1. Gambaran Umum
Mamoru Takamura (鷹村 守Takamura MamoruBahasa Jepang) adalah seorang petinju profesional fiktif yang tampil dalam serial manga dan anime Hajime no Ippo karya George Morikawa. Dalam adaptasi anime, ia disuarakan oleh Rikiya Koyama, sementara dalam drama CD disuarakan oleh Kiyoyuki Yanada. Ia merupakan anggota Sasana Tinju Kamogawa dan karakter pendukung utama yang memperkenalkan Ippo ke dunia tinju, seringkali berfungsi sebagai narator cerita.
Takamura lahir pada tanggal 7 Juli 1969. Ia memiliki tinggi 185 cm dan berat 72.5 kg. Golongan darahnya adalah O. Ciri khasnya adalah rambut jambulnya yang menyerupai jengger ayam dan tiga bekas luka di dadanya yang didapat dari pertarungan melawan beruang liar. Ia memulai karier tinjunya pada usia 19 tahun. Sebagai petinju, Takamura saat ini adalah juara dunia kelas menengah super WBC. Ia juga pernah menjadi juara dunia kelas menengah WBC dan WBA yang tak terbantahkan, serta merebut gelar kelas welter super (kelas menengah junior) WBC, yang kemudian dilepaskan setelah satu kali pertahanan untuk menantang gelar kelas menengah. Ia memegang rekor tak terkalahkan dengan 28 kemenangan, semuanya melalui KO, menjadikannya juara dunia tiga divisi. Tujuan akhirnya adalah meraih enam gelar dunia di kelas berat yang berbeda. Menurut penulis George Morikawa, Takamura adalah petinju terkuat di dunia Hajime no Ippo dalam sistem peringkat pound-for-pound, meskipun dalam cerita, Ricardo Martinez yang terpilih untuk gelar tersebut karena kondisi dan motivasi Takamura yang ekstrem dalam setiap pertandingan.
2. Kehidupan dan Latar Belakang
Kehidupan Mamoru Takamura ditandai oleh asal-usulnya yang istimewa namun penuh gejolak, pengalaman yang membentuknya di dunia tinju, serta kepribadiannya yang kompleks dan hubungan mendalam dengan orang-orang di sekitarnya.
2.1. Masa Kecil dan Lingkungan Keluarga
Takamura lahir sebagai putra kedua dari presiden perusahaan konstruksi besar, "Takamura Construction". Ia memiliki seorang kakak laki-laki bernama Suguru (卓), seorang kakak perempuan bernama Kyoka (京香), dan seorang adik laki-laki bernama Wataru (渡). Sejak kecil, Takamura menunjukkan fisik dan kekuatan yang luar biasa, ditambah dengan sifatnya yang agresif dan suka berkelahi. Ada insiden di mana ia hampir dikirim ke sekolah reformasi jika bukan karena campur tangan ayahnya. Sebuah peristiwa penting terjadi ketika tim rugby kakaknya, Suguru, kalah, dan penonton mencemooh Suguru. Mamoru yang marah memukul dan mengalahkan sekitar 20 orang yang mencemooh tersebut, menyebabkan ia diusir dari rumahnya. Meskipun belum berusia 15 tahun saat itu, ia bekerja sambil menyelesaikan sekolah menengah.
2.2. Bergabung dengan Sasana Tinju Kamogawa
Setelah diusir dari rumah, Takamura hidup sendirian di sebuah apartemen, terus terlibat dalam perkelahian jalanan. Suatu hari, ia bertemu dengan Genji Kamogawa, yang kemudian menjadi pelatihnya. Pertemuan ini menjadi titik balik dalam hidupnya, mendorongnya untuk mulai berlatih tinju di Sasana Tinju Kamogawa dan mendapatkan lisensi profesional. Di tahun ketiga sekolah menengah, ia memutuskan untuk keluar sekolah dan sepenuhnya fokus pada karier tinju profesionalnya. Apartemennya dikenal sangat berantakan, penuh sampah dan majalah dewasa, meskipun lemari pakaiannya dipenuhi dengan koleksi rekaman pertandingan tinju yang kadang dipinjam oleh Ippo. Bahkan setelah menjadi juara dunia, Takamura tidak pernah pindah tempat tinggal.
