1. Kehidupan Awal dan Latar Belakang
Joakim Bonnier memulai karier balapnya sejak usia muda, tumbuh di lingkungan keluarga yang kaya dan terpelajar, yang memberinya landasan kuat untuk pengembangan pribadi dan profesionalnya di kemudian hari.
1.1. Masa Kecil dan Pendidikan
Karl Jockum Jonas Bonnier lahir di Stockholm, Swedia, pada tanggal 31 Januari 1930. Ia berasal dari keluarga Bonnier yang kaya dan terkemuka di Swedia, yang merupakan keluarga pengontrol dari grup penerbitan eponymous Bonnier Group. Ayahnya, Gert Bonnier, adalah seorang profesor genetika di Universitas Stockholm. Meskipun banyak anggota keluarganya yang besar berkecimpung dalam bisnis penerbitan dan orang tuanya berharap ia menjadi seorang dokter, Joakim sempat bercita-cita untuk masuk ke bisnis penerbitan keluarga. Ia menghabiskan satu tahun belajar bahasa di Universitas Oxford sebelum melanjutkan ke Paris, Prancis, dengan tujuan untuk mempelajari lebih lanjut tentang industri penerbitan. Bonnier dikenal memiliki kemampuan multibahasa dan dapat berbicara dalam enam bahasa.
1.2. Pembentukan Karier Awal
Bonnier memulai karier balap kompetitif di Swedia pada usia 17 tahun, dengan mengendarai sepeda motor tua Harley-Davidson. Setelah perjalanannya ke Paris pada tahun 1951, ia kembali ke Swedia dan kemudian berpartisipasi dalam beberapa reli sebagai pemilik bangga sebuah mobil Simca. Berkat latar belakangnya di Nordik, ia dikenal memiliki kemampuan mengemudi yang tak terkalahkan di atas es.
2. Karier Utama di Olahraga Motor
Joakim Bonnier memiliki karier yang panjang dan beragam di olahraga motor, tidak hanya di Formula Satu tetapi juga di balap mobil sport, mencapai puncak prestasi di kedua disiplin tersebut.
2.1. Formula One
Perjalanan Joakim Bonnier di Formula Satu membentang dari debutnya pada tahun 1956 hingga pensiunnya pada tahun 1971, di mana ia mencatatkan satu kemenangan penting dan menghadapi berbagai tantangan.
2.1.1. Debut F1 dan Kegiatan Awal
Bonnier membuat debutnya di Formula Satu pada Grand Prix Italia 1956, balapan terakhir musim tersebut, dengan mengendarai mobil Maserati 250F. Meskipun pada balapan pertamanya ia harus mundur (Retirement), ia tetap menjadi salah satu pembalap Nordik pertama yang berkompetisi di Formula Satu. Musim 1957 melihatnya berpartisipasi dalam empat balapan, namun hanya menyelesaikan satu di antaranya, finis di posisi ke-7 pada Grand Prix Argentina 1957. Pada tahun 1958, ia awalnya berkompetisi sebagai pembalap privatir dengan Maserati, tetapi mengalami kesulitan meraih hasil yang signifikan. Karier balapnya nyaris berakhir pada September 1958 dalam sebuah balapan di Sirkuit Imola. Ia mengendarai Maserati 1500cc dan, setelah awal yang buruk, berhasil melewati Luigi Musso dan mendekati pemimpin balapan, Eugenio Castellotti. Namun, ia kehilangan kendali saat sebuah mobil lain langsung masuk ke jalurnya di tikungan cepat. Maserati-nya menabrak batu besar di tepi jalan dan terlempar. Pembalap lain melaju di bawahnya saat mobilnya terbalik di udara, dan saat terbalik, helm pembalap lain bersentuhan dengan helmnya. Maserati Bonnier mendarat menyamping sebelum tergelincir sejauh 23 m (75 ft) dan masuk ke selokan, tempat mobilnya berhenti menabrak tiang. Bonnier terlempar keluar dari mobil dan menderita gegar otak, beberapa patah tulang rusuk, dan patah tulang belakang. Mobilnya hancur total.
