1. Overview
Ismail Matar Ibrahim Khamis Al Mukhaini Al Junaibi (إسماعيل مطرBahasa Arab; lahir 7 April 1983) adalah mantan pemain sepak bola Uni Emirat Arab yang berposisi sebagai gelandang serang atau penyerang. Matar dikenal luas atas karier klubnya yang panjang dan berpengaruh bersama Al Wahda FC di Liga Profesional UEA, di mana ia menghabiskan sebagian besar kariernya dari tahun 2001 hingga 2024, kecuali periode peminjaman singkat ke Al-Sadd pada tahun 2009.
Di kancah internasional, Ismail Matar menjadi salah satu tokoh paling ikonik dalam sejarah sepak bola Uni Emirat Arab. Ia dianugerahi Bola Emas pada Kejuaraan Dunia Remaja FIFA 2003, sebuah penghargaan yang menegaskan bakatnya di tingkat global meskipun timnya hanya mencapai perempat final. Puncak karier internasionalnya adalah ketika ia memimpin Uni Emirat Arab meraih gelar Piala Teluk pertama mereka pada tahun 2007, sebuah pencapaian bersejarah yang membuatnya dinobatkan sebagai pemain terbaik sekaligus pencetak gol terbanyak turnamen. Artikel ini akan menguraikan perjalanan karier Matar yang cemerlang, kontribusinya baik di level klub maupun internasional, serta warisan yang ia tinggalkan bagi sepak bola Uni Emirat Arab.
2. Kehidupan Awal dan Latar Belakang
Ismail Matar Ibrahim Khamis Al Mukhaini Al Junaibi lahir pada tanggal 7 April 1983 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Ia tumbuh kembang di lingkungan yang dekat dengan sepak bola, bahkan memiliki dua saudara laki-laki, Ahmed (yang kini telah pensiun) dan Yasser (lahir tahun 1987, yang bermain untuk Al-Jazira sejak 2009), yang juga merupakan pesepak bola profesional.
2.1. Kelahiran dan Keluarga
Matar memiliki hubungan kekeluargaan yang erat dengan keluarga Al Mukhaini, yang asal-usulnya dapat ditelusuri dari kota Sur di Oman. Kedekatan ini juga terlihat dari hubungannya dengan Ahmed Hadid, seorang gelandang tim nasional Oman dan mantan pemain Al Ittihad, yang merupakan sepupunya. Lingkungan keluarga yang mendukung sepak bola dan bakat yang mengalir dalam darahnya turut membentuk perjalanan Matar menjadi salah satu pemain paling berbakat di Uni Emirat Arab.
3. Karier Klub
Ismail Matar memulai karier klubnya di Al Wahda FC pada tahun 2001 dan menghabiskan sebagian besar waktunya di sana, menjadi simbol kesetiaan dan kesuksesan bagi klub. Ia juga sempat dipinjamkan sebentar ke klub luar negeri.
3.1. Al Wahda (2001-2009)
Periode awal karier Ismail Matar di Al Wahda FC menunjukkan kemunculan seorang pemain muda yang sangat berbakat, yang dengan cepat menjadi figur sentral bagi tim dan membawa mereka meraih berbagai kesuksesan domestik.
3.1.1. Karier awal dan debut (2001-2003)
Ismail Matar membuat debut profesionalnya pada musim 2001-02. Pertandingan pertamanya adalah melawan Al-Jazira, di mana ia juga mencetak gol pertamanya, yaitu gol penyama kedudukan di babak kedua. Meskipun gol tersebut tidak membawa kemenangan, penampilan awalnya sudah menjanjikan. Pada musim 2002-03, Matar melanjutkan performa cemerlangnya dengan mencetak 14 gol di liga. Ia dinobatkan sebagai Pemain Muda Emirat Terbaik di Liga Profesional UEA dan berhasil memimpin Al Wahda meraih gelar Liga Profesional UEA dan Piala Presiden UEA. Pada musim tersebut, ia menjadi satu-satunya pemain yang mencetak lima gol ke gawang Muhsin Musabah, termasuk dua gol di putaran pertama dan kedua liga, serta satu gol dari tendangan penalti di final piala.