2.3. Kepribadian dan Hubungan Antarpribadi
Takamura dikenal sebagai sosok yang arogan, gemar bercanda, dan dijuluki "Raja Absurd" (理不尽大王) karena sifat usilnya yang tak tertandingi dan kecerdikannya dalam merencanakan lelucon. Ia bertindak seperti anak nakal yang beranjak dewasa, dan banyak anggota Sasana Kamogawa, terutama Aoki, telah menjadi korban leluconnya. Ia cenderung menggunakan kekerasan untuk memaksakan kehendaknya dan tidak memiliki kepekaan, seringkali menertawakan kompleks orang lain. Kadang-kadang, ia menunjukkan perhatian kepada lingkungannya atau menyesali perbuatannya yang berlebihan, tetapi niat baiknya seringkali disalahpahami karena reputasinya yang buruk. Meskipun demikian, ia pada dasarnya peduli pada junior-juniornya, sering membantu mereka saat mereka menghadapi kesulitan. Ia juga dikenal suka bercanda kotor dan terlibat dalam pergaulan bebas, yang bahkan pernah diliput oleh majalah gosip.
Hubungannya dengan Pelatih Kamogawa sangat kompleks. Takamura sering memanggil Kamogawa dengan sebutan "Ketua (Kakek)" dan bercanda dengannya, yang sering berujung pada Kamogawa yang membentaknya. Namun, Takamura sangat berterima kasih kepada Kamogawa karena telah memperkenalkannya pada dunia tinju dan sangat mempercayainya sebagai orang yang telah membentuk dan melatihnya. Ia bersedia menjalani program penurunan berat badan yang ekstrem tanpa mengeluh kepada Kamogawa atau rekan-rekannya. Ia juga menyadari bahwa Kamogawa tidak pernah meraih gelar dunia saat masih aktif, sehingga ia dengan cepat memberikan sabuk juara dunianya kepada Kamogawa setelah memenangkannya. Secara diam-diam, ia peduli pada Kamogawa yang sudah tua, bahkan pernah membeli tongkat baru untuk Kamogawa setelah tongkat lamanya disita polisi. Ia bercita-cita untuk meraih enam gelar dunia dan mempersembahkan keenam sabuk tersebut kepada Kamogawa. Kamogawa, di sisi lain, sering menyebut Takamura sebagai "putra berbakti" di belakangnya dan menoleransi tindakan ekstrem Takamura karena ia telah membantu meningkatkan jumlah anggota sasana.
Takamura adalah inspirasi besar bagi Ippo, Aoki, dan Kimura untuk memulai tinju. Kekuatannya, karismanya, dan perhatiannya yang terkadang ia tunjukkan adalah motivasi besar bagi mereka. Ia memiliki pemahaman yang baik tentang Ippo dan bahkan memperingatkan Ippo untuk menjauhi orang-orang yang hanya ingin memanfaatkan Ippo sebagai petinju, terutama Miyata. Ia menjaga hubungan dengan Miyata, yang merupakan teman lama dan seniornya di Sasana Kamogawa. Takamura sangat menantikan pertarungan antara Ippo dan Miyata, bahkan memberikan saran kepada Miyata mengenai pukulannya yang "terlalu ringan" demi melihat pertarungan di level tertinggi. Miyata sendiri mencurigai adanya masalah pada mata Takamura dan menggerakkan Ippo untuk mencari tahu, menunjukkan ikatan mendalam antara mereka sebagai sesama murid.
Meskipun Takamura bersikap setara dan sombong terhadap semua orang, ia menunjukkan rasa hormat yang mendalam kepada ayah Itagaki, yang ia anggap sebagai "guru" leluconnya, bahkan mengunjunginya untuk sekadar menyapa. Ia juga memiliki "sister complex" dan menyukai wanita dewasa yang cantik. Awalnya, ia melihat Yamaguchi hanya sebagai teman kencan, tetapi hubungan mereka berkembang hingga mereka berciuman sebelum pertandingan Keith.