2.1.2. Era BRM dan Kemenangan Pertama
Pada akhir musim 1958, Bonnier bergabung dengan tim pabrikan BRM. Dalam balapan keduanya bersama BRM, Grand Prix Maroko 1958, ia berhasil finis di posisi keempat, mencetak poin Formula Satu pertamanya. Pencapaian terbesarnya di Formula Satu adalah kemenangannya di Grand Prix Belanda 1959 di Zandvoort. Ia tidak hanya meraih pole position di balapan tersebut, tetapi juga memenangkan perlombaan, menjadikannya pembalap Swedia pertama yang memenangkan Grand Prix Formula Satu. Kemenangan ini juga merupakan yang pertama bagi tim BRM. Meskipun BRM P25 dikenal sebagai mobil yang sangat tidak dapat diandalkan-dengan Dan Gurney dan Hans Herrmann mengalami kecelakaan parah akibat kegagalan rem di balapan yang sama-mobil Bonnier berfungsi dengan baik. Kemenangan ini adalah satu-satunya kemenangan dan podiumnya di Formula Satu. Pada musim tersebut, ia finis di peringkat kedelapan dalam Kejuaraan Dunia Pembalap. Selain itu, Bonnier juga memenangkan Grand Prix Jerman 1960 dengan Porsche 718, sebuah balapan yang diadakan untuk Formula Dua sebagai persiapan perubahan regulasi tahun 1961.
2.1.3. Kegiatan dengan Porsche dan Pembalap Privatir

Meskipun ia pernah meraih kemenangan dengan tim pabrikan seperti BRM, Bonnier tidak sering mengemudi untuk tim-tim pabrikan besar lainnya sepanjang kariernya, dengan hanya sesekali menjadi pembalap pengganti untuk tim seperti Lotus, Brabham, dan Honda. Setelah debutnya dengan Maserati pabrikan, ia kemudian mengemudi untuk timnya sendiri, Joakim Bonnier Racing Team, dan untuk Scuderia Centro Sud milik Mimmo Dei pada akhir tahun 1950-an.
Setelah Porsche keluar dari balap Grand Prix pada akhir musim Formula Satu 1962, Bonnier beralih ke Rob Walker Racing Team, satu-satunya tim privatir yang berhasil meraih kemenangan dalam ajang Kejuaraan Dunia. Di sana, ia mengendarai mobil Cooper dan Brabham, namun hanya berhasil meraih sedikit poin.
Pada tahun 1966, ia kembali membentuk timnya sendiri, Anglo-Suisse Racing Team (yang kemudian berganti nama menjadi Ecurie Bonnier), namun minatnya di Formula Satu perlahan memudar. Musim penuh terakhirnya adalah tahun 1968, di mana ia mengganti Cooper T86 lamanya dengan McLaren M5A yang juga sudah tua. Ia sesekali masih balapan di Formula Satu hingga tahun 1971, dengan balapan terakhirnya di Grand Prix Amerika Serikat 1971.

2.1.4. Partisipasi dalam Film 'Grand Prix'
Pada tahun 1966, Joakim Bonnier menjabat sebagai penasihat balap untuk film epik balap motor Grand Prix yang dibintangi oleh James Garner. Ia bekerja bersama pembalap Amerika Phil Hill, Richie Ginther, dan Carroll Shelby. Semua pembalap yang disebutkan (termasuk Garner, yang mengemudikan sendiri semua adegan balapnya) dipekerjakan sebagai pembalap untuk adegan-adegan balap dalam film tersebut. Selama syuting Grand Prix Belgia 1966 di sirkuit Spa-Francorchamps yang terkenal dan sangat cepat, Bonnier, bersama lebih dari separuh peserta termasuk Jackie Stewart, Bob Bondurant, Graham Hill, dan Denny Hulme, mengalami kecelakaan pada lap pertama balapan. Menurut Phil Hill, Bonnier terlempar "melalui jendela lantai atas sebuah rumah di sebelah lintasan" dan tidak dapat berpartisipasi dalam syuting selanjutnya di sirkuit tersebut.
2.2. Balap Mobil Sport
Secara paralel dengan kariernya di Formula Satu, Joakim Bonnier juga sangat aktif dan sukses dalam balap mobil sport, meraih beberapa kemenangan bergengsi di ajang-ajang besar.
