1. Early life and background
Liam James Rosenior lahir di Wandsworth, London, Inggris, pada 9 Juli 1984. Ia adalah putra dari Leroy Rosenior, yang juga seorang mantan pemain sepak bola profesional dan manajer. Leroy Rosenior memiliki keturunan Sierra Leone, yang juga merupakan asal usul keturunan Liam. Ayahnya dikenal pernah bermain sebagai penyerang untuk Fulham pada tahun 1980-an dan kemudian menjadi seorang komentator. Pengaruh sang ayah sangat besar dalam kehidupan dan karier sepak bola Liam, termasuk ketika Liam dipinjamkan ke Torquay United pada tahun 2004, di mana ia bermain di bawah asuhan manajer yang tidak lain adalah ayahnya sendiri.
2. Club career
Perjalanan karier bermain Liam Rosenior membentang di berbagai klub Inggris, di mana ia menorehkan jejak dari debut profesional hingga penampilan di kompetisi tertinggi.
2.1. Bristol City
Rosenior memulai kariernya di Bristol City sebagai seorang gelandang. Debut profesionalnya terjadi di Football League Second Division pada 20 April 2002. Ia masuk sebagai pemain pengganti pada menit ke-66 dan hanya beberapa detik kemudian berhasil memberikan umpan yang menghasilkan gol penyama kedudukan untuk Aaron Brown dalam hasil imbang 1-1 melawan Stoke City di kandang.
Pada 28 Desember 2002, Rosenior mencetak gol pertamanya dalam kemenangan tandang 4-1 melawan Stockport County, setelah sebelumnya memberikan umpan kepada Danny Coles. Salah satu momen penting lainnya adalah ketika ia mencetak gol kedua dalam kemenangan 2-0 Bristol City atas Carlisle United di Final Football League Trophy 2003 yang diadakan di Stadion Millennium. Dalam putaran pertama perjalanan Bristol City di kompetisi piala tersebut, mereka berhasil mengalahkan Queens Park Rangers melalui adu penalti, dan Rosenior menjadi penentu dengan mencetak gol kemenangan dalam babak adu penalti.
Pada musim panas 2003, setelah kontraknya berakhir, Rosenior menyatakan keinginannya untuk bergabung dengan Fulham. Namun, Bristol City menganggap transfer tersebut tidak sah dan mengajukan gugatan. Akhirnya, perselisihan ini diselesaikan dengan Fulham membayar sejumlah kompensasi kepada Bristol City, memungkinkan Rosenior untuk resmi bergabung pada November 2003.
2.2. Fulham
Rosenior resmi bergabung dengan klub Premier League Fulham pada 12 November 2003 dengan biaya transfer sebesar 55.00 K GBP. Di Fulham, pelatih Chris Coleman melakukan konversi posisi Rosenior dari gelandang serang menjadi bek sayap kanan, menyusul kepergian Steve Finnan. Ia menghabiskan lebih dari setahun di tim cadangan untuk menyesuaikan diri dengan posisi barunya.
Rosenior melakukan debutnya untuk Fulham pada 22 September 2004 dalam pertandingan Piala Liga tandang melawan Boston United. Sayangnya, ia diusir keluar lapangan pada menit terakhir setelah dinyatakan melakukan diving dengan harapan mendapatkan penalti, meskipun Fulham memenangkan pertandingan 4-1. Debutnya di Liga Primer untuk Fulham terjadi pada 13 Desember dalam hasil imbang 1-1 di kandang melawan Manchester United, di mana ia berhasil meredam pergerakan Cristiano Ronaldo dan mendapatkan penghargaan Pemain Terbaik Pertandingan dari Sky Sports. Pada 7 Mei 2005, musimnya berakhir dengan kartu merah lainnya dalam kemenangan 3-1 atas Blackburn Rovers, karena mendorong Robbie Savage sebagai respons terhadap pelanggaran pemain Wales tersebut terhadap Luís Boa Morte.