Hubungannya dengan keluarganya, terutama sang kakak Suguru, seringkali diwarnai konflik karena kemiripan kepribadian mereka. Suguru pernah menganggap Mamoru sebagai "keberadaan yang merepotkan", namun pada akhirnya mereka saling mengakui. Suguru pernah diam-diam menyiapkan posisi di anak perusahaan untuk Mamoru, mengkhawatirkan hidupnya setelah pensiun dari tinju. Namun, setelah Mamoru menjadi juara dunia, Suguru menyadari bahwa tinju adalah jalan hidup adiknya dan mulai mendukungnya. Kyoka dan Wataru juga sangat mendukung Mamoru. Ayah mereka dilaporkan tertawa gembira saat pertandingan dunia Mamoru diputuskan.
3. Karier Tinju
Perjalanan Mamoru Takamura sebagai petinju profesional ditandai oleh bakat alami yang luar biasa, gaya bertarung yang unik, dan serangkaian pencapaian mengesankan yang menempatkannya di puncak dunia tinju.
3.1. Karakteristik sebagai Petinju
Takamura memiliki tinggi 185 cm dengan jangkauan 189 cm. Gaya bertarungnya yang alami, bahkan sebelum bertemu Pelatih Kamogawa, adalah `in-fight` dengan penjagaan rendah, mengandalkan kekuatan fisik dan naluri bertarung yang luar biasa. Kamogawa bahkan pernah menyatakan bahwa Takamura sudah memiliki kekuatan setingkat juara nasional saat pertama kali bertemu dengannya di jalanan. Kamogawa menyebut Takamura sebagai "permata mentah yang tidak perlu diasah". Di bawah bimbingan Kamogawa, Takamura menguasai `out-boxing` dan menjadi `boxer-fighter`, sebuah perpaduan ideal antara naluri liar dan teknik ilmiah, seperti yang digambarkan oleh Miguel Zail.
Debut profesionalnya adalah kemenangan KO di bawah satu menit melawan seorang juara Inter-High. Ia juga dengan mudah meraih gelar `All-Japan Rookie King`. Sebelum pertarungan untuk gelar juara Jepang, ia tidak pernah mengalami `knockdown` dan selalu menang KO dalam semua pertandingannya.
Secara fisik, Takamura memiliki tubuh layaknya seorang petinju kelas berat, namun karena pada masanya kelas berat belum populer di Jepang, ia bertarung di kelas menengah. Ini memaksanya menjalani penurunan berat badan ekstrem sekitar 20 kg dari berat normalnya yang hampir 90 kg sebelum setiap pertandingan. Penurunan berat badan ini seringkali menyebabkan kondisi fisiknya memburuk, seperti yang terlihat saat ia hampir kalah dalam pertarungan melawan Maurice West. Dalam pertarungan melawan Brian Hawk, ia bahkan menjalani puasa total dan tidak minum air selama dua minggu sebelum timbang badan, hanya berlatih `roadwork` di tengah dinginnya bulan Desember. Karena dominasinya yang luar biasa, banyak lawan yang menghindarinya, membuatnya kesulitan mendapatkan pertandingan. Meskipun sasana Kamogawa kekurangan dana untuk mengatur pertandingan di kelas idealnya di arena dunia, Takamura tidak pernah mengeluh kepada Kamogawa tentang penurunan berat badan yang ia alami. Selama periode ini, ia bahkan mampu melakukan `sparring` melawan tiga petinju peringkat nasional Jepang secara bersamaan dan mengalahkan mereka semua dengan satu pukulan ringan, membuatnya digambarkan "melampaui level manusia".
Meskipun ia tidak memiliki pukulan `Sunday Punch` yang spesifik, pukulan-pukulannya, yang dilatih oleh Kamogawa, sangat tepat dan terfokus pada titik vital lawan. Sebagai petinju kelas menengah, ia memiliki kecepatan yang membuat petinju kelas bulu seperti Miyata merasa tertinggal, dan Ippo bahkan kesulitan mengimbanginya saat berlari. Stamina Takamura juga luar biasa, melebihi orang biasa, di mana bahkan pelatih yang mendampinginya dalam latihan di bawah terik matahari akan menyerah lebih dulu.
