1. Overview
Jyrki Juhani Järvilehto (lahir 31 Januari 1966), atau lebih dikenal dengan nama panggungnya JJ Lehto, adalah seorang mantan pembalap dan penyiar asal Finlandia. Ia dikenal atas kariernya yang luas di berbagai kategori balap motor, termasuk kiprahnya di Formula Satu dari tahun 1989 hingga 1994. Selain itu, Lehto juga meraih kesuksesan signifikan dalam balap mobil sport, di mana ia memenangkan American Le Mans Series pada tahun 2004 serta menjadi pemenang Le Mans 24 Jam dua kali, yaitu pada tahun 1995 dan 2005. Ia juga berhasil memenangkan Sebring 12 Jam dua kali, pada tahun 1999 dan 2005.
Lehto lahir dan dibesarkan di Espoo, Finlandia, dan memulai karier balapnya di balap gokart pada usia delapan tahun. Sebagai anak didik dari juara dunia Formula Satu 1982, Keke Rosberg, Lehto menjuarai berbagai gelar Formula Ford nasional dan kontinental, sebelum mendominasi Kejuaraan Formula Tiga Inggris pada tahun 1988. Selama enam musimnya di Formula Satu, Lehto berkompetisi dalam 70 Grand Prix untuk tim Onyx, Scuderia Italia, Sauber, dan Benetton, dengan satu-satunya podiumnya diraih bersama Scuderia Italia di Grand Prix San Marino 1991. Setelah pensiun dari balap, Lehto beralih menjadi komentator dan ahli olahraga untuk televisi Finlandia.
Aspek kontroversial dalam kehidupannya adalah insiden perahu pada Juni 2010 di Ekenäs, Finlandia, yang menyebabkan seorang rekannya meninggal dunia. Lehto pada awalnya dinyatakan bersalah atas pembunuhan tidak disengaja dan mengemudi di bawah pengaruh alkohol, dan dijatuhi hukuman 28 bulan penjara. Namun, ia mengajukan banding, dan pada November 2012, Pengadilan Banding Turku membatalkan vonis tersebut, mengutip bukti yang tidak meyakinkan mengenai siapa yang mengemudikan perahu saat insiden itu terjadi. Proses hukum ini menyoroti pentingnya evaluasi bukti yang cermat dalam sistem peradilan, memastikan keadilan dan proses hukum yang setara.
2. Awal kehidupan dan awal karier
Jyrki Juhani Järvilehto menunjukkan minat dan bakat dalam balap sejak usia dini, memulai perjalanannya di arena gokart dan secara bertahap beralih ke kategori balap formula junior, di mana ia meraih kesuksesan yang signifikan.
2.1. Masa kanak-kanak, pendidikan, dan perubahan nama
JJ Lehto, yang lahir dengan nama Jyrki Juhani Järvilehto pada 31 Januari 1966 di Espoo, Finlandia, memulai balapan gokart kompetitif pada usia enam tahun, yaitu pada tahun 1972. Pada masa remajanya, ia sering berhadapan dengan pembalap masa depan Formula Satu seperti Mika Häkkinen dan Mika Salo dalam balapan gokart junior. Selain bakatnya di lintasan balap, Lehto juga menunjukkan kecerdasan akademis, menyelesaikan pendidikan matematika di tingkat universitas.
Nama panggungnya, "JJ Lehto," yang lebih dikenal luas, adalah singkatan dari nama aslinya yang panjang dan sulit diucapkan bagi penutur bahasa Inggris. Ide perubahan nama ini pertama kali disarankan oleh Keke Rosberg, juara dunia Formula Satu 1982 yang juga berasal dari Finlandia, dan kemudian menjadi manajernya. Rosberg berpendapat bahwa nama "JJ Lehto" akan lebih mudah diingat oleh penggemar dan publik, mengikuti jejaknya sendiri yang juga dikenal dengan nama panggilan "Keke" daripada nama aslinya Keijo. Ide ini juga merupakan bagian dari strategi Rosberg untuk mempromosikan karier Lehto menjadi seorang pembalap profesional.
2.2. Karier awal gokart dan formula junior
Setelah masa-masa awal yang sukses di gokart, Lehto sempat beralih ke balap roda dua, yaitu motocross, pada tahun 1981 dan berkompetisi selama tiga tahun berikutnya dengan hasil yang menjanjikan. Namun, sebuah insiden kecelakaan saat balap motocross menyebabkan cedera pada lututnya, sehingga menyulitkannya untuk menahan dampak pendaratan yang berat dalam olahraga tersebut. Hal ini memaksa Lehto untuk menghentikan aktivitas motocross dan mempertimbangkan kembali jalur karier balapnya. Awalnya, ia sempat bercita-cita menjadi pembalap reli, namun rencana ini tidak terwujud karena sponsor yang telah didapatkan mendadak menarik diri sesaat sebelum debutnya.
Pada tahun 1985, Lehto akhirnya beralih ke balap empat roda dan memulai debutnya di ajang Formula Ford (FF) 1600 Finlandia. Meskipun bersaing ketat untuk gelar juara, ia gagal meraihnya di balapan terakhir karena kecelakaan. Namun, pada tahun 1986, ia menunjukkan dominasinya dengan meraih gelar juara di beberapa kejuaraan Formula Ford, termasuk EFDA European FF1600, Scandinavian FF1600, dan Finnish FF1600.