2.2.1. Kemenangan Balap Mobil Sport Utama

Bonnier mulai berpartisipasi dalam balap mobil sport sebelum ia memulai di Formula Satu, berkompetisi di Kejuaraan Mobil Tur Swedia pada tahun 1954 dan 1955. Ia meraih kemenangan besar pertamanya di Targa Florio 1960, berpasangan dengan Hans Herrmann, mengemudikan Porsche 718 pabrikan. Pada tahun 1962, ia membawa Ferrari 250 TR yang diikutsertakan oleh Pangeran Giovanni Volpi meraih kemenangan di Balap 12 Jam Sebring, berbagi mobil dengan Lucien Bianchi. Pada tahun 1963, ia kembali menjadi pemenang di Targa Florio, kali ini bersama Carlo Mario Abate di Porsche 718 lainnya.
Tahun 1964 adalah tahun terbaiknya dalam balap mobil sport. Ia berpasangan dengan Graham Hill mengemudikan Ferrari 330P yang diikutsertakan oleh Maranello Concessionaires, meraih posisi kedua di Balap 24 Jam Le Mans dan kemenangan di Montlhéry. Sebuah balapan 12 jam di Reims juga memberinya posisi pertama dengan Ferrari 250LM. Kemenangan terakhirnya dalam ajang mobil sport besar adalah Nürburgring 1000 km 1966, di mana ia berpasangan dengan Phil Hill mengendarai Chaparral 2D. Setelah itu, ia masih berhasil meraih kemenangan di balapan yang lebih kecil, seperti Barcelona 1000 km di Sirkuit Montjuïc pada tahun 1971 (bersama Ronnie Peterson), dan Balap 4 Jam Le Mans pada tahun 1972 (bersama Hughes de Fierlant), yang merupakan kemenangan terakhirnya secara keseluruhan sebelum kematiannya.
2.2.2. Balap 24 Jam Le Mans
Joakim Bonnier berpartisipasi dalam Balap 24 Jam Le Mans sebanyak 13 kali, dari tahun 1957 hingga 1972. Meskipun ia sering kali gagal finis (DNF), hasil terbaiknya adalah posisi kedua secara keseluruhan pada tahun 1964. Dalam balapan tersebut, ia berpasangan dengan Graham Hill mengendarai Ferrari 330P untuk tim Maranello Concessionaires.
2.2.3. Can-Am dan Kejuaraan Mobil Sport Eropa
Pada tahun 1968, Bonnier membeli McLaren M6B untuk berkompetisi di seri Can-Am. Pada penampilan pertamanya di Grand Prix Karlskoga Swedia, Bonnier meraih pole position, namun setelah keluar jalur pada lap pertama, ia finis di posisi kedua di belakang David Piper dengan Ferrari 330P3/4. Ia kemudian mengendarai McLaren-nya di lima dari enam balapan Can-Am, dengan hasil terbaik finis di posisi kedelapan di Las Vegas. Ia sering kali diganggu oleh masalah mekanis sepanjang musim. Namun, ia berhasil finis ketiga dengan M6B di balapan Mt Fuji 200 mil.
Pada tahun 1970, ia mengendarai Lola T210 meraih kemenangan di Kejuaraan Mobil Sport Eropa 2 Liter, mengamankan gelar juara pembalap pada akhir musim dengan 48 poin.
3. Kegiatan dan Peran Lain
Selain karier balapnya sebagai pembalap, Joakim Bonnier juga memiliki peran penting dalam pengembangan dan manajemen olahraga motor.
3.1. Manajemen dan Operasi Tim
Pada awal tahun 1970-an, Joakim Bonnier mulai mengambil peran yang lebih besar dalam mengelola timnya sendiri, Ecurie Bonnier. Ia memasukkan beberapa mobil ke ajang Kejuaraan Mobil Sport Dunia, dan dirinya sendiri mulai mengurangi peran mengemudi. Ini menunjukkan transisinya dari seorang pembalap murni menjadi seorang eksekutif olahraga motor yang juga bertanggung jawab atas operasional tim.

3.2. Advokasi Keselamatan
Joakim Bonnier adalah salah satu tokoh kunci dalam perjuangan untuk meningkatkan keselamatan lintasan di olahraga motor, sebuah gerakan yang mulai berkembang pada masa itu. Sebagai ketua Grand Prix Drivers' Association (GPDA), ia memimpin upaya-upaya untuk memperbaiki standar keselamatan bagi para pembalap. Perannya dalam GPDA mencerminkan kepeduliannya terhadap kesejahteraan pembalap dan warisan positifnya di luar lintasan balap.
4. Aspek Pribadi dan Anekdot
Joakim Bonnier dikenal sebagai sosok yang cerdas dan berkarakter unik dalam dunia balap.