Kecerdikannya yang sering ia gunakan untuk menjahili orang lain, justru sangat berguna dalam pertandingan tinju. Ia mampu membaca lawan dengan akurat dan melihat peluang penting. Dalam komentar-komentarnya saat menonton pertandingan, ia menunjukkan pemahaman mendalam tentang tinju, bahkan terkadang menunjukkan hal-hal yang tidak disadari Kamogawa. Ia jarang terkejut dengan kekuatan petinju lain, kecuali saat ia menyaksikan kekuatan Ricardo Martinez sebelum menjadi juara dunia kelas menengah junior. Setelah bertarung 12 ronde, ia masih mampu menyebabkan perkelahian besar di "Bar Mayweather" melawan lima petinju aktif dan mantan petinju (termasuk Sendo, Mashiba, dan Date), mengalahkan mereka semua hingga babak belur.
3.2. Pertandingan dan Gelar Utama
Takamura mempertahankan rekor profesionalnya tanpa kekalahan, dengan semua kemenangannya dicapai melalui `knockout`. Ia mengawali kariernya dengan cepat merebut gelar `All-Japan Rookie King` dan kemudian menjadi Juara Jepang di kelas menengah.
Puncak kariernya adalah ketika ia meraih gelar juara dunia di berbagai kelas berat:
- WBC Junior Middleweight (Super Welterweight): Ia merebut gelar ini setelah mengalahkan Brian Hawk dalam pertarungan yang brutal. Setelah satu kali pertahanan, ia melepas gelar ini untuk mengejar mimpinya di kelas menengah.
- WBC Middleweight: Takamura berhasil merebut gelar ini dari David Eagle, dan kemudian berhasil menyatukan gelar tersebut dengan memenangkan sabuk WBA Middleweight dari Richard Bison.
Takamura terus mempertahankan gelarnya dan memiliki tujuan akhir untuk meraih enam gelar dunia di kelas berat yang berbeda, sebuah ambisi yang belum pernah dicapai oleh petinju manapun. Meskipun ia sering menghadapi kesulitan dalam mencari lawan atau mengatur pertandingan karena pendanaan sasana yang terbatas, ia tidak pernah mengeluh, menunjukkan dedikasinya yang kuat pada tujuannya.
3.3. Teknik Bertarung
Takamura memiliki berbagai teknik bertarung yang mengesankan, mulai dari dasar hingga yang paling unik:
- Feint (palsuan): Takamura dapat melakukan `feint` yang sangat realistis, yang mengelabui lawan seolah itu adalah pukulan sungguhan. Ini adalah kemampuan naluriah yang ia kembangkan dari perkelahian jalanan. Namun, `feint` yang ia lakukan hanya untuk pertunjukan tidak memiliki efek apa pun.
- Jab: Ini adalah pukulan pertama yang diajarkan Kamogawa kepadanya. Takamura menguasai `jab` dengan kecepatan dan kesempurnaan yang luar biasa, menjadikannya senjata yang efektif untuk mengontrol lawan dan membuka peluang untuk kombinasi `one-two`. Ia bahkan dapat mengalahkan petinju domestik hanya dengan `jab`nya.
- Speed Hell (Neraka Kecepatan): Sebuah teknik yang diciptakannya sendiri, melibatkan gerak kaki dengan kecepatan maksimum untuk membingungkan lawan. Ia menggunakannya dalam pertarungan melawan Brian Hawk, tetapi Hawk berhasil membalasnya.
- Zero-Distance Body Blow (Pukulan Tubuh Jarak Nol): Pukulan ini dilakukan dengan putaran tubuh dan perpindahan berat badan yang tepat, memungkinkan pukulan tubuh yang kuat dari jarak sangat dekat, bahkan tanpa banyak pergerakan. Takamura menggunakan teknik ini dalam pertarungan David Eagle. Berbeda dengan Ippo yang sering menggunakannya dari `clinch`, Takamura menggunakannya dengan lebih licik, misalnya dengan berpura-pura jatuh dan bersandar pada lawan.
