1. Kehidupan Awal dan Latar Belakang
Pangeran Hisahito adalah anggota termuda dari Keluarga Kekaisaran Jepang dan satu-satunya pewaris laki-laki yang lahir di era Heisei.
1.1. Kelahiran
Pangeran Hisahito lahir pada 6 September 2006, pukul 08:27 Waktu Standar Jepang (23:27 UTC) di Rumah Sakit Aiiku, Tokyo. Ia lahir melalui operasi sesar dua minggu lebih awal dari perkiraan karena komplikasi kehamilan, termasuk kondisi plasenta previa yang dialami ibunya. Saat lahir, beratnya 2.56 K g dan panjangnya 48.8 cm. Ibundanya, Putri Kiko, juga menyumbangkan darah tali pusar untuk Jaringan Bank Darah Tali Pusar Jepang.
Nama pribadinya, Hisahito (悠仁HisahitoBahasa Jepang), dipilih oleh ayahnya, Pangeran Akishino. Menurut Badan Rumah Tangga Kekaisaran, nama tersebut berarti "tenang dan berbudi luhur" atau "berbudi luhur, tenang, abadi". Lambang pribadinya (mon) adalah pohon kōyamaki (pinus payung Jepang), yang dipilih dengan harapan ia akan tumbuh besar dan lurus. Pangeran Hisahito pertama kali terlihat di depan umum pada 15 September 2006, saat meninggalkan Rumah Sakit Aiiku. Kelahirannya menandai kelahiran laki-laki pertama dalam keluarga kekaisaran sejak ayahnya lahir pada tahun 1965, mengakhiri kekosongan keturunan laki-laki selama 40 tahun 9 bulan.

1.2. Keluarga
Pangeran Hisahito adalah anak ketiga dan putra satu-satunya dari Pangeran Akishino Fumihito dan Putri Kiko. Ia memiliki dua kakak perempuan, Mako Komuro (sebelumnya Putri Mako dari Akishino) dan Putri Kako dari Akishino. Ia adalah keponakan dari Kaisar Naruhito dan cucu dari Kaisar Akihito (kini Kaisar Emeritus) dan Permaisuri Michiko (kini Permaisuri Emerita). Keluarga Akishino saat ini tinggal di Kediaman Akishino yang terletak di dalam Kompleks Akasaka Estate di Minato, Tokyo, meskipun sempat tinggal sementara di "Gokaguusho" selama renovasi kediaman mereka hingga Maret 2022.


2. Pendidikan
Pangeran Hisahito telah menempuh jalur pendidikan yang berbeda dari tradisi keluarga kekaisaran, yang secara historis memilih Gakushuin.
2.1. Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar
Pada musim semi 2010, Pangeran Hisahito mulai masuk taman kanak-kanak yang berafiliasi dengan Universitas Ochanomizu di Tokyo. Keputusan ini, yang sebagian didorong oleh kegiatan penelitian ibunya di universitas tersebut, memungkinkannya masuk melalui sistem penerimaan khusus yang dirancang untuk mendukung peneliti wanita. Pada 14 Desember 2012, Badan Rumah Tangga Kekaisaran mengumumkan bahwa ia akan melanjutkan ke Sekolah Dasar Universitas Ochanomizu pada April 2013, agar ia dapat tetap bersama teman-teman dari taman kanak-kanaknya. Dengan demikian, Pangeran Hisahito menjadi anggota pertama Keluarga Kekaisaran Jepang yang menerima pendidikannya di sekolah selain Sekolah Dasar Gakushuin. Pada tahun keduanya di sekolah dasar, ia dilaporkan berprestasi baik, membantu menjaga siswa kelas satu, dan bermain dengan teman-temannya.