3.1.2. Meroketnya popularitas (2003-2005)
Meskipun banyak terlibat dengan tim nasional U-20, U-23, dan tim senior Uni Emirat Arab pada musim 2003-04, yang membuatnya sedikit kelelahan dan hanya mencetak tiga gol untuk Al Wahda (klub finis di posisi keenam liga), penampilan gemilangnya di Kejuaraan Dunia Remaja FIFA 2003 memantapkan posisinya sebagai "Bocah Emas". Di turnamen tersebut, ia dinobatkan sebagai pemain terbaik, memenangkan Bola Emas. Penampilannya menarik perhatian banyak klub Eropa, termasuk tim cadangan Chelsea dan Inter Milan, serta klub-klub Asia seperti klub Jepang dan klub Qatar, Al-Sadd.
Pada musim 2004-05, Ismail kembali menunjukkan performa yang sangat baik untuk Al Wahda, mencetak 11 gol, termasuk dua gol melawan Al-Nasr, Al Jazira, dan Al-Shabab, serta gol kemenangan melawan Al Ain. Ia menjadi pemain paling menonjol di Al Wahda, membantu klub memenangkan gelar liga dan menjadi juara kedua di Piala Presiden UEA. Al Wahda memiliki lini serang terkuat pada musim itu, dan Matar diakui sebagai playmaker berkaliber tinggi, sehingga ia dinominasikan sebagai Pemain Emirat Terbaik. Ia menunjukkan semangat, vitalitas, kekuatan, kebugaran, dan tekad yang tinggi untuk menang. Dalam pertandingan perempat final Piala Presiden UEA melawan Sharjah, ia mencetak hat-trick dan membawa klub melaju ke semifinal.
3.1.3. Performa konsisten (2005-2009)
Dari musim 2005-06 hingga 2008-09, Ismail Matar terus menjadi pemain kunci dan andalan bagi Al Wahda. Pada musim 2005-06, ia mencetak 10 gol dan memberikan 9 assist, diikuti dengan 6 gol dan 5 assist pada musim 2006-07. Pada musim 2007-08, Matar menyumbangkan 5 gol dan 4 assist, serta 8 gol dan 7 assist pada musim 2008-09. Konsistensi dalam mencetak gol dan memberikan assist ini menunjukkan perannya yang tak tergantikan dalam lini serang tim. Pada tahun 2006, ia dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Liga Profesional UEA, mengukuhkan statusnya sebagai salah satu pemain terkemuka di liga.
3.2. Peminjaman ke Al-Sadd (2009)
Pada tanggal 6 Mei 2009, Al-Wahda mengumumkan bahwa Ismail Matar telah dipindahkan ke klub Qatar, Al-Sadd, dengan status pinjaman hingga akhir musim untuk berpartisipasi dalam Emir Cup. Matar menyatakan bahwa pengalaman profesional di Al-Sadd akan sangat berguna baginya, baik dari segi teknis maupun moral, dan ia berharap dapat beruntung selama masa peminjaman singkatnya.
Ismail berpartisipasi dalam pertandingan perempat final Emir Cup, masuk sebagai pemain pengganti Hassan Al Haidos pada menit ke-22. Saat ia masuk, Al Ahli sedang unggul dua gol tanpa balas, dan Al-Sadd bermain dengan sepuluh pemain setelah Ibrahim Majid dikeluarkan pada menit ke-13. Meskipun demikian, Ismail Matar tampil luar biasa, mencetak gol ketiga Al-Sadd di waktu tambahan, serta menciptakan dua gol lainnya. Ia juga berhasil mencetak gol dari tendangan penalti dalam babak adu penalti, yang dimenangkan Al-Sadd dengan skor 4-2, memastikan tempat di semifinal. Berkat performa heroiknya, ia dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Pertandingan dan langsung diganjar hadiah 2.00 K USD oleh Asosiasi Sepak Bola Qatar.
3.3. Kembali ke Al Wahda (2009-2024)
Setelah masa peminjaman singkatnya, Ismail Matar kembali ke Al Wahda FC dan melanjutkan perjalanan panjangnya, yang membuktikan kesetiaan dan komitmennya terhadap klub hingga akhir kariernya.
3.3.1. Dampak berkelanjutan dan Liga Champions AFC (2009-2011)
Setelah kembali dari masa pinjaman, pada 11 Juni 2009, tersebar rumor bahwa Al-Wahda menerima tawaran sebesar 50.00 M AED dari rival abadi mereka, Al Ain, serta tawaran dari klub-klub Arab lain, khususnya dari klub Saudi seperti Al-Hilal dan Al-Ittihad. Namun, Al-Wahda membantah rumor tersebut dan memperpanjang kontrak Ismail Matar hingga 2014. Matar sendiri menyatakan bahwa ia menolak semua tawaran karena cintanya kepada klub yang telah membantunya berkembang.