Selain itu, dalam sebuah `sparring` dengan Sendo, Takamura juga menunjukkan teknik `cross-counter`, yang mengindikasikan bahwa ia menguasai hampir semua teknik dasar dan lanjutan dalam tinju.
Takamura juga memiliki beberapa teknik yang cenderung lebih bersifat pertunjukan atau jarang digunakan:
- Counter: Ia mampu melancarkan `counter` balik terhadap `counter` lawan. Pukulan `counter` kanan yang ia gunakan untuk menjatuhkan beruang disebutnya "Pukulan Pembunuh Beruang".
- Yosomi (Melihat ke samping): Sebuah variasi dari teknik Aoki, di mana ia memutar seluruh tubuhnya ke samping. Meskipun ia menggunakannya dalam pertarungan melawan Larry Bernard, teknik ini tidak efektif dan ia terkena pukulan bersih. Meskipun ia menang, ia mendapat cemoohan dan omelan karena melanggar janjinya untuk tidak terkena pukulan, lalu melampiaskannya pada Aoki. Dalam permainan, teknik ini disebut "Takamura Yosomi".
- Beetle Punch / Beetle Upper: Sebuah `upper` kiri besar yang terinspirasi dari tanduk kumbang jantan. Ia menggunakannya dalam pertarungan Ricky Mouse, tetapi sama sekali tidak mengenai sasaran. Takamura mencoba menciptakan `Sunday Punch` ini setelah melihat "raja hewan liar" (kumbang). Dalam tahap percobaan, teknik ini adalah `foul` ilegal di mana ia memasukkan tangan ke selangkangan lawan dan membaliknya.
- Small Horn (Tanduk Kecil): Pukulan kanan ke wajah lawan yang masuk ke celah `Beetle Upper`. Teknik ini secara kebetulan mengenai Ricky Mouse untuk `KO`, meskipun Takamura mengklaimnya sebagai pukulan yang disengaja.
3.4. Penampilan di Luar Ring
Takamura memiliki keyakinan kuat bahwa ia tidak akan pernah berbohong dalam tinju, dan ia menganggap tinju sebagai satu-satunya dunia tempat ia bisa hidup. Ini terungkap setelah kemenangan di pertandingan debutnya, di mana sorakan penonton membuatnya sadar bahwa tinju adalah takdirnya. Meskipun ia sangat serius dalam latihan dan pertandingannya, ia sangat menyukai pertunjukan yang mencolok dan `performance` saat masuk ke ring. Ia sering memilih kostum yang mewah dan kadang-kadang membuat pertandingan menjadi lebih sulit dari yang seharusnya karena terlalu berfokus pada hal-hal yang tidak perlu.
Musik tema yang digunakan saat ia masuk ke ring adalah lagu tema serial Ultraman. Dalam pertandingan setelah ia mengalahkan beruang, ia bahkan masuk ke ring dengan mengenakan kulit beruang. Awalnya penonton mengira itu hanya cerita bohong, tetapi setelah ia melepas kulitnya dan menunjukkan bekas cakaran beruang di dadanya, penonton dan lawan akhirnya percaya. Dalam pertandingan tersebut, ia bertarung hanya dengan tangan kiri dan memenangkan pertandingan dalam satu ronde, menunjukkan pepatah "siapa yang menguasai kiri, akan menguasai dunia" sebagai promosi untuk pertandingan dunia.
Gaun berkerudung yang menyerupai kepala dan sayap elang yang ia gunakan dalam pertandingan dunia sangat populer. Namun, ketika ia mengenakan kostum kumbang, tanduknya tersangkut di tali ring saat masuk dan putus, membuatnya disebut "kecoa" oleh penonton.
