1. Gambaran Umum
Kim Sung-Jun (김성준Kim Seong-junBahasa Korea; lahir 3 Juni 1953 - meninggal 3 Februari 1989 pada umur 35 tahun) adalah seorang petinju profesional asal Korea Selatan dan mantan juara dunia kelas terbang ringan World Boxing Council (WBC). Kariernya mencapai puncak ketika ia meraih gelar juara dunia WBC, tetapi setelah pensiun, ia menghadapi masalah kesehatan parah seperti demensia pugilistika dan kesulitan finansial yang parah, berujung pada kematian tragis akibat bunuh diri. Kisahnya menyoroti tantangan berat yang dihadapi para atlet setelah karier mereka berakhir, terutama dalam olahraga yang menuntut fisik seperti tinju.
2. Kehidupan Awal dan Latar Belakang
Kim Sung-Jun lahir dan tumbuh besar di lingkungan yang membentuknya menjadi seorang petinju profesional, dengan latar belakang yang unik sebelum ia memasuki dunia tinju.
2.1. Kelahiran dan Masa Kecil
Kim Sung-Jun lahir pada 3 Juni 1953 di Busan, Provinsi Gyeongsang Selatan, Korea Selatan. Informasi mengenai masa kecil dan pendidikan awalnya tidak banyak diungkap, namun ia menghadapi berbagai tantangan sejak usia muda. Ia memiliki tinggi badan 159 cm.
2.2. Awal Mula Menjadi Petinju
Perjalanan Kim Sung-Jun ke dunia tinju profesional sangat tidak biasa. Ia memulai kariernya setelah ditangkap oleh jaksa Kim Jin-se karena melakukan pencopetan. Jaksa Kim Jin-se melihat potensi dalam diri Kim Sung-Jun dan mendorongnya untuk mengubah hidupnya dengan memasuki olahraga tinju. Jaksa Kim Jin-se bahkan kemudian menjadi ketua asosiasi pendukung Kim Sung-Jun, menunjukkan perannya yang signifikan dalam awal karier tinjunya. Kim Sung-Jun memulai debut profesionalnya pada 28 Desember 1971.
3. Karier Profesional
Kim Sung-Jun membangun karier profesional yang mengesankan, bergerak dari gelar domestik hingga meraih gelar juara dunia, sebelum akhirnya menghadapi tantangan di kelas atas dan pensiun.
3.1. Debut dan Gelar Domestik
Kim Sung-Jun memulai debut tinju profesionalnya pada 28 Desember 1971 di Gimnasium Jangchung, Seoul, Korea Selatan, di mana ia kalah angka dari Lim In-soo. Setelah debutnya, ia perlahan membangun rekornya. Pada 31 Agustus 1975, dalam pertandingan ke-11, Kim Sung-Jun meraih gelar juara kelas terbang ringan Korea Selatan yang perdana dengan mengalahkan Moon Myung-an melalui keputusan angka 10 ronde di Gimnasium Gudeok, Busan. Ia berhasil mempertahankan gelar ini sebanyak dua kali sebelum melepasnya. Pada 22 Januari 1977, ia kembali merebut gelar kosong kelas terbang ringan Korea Selatan dengan mengalahkan Little Park melalui keputusan angka 10 ronde di Gimnasium Munhwa, Seoul. Ia berhasil mempertahankan gelar ini satu kali melawan Mak Dong Kim dan satu kali seri melawan Yong Hyun Kim sebelum akhirnya melepas gelar tersebut.
3.2. Gelar OPBF
Pada 29 Januari 1978, dalam pertarungan ke-25, Kim Sung-Jun menantang juara kelas terbang ringan Oriental and Pacific Boxing Federation (OPBF) saat itu, Sang Il Jung. Kim Sung-Jun berhasil meraih gelar OPBF dengan kemenangan angka 12 ronde di Gimnasium Munhwa, Seoul. Ia sukses mempertahankan gelar ini sekali pada 25 Maret 1978 dengan kemenangan KO ronde 3 atas Kazunori Tenryu di Gimnasium Munhwa, Seoul. Namun, pada 9 Juli 1978, dalam pertahanan gelar keduanya, ia kembali menghadapi Sang Il Jung dan harus menyerahkan gelar OPBF-nya setelah kalah angka 12 ronde.