2.2. Sekolah Menengah
Pada April 2019, Pangeran Hisahito melanjutkan pendidikannya di Sekolah Menengah Pertama Universitas Ochanomizu. Setelah lulus dari sekolah menengah pertama pada Maret 2022, ia kemudian terdaftar di Sekolah Menengah Atas Universitas Tsukuba pada April 2022. Pemilihan sekolah menengah atas ini juga merupakan penyimpangan dari tradisi, karena Sekolah Menengah Atas Universitas Ochanomizu hanya menerima siswa perempuan. Pangeran Hisahito dilaporkan membuat keputusan ini setelah mempertimbangkan dengan cermat berbagai sekolah menengah atas dan berdiskusi dengan orang tuanya. Ia dinyatakan memenuhi syarat rekomendasi untuk masuk ke sekolah tersebut, yang mensyaratkan "prestasi akademik yang luar biasa," dan juga mengikuti ujian akademik lima mata pelajaran bersama calon siswa umum.
3. Kehidupan Pribadi dan Minat
Pangeran Hisahito dikenal memiliki kepribadian yang tenang dan minat yang beragam, mencerminkan gaya hidup yang relatif lebih sederhana dibandingkan anggota keluarga kekaisaran sebelumnya.
3.1. Kepribadian dan Hobi
Pangeran Hisahito digambarkan memiliki sifat yang tenang. Sejak usia tiga tahun, ia dilaporkan senang bermain bola dan sepatu roda, serta mampu makan dan mengenakan pakaian sendiri. Ia juga memiliki minat yang mendalam pada capung, aktif melakukan penelitian tentang serangga tersebut. Selain itu, ia memiliki hobi berkebun, menanam padi dan sayuran di halaman Kediaman Akishino. Ia juga menyukai aktivitas luar ruangan seperti mendaki gunung dan bermain ski.
3.2. Anekdot
Pada ulang tahun pertamanya, Pangeran Hisahito merayakannya di bawah sorotan media. Kaisar Akihito dan Permaisuri Michiko (saat itu Kaisar dan Permaisuri) mengunjungi Hisahito dan memberinya sepatu bayi putih, yang kemudian terlihat dalam foto ulang tahun pertamanya. Pada usia tiga tahun, ia memiliki berat 13.6 kg dan tinggi 94 cm. Orang tuanya memanggilnya dengan nama panggilan sayang seperti "Yuyu", "Yu-chan", atau "Hisahito-kun".
Sebagai perayaan kelahirannya, Museum Istana Topkapi di Turki meminjamkan "Buaian Emas" miliknya, sebuah harta nasional yang biasanya tidak pernah keluar dari istana, untuk dipamerkan di Pameran Harta Karun Istana Topkapi di Museum Seni Metropolitan Tokyo pada Agustus-September 2007. Setelah lambang pribadinya ditetapkan sebagai kōyamaki, Asosiasi Pariwisata Nakatsugawa di Nakatsugawa, Gifu, yang memiliki kōyamaki sebagai pohon kota, membuat pamflet dan tas kertas dengan gambar pohon tersebut. Perusahaan kereta api Nankai Electric Railway, yang menyediakan akses ke Gunung Kōya (asal nama kōyamaki), juga membagikan 1.000 pohon kōyamaki secara gratis kepada penumpang di Stasiun Namba untuk memperingati kelahirannya.
4. Aktivitas Kekaisaran
Sebagai anggota keluarga kekaisaran, Pangeran Hisahito telah mulai berpartisipasi dalam berbagai kegiatan resmi dan upacara penting.
4.1. Kunjungan Resmi dan Acara
Pada Agustus 2019, Pangeran Hisahito melakukan kunjungan luar negeri pertamanya ke Bhutan bersama orang tuanya. Di sana, mereka disambut oleh Raja dan Ratu Bhutan, mengunjungi Museum Nasional, dan Pangeran Hisahito bahkan mencoba memanah di lapangan panahan Raja. Pada November 2012, ia mengunjungi Makam Kaisar Jimmu di Kashihara, Nara, yang merupakan kunjungan pertamanya ke makam kekaisaran. Pada Desember 2013, ia mengunjungi Taman Nasional Peringatan Perang Okinawa di Itoman, Okinawa, meletakkan bunga dan melihat Pondasi Perdamaian.