4.1. Kepribadian dan Kemampuan Intelektual
Bonnier dikenal sebagai pembalap yang intelektual, sebuah julukan yang tidak lazim di kalangan pembalap pada masanya. Ia fasih berbicara dalam enam bahasa, yang memberinya kemampuan unik untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara global dalam lingkungan olahraga motor. Selain kecerdasannya, ia juga dikenal karena gaya mengemudinya yang istimewa, terutama kemampuannya yang "tak terkalahkan" di atas es, sebuah keahlian yang ia asah di negara asalnya, Swedia. Ia juga dianggap memiliki "penilaian yang baik," yang berkontribusi pada reputasinya sebagai pembalap yang cerdas.
4.2. Anekdot Terkenal
Salah satu anekdot terkenal yang melibatkan Joakim Bonnier adalah perannya dalam penamaan Damon Hill, putra dari rekan sesama pembalap, Graham Hill. Bonnierlah yang memberikan nama "Damon" kepada putra Graham, yang kelak juga menjadi juara dunia Formula Satu.
5. Hubungan dengan Honda
Joakim Bonnier memiliki hubungan yang menarik dan unik dengan produsen mobil Jepang, Honda, yang melibatkan interaksi signifikan dalam sejarah Formula Satu.
Pada Grand Prix Jerman 1964, ketika Honda berencana untuk membuat debut Formula Satu mereka dengan mobil Honda RA271 dan pembalap baru Ronnie Bucknam di sirkuit Nürburgring yang menantang, Bonnier sebagai ketua GPDA menyuarakan keberatannya. Ia berpendapat bahwa akan sangat "sembrono dan berbahaya" bagi tim pendatang baru untuk debut dengan pembalap baru di lintasan yang begitu sulit. Meskipun demikian, Honda tetap melanjutkan partisipasinya.
Empat tahun kemudian, pada Grand Prix Meksiko 1968, setelah mesin BRM V12 pada McLaren M5A Bonnier rusak pada hari kedua latihan, ia segera meminta untuk meminjam mobil cadangan dari Honda. Honda memenuhi permintaannya, dan Bonnier berkompetisi dengan mobil Honda RA301 kedua. Ia berhasil finis di posisi kelima dalam balapan tersebut, memberikan poin terakhir bagi Honda di Formula Satu sebelum mereka sementara waktu menarik diri dari olahraga tersebut hingga tahun 2000. Kejadian ini menyoroti profesionalisme dan sportivitas dalam komunitas balap, meskipun ada perbedaan pendapat sebelumnya.
6. Kematian
Joakim Bonnier meninggal dunia dalam kecelakaan tragis saat berkompetisi di Balap 24 Jam Le Mans 1972, pada tanggal 11 Juni 1972. Kecelakaan itu terjadi di lintasan lurus antara Mulsanne Corner dan Indianapolis. Mobil Lola T280-Cosworth open-top yang dikendarainya bertabrakan dengan Ferrari Daytona yang dikendarai oleh pembalap amatir Swiss, Florian Vetsch. Akibat tabrakan itu, mobil Bonnier terlempar melintasi pagar Armco dan menabrak pepohonan di samping lintasan. Ia meninggal di tempat kejadian. Menurut Vic Elford, pembalap yang mengemudi Alfa Romeo Tipo 33 pabrikan dan berhenti untuk membantu Vetsch keluar dari Ferrari-nya yang terbakar, hal terakhir yang ia lihat dari Lola Bonnier adalah mobil itu "berputar ke pepohonan seperti helikopter".