3.3. Gelar Juara Dunia WBC Kelas Terbang Ringan
Puncak karier Kim Sung-Jun tiba ketika ia berhasil meraih dan mempertahankan gelar juara dunia WBC kelas terbang ringan.
3.3.1. Perebutan Gelar Juara
Pada 30 September 1978, dalam pertarungan profesional ke-30, Kim Sung-Jun melakukan tantangan pertamanya untuk gelar juara dunia. Ia menghadapi juara dunia kelas terbang ringan WBC, Netrnoi Sor Vorasingh, di Gimnasium Munhwa, Seoul. Secara mengejutkan, Kim Sung-Jun berhasil mengalahkan Sor Vorasingh dengan kemenangan KO pada ronde ketiga, meraih gelar juara dunia WBC kelas terbang ringan.
3.3.2. Pertahanan Gelar
Setelah meraih gelar, Kim Sung-Jun berhasil mempertahankan sabuk juaranya sebanyak tiga kali. Pertahanan pertama terjadi pada 31 Maret 1979 melawan Hector Meléndez, yang berakhir imbang (split decision) dalam 15 ronde di Gimnasium Munhwa, Seoul. Pertahanan kedua berhasil ia lakukan pada 28 Juli 1979 melawan Siony Carupo, menang dengan keputusan angka (split decision) 15 ronde di Gimnasium Jangchung, Seoul. Pertahanan ketiga terjadi pada 21 Oktober 1979, kembali melawan Hector Meléndez, di mana Kim Sung-Jun memenangkan pertarungan dengan keputusan angka (unanimous decision) 15 ronde di Gimnasium Munhwa, Seoul.
3.3.3. Kehilangan Gelar Juara
Pada 3 Januari 1980, Kim Sung-Jun menghadapi pertahanan gelar keempatnya melawan Shigeo Nakajima di Korakuen Hall, Tokyo, Jepang. Dalam pertarungan tersebut, Kim Sung-Jun harus menerima kekalahan melalui keputusan angka (unanimous decision) 15 ronde, sehingga kehilangan gelar juara dunia WBC kelas terbang ringannya.
3.4. Tantangan Gelar Dunia (Kelas Terbang)
Setelah kehilangan gelar kelas terbang ringan, Kim Sung-Jun mencoba peruntungannya di kelas atas, namun tidak berhasil meraih gelar dunia kedua. Pada 28 Juli 1980, ia naik satu kelas untuk menantang juara dunia kelas terbang WBC, Shoji Oguma, di Kuramae Kokugikan, Tokyo, Jepang. Pertarungan berlangsung sengit, namun Kim Sung-Jun akhirnya kalah melalui keputusan angka (split decision) dalam 15 ronde, gagal meraih gelar di dua kelas berbeda.
3.5. Pensiun
Setelah kegagalan dalam perebutan gelar dunia di kelas terbang, Kim Sung-Jun terus bertarung, namun seringkali mengalami kekalahan. Ia tercatat kalah dari petinju seperti Lee Seung-hoon pada 9 Mei 1980, serta Miguel Canto dan Rafael Orono pada tahun 1981. Pertarungan terakhirnya terjadi pada 11 Juli 1982, di mana ia kalah angka dari Suk Chul Bae di Gimnasium Munhwa, Seoul. Setelah kekalahan ini, Kim Sung-Jun memutuskan untuk pensiun dari tinju profesional.