Rosenior mencetak satu-satunya gol untuk Fulham dalam pertandingan Piala Liga melawan Lincoln City di Craven Cottage pada 21 September 2005, mencetak gol di babak perpanjangan waktu dalam kemenangan 5-4. Selama di Fulham, ia bersaing memperebutkan posisi dengan pemain muda lainnya, Moritz Volz. Pada musim 2005-06, Rosenior sering kali mengungguli Volz, menjadikannya pilihan utama di posisi tersebut. Pada Juli 2006, ia menandatangani perpanjangan kontrak empat tahun dengan Fulham.
2.2.1. Torquay United (pinjaman)
Pada tahun 2004, Rosenior dipinjamkan ke Torquay United yang bermain di Football League Third Division. Periode peminjaman ini menjadi unik karena Torquay United saat itu dikelola oleh ayahnya, Leroy Rosenior.
2.3. Reading
Pada 31 Agustus 2007, Rosenior bergabung dengan sesama tim Liga Primer, Reading, dengan biaya yang tidak diungkapkan dalam kontrak tiga tahun. Kepindahannya ini merupakan bagian dari kesepakatan pertukaran yang melibatkan Seol Ki-Hyeon yang pindah ke arah sebaliknya.
Debutnya untuk Reading terjadi dalam kekalahan 2-1 melawan Sunderland pada 15 September. Ia mencetak gol pertamanya untuk Reading dalam kekalahan 7-4 dari Portsmouth dua minggu kemudian, meskipun gol tersebut awalnya diberikan kepada Stephen Hunt.
2.3.1. Ipswich Town (pinjaman)
Pada 2 September 2009, Rosenior bergabung dengan klub Championship Ipswich Town dengan status pinjaman untuk sisa musim 2009-10, di bawah manajer Roy Keane. Ia mencetak satu gol dalam 31 pertandingan untuk klub yang bermarkas di Portman Road tersebut, menyamakan kedudukan dalam kekalahan 2-1 saat tandang melawan Barnsley pada 3 Oktober.
2.4. Hull City

Pada 29 Oktober 2010, Rosenior bergabung dengan Hull City dalam kesepakatan jangka pendek hingga 1 Januari 2011. Debutnya terjadi keesokan harinya dalam pertandingan tandang melawan Barnsley. Ia kemudian menandatangani kontrak dua setengah tahun dengan Hull pada 21 Desember 2010, menyatakan kegembiraannya dan bahwa kesepakatan tersebut bergantung pada penyelesaian pengambilalihan klub.
Pada 22 Maret 2014, Rosenior mencetak satu-satunya golnya untuk Hull City. Ia menyundul bola muntah dari tendangan penalti Nikica Jelavić yang berhasil diselamatkan oleh kiper West Bromwich Albion, Ben Foster. Pada 17 Mei 2014, ia menjadi starter di Final Piala FA 2014 melawan Arsenal.
Pada 28 Mei 2015, Hull City melepas Rosenior dan lima pemain lainnya yang kontraknya habis pada akhir musim 2014-15. Pelepasan ini terjadi setelah klub terdegradasi dari Liga Primer pada akhir musim 2014-15, meskipun Rosenior telah berkontribusi besar dalam promosi klub ke Liga Primer pada musim 2012-13 di bawah asuhan manajer Steve Bruce.
2.5. Brighton & Hove Albion

Pada 23 Juni 2015, Rosenior menandatangani kontrak tiga tahun dengan Brighton & Hove Albion setelah dilepas oleh Hull City. Selama waktunya di Brighton, ia turut merasakan promosi klub ke Premier League pada musim 2016-17. Ia secara resmi mengumumkan pensiun dari dunia sepak bola profesional pada 30 Juli 2018, mengakhiri karier bermainnya di Brighton.
3. International career
Liam Rosenior, meskipun lahir di Inggris, memiliki darah Sierra Leone melalui ayahnya, Leroy Rosenior, yang merupakan pemain sepak bola internasional untuk tim nasional Sierra Leone.
Rosenior dipanggil ke skuad Inggris U-21 pada Maret 2005 dan melakukan debutnya dalam hasil imbang 2-2 melawan Jerman U-21 pada 25 Maret 2005. Ini segera diikuti oleh penampilan keduanya dalam kemenangan 2-0 atas Azerbaijan U-21 pada 29 Maret 2005. Penampilannya yang apik membuatnya dipanggil ke skuad Inggris U-20 untuk Turnamen Toulon pada Juni 2005, di mana ia bermain tiga kali dan mencetak satu gol.