Tahun 1987 menjadi titik balik penting dalam karier Lehto, saat ia bergabung dengan Pacific Racing di kejuaraan British Formula 2000. Dengan kecepatan yang luar biasa, ia berhasil meraih 11 kemenangan dan menjadi juara di kejuaraan tersebut, serta menambah enam kemenangan lagi di European Formula 2000. Pada tahun yang sama, Keke Rosberg, yang telah mendengar reputasi Lehto, secara langsung menyaksikan balapan FF2000 di Sirkuit Silverstone di mana Lehto tampil sangat dominan. Terkesan dengan kecepatannya yang "luar biasa" dan karakternya yang baik, Rosberg menawarkan diri untuk menjadi manajer Lehto melalui perusahaan promosi olahraganya, Euro Promotion. Dengan dukungan Rosberg, Lehto secara resmi menjadi pembalap profesional dan menandatangani kontrak sponsor dengan Marlboro.
Pada tahun 1988, Lehto melanjutkan dominasinya dengan naik ke Kejuaraan Formula Tiga Inggris. Mengemudi untuk Marlboro Pacific Racing dengan mobil Reynard 883-Toyota, ia memenangkan delapan balapan, meraih enam posisi pole, dan mencatatkan 11 lap tercepat, yang membawanya meraih gelar juara seri. Kemenangan ini sangat mengesankan mengingat kompetisi yang ketat dari pembalap muda berbakat seperti Damon Hill (posisi ketiga), Martin Donnelly (keempat), Eddie Irvine (kelima), serta Roland Ratzenberger dan Gil de Ferran.
Pada tahun 1989, Lehto melangkah ke Kejuaraan Formula 3000 Internasional bersama Marlboro Pacific Racing. Meskipun ia sesekali menunjukkan kecepatan, musim itu tidak terlalu sukses, dengan hasil terbaik finis di posisi keempat di Grand Prix Pau. Namun, berkat dorongan Rosberg dan Marlboro, Lehto terpilih sebagai pembalap penguji untuk Scuderia Ferrari. Ia terlibat dalam pengembangan Ferrari 640 dan sistem transmisi semi-otomatis baru di fasilitas tes Fiorano Circuit. Di kemudian hari, ia juga mendapat kesempatan menguji mobil F1 tim Onyx di Sirkuit Paul Ricard, di mana ia mencatatkan waktu dua detik lebih cepat dari rekan setimnya di F3000, Eddie Irvine, yang baru pertama kali mengemudi mobil F1. Pengalaman ini menjadi jembatan bagi debutnya di Formula Satu pada akhir tahun yang sama.
3. Karier Formula Satu
Karier JJ Lehto di Formula Satu membentang dari tahun 1989 hingga 1994, sebuah periode yang ditandai oleh awal yang menjanjikan, tantangan tim yang berat, cedera, dan momen-momen kebrilianan.
3.1. Onyx (1989-1990)
JJ Lehto membuat debutnya di Formula Satu pada paruh akhir musim 1989, menggantikan Bertrand Gachot di tim Onyx. Grand Prix pertamanya, Grand Prix Portugal 1989 di Estoril, berakhir dengan kegagalan pra-kualifikasi. Namun, ia berhasil melakukan debut balap sesungguhnya di Grand Prix Spanyol berikutnya, meskipun balapan itu berakhir dengan putus sekolah akibat masalah girboks. Di balapan penutup musim yang basah di Adelaide, Lehto tampil menjanjikan dengan sempat menempati posisi kelima sebelum terpaksa mundur karena masalah kelistrikan akibat genangan air.
Pada musim 1990, Lehto tetap bersama Onyx, namun tim tersebut mengalami perubahan kepemilikan yang signifikan setelah Grand Prix Brasil 1990. Onyx dijual kepada pengusaha Swiss Peter Monteverdi, yang membawa serta pembalap Swiss Gregor Foitek-putra dari salah satu investor baru, Karl Foitek. Transisi ini berdampak buruk bagi tim. Masalah keuangan yang kronis, persiapan mobil yang buruk (termasuk poros penggerak yang terpasang terbalik di beberapa balapan), dan dugaan favoritisme terhadap Foitek sangat menghambat performa Lehto. Ia gagal kualifikasi dalam lima dari sepuluh balapan yang ia ikuti sebelum tim akhirnya mundur setelah Grand Prix Hungaria 1990. Di tengah kondisi tim yang kacau dan kekurangan staf teknis yang memadai, Lehto dan manajernya, Keke Rosberg, memutuskan untuk meninggalkan tim setelah tes di Sirkuit Monza pada Agustus, karena merasa tidak aman untuk terus berkompetisi.
3.2. Scuderia Italia (1991-1992)
Pada tahun 1991, Lehto bergabung dengan tim Scuderia Italia yang ambisius, didanai oleh Beppe Lucchini dan menggunakan sasis Dallara dengan mesin Judd V10. Ia berpasangan dengan Emanuele Pirro. Meskipun mobil mereka harus melalui sesi pra-kualifikasi karena hasil buruk tim pada tahun sebelumnya, mereka segera membuktikan diri sebagai pesaing yang layak di papan tengah. Di Grand Prix San Marino 1991 yang basah, Lehto menunjukkan performa luar biasa di tengah banyaknya pengunduran diri pembalap lain. Ia berhasil finis di posisi ketiga, meraih satu-satunya podium dalam karier Formula Satu-nya dan mencetak poin F1 pertamanya.
