1. Early Life and Background

Inaxio Kortabarria lahir pada 31 Juli 1950 di Mondragón, sebuah kota di provinsi Gipuzkoa, Komunitas Otonom Basque, Spanyol. Ia tumbuh besar di lingkungan Basque yang kaya akan budaya dan identitas regional, yang kelak akan sangat memengaruhi pandangan dan tindakannya.
2. Club Career
Inaxio Kortabarria menghabiskan seluruh 14 musim karier klubnya bersama Real Sociedad, menjadikannya salah satu pemain satu-klub paling setia dalam sejarah sepak bola Spanyol.
2.1. Early Career and Debut for Real Sociedad
Kortabarria memulai perjalanan sepak bolanya di akademi Real Sociedad, menimba ilmu di tim junior mereka, San Sebastián CF. Setelah beberapa tahun bermain untuk tim B, ia dipromosikan ke tim utama pada musim 1970-71. Debutnya di tim utama dan La Liga terjadi pada 19 September 1971, dalam pertandingan melawan Deportivo de La Coruña. Pada musim pertamanya (1971-72), ia tampil dalam 14 pertandingan.
2.2. Major Activities at Real Sociedad
Sejak debutnya, Kortabarria jarang absen dalam pertandingan, menjadi pilar utama di lini pertahanan Real Sociedad. Ia memainkan peran krusial sebagai kapten tim yang membawa Real Sociedad meraih La Liga dua kali berturut-turut, yaitu pada musim 1980-81 dan 1981-82. Kontribusinya sangat signifikan, dengan 30 dan 31 penampilan masing-masing di musim-musim juara tersebut. Ia juga mencetak 5 dan 6 gol, yang merupakan catatan gol terbaiknya selama karier.
Pada pertandingan penentu gelar musim 1980-81, melawan Sporting de Gijón di laga terakhir, Kortabarria mencetak gol pembuka melalui tendangan penalti di awal pertandingan. Meskipun pertandingan berakhir imbang 2-2, hasil tersebut cukup bagi Real Sociedad untuk mengungguli Real Madrid dalam selisih gol dan mengamankan gelar juara. Real Sociedad juga meraih Supercopa de España pada tahun 1982, dan mencapai babak semifinal Piala Champions Eropa 1982-83. Real Sociedad juga berhasil menempati posisi kedua di musim 1979-80, mencetak rekor tak terkalahkan terpanjang pada masa itu.
2.3. Player Characteristics and Evaluation
Kortabarria dikenal sebagai bek tengah yang memiliki fisik lentur dan stabilitas yang luar biasa dalam pertahanan. Kemampuannya dalam situasi bola mati juga sering menjadi ancaman bagi lawan. Ia dianggap sebagai salah satu kapten terbaik dalam sejarah Real Sociedad dan merupakan bagian integral dari "generasi emas" klub, bersama dengan pemain legendaris lainnya seperti Luis Miguel Arconada, Jesús María Zamora, Roberto López Ufarte, Jesús María Satrústegui, dan Periko Alonso. Kontribusinya yang konsisten selama karier panjangnya menjadikannya sosok yang sangat dihormati di klub dan di kalangan penggemar.
2.4. Status as a One-Club Man
Kortabarria menghabiskan seluruh 14 musim karier profesionalnya di Real Sociedad, sebuah pencapaian yang langka dalam sepak bola modern. Ia mencatatkan total 442 penampilan di semua kompetisi, termasuk 355 pertandingan di Divisi Primera dengan 16 gol, dan total 22 gol di semua pertandingan resmi termasuk di San Sebastián CF, menjadikannya pemain dengan penampilan terbanyak kedelapan dalam sejarah klub. Ia pensiun pada akhir musim 1984-85 pada usia 35 tahun. Menjelang akhir kariernya, ia mulai kehilangan tempatnya di tim utama karena munculnya bek tengah muda berbakat dari akademi klub, seperti Agustín Gajate, Alberto Górriz, dan Juan Antonio Larrañaga.