Namun, butuh lebih dari satu setengah tahun baginya untuk menambah penampilan di timnas Inggris U-21, dengan penampilan berikutnya datang melawan Belanda U-21 pada 14 November 2006. Rosenior berhasil masuk ke dalam skuad untuk Kejuaraan Eropa U-21 UEFA 2007, tetapi hanya membuat satu penampilan sebagai pemain pengganti di semifinal melawan Belanda U-21. Ia turut serta dalam adu penalti di pertandingan tersebut, mencetak gol penaltinya meskipun Inggris kalah 13-12. Karena usianya, pertandingan ini menjadi penampilan ketujuh dan terakhirnya untuk timnas Inggris U-21. Secara keseluruhan, ia mencatatkan 11 penampilan dan 1 gol untuk tim nasional Inggris U-20 dan U-21.
4. Coaching career
Setelah pensiun sebagai pemain, Liam Rosenior segera beralih ke dunia kepelatihan, memegang beberapa peran penting di klub-klub Inggris sebelum akhirnya menjadi pelatih kepala.
4.1. Brighton & Hove Albion (asisten pelatih)
Setelah mengumumkan pengunduran dirinya sebagai pemain pada 30 Juli 2018, Rosenior tetap di Brighton. Ia mengambil posisi sebagai asisten pelatih untuk tim U-23 Brighton, yang ia kombinasikan dengan penampilannya sebagai pundit di Sky Sports. Ini menandai awal karier kepelatihannya.
4.2. Derby County (pelatih dan manajer sementara)
Pada 10 Juli 2019, Rosenior ditunjuk sebagai pelatih tim utama spesialis untuk Phillip Cocu di Derby County. Kemudian, pada 15 Januari 2021, ia diangkat menjadi asisten manajer klub setelah penunjukan Wayne Rooney sebagai manajer.
Menyusul pengunduran diri Rooney pada 24 Juni 2022, Rosenior mengambil alih posisi sebagai manajer sementara. Ia menjabat peran ini hingga 21 September 2022, ketika ia dibebastugaskan dari perannya sebagai manajer sementara saat Derby mencari manajer permanen. Setelah penunjukan Paul Warne sebagai manajer tetap, Rosenior meninggalkan klub.
4.3. Hull City (pelatih kepala)
Pada 3 November 2022, Rosenior ditunjuk sebagai pelatih kepala di Hull City dengan kontrak dua setengah tahun, menandai kembalinya ia ke klub tempat ia membuat 161 penampilan antara tahun 2010 dan 2015.
Pada 17 Desember 2023, Hull City mengumumkan bahwa Rosenior telah menandatangani kontrak baru berdurasi tiga tahun, yang akan mempertahankannya di klub hingga tahun 2026. Namun, pada April 2024, Rosenior mengalami pelecehan rasis setelah ia dinominasikan untuk penghargaan Manajer Terbaik Musim EFL Championship.
Pada 7 Mei 2024, setelah Hull City finis di posisi ketujuh dan nyaris gagal masuk ke babak play-off, Rosenior dipecat. Pemilik Hull City, Acun Ilicali, menyatakan bahwa pemecatan Rosenior disebabkan oleh perbedaan filosofi sepak bola di antara keduanya, di mana Ilicali menginginkan gaya bermain menyerang sementara Rosenior tidak dapat menawarkannya sebagai manajer.
4.4. Strasbourg (pelatih kepala)
Pada 25 Juli 2024, Rosenior ditunjuk sebagai pelatih kepala baru klub Ligue 1 Strasbourg, bergabung dengan klub BlueCo dengan kontrak tiga tahun. Ia menggantikan Patrick Vieira, yang telah pergi atas kesepakatan bersama setelah finis di posisi ke-13 pada musim sebelumnya. Debut Rosenior pada 18 Agustus mencatat sejarah ketika ia menurunkan sebelas pemain starter pertama di liga papan atas Prancis di mana semua pemain lapangan berusia di bawah 23 tahun, dalam hasil imbang 1-1 melawan Montpellier.