Meskipun Lehto tampil mengesankan di beberapa balapan lain, ia tidak berhasil mencetak poin lagi di sepanjang musim 1991 karena masalah keandalan mesin dan nasib buruk, hanya menyelesaikan empat balapan lainnya. Ia tetap bersama tim pada tahun 1992, kali ini berpasangan dengan Pierluigi Martini dan menggunakan mesin Ferrari V12. Namun, sasis baru Dallara B192 mengalami masalah penanganan yang parah, terutama karena kegagalan peredam mono-shock pada suspensi depan dan bobot berat mesin V12 yang membuat mobil sulit dikendalikan di tikungan. Lehto dan Martini berjuang keras sepanjang musim. Hasil terbaik Lehto adalah finis ketujuh di Grand Prix Belgia 1992, dan ia bahkan gagal kualifikasi di Grand Prix Hungaria 1992. Penampilan buruk ini disebabkan oleh masalah desain dan keandalan mobil, bukan kurangnya kemampuan pembalap.
3.3. Sauber (1993)
Pada tahun 1993, JJ Lehto mengamankan kursi kedua (bersama pembalap Austria Karl Wendlinger) di tim Sauber yang baru didirikan, yang menggunakan mesin Ilmor. Tim Sauber memiliki ekspektasi tinggi, dan Lehto dipilih sebagai salah satu pembalap utama mereka. Musim dimulai dengan sangat baik. Lehto berhasil bertahan di tengah hujan lebat di Kyalami untuk finis di posisi kelima, mencetak poin pada debut tim tersebut. Ia kemudian finis di posisi keempat di Imola, meskipun mobilnya mengalami kegagalan mesin menjelang akhir balapan.
Namun, setelah tabrakan dengan rekan setimnya Wendlinger di Monako, hubungan Lehto dengan Wendlinger dan juga dengan tim Sauber menjadi tegang. Penampilannya di sisa musim menurun drastis, dan ia tidak mencetak poin lagi setelah itu. Meskipun demikian, musimnya bersama Sauber menunjukkan potensi awal yang menjanjikan bagi tim dan Lehto sendiri.
3.4. Benetton (1994)
Musim 1994 menjadi periode yang singkat dan penuh cedera bagi JJ Lehto bersama tim Benetton. Setelah bersaing dengan Michele Alboreto dan Luca Badoer untuk mendapatkan kursi kedua di samping Michael Schumacher, Lehto berhasil mengamankan tempat tersebut. Namun, nasib buruk menimpanya saat uji coba pramusim mobil Benetton B194 yang baru. Lehto mengalami kecelakaan hebat di Sirkuit Silverstone, yang menyebabkan fraktur pada lehernya. Akibat cedera ini, pembalap penguji Jos Verstappen menggantikan posisinya untuk dua balapan pertama musim itu.
Lehto kembali ke kokpit untuk Grand Prix San Marino 1994 yang tragis, meskipun ada keraguan mengenai kebugarannya. Ia berhasil meraih posisi kelima dalam sesi kualifikasi, tetapi mobilnya mati saat start balapan, dan ditabrak dari belakang oleh mobil Lotus yang dikendarai Pedro Lamy, menyebabkan ia langsung tersingkir di lap pertama. Meskipun sempat menempati posisi ketiga di Grand Prix Spanyol 1994 sebelum mengalami kegagalan mesin, dan berhasil mencetak satu poin di Grand Prix Kanada 1994 (setelah diskualifikasi Christian Fittipaldi), jelas bahwa cederanya belum pulih sepenuhnya. Ia kemudian digantikan lagi oleh Verstappen untuk Grand Prix Prancis 1994.
Setelah itu, Lehto sempat kembali ke kokpit Benetton untuk Grand Prix Italia 1994 dan Grand Prix Portugal 1994, menggantikan Schumacher yang diskors. Namun, penampilannya tidak memuaskan, dan ia segera dilepaskan dari tim ketika Benetton merekrut Johnny Herbert. Pelepasan ini memberinya kesempatan untuk kembali berkompetisi di dua balapan terakhir musim 1994 bersama tim Sauber, karena cedera yang dialami Karl Wendlinger di Grand Prix Monako belum pulih dan penggantinya, Andrea de Cesaris, tidak dapat dihubungi. Lehto kembali ke Sauber untuk Grand Prix Jepang 1994 dan Grand Prix Australia 1994, namun ia tidak berhasil meraih poin dan musimnya berakhir dengan serangkaian tantangan. Meskipun demikian, selama periode istirahatnya dari Benetton, Lehto juga terlibat dalam pengujian mobil Ligier JS39B (yang menjadi anak perusahaan Benetton) dan memberikan masukan penting mengenai aerodinamika dan sasis, yang kemudian membantu peningkatan performa tim Ligier.
4. Karier balap pasca-Formula Satu
Setelah kariernya di Formula Satu berakhir, JJ Lehto melanjutkan perjalanannya di dunia balap dengan meraih kesuksesan gemilang di berbagai kategori, terutama dalam balap mobil turing dan mobil sport ketahanan.