Ketika ia menghadapi lawan yang jauh di bawah levelnya, ia seringkali bermain-main dan melakukan hal-hal yang tidak biasa. Ia bisa menang, tetapi seringkali mendapat cemoohan dan lemparan benda dari penonton. Di tengah pertandingan, ia bisa saja menggunakan teknik `Yosomi` Aoki tanpa persiapan, atau melancarkan `upper` besar secara beruntun tanpa kombinasi, yang dari luar terlihat seperti hanya bermain-main. Pelatih Kamogawa sendiri sering mengeluh tentang perilakunya, mengatakan bahwa meskipun kekuatannya luar biasa, kepribadiannya jauh dari seorang juara dan "hati nuraninya busuk". Setelah mengalahkan Brian Hawk, yang memprovokasinya sebelum pertandingan, Takamura merusak citranya sebagai "wakil Jepang" dengan membuat pernyataan vulgar yang tidak jauh berbeda dari Hawk. Dalam pertandingan melawan Ronald Duck dan Peter Rabbitson, ia terlalu berambisi untuk meraih KO spektakuler sehingga hampir kalah berdasarkan keputusan juri. Akhir-akhir ini, karena perkataan dan pertunjukan konyolnya, ia sering dilempari benda oleh penonton dan membuat Miyata serta yang lainnya jengkel.
3.5. Dugaan Retinal Detachment
Setelah pertarungan sengitnya melawan Brian Hawk, Takamura mulai dicurigai menderita retinal detachment atau ablasio retina. Miyata mengkhawatirkan adanya kelainan pada mata kanan Takamura karena perilakunya yang mencurigakan, meskipun Takamura sendiri menyangkalnya. Dalam pertarungan berikutnya melawan David Eagle, Takamura dapat bertarung bahkan dengan mata kirinya tertutup. Hal ini sempat meredakan dugaan cedera tersebut dan kekhawatiran akan pensiunnya. Namun, ia tidak pernah menjalani pemeriksaan medis, dan kemenangannya melawan Eagle dicapai saat kedua matanya terluka dan tidak bisa melihat (Round 553). Oleh karena itu, kebenaran mengenai cedera matanya masih belum jelas hingga saat ini.
4. Episode Penting
Ada satu peristiwa kunci yang secara simbolis mendefinisikan karakter Mamoru Takamura, yaitu pertarungannya melawan beruang.
4.1. Pertarungan Satu Lawan Satu dengan Beruang
Selama kamp pelatihan di pegunungan Shinshu, Takamura diserang oleh seekor beruang hitam Asia. Meskipun ia terluka di dada, ia berhasil mengalahkan beruang itu dengan kekuatan tinjunya. Awalnya ia berniat membunuh beruang tersebut, tetapi melihat seekor anak beruang mendekati induknya yang telah ia kalahkan, Takamura memutuskan untuk pergi, berpikir bahwa anak beruang itu masih membutuhkan induknya. Namun, Catapult Nekota, yang tidak mengetahui cerita sebenarnya, kemudian menembak beruang itu dan menjadikannya rebusan beruang. Ketika Takamura mengetahui beruang itu telah mati, ia menangis tanpa peduli dilihat orang lain, dan sebagai bentuk penghormatan terakhir, ia menjadi orang pertama yang memakan rebusan beruang tersebut.
5. Rekor Pertandingan Tinju
Berikut adalah rekor profesional Mamoru Takamura. Tahun tidak disebutkan secara spesifik dalam sumber, sehingga dicantumkan perkiraan tahun setelah Ippo bergabung dengan Sasana Kamogawa dan usia Takamura.