5. Managerial philosophy
Filosofi kepelatihan Liam Rosenior cenderung berfokus pada pendekatan taktis yang mungkin lebih konservatif atau berbasis pada stabilitas defensif, dibandingkan dengan gaya menyerang yang agresif. Perbedaan filosofi ini menjadi titik konflik utama yang menyebabkan pemecatannya dari Hull City. Pemilik klub, Acun Ilicali, secara terbuka menyatakan bahwa ia menginginkan sepak bola yang lebih menyerang dan bahwa Rosenior tidak dapat memenuhi visi tersebut. Ini menunjukkan bahwa Rosenior, sebagai manajer, memprioritaskan struktur dan mungkin kontrol pertandingan, yang mungkin tidak sejalan dengan keinginan pemilik klub untuk gaya bermain yang lebih menghibur dan berisiko tinggi. Namun, evaluasi terhadap dampak dan warisannya akan terus berkembang seiring dengan perjalanannya di dunia kepelatihan, terutama di klub barunya, Strasbourg.
6. Personal life
Liam Rosenior memiliki ikatan keluarga yang kuat dengan dunia sepak bola. Ia dikenal dengan julukan Rosie. Ia adalah putra dari Leroy Rosenior, yang juga seorang manajer dan mantan pemain sepak bola profesional. Ia memiliki tinggi 178.1 cm dan berat 71.4 kg, serta menggunakan kaki kanan sebagai kaki dominannya. Pengaruh ayahnya sangat signifikan dalam membimbing karier dan pandangan Liam terhadap olahraga tersebut. Leroy Rosenior dikenal sebagai mantan penyerang untuk Fulham pada tahun 1980-an dan kemudian menjadi seorang komentator sepak bola. Hubungan profesional antara ayah dan anak ini terlihat jelas ketika Liam dipinjamkan ke Torquay United pada tahun 2004, di mana ia bermain di bawah asuhan ayahnya sendiri.
7. Statistics
Bagian ini menyajikan data statistik komprehensif terkait karier profesional Liam Rosenior, baik sebagai pemain maupun sebagai manajer.
7.1. Playing statistics
Klub | Musim | Liga | Piala FA | Piala Liga | Lainnya | Total | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Divisi | Main | Gol | Main | Gol | Main | Gol | Main | Gol | Main | Gol | ||
Bristol City | 2001-02 | Second Division | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 1 | 0 |
2002-03 | Second Division | 22 | 2 | 1 | 0 | 0 | 0 | 4 | 1 | 27 | 3 | |
Total | 23 | 2 | 1 | 0 | 0 | 0 | 4 | 1 | 28 | 3 | ||
Fulham | 2003-04 | Premier League | 0 | 0 | - | 0 | 0 | - | 0 | 0 | ||
2004-05 | Premier League | 17 | 0 | 4 | 0 | 2 | 0 | - | 23 | 0 | ||
2005-06 | Premier League | 24 | 0 | 1 | 0 | 2 | 1 | - | 27 | 1 | ||
2006-07 | Premier League | 38 | 0 | 3 | 0 | 1 | 0 | - | 42 | 0 | ||
2007-08 | Premier League | 0 | 0 | - | 0 | 0 | - | 0 | 0 | |||
Total | 79 | 0 | 8 | 0 | 5 | 1 | - | 92 | 1 | |||
Torquay United (pinjaman) | 2003-04 | Third Division | 10 | 0 | - | - | - | 10 | 0 | |||
Reading | 2007-08 | Premier League | 17 | 0 | 2 | 0 | 0 | 0 | - | 19 | 0 | |
2008-09 | Championship | 42 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 2 | 0 | 44 | 0 | |
2009-10 | Championship | 5 | 0 | - | 1 | 0 | - | 6 | 0 | |||
Total | 64 | 0 | 2 | 0 | 1 | 0 | 2 | 0 | 69 | 0 | ||
Ipswich Town (pinjaman) | 2009-10 | Championship | 29 | 1 | 2 | 0 | - | - | 31 | 1 | ||