4.1. Balap mobil turing
Setelah tidak lagi berkompetisi di Formula Satu, dan atas saran manajernya, Keke Rosberg, Lehto bergabung dengan kejuaraan DTM (Kejuaraan Mobil Turing Jerman) pada tahun 1995 dan 1996. Ia mengemudi untuk tim Opel, menggunakan mobil Opel Calibra V6 4x4. Meskipun dianggap sebagai pembalap yang sangat berbakat, kemenangan di DTM tidak berhasil ia raih. Namun, ia secara konsisten meraih hasil positif dan berhasil finis di posisi kelima dalam klasemen akhir musim 1996, termasuk podium di balapan kandangnya di Helsinki.
Pada tahun 1997, Lehto beralih ke Kejuaraan FIA GT, sebuah seri balap mobil sport. Ia bergabung dengan tim pabrikan BMW Motorsport yang mengoperasikan mobil McLaren F1 GTR yang legendaris, berpasangan dengan Steve Soper. Lehto menikmati awal musim yang sangat sukses, meraih empat kemenangan, termasuk di acara "Thunder In Helsinki" di hadapan penggemar kandangnya. Meskipun demikian, tim Mercedes-Benz dengan mobil mereka yang tangguh berhasil menyusul performa McLaren, sehingga Lehto harus puas finis di posisi kedua dalam kejuaraan, kalah dari mantan rival DTM-nya, Bernd Schneider.

4.2. Balap mobil sport dan ajang ketahanan
JJ Lehto mencapai puncak kesuksesan dalam karier balap pasca-Formula Satu di kategori balap mobil sport dan ajang ketahanan. Ia menjadi pembalap kunci di Le Mans 24 Jam pada tahun 1995, di mana ia bergabung dengan tim Kokusai Kaihatsu Racing sebagai penambahan mendadak, mengemudikan McLaren F1 GTR. Lehto memainkan peran integral dalam kemenangan ini, terutama saat ia melaju sangat cepat di tengah malam yang hujan, mengungguli pembalap lain hingga 30 detik per lap. Bersama rekan setimnya Yannick Dalmas dan Masanori Sekiya, ia memenangkan balapan ini dalam percobaan ketiganya, menjadikannya pembalap Finlandia pertama yang menjuarai Le Mans.
Pada tahun 1999, Lehto kembali ke tim BMW untuk American Le Mans Series (ALMS), mengemudikan mobil sport BMW V12 LMR. Ia memenangkan empat balapan, termasuk Sebring 12 Jam 1999, tetapi kehilangan gelar juara karena formalitas administratif-ia tidak diberikan poin yang diperoleh di Sebring karena belum memiliki lisensi balap Amerika saat itu. Pada tahun 2000, performa tim sedikit menurun seiring masuknya Audi R8 yang hampir tak terkalahkan.
Pada tahun 2001, BMW dan Lehto tetap di ALMS, beralih ke kelas GT dengan mobil BMW M3 GTR yang kontroversial. Tim ini hampir tidak terkalahkan, namun Lehto kalah dalam perebutan gelar juara dari rekan setimnya, Jörg Müller, yang memiliki lebih banyak lap tercepat dan memimpin balapan. Merasa M3 tidak cukup cepat sesuai keinginannya, Lehto menolak tawaran BMW untuk bergabung dengan mereka di Kejuaraan Mobil Turing Eropa (ETCC) pada tahun berikutnya.
Pada tahun 2002, Lehto sempat tidak memiliki pekerjaan balap, namun kemudian direkrut oleh Cadillac untuk program mobil sport mereka, Cadillac Northstar LMP, baik di Le Mans maupun di seri ALMS. Meskipun mobil Cadillac tidak secepat Audi R8 atau Panoz LMP, performa tim mulai membaik di paruh kedua tahun itu dengan meraih beberapa podium reguler. Namun, General Motors, perusahaan induk Cadillac, menghentikan proyek ini, membuat Lehto kembali tanpa pekerjaan. Beruntungnya, Champion Racing segera menawarinya kursi di tim mereka yang menggunakan Audi R8.

Bersama Champion Racing, Lehto meraih empat kemenangan pada tahun 2003, termasuk ajang bergengsi Petit Le Mans di Road Atlanta. Namun, kesuksesan terbesar baru datang pada tahun 2004, setelah tim pabrikan Audi mundur dari ALMS. Lehto akhirnya berhasil meraih gelar juara pertamanya sejak Formula Tiga Inggris 1988, mengumpulkan enam kemenangan di sepanjang musim. Meskipun paruh kedua musim 2005 mengecewakan dan mencegahnya meraih gelar juara ganda, ia berhasil mengakhiri karier balap penuh waktunya dengan catatan yang mengesankan, memenangkan kembali Sebring 12 Jam dan Le Mans 24 Jam.
Pada tahun 2006, tim Solaroli sempat mengumumkan rencana untuk membeli dua Porsche RS Spyder untuk berkompetisi di ALMS dengan Lehto dan Johnny Herbert sebagai pembalap, namun rencana tersebut tidak pernah terwujud.