Pada 28 September 2009, dalam kemenangan Al-Wahda 3-1 atas Al-Ahli, Ismail Matar memberikan assist untuk Fernando Baiano. Empat hari kemudian, pada 4 Oktober 2009, ia mencetak satu gol dan kembali memberikan assist untuk Fernando Baiano dalam kemenangan 5-1 atas Ajman. Sayangnya, pada 10 Oktober 2009, Ismail mengalami cedera dalam pertandingan persahabatan Uni Emirat Arab melawan Palestina, yang membuatnya absen selama hampir lima minggu. Ia kembali dari cedera pada 24 November 2009, bermain di menit-menit akhir pertandingan Piala Presiden UEA melawan Baniyas.
Pada 1 Desember 2009, dalam pertandingan pekan ketujuh melawan Al Ain yang dikenal sebagai El Clásico Uni Emirat Arab, ia masuk menggantikan Fahad Masoud pada menit ke-64. Meskipun memiliki peluang di menit-menit akhir, ia gagal mencetak gol, dan pertandingan berakhir 1-0 untuk Al-Wahda. Pada 17 Desember 2009, Ismail dinobatkan sebagai Pemain Arab Paling Populer. Matar menyatakan bahwa penghargaan ini adalah kebanggaan dan kehormatan baginya karena merupakan wujud cinta penggemar. Pada 20 Desember 2009, ia memainkan peran kunci dalam pertandingan melawan Baniyas dengan mencetak gol pada menit ke-32, sebelum digantikan pada menit ke-79. Pertandingan berakhir 1-0 untuk Al-Wahda. Ismail juga diundang oleh Al-Ittihad untuk berpartisipasi dalam upacara perpisahan bintang Hamzah Idris melawan Juventus pada 30 Desember 2009.
Di ajang Liga Champions AFC, Matar menunjukkan performa krusial. Pada 30 Januari 2010, dalam pertandingan kualifikasi Liga Champions AFC 2010 melawan Al-Karamah, ia memberikan assist kepada Mahmoud Khamees untuk mencetak satu-satunya gol dalam pertandingan tersebut pada menit ke-72. Tujuh hari kemudian, pada 6 Februari 2010, ia mencetak gol melawan Churchill Brothers SC pada menit ke-85 dan memberikan dua assist, satu untuk Fernando Baiano pada menit ke-45 dan satu lagi untuk Abdulrahim Jumaa pada menit ke-63. Kemenangan ini membantu Al-Wahda lolos ke babak grup turnamen.
Secara keseluruhan, Matar bermain 13 pertandingan melawan klub-klub Saudi di Liga Champions Asia, dengan meraih dua kemenangan (melawan Al-Ittihad dan Al-Ahly) dan enam kali imbang, berbanding lima kali kalah. Ia berhasil mencetak tiga gol dalam konfrontasi-konfrontasi tersebut. Ittihad Jeddah merupakan tim yang paling sering dihadapi Ismail Matar di Liga Champions AFC, dengan lima pertandingan dimulai dari edisi 2010. Ia kalah 0-2 dan 0-4 pada edisi tersebut, kemudian kalah 0-3 dan imbang 0-0 pada edisi berikutnya. Kemenangan pertamanya atas Ittihad baru ia raih pada edisi 2019 dengan skor 4-1, di mana Ismail juga mencetak satu gol dalam pertandingan tersebut.
Matar bermain tiga pertandingan melawan Al-Ahly Jeddah, memenangkan 2-1 pada edisi 2008 dan imbang 0-0 pada pertandingan lainnya, tanpa mencetak gol. Ia juga menghadapi Al-Hilal dua kali pada edisi 2007; imbang tanpa gol pada pertandingan pertama dan mencetak gol pada pertandingan kedua yang berakhir 1-1, yang membuat Al-Wahda lolos ke babak berikutnya. Ia kembali imbang 2-2 dalam pertemuan ketiga pada edisi 2017. Ismail juga bermain melawan Al-Nasr di babak 16 besar edisi 2019, kalah di satu pertandingan dan imbang di pertandingan lain, yang membuat timnya tersingkir dari turnamen tersebut. Pada perempat final 2021, ia mencetak satu-satunya gol timnya meskipun timnya tersingkir.
Pada musim 2010-11, Matar mencetak hat-trick pertamanya musim itu dalam kekalahan 3-5 dari Ittihad Kalba. Dengan gol-gol tersebut, ia melampaui Mohamed Salem sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa Al Wahda di Liga Profesional UEA. Pada tahun 2016, Matar dirumorkan akan bergabung dengan Selangor FC di Liga Super Malaysia.
