1. Overview

Hilla Limann (12 Desember 1934 - 23 Januari 1998) adalah seorang diplomat dan politikus Ghana yang menjabat sebagai Presiden Ghana kedelapan dari tahun 1979 hingga 1981. Ia sebelumnya bertugas sebagai diplomat di Lomé dan Jenewa. Limann adalah satu-satunya presiden Republik Ketiga Ghana.
2. Kehidupan Awal dan Latar Belakang
Hilla Limann memiliki latar belakang yang kuat dalam pendidikan dan diplomasi sebelum memasuki dunia politik.
2.1. Kelahiran dan Masa Kecil
Limann, yang nama belakang aslinya adalah Babini, lahir pada 12 Desember 1934 di kota Gwollu, yang saat itu merupakan bagian dari Gold Coast bagian utara. Gwollu terletak di Distrik Sissala Barat di Wilayah Upper West Ghana.
2.2. Pendidikan
Limann menyelesaikan pendidikan sekolah dasarnya di Government Middle School di Tamale, pada tahun 1949. Ia melanjutkan studinya di luar negeri, belajar ilmu politik di London School of Economics antara tahun 1957 dan 1960. Kemudian, ia menyelesaikan diploma dalam bahasa Prancis di Sorbonne University, Prancis. Limann juga memperoleh gelar Sarjana Seni (BA Hons) dalam sejarah dari University of London dan gelar Ph.D. dalam ilmu politik dan hukum konstitusi dari University of Paris.
3. Karier Dinas Luar Negeri
Sebelum menjadi presiden, Hilla Limann membangun karier yang signifikan dalam diplomasi dan pelayanan publik.
Antara tahun 1965 dan 1968, Limann menjabat sebagai kepala Desk Eropa di Kementerian Luar Negeri Ghana. Pada tahun 1967, ia menjadi anggota Komisi Konstitusi yang bertanggung jawab untuk merancang Konstitusi Ghana tahun 1969. Pada tahun 1968, ia diangkat sebagai kepala Kanselir/Sekretaris Resmi di kedutaan besar Ghana di Lomé, Togo. Pada tahun 1971, Limann ditunjuk sebagai konselor di Misi Permanen Ghana di Jenewa, Swiss. Kemudian, pada Juni 1975, ia kembali ke Ghana untuk menjabat sebagai kepala Desk Eropa, Amerika, dan Asia Tenggara di Kementerian Luar Negeri.
4. Karier Politik
Perjalanan politik Hilla Limann ditandai oleh pemilu yang krusial, masa kepresidenan yang singkat, dan kudeta yang menggulingkannya, diikuti oleh keterlibatan politiknya setelah itu.
4.1. Pemilihan dan Kepresidenan
Setelah kudeta tahun 1979 yang dipimpin oleh Jerry Rawlings, Hilla Limann terpilih sebagai Presiden Ghana dalam pemilihan presiden Ghana 1979. Ia mencalonkan diri atas tiket Partai Nasional Rakyat (PNP) dan mendapat dukungan kuat di kalangan pengikut mantan Presiden Ghana, Kwame Nkrumah. Limann maju dalam pemilihan setelah diskualifikasi Alhaji Imoru Egala oleh Dewan Militer Tertinggi yang berkuasa saat itu. Ia berhasil memenangkan 62% suara populer di putaran kedua pemungutan suara. Dr. Limann secara resmi menjabat sebagai presiden pada 24 September 1979. Ia menjadi satu-satunya presiden Republik Ketiga Ghana.
4.2. Kebijakan dan Peristiwa Penting Selama Kepresidenan
Selama masa jabatannya, Dr. Limann dikenal sebagai seorang moderat ekonomi. Ia secara teguh mendukung nilai-nilai demokrasi dan Pan-Afrikanisme. Setelah upacara serah terima jabatan pada tahun 1979, personel intelijen militer secara konsisten melaporkan aktivitas destabilisasi dari mantan anggota Dewan Revolusi Angkatan Bersenjata (AFRC). Meskipun demikian, Dr. Limann bersikeras bahwa tidak ada pembenaran hukum untuk menahan mereka di bawah pemerintahan demokratis. Keputusan ini, yang mencerminkan komitmennya terhadap supremasi hukum dan hak asasi manusia, pada akhirnya merenggut kepresidenannya dan menyebabkan tahun-tahun penghinaan serta pengasingan yang dideritanya di tangan pemerintahan Rawlings.
4.3. Kudeta dan Aktivitas Politik Pasca-Kepresidenan
Masa kepresidenan Limann berakhir secara tiba-tiba ketika ia digulingkan dalam kudeta Ghana 1981 yang dipimpin oleh Jerry Rawlings pada 31 Desember 1981.
Pada tahun 1992, setelah berakhirnya pemerintahan militer Dewan Pertahanan Nasional Sementara (PNDC) yang menggulingkannya, Dr. Limann kembali terlibat dalam politik. Ia mencalonkan diri sebagai kandidat dari Konvensi Nasional Rakyat (PNC), sebuah partai baru yang ia dirikan, dalam pemilihan presiden Ghana 1992. Dalam pemilihan tersebut, ia menerima 6,7% suara populer, menempatkannya di posisi ketiga. Limann tetap aktif di antara gerakan politik Nkrumahist di Ghana hingga kematiannya.
5. Kehidupan Pribadi
Hilla Limann memiliki kehidupan keluarga yang stabil. Ia meninggalkan seorang istri bernama Fulera Limann. Dari pernikahannya, ia dikaruniai tujuh anak: Lariba Montia (née Limann), Baba Limann, Sibi Andan (née Limann), Lida Limann, Daani Limann, Zilla Limann, dan Salma Limann.
6. Kematian dan Pemakaman
Hilla Limann meninggal dunia pada 23 Januari 1998, pada usia 63 tahun. Ia telah menderita masalah kesehatan kronis dan meninggal karena sebab alami. Ia dimakamkan dalam upacara pemakaman pribadi di kampung halamannya, Gwollu di Distrik Sissala Barat, Wilayah Upper West, pada tengah malam 1 Maret 1998. Delegasi pemerintah yang dipimpin oleh Menteri Pertahanan saat itu, Alhaji Mahama Iddrisu, turut hadir untuk menyampaikan duka cita kepada keluarga.
7. Warisan dan Peringatan
Warisan Hilla Limann terus dikenang melalui berbagai inisiatif yang berfokus pada nilai-nilai yang ia perjuangkan selama hidupnya.
7.1. Yayasan dan Penghargaan
Pada September 2019, bertepatan dengan peringatan 40 tahun kepresidenannya, Hilla Limann Foundation diluncurkan. Yayasan ini adalah organisasi amal yang bertujuan untuk mengakhiri pelanggaran hak asasi manusia melalui pendidikan, memperjuangkan pembangunan manusia bagi kaum miskin dan rentan, menumbuhkan pencerahan tentang demokrasi sejati, dan mempromosikan kesadaran akan hak asasi manusia.
Selama hidupnya, Limann juga menerima beberapa penghargaan bergengsi. Pada tahun 1981, ia dianugerahi gelar Knight Grand Cross of St Michael and St George oleh Elizabeth II, Ratu Britania Raya. Pada tahun yang sama, ia juga dianugerahi Order of the Yugoslav Great Star.