4.3. Seri CART
Pada tahun 1998, JJ Lehto sempat beralih ke balap mobil roda terbuka Amerika, CART FedEx Championship Series, dengan harapan kembali ke balap formula. Ia bergabung dengan Hogan Racing sebagai pembalap pabrikan Mercedes-Benz, mengemudikan mobil Reynard-Mercedes nomor 9. Meskipun ia sempat memimpin beberapa lap dalam beberapa balapan, musimnya tidak terlalu sukses. Tim Hogan yang hanya mengoperasikan satu mobil dan memiliki anggaran terbatas tanpa sponsor utama, sering kali mengalami masalah mekanis selama balapan. Hasil terbaiknya adalah finis di posisi kelima. Musim 1998 menjadi tahun terakhir Lehto berkompetisi di balap formula, setelah itu ia sepenuhnya fokus pada balap mobil sport.
4.4. Penampilan balap lainnya
Setelah karier penuh waktunya, Lehto masih membuat beberapa penampilan balap sporadic. Pada tahun 2007, ia berpartisipasi dalam Daytona 24 Jam bersama Colin Braun dan Max Papis di tim Krohn Racing dengan mobil Pontiac-Riley. Namun, debutnya di ajang ini tidak sukses karena mobil mengalami masalah misfire, dan setelah menghabiskan banyak waktu di pit, ia finis di posisi ke-17. Pada tahun 2008, Lehto secara tak terduga kembali ke lintasan balap untuk mengemudi di balapan pendukung Speedcar Series di Grand Prix Malaysia, mengambil alih mobil nomor 90 yang sebelumnya ditinggalkan oleh Narain Karthikeyan.
5. Karier penyiaran
Setelah pensiun sebagai pembalap aktif, JJ Lehto beralih ke dunia penyiaran olahraga. Pada tahun 2001, ia bergabung dengan televisi Finlandia sebagai komentator ahli dan pakar balap. Ia menjadi sosok utama dalam siaran balapan Formula Satu di saluran MTV3 Finlandia dan juga untuk saluran berbayar MTV3 MAX hingga tahun 2010, sering berpasangan dengan Oskari Saari. Bahkan ketika menghadapi masalah hukum terkait insiden perahu, Lehto sempat kembali ke dunia penyiaran, menjadi komentator untuk acara DTM di saluran olahraga Finlandia URHOtv. Peran ini memungkinkannya untuk terus berbagi wawasan dan pengetahuannya tentang olahraga motor kepada publik.
6. Insiden perahu dan masalah hukum
Pada 17 Juni 2010, JJ Lehto terlibat dalam sebuah insiden perahu yang serius di Ekenäs, Finlandia. Insiden itu terjadi ketika perahu yang dikemudikannya bersama seorang teman, yang identitasnya tidak diungkapkan kepada publik, menabrak dasar jembatan di sebuah kanal. Akibat tabrakan tersebut, Lehto mengalami cedera, sementara temannya meninggal dunia di tempat kejadian. Penyelidikan awal mengungkapkan bahwa Lehto telah mengonsumsi alkohol sepanjang hari dan berada dalam kondisi mabuk berat saat insiden terjadi. Kecepatan perahu saat menabrak jembatan diperkirakan mencapai sekitar 74 km/h (40 knots) (sekitar 74 km/h), jauh melebihi batas kecepatan kanal yang hanya 9.3 km/h (5 knots) (sekitar 9.3 km/h).
Pada Januari 2011, hasil investigasi polisi menyimpulkan bahwa tidak ada seorang pun selain Lehto yang bisa mengemudikan perahu pada saat kejadian. Akibatnya, Lehto menghadapi beberapa tuduhan, termasuk pembunuhan tidak disengaja, mengemudi secara sembrono, dan mengemudi di bawah pengaruh alkohol. Meskipun ada tuduhan serius yang menggantung di atasnya, Lehto kembali ke dunia penyiaran olahraga sebagai komentator DTM untuk saluran URHOtv Finlandia.
Pada 14 Desember 2011, Pengadilan Distrik menyatakan Lehto bersalah atas pelayaran dalam keadaan mabuk dan pembunuhan tidak disengaja, menjatuhkan hukuman dua tahun empat bulan penjara. Namun, Lehto mengajukan banding atas putusan tersebut. Pada 30 November 2012, Pengadilan Banding Turku membatalkan semua tuduhan terhadapnya. Pengadilan banding menemukan bahwa bukti mengenai siapa yang mengemudikan perahu pada saat insiden itu tidak meyakinkan, sebuah keputusan yang sangat berarti dalam proses peradilan Lehto.