3.3.2. Akhir karier dan kepemimpinan (2011-2024)
Di paruh akhir kariernya, Ismail Matar terus menunjukkan dedikasi dan kontribusi yang signifikan bagi Al Wahda. Performa yang konsisten ditunjukkannya dari musim 2011-12 hingga 2023-24, dengan jumlah penampilan yang stabil di liga dan kompetisi domestik lainnya. Ia menjadi figur senior yang dihormati dan seorang pemimpin di lapangan, meskipun peran kepemimpinan secara eksplisit tidak selalu dicatat.
Pada akhir tahun 2018, Matar mengalami cedera patah tulang pipi saat bermain di Liga Profesional UEA dan harus menjalani operasi. Cedera ini sempat membuatnya diragukan untuk tampil di Piala Asia AFC 2019. Namun, ia terus pulih dan bermain secara reguler, menegaskan ketahanan dan komitmennya. Pada musim 2020-21, ia mencetak 7 gol dan memberikan 12 assist di liga, menunjukkan bahwa ia masih menjadi playmaker yang efektif dan pencetak gol yang handal bahkan di usia seniornya. Kariernya di Al-Wahda berlangsung hingga tahun 2024, menandai sebuah era panjang dedikasi yang luar biasa untuk satu klub.
4. Karier Internasional
Ismail Matar memiliki karier internasional yang cemerlang, dimulai dari tim junior dan mencapai puncaknya di tim nasional senior, di mana ia menjadi pahlawan nasional bagi Uni Emirat Arab.
4.1. Karier junior dan Kejuaraan Dunia Remaja FIFA 2003
Ismail Matar adalah bagian dari skuad Uni Emirat Arab untuk Kejuaraan Dunia Remaja FIFA 2003 yang diselenggarakan di negara asalnya. Ia memulai era kebintangannya dengan membawa tim mencapai babak perempat final. Matar mencetak satu-satunya gol tim di turnamen tersebut saat melawan Australia, yang menjadi momen penting bagi tim. Meskipun Uni Emirat Arab tersingkir dari turnamen setelah pertandingan melawan Kolombia, Matar meraih penghargaan Bola Emas, menjadikannya pemain Arab pertama yang memenangkan penghargaan individu bergengsi ini di Kejuaraan Dunia Remaja.
4.2. Debut Tim Nasional Senior dan Piala Teluk 2007
Ismail Matar melakukan debutnya di tim nasional senior Uni Emirat Arab pada tahun 2003. Ia mencetak gol A-internasional pertamanya pada 30 Oktober 2003, dalam pertandingan kualifikasi Piala Asia AFC 2004 melawan Turkmenistan, yang berakhir imbang 1-1.
Matar paling dikenal karena memimpin Uni Emirat Arab meraih trofi pertama mereka di Piala Teluk Arab ke-18, yang diselenggarakan di Abu Dhabi pada tahun 2007. Gol-golnya sangat krusial dalam turnamen tersebut. Ia mencetak gol pada menit ke-90+1 melawan Kuwait yang memastikan Uni Emirat Arab lolos ke semifinal. Kemudian, ia kembali mencetak gol pada menit ke-90+1 melawan Arab Saudi, yang membawa Uni Emirat Arab melaju ke final. Di pertandingan final, ia mencetak gol melawan Oman pada menit ke-72, mengamankan kemenangan 1-0 dan gelar pertama bagi Uni Emirat Arab di Piala Teluk. Matar dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Turnamen setelah mencetak lima gol, menjadikannya pencetak gol terbanyak di edisi tersebut. Ia menjadi pemain ketiga yang memenangkan gelar pemain terbaik dan pencetak gol terbanyak dalam turnamen yang sama, mengikuti jejak pemain Irak Hussein Saeed pada tahun 1984 dan pemain Qatar Mubarak Mustafa pada tahun 1992.
4.3. Karier Internasional Selanjutnya dan Turnamen Besar
Setelah kesuksesan Piala Teluk 2007, Ismail Matar melanjutkan kontribusinya yang konsisten untuk tim nasional Uni Emirat Arab, termasuk partisipasi dalam ajang-ajang besar dan pengalaman cedera.