Pada Juli 2023, Pangeran Hisahito melakukan tugas resmi pertamanya di luar Tokyo, mendampingi ayahnya, Pangeran Akishino, dalam upacara pembukaan Festival Budaya Nasional Sekolah Menengah Atas di Kagoshima. Ia juga mendampingi orang tuanya dalam upacara pembukaan Festival Budaya Nasional Gifu pada Juli 2024. Pada Agustus 2024, ia secara pribadi menghadiri upacara pembukaan Kongres Entomologi Internasional ke-27 di Kyoto. Di sana, ia berinteraksi dengan seorang peneliti Jerman, mengajukan pertanyaan dalam bahasa Inggris tentang spesies Jepang, dan peneliti tersebut menyatakan terkejut sekaligus senang dengan pertanyaan-pertanyaan profesionalnya.
4.2. Upacara Kekaisaran
Pada 3 November 2011, Pangeran Hisahito berpartisipasi dalam upacara Tsuki-hakama no Gi dan Fukasogi no Gi di Kediaman Akasaka Higashi. Upacara-upacara ini menandai pertumbuhan anak laki-laki di keluarga kekaisaran, dengan Tsuki-hakama no Gi melambangkan pemakaian celana panjang tradisional untuk pertama kalinya dan Fukasogi no Gi melambangkan pemotongan rambut. Ini adalah upacara semacam itu yang pertama bagi seorang anggota keluarga kekaisaran laki-laki dalam 41 tahun.
5. Aktivitas Akademik dan Sastra
Pangeran Hisahito telah menunjukkan bakat dalam bidang akademik dan sastra, dengan beberapa pencapaian yang diakui publik.
5.1. Penghargaan Sastra dan Penulisan
Pada Maret 2021, Pangeran Hisahito dianugerahi hadiah kedua dalam kategori siswa sekolah menengah pertama pada Penghargaan Sastra Nonfiksi Anak ke-12 di Kitakyushu untuk esainya yang berjudul "Mengunjungi Kepulauan Ogasawara". Ia berpartisipasi dalam upacara penghargaan secara daring. Namun, pada Februari 2022, ia dituduh melakukan plagiarisme terkait esai tersebut, dengan adanya laporan bahwa beberapa bagian esai mirip dengan publikasi lain tanpa atribusi yang memadai. Badan Rumah Tangga Kekaisaran dan Pangeran Hisahito mengakui bahwa kutipan dalam esai tersebut "tidak memadai" dan menyatakan bahwa Pangeran akan menghubungi penyelenggara penghargaan untuk merevisi esai tersebut. Meskipun demikian, penghargaan tersebut tidak dicabut.
5.2. Aktivitas Penelitian
Selain minatnya pada capung, Pangeran Hisahito juga aktif dalam penelitian biologi. Pada Agustus 2024, ia mempresentasikan hasil penelitian kolaboratifnya tentang ekologi capung di halaman Istana Kekaisaran dalam bentuk poster di Kongres Entomologi Internasional. Penelitiannya yang berjudul "Fauna Capung di Akasaka Goyochi-Pemeliharaan Keanekaragaman Lingkungan dan Campur Tangan Manusia-" juga telah diterbitkan dalam jurnal akademik Bulletin of the National Museum of Nature and Science, Series A (Zoology) pada tahun 2023.
6. Suksesi Kekaisaran Jepang
Pangeran Hisahito memegang peran krusial dalam garis suksesi takhta Jepang, dan kelahirannya memiliki implikasi besar terhadap perdebatan mengenai masa depan monarki.
6.1. Perdebatan Suksesi dan Dampak Kelahiran
Sebelum kelahirannya, keluarga kekaisaran menghadapi krisis suksesi karena kurangnya pewaris laki-laki. Hal ini memicu perdebatan sengit mengenai hukum suksesi kekaisaran Jepang, dengan beberapa politisi mendukung pengabaian primogenitur agnatik (suksesi melalui garis laki-laki) yang telah berlaku di Jepang sejak monarki didirikan pada tahun 660 SM. Meskipun ada delapan pengecualian (kaisar perempuan), yang terakhir adalah Permaisuri Go-Sakuramachi (berkuasa 1762-1771), hukum pasca-perang tetap mempertahankan suksesi laki-laki.