7. Prestasi dan penghargaan
Sepanjang kariernya yang panjang dan sukses, JJ Lehto telah mengumpulkan berbagai prestasi dan penghargaan signifikan di berbagai kategori balap:
- Juara Formula Ford Finlandia**: 1986
- Juara EFDA Formula Ford 1600**: 1986
- Juara Formula Ford 2000 Eropa**: 1987
- Juara Formula Ford 2000 Inggris**: 1987
- Juara Kejuaraan Formula Tiga Inggris**: 1988
- Pemenang Le Mans 24 Jam**: 1995 (bersama Yannick Dalmas dan Masanori Sekiya), 2005 (bersama Tom Kristensen dan Marco Werner)
- Pemenang Sebring 12 Jam**: 1999 (bersama Tom Kristensen dan Jörg Müller), 2005 (bersama Tom Kristensen dan Marco Werner)
- Juara American Le Mans Series**: 2004 (bersama Marco Werner)
- Pemenang Piala Nations' di Race of Champions**: 1999 (bersama Tommi Mäkinen dan Kari Tiainen)
- Pemenang Kelas Le Mans 24 Jam**: 1995 (GT1), 2003 (LMP900), 2005 (LMP900)
- Autosport National Racing Driver of the Year**: 1988
8. Statistik karier
8.1. Ringkasan Karier
Musim | Seri | Tim | Balapan | Kemenangan | Pole | Lap Tercepat | Podium | Poin | Posisi |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1985 | Formula Ford Finlandia | 5 | 0 | ? | ? | 3 | 31 | 4th | |
Nordic Formula Ford | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | 4 | 13th | ||
1986 | Formula Ford Finlandia | Formula Ford Finlandia | ? | ? | ? | ? | ? | ? | 1st |
EFDA Formula Ford 1600 | 5 | 3 | ? | ? | 3 | 70 | 1st | ||
Formula Ford Festival | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | N/A | NC | ||
1987 | Formula Ford 2000 Europe | Pacific Racing | 7 | 6 | ? | 4 | 6 | 128 | 1st |
Formula Ford 2000 Great Britain | ? | ? | ? | ? | ? | ? | 1st | ||
Formula Ford 2000 Netherlands | ? | ? | ? | ? | ? | 40 | 5th | ||
1988 | British Formula Three | Pacific Racing | 18 | 8 | 6 | 11 | 14 | 164 | 1st |
Macau Grand Prix | Pacific Racing w/ Marlboro Theodore Racing | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | N/A | DNF | |
1989 | International Formula 3000 | Pacific Racing | 9 | 0 | 0 | 0 | 0 | 6 | 14th |
Formula One | Moneytron Onyx Formula One | 2 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | NC | |
1990 | Formula One | Monteverdi Onyx Formula One | 5 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | NC |
24 Hours of Le Mans | Richard Lloyd Racing | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | N/A | DNF | |
Italya Sport | |||||||||
1991 | Formula One | Scuderia Italia SpA | 16 | 0 | 0 | 0 | 1 | 4 | 12th |
24 Hours of Le Mans | Porsche Kremer Racing | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | N/A | 9th | |
1992 | Formula One | Scuderia Italia SpA | 15 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | NC |
1993 | Formula One | Team Sauber Formula 1 | 16 | 0 | 0 | 0 | 0 | 5 | 13th |
1994 | Formula One | Mild Seven Benetton Ford | 8 | 0 | 0 | 0 | 0 | 1 | 24th |
Sauber Mercedes | |||||||||
1995 | Deutsche Tourenwagen Meisterschaft | Opel Team Joest | 14 | 0 | 0 | 0 | 0 | 36 | 13th |
International Touring Car Series | 10 | 0 | 0 | 0 | 1 | 26 | 11th | ||
BPR Global GT Series | Toyota Team Tom's | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | NC | |
24 Hours of Le Mans | Kokusai Kaihatsu Racing | 1 | 1 | 0 | 0 | 1 | N/A | 1st | |
1996 | International Touring Car Championship | Team Rosberg Opel | 25 | 0 | 0 | 0 | 5 | 148 | 5th |
BPR Global GT Series | Gulf Racing/GTC Motorsport | 2 | 1 | 1 | 0 | 2 | 55 | 32nd | |
24 Hours of Le Mans | Gulf Racing/GTC Racing | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | N/A | 9th | |
1997 | FIA GT Championship | BMW Motorsport | 11 | 4 | 3 | 1 | 8 | 59 | 2nd |
24 Hours of Le Mans | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | N/A | DNF | ||
1998 | CART FedEx Championship Series | Hogan Racing | 19 | 0 | 0 | 0 | 0 | 25 | 20th |
1999 | American Le Mans Series | BMW Motorsport | 6 | 4 | 3 | 3 | 6 | 123 | 4th |
24 Hours of Le Mans | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | N/A | DNF | ||
2000 | American Le Mans Series | BMW Motorsport | 11 | 2 | 1 | 0 | 8 | 220 | 6th |
