1. Informasi Pribadi
Jonathan Santana Gehre, seorang gelandang kelahiran Argentina, dikenal karena keputusannya untuk mewakili Paraguay di kancah internasional setelah memperoleh kewarganegaraan negara tersebut melalui garis keturunan ibunya.
1.1. Kelahiran dan Latar Belakang
Jonathan Santana Gehre lahir pada tanggal 19 Oktober 1981 di Buenos Aires, Argentina. Ia memiliki tinggi 181 cm dan berat 81 kg. Posisi utamanya di lapangan adalah gelandang, khususnya sebagai gelandang tengah (CMF). Ia dikenal memiliki kaki kanan yang dominan.
1.2. Perolehan Kewarganegaraan
Pada bulan Juni 2007, Jonathan Santana memperoleh kewarganegaraan Paraguay. Keputusan ini didasari oleh fakta bahwa ibunya adalah warga negara Paraguay, yang lahir di San Ignacio, Departemen Misiones. Pada saat itu, Argentina tidak mengakui kewarganegaraan ganda, sehingga Santana harus memilih kewarganegaraan Paraguay untuk dapat mewakili negara tersebut di kancah sepak bola internasional.
2. Karier Sepak Bola
Jonathan Santana memulai perjalanan karier sepak bolanya pada tahun 1998 dan bermain hingga tahun 2020, melintasi berbagai klub di Argentina, Jerman, Turki, dan Paraguay.
2.1. Karier Awal (Argentina)
Santana membuat debut profesionalnya pada musim 1998-99 di liga-liga bawah Argentina bersama Club Atlético San Telmo. Selama periode 1998 hingga 2000, ia tampil dalam 35 pertandingan dan mencetak 3 gol untuk San Telmo, menjadi bagian dari skuad bersama bek Jepang, Shinji Muraki. Setelah itu, pada musim 2000-2001, ia bermain untuk Almagro, tampil 14 kali tanpa mencetak gol. Pada musim 2002-2003, Santana bergabung dengan Nueva Chicago, di mana ia mencatatkan 33 penampilan dan 3 gol.
2.2. San Lorenzo
Santana memiliki beberapa periode bermain untuk San Lorenzo. Pada musim 2001-02, ia bergabung dengan San Lorenzo untuk turnamen Copa Libertadores 2002 dan Copa Sudamericana 2002. Ia berhasil memenangkan Copa Sudamericana pada tahun 2002 bersama skuad yang juga diperkuat oleh gelandang Kamerun, William Tabi. Pada musim 2004-05, Santana kembali tampil untuk San Lorenzo di Copa Libertadores 2005, bermain bersama Ezequiel Lavezzi. Secara total, ia tampil 62 kali dan mencetak 3 gol dalam periode 2003 hingga 2005 di San Lorenzo.
2.3. River Plate
Untuk musim 2005-06, Santana bergabung dengan klub raksasa Argentina, River Plate. Selama waktunya di sana, ia berhasil mencapai babak perempat final Copa Libertadores 2006. Santana menjadi bagian dari tim bertabur bintang yang mencakup nama-nama besar seperti Juan Pablo Carrizo, German Lux, Diego Buonanotte, Marcelo Gallardo, Daniel Montenegro, Oscar Ahumada, Matías Abelairas, Luciano Figueroa, Gastón Fernández, Gonzalo Higuaín, penyerang Kolombia Radamel Falcao, dan rekan setimnya di tim nasional Paraguay di masa depan, Julio César Cáceres. Ia bermain 24 kali dan mencetak 4 gol untuk River Plate.
2.4. VfL Wolfsburg
Pada bulan Agustus 2006, Jonathan Santana menandatangani kontrak lima tahun dengan klub Jerman, VfL Wolfsburg. Selama musim 2006-07, ia menjadi bagian dari tim Wolfsburg bersama rekan senegaranya dari Paraguay, Julio dos Santos. Di musim keduanya bersama klub, Santana bermain bersama Edin Džeko. Ia tampil 41 kali dan mencetak 1 gol untuk Wolfsburg.
2.4.1. Pinjaman ke San Lorenzo
Selama musim 2008-09 di Primera División Argentina, Santana dipinjamkan kembali ke San Lorenzo. Dalam periode pinjaman ini, ia bergabung dengan rekan senegaranya dari Paraguay, Aureliano Torres, di skuad. Ia tampil 10 kali dan mencetak 2 gol selama masa pinjaman ini. Santana kemudian kembali ke Wolfsburg untuk musim 2009-10, di mana tim tersebut berpartisipasi dalam Liga Champions UEFA dan Liga Eropa UEFA.