Hull City | 2010-11 | Championship | 26 | 0 | - | 0 | 0 | - | 26 | 0 | ||
2011-12 | Championship | 44 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | - | 44 | 0 | ||
2012-13 | Championship | 32 | 0 | 3 | 0 | 1 | 0 | - | 36 | 0 | ||
2013-14 | Premier League | 29 | 1 | 5 | 0 | 3 | 0 | - | 37 | 1 | ||
2014-15 | Premier League | 13 | 0 | 0 | 0 | 1 | 0 | 4 | 0 | 18 | 0 | |
Total | 144 | 2 | 8 | 0 | 5 | 0 | 4 | 0 | 161 | 2 | ||
Brighton & Hove Albion | 2015-16 | Championship | 31 | 0 | 0 | 0 | 2 | 0 | 2 | 0 | 35 | 0 |
2016-17 | Championship | 10 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | - | 10 | 0 | ||
2017-18 | Premier League | 3 | 0 | 1 | 0 | 2 | 0 | - | 6 | 0 | ||
Total | 44 | 0 | 1 | 0 | 4 | 0 | 2 | 0 | 51 | 0 | ||
Brighton & Hove Albion U21/U23 | 2016-17 | - | - | - | 1 | 0 | 1 | 0 | ||||
2017-18 | - | - | - | 1 | 0 | 1 | 0 | |||||
Total | - | - | - | 2 | 0 | 2 | 0 | |||||
Total karier | 393 | 4 | 22 | 0 | 15 | 1 | 14 | 1 | 444 | 6 |
7.2. Managerial statistics
Tim | Dari | Sampai | Rekor | ||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Main | Menang | Seri | Kalah | Menang % | |||
Derby County (manajer interim) | 24 Juni 2022 | 22 September 2022 | 12 | 7 | 2 | 3 | 58.33 |
Hull City | 3 November 2022 | 7 Mei 2024 | 78 | 27 | 28 | 23 | 34.62 |
Strasbourg | 25 Juli 2024 | sekarang | 26 | 10 | 8 | 8 | 38.46 |
Total | 116 | 44 | 38 | 34 | 37.93 |
8. Honours
Berikut adalah daftar penghargaan dan pencapaian penting yang diraih Liam Rosenior selama karier bermain dan kepelatihannya:
Bristol City
- Football League Trophy: 2002-03
Hull City
- Finalis Piala FA: 2013-14
9. Legacy and reception
Sebagai mantan pemain dan kini manajer, Liam Rosenior telah meninggalkan jejak signifikan dalam sepak bola Inggris, dengan gaya bermain yang dikenal karena fokus dan keuletannya sebagai bek sayap. Namun, perjalanan kariernya juga diwarnai oleh beberapa kritik dan kontroversi yang membentuk persepsi publik dan profesional terhadapnya.
9.1. Criticism and controversies
Salah satu insiden paling mencolok dalam karier kepelatihan Rosenior adalah pelecehan rasis yang ia alami pada April 2024, setelah ia dinominasikan untuk penghargaan Manajer Terbaik Musim EFL Championship. Insiden ini menunjukkan tantangan dan diskriminasi yang masih dihadapi oleh figur-figur kulit hitam dalam dunia sepak bola.
Selain itu, pemecatannya dari Hull City pada Mei 2024 juga menjadi sorotan. Pemilik klub, Acun Ilicali, secara terbuka menjelaskan bahwa keputusan tersebut didasarkan pada "perbedaan filosofi sepak bola". Ilicali menginginkan gaya bermain yang lebih menyerang, sementara Rosenior, dalam pandangan pemilik, tidak dapat memberikan hal tersebut. Perbedaan visi ini mengindikasikan adanya ketidakselarasan antara pendekatan taktis Rosenior yang mungkin lebih konservatif atau berfokus pada stabilitas, dengan ekspektasi manajemen klub yang menginginkan sepak bola yang lebih atraktif dan menyerang. Kontroversi ini memicu diskusi luas tentang peran dan tanggung jawab manajer dalam memenuhi visi klub, serta tekanan yang dihadapi oleh para pelatih dalam sepak bola modern.