4.3.1. Olimpiade Musim Panas 2012 dan tahun-tahun berikutnya
Pada tahun 2012, Ismail Matar terpilih sebagai salah satu dari tiga pemain senior yang diizinkan berpartisipasi dalam turnamen sepak bola Olimpiade Musim Panas 2012 di London, Britania Raya. Ini menunjukkan pengakuan atas pengalaman dan kualitas kepemimpinannya di level tertinggi.
Setelah Olimpiade, Matar tetap menjadi bagian penting dari tim nasional. Ia sempat dipanggil untuk dua pertandingan persahabatan melawan Palestina pada 10 Oktober 2009 dan Yordania pada 14 Oktober. Namun, ia mengalami cedera pada menit ke-30 dalam pertandingan melawan Palestina, yang membuatnya harus diganti. Akibat cedera ini, ia tidak dipanggil untuk kamp pelatihan timnas pada November 2009. Meskipun demikian, ia kembali ke skuad untuk pertandingan persahabatan melawan Kuwait pada 16 Desember 2009. Pada akhir 2018, Matar mengalami patah tulang pipi saat bermain di Liga Profesional UEA dan harus menjalani operasi, yang sempat meragukan partisipasinya di Piala Asia AFC 2019. Matar juga mencapai tonggak sejarah dengan penampilan ke-100 di pertandingan A-internasional pada tahun 2012, membuatnya menjadi anggota Century Club.
4.3.2. Pensiun dan kembali ke tim nasional
Ismail Matar secara resmi pensiun dari tim nasional pada tahun 2019, setelah mengukir 133 penampilan dan mencetak 36 gol. Namun, ia membuat kejutan dengan kembali dipanggil ke tim nasional pada 3 November 2021 oleh pelatih Bert van Marwijk. Keputusan ini diambil karena performa tim yang kurang memuaskan di Kualifikasi Akhir Piala Dunia FIFA 2022 Zona Asia, di mana tim hanya meraih 3 hasil imbang dan 1 kekalahan dalam 4 pertandingan. Matar kembali mengenakan seragam timnas setelah 1008 hari absen, menunjukkan bahwa pengaruh dan pengalamannya masih sangat dibutuhkan oleh tim.
5. Statistik Karier
Ismail Matar mengukir statistik yang mengesankan sepanjang kariernya, baik di level klub maupun internasional, menunjukkan konsistensi dan produktivitasnya sebagai seorang penyerang.
5.1. Statistik Klub
Klub | Musim | Liga | Piala | Asia | Piala Dunia Klub | Total | ||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Penampilan | Gol | Assist | Penampilan | Gol | Assist | Penampilan | Gol | Assist | Penampilan | Gol | Assist | Penampilan | Gol | Assist | ||
Al-Wahda | 2001-02 | 7 | 1 | 2 | 6 | 3 | 2 | 2 | 0 | 1 | - | 15 | 4 | 5 | ||
2002-03 | 19 | 11 | 7 | 4 | 1 | 3 | 0 | 0 | 0 | - | 23 | 12 | 10 | |||
2003-04 | 11 | 3 | 4 | 5 | 1 | 3 | 6 | 0 | 3 | - | 22 | 4 | 10 | |||
2004-05 | 18 | 12 | 7 | 4 | 2 | 1 | 0 | 0 | 0 | - | 22 | 14 | 8 | |||
2005-06 | 17 | 10 | 9 | 7 | 3 | 6 | 4 | 2 | 3 | - | 28 | 15 | 18 | |||
2006-07 | 19 | 6 | 5 | 6 | 2 | 8 | 8 | 1 | 0 | - | 33 | 9 | 13 | |||
2007-08 | 21 | 5 | 4 | 2 | 0 | 1 | 4 | 0 | 2 | - | 27 | 5 | 7 | |||
2008-09 | 18 | 8 | 7 | 1 | 0 | 4 | 6 | 0 | 0 | - | 25 | 9 | 11 | |||
Total Al-Wahda (Periode 1) | 130 | 57 | 45 | 35 | 13 | 28 | 30 | 3 | 9 | - | 195 | 73 | 82 | |||
Al-Sadd (pinjaman) | 2009 | - | 2 | 1 | 1 | - | 2 | 1 | 1 | |||||||
Total Al-Sadd | - | 2 | 1 | 1 | - | 2 | 1 | 1 | ||||||||
Al-Wahda | 2009-10 | 18 | 5 | - | 4 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | - | 22 | 5 | 0 | ||
2010-11 | 17 | 6 | - | 8 | 0 | 0 | 5 | 1 | 0 | 3 | 1 | 0 | 33 | 8 | 0 | |