4. Rekor Tinju Profesional
Berikut adalah rekor tinju profesional Kim Sung-Jun:
No. | Hasil | Rekor | Lawan | Tipe | Ronde, waktu | Tanggal | Lokasi | Catatan |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
48 | Kalah | 28-14-6 | Suk Chul Bae | UD | 10 (10) | 1982-07-11 | Munhwa Gymnasium, Seoul, Korea Selatan | |
47 | Menang | 28-13-6 | Kiyoshi Nagashima | KO | 9 (10) | 1981-12-06 | Gwangju Gymnasium, Gwangju City, Korea Selatan | |
46 | Kalah | 27-13-6 | Hong Soo Yang | PTS | 10 (10) | 1981-06-27 | Gudeok Gymnasium, Busan, Korea Selatan | |
45 | Kalah | 27-12-6 | Hector Meléndez | PTS | 10 (10) | 1981-05-13 | Santo Domingo, Republik Dominika | |
44 | Kalah | 27-11-6 | Rafael Orono | PTS | 10 (10) | 1981-04-06 | Caracas, Venezuela | |
43 | Kalah | 27-10-6 | Miguel Canto | PTS | 10 (10) | 1981-02-22 | Merida, Meksiko | |
42 | Menang | 27-9-6 | Bemi Dayodan | KO | 1 (10) | 1981-01-11 | Daegu, Korea Selatan | |
41 | Menang | 26-9-6 | Arnel Arrozal | UD | 10 (10) | 1980-09-26 | Munhwa Gymnasium, Seoul, Korea Selatan | |
40 | Kalah | 25-9-6 | Shoji Oguma | SD | 15 (15) | 1980-07-28 | Kuramae Kokugikan, Tokyo, Jepang | Untuk gelar juara dunia kelas terbang WBC |
39 | Seri | 25-8-6 | Hong Soo Yang | TD | 6 (10) | 1980-06-20 | Munhwa Gymnasium, Seoul, Korea Selatan | |
38 | Kalah | 25-8-5 | Lee Seung-hoon | PTS | 10 (10) | 1980-05-09 | Munhwa Gymnasium, Seoul, Korea Selatan | |
37 | Kalah | 25-7-5 | Shigeo Nakajima | UD | 15 (15) | 1980-01-03 | Korakuen Hall, Tokyo, Jepang | Kehilangan gelar juara kelas terbang ringan WBC |
36 | Menang | 25-6-5 | Hector Meléndez | UD | 15 (15) | 1979-10-21 | Munhwa Gymnasium, Seoul, Korea Selatan | Mempertahankan gelar juara kelas terbang ringan WBC |
35 | Menang | 24-6-5 | Siony Carupo | SD | 15 (15) | 1979-07-28 | Jangchung Gymnasium, Seoul, Korea Selatan | Mempertahankan gelar juara kelas terbang ringan WBC |
34 | Menang | 23-6-5 | Jiro Takada | PTS | 10 (10) | 1979-06-03 | Jangchung Gymnasium, Seoul, Korea Selatan | |
33 | Seri | 22-6-5 | Hector Meléndez | SD | 15 (15) | 1979-03-31 | Munhwa Gymnasium, Seoul, Korea Selatan | Mempertahankan gelar juara kelas terbang ringan WBC |
32 | Menang | 22-6-4 | Peter Siscon | KO | 4 (10) | 1979-02-24 | Munhwa Gymnasium, Seoul, Korea Selatan | |
31 | Menang | 21-6-4 | Ric Barimbad | PTS | 10 (10) | 1978-11-30 | Munhwa Gymnasium, Seoul, Korea Selatan | |
30 | Menang | 20-6-4 | Netrnoi Sor Vorasingh | KO | 3 (15) | 1978-09-30 | Munhwa Gymnasium, Seoul, Korea Selatan | Memenangkan gelar juara kelas terbang ringan WBC |
29 | Kalah | 19-6-4 | Sang Il Jung | PTS | 12 (12) | 1978-07-09 | Munhwa Gymnasium, Seoul, Korea Selatan | Kehilangan gelar juara kelas terbang ringan OPBF |
28 | Menang | 19-5-4 | Eddie Carazal | KO | 10 (10) | 1978-06-15 | Munhwa Gymnasium, Seoul, Korea Selatan | |