Pada Januari 2007, Perdana Menteri Shinzo Abe mengumumkan bahwa ia akan membatalkan proposal sebelumnya untuk mengubah Hukum Rumah Tangga Kekaisaran yang akan memungkinkan perempuan mewarisi takhta. Proposal tersebut muncul karena pada saat itu, adik dan dua putra Kaisar Akihito tidak memiliki putra sendiri. Dengan kelahiran Pangeran Hisahito pada 2006, kebutuhan untuk membuat ketentuan non-tradisional untuk suksesi menjadi tidak relevan. Para pendukung perubahan hukum mengkritik peraturan yang ada karena membebani sedikit anggota laki-laki yang sudah lanjut usia untuk melaksanakan tugas-tugas kekaisaran, sementara anggota perempuan meninggalkan keluarga setelah menikah.
6.2. Status Suksesi Saat Ini
Sejak 1 Mei 2019, setelah pamannya, Naruhito, naik takhta sebagai Kaisar ke-126, Pangeran Hisahito berada di urutan kedua dalam garis suksesi takhta Jepang, setelah ayahnya, Pangeran Akishino Fumihito. Ia adalah satu-satunya anggota keluarga kekaisaran laki-laki yang lahir di era Heisei (1989-2019) dan merupakan pewaris takhta termuda. Jika tidak ada pewaris laki-laki lain yang lahir dari Kaisar Naruhito, atau jika Pangeran Hisahito atau ayahnya tidak meninggal sebelum naik takhta, ia berpotensi menjadi Kaisar ke-128 Jepang. Pada 6 September 2024, Pangeran Hisahito mencapai usia 18 tahun, menjadi anggota keluarga kekaisaran laki-laki pertama yang mencapai usia dewasa dalam 39 tahun sejak ayahnya. Dengan ini, tidak ada lagi anggota keluarga kekaisaran yang di bawah umur. Ia menyatakan rasa terima kasih kepada orang tua dan kakak-kakaknya, serta bertekad untuk memenuhi perannya sebagai anggota keluarga kekaisaran dewasa.
7. Insiden dan Kontroversi
Beberapa insiden dan kontroversi telah melibatkan Pangeran Hisahito, yang menarik perhatian media dan publik.
7.1. Dugaan Plagiarisme
Pada Februari 2022, Pangeran Hisahito dituduh melakukan plagiarisme terkait esainya "Mengunjungi Kepulauan Ogasawara" yang memenangkan penghargaan. Tuduhan tersebut muncul karena beberapa bagian esai memiliki kemiripan dengan publikasi lain tanpa kutipan yang memadai. Badan Rumah Tangga Kekaisaran dan Pangeran Hisahito mengakui bahwa kutipan dalam esai tersebut "tidak memadai" dan menyatakan bahwa Pangeran akan menghubungi penyelenggara penghargaan untuk merevisinya. Museum Sastra Kota Kitakyushu, penyelenggara penghargaan, menyatakan bahwa meskipun ada kelalaian dalam kutipan, penghargaan diberikan berdasarkan evaluasi keseluruhan karya dan tidak akan dicabut. Pada April 2022, Badan Rumah Tangga Kekaisaran mengumumkan bahwa Pangeran Hisahito telah mengirimkan esai yang direvisi dengan tambahan referensi dan catatan kaki.
7.2. Insiden di Sekolah
Pada 26 April 2019, sebuah insiden keamanan terjadi di Sekolah Menengah Pertama Universitas Ochanomizu, tempat Pangeran Hisahito belajar. Sebuah pisau buah ditemukan di meja kelasnya. Seorang pria berusia 56 tahun ditangkap pada 29 April di sebuah hotel di Hiratsuka, Kanagawa, terkait insiden tersebut. Pria tersebut dilaporkan mengaku ingin menikam Pangeran Hisahito karena ketidakpuasannya terhadap sistem kekaisaran. Pada 14 Februari 2020, pria tersebut dijatuhi hukuman penjara dengan masa percobaan.
