyan, yang mengalahkannya di Kejuaraan Eropa tahun sebelumnya, dan juara Olimpiade 2012 Lasha Shavdatuashvili dari Georgia.
Heydarov kembali meraih medali emas di Kejuaraan Eropa 2022 di Sofia. Ia mempertahankan gelarnya pada Kejuaraan Eropa 2023 di Montpellier, dan meraih gelar keempatnya secara berturut-turut pada Kejuaraan Eropa 2024 di Zagreb.
4.2. Kejuaraan Dunia
Pada debutnya di Kejuaraan Dunia 2017, Heydarov mencapai semifinal, di mana ia kalah dari Soichi Hashimoto dari Jepang, dan kemudian kalah dalam pertandingan perebutan medali perunggu dari Odbayar Gandbaatar dari Mongolia, menempatkannya di posisi kelima.
Pada Kejuaraan Dunia 2018 yang diselenggarakan di Baku, Heydarov meraih medali perunggu setelah kembali kalah dari Soichi Hashimoto di semifinal.
Pada Kejuaraan Dunia 2019 di Tokyo, ia memenangkan medali perunggu, mengalahkan Behruzi Khojazoda dari Tajikistan dalam perebutan tempat ketiga, setelah kalah dari rekan senegaranya, Rustam Orujov, di semifinal.
Pada Kejuaraan Dunia 2021, ia kembali menempati posisi kelima setelah kalah dari Hashimoto.
Pada Kejuaraan Dunia 2022 di Tashkent, ia meraih medali perunggu.
Pada Kejuaraan Dunia 2023, ia menempati posisi kelima.
Pada Kejuaraan Dunia 2024 di Abu Dhabi, Heydarov meraih medali emas pertamanya di Kejuaraan Dunia. Di final, ia menghadapi Tatsuki Ishihara dari Jepang, dan berhasil membalikkan keadaan dengan kemenangan "ippon" melalui teknik "kataguruma" di detik-detik terakhir, setelah sebelumnya tertinggal "waza-ari".
4.3. Olimpiade
Heydarov tidak dapat berpartisipasi dalam Olimpiade Tokyo 2020 karena kehadiran rekan senegaranya, Rustam Orujov, di kelas yang sama.
Pada Olimpiade Paris 2024, Heydarov memenangkan medali emas di kelas 73 kg putra. Di final, ia mengalahkan Joan-Benjamin Gaba dari Prancis dalam pertandingan yang berlangsung hampir sembilan menit dengan teknik "kosoto gari". Kemenangan ini menjadikannya judoka putra pertama yang berhasil memenangkan Kejuaraan Dunia dan Olimpiade di tahun yang sama.
4.4. Kompetisi Internasional Lainnya
Heydarov juga meraih banyak medali di berbagai kompetisi internasional lainnya:
- Grand Slam Paris 2017: Medali perunggu.
- Grand Prix Antalya 2017: Medali perunggu.
- Pesta Olahraga Solidaritas Islam 2017 di Baku: Medali emas.
- European Open Minsk 2017: Medali emas.
- World Masters 2017 di St. Petersburg: Medali perunggu (mengalahkan Odbayar Gandbaatar yang sebelumnya mengalahkannya di Kejuaraan Dunia).
- Grand Prix Antalya 2018: Medali perunggu.
- Grand Slam Baku 2019: Medali emas.
- Grand Prix Hohhot 2019: Medali emas.
- Universiade Musim Panas 2019 di Napoli: Medali perak (73 kg) dan medali perunggu (tim putra).
- Pesta Olahraga Militer Dunia 2019: Medali perunggu (saat berkompetisi di kelas 81 kg).
- Grand Slam Abu Dhabi 2019: Posisi ketujuh (saat berkompetisi di kelas 81 kg).
- Grand Prix Zagreb 2021: Medali emas.
- Grand Slam Paris 2021: Medali perunggu.
- Grand Slam Baku 2021: Medali perunggu.
- Grand Slam Tel Aviv 2022: Medali emas.
- Grand Slam Budapest 2022: Medali emas.
- Grand Slam Baku 2022: Medali emas.
- Grand Slam Antalya 2023: Medali perunggu.
- Grand Slam Baku 2023: Medali emas.
- Grand Slam Tokyo 2023: Medali emas (kemenangan pertamanya atas Soichi Hashimoto dalam delapan pertemuan).
- Kejuaraan Eropa Terbuka 2023 di Pristina: Medali perunggu.
- Grand Slam Baku 2024: Medali emas.
5. Gaya Bertarung dan Teknik
Heydarov dikenal dengan gaya bertarungnya yang agresif dan teknik khasnya yang disebut 高速ステルスタックルkōsoku suterusu takkeruBahasa Jepang (takel siluman kecepatan tinggi). Teknik ini merupakan variasi dari Seoi Nage (lemparan bahu), di mana ia melakukan takel, memasukkan kepala ke ketiak lawan, memegang lengan lawan, lalu menjatuhkan dan memutar lawan.
6. Evaluasi dan Dampak
Hidayat Heydarov telah menerima banyak pengakuan atas prestasinya. Pada tahun 2017, ia dinobatkan sebagai judoka muda terbaik di Eropa oleh Uni Judo Eropa. Puncaknya adalah pada tahun 2024, ketika ia mencetak sejarah sebagai judoka putra pertama yang memenangkan Kejuaraan Dunia dan Olimpiade di tahun yang sama. Prestasi ini menegaskan posisinya sebagai salah satu judoka terkemuka di dunia dan memberikan dampak signifikan pada olahraga judo Azerbaijan.