27 | Seri | 18-5-4 | Franco Torregoza | PTS | 10 (10) | 1978-05-06 | Gudeok Gymnasium, Busan, Korea Selatan | |
26 | Menang | 18-5-3 | Kazunori Tenryu | KO | 3 (12) | 1978-03-25 | Munhwa Gymnasium, Seoul, Korea Selatan | Mempertahankan gelar juara kelas terbang ringan OPBF |
25 | Menang | 17-5-3 | Sang Il Jung | PTS | 12 (12) | 1978-01-29 | Munhwa Gymnasium, Seoul, Korea Selatan | Memenangkan gelar juara kelas terbang ringan OPBF |
24 | Menang | 16-5-3 | Kyung Ju Ha | KO | 5 (10) | 1977-12-28 | Munhwa Gymnasium, Seoul, Korea Selatan | |
23 | Menang | 15-5-3 | Demetrio Alferez | KO | 7 (10) | 1977-11-04 | Munhwa Gymnasium, Seoul, Korea Selatan | |
22 | Menang | 14-5-3 | Ryuji Iwamoto | PTS | 10 (10) | 1977-08-10 | Gudeok Gymnasium, Busan, Korea Selatan | |
21 | Seri | 13-5-3 | Yong Hyun Kim | PTS | 10 (10) | 1977-07-15 | Munhwa Gymnasium, Seoul, Korea Selatan | Mempertahankan gelar juara kelas terbang ringan Korea Selatan |
20 | Kalah | 13-5-2 | Kazunori Tenryu | PTS | 10 (10) | Jepang | ||
19 | Menang | 13-4-2 | Mak Dong Kim | PTS | 10 (10) | 1977-03-27 | Daegu Gymnasium, Daegu, Korea Selatan | Mempertahankan gelar juara kelas terbang ringan Korea Selatan |
18 | Kalah | 12-4-2 | Shoji Oguma | PTS | 10 (10) | 1977-02-15 | Korakuen Hall, Tokyo, Jepang | |
17 | Menang | 12-3-2 | Little Park | PTS | 10 (10) | 1977-01-22 | Munhwa Gymnasium, Seoul, Korea Selatan | Memenangkan gelar juara kelas terbang ringan Korea Selatan yang kosong |
16 | Menang | 11-3-2 | Suriya Patumwadee | KO | 5 (10) | 1976-11-27 | Cheongju Gymnasium, Cheongju, Korea Selatan | |
15 | Menang | 10-3-2 | Ki Hyung Lee | TKO | 4 (10) | 1976-09-01 | Jangchung Gymnasium, Seoul, Korea Selatan | |
14 | Seri | 9-3-2 | Young Hwan Kim | PTS | 8 (8) | 1976-06-24 | Jangchung Gymnasium, Seoul, Korea Selatan | |
13 | Menang | 9-3-1 | Little Park | PTS | 10 (10) | 1976-01-25 | Gudeok Gymnasium, Busan, Korea Selatan | Mempertahankan gelar juara kelas terbang ringan Korea Selatan |
12 | Menang | 8-3-1 | Ki Hyung Lee | PTS | 10 (10) | 1975-11-23 | Gudeok Gymnasium, Busan, Korea Selatan | Mempertahankan gelar juara kelas terbang ringan Korea Selatan |
11 | Menang | 7-3-1 | Myung An Moon | PTS | 10 (10) | 1975-08-31 | Gudeok Gymnasium, Busan, Korea Selatan | Memenangkan gelar juara kelas terbang ringan Korea Selatan perdana |
10 | Menang | 6-3-1 | Han Soo Lee | KO | 3 (8) | 1975-07-23 | Gudeok Gymnasium, Busan, Korea Selatan | |
9 | Kalah | 5-3-1 | Little Park | PTS | 10 (10) | 1975-06-07 | Jangchung Gymnasium, Seoul, Korea Selatan | |
8 | Menang | 5-2-1 | Chun Woo Lee | PTS | 8 (8) | 1975-04-19 | Gudeok Gymnasium, Busan, Korea Selatan | |
7 | Menang | 4-2-1 | Yong Keun Lee | KO | 2 (8) | 1975-03-30 | Daegu Gymnasium, Daegu, Korea Selatan | |