7.3. Insiden Lalu Lintas
Pada pagi hari 20 November 2016, sebuah insiden lalu lintas terjadi di Jalan Tol Chuo di Sagamihara, Prefektur Kanagawa, ketika kendaraan yang ditumpangi Pangeran Hisahito menabrak kendaraan di depannya. Pangeran Hisahito, ibunya Putri Kiko, dan empat staf Badan Rumah Tangga Kekaisaran lainnya yang berada di dalam mobil tidak mengalami cedera. Insiden ini memicu diskusi mengenai perbedaan sistem keamanan antara anggota keluarga kekaisaran Naitei (keluarga Kaisar) dan Miyake (cabang keluarga kekaisaran lainnya).
8. Kronologi
- 2006
- 6 September - Lahir di Rumah Sakit Aiiku, Tokyo. Pada hari yang sama, menerima pedang penjaga dalam upacara Shiken no Gi.
- 12 September - Upacara penamaan Meimei no Gi diadakan.
- 2010
- 9 April - Masuk Taman Kanak-kanak yang berafiliasi dengan Universitas Ochanomizu.
- 2011
- 3 November - Menjalani upacara Tsuki-hakama no Gi dan Fukasogi no Gi.
- 2012
- 7 November - Mengunjungi Makam Kaisar Jimmu di Kashihara, Nara, kunjungan pertamanya ke makam kekaisaran.
- 14 Desember - Diumumkan akan masuk Sekolah Dasar Universitas Ochanomizu pada April 2013.
- 2013
- 14 Maret - Lulus dari Taman Kanak-kanak yang berafiliasi dengan Universitas Ochanomizu.
- 7 April - Masuk Sekolah Dasar Universitas Ochanomizu.
- 15 Maret - Mengunjungi Makam Kaisar Showa dan Permaisuri Kojun.
- 25-26 Maret - Mengunjungi Kuil Ise.
- 10 Desember - Mengunjungi Taman Nasional Peringatan Perang Okinawa di Itoman.
- 2016
- 3 Agustus - Mengunjungi fasilitas pengalaman Jomon di Tsunan, Niigata.
- 20 November - Terlibat dalam kecelakaan lalu lintas di Jalan Tol Chuo, Sagamihara, tanpa cedera.
- 2017
- 6 September - Merayakan ulang tahun ke-11; dilaporkan aktif dalam kegiatan sekolah dan ekstrakurikuler.
- 2019
- 15 Maret - Lulus dari Sekolah Dasar Universitas Ochanomizu.
- 8 April - Masuk Sekolah Menengah Pertama Universitas Ochanomizu.
- 26 April - Insiden pisau buah di sekolahnya.
- 1 Mei - Menjadi urutan kedua dalam garis suksesi takhta setelah Kaisar Naruhito naik takhta.
- 16-25 Agustus - Kunjungan luar negeri pertamanya ke Bhutan bersama orang tuanya.
- 2021
- Maret - Menerima penghargaan kedua dalam Penghargaan Sastra Nonfiksi Anak Kitakyushu.
- 2022
- Februari - Dituduh melakukan plagiarisme terkait esai yang memenangkan penghargaan; Badan Rumah Tangga Kekaisaran mengakui kutipan tidak memadai.
- 17 Maret - Lulus dari Sekolah Menengah Pertama Universitas Ochanomizu.
- 9 April - Masuk Sekolah Menengah Atas Universitas Tsukuba.
- 1 Oktober - Kunjungan tunggal pertamanya ke Kuil Ise.
- 2023
- 29 Juli - Melakukan tugas resmi pertamanya di luar Tokyo, mendampingi ayahnya di Festival Budaya Nasional Sekolah Menengah Atas Kagoshima.
- 2024
- 31 Juli - Mendampingi orang tuanya di Festival Budaya Nasional Gifu.
