1. Karier Pemain
Karier Manuel Zúñiga sebagai pemain sepak bola profesional membentang lebih dari satu dekade, di mana ia menunjukkan konsistensi yang luar biasa di liga teratas Spanyol dan juga berpartisipasi dalam ajang internasional.
1.1. Karier Klub
Manuel Zúñiga menghabiskan sebagian besar karier klubnya di liga-liga Spanyol, terutama La Liga, di mana ia dikenal karena perannya sebagai gelandang sayap kanan.
1.1.1. Awal Karier dan Masa di Espanyol
Zúñiga lahir di Luciana, Ciudad Real. Ia memulai karier profesionalnya dengan CD Calvo Sotelo di Segunda División B. Pada tahun 1979, di usia 19 tahun, ia menandatangani kontrak dengan RCD Espanyol dan langsung masuk dalam rotasi tim utama.
Meskipun hanya membuat tiga penampilan di musim keduanya (`1980-81 La Liga`), yang juga termasuk masa pinjaman ke Cádiz CF untuk menjalani dinas militernya, Zúñiga kemudian mampu mencatatkan rata-rata lebih dari 30 pertandingan La Liga per musim. Di musim `1986-87`, ia tampil dalam 43 pertandingan dan mencetak dua gol, membantu tim Katalan tersebut lolos ke Piala UEFA. Musim berikutnya, ia turut membawa Espanyol mencapai Final Piala UEFA 1988, namun sayangnya ia gagal mengeksekusi tendangan penalti dalam adu penalti yang berujung pada kekalahan melawan Bayer 04 Leverkusen.
1.1.2. Masa di Sevilla dan Klub Lainnya
Setelah sembilan tahun bersama Espanyol, Zúñiga bergabung dengan klub top-flight lainnya, Sevilla FC, di mana ia masih secara reguler menjadi bagian penting dari tim selama tiga tahun berikutnya. Setelah musim `1991-92` yang dihabiskannya bersama CE Sabadell FC di Segunda División, ia pindah ke Écija Balompié. Di sana, ia membantu tim tersebut promosi ke divisi dua pada tahun 1995 (`1994-95 Segunda División B`). Pada musim `1995-96`, ia bahkan menjadi rekan setim Rafael Gordillo, legenda Real Betis dan Real Madrid. Zúñiga pensiun dari bermain pada usia 36 tahun. Sepanjang kariernya, ia mengumpulkan total 323 pertandingan La Liga dengan 20 gol selama 12 musim.
1.2. Karier Internasional
Manuel Zúñiga adalah pemain tim nasional Spanyol U-21 yang sudah lama berkiprah, namun ia tidak pernah mendapatkan kesempatan tampil untuk tim senior. Meski demikian, ia memiliki kehormatan untuk mewakili Spanyol dalam ajang Olimpiade Musim Panas 1980.
2. Karier Manajerial
Setelah pensiun sebagai pemain, Manuel Zúñiga melanjutkan kariernya di dunia sepak bola dengan menjadi seorang manajer. Selama berkarier sebagai pelatih, ia tidak pernah melatih tim yang berada di liga lebih tinggi dari divisi ketiga.
3. Penilaian dan Warisan
Manuel Zúñiga dikenang sebagai gelandang sayap kanan yang konsisten dan andal di sepak bola Spanyol, khususnya di La Liga. Kontribusinya terhadap RCD Espanyol sangat signifikan, terlihat dari perannya dalam membawa klub mencapai Final Piala UEFA 1988, meskipun hasil akhirnya tidak sesuai harapan. Kemampuannya untuk bermain secara reguler di level tertinggi selama 12 musim menunjukkan ketahanan dan kualitas yang dimilikinya sebagai pemain. Transisinya ke karier manajerial, meski di liga-liga yang lebih rendah, mencerminkan dedikasinya yang berkelanjutan terhadap olahraga tersebut setelah masa bermainnya. Zúñiga meninggalkan warisan sebagai seorang profesional yang berdedikasi yang mendedikasikan sebagian besar hidupnya untuk sepak bola Spanyol.