No. | Tanggal | Hasil | Ronde / Waktu | Metode | Lawan | Kebangsaan | Catatan |
---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | 4 tahun lalu (usia 17) | Menang | 1R 0:25 | TKO | Sakura | Jepang | Debut profesional |
2 | Tidak diketahui | Menang | 1R | KO | Tidak diketahui | Jepang | |
3 | Tidak diketahui | Menang | 1R | KO | Tidak diketahui | Jepang | |
4 | Tidak diketahui | Menang | 1R 0:15 | KO | Tidak diketahui | Jepang | Pertarungan tercepat |
5 | Tidak diketahui | Menang | 1R | KO | Tidak diketahui | Jepang | |
6 | Tidak diketahui | Menang | 1R | KO | Tidak diketahui | Jepang | |
7 | Tidak diketahui | Menang | 1R | KO | Tidak diketahui | Jepang | |
8 | Tahun 1 (usia 20) Akhir Oktober | Menang | 1R | KO | Kazuhiko Hirano (Toho) | Jepang | |
9 | Tahun 2 (usia 21) 8 Agustus | Menang | 1R 1:30 | KO | Yoshiaki Yajima (Kawai) | Jepang | Memenangkan gelar juara kelas menengah Jepang |
10 | Tahun 2 (usia 21) 20 April | Menang | 3R | KO | Bonchai Chuwattana | Thailand | Pertarungan non-gelar |
11 | Tidak diketahui | Menang | 1R | KO | Tidak diketahui | Jepang | Mempertahankan gelar juara Jepang 1 |
12 | Tidak diketahui | Menang | 1R | KO | Tidak diketahui | Jepang | Mempertahankan gelar juara Jepang 2 |
13 | Tahun 3 (usia 22) Januari | Menang | 2R | KO | Atsushi Tamaki (Nishikawa) | Jepang | Mempertahankan gelar juara Jepang 3 |
14 | 199X Tahun 4 (usia 23) 30 Agustus | Menang | 1R | KO | Takaaki Ito (Osami) | Jepang | Mempertahankan gelar juara Jepang 4 |
15 | Tidak diketahui | Menang | 3R | KO | Tidak diketahui | Tidak diketahui | |
16 | 199X Tahun 5 (usia 24) 14 Oktober | Menang | 6R | KO | Maurice West | Filipina | Pertarungan Pra-Dunia |
17 | 199X Tahun 5 (usia 24) 20 Desember | Menang | 8R | KO | Brian Hawk | Amerika Serikat | Perebutan gelar juara dunia kelas menengah junior WBC, Memenangkan gelar |
18 | 199X Tahun 5 (usia 24) 28 April | Menang | 1R | KO | Larry Bernardo | Amerika Serikat | Mempertahankan gelar WBC 1 |
19 | 199X Tahun 6 (usia 25) 27 Agustus | Menang | 8R | KO | David Eagle | Amerika Serikat | Perebutan gelar juara dunia kelas menengah WBC, Memenangkan gelar |
20 | 199X Tahun 6 (usia 25) Sekitar Februari | Menang | 1R 2:42 | KO | Richard Fox | Amerika Serikat | Mempertahankan gelar WBC 1 |
21 | 199X Tahun 7 (usia 26) 9 September | Menang | 1R | KO | Ricky Mouse | Amerika Serikat | Mempertahankan gelar WBC 2 |
22 | 199X Tahun 7 (usia 26) 15 April | Menang | 10R | KO | Ronald Duck | Amerika Serikat | Mempertahankan gelar WBC 3 |
23 | 199X Tahun 8 (usia 27) 25 Oktober | Menang | 12R 2:00 | KO | Peter Rabbitson | Amerika Serikat | Mempertahankan gelar WBC 4 |
24 | 199X Tahun 8 (usia 27) Sekitar April | Menang | 6R | KO | Richard Bison | Amerika Serikat | Perebutan gelar juara dunia kelas menengah WBC/WBA, Mempertahankan gelar WBC 5, Memenangkan gelar WBA |
6. Evaluasi dan Dampak
Mamoru Takamura adalah karakter yang memicu berbagai penilaian. Kekuatan dan karismanya memiliki dampak besar pada orang-orang di sekitarnya, tetapi perilakunya juga seringkali mengundang kritik dan kontroversi.
6.1. Dampak pada Rekan dan Junior
Kekuatan Mamoru Takamura yang tak tertandingi, karismanya yang kuat, dan kepedulian yang kadang ia tunjukkan, meskipun jarang, telah menginspirasi banyak petinju lain di Sasana Kamogawa. Ia menjadi panutan dan sumber motivasi utama bagi junior-juniornya seperti Ippo, Aoki, dan Kimura. Dedikasinya terhadap tinju dan ambisinya yang besar untuk menjadi juara dunia telah mendorong mereka untuk berlatih lebih keras dan mengejar impian mereka sendiri. Sikapnya yang, meski arogan, kadang menunjukkan dukungan dan perhatian yang tulus, telah memberikan pengaruh positif pada perkembangan mereka sebagai petinju dan individu.