2011-12 | 17 | 3 | - | 6 | 0 | 0 | 5 | 2 | - | 0 | 0 | 0 | 28 | 5 | - | |
2012-13 | 15 | 1 | - | 4 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 19 | 1 | 0 | |
2013-14 | 22 | 4 | 7 | 4 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 26 | 4 | 0 | |
2014-15 | 20 | 1 | 0 | 1 | 0 | 0 | 1 | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | 22 | 2 | 0 | |
2015-16 | 23 | 5 | 4 | 8 | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 31 | 6 | 0 | |
2016-17 | 22 | 2 | 5 | 9 | 1 | 0 | 7 | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | 38 | 4 | 0 | |
2017-18 | 17 | 2 | 1 | 7 | 0 | 0 | 5 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 29 | 2 | 0 | |
2018-19 | 20 | 1 | 5 | 4 | 1 | 0 | 6 | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | 30 | 2 | 0 | |
2019-20 | 14 | 1 | 4 | 3 | 0 | 0 | 2 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 19 | 1 | 0 | |
2020-21 | 23 | 7 | 12 | 2 | 1 | 0 | 6 | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | 31 | 8 | 0 | |
2021-22 | 23 | 4 | 5 | 6 | 1 | 3 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 29 | 5 | 8 | |
2022-23 | 18 | 1 | 5 | 3 | 0 | 0 | 2 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 23 | 1 | 5 | |
2023-24 | 19 | 2 | 0 | 7 | 0 | 3 | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 28 | 2 | 3 | |
Total Al-Wahda (Periode 2) | 238 | 44 | 48 | 76 | 5 | 6 | 40 | 6 | 0 | 3 | 1 | 0 | 357 | 56 | 54 | |
Total Karier | 418 | 101 | 93 | 113 | 19 | 35 | 70 | 9 | 9 | 3 | 1 | 0 | 604 | 130 | 137 |
5.2. Statistik Internasional
Uni Emirat Arab | ||
Tahun | Penampilan | Gol |
---|---|---|
2003 | 10 | 2 |
2004 | 16 | 3 |
2005 | 9 | 3 |
2006 | 9 | 3 |
2007 | 17 | 7 |
2008 | 16 | 5 |
2009 | 8 | 3 |
2010 | 4 | 1 |
2011 | 9 | 2 |
2012 | 6 | 3 |
2013 | 8 | 2 |
2014 | 3 | 0 |
2016 | 3 | 2 |
2017 | 6 | 0 |
2018 | 4 | 0 |
2019 | 5 | 0 |
2021 | 3 | 0 |
Total | 136 | 36 |
Ismail Matar: Gol Internasional | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|
# | Tanggal | Tempat | Lawan | Skor | Hasil | Kompetisi |
1. | 30 Oktober 2003 | Stadion Sharjah, Sharjah | Turkmenistan | 1-1 | 1-1 | Kualifikasi Piala Asia AFC 2004 |
2. | 18 November 2003 | Stadion Al Maktoum Bin Rashid Al Maktoum, Dubai | Sri Lanka | 3-1 | 3-1 | Kualifikasi Piala Asia AFC 2004 |
3. | 10 Juli 2004 | Stadion Rakyat Hohhot, Hohhot | Tiongkok | 2-0 | 2-2 | Persahabatan |
4. | 11 November 2004 | Stadion Al-Rashid, Dubai | Yordania | 2-0 | 4-0 | Persahabatan |
5. | 10 Desember 2004 | Stadion Jassim Bin Hamad, Doha | Qatar | 2-0 | 2-2 | Piala Teluk Arab ke-17 |
6. | 9 Februari 2005 | Stadion Al-Rashid, Dubai | Swiss | 1-1 | 1-2 | Persahabatan |
7. | 11 Oktober 2005 | Stadion Internasional Sheikh Khalifa, Al Ain | Oman | 1-0 | 2-2 | Persahabatan |
8. | 16 November 2005 | Stadion Abbasiyyin, Damaskus | Suriah | 2-0 | 3-0 | Persahabatan |
9. | 22 Februari 2006 | Stadion Al Maktoum, Dubai | Oman | 1-0 | 1-0 | Kualifikasi Piala Asia AFC 2007 |
10. | 1 Maret 2006 | Stadion Sepak Bola Rakyat, Karachi | Pakistan | 2-1 | 4-1 | Kualifikasi Piala Asia AFC 2007 |
11. | 10 Desember 2006 | Stadion Sheikh Zayed, Abu Dhabi | Slowakia | 1-2 | 1-2 | Persahabatan |