2001 | American Le Mans Series | BMW Motorsport | 10 | 4 | 2 | 0 | 7 | 180 | 2nd |
2002 | American Le Mans Series | Team Cadillac | 5 | 0 | 0 | 0 | 4 | 101 | 13th |
24 Hours of Le Mans | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | N/A | 12th | ||
Deutsche Tourenwagen Masters | OPC Euroteam | 2 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 21st | |
2003 | American Le Mans Series | Champion Racing | 9 | 4 | 2 | 2 | 8 | 163 | 3rd |
24 Hours of Le Mans | 1 | 0 | 0 | 0 | 1 | N/A | 3rd | ||
2004 | American Le Mans Series | Champion Racing | 9 | 6 | 1 | 6 | 9 | 164 | 1st |
24 Hours of Le Mans | 1 | 0 | 0 | 0 | 1 | N/A | 3rd | ||
2005 | American Le Mans Series | Champion Racing | 10 | 3 | 0 | 2 | 7 | 148 | 3rd |
24 Hours of Le Mans | 1 | 1 | 0 | 0 | 1 | N/A | 1st | ||
2007 | Rolex Sports Car Series | Krohn Racing | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | 20 | 66th |
2008 | Speedcar Series | Speedcar Team | 6 | 0 | 0 | 0 | 0 | 1 | 16th |
8.2. Hasil Lengkap Kejuaraan Formula Tiga Inggris
(Balapan dalam huruf tebal menunjukkan posisi pole) (Balapan dalam huruf miring menunjukkan lap tercepat)
Tahun | Peserta | Mesin | Kelas | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | Kejuaraan Pembalap | Poin |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1988 | Pacific Racing | Toyota | A | THR 1 | SIL 1 | THR Ret | BRH 24 | DON 2 | SIL 1 | BRH 1 | THR Ret | SIL 1 | DON 1 | SIL 3 | SNE 3 | OUL 2 | SIL 1 | BRH Ret | SPA 1 | THR 2 | SIL 3 | 1st | 164 |
8.3. Hasil Lengkap Grand Prix Makau
Tahun | Tim | Sasis/Mesin | Kualifikasi | Balapan 1 | Balapan 2 | Peringkat Keseluruhan |
---|---|---|---|---|---|---|
1988 | Pacific Racing w/ Marlboro Theodore Racing | Reynard・Toyota | 2nd | 4 | DNF | DNF |
8.4. Hasil Lengkap Kejuaraan Formula 3000 Internasional
Tahun | Peserta | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | Kejuaraan Pembalap | Poin |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1989 | Pacific Racing | SIL DSQ | VAL Ret | PAU 4 | JER 6 | PER Ret | BRH Ret | BIR Ret | SPA 5 | BUG Ret | DIJ | 14th | 6 |
8.5. Hasil Lengkap Formula Satu
Tahun | Peserta | Sasis | Mesin | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | WDC | Poin |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1989 | Moneytron Onyx Formula One | Onyx ORE-1 | Ford V8 | BRA | SMR | MON | MEX | USA | CAN | FRA | GBR | GER | HUN | BEL | ITA | POR DNPQ | ESP Ret | JPN DNPQ | AUS Ret | NC | 0 |
1990 | Monteverdi Onyx Formula One | Onyx ORE-1 | Ford V8 | USA DNQ | BRA DNQ | NC | 0 | ||||||||||||||
Onyx ORE-1B | Ford V8 | SMR 12 | MON Ret | CAN Ret | MEX Ret | FRA DNQ | GBR DNQ | GER NC | HUN DNQ | BEL | ITA | POR | ESP | JPN | AUS | ||||||
1991 | Scuderia Italia SpA | Dallara BMS-191 | Judd V10 | USA Ret | BRA Ret | SMR 3 | MON 11 | CAN Ret | MEX Ret | FRA Ret | GBR 13 | GER Ret | HUN Ret | BEL Ret | ITA Ret | POR Ret | ESP 8 | JPN Ret | AUS 12 | 12th | 4 |
1992 | Scuderia Italia SpA | Dallara BMS-192 | Ferrari V12 | RSA Ret | MEX 8 | BRA 8 | ESP Ret | SMR 11 | MON 9 | CAN 9 | FRA 9 | GBR 13 | GER 10 | HUN DNQ | BEL 7 | ITA 11 | POR Ret | JPN 9 | AUS Ret | NC | 0 |
1993 | Team Sauber Formula 1 | Sauber C12 | Sauber V10 | RSA 5 | BRA Ret | EUR Ret | SMR 4 | ESP Ret | MON Ret | CAN 7 | FRA Ret | GBR 8 | GER Ret | HUN Ret | BEL 9 | ITA Ret | POR 7 | JPN 8 | AUS Ret | 13th | 5 |
1994 | Mild Seven Benetton Ford | Benetton B194 | Ford V8 | BRA | PAC | SMR Ret | MON 7 | ESP Ret | CAN 6 | FRA | GBR | GER | HUN | BEL | ITA 9 | POR Ret | EUR | 24th | 1 | ||
Sauber Mercedes | Sauber C13 | Mercedes V10 | JPN Ret | AUS 10 |
8.6. Hasil Balap Roda Terbuka Amerika
8.6.1. CART
Tahun | Tim | No. | Sasis | Mesin | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | Peringkat | Poin | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1998 | Hogan Racing | 9 | Reynard 98i | Mercedes-Benz IC108E | MIA 14 | MOT 29 | LBH 18 | NZR 16 | RIO 10 | STL 9 | MIL 19 | DET 26 | POR 25 | CLE 28 | TOR 24 | MIS 20 | MDO 15 | ROA 18 | VAN 8 | LS 28 | HOU 10 | SRF 5 | FON 21 | 20th | 25 |