7. Statistik Karier
7.1. Hasil Kejuaraan Dunia Formula One
(Balapan dalam huruf tebal menunjukkan posisi pole)
(Balapan dalam huruf miring menunjukkan lap tercepat)
Tahun | Peserta | Sasis | Mesin | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | WDC | Poin |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1956 | Officine Alfieri Maserati | Maserati 250F | Maserati 250F1 2.5 L6 | ARG | MON | 500 | BEL | FRA | GBR | GER | ITA Ret | NC | 0 | |||||
1957 | Scuderia Centro Sud | Maserati 250F | Maserati 250F1 2.5 L6 | ARG 7 | PES Ret | ITA Ret | NC | 0 | ||||||||||
Jo Bonnier | MON DNA | 500 | FRA | GBR Ret | GER | |||||||||||||
1958 | Scuderia Centro Sud | Maserati 250F | Maserati 250F1 2.5 L6 | ARG DNA | GER Ret | 20th | 3 | |||||||||||
Jo Bonnier | MON Ret | NED 10 | 500 | BEL 9 | GBR Ret | POR Ret | ||||||||||||
Giorgio Scarlatti | FRA 8 | |||||||||||||||||
Owen Racing Organisation | BRM P25 | BRM P25 2.5 L4 | ITA Ret | MOR 4 | ||||||||||||||
1959 | Owen Racing Organisation | BRM P25 | BRM P25 2.5 L4 | MON Ret | 500 | NED 1 | FRA Ret | GBR Ret | GER 5 | POR Ret | ITA 8 | USA | 8th | 10 | ||||
1960 | Owen Racing Organisation | BRM P25 | BRM P25 2.5 L4 | ARG 7 | 18th | 4 | ||||||||||||
BRM P48 | MON 5 | 500 | NED Ret | BEL Ret | FRA Ret | GBR Ret | POR Ret | ITA | USA 5 | |||||||||
1961 | Porsche System Engineering | Porsche 787 | Porsche 547/3 1.5 F4 | MON 12 | NED 11 | 15th | 3 | |||||||||||
Porsche 718 | BEL 7 | FRA 7 | GBR 5 | GER Ret | ITA Ret | USA 6 | ||||||||||||
1962 | Porsche System Engineering | Porsche 804 | Porsche 753 1.5 F8 | NED 7 | BEL WD | FRA 10 | GBR Ret | GER 7 | ITA 6 | USA 13 | RSA | 15th | 3 | |||||
Porsche 718 | Porsche 547/3 1.5 F4 | MON 5 | ||||||||||||||||
1963 | R.R.C. Walker Racing Team | Cooper T60 | Climax FWMV 1.5 V8 | MON 7 | BEL 5 | NED 11 | FRA NC | 11th | 6 | |||||||||
Cooper T66 | GBR Ret | GER 6 | ITA 7 | USA 8 | MEX 5 | RSA 6 | ||||||||||||
1964 | R.R.C. Walker Racing Team | Cooper T66 | Climax FWMV 1.5 V8 | MON 5 | 15th | 3 | ||||||||||||
Brabham BT11 | BRM P56 1.5 V8 | NED 9 | BEL Ret | FRA | GBR Ret | GER Ret | ||||||||||||
Brabham BT7 | Climax FWMV 1.5 V8 | AUT 6 | ITA 12 | USA Ret | MEX Ret | |||||||||||||
1965 | R.R.C. Walker Racing Team | Brabham BT7 | Climax FWMV 1.5 V8 | RSA Ret | MON 7 | BEL Ret | FRA Ret | GBR 7 | NED Ret | GER 7 | ITA 7 | USA 8 | MEX Ret | NC | 0 | |||
1966 | Anglo-Suisse Racing Team | Cooper T81 | Maserati 9/F1 3.0 V12 | MON NC | BEL Ret | NED 7 | GER Ret | ITA Ret | USA NC | MEX 6 | 17th | 1 | ||||||
Brabham BT22 | Climax FPF 2.8 L4 | FRA NC | ||||||||||||||||
Brabham BT7 | Climax FWMV 1.5 V8 | GBR Ret | ||||||||||||||||
1967 | Joakim Bonnier Racing Team | Cooper T81 | Maserati 9/F1 3.0 V12 | RSA Ret | MON | NED | BEL Ret | FRA | GBR Ret | GER 6* | CAN 8 | ITA Ret | USA 6 | MEX 10 | 15th | 3 | ||
1968 | Joakim Bonnier Racing Team | Cooper T81 | Maserati 9/F1 3.0 V12 | RSA Ret | 22nd | 3 | ||||||||||||
McLaren M5A | BRM P101 3.0 V12 | ESP DNA | MON DNQ | BEL Ret | NED 8 | FRA | GBR Ret | GER DNA | ITA 6 | CAN Ret | USA NC | |||||||
Honda RA301 | Honda RA301E 3.0 V12 | MEX 5 | ||||||||||||||||
1969 | Ecurie Bonnier | Lotus 63 | Ford Cosworth DFV 3.0 V8 | RSA | ESP | MON | NED | FRA | GBR Ret | NC | 0 | |||||||
Lotus 49B | GER Ret | ITA | CAN | USA | MEX | |||||||||||||
1970 | Ecurie Bonnier | McLaren M7C | Ford Cosworth DFV 3.0 V8 | RSA | ESP | MON | BEL | NED | FRA | GBR | GER | AUT | ITA DNQ | CAN | USA Ret | MEX | NC | 0 |
1971 | Ecurie Bonnier | McLaren M7C | Ford Cosworth DFV 3.0 V8 | RSA Ret | ESP | MON | NED | FRA | GBR | GER DNQ | AUT DNS | ITA 10 | CAN | USA 16 | NC | 0 |
- * - Bonnier finis ke-6 di Grand Prix Jerman 1967 tetapi diberikan poin untuk posisi ke-5 karena pembalap Formula Dua yang berkompetisi di balapan yang sama tidak memenuhi syarat untuk mencetak poin.