6.2. Kritik dan Kontroversi
Meskipun menjadi salah satu karakter paling populer dan kuat dalam serial ini, Mamoru Takamura juga sering menjadi subjek kritik dan kontroversi. Perilakunya yang arogan dan seringkali kekanak-kanakan, metode penurunan berat badannya yang ekstrem, dan potensi masalah kesehatan yang muncul dari dugaan cedera mata, menjadi sorotan negatif. Pelatih Kamogawa sendiri seringkali mengeluh tentang "moralitasnya yang busuk" dan bahwa ia "jauh dari seorang raja dalam hal kepribadian", meskipun mengakui kekuatannya. Pertunjukan konyolnya di dalam dan di luar ring seringkali membuatnya dicemooh oleh penonton, bahkan setelah memenangkan pertandingan. Misalnya, setelah mengalahkan Brian Hawk, ia merusak citranya sebagai "wakil Jepang" dengan pernyataan cabul yang tidak jauh berbeda dari lawan yang baru saja ia kalahkan. Sikap ini, ditambah dengan ambisinya yang berlebihan untuk KO spektakuler, kadang membuatnya nyaris kalah dan merugikan reputasinya di mata publik dan sesama petinju.
7. Informasi Lain
Ada beberapa detail tambahan mengenai karakter Mamoru Takamura, termasuk inspirasi di baliknya dan posisinya dalam popularitas karakter.
7.1. Gambaran Karakter dan Model
Penampilan fisik dan beberapa aspek kepribadian Mamoru Takamura terinspirasi dari seorang teman penulis, George Morikawa, yang juga bernama "Takamura", meskipun teman aslinya tidak sekuat atau seintens karakter fiksi ini. Sifatnya yang ramah dan dermawan, namun terkadang juga sembrono, terinspirasi dari petinju profesional legendaris Roberto Durán.
Sebuah patung perunggu yang menyerupai Takamura dibuat atas pesanannya sendiri untuk memperingati kemenangannya dalam merebut gelar juara dunia kelas menengah junior WBC. Patung ini, yang sempat dirusak oleh Aoki tak lama setelah selesai, kemudian menjadi simbol Sasana Kamogawa dan sering muncul di atap sasana dalam penggambaran jauh. Kamogawa sendiri tampaknya tidak menyukai patung ini, bahkan pernah melampiaskan kemarahannya pada patung tersebut ketika pertandingan Ippo dan Miyata dibatalkan. Anggota sasana lainnya juga tidak memiliki perasaan positif terhadap patung itu. Sebuah patung yang desainnya hampir sama dengan patung besar dalam karya tersebut benar-benar ada di klub olahraga JB Sports milik George Morikawa.
7.2. Popularitas di Dalam dan Luar Karya
Takamura adalah salah satu karakter paling populer dalam Hajime no Ippo. Dalam berbagai jajak pendapat popularitas karakter yang diadakan selama serialisasi manga:
- Peringatan 200 episode: Peringkat ke-5
- Peringatan 500 episode: Peringkat ke-3
- Peringatan 700 episode: Peringkat ke-2
7.3. Niat Penulis dan Catatan Tambahan
Penulis George Morikawa awalnya ragu untuk membiarkan Takamura bertarung di kelas menengah, menganggapnya sebagai "wilayah suci" yang tidak terjangkau bagi petinju Jepang, bahkan bagi seorang jenius seperti Takamura. Ia awalnya berencana hanya untuk membiarkan Takamura menantang gelar dunia di kelas menengah junior, yang sudah ada presedennya. Namun, setelah Shinji Takehara menjadi juara dunia kelas menengah WBA, Morikawa menyadari bahwa pemikirannya sebagai mangaka shōnen terlalu kurang impian. Hal ini mendorongnya untuk memutuskan agar Takamura melanjutkan perjalanannya menuju tujuan enam gelar dunia.
Sebuah episode anime asli, Episode 76 dari musim pertama berjudul "Tinju Petinju", menampilkan cerita tentang pertemuan Takamura dan Kamogawa hingga pertandingan debut profesionalnya, yang didasarkan pada penggambaran fragmentaris dalam manga. Selain itu, Takamura dikenal memiliki kemampuan bernyanyi yang buruk; ia pernah membuat Ippo pingsan saat menyanyikan lagu "Champion" dari grup musik Alice di karaoke.