8.7. Hasil Lengkap American Le Mans Series
Tahun | Peserta | Kelas | Sasis | Mesin | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | Peringkat | Poin | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1999 | BMW Motorsport | LMP | BMW V12 LMR | BMW S70 6.0 L V12 | SEB 1 | ATL | MOS | SON 1 | POR 2 | PET 3 | MON 1 | LSV 1 | 4th | 123 | |||||
2000 | BMW Motorsport | LMP | BMW V12 LMR | BMW S70 6.0 L V12 | SEB 3 | CHA 1 | SIL 1 | NÜR 2 | SON 3 | MOS 2 | TEX 4 | ROS 3 | PET 5 | MON 3 | LSV 9 | ADE | 6th | 220 | |
2001 | BMW Motorsport | GT | BMW M3 | BMW 3.2L I6 | TEX 5 | 2nd | 180 | ||||||||||||
BMW M3 GTR | BMW 4.0L V8 | SEB 3 | DON Ret | JAR 2 | SON 1 | POR 3 | MOS 1 | MID 1 | MON 1 | PET 4 | |||||||||
2002 | Team Cadillac | LMP900 | Cadillac Northstar LMP02 | Cadillac Northstar 4.0L Turbo V8 | SEB Ret | SON | MID | AME | WAS | TRO | MOS 3 | MON 3 | MIA 2 | PET 3 | 13th | 101 | |||
2003 | ADT Champion Racing | LMP900 | Audi R8 | Audi 3.6L Turbo V8 | SEB 2 | ATL 1 | SON 2 | TRO 2 | MOS 4 | AME 1 | MON 3 | MIA 1 | PET 1 | 3rd | 163 | ||||
2004 | ADT Champion Racing | LMP1 | Audi R8 | Audi 3.6L Turbo V8 | SEB 2 | MID 1 | LIM 1 | SON 1 | POR 1 | MOS 2 | AME 1 | PET 1 | MON 2 | 1st | 164 | ||||
2005 | ADT Champion Racing | LMP1 | Audi R8 | Audi 3.6L Turbo V8 | SEB 1 | ATL 1 | MID 5 | LIM 1 | SON 3 | POR Ret | AME 3 | MOS 2 | PET 3 | MON 4 | 3rd | 148 |
8.8. Hasil Lengkap Le Mans 24 Jam
Tahun | Tim | Co-Pembalap | Mobil | Kelas | Lap | Posisi Keseluruhan | Posisi Kelas |
---|---|---|---|---|---|---|---|
1990 | Richard Lloyd Racing Italya Sport | Manuel Reuter James Weaver | Porsche 962C GTi | C1 | 181 | DNF | DNF |
1991 | Porsche Kremer Racing | Manuel Reuter Harri Toivonen | Porsche 962CK6 | C2 | 343 | 9th | 9th |
1995 | Kokusai Kaihatsu Racing | Yannick Dalmas Masanori Sekiya | McLaren F1 GTR | GT1 | 298 | 1st | 1st |
1996 | Gulf Racing GTC Racing | Ray Bellm James Weaver | McLaren F1 GTR | GT1 | 323 | 9th | 7th |
1997 | Team BMW Motorsport BMW Team Schnitzer | Steve Soper Nelson Piquet | McLaren F1 GTR | GT1 | 236 | DNF | DNF |
1999 | Team BMW Motorsport | Tom Kristensen Jörg Müller | BMW V12 LMR | LMP | 304 | DNF | DNF |
2002 | Team Cadillac | Éric Bernard Emmanuel Collard | Cadillac Northstar LMP02 | LMP900 | 334 | 12th | 10th |
2003 | Champion Racing | Emanuele Pirro Stefan Johansson | Audi R8 | LMP900 | 372 | 3rd | 1st |
2004 | ADT Champion Racing | Marco Werner Emanuele Pirro | Audi R8 | LMP900 | 368 | 3rd | 3rd |
2005 | ADT Champion Racing | Tom Kristensen Marco Werner | Audi R8 | LMP900 | 370 | 1st | 1st |
8.9. Hasil Lengkap Deutsche Tourenwagen Meisterschaft/Masters
Tahun | Tim | Mobil | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | Posisi | Poin |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1995 | Opel Team Joest | Opel Calibra V6 4x4 | HOC 1 8 | HOC 2 4 | AVU 1 10 | AVU 2 20 | NOR 1 7 | NOR 2 Ret | DIE 1 15 | DIE 2 8 | NÜR 1 NC | NÜR 2 Ret | ALE 1 Ret | ALE 2 8 | HOC 1 6 | HOC 2 6 | 13th | 36 | ||||||
2002 | OPC Euroteam | Opel Astra V8 Coupé 2001 | HOC QR | HOC CR | ZOL QR | ZOL CR | DON QR | DON CR | SAC QR | SAC CR | NOR QR | NOR CR | LAU QR | LAU CR | NÜR QR | NÜR CR | A1R QR 18 | A1R CR 10 | ZAN QR | ZAN CR | HOC QR | HOC CR | 21st | 0 |
8.10. Lengkap Kejuaraan Mobil Turing Internasional
Tahun | Tim | Mobil | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | Posisi | Poin |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1995 | Opel Team Joest | Opel Calibra V6 4x4 | MUG 1 11 | MUG 2 8 | HEL 1 3 | HEL 2 Ret | DON 1 14 | DON 2 11 | EST 1 11 | EST 2 11 | MAG 1 8 | MAG 2 5 | 11th | 26 | ||||||||||||||||
1996 | Team Rosberg Opel | Opel Calibra V6 4x4 | HOC 1 15 | HOC 2 Ret | NÜR 1 5 | NÜR 2 2 | EST 1 16 | EST 2 Ret | HEL 1 5 | HEL 2 3 | NOR 1 4 | NOR 2 3 | DIE 1 7 | DIE 2 Ret | SIL 1 5 | SIL 2 2 | NÜR 1 7 | NÜR 2 5 | MAG 1 5 | MAG 2 3 | MUG 1 9 | MUG 2 15 | HOC 1 5 | HOC 2 8 | INT 1 6 | INT 2 9 | SUZ 1 Ret | SUZ 2 8 | 5th | 148 |