7.2. Hasil Non-Kejuaraan Formula One
(Balapan dalam huruf tebal menunjukkan posisi pole)
(Balapan dalam huruf miring menunjukkan lap tercepat)
Tahun | Peserta | Sasis | Mesin | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1957 | Jo Bonnier | Maserati 250F | Maserati 250F1 2.5 L6 | SYR | PAU | GLV | NAP | RMS Ret | CAE 4 | |||||||||||||||
Scuderia Centro Sud | INT 4 | |||||||||||||||||||||||
Owen Racing Organisation | BRM P25 | BRM P25 2.5 L4 | MOD Ret | MOR | ||||||||||||||||||||
1958 | Jo Bonnier | Maserati 250F | Maserati 250F1 2.5 L6 | GLV | SYR 2 | AIN | INT Ret | CAE 2 | ||||||||||||||||
1959 | Owen Racing Organisation | BRM P25 | BRM P25 2.5 L4 | GLV 4 | AIN Ret | INT | OUL DNA | SIL | ||||||||||||||||
1960 | Owen Racing Organisation | BRM P25 | BRM P25 2.5 L4 | GLV 6 | ||||||||||||||||||||
BRM P48 | INT Ret | SIL | LOM 3 | OUL 5 | ||||||||||||||||||||
1961 | Scuderia Colonia | Lotus 18 | Climax FPF 1.5 L4 | LOM | GLV | PAU 2 | VIE WD | AIN | ||||||||||||||||
Porsche System Engineering | Porsche 718 | Porsche 547/3 1.5 F4 | BRX Ret | SYR 3 | NAP | LON | SOL 2 | KAN 2 | DAN | MOD 2 | FLG 3 | OUL WD | LEW | VAL | RAN 3 | NAT 3 | RSA 3 | |||||||
UDT-Laystall Racing | Lotus 18/21 | Climax FPF 1.5 L4 | SIL 11 | |||||||||||||||||||||
1962 | Porsche System Engineering | Porsche 718 | Porsche 547/3 1.5 F4 | CAP 3 | ||||||||||||||||||||
Scuderia SSS Republica di Venezia | BRX 2 | LOM 3 | LAV | GLV | PAU 12 | AIN | INT 12 | NAP | MAL 6 | CLP | RMS 8 | |||||||||||||
Porsche System Engineering | Porsche 804 | Porsche 753 1.5 F8 | SOL 2 | KAN 3 | MED | DAN | MEX DNA | RAN | NAT | |||||||||||||||
R.R.C. Walker Racing Team | Lotus 24 | Climax FWMV 1.5 V8 | OUL Ret | |||||||||||||||||||||
1963 | R.R.C. Walker Racing Team | Cooper T60 | Climax FWMV 1.5 V8 | LOM | GLV | PAU Ret | IMO Ret | INT 5 | ROM | SOL 9 | MED 4 | AUT Ret | ||||||||||||
Lotus 24 | SYR 5 | AIN | ||||||||||||||||||||||
Cooper T66 | KAN 5 | OUL Ret | RAN | |||||||||||||||||||||
1964 | R.R.C. Walker Racing Team | Cooper T66 | Climax FWMV 1.5 V8 | DMT 2 | NWT Ret | SYR 4 | AIN 4 | INT 16 | ||||||||||||||||
Brabham BT11 | BRM P56 1.5 V8 | SOL 5 | MED | RAN | ||||||||||||||||||||
1965 | R.R.C. Walker Racing Team | Brabham BT7 | Climax FWMV 1.5 V8 | ROC 3 | SYR 4 | SMT 5 | INT 5 | MED Ret | ||||||||||||||||
Lotus 25 | RAN Ret | |||||||||||||||||||||||
1966 | R.R.C. Walker Racing Team | Lotus 25 | Climax FWMV 1.5 V8 | RSA Ret | ||||||||||||||||||||
Brabham BT11 | BRM P60 2.0 V8 | SYR 5 | ||||||||||||||||||||||
Anglo-Suisse Racing Team | Cooper T81 | Maserati 9/F1 3.0 V12 | INT 3 | OUL | ||||||||||||||||||||