12. | 17 Januari 2007 | Stadion Sheikh Zayed, Abu Dhabi | Oman | 1-2 | 1-2 | Piala Teluk Arab ke-17 |
13. | 23 Januari 2007 | Stadion Mohammed Bin Zayed, Abu Dhabi | Kuwait | 1-0 | 3-2 | Piala Teluk Arab ke-17 |
14. | 23 Januari 2007 | Stadion Mohammed Bin Zayed, Abu Dhabi | Kuwait | 3-2 | 3-2 | Piala Teluk Arab ke-17 |
15. | 27 Januari 2007 | Stadion Mohammed Bin Zayed Abu Dhabi | Arab Saudi | 1-0 | 1-0 | Piala Teluk Arab ke-17 |
16. | 31 Januari 2007 | Stadion Mohammed Bin Zayed, Abu Dhabi | Oman | 1-0 | 1-0 | Piala Teluk Arab ke-17 |
17. | 21 Juni 2007 | Stadion MPPJ, Petaling Jaya | Malaysia | 2-0 | 3-1 | Persahabatan |
18. | 28 Oktober 2007 | Stadion Mohammed Bin Zayed, Abu Dhabi | Vietnam | 1-0 | 5-0 | Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2010 |
19. | 26 Maret 2008 | Stadion Abbasiyyin, Damaskus | Suriah | 1-1 | 1-1 | Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2010 |
20. | 14 Juni 2008 | Stadion Al-Sadaqua Walsalam, Kota Kuwait | Kuwait | 1-0 | 3-2 | Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2010 |
21. | 14 Juni 2008 | Stadion Al-Sadaqua Walsalam, Kota Kuwait | Kuwait | 2-0 | 3-2 | Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2010 |
22. | 22 Juni 2008 | Stadion Al-Qatara, Al Ain | Suriah | 1-2 | 1-3 | Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2010 |
23. | 29 Agustus 2008 | Stadion Mohammed Bin Zayed, Abu Dhabi | Bahrain | 1-1 | 2-3 | Persahabatan |
24. | 21 Januari 2009 | Stadion KLFA, Kuala Lumpur | Malaysia | 1-0 | 5-0 | Kualifikasi Piala Asia AFC 2011 |
25. | 21 Januari 2009 | Stadion KLFA, Kuala Lumpur | Malaysia | 2-0 | 5-0 | Kualifikasi Piala Asia AFC 2011 |
26. | 1 April 2009 | Stadion Internasional Raja Fahd, Riyadh | Arab Saudi | 2-1 | 2-3 | Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2010 |
27. | 7 September 2010 | Stadion Al-Nahyan, Abu Dhabi | Kuwait | 2-0 | 3-0 | Persahabatan |
28. | 11 Oktober 2011 | Stadion Piala Dunia Suwon, Suwon | Korea Selatan | 1-2 | 1-2 | Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2014 |
29. | 15 November 2011 | Stadion Al-Sadaqua Walsalam, Kota Kuwait | Kuwait | 1-0 | 1-2 | Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2014 |
30. | 29 Januari 2012 | Stadion Al Maktoum Bin Rashid Al Maktoum, Dubai | Uzbekistan | 1-0 | 1-0 | Persahabatan |
31. | 29 Februari 2012 | Stadion Al Nahyan, Abu Dhabi | Lebanon | 3-2 | 4-2 | Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2014 |
32. | 12 Oktober 2012 | Stadion Al Maktoum Bin Rashid Al Maktoum, Dubai | Uzbekistan | 1-0 | 2-2 | Persahabatan |
33. | 9 November 2013 | Stadion Al Nahyan, Abu Dhabi | Filipina | 3-0 | 4-0 | Persahabatan |
34. | 19 November 2013 | Stadion Mohammed Bin Zayed, Abu Dhabi | Vietnam | 2-0 | 5-0 | Kualifikasi Piala Asia AFC 2015 |
35. | 9 November 2016 | Stadion Mohammed Bin Zayed, Abu Dhabi | Bahrain | 1-0 | 2-0 | Persahabatan |
36. | 15 November 2016 | Stadion Mohammed Bin Zayed, Abu Dhabi | Irak | 2-0 | 2-0 | Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2018 |
6. Prestasi dan Penghargaan
Ismail Matar mengumpulkan banyak prestasi dan penghargaan sepanjang karier sepak bolanya, baik di level klub maupun internasional, serta pengakuan individu yang mengukuhkan statusnya sebagai salah satu pemain terbaik di Uni Emirat Arab.