- 25 Agustus - Secara pribadi menghadiri Kongres Entomologi Internasional di Kyoto.
- 26 Agustus - Mempresentasikan penelitiannya tentang capung di Kongres Entomologi Internasional.
- 6 September - Mencapai usia 18 tahun, menjadi anggota keluarga kekaisaran laki-laki pertama yang dewasa dalam 39 tahun.
9. Silsilah Keluarga
Pangeran Hisahito adalah bagian dari garis keturunan kekaisaran Jepang yang panjang.
Berikut adalah silsilah keluarga Pangeran Hisahito:
Pangeran Hisahito | Ayah: Pangeran Akishino Fumihito | Kakek: Kaisar Akihito | Kakek buyut: Kaisar Showa |
---|---|---|---|
Nenek buyut: Permaisuri Kojun | |||
Nenek: Permaisuri Michiko | Kakek buyut: Hidesaburo Shoda | ||
Nenek buyut: Fumiko Soejima | |||
Ibu: Putri Kiko | Kakek: Tatsuhiko Kawashima | Kakek buyut: Takahiko Kawashima | |
Nenek buyut: Itoko Ikegami | |||
Nenek: Kazuyo Sugimoto | Kakek buyut: Yoshitsuke Sugimoto | ||
Nenek buyut: Eiko Hattori |
Pangeran Hisahito adalah keturunan langsung dari Kaisar Jimmu, kaisar pertama Jepang, melalui garis laki-laki. Garis keturunan patrilineal ini, yang dikenal sebagai Mansei-ikke (garis keturunan tunggal abadi), telah dipertahankan selama berabad-abad dalam monarki Jepang. Ia juga memiliki hubungan kekerabatan dengan anggota keluarga kekaisaran lainnya, termasuk bibinya (dari pihak ayah) Naomi Kurihara (seorang pengusaha) dan saudara iparnya Kei Komuro (seorang pengacara di New York).
10. Lain-lain
Beberapa aspek lain dari kehidupan Pangeran Hisahito memberikan wawasan lebih lanjut tentang perannya dalam masyarakat Jepang.
10.1. Pendidikan Kekaisaran
Pendidikan Pangeran Hisahito mencerminkan pendekatan yang lebih modern dalam keluarga kekaisaran. Selain pendidikan formal di sekolah umum, ia juga menerima pelajaran pribadi. Pada tahun 2018, ia menerima pelajaran tentang sejarah modern Jepang (khususnya Perang Pasifik) dari penulis Kazutoshi Hando. Meskipun tidak ada guru Teiōgaku (ilmu kekaisaran) yang ditunjuk secara resmi, pendidikannya sebagian besar dipimpin oleh ibunya, Putri Kiko.
10.2. Liputan Media
Kelahiran Pangeran Hisahito menjadi berita utama di seluruh dunia. Media internasional seperti BBC News di Inggris, CNN di Amerika Serikat, The New York Times, dan majalah Time melaporkannya sebagai berita utama, menunjukkan minat global terhadap masalah suksesi kekaisaran Jepang. Kantor berita seperti Xinhua News Agency (Tiongkok) dan Yonhap News Agency (Korea Selatan), serta surat kabar seperti The Chosun Ilbo, juga menerbitkan artikel berita dan fitur khusus. Di Jepang sendiri, berbagai media meliput peristiwa tersebut, termasuk siaran berita khusus oleh stasiun televisi lokal seperti Mie TV.
Setelah kelahirannya, banyak perayaan publik diadakan di seluruh Jepang. Meskipun Badan Rumah Tangga Kekaisaran tidak menyediakan buku ucapan selamat, banyak pemerintah daerah dan kuil secara independen menyediakan tempat bagi masyarakat untuk menuliskan ucapan selamat mereka. Pada tahun 2006, karakter kanji tahunan "Inochi" (命, "kehidupan") dipilih, dengan "Yu" (悠, dari nama Hisahito) menempati posisi kedua, mencerminkan dampak kelahirannya terhadap sentimen publik.