2.5. Kayserispor
Setelah Piala Dunia FIFA 2010, Santana bergabung dengan tim Süper Lig Turki, Kayserispor. Di musim pertamanya bersama klub (2010-11), ia berpartner dengan pemain-pemain seperti Marcelo Zalayeta, Franco Cángele, Ali Bilgin, Önder Turacı, Mehmet Boyraz, dan James Troisi. Santana membuat 20 penampilan liga dan mencetak empat gol di musim pertamanya, membantu Kayserispor finis di posisi keenam dalam tabel Süper Lig. Di musim keduanya (2011-12), ia mengumpulkan 15 penampilan liga sebelum dipinjamkan ke tim Primera División Paraguaya, Libertad, untuk musim 2012. Sebelum kepindahan pinjamannya, ia sempat bergabung di Kayserispor dengan rekan setimnya di tim nasional, Cristian Riveros. Secara total, ia tampil 35 kali dan mencetak 4 gol untuk Kayserispor.
2.6. Klub-klub Paraguay
Setelah dipinjamkan ke Libertad pada tahun 2012 (15 penampilan, 2 gol), Santana melanjutkan kariernya di Paraguay. Ia bermain untuk Cerro Porteño dari tahun 2014 hingga 2016, tampil 53 kali dan mencetak 2 gol. Debutnya untuk Cerro Porteño terjadi pada 16 Februari 2014, dalam kemenangan tandang 3-1 melawan Club 12 de Octubre. Santana masuk sebagai pemain pengganti untuk Fidencio Oviedo pada menit ke-83 pertandingan.
Setelah Cerro Porteño, ia bergabung dengan Nacional dari tahun 2017 hingga 2018, di mana ia tampil 40 kali dan mencetak 1 gol. Pada 5 Februari 2017, Santana menandatangani kontrak dengan Club Nacional hingga akhir musim berikutnya. Ia kemudian bermain untuk Sportivo Luqueño dari tahun 2018 hingga 2020, membuat 12 penampilan tanpa mencetak gol. Klub terakhirnya di Paraguay adalah Sportivo Trinidense pada tahun 2020.
2.7. Karier Akhir (Argentina)
Di antara periode bermainnya di Paraguay, Santana juga sempat kembali ke Argentina untuk tahap akhir kariernya. Pada musim 2012-2013, ia bermain untuk Independiente, tampil 15 kali dan mencetak 2 gol. Pada tahun 2013, ia juga sempat bermain untuk Belgrano, dengan 2 penampilan tanpa gol. Dari tahun 2016 hingga 2017, Santana bermain untuk Sarmiento, tampil 9 kali dan mencetak 1 gol.
3. Karier Internasional
Jonathan Santana mewakili Paraguay di tingkat internasional dari tahun 2007 hingga 2016.
3.1. Debut dan Turnamen Utama
Santana menerima kewarganegaraan Paraguay pada Juni 2007 dan segera bermain untuk Paraguay di Copa América 2007, di mana timnya mencapai perempat final. Ia juga masuk dalam skuad final 23 pemain Paraguay untuk Piala Dunia FIFA 2010 di Afrika Selatan. Ia masuk lapangan selama pertandingan pertama Paraguay, hasil imbang 1-1 dengan Italia, tetapi menderita cedera selama pertandingan. Namun, karena pelatih Paraguay, Gerardo Martino, telah melakukan tiga pergantian pemain yang tersedia, Santana harus tetap berada di lapangan dan bermain dalam kondisi cedera selama sisa waktu pertandingan. Paraguay berhasil mencapai perempat final di turnamen ini.
Pada Copa América 2011, Paraguay mencapai final, tetapi Santana tidak dapat bermain di pertandingan final karena menerima kartu merah di semifinal melawan Venezuela. Gol internasional pertamanya dicetak pada 4 Juni 2011, dalam pertandingan melawan Bolivia.
3.2. Statistik Internasional
Santana tampil dalam 35 pertandingan dan mencetak 1 gol untuk tim nasional Paraguay antara tahun 2007 dan 2016.