6.1. Prestasi Klub
- Liga Profesional UEA: 2000-01, 2004-05, 2009-10
- Piala Super UEA: 2002, 2011, 2017, 2018
- Piala Al-Etihad "Union": 2001
- Piala Liga UEA: 2015-16, 2017-18
- Piala Presiden UEA: 2016-17
- Liga Champions AFC: Semifinal (2007)
6.2. Prestasi Internasional
- Piala Teluk Arab: 2007, 2013
6.3. Penghargaan Individu
- Pemain Terbaik Kejuaraan Dunia Remaja FIFA: 2003
- Pemain Paling Menjanjikan Arab Al Hadath Tahun Ini: 2004
- Pemain Terbaik Liga Profesional UEA: 2006
- Pemain Terbaik Turnamen Piala Teluk Arab: 2007
- Pencetak Gol Terbanyak Piala Teluk Arab: 2007
- Pemain Terbaik Liga Profesional Al-Ittihad: 2007
- Tim Perak Al-Ahram Tahun Ini: 2007
- Tim Emas Al-Ahram Tahun Ini: 2009
7. Kehidupan Pribadi
Ismail Matar menikah dengan putri Adel Khalifa Al Shamsi pada 13 Juli 2007 di Abu Dhabi. Pasangan ini dikaruniai dua orang anak: Alia (lahir 4 Desember 2008) dan Ali (lahir 1 November 2010).
Pada 2 Januari 2009, ayah Ismail Matar meninggal dunia. Saat itu, Matar sedang berada di Piala Teluk Arab ke-19 di Oman bersama tim nasional. Ia memutuskan untuk meninggalkan turnamen dan kembali ke Uni Emirat Arab untuk menghadiri pemakaman ayahnya, menunjukkan betapa pentingnya keluarga dalam hidupnya.
8. Warisan dan Pengakuan
Ismail Matar meninggalkan warisan yang mendalam bagi sepak bola Uni Emirat Arab, tidak hanya melalui prestasinya tetapi juga melalui pengaruhnya terhadap generasi pemain mendatang dan posisinya sebagai ikon olahraga.
8.1. Penerimaan dan pengaruh keseluruhan
Ismail Matar secara luas dianggap sebagai salah satu pemain terbesar dalam sejarah sepak bola Uni Emirat Arab. Dia dihormati tidak hanya karena bakat teknisnya yang luar biasa dan kemampuan mencetak gol yang produktif, tetapi juga karena kepemimpinannya dan dedikasinya yang tak tergoyahkan. Para penggemar dan komunitas sepak bola memandangnya sebagai panutan dan inspirasi, terutama setelah ia memimpin tim nasional meraih gelar Piala Teluk yang bersejarah pada tahun 2007. Pengaruhnya terhadap pemain generasi mendatang sangat signifikan, karena banyak pesepak bola muda di Uni Emirat Arab menganggapnya sebagai idola dan berusaha meniru jejak langkahnya. Ia membantu meningkatkan profil sepak bola di negara tersebut dan menjadi simbol kebanggaan nasional.
8.2. Pencapaian dan dampak utama
Pencapaian utama Ismail Matar adalah memenangkan Bola Emas di Kejuaraan Dunia Remaja FIFA 2003, sebuah pengakuan global yang menempatkannya di antara talenta-talenta muda terbaik dunia. Lebih lanjut, keberhasilannya memimpin Uni Emirat Arab meraih gelar Piala Teluk pertama mereka pada tahun 2007, di mana ia juga menjadi pemain terbaik dan pencetak gol terbanyak, adalah momen yang mengubah sejarah sepak bola negara itu. Ia menjadi pahlawan nasional, membuktikan bahwa Uni Emirat Arab mampu bersaing dan menang di tingkat regional.
Di level klub, kesetiaannya kepada Al Wahda FC selama lebih dari dua dekade, bersama dengan gelar-gelar liga dan piala yang ia menangkan, mencerminkan komitmen dan kemampuannya untuk secara konsisten memberikan dampak positif. Ia juga menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa Al Wahda di Liga Profesional UEA, sebuah bukti ketajamannya di depan gawang. Ismail Matar tidak hanya seorang pemain berbakat, tetapi juga seorang pemimpin yang menginspirasi, yang melalui dedikasinya telah mengangkat standar sepak bola di Uni Emirat Arab dan mengukir namanya dalam sejarah olahraga negara tersebut.