3. National Team Career
Kortabarria memiliki karier singkat di tim nasional Spanyol, dengan empat penampilan internasional dalam waktu kurang dari setahun. Debutnya terjadi pada 22 Mei 1976 dalam pertandingan kualifikasi UEFA Euro 1976 melawan Jerman Barat di München, yang berakhir dengan kekalahan 0-2 bagi Spanyol. Pertandingan terakhirnya untuk tim nasional Spanyol adalah laga persahabatan melawan Hungaria pada 27 Maret 1977 di Alicante, yang berakhir imbang 1-1.
Meskipun dianggap sebagai salah satu bek terbaik di Spanyol pada masanya, Kortabarria tidak pernah lagi dipanggil ke tim nasional setelah pertandingan tersebut. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh pandangan politiknya. Ia adalah salah satu dari sedikit pemain Basque yang secara terbuka menolak bermain untuk tim nasional Spanyol karena keyakinan politiknya yang mendukung kemerdekaan Basque, sebuah sikap yang menunjukkan "rasa tanggung jawab publik" yang berbeda dari perspektif nasional Spanyol. Selain itu, ia juga tampil dalam dua pertandingan persahabatan untuk tim nasional Basque.
4. Political Stance and Activities
Inaxio Kortabarria dikenal luas karena tindakan politiknya yang berani dan bersejarah, yang menjadi simbol penting dalam transisi demokrasi Spanyol pasca-Francisco Franco.
Pada 5 Desember 1976, sebelum pertandingan Derbi Basque antara Real Sociedad dan Athletic Bilbao di Estadio de Atotxa, Kortabarria, bersama dengan kapten Athletic Bilbao saat itu, José Ángel Iribar, melakukan aksi yang tak terlupakan. Keduanya memasuki lapangan sambil membawa Ikurriña, bendera Basque, dan secara seremonial meletakkannya di lingkaran tengah lapangan.
Pada saat itu, meskipun Francisco Franco telah meninggal setahun sebelumnya, penggunaan bendera Ikurriña masih ilegal di Spanyol. Tindakan ini merupakan penampilan publik pertama bendera tersebut sejak kematian Franco, dan merupakan ekspresi kuat dari identitas regional Basque yang telah lama ditekan di bawah rezim otoriter. Foto kedua kapten tim Basque yang membawa simbol nasionalisme Basque secara bersama-sama ini diterima secara positif oleh banyak orang sebagai tonggak penting dalam proses demokratisasi Spanyol dan penegasan kebebasan regional.
Sikap politik Kortabarria juga tercermin dalam keputusannya untuk menolak bermain bagi tim nasional Spanyol, sebuah langkah yang jarang dilakukan oleh seorang pemain sepak bola pada masa itu, yang menunjukkan komitmennya terhadap idealisme politik Basque.
5. Major Honors
- La Liga:
- 1980-81
- 1981-82
- Supercopa de España:
- 1982
6. Impact and Evaluation
Karier Inaxio Kortabarria di Real Sociedad, yang dihabiskan sepenuhnya dengan satu klub, menjadikannya ikon kesetiaan dan dedikasi dalam sepak bola Spanyol. Ia adalah bagian integral dari era paling sukses Real Sociedad, memimpin tim meraih gelar liga berturut-turut.
Di luar lapangan, tindakan politiknya pada 1976 memiliki dampak yang jauh lebih luas. Dengan berani menampilkan bendera Ikurriña di depan publik, Kortabarria dan Iribar tidak hanya menegaskan identitas budaya Basque, tetapi juga berkontribusi pada proses transisi demokrasi Spanyol, menunjukkan bahwa kebebasan berekspresi dan identitas regional dapat ditegaskan bahkan di tengah ketidakpastian politik. Warisannya mencakup baik pencapaian olahraga yang cemerlang maupun kontribusi signifikan terhadap kebebasan sipil dan pengakuan identitas di Spanyol.