1967 | Joakim Bonnier Racing Team | Cooper T81 | Maserati 9/F1 3.0 V12 | ROC | SPR | INT Ret | SYR 5 | OUL | ESP | |||||||||||||||
1968 | Joakim Bonnier Racing Team | McLaren M5A | BRM P101 3.0 V12 | ROC Ret | INT Ret | OUL Ret | ||||||||||||||||||
1969 | Ecurie Bonnier | Lotus 49B | Ford Cosworth DFV 3.0 V8 | ROC | INT | MAD | OUL DNS | |||||||||||||||||
1971 | Ecurie Bonnier | Lola T190 (F5000) | Chevrolet 5.0 V8 | ARG NC | ROC | QUE | SPR | INT | RIN | OUL | VIC |
7.3. Hasil Balap 24 Jam Le Mans
Tahun | Tim | Rekan Pembalap | Mobil | Kelas | Lap | Pos. | Posisi Kelas |
---|---|---|---|---|---|---|---|
1957 | Officine Alfieri MaseratiBahasa Italia | Giorgio Scarlatti | Maserati 300S | S 3.0 | 73 | DNF | DNF |
1958 | Francisco GodiaBahasa Spanyol | Francisco Godia-SalesBahasa Spanyol | Maserati 300S | S 3.0 | 142 | DNF | DNF |
1959 | Porsche KG | Wolfgang von Trips | Porsche 718 RSK | S 2.0 | 182 | DNF | DNF |
1960 | Porsche KG | Graham Hill | Porsche 718/4 RS | S 2.0 | 191 | DNF | DNF |
1961 | Porsche System Engineering | Dan Gurney | Porsche 718/4 RS Coupe | S 2.0 | 262 | DNF | DNF |
1962 | Scuderia SSS Republica di Venezia | Dan Gurney | Ferrari 250 TRI/61 | E 3.0 | 30 | DNF | DNF |
1963 | Porsche System Engineering | Tony Maggs | Porsche 718/8 GTR Coupe | P 3.0 | 109 | DNF | DNF |
1964 | Maranello Concessionaires | Graham Hill | Ferrari 330P | P 5.0 | 344 | 2nd | 2nd |
1965 | Maranello Concessionaires Ltd. | David Piper | Ferrari 365 P2 | P 5.0 | 101 | DNF | DNF |
1966 | Chaparral Cars Inc. | Phil Hill | Chaparral 2D-Chevrolet | P+5.0 | 111 | DNF | DNF |
1969 | Scuderia Filipinetti | Masten Gregory | Lola T70 Mk.IIIB-Chevrolet | S 5.0 | 134 | DNF | DNF |
1970 | Scuderia Filipinetti | Reine Wisell | Ferrari 512S | S 5.0 | 36 | DNF | DNF |
1972 | Ecurie Bonnier Switzerland | Gérard Larrousse Gijs van Lennep | Lola T280-Ford Cosworth | S 3.0 | 213 | DNF | DNF |
7.4. Hasil Can-Am Challenge Cup
(Balapan dalam huruf tebal menunjukkan posisi pole)
(Balapan dalam huruf miring menunjukkan lap tercepat)
Tahun | Tim | Mobil | Mesin | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | Pos | Pts |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1968 | Ecurie Suisse | McLaren M6B | Chevrolet | ROA 18 | BRI Ret | EDM Ret | LAG | RIV Ret | LVG 8 | NC | 0 | |||||
1969 | Scuderia Filipinetti | Lola T70 Mk.3B | Chevrolet | MOS | MTR | WGL 7 | EDM | MDO | ROA | BRI | MCH | LAG | RIV | TWS | 27th | 4 |
1970 | Ecurie Bonnier | Lola T70 Mk.3B | Chevrolet | MOS | MTR | WGL 11 | EDM | MDO | ROA | ATL | BRA | LAG | RIV | NC | 0 |