6 | Menang | 3-2-1 | Yung Woon Lee | PTS | 4 (4) | 1974-12-28 | Jangchung Gymnasium, Seoul, Korea Selatan | |
5 | Menang | 2-2-1 | Shi Ho Kim | KO | 5 (6) | 1974-09-04 | Daegu Gymnasium, Daegu, Korea Selatan | |
4 | Kalah | 1-2-1 | Hak Soo Suh | PTS | 4 (4) | 1974-06-07 | Gudeok Gymnasium, Busan, Korea Selatan | |
3 | Menang | 1-1-1 | Yung Woon Lee | PTS | 4 (4) | 1974-06-06 | Gudeok Gymnasium, Busan, Korea Selatan | |
2 | Seri | 0-1-1 | In Soo Lim | PTS | 4 (4) | 1972-02-05 | Jangchung Gymnasium, Seoul, Korea Selatan | |
1 | Kalah | 0-1 | In Soo Lim | PTS | 4 (4) | 1971-12-28 | Jangchung Gymnasium, Seoul, Korea Selatan |
5. Kehidupan Pasca-Pensiun dan Kematian
Setelah pensiun dari dunia tinju, Kim Sung-Jun menghadapi tantangan berat yang pada akhirnya mengarah pada akhir hidupnya yang tragis.
5.1. Masalah Kesehatan dan Kesulitan Finansial
Setelah gantung sarung tangan, Kim Sung-Jun mengalami gejala demensia pugilistika, suatu kondisi neurologis degeneratif yang disebabkan oleh trauma kepala berulang akibat pukulan di kepala, yang dikenal juga sebagai sindrom "punch-drunk". Selain masalah kesehatan serius ini, ia juga terjerat dalam kesulitan finansial yang parah. Kondisi ini menunjukkan betapa rentannya para petinju terhadap dampak jangka panjang dari olahraga mereka, baik secara fisik maupun ekonomi.
5.2. Bunuh Diri
Tertekan oleh masalah kesehatan dan kesulitan ekonomi yang tidak kunjung usai, Kim Sung-Jun mengambil keputusan tragis untuk mengakhiri hidupnya. Pada 3 Februari 1989, ia melakukan bunuh diri dengan melompat dari sebuah gedung di Seoul, Korea Selatan. Ia meninggal dunia pada usia 35 tahun.
6. Evaluasi dan Dampak
Kisah Kim Sung-Jun memberikan gambaran tentang puncak kejayaan seorang atlet sekaligus realitas pahit yang bisa mengikuti setelahnya. Warisannya tidak hanya terletak pada gelar juara dunia yang ia raih, tetapi juga pada bagaimana kisahnya menyoroti isu-isu penting mengenai kesejahteraan atlet, terutama dalam olahraga tinju.
Kim Sung-Jun adalah salah satu dari sedikit petinju Korea Selatan yang berhasil meraih gelar juara dunia, sebuah pencapaian yang membanggakan bagi negaranya. Namun, kehidupan pasca-pensiunnya yang penuh penderitaan menjadi pengingat yang menyedihkan tentang minimnya dukungan dan perlindungan bagi para atlet yang telah mengorbankan tubuh mereka demi olahraga. Kasusnya menyoroti kebutuhan mendesak akan sistem dukungan yang lebih baik bagi para petinju, termasuk perawatan medis jangka panjang untuk cedera terkait karier dan bantuan finansial, untuk mencegah terulangnya tragedi serupa di masa depan. Ia menjadi simbol dari perjuangan atlet yang berkorban demi meraih impian, namun ditinggalkan dengan konsekuensi jangka panjang tanpa jaring pengaman yang memadai.