Tahun | Penampilan | Gol |
---|---|---|
2007 | 7 | 0 |
2008 | 9 | 0 |
2009 | 4 | 0 |
2010 | 8 | 0 |
2011 | 3 | 0 |
2012 | 1 | 1 |
2013 | 0 | 0 |
2014 | 0 | 0 |
2015 | 2 | 0 |
2016 | 1 | 0 |
Total | 35 | 1 |
4. Statistik Karier
Berikut adalah ringkasan statistik karier Jonathan Santana di level klub:
Klub | Musim | Liga | Piala | Piala Liga | Kontinental | Total | |||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Penampilan | Gol | Penampilan | Gol | Penampilan | Gol | Penampilan | Gol | Penampilan | Gol | ||
CA San Telmo | 1998-2000 | 35 | 3 | - | - | - | - | - | - | 35 | 3 |
Almagro | 2000-2001 | 14 | 0 | - | - | - | - | - | - | 14 | 0 |
San Lorenzo | 2001 | 3 | 0 | - | - | - | - | - | - | 3 | 0 |
Nueva Chicago | 2002-2003 | 33 | 3 | - | - | - | - | - | - | 33 | 3 |
San Lorenzo | 2003-2005 | 62 | 3 | - | - | - | - | - | - | 62 | 3 |
River Plate | 2005-2006 | 24 | 4 | - | - | - | - | - | - | 24 | 4 |
VfL Wolfsburg | 2006-2010 | 41 | 1 | - | - | - | - | - | - | 41 | 1 |
→ San Lorenzo (pinjaman) | 2009 | 10 | 2 | - | - | - | - | - | - | 10 | 2 |
Kayserispor | 2010-2012 | 35 | 4 | - | - | - | - | - | - | 35 | 4 |
Libertad | 2012 | 15 | 2 | - | - | - | - | - | - | 15 | 2 |
Independiente | 2012-2013 | 15 | 2 | - | - | - | - | - | - | 15 | 2 |
Belgrano | 2013 | 2 | 0 | - | - | - | - | - | - | 2 | 0 |
Cerro Porteño | 2014-2016 | 53 | 2 | - | - | - | - | 1 | 0 | 54 | 2 |
Sarmiento | 2016-2017 | 9 | 1 | - | - | - | - | - | - | 9 | 1 |
Nacional | 2017-2018 | 40 | 1 | - | - | - | - | - | - | 40 | 1 |
Sportivo Luqueño | 2018-2020 | 12 | 0 | - | - | - | - | - | - | 12 | 0 |
Sportivo Trinidense | 2020 | - | - | - | - | - | - | - | - | - | - |
Total Karier | - | - | - | - | - | - | - | - | - | - |
5. Penghargaan
Selama karier sepak bolanya, Jonathan Santana berhasil meraih beberapa gelar dan penghargaan bersama klub-klub yang dibelanya:
- San Lorenzo
- Copa Mercosur: 2001
- VfL Wolfsburg
- Bundesliga: 2008-09
- Cerro Porteño
- Divisi Primera Paraguay: 2015 Apertura
6. Aktivitas Pasca-Pensiun
Setelah mengakhiri karier sepak bola profesionalnya, Jonathan Santana tidak sepenuhnya meninggalkan sorotan publik, melainkan beralih ke bidang yang berbeda.
6.1. Karier Model
Pada tahun 2021, Jonathan Santana secara resmi pensiun dari dunia sepak bola. Setelah pensiun, ia memulai karier baru sebagai model. Santana dan istrinya bahkan menjadi model untuk sebuah toko pakaian di pusat perbelanjaan Paseo la Galería di Asunción, Paraguay.
7. Evaluasi dan Pengaruh
Jonathan Santana dikenal sebagai gelandang yang memiliki stamina, kemampuan bertahan, dan visi bermain yang baik. Kontribusinya di lapangan, terutama dalam peran gelandang tengah, sering kali menjadi kunci bagi keseimbangan timnya.
7.1. Penilaian Positif
Santana dinilai sebagai pemain yang memiliki etos kerja tinggi dan dedikasi di lapangan. Kemampuannya dalam merebut bola dan mendistribusikannya dengan akurat membuatnya menjadi aset berharga bagi tim-tim yang dibelanya. Peran kuncinya di tim nasional Paraguay, terutama di bawah Gerardo Martino, menunjukkan kualitas kepemimpinan dan kemampuannya untuk tampil di panggung besar seperti Piala Dunia dan Copa América. Kemenangan di Copa Sudamericana bersama San Lorenzo dan gelar Bundesliga bersama VfL Wolfsburg menjadi bukti nyata kontribusi positifnya terhadap kesuksesan tim.
7.2. Kritik dan Kontroversi
Meskipun memiliki karier yang panjang dan sukses, Santana juga menghadapi beberapa momen sulit. Cedera yang dialaminya di pertandingan pembuka Piala Dunia FIFA 2010 melawan Italia, yang memaksanya bermain dalam kondisi cedera karena jatah pergantian pemain sudah habis, menimbulkan kekhawatiran akan kesehatan pemain di tengah tekanan turnamen besar. Selain itu, kartu merah di semifinal Copa América 2011 yang membuatnya absen di final juga menjadi momen yang disayangkan dalam karier internasionalnya. Namun, secara keseluruhan, karier Santana relatif bebas dari kontroversi besar di luar lapangan, dengan fokus utama pada performa dan transisinya yang unik ke dunia modeling.